Buku Struktur Organisasi Badan Keluarga Berencana, Pemberdayaan

DAFTAR PUSTAKA

A. Buku

Fadlyana, E dan Larasaty, Pernikahan Usia Dini dan permasalahannya. Jakata, 2012. Whirdana indra, Panduan Pengelolaan Pusat Informasi Dan Konseling Kesehatan Reproduksi RemajaPIK-krr,Kepala BKKN Provinsi Sumatra Utara. Hardiyanto, Revolusi Advokasi Dan Komuniksi Informasi Dan Edukasi, Deputi Bidang Advokasi,Penggerakan dan Informasi, Jakarta, April 2013. Sarwono, Ilmu Kebidanan, Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo, Jakarta, 2002. Wirdhana Indra , Direktur Bina Ketahanan Remaja Jakarta, Mei 2012 Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji “Penelitian Hukum Normatif”.Suatu Tinjauan Singkat,Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2013, Peter Mahmud Marzuki, Penelitian Hukum, Jakarta, Kencana Prenada Medan 2010, hal 87 Ngaliun Sunandar, Deputi Bidang Keluaga Berencana , Peran badan keluarga berencana Jakarta Agustus 1996. Hal : 4 Suryono Haryono, Kepala Badan Kordinasi Keluarga Berencana Nasional, Kampanye Ibu sehat, Jakarta 1993 Hal : 2 Suryono Haryono, Kepala BKKBN,Reproduksi Sehat Jakarta,1993 Supiandi Yusuf, Pemberdayaan Lembaga Masyarakat, Jakarta, Desember 2005 hal : 23 Wirdhana Indra, Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional , Provinsi Sumatera Utara, Medan April 2008. Hal : 3 Haryono Suyono, Ekonomi Keluarga Pilar Utama Keluarga Sejahtera Jakarta: Yayasan Damandiri, 2003, 37. Oey-Gardiner, Mayling, Perempuan Indonesia: Dulu dan Kini Jakarta:Gramedia Pustaka Utama, 1996. H.A. Rangkuti Sofian, SE.MAP. BUKU Pedoman Kerja IMP, Institusi Masyarakat DesaPerkotaan. Jakarta tahun 1993

B. Perundang - Undangan

UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Undang-Undang No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional UUD No 52 Tahun 2009 Tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga. Peraturan pemerintah No 38 Tahun 2007 Tentang Pembagian Urusan. Pemerintah antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah KabupatenKota. Peraturan Presiden No 62 Tahun 2010 Tentang Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional. Peraturan Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencanan Nasional No 72 PERB52011 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional. Peraturan Daerah Kota PadangSidimpuan No. 4 Tahun 2001 Tentang Pembentukan Kota PadangSidimpuan . C. Internet http:www.pubinfo.idinstansi-330-bkkbn--badan-kependudukan-dan-keluarga- berencana-nasional.html pada tanggal 12 maret 2014, pukul 02 : 44 WIB. http:www.lusa.web.idprogram-kb-di-indonesiadiakses pada tanggal 12 Desember 2014. Pukul : 2.50 Wib. httpwww.bkkbn.go.idViewProfil.aspx?ProfilID=3diakses pada tanggal 12 Desember 2014 Pukul : 03. 29 Wib. http:www.badankb-psp.comprofil-2 pada tanggal 14 januari 2015 pukul 10: 30 wib http:www.badankb-psp.comtugas-pokok-dan-fungsi pada tanggal 24 januari 2015 pukul 01 : 20 http:profil.merdeka.comindonesiakkomisi-nasional-perlindungan-anak pada tanggal 26 januari 2015 pukul 11 : 30 http:www.organisasi.org197001daftar-nama-kecamatan-kelurahan-desa- kodepos-di-kota-padang-sidempuan-sumatera-utara-sumut.html Perbuatan posif yang pertama dilihat anak adalah dari orang tua, lingkungan masarakat dan dilingkungan pendidikan, oleh karena itu program KB harus diperkenal secara dini juga kepada generasi bangsa agar generasi mempunyai wawasan yang luas tentang bagaimana merancang suatu keluar yang posif agar kelak tidak terjadi penyimpamgan perilaku perkawinan yang dapat menyebabkan kehancuran keluaraga yang akan berdampak buruk bagi perkembangan kejiwaan anak baik secara perilaku maupun sifat karena sifat sifat seorang ayah dan ibu itulah yang akan dimiliki anak dan jika sifat ayah dan ibu anak baik maka sifat anakpun akan baik juga.

BAB III GAMBARAN UMUM BADAN KELUARGA BERENCANA ,

PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PEMBERDAYAAN ANAK DI KOTA PADANGSIDIMPUAN Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 4 Tahun2001 Tentang Pembentukan Kota Padangsidimpuan yang diresmikan pada tanggal 17 Oktober 2001 di Jakarta Oleh Menteri Dalam Negeri Bapak Hari Sabarno, dan pada tanggal 9 November 2001 dilantik menjadi penjabat Walikota Padangsidimpuan oleh Gubernur Sumatera Utara dengan dasar pelantikan adalah Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah Nomor : 131.223292001,tanggal2 agustus 2001. 17 17 http:www.badankb-psp.comprofil-2 Secara administratif Kota Padangsidimpuan terdiri dari beberapa kecamatan, kelurahan dan desa. 18

1. Kecamatan Padang Sidempuan Angkola Julu

Daftar nama DesaKelurahan di Kecamatan Padang Sidempuan Angkola Julu Kota Padang Sidempuan, Provinsi Sumatera Utara adalah : - Desa Batu Layan Kodepos : 22733 - Desa Joring Lombang Kodepos : 22733 - Desa Joring Natobang Kodepos : 22733 - Desa Mompang Kodepos : 22733 - Desa Pintu Langit Jae Kodepos : 22733 - Desa Rimba Soping Kodepos : 22733 - Desa Simasom Kodepos : 22733 - Desa Simatohir Kodepos : 22733

2. Kecamatan Padang Sidempuan Batunadua

Daftar nama DesaKelurahan di Kecamatan Padang Sidempuan Batunadua Kota Padang Sidempuan, Provinsi Sumatera Utara adalah : - Desa Aek Bayur Kodepos : 22733 - Desa Aek Najaji Kodepos : 22733 - Desa Aek Tuhul Kodepos : 22733 - Desa Bargot Topong Kodepos : 22733 Sebagai berikut : 18 http:www.organisasi.org197001daftar-nama-kecamatan-kelurahan-desa- kodepos-di-kota-padang-sidempuan-sumatera-utara-sumut.html - Kelurahan Baruas Kodepos : 22733 - Kelurah Batang Bahal Kodepos : 22733 - Kelurahan Batunadua Jae Kodepos : 22733 - Kelurahan Batunadua Julu Kodepos : 22733 - Desa Gunung Hasahatan Kodepos : 22733 - Desa Pudun Jae Kodepos : 22733 - Desa Pudun Julu Kodepos : 22733 - Desa Purwodadi Kodepos : 22733 - Desa Siloting Kodepos : 22733 - Desa Simirik Kodepos : 22733 - Desa Ujung Gurab Kodepos : 22733

3. Kecamatan Padang Sidempuan Hutaimbaru

Daftar nama DesaKelurahan di Kecamatan Padang Sidempuan Hutaimbaru Kota Padang Sidempuan, Provinsi Sumatera Utara adalah : - Desa Huta Padang Kodepos : 22753 - Kelurahan Hutaimbaru Kodepos : 22753 - Desa Lembah Lubuk Manik Kodepos : 22753 - Desa Lubuk Raya Kodepos : 22753 - Desa Palopat Maria Kodepos : 22753 - Desa Partihaman Saroha Kodepos : 22753 - Desa Sabungan Jae Kodepos : 22753 - Desa Sabungan Sipabangun Kodepos : 22753 - Desa Singali Kodepos : 22753 - Desa Tinjoman Lama Kodepos : 22753 4. Kecamatan Padang Sidempuan Selatan Daftar nama DesaKelurahan di Kecamatan Padang Sidempuan Selatan Kota Padang Sidempuan, Provinsi Sumatera Utara adalah : - Kelurahan Hanopan Kodepos : 22721 - Kelurahan Sidangkal Kodepos : 22721 - Kelurahan Losung Kodepos : 22722 - Kelurahan Sitamiang Kodepos : 22723 - Kelurahan Sitamiang Baru Kodepos : 22723 - Kelurahan Wek V Kodepos : 22723 - Kelurahan Wek VI Kodepos : 22724 - Kelurahan Ujung Padang Kodepos : 22725 - Kelurahan Aek Tampang Kodepos : 22726 - Kelurahan Padang Matinggi Kodepos : 22727 - Kelurahan Padang Matinggi Lestari Kodepos : 22727 - Kelurahan Silandit Kodepos : 22728

5. Kecamatan Padang Sidempuan Tenggara

Daftar nama DesaKelurahan di Kecamatan Padang Sidempuan Tenggara di Kota Padang Sidempuan, Provinsi Sumatera Utara Sumut : - Desa Goti Kodepos : 22733 - Desa Huta Koje Pijor Koling Kodepos : 22733 - Desa Huta Limbong Kodepos : 22733 - Desa Huta Lombang Kodepos : 22733 - Desa Huta Padang Kodepos : 22733 - Desa Labuhan Labo Kodepos : 22733 - Kelurahan Labuhan Rasoki Kodepos : 22733 - Desa Manegen Kodepos : 22733 - Kelurahan Manunggang Jae Kodepos : 22733 - Kelurahan Manunggang Julu Kodepos : 22733 - Kelurahan Palopat Pal IV Pijor Koling Kodepos : 22733 - Kelurahan Perkebunan Pijor Koling Kodepos : 22733 - Kelurahan Pijor Koling Kodepos : 22733 - Desa Purbatua Pijor Koling Kodepos : 22733 - Desa Salambue Kodepos : 22733 - Desa Sigulang Kodepos : 22733 - Desa Sihitang Kodepos : 22733 - Desa Tarutung Baru Kodepos : 22733

6. Kecamatan Padang Sidempuan Utara Padangsidimpuan

Daftar nama DesaKelurahan di Kecamatan Padang Sidempuan Utara Kota Padang Sidempuan, Provinsi Sumatera Utara adalah : - KelurahanDesa Batang Ayumi Julu Kodepos : 22711 - Kelurahan Bincar Kodepos : 22711 - Kelurahan Kantin Kodepos : 22711 - Kelurahan Kayu Ombun Kodepos : 22711 - Kelurahan Timbangan Kodepos : 22711 - Kelurahan Bonan Dolok Kodepos : 22712 - Kelurahan Losung Batu Kodepos : 22713 - Kelurahan Panyanggar Kodepos : 22714 - Kelurahan Sadabuan Kodepos : 22715 - Kelurahan Wek I Kodepos : 22715 - Kelurahan Batang Ayumi Jae Kodepos : 22716 - Kelurahan Tano Bato Kodepos : 22716 - Kelurahan Tobat Kodepos : 22716 - Kelurahan Wek II Kodepos : 22718 - Kelurahan Wek III Kodepos : 22719 - Kelurahan Wek IV Kodepos : 22719 Keadaan Geokrafis Kota Padangsidimpuan Berdasarkan Undang-Undang Nomor. 4 Tahun 2001 dan Berdasarkan Keputusan Pimpinan DPRD Kabupaten Tapanuli Selatan Nomor : 06PIMP2006 Tanggal 27 April 2006.  Kota Padangsidimpuan berada pada 01°08’07” – 01°28’19” LU dan 99°13’53” –99°21’31” BT, dgn ketinggian 325 m di atas permukaan laut.  Luas area 14.684,68 ha 6 Kec, 42 Desa, 37 Kel. Dengan batas-batas sebagai berikut :  Utara : Kec. Padangsidimpuan Barat Tapsel,  Selatan : Kec. Batang Angkola Tapsel  Barat : Kec. Siais Tapsel  Timur : Kec. Padangsidimpuan Timur Tapsel Komitmen Pemerintah terhadap Program Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional semakin tinggi, hal ini tercermin dengan diterbitkannya Peraturan Presiden Nomor 62 Tahun 2010 tentang Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional yang dipercaya untuk menjalankan tugas pemerintahan dan pembangunan dibidang pengendalian kependudukan dan penyelenggaraan Keluarga, Hal ini adalah penjabaran dari amanat Undang- Undang Nomor 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga. Dengan dukungan perundang-undangan dimaksud diharapkan dengan persoalan kependudukan dan pembangunan keluarga dapat teratasi dan dikelola dengan lebih baik serta dapat membawa perubahan mendasar bagi penyelenggaraan pembangunan kependudukan dan program keluarga Berencana di Indonesia. Penjabaran Undang-Undang yang dimuat dalam Peraturan Presiden tersebut diarahkan untuk menjadikan pertumbuhan penduduk yang seimbang dan keluarga berkualitas melalui upaya pengendalian angka kelahiran, penurunan angka kematian pengerahan mobilitas penduduk, peningkatan ketahanan dan kesejahteraan keluarga, penyiapan pengaturan perkawinan serta kehamilan sehigga penduduk menjadi Sumber Daya Manusia yang tangguh bagi Pembangunan dan Ketahanan Nasional. Untuk mewujudkan hal tersebut diperlukan dukungan manajemen dan tugas teknis dalam penyelenggaraan program Pembangunan Kependudukan dan Keluarga Berencana serta didukung dengan penyediaan dana, sarana, tenaga, kelembagaan, pendidikan dan pelatihan, system data dan informasi, kegiatan advokasi dan KIE, pergerakan masarakat serta pengawasan dan pengendalian manajemen. Selain itu keseriusan pemerintah pusat dalam memberhasilkan Program KB di daerah terlihat jelas dengan penyediaan Dana Alokasi Khusus DAK Bidang Keluarga Berencana . Penyediaan sarana alat dan obat kontrasepsi bagi Keluarga Pra Sejahtera dan Keluarga Sejahtera I miskin, disamping itu program KB bersifat multisektor dengan melibatkan seluruh elemen masarakat, maka sangat diperlukan komitmen dan sinergitas dalam pengelolaannya baik Pemerintah Kota, Kecamatan, DesaKelurahan agar seluruh potensi yang ada di seluruh wilayah Kota Padangsidimpuan diarahkan untuk mengurangi keterbatasan-keterbatasan dukungan pengelolaan program sehingga dapat lebih disinergikan dan memberikan kontribusi yang signifikan dalam pembangunan daerah. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, dimana tugas pokok, fungsi dan tanggungjawab BKKBN mengalami perubahan yang ditetapkan melalui PERPRES No. 62 Tahun 2010 tanggal 13 Oktober 2010 tentang STOK Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional, dengan demikian secara resmi kelembagaan BKKBN telah berubah menjadi Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional yang otomatis nomenklatur perubahan tersebut harus diikuti oleh Pengelola KB di KabupatenKota seluruh Indonesia. Badan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak Daerah Kota Padangsidimpuan mempunyai tugas melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan Kebijakan Daerah di Bidang Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Daerah Tingginya jumlah penduduk dan kelahiran anak di Indonesia khusunya di wilayah Kota Padangsidimpuan menimbulkan keresahan bagi pemerintah di Kota Padangsidimpuan karena akan mengakibatkan kepadatan penduduk yang dapat menimbulkan efek samping yang sangat buruk bagi daerah tersebut apabila di biarkan begitu saja 19 Beberapa dampak buruknya antaralain : . 1. Peningkatan pengangguran 2. Tindak kriminalisasi akan meningkat karena sulitnya ekonomi 3. Akan banyak anak anak terlantar tanpa orangtua 4. Gizi buruk terhadap balita akan banyak terjadi karena banyaknya anggota keluarga dalam 1 rumah tangga sehingga cakupan gizi terhadap anak tidak terpenuhi. 19 Amiruddin, Kepala Badan KB, PP dan PA, Hasil Pendapatan Keluarga Kota Padangsidimpuan, 2009 Karena cakupan gizi yang sempurna akan mengembang pola pikir masarakat dalam suatu negara baik kepada generasi penerus bangsa dan kesehatan masarakat. jika gizi masarakat terpenuhi dengan baik maka ilmu pengetahuan akan cepat berkembang dengan cepat baik dibidang ilmu pengetahuan dan pertumbuhan ekonomi. Jika ilmu pengetahuan semakin maju dan pertumbuhan ekonomi semakin meningkat maka masarakat akan makmur dan jauh dari perbuatan menyimpang karena cakupan gizi yang sempurna akan menimbulkan pemikiran yang posif dan perilaku yang baik antara sesama masarakat, baik masarakat desa maupun perilaku masarakat kota akan saling menjaga sehingga akan menimbulkan hal – hal yang posif. Negara yang kuat adalah negara yang mempunyai masarakat yang kuat solit menjaga hubungan atau persaudaraan sehingga tidak gambang dipecah belah orang ataupu diadu domba oleh. Negara asing akan segan kepada negara yang mempunyai masarakat yang mempunyai kualitas baik dibidang Ilmu pengetahuan tehnologi yang dapat membantu pertahanan suatu negara dari gangguan negara asing.

A. Struktur Organisasi Badan Keluarga Berencana, Pemberdayaan

Perempuan dan Pemberdayaan Anak Undang-Undang No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional SPPN telah mengamanatkan bahwa agar perencanaan pembangunan daerah konsisten, sejalan dan selaras dengan kebijakan perencanaan pembangunan nasional dan provinsi, maka perencanaan pembangunan daerah harus merupakan satu kesatuan dengan sistem perencanaan pembangunan nasional. Penyusunan Perencanaan Pembangunan dilakukan Pemerintah Daerah bersama pemangku kepentingan Stake Holders berdasarkan peran peran dan kewenangan masing-masing. Perencanaan Pembangunan Daerah mengintegrasikan Rencana Tata Ruang Wilayah RTRW dengan rencana pembangunan daerah. sebagaimana yang telah ditetapkan dalam Peraturan Daerah Kota Padangsidimpuan Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah RPJMD dan memuat rancangan kerangka ekonomi daerah, kebijakan keuangan daerah, prioritas pembangunan daerah serta program dan kegiatan Satuan Kerja Perangkat Daerah SKPD yang tercermin dalam bentuk Kerangka pendanaan yang bersifat Indikatif. Pengorganisasian Pemberdayaan perempuan dan anak disesuaikan dengan kebutuhan dan kepentingan wilayah struktur organisasi Pemberdayaan Perempuan dan Anak adalah sebagai berikut : an Perempuan Dan Perlindungan Anak Daerah Kota Padang Sidempuan Dalam struktur organisasi badan keluarga berencana, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak daerah kota Padangsidimpuan yang dipimpin oleh Drs.AMIRUDDIN LM,MM dan dibawah kepemimpinan kepala organisasi tersebut ada dua penggerak untuk membantu pekerjaan kepala yaitu : 1. kelompok jabatan fungsional. 2. Sekretaris yang membantu sekretaris ada tiga yaitu : a. Kasubbag umum dan log b. Kasubbag kepegawaian c. Kasubbah perencanaan dan keuangan Kepala atau pemimpin dari keseluruhan organisasi tersebut dibagi empat kepala bidang yaitu : 1. KABID DATA DAN INFORMASI dan ada dua penggerak yang membantu kabid data dan informasi tersebut yaitu KASUBID PENGUMPULAN dan PENGOLAHAN DATA dan KASUBID ADVOKASI, EVALUASI PROGRAM dan KIE. 2. KABID KB DAN KS ada dua penggerak yang membantu kabid kb dan ks yaitu KASUBID OPERS. KB dan KR dan KASUBID OPERS. KSPK. 3. KABID PERLINDUNGAN ANAK ada dua penggerak yang membantu kabid perlindumgan anak yaitu : KASUBID PERLINDUNGAN ANAK dan KASUBID PENGEMBANGAN POTENSI ANAK 4. KABID PEMBERDAYAAN PEREMPUAN ada dua penggerak yang membantu kabid pemberdayaan perempuan yaitu KASUBID PART. PER dan PEMBERDAYAAN PEREMPUAN dan KASUBID BINA KESEHATAN KELUARGA DAN ORGANISASI PEREMPUAN. Dibawah kepala dan sekretaris ada juga enam bagian yaitu : 1. Kepala UPT KB PSP.UTARA dan dibawahny ada KTU. UPT KECAMATAN PSP. UTARA. 2. Kepala UPTKB PSP. SELATAN dan dibawahnya ada KTU. UPT KECEMATAN PSP SELATAN. 3. Kepala UPT KB PSP. BATUNADUA dan dibawahnya ada KTU. UPT KECAMATAN PSP. BATUNADUA. 4. Kepala UPT KB PSP. TENGGARA dan dibawahnya ada KTU.UPT KECAMATAN PSP. TENGGARA. 5. Kepala UPT KB PSP. HUTAIMBARU dan dibawahnya ada KTU. UPT KECAMATAN HUTAIMBARU 6. Kepala UPT KB PSP. ANGKOLA JULU dan dibawahnya adalah KTU UPT KECAMATAN ANGKOLA JULU. Pengorganisasian Pemberdayaan perempuan dan anak disesuaikan dengan kebutuhan dan kepentingan wilayah. Wahana tersebut akan dibentuk berdasarkan rapat koordinasi yang melibatkan pemerintah bersama organisasi lembaga kemasyarkatan non pemerintah termasuk dunia usahaswasta, untuk menentukan mekanisme kerja selanjutnya. Pada tahap ini harus ditetapkan struktur organisasi, beserta uraian tugas masing – masing bagian didalamnya mulai dari penanggumg jawab sampai anggotanya. 20 Hal penting yang perlu diperhatikan adalah para pengurus, pengelola, tenaga profesi dan relawan yang terlibat dalam struktur badan pemberdayaan perempuan dan anak yang memiliki sukarela, peka dan mampu memberikan perhatian penuh terhadap pemberdayaan perempuan dan kesejahtraan serta perlindungan anak. Pada prinsipnya , pembentukan organisasi pemberdayaan perempuan dan anak ini berbasis masarakat , namun demikian dalam proses pembetukannya diperlukan adanya kekuatan hukum yaitu berupa surat Keputusan Gubernur Provinsi atau Surat Keputusan Bupati setempat. Hal ini sebagai salah satu bentuk kordinasi antara pemerintah dan masarakat, sehingga terjadi pembagian peran antara pemerintah sebagai fasilitator dan masarakat sebagai pelaksana dilapangan. Di samping itu, pemerintah dan masarakat dapat selalu bersinergi dalam proses pembangunan pemberdayaan perempuan dan penanganan masalah - masalah yang terjadi di masarakat.

B. Tugas Pokok Dan Fungsi Badan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan Dan Pemberdayaan Anak