16 Uji coba dilakukan dengan 2 cara, yaitu :
1. Percobaan pengaruh kenaikan temperatur terhadap tegangan tembus pada elektroda bola.
Pada  percobaan  ini  elektroda  bola  tidak  terpolusi  dengan  larutan  asam Nitrat,  percobaan  ini  hanya  mengukur  pengaruh  besarnya  kenaikan
temperatur terhadap tegangan tembus. 2. Percobaan pengaruh kenaikan temperatur terhadap tegangan tembus pada
elektroda bola yang sudah terpolusi asam. Pada  percobaan  ini  elektroda  bola  sudah  terpolusi  asam Nitrat  dengan
kadar keasaman yang sudah ditetapkan pada percobaan, setelah itu dilihat pengaruh kenaikan temperaturnya terhadap tegangan tembusnya.
b.  Metode Analisis
Setelah  melakukan  pengukuran  selanjutnya  dilakukan  analisa  untuk menetukan  pengaruh  kenaikan  temperatur  terhadap  tegangan  tembus
udara, dan membandingkan hasil antara elektroda bola yang tidak terpolusi asam dengan elektroda bola yang sudah terpolusi asam.
Universitas Sumatera Utara
17
3.4 Rangkaian Penelitian
Gambar 3.9. Rangkaian pengujian pengaruh kenaikan temperatur terhadap tegangan tembus udara pada elektroda bola terpolusi asam.
Keterangan : AT = Autotrafo
S2 = Saklar sekunder TU = Trafo uji
Rp = Tahanan Peredam S1 = Saklar utama
V
in
= Tegangan masukan .
3.5 Prosedur Penelitiaan 3.5.1 Percobaan pengujian pengaruh temperatur terhadap tegangan
tembus dengan elektroda bola tidak terpolusi asam.
1. Mengukur  suhu,  tekanan  dan  kelembaban  udara  disekitar percobaan.
2. Elektroda bola berdiameter 5 cm. 3. Jarak sela elektroda bola-bola dibuat 1 cm.
4. Mengatur jarak lampu dengan jarak  0,25 + V
BD
30. 5. Saklar  pemisah  S
1
ditutup  dan  AT  diatur  hingga  tegangan keluarannya nol.
6. Saklar S
2
ditutup.
Universitas Sumatera Utara
18
7. Tegangan  keluaran TU  dinaikkan  secara  bertahap  dengan
kecepatan 1kVdetik sampai udara pada sela bola tembus listrik. 8. Saat terjadi tembus listrik, dicatat tegangan sekunder trafo uji dan
saklar sekunder S
2
segera dibuka. 9. AT diatur kembali hingga tegangan keluarannya nol.
10. Ulangi prosedur 5 sd 8 sebanyak 3 kali. 11. Lakukan prosedur 5 sd 8 untuk jarak sela bola 1,5 cm, 2 cm, dan
2,5 cm. 12. Lakukan prosedur 5 sd 8 untuk elektroda bola berdiameter 10 cm.
13. Atur  suhu  pengujian  dengan  cara  menghidupkan  lampu  pijar  100 Watt dan 150 Watt dan lampu Halogen.
14. Ukur suhu disekitar objek penelitian. 15. Untuk  setiap  kenaikan  suhu  3°C  hingga  suhu  45°C,  ulangi
prosedur 5 sd 8, dan ulangi percobaan sebanyak 3 kali.
3.5.2 Pengujian pengaruh temperatur terhadap tegangan tembus dengan elektroda bola terpolusi asam.
1. Elektroda bola berdiameter 5 cm. 2. Seluruh  permukaan elektroda bola  disemprot  dengan larutan  asam
Nitrat dengan pH 2. 3. Keringkan  elektroda  bola  dalam  ruang  pengering  dan  biarkan
selama 24 jam. 4. Mengukur  suhu,  tekanan  dan  kelembaban  udara  disekitar
percobaan.
Universitas Sumatera Utara
19
5. Jarak sela elektroda bola-bola dibuat 1 cm. 6. Mengatur jarak lampu dengan jarak  0,25 + V
BD
30. 7. Saklar  pemisah  S
1
ditutup  dan  AT  diatur  hingga  tegangan keluarannya nol.
8. Saklar S
2
ditutup. 9. Tegangan keluaran TU dinaikkan secara bertahap dengan kecepatan
1kVdetik sampai udara pada sela bola tembus listrik. 10. Saat  terjadi  tembus  listrik,  dicatat  tegangan  sekunder  trafo  uji  dan
saklar sekunder S
2
segera dibuka. 11. AT diatur kembali hingga tegangan keluarannya nol.
12. Ulangi prosedur 5 sd 8 sebanyak 3 kali. 13. Lakukan  prosedur  5  sd  8  untuk  jarak  sela  bola  1,5  cm,  2  cm,dan
2,5 cm. 14. Lakukan prosedur 5 sd 8 untuk elektroda bola berdiameter 10 cm.
15. Atur  suhu  pengujian  dengan  cara  menghidupkan  lampu  pijar  100 Watt dan 150 Watt dan lampu halogen.
16. Ukur suhu disekitar objek penelitian. 17. Untuk setiap kenaikan suhu 3°C hingga suhu 45°C, ulangi prosedur
5 sd 8, dan ulangi percobaan sebanyak 3 kali. 18. Masukan kembali elektroda bola kedalam ruang pengering.
19. Ulangi  percobaan  kembali  pada  hari  ke-7  dan  ke-14  setelah  bola terpolusi asam.
Universitas Sumatera Utara
20
BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN ANALISA
4.1 Umum
Seperti  dijelaskan  pada  teori  bahwa  terjadinya  tegangan  tembus  dipengaruhi oleh  permukaan  yang  tidak  seragam  yang  disebabkan  pengaruh  luar  dan
temperatur.  Tegangan  tembus lebih  cepat  terjadi  apabila  permukaannya  tidak seragam.  Dimana  gaya  medan  listrik  lebih  besar  pada  bagian  yang  tidak  rata
sehingga  dengan  gaya  itu    elektron  akan  ditarik  keluar  yang  kemudian  elektron- elektron  tersebut  akan  berbenturan,  yang  menyebabkan terjadinya  tegangan
tembus  lebih  cepat. Dan  kenaikan  temperatur  juga  berpengaruh  terhadap terjadinya  tegangan  tembus  lebih  cepat. Dimana  dengan  semakin  tingginya  suhu
udara di sekitar alat pengukuran akan mempercepat pergerakan molekul sehingga terjadi  benturan,  dan  benturan  tersebut  akan  menyebabkan  elektron-elektronnya
terlepas kemudian timbullah medan listrik yang menimbulkan adanya gaya listrik sehingga terjadi tegangan tembus.
Dalam  pengujian  ini, analisis  dilakukan  untuk  mengetahui  bagaimana pengaruh
kenaikan  temperatur  terhadap  tegangan  tembus  apabila  alat pengukurannya telah terpolusi.
Pengujian  dilakukan  dengan  elektroda  bola  yang  terpolusi  asam.Asam yang  digunakan  berupa  Asam  Nitrat  HNO
3
yang  mempunyai  nilai  keasaman pH 2. Pengujian dilakukan selama 14 hari setelah elektroda bola terpolusi asam.
Elektroda bola yang digunakan terbuat dari bahan baja dengan diameter 5 cm dan 10  cm.  Elektroda  bola-bola  yang  terpolusi  oleh  asam,  diletakkan  didalam  ruang
Universitas Sumatera Utara
21
pengering.  Hal  ini  dimaksudkan  agar  elektroda terhindar  dari  polusi  yang  tidak diinginkan.  Kenaikan  temperatur  diatur  dengan  menggunakan  bola  lampu  pijar
150  W  dan  200  W.  Dan  untuk  menjaga  kestabilan  temperatur  digunakan  lampu Halogen dengan daya 150 W. Gambar 4.1 menunjukkan rangkaian  pengujian.
Gambar 4.1 Rangkaian Pengujian Pengaruh Kenaikan Temperatur Terhadap Tegangan Tembus Udara Pada Elektroda Bola Terpolusi Asam.
Diameter  elektroda  bola  yang  digunakan  dalam  pengukuran  ini  adalah 5 Cm dan 10 cm, jarak sela bola adalah 1 Cm, 1.5 Cm, 2 Cm dan 2.5 Cm. Pada
keadaan  udara  standar,  yaitu  temperatur  udara  20 C,  tekanan  udara  760  mmHg
tegangan tembus sela bola standar untuk ukuran diameter dan jarak sela bola ini adalah 8 kV. Dalam prakteknya, keadaan udara tidak selalu sama dengan keadaan
standar.  Oleh  karena  itu,  suhu  dan  tekanan  selalu  dicatat  pada  saat  pengukuran dilaksanakan.
Hasil  yang  didapat  berupa  nilai  tegangan  tembus  akibat  pengaruh  dari kenaikan temperatur terhadap elektroda bola-bola yang terpolusi asam
Universitas Sumatera Utara
22
4.2 Hasil percobaan untuk elektroda bola berdiameter 10 Cm 4.2.1