Alat Ukur Yang Digunakan. 9. Langkah Pembuatan Subcool Dengan Media Pendingin Air Ditambah 9. 1. Pembentukan Subcool

35 bergerak refrigeran dan atau untuk menghilangkan panas menggunakan sampai kurang energi karena mereka melakukannya pada cairan tekanan tinggi yang kemudian dingin atau subccol tekanan rendah yang lebih sulit untuk mendinginkan cairan. Gambar 3.7 Subcooler 8. Pipa PVC Tempat terjadinya pendinginan yang dilakukan pada pipa tembaga aliran referigant dari kondensor menuju evaporator. Gambar 3.8 Pipa PVC 3. 3. Alat Ukur Yang Digunakan. Alat-alat ukur yang digunakan pada pengujian alat pendingin kon densor ini adalah sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara 36 1. Clamp Meter Tang Ampere. Merupakan alat ukur praktis yang bisa dipergunakan dengan mudah saat pengukuran kuat arus, tanpa harus memutus atau membuat kabel jumper guna mengetahui berapa besaran kuat arus yang mengalir pada beban rangkaian elektronik atau listrik. 3.9. Tang Ampere 2. Manifold Gauge. Fungsi manifold :  Mengetahui tekanan rendah pada sebuah sistem pendingin.  Mengetahui tekanan tinggi pada sebuah sistem pendingin.  Sebuah alat wajib dalam pengisian gas refrigerant.  Mengetahui adanya kebocoran pada sistem. Jumlah manifold gauge yang digunakan pada pengujian mesin ini sebanyak 5 manifold. Tekanan dapat juga diukur dengan cara yang lain. Seperti menggunakan manometer, pipa pordon dan efek piezoelectric sesuai dengan kebutuhan masing-masing [24]. Namun pada pengujian ini alat pengukur tekanan yang digunakan adalah manifold gauge. Universitas Sumatera Utara 37 Gambar 3. 10. Manifold Gauge. 3. Pengukur SuhuTemperatur. Untuk mengukur suhu suatu benda yang diinginkan, alat pengukur suhu yang digunakan untuk pengujian mesin ini sebanyak 4 b u a h . Gambar 3. 11. Alat Pengukur Suhu.

3. 4. Peralatan Yang Digunakan.

1. Pompa Vakum. Pompa vakum digunakan untuk memvakumkan alat mesin pendingin agar tidak ada kotoran yang tertinggal didalam sistem pendingin. Universitas Sumatera Utara 38 Gambar 3. 12. Pompa Vakum. Spesifikasi Pompa Vakum : Merek :AKURI Model No. : V P - 1C-2 Kapasitas : 220 lm Motor HP : ½ Volt : 220 V 5060 Hz 2. Pompa Aquarium. Pompa aquarium digunakan untuk memompakan air dingin sisa kondensasi dari evaporator ke pipa tembaga yang telah dibentuk dan ditempatkan didepan kondensor dan kembali lagi ke kotak Styrofoam dan seterusnya secara sirkulasi. Spesifikasi pompa aquarium: Merek :AMARA Model : SP-260 Volt : 220 V 240V Frequence : 5060 Hz Watt : 45 W Universitas Sumatera Utara 39 H. Max : 2 M F. Max : 3000LH Gambar 3. 13. Pompa Aquarium. 3. Pentil Selang Manifold Gauge. Pentil digunakan sebagai tempat selang manifold gauge agar tekanan dapat dibaca tanpa ada kebocoran dan dapat dibongkar pasang sehingga lebih praktis, pentil dilas pada pipa yang ingin diukur. Gambar 3. 14. Pentil Selang Manifold Gauge. 4. Las Tembaga dan Las Besi. Untuk menyambung pipa pendingin kondensor, menyambungkan pentil selang manifold dan me-las keperluan lainnya. Universitas Sumatera Utara 40 Gambar 3. 15. Kawat Las. 5. Flaring Tool. Berfungsi untuk mengembangkan ujung pipa agar dapat disambung dengan pipa lain atau sambungan berulir. Gambar 3. 16. Flaring Tool 6. Pemotong pipa tembaga Tube Cutter. Prinsip kerja dari pemotong pipa tembaga ini adalah menjepit dan memutar pipa tembaga sesuai denga ukuran yang dibutuhkan. Saat proses pemotongan harus sabar agar diameter pipa tidak berubah. Universitas Sumatera Utara 41 Gambar 3. 17 Tube Cutter.

3.5. Alasan Penggunaan R-22

CFC Chloro-Fluoro-Carbon alias R22 memegang peranan penting dalam sistem refrigerasi, sejak ditemukan pada tahun 1930. Hal ini dikarenakan CFC memiliki properti fisika dan termal yang baik sebagai refrigeran, stabil, tidak mudah terbakar, tidak beracun dan kompatibel terhadap sebagian besar bahan komponen dalam sistem refrigerasi. SIFAT-SIFAT REFRIGERAN Sifat – sifat refrigerant yang harus dipenuhi untuk kebutuhan mesin pendingin adalah :  Tekanan penguapan harus cukup tinggi, Sebaiknya refrigeran memiliki temperatur pada tekanan yang lebih tinggi, sehingga dapat dihindari kemungkinan terjadinya vakum pada evaporator dan turunnya efisiensi volumetrik karena naiknya perbandingan kompresi.  Tekanan pengembunan yang tidak terlampau tinggi, Apabila tekanan pengembunannya terlalu rendah, maka perbandingan kompresinya menjadi lebih Universitas Sumatera Utara 42 rendah, sehingga penurunan prestasi kondensor dapat dihindarkan, selain itu dengan tekanan kerja yang lebih rendah, mesin dapat bekerja lebih aman karena kemungkinan terjadinya kebocoran, kerusakan, ledakan dan sebagainya menjadi lebih kecil.  Kalor laten penguapan harus tinggi, Refrigeran yang mempunyai kalor laten penguapan yang tinggi lebih menguntungkan karena untuk kapasitas refrigerasi yang sama, jumlah refrigeran yang bersirkulasi menjadi lebih kecil.  Volume spesifik terutama dalam fasa gas yang cukup kecil. Refrigeran dengan kalor laten penguapan yang besar dan volume spesifik gas yang kecil berat jenis yang besar akan memungkinkan penggunaan kompresor dengan volume langkah torak yang lebih kecil. Dengan demikian untuk kapasitas refrigerasi yang sama ukuran unit refrigerasi yang bersangkutan menjadi lebih kecil. Namun, untuk unit pendingin air sentrifugal yang kecil lebih dikehendaki refrigeran dengan volume spesifik yang agak besar. Hal tersebut diperlukan untuk menaikkan jumlah gas yang bersirkulasi, sehingga dapat mencegah menurunnya efisiensi kompresor sentrifugal.  Koefisien prestasi harus tinggi, Dari segi karakteristik thermodinamika dari refrigeran, koefisien prestasi merupakan parameter yang terpenting untuk menentukan biaya operasi.  Konduktivitas termal yang tinggi, Konduktivitas termal sangat penting untuk menentukan karakteristik perpindahan kalor.  Viskositas yang rendah dalam fasa cair maupun fasa gas, Dengan turunnya tahanan aliran refrigeran dalam pipa, kerugian tekanannya akan berkurang.  Konstanta dielektrika dari refrigeran yang kecil, tahanan listrik yang besar, serta tidak menyebabkan korosi pada material isolator listrik. Sifat-sifat tersebut dibawah ini sangat penting, terutama untuk refrigeran yang akan dipergunakan pada kompresor hermetik. Universitas Sumatera Utara 43  Refrigeran hendaknya stabil dan tidak bereaksi dengan material yang dipakai, jadi juga tidak menyebabkan korosi.  Refrigeran tidak boleh beracun dan berbau merangsang.  Refrigeran tidak boleh mudah terbakar dan mudah meledak.

3.6. Alasan Menggunakan AC Split 1-PK

Adapun alas an penulis menggunakan AC split 1 PK pada penelitian ini karene ruangan yang digunakan pada penelitian ini sebesar 3x3 meter. 1. apabila penulis memakai AC 12 PK, ya ruangan tetap bisa dingin tapi AC tersebut harus bekerja 100 dengan Kecepatan Fan maksimum dan suhu remote 16 derajat misalnya baru ruangan bisa terasa dingin, terutama di siang hari apalagi bila di kamar tersebut ada jendela yang menghadap barat dimana sinar mentari siang menuju sore sedang panas-panasnya, AC tersebut pasti tidak tahan lama karena kinerja kompressor yang harus terus harus maksimal. Ini pun akan berdampak pada konsumsi listrik yang semakin boros karena kompressor akan lebih banyak hidup daripada mati. Dan pada saat kompressor menyala konsumsi listrik sebesar PK AC akan terus terkonsumsi. 2. Kalau anda memakai AC 34 PK, anda cukup menggunakan kecepatan Fan 1, suhu remote 22 derajat dan ruangan sudah terasa dingin. Ini akan berdampak langsung pada konsumsi listrik AC tersebut, walaupun AC 34PK menggunakan listrik sebesar 600 Watt atau 530 Watt untuk tipe Low Watt tetapi kompressor akan lebih sering mati dan tidak perlu bekerja maksimal sehingga akan memperpanjang umur AC itu sendiri.

3. 7. Set – Up Eksperimental.

Air yang digunakan sebagai pendingin Subcool adalah air yang di tambah dengan es batu yang di buat di kotak pendingin Cooler Box. Cooler Box atau Universitas Sumatera Utara 44 Styrofoam mampu menjaga suhu dingin dengan jangka waktu yang cukup lama. Air yang telah diisi di Cooler Box akan dialirkan ke subcool yang berupa pipa-pipa P V C yang telah dibentuk sedemikian rupa. Dimana air dingin yang dipompakan menggunakan pompa aquarium dengan daya 45 Watt akan mengalir melalui pipa-pipa PVC dari atas masukan hingga kebawah keluaran, dan kembali lagi ke Cooler Box dan dipompakan kembali hingga seterusnya. Pada saat air hasil kondensasi mengalir melewati pipa -pipa PVC yang didalamnya telah terdapat pipa tembaga aliran masuk refrigerant ke evaporator sebelum katup ekspansi sehingga terjadi proses pendinginan pada pipa tembaga masu kan evaporator tersebut.

3.8. Dimensi Utama Subcool.

Adapun dimensi dari alat subcool ini dapat digambarkan sebagai berikut : Gambar 3. 18. Dimensi Utama Rangka Subcool Universitas Sumatera Utara 45

3. 9. Langkah Pembuatan Subcool Dengan Media Pendingin Air Ditambah

Es Batu

3. 9. 1. Pembentukan Subcool

1. Membentuk Pipa Tembaga Subcool. Pipa tembaga yang telah disediakan dipotong sesuai panjang yang ditentukan dan disambung setiap pipa menggunakan sambungan U dan dilas agar kuat dan tidak bocor. 2. Membentuk pipa PVC Sebagai Wadah Mengalirnya Air Pendingin Pipa PVC yang telah disediakan dipotong sesuai panjang yang ditentukan dan disambung setiap pipa menggunakan sambungan T dan dilem menggunakan lem plastik agar kuat dan tidak bocor. 3. Pemasang pipa tembaga yang telah dibentuk kedalam pipa PVC Pipa tembaga yang telah disediakan dipotong sesuai panjang yang ditentukan dipasang kedalam pipa PVC, agar tidak terjadinya bocor dilem menggunakan lem besi. 3. Pemasangan subcool Pada proses pemasangan subcool masukan refrigren dari keluaran kompresos disambung dengan inlet subcool, kemudian outlet subcool disambung pada masukan Universitas Sumatera Utara 46 evaporator sebelum katup ekspansi kemudian dilas agar tidak terjadinya bocor.

3. 9. 2. Perancangan Sistem Sobcool