Deskripsi Karakteristik Responden Hasil Analisa Data

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1. Hasil Penelitian 5.1.1. Deskripsi Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Medan yang berlokasi di Jl. Teuku Cik Di Tiro No.1, Medan. SMA Negeri 1 Medan merupakan SMA yang statusnya terakreditasi dengan peringkat A sangat baik. Sekolah ini memiliki luas tanah yang berbentuk persegi dan memiliki satu lapangan. Batas utara sekolah ini adalah pertokoan, batas selatan sekolah adalah Dinas Pendidikan Sumatera Utara, dan batas timur adalah Sun Plaza. Sekolah ini memiliki 35 kelas, 5 ruang laboratorium, perpustakaan, aula serba guna, kantin, masjid, ruang komite sekolah, ruang tata usaha, ruang guru, ruang pembantu kepala sekolah, dan ruang kepala sekolah. Kegiatan belajar berlangsung dari pukul 07.15 WIB hingga pukul 13.45. Setelah kegiatan belajar selesai, para siswa dapat mengikuti kegiatan ekstrakulikuler yang diselenggarakan oleh pihak sekolah.

5.1.2. Deskripsi Karakteristik Responden

Responden dalam penelitian ini adalah siswa SMA N 1 Medan yang berjumlah 330 siswa yang terdiri dari 110 siswa kelas X, 110 siswa kelas XI, dan 110 siswa kelas XII. Gambaran karakteristik responden yang diamati meliputi : jenis kelamin dan usia. Data lengkap bila ditinjau dari segi usia dapat dilihat dari tabel 5.1. Universitas Sumatera Utara Tabel 5.1. Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Frekuensi n Persentase Laki-laki 146 44,2 Perempuan 184 55,8 Jumlah 330 100 Dari tabel di atas terlihat bahwa kelompok terbesar adalah pada kelompok perempuan yaitu sebesar 55,8 dan terendah pada kelompok laki-laki yaitu sebesar 44,2. Data lengkap bila ditinjau dari segi usia dapat dilihat dari tabel 5.2. Tabel 5.2. Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Usia Frekuensi n Persentase 14 33 10,1 15 111 33,6 16 113 34,2 17 69 20,9 18 3 0,9 19 1 0,3 Jumlah 330 100 Dari tabel di atas terlihat bahwa kelompok terbesar adalah pada usia 16 tahun yaitu sebesar 34,2 dan terendah pada kelompok usia 19 tahun yaitu sebesar 0,3.

5.1.3. Hasil Analisa Data

Berdasarkan jawaban dari kuesioner yang diberikan kepada siwa-siswi dapat diperoleh tingkat pengetahuan yang dapat dilihat pada tabel-tabel berikut : Universitas Sumatera Utara Tabel 5.3. Disribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Tingkat Pengetahuan Frekuensi n Persentase Baik 119 36,1 Sedang 211 63,9 Kurang Jumlah 330 100 Dari tabel di atas terlihat bahwa dari 330 responden, 119 responden 36,1 dikategorikan tingkat pengetahuan baik, 211 responden 63,9 dikategorikan tingkat pengetahuan sedang, dan tidak ada responden dikategorikan tingkat pengetahuan kurang. Dari data distribusi karakteristik responden dan distribusi tingkat pengetahuan yang telah diperoleh, maka selanjutnya dilakukan tabulasi silang antara dua variabel. Data lengkap tabulasi silang dapat dilihat pada tabel-tabel di bawah ini : Tabel 5.4. Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Berdasarkan Usia Tingkat Pengetahuan Usia Baik Sedang Kurang Total n n n 10 - 13 14 - 16 17 - 20 89 30 34,6 41,4 168 43 65,4 58,9 257 73 Total 119 36,1 211 63,9 330 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan tabel 5.4. menunjukkan bahwa dari 119 responden yang memiliki tingkat pengetahuan baik, proporsi terbesarnya, yaitu 30 responden 41,4 pada usia 17-20 tahun. Dari 211 responden yang memiliki tingkat pengetahuan sedang, proporsi terbesarnya, yaitu 168 responden 65,4 pada usia 14-16 tahun. Tidak ada responden yang memiliki tingkat pengetahuan kurang. Tabel 5.5. Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Berdasarkan Jenis Kelamin Tingkat Pengetahuan Jenis Kelamin Baik Sedang Kurang Total n n n Laki-laki Perempuan 58 61 17,6 18,5 88 123 26,7 37,3 146 184 Total 119 36,1 211 63,9 330 Berdasarkan tabel 5.5. menunjukkan bahwa dari 119 responden yang memiliki tingkat pengetahuan baik, proporsi terbesarnya, yaitu 61 responden 18,5 yang merupakan perempuan. Dari 211 responden yang memiliki tingkat pengetahuan sedang, proporsi terbesarnya, yaitu 123 responden 37,3 yang merupakan perempuan. Tidak ada responden yang memiliki tingkat pengetahuan kurang. Universitas Sumatera Utara Tabel 5.6. Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Berdasarkan Kelas Tingkat Pengetahuan Kelas Baik Sedang Kurang Total n n n X XI XII 33 45 41 10,0 13,6 12,4 77 65 69 23,3 19,7 20,9 110 110 110 Total 119 36,1 211 63,9 330 Berdasarkan tabel 5.6. menunjukkan bahwa dari 119 responden yang memiliki tingkat pengetahuan baik, proporsi terbesarnya, yaitu 45 responden 13,6 yang merupakan siswa kelas XI. Dari 211 responden yang memiliki tingkat pengetahuan sedang, proporsi terbesarnya, yaitu 77 responden 23,3 yang merupakan siswa kelas X. Tidak ada responden yang memiliki tingkat pengetahuan kurang. 5.2. Pembahasan Pengetahuan responden mengenai seks bebas bertujuan untuk melihat sejauh mana responden mengetahui dan memahami hal-hal yang berhubungan dengan seks bebas. Berdasarkan tabel 5.3. menunjukkan bahwa pengetahuan siswa-siswi remaja SMA Negeri 1 Medan tentang seks bebas yang paling banyak berada pada kategori sedang, yaitu sebanyak 211 responden 63,9, diikuti kategori baik, yaitu sebanyak 119 responden 36,1. Berdasarkan usia, tingkat pengetahuan baik paling banyak pada responden berusia 17-20 tahun 41,4, dan tingkat pengetahuan sedang paling banyak pada responden berusia 14-16 tahun 65,4. Universitas Sumatera Utara Hal ini sepadan dengan hasil penelitian Sudibio 2010 yang menyatakan bahwa usia merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pengetahuan, dimana semakin tinggi usia seseorang maka pengetahuannya akan semakin baik. Semakin bertambahnya usia seseorang, maka semakin mudah orang tersebut untuk mengolah dan memahami informasi baik secara lisan maupun tulisan. Berdasarkan jenis kelamin, tingkat pengetahuan baik paling banyak pada responden perempuan 18,5, dan tingkat pengetahuan sedang paling banyak pada responden perempuan 37,3. Hal ini sepadan dengan hasil penelitian Sudibio 2010 dimana kelompok perempuan lebih mendominasi dalam pengetahuan seks. Pada zaman modern sekarang ini, baik laki-laki maupun perempuan tergolong mudah untuk memperoleh hal-hal yang berhubungan dengan seks bebas. Mereka dapat memperolehnya melalui internet, majalah, TV, media cetak, dll. Berdasarkan kelas, tingkat pengetahuan baik paling banyak pada responden kelas XI 13,6, dan tingkat pengetahuan sedang paling banyak pada responden kelas X 23,3. Hal ini sepadan dengan pendapat Notoatmodjo 2003 yang menyebutkan bahwa semakin tinggi pendidikan seseorang maka semakin mudah orang tersebut untuk memperoleh informasi. Semakin tinggi pendidikannya, seseorang akan cenderung mudah mendapatkan banyak informasi. Angka tersebut menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan siswa-siswi SMA Negeri 1 Medan mengenai seks bebas tergolong cukup baik. Hal tersebut dikarenakan mereka tergolong mudah untuk memperoleh informasi mengenai hal-hal yang berhubungan dengan seksualitas mengingat lokasi SMA Negeri 1 Medan yang terletak di pusat kota. Sekolah ini juga dilengkapi dengan fasilitas perpustakaan dan juga akses internet secara gratis sehingga mereka sangat mudah untuk mencari informasi apapun, salah satunya mengenai seks bebas. Hasil penelitian ini sesuai dengan pendapat Notoatmodjo 2003 yang menyatakan bahwa pengetahuan dapat diperoleh melalui hasil penginderaan terhadap suatu objek. Pengetahuan tentang seks dapat diperoleh dari materi pendidikan, pelatihan serta pengalaman pribadi seseorang. Universitas Sumatera Utara

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN