B. Kerangka Pemikiran
Makna dari Pasal 284 KUHP bahwa pelaku persetubuhan yang sudah terikat perkawinan yang dapat disebut dengan pezinah. Jika kedua-duanya
sudah terikat dengan perkawinan maka kedua-duanya adalah pezina. Jika salah satu saja yang sudah terikat dengan perkawinan, maka yang belum atau
tidak terikat itu disebut sebagai peserta zinah saja. Jika keduanya belum atau tidak terikat suatu perkawinan, maka tidak ada pezinah diantara mereka.
Persetubuhan “mau sama mau” dipandang sebagai perzinahan jika karenanya terjadi pelanggaran terhadap keluhuran perkawinan. Seseorang
yang dapat melanggar janji perkawinannya sendiri adalah seseorang yang Anggota TNI
Tindak Pidana Perzinahan
Pengaduan
Pemeriksaan Pengadilan
Militer Penyelesaian
Perkara Hambatan
Hukuman Disiplin
Administrasi Putusan
telah terikat pada perkawinan itu sendiri. Kiranya perzinahan hanya dapat dilakukan oleh orang yang terikat perkawinan.
Delik ini dinyatakan sebagai delik aduan, jika pengaduan diajukan dalam tenggang waktu 6 bulan, sesuai Pasal 74 KUHP dan diadukan oleh
suami atau istri yang melakukan persetubuhan oleh suami atau istri yang telah melanggar janji perkawinannya. Sedangkan dalam TNI yang berhak
mengadu bukan hanya suami atau istri yang telah dirugikan, namun orang lain atau pihak yang dirugikan juga berhak mengadu.
Setelah adanya pengaduan dilanjutkan dengan pemeriksaan Pengadilan
Militer sebagai
lembaga peradilan
yang berwenang
menyelesaikan perkara pada pelaku yaitu anggota TNI. Dalam penyelesaian perkara pun tidak lepas dari adanya hambatan atau permasalahan yang sering
kali ditemukan dalam proses persidangan. Dapat diketahui pula mengenai sanksi disiplinadministrasi bagi pelanggar.
BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Penyelesaian Perkara Tindak Pidana Perzinahan Dalam Pengadilan
Militer.
Sehubungan dengan asas monogami sebagaimana disebutkan dalam Undang-undang perkawinan, maka seorang yang dulunya tidak tunduk pada
asas monogami, sekarang dapat dituntut dan dipidana berdasarkan Pasal 284 KUHP yang mengatur tentang perzinahan. Pasal 284 KUHP merupakan delik
aduan absolut, dimana pengaduan terhadap salah satu pihak berarti pengaduan juga untuk pihak lain yang melakukan perzinahan, sebab pengaduan adalah
mengenai perbuatannnya dan bukan mengenai orang-orangnya yang melakukan perbuatan itu.
Dalam Pasal 2 Kitab Undang-undang Hukum Pidana Militer KUHPM disebutkan “terhadap tindak pidana yang tercantum dalam kitab Undang-