ekstrak kloroform kulit buah naga merah adalah 206,5λ1 gmL. Perbedaan
dari penelitian ini adalah sampel yang digunakan Budilaksono dkk. menggunakan fraksi n-heksan ekstrak kloroform, sedangkan penelitian ini
menggunakan fraksi kloroform ekstrak etanolik kulit buah naga merah dan kontrol positif yang digunakan Budilaksono dkk. adalah vitamin C,
sedangkan kontrol positif yang digunakan pada penelitian ini adalah kuersetin.
D. Tujuan Penelitian
1. Mengetahui adanya senyawa flavonoid dan fenolik dalam fraksi kloroform
ekstrak etanolik kulit buah naga merah Hylocereus polyrhizus yang diuji dengan uji KLT, metode khelasi AlCl
3
, serta metode Folin-Ciocalteu. 2.
Mengetahui daya antioksidan fraksi kloroform ekstrak etanolik kulit buah naga merah Hylocereus polyrhizus dengan nilai IC
50
yang diuji menggunakan metode DPPH
.
3. Mengetahui daya fotoprotektif fraksi kloroform ekstrak etanolik kulit buah
naga merah Hylocereus polyrhizus dengan nilai SPF yang diuji menggunakan metode spektrofotometri.
E. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah dapat menjadi sumber pengetahuan bagi pemanfaatan produk limbah dari buah naga merah Hylocereus polyrhizus,
menjadi landasan ilmiah bagi pemanfaatan kandungan kimia kulit buah naga untuk bahan fotoprotektif, serta dapat digunakan sebagai dasar bagi
pengembangan sediaan tabir surya dengan bahan alam sebagai kandungan aktifnya.
7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Radiasi Ultraviolet Dan Fotoprotektif
Ultraviolet merupakan suatu bagian dari spektrum elektromagnetik dan tidak membutuhkan medium untuk merambat. Ultraviolet mempunyai rentang
panjang gelombang antara 100-400 nm yang berada di antara spektrum sinar X dan cahaya tampak USEPA, 1999. Menurut Dutra dkk., 2004 spektrum
elektromagnetik pada area UV terbagi menjadi 3 pita yaitu; ultraviolet A UVA: 315-400 nm; ultraviolet B UVB: 280-315 nm dan ultraviolet C UVC: 100-
280 nm. Radiasi sinar UV matahari pada sel hidup dapat menyebabkan berbagai
resiko fotokimiawi seperti, fotoisomerisasi, dan fotooksidasi. Reaksi fotooksidasi terjadi akibat pelepasan ROS berupa : anion superoksida O
2
, hidrogen peroksida H
2
O
2
dan radikal hidroksil OH oleh kromofor yang menyerap sinar ultraviolet Kochevar, 1995. Reaksi kulit terhadap radiasi sinar
UV di antaranya adalah terbentuknya radikal bebas O
2
dan OH, dan kematian sel secara langsung. Pengaruh patobiologik sinar ultraviolet UV-A
dan UV-B menghasilkan radikal bebas dan menimbulkan kerusakan pada DNA, radikal bebas inilah merupakan faktor utama yang mempercepat proses
penuaan dini Backman, 1988.