BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL
3.1. Kerangka Konsep
3.2. Definisi Operasional dan Alat Ukur 3.2.1. Definisi Faktor Risiko
Faktor risiko akne vulgaris adalah keturunan, keseimbangan hormon, makanan, kebersihan, dan penggunaan kosmetik. Keturunan dinilai sebagai faktor
risiko jika salah satu orang tua responden menderita akne dan salah satu orang tua memiliki skar akne pada wajahnya. Keseimbangan hormon dinilai sebagai faktor
risiko bila responden menderita akne tiap masa perimenstrual; atau mengalami kecemasan, stres, dan tekanan emosi. Makanan dinilai sebagai faktor risiko bila
responden menderita akne setelah mengkonsumsi cokelat atau lemak; serta akne sembuh bila responden menghindari konsumsi cokelat atau lemak. Kebersihan
dinilai sebagai faktor risiko bila akne berkurang dengan rutin membersihkan wajah; serta bertambah bila responden jarang membersihkan wajah. Penggunaan
kosmetik dinilai sebagai faktor risiko bila responden mengalami kekambuhan akne pada saat penggunaan kosmetik; atau saat mengganti kosmetik dengan merk
lain; atau menggunakan kosmetik yang baru pertama kali dipakai.
3.2.2. Definisi Akne Vulgaris
Akne vulgaris reaksi peradangan di kulit oleh berbagai faktor dan etiologi, yang pernah dialami oleh semua orang, baik pria maupun wanita; dan paling
sering pada usia remaja, tetapi dapat berlanjut pada usia dewasa. Faktor Risiko
-Keturunan -Keseimbangan hormon
-Makanan -Kebersihan
-Penggunaan kosmetik Akne vulgaris pada mahasiswa
Universitas Sumatera Utara
3.2.3. Definisi Mahasiswa
Mahasiswa adalah kumpulan kalangan usia remaja akhir 17 s.d. 20 tahun dan usia dewasa di atas 21 tahun yang sedang menjalani suatu program
pendidikan di suatu institusi.
3.2.4. Alat Ukur
Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner dalam bentuk studi deskripsi frekuensi, dengan jumlah pertanyaan sebanyak 26 buah, mencakup prevalensi 2
buah, lokasi penyebaran dan gradasi 10 buah, dan kelima faktor risiko akne vulgaris 14 buah.
Universitas Sumatera Utara
BAB 4 METODE PENELITIAN
4.1. Jenis Penelitian