4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Umum Mesin induksi ialah mesin yang bekerja berdasarkan perbedaan kecepatan
putar antara stator dan rotor. Apabila kecepatan putar stator sama dengan kecepatan putar rotor
maka tidak ada tegangan yang terinduksi baik ke stator maupun ke rotor. Apabila kecepatan putar stator lebih besar daripada
kecepatan rotor maka tegangan akan terinduksi ke rotor sehingga mesin
induksi beroperasi sebagai motor listrik. Apabila kecepatan putar rotor lebih besar daripada kecepatan putar rotor
maka tegangan akan terinduksi ke stator sehingga mesin induksi akan beroperasi sebagai generator listrik. Perbedaan
kecepatan putar antara stator dan rotor dinamakan slip S. Slip dinyatakan dengan:
S= 2.1
2.2 Konstruksi Generator Induksi Secara umum konstruksi mesin induksi baik generator maupun motor
sama. Generator induksi terdiri dari tiga bagian utama yaitu stator, rotor dan celah udara. Konstruksi dari mesin induksi diperlihatkan secara jelas pada gambar 2.1
dibawah ini baik itu dalam konstruksi sebenarnya maupun konstruksi sederhananya.
Universitas Sumatera Utara
5 Gambar 2.1 Konstruksi mesin induksi
2.2.1 Stator
Gambar 2.2 konstruksi stator generator induksi Stator adalah bagian terluar dari mesin yang merupakan gulungan kawat
yang disusun sedemikian rupa dan ditempatkan pada alur-alur inti besi. Bagian stator dipisahkan dengan bagian rotor oleh celah udara yang sempit air
gap. Bagian stator terdiri atas tumpukan laminasi inti yang memiliki alur yang menjadi tempat belitan dililitkan yang berbentuk silinder. Alur pada
tumpukan laminasi inti diisolasi dengan kertas, tiap elemen laminasi inti dibentuk dari lembaran besi. Tiap lembaran besi tersebut memiliki beberapa
alur dan beberapa lubang pengikat untuk menyatukan inti. Kawat belitan
Universitas Sumatera Utara
6 yang digunakan terbuat dari tembaga yang dilapisi dengan isolasi tipis.
Kemudian tumpukan inti dan belitan stator diletakkan dalam cangkang silinder. Konstruksi stator terdiri dari beberapa bagian yaitu:
1. Rumah stator rangka stator 2. Inti stator
3. Alur, dimana alur ini merupakan tempat meletakkan belitan kumparan stator.
4. Belitan kumparan stator. Rangka stator mesin induksi ini didesain dengan baik dengan empat tujuan
yaitu: 1. Menutupi inti dan kumparannya.
2. Melindungi bagian-bagian mesin yang bergerak dari kontak langsung dengan manusia dan dari goresan yang disebabkan oleh gangguan objek
atau gangguan udara terbuka cuaca luar. 3. Menyalurkan torsi ke bagian peralatan pendukung mesin dan oleh karena
itu stator didesain untuk tahan terhadap gaya putar dan goncangan. 4. Berguna sebagai sarana rumahan ventilasi udara sehingga pendinginan
lebih efektif.
2.2.2 Rotor
Rotor adalah bagian dari mesin yang berputar dan letaknya pada bagian dalam. Pada mesin induksi terdapat dua tipe rotor yang berbeda yaitu rotor
sangkar tupai dan rotor belitan. Kedua tipe rotor ini menggunakan laminasi melingkar yang terikat erat pada poros. Penampang rotor sangkar tupai memiliki
Universitas Sumatera Utara
7 konstruksi yang sederhana. Batang rotor dan cincin ujung sangkar tupai yang
kecil merupakan coran tembaga atau aluminium dalam satu lempeng pada inti rotor. Pada motor yang lebih besar, batang rotor dibenamkan dalam alur rotor dan
kemudian di las dengan kuat ke cincin ujung. Apabila dilihat tanpa inti rotor, maka batang rotor ini kelihatan seperti kandang tupai.oleh karena itu motor
induksi dengan rotor sangkar tupai dinamakan motor induksi sangkar tupai.
Gambar 2.3 konstruksi rotor mesin induksi a rotor sangkar b rotor belitan
Universitas Sumatera Utara
8
2.3 Karakteristik Mesin Induksi