G. Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu yang terkait dengan pembangunan masyarakat pesisir pantai adalah penelitian dengan judul
“Potensi Pembangunan Masyarakat Pesisir Selatan : Masalah dan Tantangannya
” yang dilakukan oleh Imamudin Yuliadi 2013. Penelitian ini menggunakan metode
Location Quotion LQ, Shift-Share dan Typologi Klassen. Dari penelitian menunjukkan bahwa di provinsi DIY pengembangan sektor perikanan
masih perlu membutuhkan perencanaan dan pengembangan yang komprehensif dari semua stakeholders baik pemerintah, nelayan,
masyarakat dan dunia usaha. Maxthasen Tampilang, Rosalina Koleangan dan Patrick Wauran
2009 telah meneliti tentang “Analisis Potensi Perekonomian Daerah
Kabupaten Kepulauan Talaud ”. Teknik analisis yang digunakan dalam
penelitian ini adalah analisis Typologi Klassen, Shift Share, Location Quotient LQ, Model Rasio Pertumbuhan MRP, Overlay, dan analisis
Rasio Penduduk Pengerjaan RPP. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa di Kabupaten Kepulauan Talaud selama periode tahun
2008-2012, menurut analisis Typologi Klassen tidak ada sektor yang masuk dalam klasifikasi kuadran I sektor maju dan tumbuh cepat. Berdasarkan
hasil analisis Shift Share kesembilan sektor perekonomian mengalami pertumbuhan dari tahun ke tahun walaupun nilainya tidak konstan. Hasil
analisis Location Quotient LQ sektor yang merupakan sektor basis yaitu sektor pertanian. Hasil analisis Model Rasio Pertumbuhan MRP sektor
dominan pertumbuhan adalah sektor listrik, gas dan air bersih, sektor konstruksi, sektor pengangkutan dan komunikasi, sektor keuangan real estat
dan jasa perusahaan. Hasil analisis Overlay tidak ada sektor potensial untuk dikembangkan berdasarkan kriteria pertumbuhan + dan kriteria kontribusi
+. Nilai RPP tertinggi adalah sektor pertanian. Norma Rita Sari 2013 melakukan penelitian
dengan judul “Analisis Pertumbuhan Ekonomi dan Ketimpangan Pendapatan Antar Provinsi di
Indonesia Tahun 2004-2010 ”. Penelitian ini menggunakan analisis
pertumbuhan ekonomi, Location Quotient LQ, Shift-Share, Typologi Klassen, Indeks Williamson dan hipotesis U terbalik. Hasil penelitian ini
menjelaskan bahwa sektor jasa dan sektor pertanian termasuk sektor yang berpotensi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi tiap Provinsi di
Indonesia. Masih ada Provinsi di Indonesia yang tergolong dalam Provinsi relatif tertinggal, tercatat sebanyak 14 Provinsi termasuk daerah relatif
tertinggal. Disparitas pendapatan antar Provinsi di Indonesia tahun 2004- 2010 tergolong tinggi 0,5 dan mengalami kecenderungan menurun.
Sementara hipotesis “U” terbalik Kuznets yang menggambarkan hubungan antara pertumbuhan dengan ketimpangan berlaku di Propinsi Indonesia.
Cholif Prasetio Wicaksono 2010 telah melakukan penelitian dengan judul
“Analisis Disparitas Pendapatan Antar KabupatenKota dan Pertumbuhan Ekonomi di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2003-2007
”. Metode analisis yang digunakan adalah analisis pertumbuhan ekonomi,
Location Quotient LQ, Shift-Share, Typologi Klassen, Indeks Williamson
dan Indeks Theil. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa sektor industri pengolahan dan sektor pertanian termasuk sektor yang berpotensi untuk
mendorong pertumbuhan ekonomi tiap kabupaten kota di Propinsi Jawa Tengah. Masih banyak daerah di Propinsi Jawa Tengah yang tergolong
dalam daerah relatif tertinggal, tercatat sebanyak 14 kabupaten termasuk daerah relatif tertinggal. Disparitas pendapatan antar daerah di Propinsi
Jawa Tengah tahun 2003-2007 tegolong tinggi 0,5 dan mengalami kecenderungan menurun. Sem
entara hipotesis “U” terbalik Kuznets yang menggambarkan hubungan antara pertumbuhan dengan ketimpangan tidak
berlaku di Propinsi Jawa Tengah. Muhammad Asyiquddin 2012 melakukan penelitian dengan judul
“Strategi Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir Kecamatan Wates Kabupaten Kulon Progo”. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian
ini yaitu menggunakan analisis SWOT, dan wawancara yang mendalam kepada masyarkat. Hasil dari penelitian di desa Karangwuni dimna sebagian
besar penduduk mempunyai mata pencharian sebgai petani,nelayan maupun buruh tambang pasir yang dimna mempunyai potensi sumber daya alam laut
yang cukup besar belum mampu dan tidak sesuai yang dihapakan oleh Pemerintah setempat untuk meningkatankan kesejahteraan masyarakat baik
dalam permodalan maupun melalui program pemberdayaan. Penelitian yang dilakukan Muh Jufri Yusuf 2013
berjudul “Studi Pemberdayan Masyarakat Peisir Di Kabuoateb Nunukan
” menggunakan alat analisis yaitu deskritif kualitatuf, penelitian yang dilakukan terhadap
variabel mandiri tanpa melakukan perbandingan atau menghubungkan dengan variabel yang lain fokus dalam perencanaan, pe;aksanaan,
pemanfaatan hasil dan evaluasi. Hasil penelitian dapat disimuplkan bahwa pemberdayaan masyarakat Nunukan selatan sudah berjalan sesuai dengan
perencanaan pemerintan daerag namun didalam pemberdayaan masih terdapat hambatan diantaranya anggaran yang masih terbilang minim dan
para penyuluh sosialisai Dinas Perikanan dan Kelautan yang masih kurang sehingga menghambbat laju pemberdayaan masyarkat yang ada di kelurahab
Nunukan Selatan Kecamatan Nunukan Selatan.
32
BAB III METODE PENELITIAN
A. Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah di Kabupaten Gunungkidul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Lokasi ini diambil di enam kecamatan yang
ada di Kabupaten Gunungkidul di daerah pesisir yang letaknya cukup dekat dari Kota Yogyakarta dan akses jalannya juga cukup mudah dan terjangkau.
B. Jenis Data
Data yang diperlukan dalam penelitian ini seluruhnya adalah data sekunder. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari hasil pengolahan
pihak kedua atau data yang diperoleh dari hasil publikasi pihak lain. Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini diambil dari Biro Pusat
Statistik Kabupaten Gunungkidul, internet, serta data-data hasil publikasi pihak lain yang terkait dengan penelitian ini.
C. Teknik Pengumpulan Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang merupakan data yang diambil dari pihak lain atau merupakan data yang
diolah dari pihak kedua. Karena data yang digunakan adalah data sekunder, maka tidak dilakukan pengumpulan data primer sehingga tidak diperlukan
teknik sampling atau kuesioner. Metode pengumpulan data yang digunakan