Spektrofotometri UVVis TINJAUAN PUSTAKA

pengurangan ini sangat kecil bila dibandingkan dengan serapan Sastrohamidjojo, 2001.

H. Uji Antioksidan Metode DPPH 1,1-difenil-2-pikrilhidrazil

Salah satu metode yang paling umum digunakan untuk menguji aktivitas antioksidan adalah dengan menggunakan radikal bebas 1,1-difenil-2- pikrilhidrazil DPPH. Pengukuran antioksidan dengan metode DPPH merupakan metode pengukuran antioksidan yang sederhana, cepat dan tidak membutuhkan banyak reagen seperti halnya metode lain. Hasil pengukuran dengan metode DPPH menunjukkan kemampuan antioksidan sampel secara umum, tidak berdasar jenis radikal yang dihambat Juniarti dkk., 2009. Pada metode lain selain DPPH seperti FRAP Ferric Reducing Antioxidant Power dan CUPRAC Cupric Ion Reducing Antioxidant Capacity membutuhkan reagen kimia yang cukup banyak, waktu analisis yang lama, biaya yang mahal dan tidak selalu dapat diaplikasikan pada semua sampel Badarinath, dkk., 2010. Pada metode ini, larutan DPPH berperan sebagai radikal bebas yang akan bereaksi dengan senyawa antioksidan sehingga DPPH akan berubah menjadi 1,1-difenil-2-pikrilhidrazil yang bersifat non-radikal. Peningkatan jumlah 1,1- difenil-2-pikrilhidrazil akan ditandai dengan berubahnya warna ungu tua menjadi warna merah muda atau kuning pucat dan dapat diamati menggunakan spektrofotometer sehingga aktivitas peredaman radikal bebas oleh sampel dapat ditentukan Molyneux, 2004. Gambar 4. Persamaan reaksi uji penangkapan radikal bebas DPPH Molyneux, 2004 Pengukuran aktivitas antioksidan dengan metode DPPH menggunakan prinsip spektrofotometri. Senyawa DPPH dalam metanol berwarna ungu tua terdeteksi pada panjang gelombang sinar tampak sekitar 515-517 nm. Parameter untuk menginterpretasi hasil pengujian DPPH adalah dengan nilai IC 50 Inhibitor Concentration. IC 50 merupakan konsentrasi larutan substrat atau sampel yang mampu mereduksi aktivitas DPPH sebesar 50. Semakin kecil nilai IC 50 berarti semakin tinggi aktivitas antioksidan. Tingkat aktivitas antioksidan diklasifikasikan berdasarkan nilai IC 50 tabel 2. Tabel 2. Tingkat aktivitas antioksidan dengan metode DPPH Jun, 2003 IC50 Keterangan 50 gmL Sangat kuat 50 - 100 gmL Kuat 100- 150 gmL Sedang 150 gmL Lemah

I. Kerangka Konsep

Gambar 5. Kerangka konsep Paparan terhadap sinar ultraviolet bertanggung jawab terhadap beberapa penyakit kulit seperti penuaan dini, dilatasi pembuluh darah, kehilangan kolagen dan kanker kulit Nichols dan Katiyar, 2010. Senyawa fenolik seperti flavonoid juga bersifat sebagai antioksidan sehingga berpotensi untuk mengurangi risiko penyakit seperti penyakit jantung koroner dan kanker. Sinar ultraviolet Radikal bebas Masuk ke kulit  Penyakit Fotoprotektif Antioksidan senyawa aromatis yang terkonjugasi dengan gugus karbonil gugus fenol atau gugus -OH yang terikat pada karbon cincin aromatik Kulit buah naga merah mengandung antioksidan fenolik flavonoid Fraksi Kloroform Ekstrak Etanol Kulit Buah Naga Merah

Dokumen yang terkait

AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK KULIT BUAH NAGA MERAH (Hylocereus polyrhizus) SECARA IN VITRO

5 68 80

Efektivitas Ekstrak Kulit Buah Naga Merah (Hylocereus Polyrhizus) Sebagai Pewarna, Antioksidan, Dan Antimikroba Pada Sosis Daging Sapi

6 17 42

UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN FOTOPROTEKTIF FRAKSI ETILASETAT EKSTRAK ETANOLIK KULIT BUAH NAGA MERAH (Hylocereus polyrhizus)

2 19 178

UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN FOTOPROTEKTIF FRAKSI KLOROFORM EKSTRAK ETANOLIK KULIT BUAH NAGA MERAH (Hylocereus polyrhizus)

0 5 97

SKRIPSI KUALITAS DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN MINUMAN PROBIOTIK DENGAN VARIASI KONSENTRASI EKSTRAK BUAH NAGA MERAH (Hylocereus polyrhizus).

0 2 17

UJI SITOTOKSIK EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH NAGA MERAH Uji Sitotoksik Ekstrak Etanol Kulit Buah Naga Merah (Hylocereus Polyrhizus) Dan Kulit Buah Naga Putih (Hylocereus Undatus) Terhadap Sel Kanker Payudara Mcf-7.

0 2 16

UJI SITOTOKSI EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH NAGA MERAH (Hylocereus polyrhizus) DAN KULIT BUAH NAGA Uji Sitotoksik Ekstrak Etanol Kulit Buah Naga Merah (Hylocereus Polyrhizus) Dan Kulit Buah Naga Putih (Hylocereus Undatus) Terhadap Sel Kanker Payudara Mcf-7.

0 2 13

PENDAHULUAN Uji Sitotoksik Ekstrak Etanol Kulit Buah Naga Merah (Hylocereus Polyrhizus) Dan Kulit Buah Naga Putih (Hylocereus Undatus) Terhadap Sel Kanker Payudara Mcf-7.

0 3 7

View of EKSTRAK KULIT BUAH NAGA MERAH (Hylocereus Polyrhizus) SEBAGAI ANTIOKSIDAN DALAM FORMULASI SEDIAAN LOTIO

0 1 7

FORMULASI DAN UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN LIPSTIK LIKUID EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH NAGA MERAH (Hylocereus polyrhizus L.)

0 0 17