h. Memberikan pengertian dan kondisi yang dapat membuat individu melakukan
aktivitas seksual secara efektif dan kreatif dalam berbagai peran, misalnya sebagai istri atau suami, orangtua, anggota masyarakat.
2.3. Pengetahuan 2.3.1. Pengertian Pengetahuan
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu yang diperoleh dari pengalaman sendiri atau pengalaman orang lain. Pengetahuan terjadi setelah orang melakukan
penginderaan terhadap suatu objek tertentu melalui pancaindera manusia, yakni indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan raba. Sebagian besar
pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga Notoadmodjo, Soekidjo, 2003.
2.3.2. Tingkat Pengetahuan
Pengetahuan yang tercakup dalam domain kognitif mempunyai enam tingkatan, yaitu tahu, memahami, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi Heri
Maulana, 2009. a.
Tahu know Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari
sebelumnya. Tingkat pengetahuan ini adalah mengingat kembali sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima,
oleh sebab itu tahu merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah. Kata kerja untuk mengukur bahwa orang tahu tentang apa yang dipelajari antara lain
menyebutkan, menguraikan, mendefinisikan, menyatakan, dan sebagainya. b.
Memahami comprehension Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara
benar tentang objek yang diketahui, dan dapat mengintrepetasikan materi tersebut secara benar. Orang yang telah paham tentang objek atau materi harus dapat
menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan, dan sebagainya.
Universitas Sumatera Utara
c. Aplikasi application
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi sebenarnya. Aplikasi dapat ditujukan sebagai
aplikasi dalam penggunaan hukum-hukum, rumus, metode, prinsip dalam konteks atau situasi nyata.
d. Analisis analysis
Analisis diartikan sebagai kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih dalam satu struktur
organisasi, dan masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisis ini dapat dilihat dari penggunaan kata kerja, seperti dapat menggambarkan membuat
bagan, membedakan, memisahkan, mengelompokkan, dan sebagainya. e.
Sintesis synthesis Sintesis merupakan kemampuan meletakkan atau menghubungkan bagian-
bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru atau kemampuan menyusun formulasi baru dari formulasi yang sudah ada. Misalnya dapat menyusun, dapat
merencanakan, dapat meringkas, dapat menyesuaikan, dan sebagainya terhadap suatu teori atau rumusan-rumusan yang ada.
f. Evaluasi
Evaluasi berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau suatu penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-penilaian ini didasarkan
pada suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau menggunakan kriteria-kriteria yang telah ada.
2.3.3. Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan