35
variabel yang terdapat pada kuisioner akan dikelompokan menjadi beberapa kelompok.
Dalam Ghozali 2008 terdapat dua cara yang dapat digunakan dalam uji reabilitas ini, yaitu composite construct reability dan variance extracted. Cut-off
value dari construct reability yaitu minimal 0,70, seedangkan untuk cut-off value dari variance extracted minimal 0,50.
G. Uji Hipotesis Dan Analisis Data
Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode Structural Equation Modeling SEM. Analisis SEM dilakukan dengan menggunakan software AMOS
versi 21.0 sebagai alat uji penelitian. Analisis data berguna untuk menyusun data dengan cara yang lebih bermakna dan mudah dipahami. Prosedur analisis data
perlu disesuaikan berdasarkan tujuan penelitian Situmorang, 2010. Penelitian ini menggunakan analisis jalur path analysis. Analisis jalur
ialah pengembangan dari model regresi yang berguna untuk kesesuaian fit dari matrik korelasi dari dua atau lebih model yang akan dibandingkan oleh peneliti.
Model biasanya digambarkan dengan lingkaran dan anak panah yang saling menunjukan hubungan kausalitas. Nilai regresi yang akan diprediksi oleh model
dibandingkan dengan matrik korelasi hasil observasi variabel dan nilai goodness- of-fit dihitung. Model terbaik dipilih sesuai dengan nilai goodness-of-fitGhozali,
2008.
36
Langkah-langkah analisis data dalam pemodelan dan analisis struktural Hair et al dalam Ghozali, 2008 yaitu :
1 Pengembangan model berdasar teori 2 Menyusun diagram jalur
3 Mengubah diagram jalur menjadi persamaan struktural 4 Memilih jenis input matrik dan estimasi model yang dan diusulkan
5 Menilai identifikasi model struktural 6 Menilai kriteria Goodness-of-Fit
7 Interprestasi dan Modifikasi Model Masing-masing langkah tersebut memiliki beberapa syarat yang harus
dipenuhi supaya model yang diuji dapat dikatakan sebagai model yang baik, yaitu:
Langkah 1: Pengembangan model berdasar teori
Model persamaan struktural didasarkan terhadap hubungan kausalitas, bila terjadi perubahan pada satu variabel maka dapat mengakibatkan perubahan
variabel lainnya. Hubungan kausalitas yang kuat diantara dua variabel bukan berada dimetode analisis yang dipilih, namun terdapat pada pembenaran secara
teoritis yang mendukung analisis tersebut.
Langkah 2 dan 3: Menyusun diagram jalur dan persamaan struktural
Langkah selanjutnya yaitu menyusun diagram jalur untuk hubungan kausalitas. Dalam menyusun diagram jalur, hubungan antar konstruk ditunjukan
dengan menggunakan garis satu anak panah yang mengarahkan hubungan kausalitas dari satu konstruk dengan konstruk yang lainnya.
37
Setelah model teoritis dikembangkan dan digambarkan dalam bentuk diagram jalur, selanjutnya model tersebut diubah menjadi persamaan struktural.
Persamaan struktural dibangun berdasarkan rumus sebagai berikut: Variabel Endogen = Variabel Eksogen + Variabel Endogen + Error
Model persamaan struktural dalam penelitian ini yaitu : Y
1
= α + βΌXΌ + βX +β
3
X
3
..................................................... 1
Y
2
= α + βΌXΌ + βX +β
3
X
3
+ β
4
Y
1
+ e .................................... 2
Keterangan : Y
1
= Efektivitas Sistem Informasi Akuntansi Y
2
= Kinerja Individu α = Konstanta
β = Koefisien Regresi X
1
= Partisipasi Manajemen X
2
= Pemanfaatan Sistem Informasi X
3
= Kecanggihan Teknologi Informasi e
= ResidualError
Langkah 4 : Memilih jenis input matrik dan estimasi model yang
diusulkan
Model persamaan struktural berbeda dengan teknik analisis multivariate lainya, SEM hanya menggunakan data input dalam bentuk matrik variankovarian
atau matrik korelasi. Data yang akan digunakan untuk observasi dapat dimasukan dalam program AMOS, namun program ini akan mengubah terlebih dahulu data
mentah menjadi matrik kovarian atau matrik korelasi. Sebelum matrik kovarian atau korelasi hitung perlu dilakukan analisis data terhadap outlier.
Model persamaan struktural menggunakan input matrik variankovarian yang biasa disebut dengan covariance structural analysis. Matrik kovarian
mempunyai kelebihan dibandingkan matrik korelasi yaitu memberikan validitas