Dasar-Dasar Perencanaan Metode perencanaan

c. Material d. Tabel 3.1. Data Material NO KODE UKURAN KETERANGAN 1 KB2 H 400X400X13X21 KOLOM BAJA 2 KB3 WF 350X350X12X19 3 BB1 WF 500X200X10X16 BALOK BAJA 4 BB2 WF 450X200X9X14 5 BR4 PIPA 3 BRACING 6 BR5 WF 300X150X6,5X9 7 R1 WF 500X200X10X15 RAFTER 8 R3 WF 300X150X6,5X9 Sumber : Gambar Konstruksi Proyek Pembangunan New Noodle Factory 3. Perturan-peraturan Perencanaan ulang ini digunakan beberapa pedoman perencangan struktur yaitu sebagai berikut : a. Spesifikasi untuk Bangunan Gedung Baja Struktural SNI 1729:2015. b. Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Struktur Bangunan Gedung dan Non Gedung SNI 1726:2012. c. Beban Minimum Untuk Perancangan Bangunan Gedung dan Struktur lain SNI 1727:2013.

B. Metode perencanaan

1. Teknik pengolahan data Semua data yang telah terkumpul selanjutnya diolah. Tahapan-tahapan pengolahan data tersebut sebagai berikut : a. Pembuatan pemodelan struktur baja Membuat contoh peodelan struktur dengan menggunakan Structure Analisis Programe SAP 2000 V.14. b. Perhitungan beban dan kombinasi beban Perhitungan pembebanan seperti beban hidup, beban mati, beban gempa, beban angin dan kombinasi beban lainnya digunakan Microsoft Excel sesuai dengan Beban Minimum Untuk Perancangan Bangunan Gedung dan Struktur lain SNI 1727:2013. c. Memasukan beban yag telah dihitung ke dalam Structure Analisis Programe SAP. d. Menghitung beban gempa yang mengacu pada SNI-1726-2012. e. Memasukan data beban gempa yang telah dihitung kemudian input ke dalam Structure Analisis Programe SAP 2000 V.14 kemudian dianalisis. f. Input kombinasi beban yang akan digunakan pada Structure Analisis Programe SAP2000 V.14. g. Menganalisis pemodelan yang telah dibuat pada Structure Analisis Programe SAP 2000.14 apakah sudah memenuhi spesifikasi atau keamanan struktur. h. Perhitungan sambungan. Perencanaan ulang struktur baja dapat juga dilihat seperti pada bagan alir dibawah ini. Gambar 3.2. Bagan Alir Proses Tahapan Penelitian 2. Pembahasan Hasil Hasil analisis struktur yang diperoleh selanjutnya dibandingkan berdasarkan keadaan dilapangan. Dari hasil tersebut kemudian dapat diambil kesimpulannya. Mulai Pengumpulan data : 1. Gambar struktur dan arsitek 2. Mutu baja dan beton 3. Data profil 4. Literatur Analisis Pembebanan Analisis Struktur dengan SAP2000 V.14 Analisis Penampang Tidak Perencanaan Sambungan Selesai OK 29

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Struktur

Tugas akhir ini yaitu perencanan struktur pada bangunan New Noodle Factory PT. Indofood CBP. Struktur dimodelkan dua dimensi dengan tinjaun portal terbesar dengan menggunakan Struktur Analisis Program SAP2000 V.14. Gambar 4.1. Model portal Perencanaan direncanakan dengan ketentuan-ketentuan sebagai berikut: 1. Spesifikasi untuk Bangunan Gedung Baja Struktural SNI 1729:2015. 2. Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Struktur Bangunan Gedung dan Non Gedung SNI 1726:2012. 3. Beban minimum untuk perencanaan bangunan gedung dan struktur lain SNI 1727:2013. 4. Pedoman Perencanaan Pembebanan untuk Rumah dan Gedung 1987.

B. Data Geomerti Strktur

Data yang digunakan dalam penyusunan tugas akhir ini yaitu sebagai berikut : 1. Baja a. Profil : ASTM A-36. b. Baut : ASTM A-325. 2. Material Tabel 4.1 Data Meterial NO KODE UKURAN KETERANGAN 1 KB2 H 400X400X13X21 KOLOM BAJA 2 KB3 WF 350X350X12X19 3 BB1 WF 500X200X10X16 BALOK BAJA 4 BB2 WF 450X200X9X14 18 BR4 PIPA 3 BRACING 19 BR5 WF 300X150X6,5X9 21 R1 WF 500X200X10X15 RAFTER 23 R3 WF 300X150X6,5X9 Sumber : BITA

C. Analisis Pembebanan

Pada perencanaan struktur ini beban-beban yang bekerja sesuai dengan Beban minimum untuk perencanaan bangunan gedung dan struktur lain SNI 1727:2013 dan Pedoman Perencanaan Pembebanan untuk Rumah dan Gedung 1987. 1. Beban mati pada plat lantai Beban mati yang direncanakan pada plat lantai yaitu sebagai berikut : a. Tebal polyurethane 3 mm = 0,003 meter b. Berat polyurethane = 36 kgm3 Beban polyurethane = 0,003 × 36 = 0,108 kgm2 c. Plat beton 120 mm = 0,12 meter d. Berat beton bertulang = 2400 kgm2 Beban plat beton = 0,12 × 2400 = 288 kgm2 Beban mati plat lantai = 0,108 + 288 × 6 × 0,5 = 864,324 kgm e. Beban tambahan SDL Berat dinding hebel 20 = 200 kgm 2 Tinggi dinding = 4 m SDL = 200 × 4 = 800 kgm 2. Beban mati atap a. Berat gording C 150×50×20×2,3 = 4,96 kgm

Dokumen yang terkait

Perencanaan Rangka Atap Baja Ringan Berdasarkan SNI 7971:2013

81 381 148

Penggambaran Diagram Interaksi Kolom Baja Berdasarkan Tata Cara Perencanaan Struktur Baja Untuk Bangunan Gedung (SNI 03-1729-2002) Menggunakan Matlab.

0 0 33

Desain Tahan Gempa Struktur Rangka Baja Dengan Bresing Eksentris Berdasarkan Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Bangunan Gedung SNI 03-1726-2002 dan Tata Cara Perencanaan Struktur Baja Untuk Bangunan Gedung SNI 03-1729-2002.

1 3 58

Desain Tahan Gempa Struktur Rangka Baja Penahan Momen Khusus Berdasarkan Tata Cara Perencanaan Struktur Baja Untuk Bangunan Gedung SNI 03-1729-2002 dan Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Bangunan Gedung SNI 03-1726-2002.

0 1 18

Analisis Kolom Baja WF Menurut Tata Cara Perencanaan Struktur Baja Untuk Bangunan Gedung (SNI 03-1729-2002) Menggunakan Microsoft Excel 2002.

0 6 18

Spesifikasi untuk bangunan gedung baja s (1)

1 7 289

Spesifikasi untuk bangunan gedung baja s

2 1 195

Tata cara perencanaan struktur baja untuk bangunan gedung

1 4 178

DESAIN TAHAN GEMPA STRUKTUR RANGKA BAJA PENAHAN MOMEN KHUSUS BERDASARKAN TATA CARA PERENCANAAN STRUKTUR BAJA UNTUK BANGUNAN GEDUNG SNI 03 – 1729 – 2002 DAN TATA CARA PERENCANAAN KETAHANAN GEMPA UNTUK BANGUNAN GEDUNG SNI 03 – 1726 – 2002

0 0 12

DESAIN TAHAN GEMPA STRUKTUR RANGKA BAJA DENGAN BRESING EKSENTRIS BERDASARKAN TATA CARA PERENCANAAN KETAHANAN GEMPA UNTUK BANGUNAN GEDUNG SNI 03-1726-2002 DAN TATA CARA PERENCANAAN STRUKTUR BAJA UNTUK BANGUNAN GEDUNG SNI 03-1729-2002

0 0 28