Metode Kampanye Dekade Keselamatan Jalan
99
benar. Akibatnya jalan raya menjadi semacam “Killing Ground” bagi para pengguna jalan.
Korban laka lantas setiap harinya tanpa mengenal usia tua maupun muda, laki-laki maupun perempuan. Kecelakaan lalu lintas jalan tidak hanya
mengakibatkan hilangnya nyawa seseorang, tetapi juga menimbulkan kerugian materi dan mengganggu produktifitas kehidupan. Setiap saat kita
dapat menjadi korban kecelakaan, karena kurangnya pengetahuan, ketrampilan dan etika berlalu-lintas. Kecelakaan lalu lintas bisa saja terjadi
karena diawali dengan adanya pelanggaran oleh pengguna jalan, yang nantinya berakibat merugikan diri sendiri dan pengguna jalan.
Di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta saja, menurut data Direktur Direktorat Lalu-Lintas Polda DIY selama bulan Januari hingga bulan Juni
2012 angka kecelakaan lalu-lintas di DIY tercatat 1.881 kasus dengan jumlah korban meninggal dunia 171 orang. Jumlah ini mengalami peningkatan
dibandingkan pada tahun 2011 dimana angka kecelakaan lalu-lintas tercatat sebanyak 2.733 kasus dengan korban meninggal dunia sebanyak 161 jiwa.
Jika kita mengidentifikasi data di atas, maka rata-rata setiap bulannya sekitar 28 orang meninggal dunia akibat kecelakaan lalu-lintas di Provinsi
Yogyakarta selama semester pertama tahun 2012 ini. Tentunya dengan menengok data di atas menjadikan keprihatinan dan juga perhatian bagi
pengguna transportasi pada umumnya Data Angka Kecelakaan Ditlantas DIY.
100
Salah satu alternatif pemecahan masalah keselamatan lalu lintas a dalah melalui meningkatan kesadaran masyarakat. Peningkatan kesadaran
masyarakat dapat dicapai secara efektif melalui kampanye yang dikelola secara profesional. Kampanye yang efektif dapat menanamkan kesadaran dan
mempengaruhi dalam jangka panjang perilaku pengguna jalan. Kampanye keselamatan dapat berbentuk publisitas di media massa, demonstrasi, seminar
di dalam ruangan, dan lain-lain. Kampanye yang tepat dapat mengurangi perilaku yang membahayakan keselamatan di jalan. Kampanye dapat
mempengaruhi cara berpikir masyarakat sehingga masyarakatpun lebih mudah menerima gagasan baru, peraturan baru, standar yang baru, langkah
baru dalam penegakan hukum dan hal-hal lain yang berhubungan dengan keselamatan di jalan. Kampanye keselamatan jalan merupakan bagian mutlak
dari strategi keselamatan jalan bagi setiap wilayah. Kampanye keselamatan jalan digunakan untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang
pentingnya keselamatan saat berada di jalan, baik sebagai pengendara maupun pejalan kaki serta mengubah pola pikir mind set yang sudah
melekat dalam masyarakat menjadi pengguna jalan yang berkeselamatan. Prinsip dasar kampanye keselamatan jalan adalah kampanye
keselamatan di jalan harus menjadi bagian terpadu dari perencanaan transportasi strategis kemudian pesan kampanye yang dibuat berdasarkan
suatu analisis pada situasi lalu lintas dan angkutan jalan. Lalu, peran media massa perlu diidentifikasi dalam mempengaruhi sikap dan perilaku pengguna
jalan. Sehingga kampanye menjadi lebih efektif bila didukung oleh adanya
101
peraturan dan penegakan hukum. Yang terakhir adalah bagian yang penting yaitu penyampaian pesan perlu dilandasi suatu penelitian, bukan sekedar
penampilan yang “bagus”.
Kampanye “Dekade Keselamatan Jalan” yang telah dilakukan saat ini adalah: 1. Sosialisasi terhadap usia dini baik tingkat SMP, SMASMK untuk
mengetahui tentang pengetahuan lalu lintas dan keselamatan jalan. 2. Bekerja sama dengan pihak statiun televisi radio dan berbagai media
cetak guna untuk memberikan informasi tentang keselamatan jalan. 3. Kampanye keselamatan jalan dengan membudayakan ke sekolah
bersepeda atau naik angkutan umum. 4. Kampanye keselamatan jalan yang dilakukan melalui slogan-slogan.
Tingginya jumlah korban meninggal dunia akibat kecelakaan lalu-lintas sejatinya dapat dihindari dan diminimalisir. Pemerintah melalui dinas
perhubungan dan kepolisian dapat semakin mengintensifkan sosialisasi mengenai keutamaan keselamatan berlalu-lintas. Selain itu bentuk metode
dari kampanye “Dekade Keselamatan Jalan” adalah sosialisasi keselamatan berlalu-lintas juga dapat dilakukan melalui sekolah-sekolah dimana siswa
dibekali pengetahuan mengenai keselamatan berlalu-lintas. Tidak cukup dengan itu, masyarakat sendiri juga harus berperan sebagai fungsi kontrol
bagi anggota masyarakatnya mengenai keselamatan berlalu-lintas.
102
Upaya yang sinergis antara pemerintah dan masyarakat dalam meningkatkan kesadaran warga mengenai mengutamakan keselamatan
berlalu-lintas ini diharapkan guna disiplin lalu-lintas dan nantinya mampu meminimalisir jumlah korban jiwa akibat kecelakaan berlalu-lintas. Dalam
menciptakan kesadaran, meningkatkan pengetahuan dan mendorong khalayak berpartisipasi dalam proses kampanye. Bagaimana menentukan
pesan dan target dari kampanye karena targetnya juga berbeda, jadi sesuai umur. Misalnya anak-anak dengan membangunkan pengetahuan terhadap
lalu lintas, mengerti rambu-rambu lalu lintas, bisa berkendara dengan baik dan benar, mengetahui disiplin berlalu-lintas, semangat tertib lalu lintas,
dengan pesan “bersatu menuju keselamatan no 1” sementara untuk orang
dewasa dengan memberikan kesadaran bagaimana cara berkendara dengan aman dan mematuhi peraturan lalu-lintas, menjelaskan arti keselamatan
adalah hal yang utama dalam berkendara. Melalui contoh dan praktek. Jadi tidak hanya sekedar materi atau pengetahuan-pengetahuan dasar saja.
Kampanye yang dikenal adalah kegiatan kampanye yang biasanya memuncak dalam waktu tertentu untuk menarik perhatian, dukungan,
pemahaman, dan meningkatkan kesadaran, sekaligus mempengaruhi masyarakat tentang suatu isu, tema, dan topik tertentu. Bentuk-bentuk metode
kampanye yang digunakan Ditlantas adalah pendidikan dan pelatihan tertib berlalu-lintas yang kemudian sosialisasi peraturan dan perundang-undangan
lalu-lintas, yang terakhir adalah himbauan untuk tertib lalu-lintas melalui penerangan keliling.
103
Pentingnya tentang keselamatan dan tertib dalam berlalu-lintas di jalan raya, maka pembelajaran tertib dan keselamatan berlalu-lintas harus sudah
diperkenalkan terhadap anak didik sejak usia dini. Mengingat pelajaran tertib dan keselamatan berlalu lintas sebagai mata pelajaran baru maka perlu
dilakukan sosialisasi dan pelatihan tentang materi pelajaran tersebut terhadap tenaga pendidikguru. Sementara metode kampanye yang digunakan oleh
Ditlantas salah satunya adalah melalui media massa, hal senada juga diungkapkan dalam kutipan wawancara berikut ini :
Pentingnya tentang keselamatan dan tertib dalam berlalu-lintas di jalan raya melalui metode kampanye yang digunakan yaitu
melalui media massa, kita melakukan penyuluhan, sosialisasi, dan ceramah-ceramah. wawancara dengan Bapak Sukidjo.
Ditlantas Polda DIY mempunyai kampanye yang akan dijalankan untuk menyadarkan masyarakat betapa penting dan perlunya skill dalam
berkendara. Kampanye tersebut berupa “Pendidikan Keselamatan Berlalu
Lintas” yang termasuk dalam keamanan lalu lintas dan dalam kampanyenya kegiatan ini bertujuan untuk menekan tingkat kecelakaan lalu lintas dengan
memberikan pendidikan serta sosialisasi kepada masyarakat khususnya pada pelajar dan anak-anak usia dini. Pendidikan yang dilakukan kepada anak-anak
dan para pelajar dalam bentuk penyuluhan atau sosialiasi ke sekolah-sekolah diharapkan mampu memberikan mereka pengetahuan dasar mengenai
pendidikan serta etika berlalu lintas. Diharapkan tujuan terselenggaranya kegiatan ini antara lain
meningkatnya pemahaman dan bangkitnya kepedulian masyarakat terhadap
104
keselamatan lalu-lintas. Selain itu, terjalinnya hubungan yang harmonis antara Pemerintah Daerah, Kepolisian RI dan masyarakat. Ditlantas adalah
unsur pelaksanaan utama Polda yang merupakan pemekaran dari Dit Samapta dan berada dibawah Kapolda. Ditlantas bertugas membina dan
menyelenggarakan fungsi lalu-lintas yang meliputi kegiatan pendidikan masyarakat, penegak hukum, pengkajian masalah lalu-lintas, administrasi
registrasi dan identifikasi pengemudi dan kendaraan bermotor serta melaksanakan patroli jalan raya antar wilayah.
Target sasaran dalam tugas Ditlantas dalam program kampanye keselamatan dan keamanan jalan adalah masyarakat yang terorganisir dan
yang tidak terorganisir. Penentuan target sasaran dari kampanye pendidikan keselamatan lalu-lintas adalah secara selektif prioritas kepada masyarakat
teroganisir dan masyarakat tidak teroganisir. Yang dimaksudkan dengan masyarakat yang terorganisir adalah pelajar sekolah SMP dan SMA,
sementara yang tidak terorganisir merupakan masyarakat umum melalui rangkaian sosialisasi di jalan. Target sasaran dari kampanye pendidikan
keselamatan lalu-lintas yang diadakan oleh Ditlantas juga telah di jelaskan dalam wawancara berikut ini :
Targetnya dipilih. Ada masyarakat terorganisir dan tak terorganisir. wawancara dengan Bapak Faisal
Target audience yang akan dibidik dan siapa saja sasaran utamanya adalah kepada seluruh masyarakat pengguna jalan secara umum di wilayah
hukum Polda D.I Yogyakarta. Dan yang akan dibidik dan siapa saja sasaran
105
utamanya adalah untuk kampanye ini ada anak-anak usia dini sampai para pelajar tingkat SMP dan SMA. Hal ini juga telah diulas oleh Bapak Sukidjo
dalam wawancara berikut ini :
Penentuan target sasaran dari kampanye pendidikan keselamatan lalu-lintas adalah secara selektif prioritas kepada masyarakat
teroganisir dan masyarakat tidak teroganisir. Sementara target audience yang akan dibidik dan siapa saja sasaran utamanya
adalah untuk kampanye ini ada anak-anak usia dini sampai para
pelajar tingkat SMP dan SMA.” wawancara dengan Bapak Sukidjo
Berkaitan dengan kampanye keselamatan jalan, maka setiap bulannya akan diadakannya acara penyuluhan kepada semua pelajar melalui sekolah-
sekolah yang ada di Yogyakarta. Hal ini serentak dilakukan mulai tahun 2011 dan dilaksanakan dengan serangkaian kegiatan lain yang berupa perbaikan
manajemen lalu-lintas, pemasangan fasilitas jalan yang mendukung kegiatan kampanye keselamatan jalan berupa rambu, billboard serta spanduk. Hal
serupa juga telah diungkapkan dengan jelas dalam wawancara dengan bapak Faisal dan bapak Sukidjo sebagai berikut :
Target audience ini banyak, khusus untuk kampanye ini ada anak- anak usia dini sampai para pelajar tingkat SMP dan SMA.
wawancara dengan Bapak Sukidjo Target audience yang akan dibidik dan siapa saja sasaran
utamanya adalah kepada seluruh masyarakat pengguna jalan secara umum di wilayah hukum Polda D.I Yogyakarta.
wawancara dengan Bapak Faisal
106