2 Penundaan usia perkawinan karena adanya undang-undang yang
membatasi usia perkawinan dan karena adanya norma sosial yang semakin menuntut persyaratan yang tinggi untuk perkawinan
pendidikan, pekerjaan, persiapan mental, dan lain-lain. 3
Adanya norma-norma agama di mana seseorang dilarang untuk melakukan hubungan seksual sebelum menikah. Remaja yang tidak
dapat menahan diri akan terdapat kecerendungan untuk melanggar larangan-larangan tersebut.
4 Semakin meningkatnya pelanggaran oleh karena penyebaran informasi
dan rangsangan seksual melalui media massa dengan teknologi yang semakin canggih.
5 Orang tua sendiri, karena sikapnya yang masih mentabukan pembicaraan
dan ketidakterbukaan mengenai perilaku seks terhadap anak. 6
Pergaulan yang semakin bebas antara pria dan wanita akibat makin sejajarnya kedudukan pria dan wanita.
2.2.2. Dampak Seks Bebas
Perilaku seks bebas di kalangan remaja akan menimbulkan manifestasi pada remaja itu sendiri. Dampak merugikan yang berkaitan terhadap perilaku
seks bebas ini menurut BKKBN 2008 meliputi : a.
Masalah penyakit menular seksual b.
Kehamilan tidak diinginkan c.
Putus sekolah A.Masalah Penyakit Menular Seksual
Penyakit menular seksual adalah penyakit yang ditularkan melalui kontak seksual. Kontak ini tidak terbatas pada hubungan vaginal tetapi juga
termasuk di dalamnya kontak oral-genital dan anal-genital. Penyakit menular seksual merupakan masalah kesehatan yang terus meningkat Nevid, 1995.
Universitas Sumatera Utara
Menurut Santrock 2003 penyakit menular seksual meliputi :
a. Gonnorhea.
Gonnorhea adalah penyakit menular seksual yang sering disebut dengan kencing nanah atau GO. Disebabkan oleh bakteri gonococcus,
berkembang di selaput lendir mulut, tenggorokkan, vagina, leher rahim, saluran kencing dan sistem anal. Laki-laki memiliki kemungkinan sebesar
10 untuk terinfeksi dibandingkan perempuan memiliki kemungkinan dari 40 untuk terinfeksi setiap kali terpapar karena luasnya selaput lendir
permukaan vagina. b.
Sifilis. Sifilis adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh bakteri
Treponema pallidum. Bakteri dapat ditularkan melalui kontak penis-vagina, oral-genital, atau anal. Dapat juga ditularkan oleh ibu hamil ke janin yang
dikandungnya setelah usia kandungan mencapai empat bulan. Sifilis terjadi dalam empat tahap, meliputi tahap primer, sekunder, laten, dan tertier.
c. Chlamydia.
Chlamidya adalah penyakit menular seksual yang paling umum, disebabkan oleh Chlamydia trachomatis yang menyebar melalui kontak
seksual dan menyerang organ genitalia laki-laki dan perempuan. Penyakit ini sangat menular dan perempuan memiliki kecerendungan 70 untuk tertular
ketika melakukan hubungan seks, laki-laki memiliki kecerendungan sekitar 25-50.
d. Herpes Genitalis
Herpes genitalis adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh sejumlah virus yang dapat menyebabkan berbagai akibat, termasuk
penyakit menular nonseksual, seperti cacar air dan mononucleosis. Sekitar 75 individu yang berhubungan dengan pasangan yang sudah terinfeksi
akan menghidap herpes.
Universitas Sumatera Utara
e. AIDS
AIDS adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh suatu virus, human immunodeficiency virus HIV, yang menyerang sistem kekebalan
tubuh. Kemunculan AIDS terhitung tinggi terutama di antara orang-orang latin dan Afrika-Amerika di Amerika Serikat Mays, 1991.
Media penularan HIV dapat melalui cairan sperma, cairan vagina,dan darah. Yang termasuk golongan beresiko tinggi untuk terinfeksi HIV adalah
orang yang menganut seks bebas gonta-ganti pasangan, penderita yang sering melakukan transfusi darah, bayi yang dilahirkan oleh ibu penderita
HIV+, dan pemakai jarum suntik bersamabergantian. Cara penularan yang paling sering adalah melalui kontak seksual Zein, 2006.
Menurut Muma dan Borucki 1997, kegiatan atau perilaku yang dianggap mempunyai resiko tinggi dan sering dihubungkan dengan infeksi
HIV adalah hubungan seksual melalui anal serta kegiatan seksual lain yang berpotensi menyebabkan seseorang terinfeksi HIV. Kegiatan seksual yang
berpotensi menimbulkan terjadinya HIV antara lain : a.
Anilungus : menginduksi hubungan intim pada daerah anal dengan menggunakan lidah.
b. Cunnilingus : menginduksi hubungan intim di daerah vaginaklitoris
dengan menggunakan lidah resiko tinggi terutama saat menstruasi. c.
Fellatio : menginduksi hubungan intim didaerah genitalia pria dengan menggunakan lidah dan penghisapan resiko tinggi bila
terjadi ejakulasi di dalam mulut. d.
Fisting : memasukkan tangan, kepalan tangan, ataupun lengan bawah kedalam rectum atau vagina.
e. Urolagnia : menginduksi hubungan intim dengan cara mengeluarkan
urin ke kulit lebih berisiko bila terdapat luka terbuka pada kulit, oral, vagina, dan rektum.
Universitas Sumatera Utara
f. Memakai benda-benda seks pada rektum dan vagina : memasukkan
sex toys pada rectum dan vagina dapat menyebabkan robekan pada mukosa, dimana luka yang terjadi dapat menjadi jalan masuk bagi
virus. B. Kehamilan Tidak Diinginkan
Kehamilan yang tidak diinginkan merupakan kehamilan yang tidak meinginginkan anak sama sekali atau kehamilan yang diinginkan tetapi tidak
pada saat itumistimed pregnancy kehamilan terjadi lebih cepat dari yang telah direncanakan, sedangkan kehamilan yang diinginkan adalah
kehamilan yang terjadi pada waktu yang tepat. Kehamilan yang berakhir dengan aborsi dapat diasumsikan sebagai kehamilan yang tidak diinginkan.
Semua definisi ini menunjukkan bahwa kehamilan merupakan keputusan yang disadari Santelli, 2003.
Menurut BKKBN 2008, lebih dari 200 wanita mati setiap hari disebabkan komplikasi pengguguran aborsi bayi secara tidak aman.
Meskipun dilakukan oleh tenaga ahli tindakan aborsi masih menyisahkan dampak yang membahayakan terhadap keselamatan jiwa ibu, apalagi jika
dilakukan oleh tenaga tidak professional. Terdapat banyak alasan bagi seorang perempuan tidak menginginkan
kehadiran seorang anak dalam hidupnya pada saat tertentu. Menurut Mohamad 1998 ada beberapa alasan yang membuat kehamilan tidak
diinginkan, yaitu : a.
Kehamilan yang terjadi akibat perkosaan. b.
Kehamilan datang pada saat yang belum diharapkan. c.
Bayi dalam kandungan ternyata menderita cacat majemuk yang berat. d.
Kehamilan yang terjadi akibat hubungan seksual diluar nikah.
Universitas Sumatera Utara
C. Putus Sekolah Putus sekolah adalah seseorang yang meninggalkan sekolahnya
sebelum tamat,berhenti dari sekolah, tidak dapat melanjutkan sekolah Alwi, Hasan, 2007.
Putus sekolah merupakan masalah penting yang dihadapi dunia pendidikan, berbagai alasan yang menyebabkan seseorang tidak dapat
melanjutkan sekolah antara lain karena biaya tidak terjangkau, lokasi sekolah yang jauh dari tempat tinggal, atau karena tidak mampu melanjutkan sekolah
Ali Asrori, 2008.
2.2.3 Pendidikan Seks 2.2.3.1 Pengertian Pendidikan Seks