PDRB Per Kapita Kondisi Perekonomian

57 secara keseluruhan karena perannya dalam pembentukan PDRB relatif besar yakni sebesar 36,49 persen. Peningkatan sektor pertanian dimungkinkan akibat adanya perubahan iklim sehingga mempengaruhi peningkatan produksi. Pertumbuhan sektor pertanian terutama didukung oleh pertumbuhan subsektornya yaitu sektor tanaman bahan makanan, tanaman perkebunan, peternakan dan hasil-hasilnya, kehutanan dan perikanan.

2. PDRB Per Kapita

Salah satu indikator untuk mengukur tingkat kemakmuran yang telah dicapai penduduk disuatu daerah adalah dengan menghitung PDRB per Kapita. PDRB per kapita adalah besaran kasar yang menunjukkan tingkat kesejahteraan penduduk di suatu wilayah pada waktu tertentu. PDRB per kapita diperoleh dengan membagi PDRB dengan jumlah penduduk pertengahan tahun. Walaupun nilai PDRB per kapita tidak mampu mencerminkan tingkat pemerataan pendapatan yang diterima oleh masyarakat di suatu wilayah, namun PDRB per kapita tetap merupakan indikator yang cukup penting yang digunakan untuk mengukur keberhasilan pembangunan yang telah dilaksanakan di wilayah tersebut. Jika dilihat dari PDRB perkapita untuk Kabupaten Gunungkidul juga mengalami peningkatan dari tahun ke tahun baik secara riil maupun nominal yaitu sebagai berikut: 58 Tabel 4.6 PDRB Per Kapita Kabupaten Gunungkidul Tahun 2007-2012 Tahun PDRB Per Kapita Berlaku PDRB Per Kapita Konstan 2007 7.110.408 4.355.147 2008 8.011.695 4.545.418 2009 8.701.266 4.733.513 2010 9.808.630 4.930.659 2011 10.694.252 5.124.332 2012 11.628.655 5.319.628 Sumber : PDRB Per Kapita Gunungkidul, 2012. Berdasarkan Tabel 4.8 diatas diketahui nilai PDRB per kapita Kabupaten Gunungkidul selama kurun waktu 2007-2012 baik secara riil maupun nominal mengalami peningkatan. Pada tahun 2007 nilai PDRB per kapita secara riil sebesar 4.355.147 rupiah dan naik menjadi 5.319.628 rupiah pada tahun 2012. Sedangkan secara nominal sebesar 7.110.408 rupiah pada tahun 2007 dan pada tahun 2012 menjadi sebesar 11.628.655 rupiah. Hal ini menunjukkan bahwa selama tahun 2007 sampai dengan tahun 2012 Kabupaten Gunungkidul telah berhasil meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya atau adanya perbaikan tingkat kesejahteraan masyarakat secara relatif, salah satu buktinya yaitu dengan terjadinya peningkatan PDRB Per Kapita dari tahun ke tahun. 59

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Kecamatan Panggang

1. Analisis Struktur Perekonomian Daerah

Proese perubahan struktur perekonomi daerah, diawali dengan dominasi oleh sektor primer pertanian dan pertambangan menuju perekonomian yang didominasi oleh sektor industri manufaktur skunder, disamping proses pertumbuhan ekonomi dan proses peningkatan pendapatan perkapita adalah bagian dari proses pembangunan. Dari tabel 5.1 dibahwa ini, dapat kita lihat perubahan struktur perekonomian Kecamatan Panggang pada tahun 2009-2013 : Tabel 5.1. Analisis Struktur Perekonomian Daerah Kecamatan Panggang Terhadap PDRB tahun 2009-2013 dalam persen No Sektor Ekonomi Tahun 2009 2010 2011 2012 2013 Primer 58,13 55,77 54,65 54,66 52,53 1 Pertanian 56,45 54,11 52,89 52,96 50,90 2 Penggalian 1,68 1,66 1,76 1,70 1,64 Sekunder 15,79 16,33 17,03 16,79 17,42 3 Industri Pengolahan 8,47 8,91 9,26 8,89 9,15 4 Listrik Air Bersih 0,40 0,39 0,54 0,54 0,59 5 Konstruksi 6,92 7,03 7,24 7,36 7,68 Tersier 26,08 27,90 28,32 28,56 30,05 6 Perdagangan, Hotel Restoran 6,23 6,04 6,18 6,17 6,31 7 Pengangkutan Komunikasi 6,37 6,46 6,64 6,85 6,57 8 Keu, Real Estat Jasa Perusahaan 2,25 2,37 2,48 2,53 2,62 9 Jasa-Jasa 11,23 13,03 13,02 13,00 14,55 Sumber : Badan Pusat Statisti DIY-Gunungkidul 2009-2013 hasil analisis.

Dokumen yang terkait

Pendekatan Sistem Dinamik Dalam Penataan Ruang Wilayah Pesisir (Studi Kasus: Wilayah Pesisir Kabupaten Bantul,Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta)

0 8 251

Analisis preferensi visual lanskap pesisir daerah istimewa Yogyakarta untuk pengembangan pariwisata pesisir menuju pada pengelolaan wilayah pesisir berkelanjutan

0 7 16

Pendekatan Sistem Dinamik Dalam Penataan Ruang Wilayah Pesisir (Studi Kasus Wilayah Pesisir Kabupaten Bantul,Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta)

0 8 241

ANALISIS PEREKONOMIAN MASYARAKAT WILAYAH PESISIR KABUPATEN GUNUNGKIDUL, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERIODE 2009-2013

0 2 15

ANALISIS PREFERENSI VISUAL LANSKAP PESISIR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA UNTUK PENGEMBANGAN PARIWISATA PESISIR MENUJU PADA PENGELOLAAN WILAYAH PESISIR BERKELANJUTAN

0 3 16

PERANCANGAN STRUKTUR JEMBATAN BUNDER DI KABUPATEN GUNUNGKIDUL, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERANCANGAN STRUKTUR JEMBATAN BUNDER DI KABUPATEN GUNUNGKIDUL, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA.

1 3 17

ANALISIS PEMETAAN KERAWANAN PANGAN DIKABUPATEN GUNUNGKIDUL DAERAH ISTIMEWA Analisis Pemetaan Kerawanan Pangan Di Kabupaten Gunungkidul Daerah Istimewa Yogyakarta.

0 1 14

PENDAHULUAN Analisis Pemetaan Kerawanan Pangan Di Kabupaten Gunungkidul Daerah Istimewa Yogyakarta.

1 3 39

ANALISIS PEMETAAN KERAWANAN PANGAN DIKABUPATEN GUNUNGKIDUL DAERAH ISTIMEWA Analisis Pemetaan Kerawanan Pangan Di Kabupaten Gunungkidul Daerah Istimewa Yogyakarta.

0 2 25

Analisis kinerja keuangan pemerintah daerah Kabupaten Gunungkidul periode 2009-2012.

0 1 111