FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP EFEKTIVITAS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DAN KINERJA INDIVIDU (Studi Kasus di Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja Serang)
FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP EFEKTIVITAS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DAN KINERJA INDIVIDU
(Studi Kasus di Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja Serang)
THE FACTORS THAT INFLUENCE THE EFFECTIVENESS OF THE ACOUNTING INFORMATION SYSTEM AND INDIVIDUAL
PERFORMANCE
(The Case Study at Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja Serang)
Oleh
INDITA IKA SETYANINGTYAS 20130420077
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 2017
(2)
i
FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP EFEKTIVITAS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DAN KINERJA INDIVIDU
(Studi Kasus di Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja Serang) THE FACTORS THAT INFLUENCE THE EFFECTIVENESS OF THE
ACOUNTING INFORMATION SYSTEM AND INDIVIDUAL PERFORMANCE
(The Case Study at Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja Serang) SKRIPSI
Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan untuk Memperoleh Gelar Sarjana pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Akuntansi Universitas
Muhammadiyah Yogyakarta
Oleh
INDITA IKA SETYANINGTYAS 20130420077
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 2017
(3)
(4)
v
HALAMAN MOTO
“Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Sesunggunya bersama
kesulitan ada kemudahan. Maka apabila engkau telah selesai (dari sesuatu urusan), tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lain). Dan hanya kepada
Tuhanmulah engkau berharap.” – Q.S. Al-Insyirah : 5-8 –
“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagi kamu. Dan boleh
jadi kamu mencintai sesuatu, padahal ia amat buruk bagi kamu. Allah Maha
Mengetahui sedangkan kamu tidak mengetahui” – Q.S. Al-Baqarah : 216 –
“Orang yang menuntut ilmu berarti menuntut rahmat, orang yang menuntut ilmu
berarti menjalankan rukun Islam dan Pahala yang diberikan kepada sama dengan
para Nabi”
– HR. Dailani dari Anas r.a –
“Orang-orang yang sukses telah belajar membuat diri mereka terinsiprasi, namun mereka menjadi terinspirasi karena bereka lebih suka bekerja. Mereka tidak
menyianyiakan waktu untuk menunggu inspirasi”
(5)
vi
HALAMAN PERSEMBAHAN
Dengan segala puji dan syukur kepada Allah SWT dan dukungan serta doa dari orang-orang tercinta, akhirnya skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya. Semua perjuangan merupakan suatu hal yang sangat berharga karena akan menjadikan kita pribadi yang berkualitas. Skripsi ini aku persembahkan untuk :
Kedua Orangtuaku Tersayang:
Klasman
Dwi Daruningsih Adik Kandungku Tersayang:
Febriana Dwi Ayuningtyas Almamater Tercinta:
Program Studi Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Keluarga Besar dan Sahabat-sahabatku
(6)
vii
THANKS TO
Terimakasih sebesar-besarnya kepada:
1. Allah SWT, yang telah memberikan rahmat yang begitu besar kepada aku. Sampai saat ini aku masih percaya atas apa yang terjadi pada diriku merupakan kehendak-Mu.
2. Ibu dan Bapak, yang telah memberikan cinta dan kasih sayang serta doa’nya yang tak pernah berhenti sampai kapanpun. Aku bangga bisa diberikan kesempatan untuk hidup bersama kalian dalam satu ikatan keluarga. Ini untuk kalian, mah, pak. Terimakasih untuk semuanya.
3. Adikku tersayang (Febriana), yang selalu memberi semangat dan doanya serta selalu bersedia menghiburku disaat aku sedang suka maupun duka.
4. Mbahku (Sadimin dan Wagiarti), terimakasih atas doa dan dukungannya yang telah diberikan kepada ku selama ini.
5. Keluarga besarku, yang selalu setia memberikan semangat dan doa tulus kepadaku selama ini.
6. My Partner (Romadlon), terimakasih atas dukungan dan waktunya yang selalu setia mendampingiku disaat suka maupun duka.
7. KSR PMI UMY, terimakasih telah memberikan aku banyak pengalaman yang luar bisa selama dimasa-masa kuliah ini.
8. Teman-teman Akuntansi angkatan 2013 (Bella, Nisrina, Zarra, Dhinda, Girindra, Lusiana, Annisa, dll), yang telah menemani dari awal kuliah hingga wisuda nanti. Terimakasih atau semua saran dan dukungannya yang telah kalian berikan kepada aku selama ini.
(7)
x
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb.
Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunianya dalam penulisan skripsi ini dengan judul
”Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Efektivitas Sistem Informasi Akuntansi Dan Kinerja Individu (Studi Kasus di Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja Serang)”.
Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Penulis mengambil topik ini dengan harapan dapat memberikan masukan bagi instansi yang telah menggunakan Sistem Informasi Akuntansi untuk lebih terampil dalam pengoperasian Sistem Informasi Akuntansi di instansi terkait dan memberikan ide mengembangkan bagi penelitian selanjutnya.
Penyelesaian skripsi ini tidak terlepas dari bimbingan dan dukungan dari berbagi pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih sebanyak-banyaknya kepada :
1. Bapak Dr. Nano Prawoto, S.E., M.Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Univeristas Muhammadiyah Yogyakarta yang telah memberikan kemudahan selama penulis menyelesaikan studi.
2. Ibu Dr. Ietje Nazaruddin, S.E., M.Si., Akt., C.A., selaku Kepada Program Studi Akuntansi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang telah memberikan kemudahan selama penulis menyelesaikan studi.
3. Bapak Emile Satia Darma, S.E., M.Si., Ak., C.A., selaku dosen pembimbing yang dengan penuh kesabaran telah memberikan waktu, pengarahan bimbingan, dan masukan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
4. Bapak dan Ibu karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
(8)
xi
5. Bapak dan Ibu karyawan BBPLK Serang yang telah meluangkan waktunya untuk menjadi responden penelitian.
6. Orang tua dan adikku yang selalu memberikan dukungan serta doa kepada penulis hingga dapat meyelesaikan studi ini.
7. Teman-teman yang turut membantu dalam menyelesaikan skripsi ini.
8. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah memberikan bantuan, masukan, dan kemudahan dalam proses penyelesaian skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan. Kritik dan saran sangat diharapkan untuk kesempurnaan penelitian dimasa yang akan datang
Wassalamualaikum Wr.Wb.
Yogyakarta, 2 Maret 2017
(9)
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
HALAMAN PERNYATAAN ... iv
HALAMAN MOTTO ... v
HALAMAN PERSEMBAHAN ... vi
THANKS TO ... vii
INSTISARI ... viii
ABSTRACT ... ix
KATA PENGANTAR ... x
DAFTAR ISI ... xii
DAFTAR TABEL ... xiv
DAFTAR GAMBAR ... xv
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Batasan Penelitian ... 8
C. Rumusan Masalah ... 8
D. Tujuan Penelitian ... 9
E. Manfaat Penelitian ... 10
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 11
A. Landasan Teori ... 11
1. Efektivitas Sistem Informasi Akuntansi ... 11
2. Kinerja Individu ... 13
3. Partisipasi Manajemen ... 13
4. Pemanfaatan Sistem Informasi ... 15
5. Kecanggihan Teknologi Informasi ... 16
B. Hasil Penelitian Terdahulu ... 17
C. Hipotesis ... 19
(10)
xiii
BAB III METODE PENELITIAN... 28
A. Obyek dan Subyek Penelitian ... 28
B. Teknik Pengambilan Sampel ... 28
C. Jenis Data ... 28
D. Teknik Pengumpulan Data ... 29
E. Definisi Operasional Variabel ... 30
F. Uji Kualitas Instrumen Data ... 34
G. Uji Hipotesis dan Analisis Data ... 35
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 44
A. Gambaran Umum Obyek Penelitian ... 44
B. Hasil Kualitas Instrumen Data ... 55
C. Hasil Penelitian (Uji Hipotesis) ... 81
D. Pembahasan (Intrerprestasi) ... 84
BAB V PENUTUP ... 94
A. Simpulan ... 94
B. Saran ... 95
C. Keterbatasan Penelitian ... 95 DAFTAR PUSTAKA
(11)
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1. Tingkat Pengembalian Kuisioner ... 51
Tabel 4.2. Demografi Responden... 52
Tabel 4.3. Statistik Deskriptif ... 54
Tabel 4.4. Hasil Uji Multivariate Outliers ke-1 ... 56
Tabel 4.5. Hasil Goodness of Fit Index Partisipasi Manajemen ... 57
Tabel 4.6. Output Regression Weight Partisipasi Manajemen ... 58
Tabel 4.7. Output Loading Factor Partisipasi Manajemen ... 59
Tabel 4.8. Hasil Goodness of Fit Index Pemanfaatan Teknologi Informasi .... 60
Tabel 4.9. Output Regression Weight Pemanfaatan Teknologi Informasi ... 61
Tabel 4.10. Output Loading Factor Pemanfaatan Teknologi Informasi ... 62
Tabel 4.11. Hasil Goodness of Fit Index Kecanggihan Teknologi Informasi .. 63
Tabel 4.12. OutputRegression Weight Kecanggihan Teknologi Informasi ... 64
Tabel 4.13.Output Loading Factor Kecanggihan Teknologi Informasi ... 65
Tabel 4.14. Hasil Goodness of Fit Index Konstruk Endogen ... 66
Tabel 4.15. Output Regression Weight Konstruk Endogen ... 67
Tabel 4.16. Output Loading Factor Konstruk Endogen ... 68
Tabel 4.17. Hasil Goodness of Fit Index Model Struktural ... 70
Tabel 4.18. Output Regression Weight Model Struktural ... 71
Tabel 4.19. Hasil Uji Normalitas ke-1 ... 73
Tabel 4.20. Hasil Uji Multivariate Outlier ke-2 ... 74
Tabel 4.21. Hasil Uji Multikolinearitas... 75
Tabel 4.22. Hasil Goodness of Fit Index Model Struktural Akhir ... 77
Tabel 4.23. Output Regression Weight Model Struktural Akhir ... 77
Tabel 4.24. Hasil Uji Normalitas ke-2 ... 78
Tabel 4.25. Hasil Uji Reabilitas dan Validitas ... 80
(12)
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Model Penelitian ... 27 Gambar 4.1. Uji CFA Konstruk Eksogen Partisipasi Manajemen ... 57 Gambar 4.2. Uji CFA Konstruk Eksogen Pemanfaatan Teknologi Informasi . 60 Gambar 4.3. Uji CFA Konstruk Eksogen Kecanggihan Teknologi Informasi 63 Gambar 4.4. Uji CFA antar Konstruk Endogen ... 66 Gambar 4.5. Uji Model Struktural ... 70 Gambar 4.6. Uji Model Struktural Akhir ... 76
(13)
(14)
(15)
viii
INITSARI
Tujuan dari penelitian ini adalah menguji dan menemukan bukti empiris faktor-faktor yang berpengaruh terhadap efektivitas sistem informasi akuntansi dan kinerja individu. Faktor-faktor yang akan diteliti adalah partisipasi manajemen, pemanfaatan teknologi informasi, dan kecanggihan teknologi informasi. Metode penelitian ini menggunakan purposive sampling. Purposive sampling adalah penentuan sampling dengan pertimbangan tertentu. Populasi dalam penelitian ini adalah pegawai BBPLK Serang yang rutinitasnya menggunakan komputerisasi. Sampel dalam penelitian ini adalah 115 repsonden sedangkan data yang dapat diolah sebesar 103 responden. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis jalur sedangkan alat uji yang digunakan yaitu SPSS versi 22 dan AMOS versi 21.
Hasil pengujian dalam penelitian ini menunjukan bahwa partisipasi manajemen, dan pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap efektivitas sistem informasi akuntansi. Sedangkan kecanggihan teknologi berpengaruh positif dan signifikan terhadap efektivitas sistem informasi akuntansi. Partisipasi manajemen, pemanfaatan teknologi informasi dan efektivitas sistem informasi akuntansi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja individu. Sedangkan kecanggihan teknologi berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja individu.
Kata kunci : Partisipasi Manajemen, Pemanfaatan Teknologi Informasi, Kecanggihan Teknologi Informasi, Efektivitas Sistem Informasi Akuntansi, dan Kinerja Individu.
(16)
ix
ABSTRACT
The purpose of this study is to test and find empirical evidence of the factors that influence the effectiveness of the accounting information system and individual performance. Factors to be examined is the participation of management, use of information technology, information technology and sophistication. This research method using purposive sampling. Purposive sampling is sampling with particular determination. The population in this study were employees BBPLK Serang the routine use of computerization. The sample in this study was 115 repsonden while the data can be processed by 103 respondents. The analysis used in this research is the analysis of the path while the test equipment used SPSS version 22 and AMOS version 21.
The test results from these studies show that the participation of management, and utilization of information technology and no significant positive effect on the effectiveness of accounting information systems. While the technological sophistication positive and significant impact on the effectiveness of accounting information systems. Participation of management, use of information technology and the effectiveness of the accounting information system positif and significant effect on the performance of individuals. While the technological sophistication negatif and significant effect on the performance of individual Keywords: Participation Management, Utilization of Information Technology,
Information Technology Sophistication, Effectiveness of Accounting Information Systems and Individual Performance.
(17)
1 BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan teknologi pada era globalisasi saat ini semakin meningkat pesat. Kecanggihan teknologi mampu membantu manusia menjalankan segala aktivitasnya, termasuk dalam pengelolaan bisnis. Pemanfaatan sistem teknologi informasi memberikan dampak yang dapat menunjang dalam aspek pengelolaan bisnis.
Seiring dengan perkembangan teknologi informasi, maka penggunaan serta pemanfaatan teknologi informasi menjadi sebuah indikator bagi pertumbuhan dan kemajuan perekonomian bangsa maupun negara. Sehingga diperlukan peningkatan penggunaannya guna menumbuhkan daya saing baik bisnis maupun ekonomi secara terus-menerus (Tung, 2001).
Pertumbuhan teknologi informasi yang pesat berdampak pada perkembangan sistem informasi akuntansi. Sistem informasi akuntansi memberikan manfaat dan kemudahan bagi individu dalam penambahan nilai terhadap suatu perusahaan dengan memberikan informasi yang relevan, lengkap, akurat, tepat waktu dan dapat dipercaya.
Suatu sistem yang diterapkan di sebuah perusahaan akan menghadapi berbagai hal, salah satunya keberhasilan atau kegagalan dari penerapannya suatu sistem. Keberhasilan suatu sistem dapat dicapai jika faktor-faktor yang terlibat didalamnya telah diketahui (Ronaldi, 2012).
(18)
2
Kecanggihan sistem teknologi informasi memberikan pengaruh yang baik dalam memberikan perubahan dalam pemprosesan data yang awalnya manual menjadi lebih otomatis. Teknologi informasi memberikan kemudahan bagi manusia dalam melaksanakan aktivitasnya menjadi lebih tepat dan tepat waktu.
Menurut Rockart, era akuntansi sistem teknologi informasi dimulai pada awal tahun 1950 hingga awal tahun 1960-an. Pada era ini sistem teknologi informasi memfokuskan aplikasi untuk akuntansi dalam kas, pembayaran gaji, piutang dagang, penjualan dan sebagainya (Jogiyanto, 2009).
Penerapan sistem informasi akuntansi dapat berguna untuk menunjang karyawan dalam menyelesaikan tugas-tugasnya. Pemanfaatan sistem informasi yang mudah efektif dapat bermanfaat bagi para pengguna sistem (Widyaningrum, 2015).
Pemanfaatan teknologi informasi menjadi sebuah kebutuhan penting dalam komunikasi, mendukung kegiatan pemrosesan data dan menyebarkan informasi dengan akurat. Teknologi informasi menjadi salah satu alat yang berfungsi untuk memberikan kemudahan dalam pengelolaan sumber daya yang ada di suatu organisasi (Marimin, dkk, 2006).
Keberhasilan sebuah perusahaan atau organisasi dapat dipengaruhi oleh hasil dari kinerja individu dalam melaksanakan tugasnya dengan maksimal. Dalam memaksimalkan kinerjanya perlu memperhatikan beberapa faktor yang dapat memberikan efek pengaruh besar bagi kinerja individu (Alannita dan Suaryana, 2014).
(19)
3
Setiap individu perlu melaksanakan suatu pekerjaan dengan baik untuk mencapai tujuan sesuai yang diharapkan, seperti yang tercantum dalam Surat Al-Ahqaf ayat 19 :
لْظي َ ْمه ْم لا ْعأ ْم يِف يل ۖ ا ل ع ا م ٌتاجرد لكل
Artinya : “Dan bagi masing-masing mereka derajat menurut apa yang telah mereka kerjakan dan agar Allah mencukupkan bagi mereka (balasan) pekerjaan-pekerjaan mereka sedang mereka tiada dirugikan”.
Ayat tersebut menjelaskan bahwa Allah akan memberikan balasan atas semua amal perbuatan manusia sesuai dengan apa yang telah ia kerjakan. Apabila seseorang melaksanakan suatu pekerjaan dengan baik dan memberikan kinerja yang baik untuk organisasinya maka ia akan memperoleh hasil yang baik atas kerjanya dan memberikan keberhasilan untuk organisasinya.
Kinerja sebuah perusahaan berkaitan kuat dengan kinerja unit organisasi dan kinerja individu sesuai dengan kewajiban yang dimilikinya. Kinerja manajemen berfungsi dalam menggambarkan tujuan strategis dalam organisasi menuju sasaran individu yang dapat membantu pencapaian kinerja organisasi yang diinginkan (Purwono, 2007).
Peningkatan kinerja individu dapat dilakukan dengan mengendalikan ketepatan sistem yang dipakai dengan maksimal. Kemanjuan teknologi yang semakin berkembang dapat memberikan pengaruh kuat dalam peningkatan kualitas pengguna teknologi informasi (Suratini, dkk, 2015).
Kinerja individual yang baik akan membantu perusahaan untuk mencapai tujuan dan memenuhi kebutuhan masyarakat. Adanya sistem informasi akuntansi
(20)
4
dapat memudahkan karyawan untuk melakukan pekerjaan dalam kegiatan operasional dan keuangan.
Kinerja individu yang maksimal dapat berpengaruh bagi perusahaan dalam pencapaian suatu tujuannya. Penggunaan sistem informasi akuntansi yang tepat dapat memberikan kemudahan karyawan dalam melaksanakan tugas-tugasnya baik dibidang keuangan maupun operasional (Widyasari dan Suardika, 2015).
Kinerja individu akan dihasilkan dengan maksimal apabila didukung oleh beberapa faktor, salah satunya memanfaatkan kecanggihan teknologi sistem informasi akuntansi yang tepat. Pemanfaatan sistem informasi akuntansi yang efektif akan memberikan pengaruh yang positif bagi para penggunanya terutama dalam pencapaian hasil dari setiap individu.
Penelitian ini merupakan kombinasi dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Ratnaningsih, dkk (2014), Alannita dan Suryana (2014). Ratnaningsih, dkk (2014) meneliti pengaruh kecanggihan teknologi informasi, partisipasi manajemen, dan pengetahuan manajer akuntansi pada efektivitas sistem informasi akuntansi. Sedangkan Alannita dan Suryana (2014) meneliti tentang pengaruh kecanggihan teknologi informasi, partisipasi manajemen, dan kemampuan teknik pemakai sistem informasi akuntansi pada kinerja individu
Penelitian Ratnaningsih dan Suaryana (2014) mengungkapkan bahwa kecanggihan teknologi informasi, partisipasi manajemen, dan pengetahuan manajer akuntansi mampu memberikan pengaruh yang positif dan signifikan terhadap efektivitas sistem informasi akuntansi. Penelitian Alannita dan Suaryana (2014) menyatakan bahwa kecangggihan teknologi informasi, partisipasi
(21)
5
manajemen dan kemampuan teknik pemakai sistem informasi akuntansi berpengaruh positif pada kinerja individu.
Penelitian terkait pengaruh partisipasi manajemen terhadap efektivitas sistem informasi akuntansi pernah dilakukan oleh beberapa peneliti yaitu Ratnaningsih dan Suaryana (2014), Efendi (2016), Kouser, dkk (2011) dan Wulansari (2010). Sedangkan pengaruh partisipasi manajemen terhadap kinerja individu pernah dilakukan oleh Alannita dan Suaryana (2014), Saifulloh (2016), Suyati (2015), Dewi dan Suardhika (2015).
Penelitian terkait pemanfaatan teknologi informasi terhadap efektivitas sistem informasi akuntansi pernah dilakukan oleh Karmita (2015), Febrianingsih (2015), Utami, dkk (2015), dan Putra (2014). Sedangkan pengaruh pemanfaatan teknologi informasi terhadap kinerja individu pernah dilakukan oleh Kinarwanto (2013), Yulianto (2011), Fabrianie (2013), Sawitri (2016), Hidayat (2013), dan Fahruddin (2013).
Perbedaan dengan penelitian sebelumnya yaitu penambahan pemanfaatan teknologi informasi sebagai variabel independen. Selain itu dalam penelitian ini terdapat 2 variabel dependen yaitu efektivitas sistem informasi akuntansi dan kinerja individu yang dianalisis dengan menggunakan analisis jalur.
Alasan penambahan pemanfaatan teknologi informasi yaitu perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas terhadap hasil kinerja dari suatu organisasi. Dalam mencapai tujuan organisasi, teknologi informasi yang tersedia perlu dimanfaatkan dan dikelola
(22)
6
dengan baik sehingga hasil akhir yang diharapkan mampu dicapai dengan maksimal.
Penelitian terkait pengaruh kecanggihan teknologi informasi terhadap efektivitas sistem informasi akuntansi pernah dilakukan oleh beberapa peneliti yaitu Fani (2015), Ratnaningsih dan Suaryana (2014),dan Wulansari (2010). Sedangkan penelitian pengaruh kecanggihan teknologi informasi terhadap kinerja individu dilakukan oleh Alannita dan Suaryana (2014), dan Saifulloh (2016). Penelitian terkait pengaruh efektivitas sistem informasi akuntansi terhadap kinerja individu pernah dilakukan oleh beberapa peneliti yaitu Suratini, dkk (2015), Antasari dan Sukartha (2015), Widyasari dan Suardikha (2015), dan Sugiartini (2016).
Analisis jalur digunakan untuk menguji persamaan regresi dari variabel-variabel independen dan dependen secara sekaligus. Analisis ini mampu mengukur hubungan langsung maupun tidak langsung antara beberapa variabel dalam model penelitian (Ghozali, 2008).
Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja (BBPLK) Serang merupakan lembaga pelatihan kerja (LPK) pemerintah dibawah kebijakan Direktorat Jendral Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas Kementrian Ketenagakerjaan. BBPLK Serang merupakan salah satu wadah lembaga pemerintah lembaga pemerintah dalam memberikan pelayanan pelatihan kerja yang bermanfaat bagi masyarakat luas. Pelatihan yang diberikan oleh BBPLK Serang merupakan pelatihan yang memiliki orientasi pada penempatan kerja baik dalam bidang sektor formal maupun sektor non formal (http://www.kios3in1.net).
(23)
7
Alasan peneliti memilih BBPLK Serang yaitu instansi ini menjadi salah satu tempat latihan kerja yang mengikuti pekembangan teknologi informasi. Seluruh kegiatan yang dilakukakan di instansi ini memiliki tujuan untuk memberi, memperoleh, meningkatkan kompetensi kerja, sikap, disiplin, produktivitas, sikap dan etos kerja pada tingkat baik keterampilan maupun keahlian sesuai dengan jenjang kegiatan atau pekerjaan.
Tidak sedikit pegawai yang mengalami kendala dalam melaksanakan pekerjaannya apabila dilakukan secara manual, hal ini tentunya dapat mengakibakan kendala yang tidak diinginkan dan menghambat tujuan yang ingin dicapai. Sedangkan keberhasilan disuatu organisasi atau instansi dapat dilihat dari hasil dari kinerja individu dalam melaksankan tugasnya dengan memanfaatkan segala teknologi informasi yang telah disediakan.
Dalam meningkatkan potensi dan kualitas kinerja individu, instansi perlu memanfaatkan perkembangan dan kecanggihan teknologi informasi. Hal ini dapat bermanfaat bagi pegawai untuk memberikan kemudahan dalam menyelesaikan tugas-tugasnya menjadi lebih tepat dan efektif.
Kontribusi yang diberikan dari penelitian ini adalah memberikan sumbangan pemikiran atas potensi yang dapat dimiliki oleh teknologi informasi, khususnya teknologi yang berkaitan dengan aktivitas operasional instansi. Selain itu, diharapkan mampu memberikan gambaran terhadap pemanfaatan sistem informasi akuntansi di BBPLK Serang. Kinerja individu yang dihasilkan dapat mencerminkan hasil dari efetivitas sistem informasi akuntansi yang dapat digunakan dalam pengambilan sebuah keputusan.
(24)
8
Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji dan menemukan bukti empiris terkait faktor-faktor yang mampu mempengaruhi efektivitas sistem informasi akuntansi dan kinerja individu. Oleh karena itu, peneliti ingin mengajukan
penelitian yang berjudul “Faktor-Faktor Efektivitas Sistem Informasi Akuntansi dan Kinerja Individu (Studi Kasus di Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja Serang)”
B. Batasan Penelitian
Faktor-faktor efektivitas sistem informasi akuntansi dan kinerja individu memiliki jangkauan yang luas sehingga peneliti perlu melakukan pembatasan masalah guna mempermudah dalam memperoleh data informasi yang diperlukan. Faktor–faktor diperlukan dalam penelitian yaitu partisipasi manajemen, pemanfaatan teknologi informasi dan kecanggihan teknologi informasi.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan batasan penelitian di atas maka dirumuskan permasalahan dalam penelitian ini sebagai berikut :
1. Apakah partisipasi manajemen berpengaruh positif dan signifikan terhadap efektivitas sistem informasi akuntansi?
2. Apakah partisipasi manajemen berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja individu?
3. Apakah pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap efektivitas sistem informasi akuntansi?
(25)
9
4. Apakah pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja individu?
5. Apakah kecanggihan teknologi informasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap efektivitas sistem informasi akuntansi?
6. Apakah kecanggihan teknologi informasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja individu?
7. Apakah efektivitas sistem informasi akuntansi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja individu?
D. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian yang ingin dicapai dalam penelitian ini sebagai berikut : 1. Untuk menguji dan menemukan bukti empiris partisipasi manajemen
berpengaruh positif dan signifikan terhadap efektivitas sistem informasi akuntansi.
2. Untuk menguji dan menemukan bukti empiris partisipasi manajemen berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja individu.
3. Untuk menguji dan menemukan bukti empiris pemanfaatan sistem informasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap efektivitas sistem informasi akuntansi.
4. Untuk menguji dan menemukan bukti empirispemanfaatan sistem informasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja individu.
(26)
10
5. Untuk menguji dan menemukan bukti empiris kecanggihan teknologi informasiberpengaruh positif dan signifikan terhadap efektivitas sistem informasi akuntansi.
6. Untuk menguji dan menemukan bukti empiriskecanggihan teknologi informasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja individu. 7. Untuk menguji dan menemukan bukti empiris efektivitas sistem informasi
akuntansi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja individu
E. Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian diharapkan mampu memberikan manfaat sebagai berikut:
1. Manfaat praktis
Bagi perusahaan, sebagai acuan untuk memanfaatkan sistem informasi akuntansi terutama dalam meningkatkan kinerja pegawai, memberikan sumbangan pemikiran mengenai efektivitas sistem informasi akuntansi dan kinerja pegawai.
2. Manfaat Akademis
Sebagai referensi untuk mempertajam ilmu dalam proses belajar mengajar, penambahan wawasan dan pengetahuan dibidang sistem informasi akuntansi, dan bahan referensi dan informasi yang berkaitan dengan bidang sistem informasi akuntansi.
(27)
11 BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Efektivitas Sistem Informasi Akuntansi
Efektivitas merupakan suatu tolok ukur yang menggambarkan sejauh mana tujuan yang ingin dicapai. Efesiensi dapat dikaitkan dengan efektivitas, namun apabila terjadi peningkatkan pada efektivitas, belum tentu efisiensi ikut meningkat (Umar, 2008).
Efektivitas ialah suatu ukuran yang mengungkapkan seberapa jauh (kuantitas, kualitas, dan waktu) telah mampu dicapai. Jika digambarkan dalam bentuk persamaan maka efektivitas sama dengan hasil nyata dibagi dengan hasil yang diharapkan (Danumiharja, 2014).Sistem merupakan suatu rangkaian yang terdiri dari dua atau lebih komponen yang memiliki hubungan dan berinteraksi dalam mencapai tujuan tertentu. Sistem terdiri dari beberapa subsistem kecil, yang melaksanakan fungsi kepentingan tertentu dan mendukung sistem yang memiliki kapasitas lebih besar (Romney dan Steinbart, 2011).
Sistem ialah kelompok yang terdiri dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang saling berinteraksi serta memiliki fungsi dan tujuan yang sama. Tujuan sistem yaitu menghubungkan bagian-bagian dari sistem tersebut (Hall, 2007).
Sistem merupakan sejumlah komponen yang saling berhubungan dan bekerja sama dalam mencapai tujuan yang sama. Komponen atau subsistem
(28)
12
penyusun dari suatu sistem berkaitan dan saling berkerja sama satu dengan yang lain. Suatu sistem mempunyai sasaran yang menjadi dasar tujuan dari sistem tersebut (Sarosa, 2009).
Sistem informasi akuntansi merupakan sistem yang mengelola dan melaporkan transaksi kegiatan bisnis, sumber pengelola dana dalam suatu organisasi, dan disajikan dalam bentuk laporan keuangan. Sistem informasi akuntansi mengelola data kegiatan bisnis dan merubahnya menjadi informasi keuangan yang dapat bermanfaat bagi para pemakainya. (Jogiyanto, 2009).
Sistem informasi akuntansi ialah suatu sistem yang mengubah data-data transaksi bisnis menjadi sebuah informasi keuangan yang bermanfaat bagi para penggunanya. Sistem informasi akuntansi mendukung aktivitas di organisasi maupun perusahaan (Kusrini dan Koniyo, 2007).
Sistem informasi akuntansi mengelola berbagai data transaksi baik keuangan maupun nonkeuangan yang mempengaruhi pengolahan transaksi keuangan. Transaksi keuangan dan non keuangan saling berkaitan dan sering kali diproses dengan sistem fisik yang serupa (Hall, 2007).
Sistem informasi akuntansi bermanfaat untuk mendukung proses kegiatan bisnis. Sistem informasi akuntansi dapat dianggap sebagai sebuah perangkat sistem informasi manajemen yang menyajikan informasi akuntansi, keuangan dan informasi lain yang berasal dari pengelolaan rutin transaksi akuntansi (Jones dan Rama, 2008).
(29)
13 2. Kinerja Individu
Kinerja ialah keberhasilan kinerja yang telah dicapai oleh karyawan dalam melaksanakan pekerjaannya. Kinerja merupakan hasil akhir dari karyawan yang ditunjukan berdasarkan perannya di suatu organisasi. Dalam menjalankan pekerjaannya diperlakukan beberapa hal yaitu keterampilan, pengetahuan dan kemampuan yang ada pada diri individu.
Kinerja individu adalah suatu hasil atau pencapaian kinerja individu yang merupakan target dari suatu tujuan yang harus tercapai (Suratini, 2015). Kinerja individu merupakan suatu pencapaian dari tugas-tugas dengan menggunakan teknologi informasi yang mendukung. Pemanfaatan Sistem teknologi informasi yang tepat dapat memberikan manfaat yang positif bagi kinerja individu (Sugiartini,2016).
Kinerja individu merupakan hasil kerja perseorangan anggota organisasi atau karyawan perusahaan. Pencapaian tujuan suatu organisasi sangat dipengaruhi oleh sumber daya yang terdapat dalam organisasinya, termasuk anggota yang memiliki peran aktif sebagai pelaku dalam upaya mencapau tujuan organisasi tersebut. Pengukuran kinerja dilakukan dengan mengumpulkan, menganalisis, dan melaporkan berbagai informasi yang berhubungan dengan tingkat kerja dari individu, divisi, atau perusahaan (Soemohadiwidjojo, 2015).
3. Partisipasi Manajemen
Manajemen ialah suatu rangkaian kegiatan perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, pengendalian, dan pengambilan keputusan yang diarahkan untuk
(30)
14
aktivitas antar anggota organisasi dan sumber daya organisasi yang bertujuan untuk mencapai tujuan dari organisasi yang telah ditentukan. Manajer merupakan seseorang yang memiliki tanggung jawab dalam proses manajemen dalam suatu organisasi (Griffin, 2003).
Manajemen yaitu proses kerjasama antara dua orang atau lebih yang saling berinteraksi untuk meraih tujuan yang telah ditentukan. Manajemen merupakan bagaimana seseorang memperoleh sesuatu melalui aktivitas-aktivitas orang lain (Gaol, 2008)
Partisipasi manajemen merupakan manajemen yang ikut terlibat langsung dalam melakukan pelaksanaan sistem informasi dan merancang strategi untuk meningkatkan sistem informasi yang akan digunakan. Dukungan yang diberikan manajemen menjadi sebagai pedoman dalam menerapkan komitmen dan dukungan atas berbagai sumber daya yang dibutuhkan bagi perusahaan (Mooney dalam Ratnaningsih dan Suaryana, 2014).
Manajemen memiliki peranan aktif maupun pasif. Peranan aktif yakni menciptakan kondisi perusahaan, menekan fungsi dari perencanaan. Sedangkan peranan pasif yakni memberikan tanggapan pada kejadian yang terjadi dilingkupannya. Keberhasilan dari suatu perusahaan dapat dilihat dari faktor manajemen dalam menetapkan perencanaan dan mengendalikan aktivitas perusahaan (Sirait, 2006).
Manajemen ikut terlibat dalam pengambilan keputusan. Sebelum mengambil keputusan, manajemen harus mampu mempertimbangkan semua saran dan masukan yang diberikan oleh bawahannya. Manajemen harus meyakinkan
(31)
15
kepada bawahannya bahwa saran dan masukan yang diberikan kepada bawahannya dapat membantu dalam pengambilan keputusan (Sukoco, 2007).
4. Pemanfaatan Sistem Informasi
Pemanfaatan teknologi sistem informasi merupakan suatu manfaat bagi para pemakai sistem informasi untuk menjalankan kewajibannya, pengukurannya berlandaskan kepada intensitas kegunaan, frekuensi pengunaan dan jumlah software yang digunakan (Rahmawati, 2008).
Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi mampu meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam melaksanakan pekerjaannya. Teknologi informasi mendukung setiap individu dalam komunikasi dan menjalin kerja sama dalam pencapaian tujuannya (Maryono dan Istiana, 2007).
Pemanfaatan sistem mengacu kepada pemakaian teknologi informasi oleh pemakai dengan menggunakan sistem informasi berbasis perangkat komputer yang bermanfaat untuk melaksanakan pekerjaannya dan mengembangkan kualitas serta efektivitasnya (Widuri, 2010).
Penggunaan sarana teknologi informasi yang tepat mampu meminimalisir kekurangan dan kesalahan yang mungkin dapat terjadi dalam pengelolaan data secara manual. Pemanfaatan teknologi informasi yang digunakan dalam pengolahan data memberikan kemudahan bagi kinerja individu sehingga hasil yang diperoleh lebih efektif. Pengolahan data yang efektif dan tepat akan meningkatkan efektivitas sistem informasi yang dapat bermanfaat dalam pengambilan keputusan (Karmita, 2015).
(32)
16 5. Kecanggihan Teknologi Informasi
Perkembangan teknologi informasi memberikan banyak pengaruh terhadap sistem informasi akuntansi. Penggunaan teknologi komputer dan internet merupakan salah satu bentuk teknologi informasi yang mampu mengubah pemrosesan data secara manual menjadi secara digital dan otomatis (Suhardiyah dan Waryanto, 2014).
Teknologi informasi merupakan suatu kombinasi dari teknologi komputasi dan komunikasi dalam bentuk sistem perangkat lunak dan perangkat keras. Teknologi informasi bermanfaat untuk memperoleh informasi yang akurat, relevan, tepat waktu, dan menghasilkan informasi yang strategis dalam pengambilan keputusan (Rahmadani, 2015).
Teknologi informasi, terutama teknologi komputer dan teknologi komunikasi memiliki kontribusi dalam kegiatan disuatu organisasi. Kegiatan tersebut meliputi memprosesan serta menyebarkan informasi dan peningkatan kualitas baik individu maupun organisasi (Rahmawati, 2008).
Teknologi informasi menjadi alat yang efektif untuk meningkatkan kineja, mengetahui posisi didalam, menemukan tantangan diluar. Selain itu dapat dijadikan sebagai dasar untuk pengambilan keputusan serta menetapkan kebijakan sesuai data-data akurat yang diperoleh melalui kecanggihan teknologi informasi. Sehingga penerapan teknologi informasi di suatu instansi menjadi tolok ukur kemajuan instansi dan memberi pengaruh terhadap kinerja (Supriyanto dan Muhsin, 2008).
(33)
17
Kecanggihan teknologi informasi akan berguna jika dalam penentuan sistem memperhatikan faktor individual sebagai penggunanya. Jika faktor tersebut tidak diperhatikan, maka akan menimbulkan berbagai hambatan yang akan menyebabkan ketidakseimbangan antara teknologi informasi dan penggunanya (Fani dkk, 2015).
B. Hasil Penelitian Terdahulu
Menurut Ratnaningsih dan Suaryana (2014) kecanggihan teknologi informasi, partisipasi manajemen, dan pengetahuan manajer akuntansi berpengaruh positif dan signifikan terhadap efektivitas sistem informasi akuntansi (SIA). Manajemen yang ikut berpartisipasi dan terlibat dalam penerapan dan pengembangan sistem informasi akuntansi menjadi suatu salah satu faktor keberhasilan sistem informasi akuntansi dalam menghasilkan kualitas informasi yang bermanfaat, tepat waktu, efektif dan efisien. Perencanaan dan pengembangan teknologi informasi yang semakin canggih akan memberikan kualitas informasi yang semakin meningkat.
Menurut Efendi (2016) pengetahuan karyawan bagian akuntansi, partisipasi manajemen dan pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh terhadap efektivitas sistem informasi akuntansi. Semakin tinggi tingkat partisipasi manajemen akan meningkatkan efektivitas sistem informasi akunansi. Pihak manajemen yang mendukung penuh akan bermanfaatan dalam pencapaian keefektivitasan dari sistem informasi akuntansi. Semakin besar tingkat perusahaan maka semakin canggih sistem informasi yang dimiliki. Teknologi informasi
(34)
18
menjadi sumber kekuatan yang memberikan keunggulan bagi perusahaan dan memberikan pengaruh bagi keberhasilan perusahaan.
Menurut Karmita (2015) pemanfaatan teknologi informasi dan kompetensi sumber daya manusia berpengaruh positif terhadap efektivitas sistem informasi akuntansi. Pemanfaatan sarana teknologi informasi dapat meminimalisir kesalahan yang terdapat dalam pengolahan data manual. Pengelolaan data yang lebih efisien dan cepat akan memberikan kemudahan dalam pengambilan keputusan.
Menurut Alannita dan Suaryana (2014) kecanggihan teknologi informasi, partisipasi manajemen, dan kemampuan teknik pemakai berpengaruh positif pada kinerja individu. Kinerja yang baik dapat terlihat dari keberhasilan individu dalam melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan dengan didukung oleh kemajuan teknologi informasi.
Menurut Saifulloh (2016) kecanggihan teknologi informasi, partisipasi manajemen, dan kemampuan teknik pemakai sistem informasi akuntansiberpengaruh terhadap kinerja individu. Penggunaan teknologi informasi yang tepat dapat meningkatkan kualitas kinerja individu dan menjadi keunggulan kompetitif. Sistem informasi akuntansi menjadi bagian penting bagi pihak manajemen perusahaan dan digunakan untuk kepentingan aktivitas manajemen perusahaan serta melaporkan hasil akhir kinerja perusahaan kepada pihak-pihak yang membutuhkan.
Menurut Suratini, dkk (2015) efektivitas sistem informasi akuntansi dan penggunaan TI akuntansi berpengaruh signifikan terhadap kinerja individual.
(35)
19
Tingkat efektif suatu sistem dapat ditentukan dari seberapa besar sistem itu mampu mempengaruhi pekerjaan individu dan memberikan kemudahan dalam menyelesaikan pekerjaannya.
Sugiartini dan Dharmadiaksa (2016) mengungkapkan bahwa efektivitas teknologi sistem informasi akuntansi mempunyai pengaruh positif dan signifikan pada kinerja individu. Semakin tinggi tingkat efektivitas penggunaan teknologi sistem infomasi dalam lingkup organisasi, maka kinerja individu yang dihasilkan akan semakin meningkat.
C. Hipotesis
1. Pengaruh partisipasi manajemen terhadap efektivitas sistem informasi akuntansi.
Efendi (2016) mengungkapkan partisipasi manajemen berpengaruh terhadap efektivitas sistem informasi akuntansi. Kouser, dkk (2011) menyatakan bahwa partisipasi manajemen berpengaruh positif dan signifikan terhadap efektivitas sistem informasi akuntansi.
Wulansari (2010) menyimpulkan bahwa partisipasi manajer berpengaruh positif terhadap keefektifan sistem informasi akuntansi. Partisipasi manajer memilki pengaruh yang cukup penting dalam melaksanakan dan mencapai keefektifan sistem informasi akuntansi.
Ratnaningsih dan Suaryana (2014) berpendapat bahwa partisipasi manajemen berpengaruh positif dan signifikan terhadap efektivitas sistem informasi akuntansi (SIA). Keterlibatan manajemen terhadap implementasi serta
(36)
20
pengembangan sistem informasi akuntansi akan menjadi salah satu faktor penting bagi keberhasilan sistem informasi akuntansi dalam menghasilkan kualitas informasi yang akurat, tepat waktu dan dapat dipercaya.
Partisipasi manajemen terhadap pemakaian sistem informasi akuntansi dalam perusahan menjadi sangat penting, dukungan yang diberikan dari manajemen dapat menghasilkan informasi akuntansi yang berkualitas (Rahmadani, 2015). Partisipasi manajemen dalam penggunaan sistem informasi akuntansi mampu memberikan dampak yang baik dalam menghasilkan kualitas informasi yang tepat dan akurat. Berdasarkan uraian tersebut maka dirumuskan hipotesis sebagai berikut :
H1 : Partisipasi manajemen berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap efektivitas sistem informasi akuntansi.
2. Pengaruh partisipasi manajemen terhadap kinerja individu.
Alannita dan Suaryana (2014) berpendapat bahwa partisipasi manajemen berpengaruh positif terhadap kinerja individu. Saifulloh (2016) menyatakan bahwa partisipasi manajemen berpengaruh terhadap kinerja individu.
Suyati (2015) menyimpulkan bahwa partisipasi manajemen berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Dewi dan Suardhika (2015) menyimpulkan bahwa partisipasi manajemen berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja individu.
Maharani (2016) berpendapat bahwa partisipasi manajemen berpengaruh terhadap kinerja individu. Partisipasi manajemen diharapkan mampu membantu
(37)
21
dalam peningkatan perilaku yang bagi karyawannya. Partisipasi manajemen memiliki peranan penting bagi meningkatnya kinerja individu. Manajemen yang berpartisipasi dalam pelaksanaan sistem informasi, pengembangan strategi, mendorong serta mempengaruhi para pengguna dalam pengembangan perilaku yang positif akan meningkatkan efektifitas dan kinerja.
Manajemen yang terlibat dalam pengambilan keputusan harus mampu mendengarkan aspirasi dan menyakinkan bawahannya bahwa dengan kerjasama yang baik akan bermanfaat mendapatkan keputusan yang tepat. Berdasarkan uraian tersebut maka dirumuskan hipotesis sebagai berikut :
H2 : Partisipasi manajemen berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja individu.
3. Pengaruh pemanfaatan teknologi informasi terhadap efektivitas sistem informasi akuntansi.
Karmita (2015) mengungkapkan bahwa pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh terhadap efektivitas sistem informasi akuntansi. Febrianingsih (2015) berpendapat bahwa pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh positif terhadap efektivitas sistem informasi akuntansi. Utami, dkk (2015) menyatakan bahwa pemanfaatan teknologi berpengaruh positif dan signifikan terhadap efektivitas implementasi sistem informasi akuntansi.
Putra (2014) mengungkapkan bahwa pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh positif yang signifikan terhadap efektivitas sistem informasi akuntansi. Pemanfaatan teknologi inforrmasi dapat membantu dalam peningkatan
(38)
22
efektivitas sistem informasi akuntansi. Apabila pengguna mampu menguasai teknologi informasi yang tersedia maka efektivitas sistem yang dihasilkan akan lebih maksimal.
Sistem informasi yang dimanfaatkan dengan maksimal akan mendukung tingkat kualitas informasi yang dihasilkan dan memberikan manfaat dalam keefektivan informasi yang berguna bagi tercapainya tujuan. Berdasarkan uraian tersebut maka dirumuskan hipotesis sebagai berikut :
H3 : Pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap efektivitas sistem informasi akuntansi.
4. Pengaruh pemanfaatan teknologi informasi terhadap kinerja individu. Kinarwanto (2013) berpendapat bahwa pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja individual. Yulianto (2011) mengungkapkan bahwa faktor-faktor pemanfaatan teknologi informasi secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja individual. Fabrianie (2013) menyimpulkan bahwa pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja individual.
Sawitri (2016) menyatakan bahwa pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh terhadap kinerja individual. Fahruddin (2013) mengungkapkan bahwa pemanfaatan teknologi sistem informasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja individual.
Hidayat (2013) menyimpulkan bahwa pemanfaatan teknologi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja individu. Kualitas kineja karyawan dapat
(39)
23
diukur dari sejauh mana penggunaan komputer, frekuensi penggunaan dan penguasaan dalam menggunakan software yang mempengaruhi hasil dari kinerja individu.
Pemanfaatan teknologi informasi mampu memberikan manfaat yang positif bagi efektivitas sistem informasi. Pemanfaatan teknologi informasi memberikan pengaruh yang kuat dalam pencapaian hasil kinerja individu dalam melaksanakan tugasnya. Berdasarkan uraian tersebut maka dirumuskan hipotesis sebagai berikut :
H4 : Pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja individu.
5. Pengaruh kecanggihan teknologi informasi terhadap efektivitas sistem informasi akuntansi.
Fani (2015) mengungkapkan bahwa kecanggihan teknologi informasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja sistem informasi akuntansi.Ratnaningsih dan Suaryana (2014) berpendapat bahwa kecanggihan teknologi informasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap efektivitas sistem informasi akuntansi (SIA). Teknologi informasi yang semakin canggih perlu dipertimbangkan untuk perencanaan dan pengembangan sistem informasi akuntansi sehingga informasi yang dihasilkan akan semakin berkualitas.
Namun Wulansari (2010) berpendapat bahwa kecanggihan sistem informasi berpengaruh negatif terhadap keefektivan sistem informasi akuntansi.
(40)
24
Aplikasi sistem informasi akuntansi yang digunakan oleh perusahaan tidak mampu menjamin keefektifan dari sistem informasi akuntansi perusahaan.
Kecanggihan teknologi informasi akuntansi dapat dimanfaatkan dalam pengembangan sistem informasi akuntansi. Peningkatan kecanggihan teknologi informasi akan memberikan hasil informasi yang tepat, efektif dan maksimal. Berdasarkan uraian tersebut maka dirumuskan hipotesis sebagai berikut :
H5 : Kecanggihan teknologi informasi berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap efektivitas sistem informasi akuntansi.
6. Pengaruh kecanggihan teknologi informasi terhadap kinerja individu. Alannita dan Suaryana (2014) mengungkapkan bahwa kecanggihan teknologi informasi berpengaruh positif pada kinerja individu. Saifulloh (2016) berpendapat bahwa kecanggihan teknologi informasi berpengaruh terhadap kinerja individu.Aristiani (2014) berpendapat bahwa kecanggihan teknologi informasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja individu.
Indarsih (2015) menyatakan bahwa teknologi sistem informasi baru berpengaruh terhadap kinerja individu. Dengan adanya penerapan teknologi sistem informasi yang baru akan memberikan kemudahan untuk menyelesaikan tugas dan tanggung jawab setiap individu. Selain itu, dapat memberikan informasi terbaru kepada individu sehingga kinerja yang dihasilkan lebih meningkat.
Maharani (2016) menyatakan bahwa kecanggihan teknologi informasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja individu. Faktor kecanggihan teknologi terutama teknologi komputer akan mempengaruhi tingkat keberhasilan kinerja
(41)
25
individu. Dengan memanfaatkan teknologi informasi, karyawan lebih mudah mengidentifikasi, mengakses, dan menginterprestasikan data sehingga informasi yang dihasilkan lebih bermanfaat bagi penggunanya
Kecanggihan teknologi informasi dapat berguna apabila teknologi tersebut dapat memberikan kemudahan bagi individu dalam melaksanakan tugasnya dan memberikan kontribusi bagi pengambilan keputusan yang tepat. Berdasarkan uraian tersebut maka dirumuskan hipotesis sebagai berikut :
H6 : Kecanggihan teknologi informasi berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja individu.
7. Pengaruh efektivitas sistem informasi akuntansi terhadap kinerja individu.
Suratini, dkk (2015) menyatakan bahwa efektivitas sistem informasi akuntansi berpengaruh signifikan terhadap kinerja individual. Antasari dan Sukartha (2015) menyatakan bahwa efektivitas sistem informasi akuntansi berpengaruh positif pada kinerja individual.Sugiartini dan Dharmadiaska (2016) mengungkapkan bahwa efektivitas teknologi sistem informasi akuntansi mempunyai pengaruh positif dan signifikan pada kinerja individu.
Penelitian Widyasari dan Suardikha (2015) mengungkapkan bahwa efektivitas sistem informasi akuntansi berpengaruh positif terhadap kinerja individual. Tingkat efektivitas sistem informasi akuntansi yang semakin tinggi akan meningkatkan hasil kinerja individual, namun apabila efektivitas sistem
(42)
26
informasi yang tersedia menurun maka kinerja individual yang dihasilkan akan ikut menurun.
Maharani (2016) berpendapat bahwa efektivitas sistem informasi berpengaruh terhadap kinerja individu. Sebuah sistem akan memberikan dampak bagi individu dan mempengaruhi kualitas kinerjanya.
Efektivitas teknologi sistem informasi pada suatu perusahaan atau organisasi mampu memberikan kemudahan dalam mengidentifikasi pengolahan data, mengakses sistem atau data, dan menerangkan data tersebut (Arsiningsih, dkk. 2015). Berdasarkan uraian tersebut maka dirumuskan hipotesis sebagai berikut :
H7 : Efektivitas sistem informasi akuntansi berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja individu.
(43)
27 D. Model Penelitian
Gambar 2.1. Model Penelitian
(44)
28 BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Obyek dan Subyek Penelitian
Obyek penelitian ini adalah Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja (BBPLK) Serang. Sedangkan untuk subyek penelitian ini yaitu seluruh pegawai BBPLK Serang yang terdiri dari Bidang Tata Usaha, Bidang Program dan Evaluasi, Bidang Penyelenggaraan dan Pemberdayaan, dan Kelompok JFT.
B. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling, yaitu teknik penentuan sampel yang diperoleh dengan menggunakan berbagai pertimbangan tertentu (Sugiono, 2010). Kriteria penentuan sampel yang menjadi responden, yaitu pegawai BBPLK Serang yang menggunakan dan memanfaatkan sistem informasi dalam melaksanakan tugasnya. Tujuan penelitian populasi yaitu untuk mendapatkan informasi yang lebih detail sesuai dengan keadaan sesungguhnya di instansi. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis jalur yang diolah menggunakan software SPSS versi 22 dan AMOS versi 21.
C. Jenis Data
Penelitian ini menggunakan data primer, yaitu data yang diperoleh secara langsung dari objek yang telah ditentukan. Sumber data diperoleh dengan
(45)
29
melakukan penelitian langsung terhadap responden di BBPLK Serang dengan menggunakan kuisioner yang berisi berbagai pertanyaan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan variabel yang akan diteliti.
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data primer dalam penelitian ini dilakukan dengan mengumpulkan data yang diperoleh dari hasil penelitian langsung. Metode yang digunakan yaitu melalui survey dan penyebaran kuisioner yang diberikan kepada responden secara langsung kepada pegawai di BBPLK Serang. Metode ini dilakukan melalui penyebaran kuisioner yang telah disusun secara tersruktur, dimana sejumlah pertanyaan disampaikan secara tertulis kepada responden sesuai dengan kondisi sebenarnya yang dialami oleh responden yang bersangkutan.
Pertanyaan dalam kuisioner berkaitan dengan pendapat responden mengenai partisipasi manajemen, pemanfaatan teknologi informasi, kecanggihan teknologi informasi, efektivitas sistem informasi akuntansi dan kinerja individu. Penjelasan mengenai petunjuk pengisian kuisioner dan pertanyaan dibuat sederhana dan jelas supaya memudahkan responden dalam pengisian jawaban.
Pertanyaan dalam kuisioner berupa pertanyaan positif dan kalimat dalam pertanyaan tidak panjang serta mudah dimengerti sehingga responden lebih mudah menjawab pertanyaan dalam kuisioner. Kuisioner yang diberikan kepada responden merupakan kuisioner tertutup dengan memilih salah satu jawaban yang telah disediakan dan sesuai dengan kondisi sesungguhnya diinstansi.
(46)
30 E. Definisi Operasional Variabel
Variabel Eksogen yang digunakan dalam penelitian ini adalah partisipasi manajemen (X1), pemanfaatan sistem informasi (X2), dan kecanggihan teknologi informasi (X3). Variabel Endogen yang digunakan adalah efektivitas sistem informasi akuntansi (Y1) dan kinerja individu (Y2). Definisi operasional variabel penelitian ini disajikan sebagai berikut:
1) Variabel Eksogen (X)
Variabel eksogen merupakan variabel yang tidak dipengaruhi oleh variabel lainnya (Herjanto,2008). Variabel ini dianggap dapat ditentukan oleh kekuatan dari luar model dan nilai-nilai variabel didapatkan dari sumber dan data yang tersedia (Chiang dan Wainright, 2006).
a) Partisipasi Manajemen (X1)
Partisipasi manajemen merupakan keterlibatan manajemen dalam memberikan dukungannya yang besar kepada seluruh karyawannya. Manajemen ikut merancang strategi yang baik guna meraih tujuan yang ingin dicapai.
Variabel partisipasi manajemen disajikan dalam bentuk daftar pertanyaan yang terdiri dari 6 item dengan pengukuran skala likert 1 sampai 5, yaitu skor 1 menyatakan sangat tidak setuju, skor 2 menyatakan tidak setuju, skor 3 menyatakan netral, skor 4 menyatakan setuju dan skor 5 menyatakan sangat setuju. Kuisioner yang disajikan merujuk pada penelitian Rahmadani (2015).
Dimensi-dimensi yang digunakan dalam variabel partisipasi manajemen yaitu :
(47)
31 2) Implementasi sistem
3) Pemeliharaan sistem dan pemecahan masalah b) Pemanfaatan Sistem Informasi (X2)
Pemanfaatan sistem informasi yaitu menggunakan teknologi yang tersedia dengan maksimal. Mengelola, memproses, menyimpan, memperoleh, menampilkan dan mengirimkan data dalam berbagai bentuk dan cara yang bertujuan untuk memperoleh manfaat bagi penggunanya (Efendi, 2016).
Variabel pemanfaatan sistem informasi akuntansi disajikan dalam bentuk daftar pertanyaan yang terdiri dari 5 item dengan pengukuran skala likert 1 sampai 5, yaitu skor 1 menyatakan sangat tidak setuju, skor 2 menyatakan tidak setuju, skor 3 menyatakan netral, skor 4 menyatakan setuju dan skor 5 menyatakan sangat setuju. Kuisioner yang disajikan merujuk pada penelitian Karmita (2015).
Dimensi-dimensiyang digunakan untuk variabel pemanfaatan teknologi informasi adalah :
1) Pembekalan keahlian 2) Pemeliharaan
3) Pengadaan software atau hardware c) Kecanggihan Teknologi Informasi (X3)
Kecanggihan teknologi informasi yaitu peningkatan kualitas teknologi informasi yang lebih efektif. Teknologi yang semakin canggih akan membantu individu dalam meraih keberhasilan yang maksimal.
Variabel kecanggihan teknologi informasi disajikan dalam bentuk daftar pertanyaan yang terdiri dari 6 item dengan pengukuran skala likert 1 sampai 5,
(48)
32
yaitu skor 1 menyatakan sangat tidak setuju, skor 2 menyatakan tidak setuju, skor 3 menyatakan netral, skor 4 menyatakan setuju dan skor 5 menyatakan sangat setuju.Kuisioner yang disajikan merujuk pada penelitian Rahmadani (2015).
Dimensi yang digunakan untuk variabel kecanggihan teknologi informasi adalah :
1) Kecanggihan teknologi 2) Kecanggihan informasi 3) Kecanggihan fungsional
2. Variabel Endogen (Y)
Variabel endogen merupakan variabel yang nilainnya dipengaruhi oleh variabel eksogen (Herjanto, 2008). Nilai variabel endogen ditentukan didalam model, dan biasanya bersifat stokastik (Asnawi dan Wijaya, 2005).
a) Efektivitas Sistem Informasi Akuntansi (Y1)
Efektivitas sistem informasi akuntansi merupakan ukuran sejauh mana tujuan yang telah direncanakan mampu tercapai dengan maksimal dengan adanya sistem informasi yang mendukung aktivitas di organisasi maupun perusahaan.
Variabel efektivitas sistem informasi akuntansi disajikan dalam bentuk daftar pertanyaan yang terdiri dari 8 item dengan pengukuran skala likert 1 sampai 5, yaitu skor 1 menyatakan sangat tidak setuju, skor 2 menyatakan tidak setuju, skor 3 menyatakan netral, skor 4 menyatakan setuju dan skor 5 menyatakan sangat setuju.Kuisioner yang disajikan merujuk pada penelitian Karmita (2015).
(49)
33
Dimensi-dimensi yang digunakan dalam variabel efektivitas sisten informasi akuntansi adalah :
1) Kesesuaian 2) Kemudahan 3) Kejelasan 4) Ketepatan b) Kinerja Individu (Y2)
Kinerja individu merupakan hasil kinerja perseorangan baik anggota organisasi maupun karyawan perusahaan yang mempengaruhi dalam pencapian tujuan organisasi atau perusahaan tersebut (Soemohadiwidjojo, 2015).
Variabel kinerja individu disajikan dalam bentuk daftar pertanyaan yang terdiri dari 8 item dengan pengukuran skala likert 1 sampai 5, yaitu skor 1 menyatakan sangat tidak setuju, skor 2 menyatakan tidak setuju, skor 3 menyatakan netral, skor 4 menyatakan setuju dan skor 5 menyatakan sangat setuju.Kuisioner yang disajikan merujuk pada penelitian Nareswari (2016).
Dimensi-dimensi yang digunakan dalam variabel kinerja individu adalah : 1) Kesesuaian
2) Tepat waktu 3) Berhati-hati 4) Kerjasama
(50)
34 F. Uji Kualitas Instrumen Data
Penelitian yang menggunakan data primer berupa kuesioner perlu melakukan uji kualitas instrumen berupa uji validitas dan uji reabilitas sebelum langkah uji hipotesis atau analisa data dilakukan.
1) Uji Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif merupakan metode staistika yang digunakan untuk menggambarkan data-data yang sudah dikumpulkan (Mason dan Douglas, 1996). Statistik deskriptif menjelaskan atau memberikan gambaran terkait karakteristik data, seperti berapa rata-ratanya, seberapa jauh data-data bervariasi, dan sebagainya (Santoso, 2005).
2) Uji Validitas
Suatu instrument dapat dinyatakan valid apabila mampu mengukur apa yang dikehendaki. Suatu instrumen yang valid memiliki validitas yang tinggi, namun jika instrumen tersebut kurang valid maka validitas yang dihasilkan akan rendah.
Tinggi rendahnya suatu validitas dari alat ukur menggambarkan sejauh mana data yang telah terkumpul tidak terdapat penyimpangan dari gambaran tentang variabel yang terkait. Data dapat dikatakan valid apabila mempunyai nilai Loading Factor lebih besar dari 0,50, nilai tersebut dapat dilihat pada hasil Confirmatory Factor Analisys variabel.
3) Uji Reabilitas
Uji reabilitas yang dilakukan yaitu one shot, dimana responden diminta untuk mengisi kuisioner sekali saja, hasil dari jawaban kemudian dibandingkan dengan pertanyaan lain. Untuk menentukan reabilitas dari suatu kuisioner,
(51)
35
variabel yang terdapat pada kuisioner akan dikelompokan menjadi beberapa kelompok.
Dalam Ghozali (2008) terdapat dua cara yang dapat digunakan dalam uji reabilitas ini, yaitu composite (construct) reability dan variance extracted. Cut-off value dari construct reability yaitu minimal 0,70, seedangkan untuk cut-off value dari variance extracted minimal 0,50.
G. Uji Hipotesis Dan Analisis Data
Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode Structural Equation Modeling (SEM). Analisis SEM dilakukan dengan menggunakan software AMOS versi 21.0 sebagai alat uji penelitian. Analisis data berguna untuk menyusun data dengan cara yang lebih bermakna dan mudah dipahami. Prosedur analisis data perlu disesuaikan berdasarkan tujuan penelitian (Situmorang, 2010).
Penelitian ini menggunakan analisis jalur (path analysis). Analisis jalur ialah pengembangan dari model regresi yang berguna untuk kesesuaian (fit) dari matrik korelasi dari dua atau lebih model yang akan dibandingkan oleh peneliti. Model biasanya digambarkan dengan lingkaran dan anak panah yang saling menunjukan hubungan kausalitas. Nilai regresi yang akan diprediksi oleh model dibandingkan dengan matrik korelasi hasil observasi variabel dan nilai goodness-of-fit dihitung. Model terbaik dipilih sesuai dengan nilai goodness-of-fit(Ghozali, 2008).
(52)
36
Langkah-langkah analisis data dalam pemodelan dan analisis struktural (Hair et al dalam Ghozali, 2008) yaitu :
1) Pengembangan model berdasar teori 2) Menyusun diagram jalur
3) Mengubah diagram jalur menjadi persamaan struktural
4) Memilih jenis input matrik dan estimasi model yang dan diusulkan 5) Menilai identifikasi model struktural
6) Menilai kriteria Goodness-of-Fit 7) Interprestasi dan Modifikasi Model
Masing-masing langkah tersebut memiliki beberapa syarat yang harus dipenuhi supaya model yang diuji dapat dikatakan sebagai model yang baik, yaitu: Langkah 1: Pengembangan model berdasar teori
Model persamaan struktural didasarkan terhadap hubungan kausalitas, bila terjadi perubahan pada satu variabel maka dapat mengakibatkan perubahan variabel lainnya. Hubungan kausalitas yang kuat diantara dua variabel bukan berada dimetode analisis yang dipilih, namun terdapat pada pembenaran secara teoritis yang mendukung analisis tersebut.
Langkah 2 dan 3: Menyusun diagram jalur dan persamaan struktural
Langkah selanjutnya yaitu menyusun diagram jalur untuk hubungan kausalitas. Dalam menyusun diagram jalur, hubungan antar konstruk ditunjukan dengan menggunakan garis satu anak panah yang mengarahkan hubungan kausalitas dari satu konstruk dengan konstruk yang lainnya.
(53)
37
Setelah model teoritis dikembangkan dan digambarkan dalam bentuk diagram jalur, selanjutnya model tersebut diubah menjadi persamaan struktural. Persamaan struktural dibangun berdasarkan rumus sebagai berikut:
Variabel Endogen = Variabel Eksogen + Variabel Endogen + Error Model persamaan struktural dalam penelitian ini yaitu :
Y1 = α + βΌXΌ+ βX+β3X3 ... (1)
Y2 = α + βΌXΌ+ βX+β3X3 +β4Y1+ e ... (2)
Keterangan :
Y1 = Efektivitas Sistem Informasi Akuntansi
Y2 = Kinerja Individu
α = Konstanta
β = Koefisien Regresi X1 = Partisipasi Manajemen
X2 = Pemanfaatan Sistem Informasi
X3 = Kecanggihan Teknologi Informasi
e = Residual/Error
Langkah 4 : Memilih jenis input matrik dan estimasi model yang diusulkan
Model persamaan struktural berbeda dengan teknik analisis multivariate lainya, SEM hanya menggunakan data input dalam bentuk matrik varian/kovarian atau matrik korelasi. Data yang akan digunakan untuk observasi dapat dimasukan dalam program AMOS, namun program ini akan mengubah terlebih dahulu data mentah menjadi matrik kovarian atau matrik korelasi. Sebelum matrik kovarian atau korelasi hitung perlu dilakukan analisis data terhadap outlier.
Model persamaan struktural menggunakan input matrik varian/kovarian yang biasa disebut dengan covariance structural analysis. Matrik kovarian mempunyai kelebihan dibandingkan matrik korelasi yaitu memberikan validitas
(54)
38
perbandingan antara populasi yang berbeda atau sampel yang berbeda. Matriks korelasi dalam model persamaan struktural yaitu standardize varian/kovarian, yang bertujuan untuk memahami pola hubungan antar konstruk.
Jika peneliti ingin menguji teori maka peneliti harus menggunakan input matrik varian/kovarian. Namun apabila hanya ingin melihat pola hubungan maka menggunakan matrik korelasi.
Langkah 5 : Menilai identifikasi model struktural
Pada saat kegiatan estimasi sedang dilakukan terkadang diperoleh hasil estimasi yang tidak logis dan berkaitan dengan masalah identifikasi model struktural. Problem identifikasi merupakan ketidakmampuan proposed model dalam menghasilkan unique estimates, ada atau tidaknya problem identifikasi dapat dilakukan dengan melihat hasil estimasi yang meliputi :
1. Adanya nilai standar error yang besar untuk 1 atau lebih koefisien. 2. Ketidakmampuan program untuk invert information matrix.
3. Nilai estimasi yang tidak mungkin error variance yang negatif. 4. Adanya nilai korelasi yang tinggi (0,90) antar koefisien estimasi. Apabila terdapat problem identifikasi maka beberapa hal yang harus dilihat:
1. Besarnya jumlah koefisien yang diestimasi relatif terhadap jumlah kovarian atau korelasi yang diindikasikan dengan degree of freedom yang kecil.
2. Digunakan pengaruh timbal balik atau respirokal antar konstruk. 3. Kegagalan dalam menetapkan nilai tetap pada skala konstruk.
(55)
39 Langkah 6 : Menilai Kriteria Goodness-of-Fit
Langkah selanjutnya yaitu menilai apakah data yang akan diolah telah memenuhi asumsi model persamaan struktural. Pada langkah ini dilakukan evaluasi terhadap kesesuaian model dengan berbagai kriteria model dengan urutan sebagai sebagai berikut : 1) Normalitas, 2) Outlier dan 3) Multicollinearity. Ada tiga asumsi dasar yang perlu dipenuhi untuk menggunakan model persamaan struktural, yaitu: 1) Observasi data independen, 2) Responden diambil secara random, dan 3) Memiliki hubungan linear.
SEM memiliki tingkat sensitif yang cukup tinggi terhadap karakteristik distribusi data, terutama distribusi yang melanggar multivariate. Sehingga sebelum data diolah harus diuji terlebih dahulu untuk memastikan ada atau tidaknya data outlier dan distribusi data harus normal secara multivariate. Selanjutnya melihat apakah terdapat offending estimate, yaitu estimasi koefisien baik dalam struktural maupun model pengukuran yang nilainya diatas batas yang dapat diterima.
Setelah data sudah dapat dipastikan normal secara multivariat, hal yang perlu dilakukan adalah penilaian terhadap overall model fit dengan berbagai kriteria dari penilaian model fit. Goodness-of-fit mengukur tingkat kesesuaian input observasi atau sesungguhnya dengan prediksi dari model yang akan diajukan.
(56)
40
Beberapa indeks kesesuaian dan cut-off untuk menguji apakah sebuah model dapat diterima atau tidak yaitu :
a. Likelihood-Ratio Chi-Square Statistic
Nilai chi-square yang tinggi relative terhadap degree of freedom menggambarkan bahwa data matrik kovarian atau korelasi yang diobservasi maupun diprediksi berbeda secara nyata akan menghasilkan tingkat probabilitas (p) lebih kecil dari tingkat signifikansi (q). Jika nilai chi-square yang kecil akan menghasilkan tingkat probabilitas (p) lebih besar dari tingkat signifikansi (q) dan menggambarkan bahwa data matrik kovarian antara prediksi dengan observasi sesungguhnya tidak terdapat perbedaan yang signifikan.
b. CMIN
Menggambarkan perbedaan diantara unrestricted sample covariance matrix S dan restricted covariabce matrix ∑(Ɵ) atau secara esensi menjabarkan likelihood ratio test statistic yang umumnya dinyatakan dalam Chi-square (χ2). Nilai Chi-square cenderung akan selalu signifikan. Apabila nilai Chi-square signifikan, disarankan untuk mengabaikannya dan melihat ukuran goodness fit lainnya.
c. CMIN / DF
CMIN/DF ialah nilai chi squaredibagi dengan degree of freedom. Nilai yang diusulkan dalam nilai ratio ini <2 merupakan ukuran Fit.
d. Goodness of Fit Index (GFI)
GFI merupakan suatu ukuran non-statistik yang nilainya berkisar antara nilai 0 (poorfit) hingga 1.0 (perfect fit). Nilai GFI tinggi akan menunjukan
(57)
41
nilai fit yang lebih baik. Nilai yang dianjurkan untuk ukuran good-fit yaitu GFI di atas 90%.
e. Root Mean Square Error of Approximation (RMSEA)
RMSEA ialah ukuran yang mencoba untuk memperbaiki kecenderungan statistic chi-square menolak model yang memiliki jmlah sampel yang besar. Jika nilai RMSEA berkisar 0,05 hingga 0,08 maka ukuran dapat diterima. Hasil uji empiris RMSEA dapat digunakan untuk menguji model konfirmatori atau competing model strategy dalam jumlah sampel yang besar.
f. Adjusted Goodness-of-Fit (AGFI)
AGFI ialah pengembangan dari GFI yang disesuaikan dengan ratio degree of freedom untuk proposed model dengan degree of freedom untuk null model. Nilai yang dianjurkan untuk AGFI yaitu sama atau >0,90.
g. Tucker-Lewis Index (TLI)
Dikenal dengan nonnormed fit index (NNFI). Ukuran ini menggabungkan ukuran parsimony kedalam index komparasi antara proposed model dengan null model dan nilai TLI diantara 0 hingga 1,0. Nilai TLI yang disarankan adalah sama atau >0,90.
h. Parsimonious Goodness-of-Fit Index (PGFI)
PGFI memodifikasi GFI atas dasar parsimony estimated model. Nilai PGFI diantara 0 hingga 1,0 dengan nilai semakin tinggi menggambarkan model lebih parsimony.
(58)
42 i. Measurement Model Fit
Setelah seluruh model fit dievaluasi, maka langkah selanjutnya yaitu pengukuran konstruk untuk menilai uni dimensionalitas dan reabilitas dari setiap konstruk. Uni dimensionalitas yaitu asumsi yang mendasari perhiungan reabilitas dan dijelaskan ketika indikator suatu konstruk mempunyai acceptable fit satu single factor(one dimensional).
Penggunaan ukuran Cronbach Alpha tidak menjamin uni dimensionalitas tetapi mengasumsikan adanya uni dimensionalitas. Sehingga peneliti perlu melakuan uji dimensionalitas terhadap semua mutiple indikator konstruk sebelum melakukan penilaian terhadap reabilitas.
Pendekatan yang dilakukan untuk menilai measurement model yaitu mengukur composite reability dan variance extracted pada setiap konstruk. Reability merupakan ukuran internal consistency indikator suatu konstruk. Internal reability yang tinggi meyakinkan bahwa indikator individu konsisten dengan pengukurannya. Tingkat reabilitas <0,70 dapat diterima untuk penelitian yang masih bersifat eksploratori.
Validitas yaitu ukuran sejauh mana suatu indikator mampu mengukur secara akurat terhadap apa yang ingin diukur. Ukuran reabilitas yang lain yaitu variance extracted sebagai pelengkap variance extracted >0,50.
Langkah 7 : Interprestasi data Modifikasi Model
Langkah selanjutnya yaitu memodifikasi model untuk memperbaiki penjelasan teoretis atau goodness-of-fit. Pengukuran model dapat dilakukan
(59)
43
dengan modification indices. Model perlu di cross-validated sebelum model modifikasi dapat diterima.
Pengukuran model bisa dilakukan dengan menggunakan modification indices. Nilai modification indices sama dengan terjadinya pernurunan chi-squares apabila koefisien diestimasi. Nilai sama dengan atau >3,84 menunjukan terjadinya penurunan chi-squares yang signifikan.
(60)
44 BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Obyek Penelitian 1) Profil Instansi
Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja (BBPLK) Serang adalah Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) pemerintah dibawah naungan Direktorat Jendral Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas Kementrian Ketenagakerjaan. Pelatihan yang diselenggarakan oleh BBPLK Serang merupakan pelatihan yang berorientasi terhadap penempatan kerja baik disektor formal maupun sektor nonformal.
a) Visi
Menjadi pusat pelatihan tenaga kerja yang profesional dan berkualitas bidang industri.
b) Misi
1. Mengembangkan sistem dan metode pelatihan sesuai dengan kebutuhan dunia industri
2. Mengimplementasikan sistem dan metode pelatihan kerja bidang industri 3. Meningkatkan kualitas SDM, sarana dan prasarana pelatihan sesuai
perkembangan iptek
4. Meningkatkan pemberdayaan lembaga pelatihan dan pengambian masyarakat
(61)
45 c) Budaya Kerja
Budaya kerja yang dijiwai oleh seluruh karyawan
Profesional dalam melaksankan pekerjaan dan kegiatan sesuai dengan tugasnya masing-masing dilakukan dengan keahlian dan kecakapan serta memenuhi standar mutu yang telah ditetapkan.
Berdedikasi dalam melaksankan pekerjaan dan memberikan pelayanan prima kepada masyarakat.
d) Motto
Kami Peduli Masa Depan Anda. e) Tujuan Organisasi
1. Mengedepankan sistem, metode dan program-program pelatihan berbasis kompetensi dan mengacu kebutuhan kompetensi pasar kerja
2. Menyelenggarakan pelatihan tenaga kerja yang berbasis kompetensi dan mengacu kebutuhan kompetensi pasar kerja
3. Meningkatkan kualitas SDM, sarana dan prasarana pelatihan untuk mendukung upaya penigkatan kualitas pelayanan pelatihan yang diberikan kepada masyarakat
4. Meningkatkan kerjasama pelatihan, uji kompetensi dan penempatan lulusan pelatihan
5. Mewujudkan BBPLK Serang sebagai lembaga pelatihan bidang industri dengan standar international
(62)
46 f) Sistem Manajemen
1. Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 : 2008
BBPLK Serang mendapat sertifikat Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 pada tahun 2008. Sistem ini mewajibkan manajemen pelatihan di BBPLK Serang berorietntasi pada kepuasan pelanggan dan melakukan perbaikan berkesinambungan.
2. Sistem Manajemen Tata Graha 5S
Sistem manajemen tata graha 5S berfokus pada penataan lingkungan kerja yang bersih dan nyaman yang bermuara pada peningkatan produktivitas karyawan.
g) Program Layanan 1. Pelatihan
Program-program pelatihan kerja disusun berdasarkan Standar Kompetensi Kerja Nasional (SKKNI), kurikulum standar Austria (Program Teknisi) dan kebutuhan industri. Unggulan bidang kejuruan yang diberikan kepada masyarakat meliputi kejuruan teknik manufaktur, teknik las, teknik listrik, teknik elektronika, refrigerator, bisnis dan manajemen, teknologi informasi dan komunikasi, teknik otomotif, garmen apparel dan proccessing.
2. Uji Kompetensi
Program Uji Kompetensi /Sertifikasi, BBPLK Serang terakreditasi sebagai Tempat Uji Kompetensi (TUK) oleh Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) dan memiliki assessor yang bersertifikat BNSP, bekerja sama dengan Lembaga Sertifikasi Profesi dalam melaksanakan UJK tenaga kerja.
(63)
47
3. Pelatihan Berbasis Produksi dan Jasa Pemeliharaan
Pelatihan berbasis produksi dan jasa pemeliharaan yang ditawarkan merupakan produk-produk yang laku dijualm peralatan dan alat banu mengajar dan perbaikan atau pembuatan komponen mesin-mesin industri. 4. Konsultasi
Melaksanakan konsultasi dan bimbingan kelembagaan pelatihan dan penyelenggaraannya. Meliputi manajemen lembaga pelatihan, manajemen sistem pelatihan, desain program pelatihan, dan sistem evaluasi pelatihan. 5. Jasa Sewa Sarana dan Fasilitas Pelatihan
Menyewakan sarana dan prasarana yang dimiliki BBPLK Serang kepada pelanggan.
h) Jabatan Pegawai
Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja (BBPLK) Serang memiliki jumlah pegawai sebanyak 128 orang yang terdiri dari :
1. Kepala BBPLK Serang
Penyusunan rencana, program dan anggaran
Pelaksanaan pelatihan, pemberdayaan, & sertifikasi tenaga kerja, instruktur dan tenaga pelatihan
Evaluasi dan penyusunan laporan di bidang pengembangan pelatihan, pemberdayaan dan sertifikasi tenaga kerja, instruktur & tenaga pelatihan
(64)
48 2. Bagian Tata Usaha
a. Subbagian Kepegawaian dan Umum
Pengadministrasian Kepegawaian
Pengadministrasi Umum
Pengadministrasi BMN
Pengadministrasi Gudang
Pramu Pustaka
Penyelenggara Urusan Dalam
Teknisi Bangunan dan Instalasi
Satpam
b. Subbagian Keuangan
Penyusun Bahan Laporan Keuangan
Pengadministrasi Keuangan c. Pramubakti
Pengadministrasi Keuangan
Pengadministrasi Gudang
Pramu Urusan Dalam
Resepsionis
Pramu Pustaka
Administrator Sistem
Petugas Kebersihan
(1)
UJI MODEL KE - 2
Scalar Estimates (Group number 1 - Default model) Maximum Likelihood Estimates
Regression Weights: (Group number 1 - Default model)
Estimate S.E. C.R. P Label
ES <--- PM ,216 ,113 1,900 ,057 par_21
ES <--- KT ,438 ,140 3,124 ,002 par_22
ES <--- PT ,158 ,145 1,090 ,276 par_25
KI <--- KT -,291 ,143 -2,039 ,041 par_23
KI <--- PM ,265 ,113 2,331 ,020 par_24
KI <--- ES ,209 ,118 1,772 ,076 par_26
KI <--- PT ,629 ,160 3,919 *** par_27
PM6 <--- PM 1,000
PM5 <--- PM 1,005 ,140 7,164 *** par_1
PM4 <--- PM 1,013 ,150 6,745 *** par_2
PM3 <--- PM 1,201 ,173 6,925 *** par_3
PT5 <--- PT 1,000
PT3 <--- PT 1,025 ,135 7,573 *** par_4
PT2 <--- PT ,909 ,134 6,794 *** par_5
KT6 <--- KT 1,000
KT5 <--- KT 1,010 ,084 12,090 *** par_6
(2)
Estimate S.E. C.R. P Label
KT2 <--- KT ,836 ,128 6,544 *** par_8
ES1 <--- ES 1,000
ES2 <--- ES ,984 ,100 9,867 *** par_9
ES3 <--- ES ,929 ,101 9,170 *** par_10
ES4 <--- ES ,928 ,116 8,025 *** par_11
ES5 <--- ES 1,064 ,118 9,054 *** par_12
ES6 <--- ES 1,116 ,105 10,609 *** par_13
ES7 <--- ES 1,035 ,102 10,182 *** par_14
ES8 <--- ES 1,022 ,101 10,081 *** par_15
KI1 <--- KI 1,000
KI2 <--- KI ,908 ,131 6,941 *** par_16
KI3 <--- KI 1,063 ,140 7,572 *** par_17
KI5 <--- KI 1,217 ,165 7,365 *** par_18
KI6 <--- KI 1,030 ,141 7,326 *** par_19
KI8 <--- KI 1,192 ,160 7,454 *** par_20
Standardized Regression Weights: (Group number 1 - Default model) Estimate
ES <--- PM ,217
ES <--- KT ,487
ES <--- PT ,143
KI <--- KT -,386
KI <--- PM ,318
KI <--- ES ,249
KI <--- PT ,678
PM6 <--- PM ,725
PM5 <--- PM ,783
PM4 <--- PM ,751
PM3 <--- PM ,748
PT5 <--- PT ,778
PT3 <--- PT ,786
PT2 <--- PT ,707
KT6 <--- KT ,900
KT5 <--- KT ,868
KT4 <--- KT ,717
KT2 <--- KT ,602
ES1 <--- ES ,801
ES2 <--- ES ,836
ES3 <--- ES ,794
ES4 <--- ES ,718
ES5 <--- ES ,793
ES6 <--- ES ,887
(3)
Estimate
ES8 <--- ES ,851
KI1 <--- KI ,693
KI2 <--- KI ,752
KI3 <--- KI ,830
KI5 <--- KI ,782
KI6 <--- KI ,795
KI8 <--- KI ,803
Assessment of normality (Group number 1)
Variable min max skew c.r. kurtosis c.r.
KI8 3,000 5,000 -,146 -,606 -,529 -1,096
KI6 3,000 5,000 ,111 ,461 ,644 1,333
KI5 2,000 5,000 -,360 -1,490 ,542 1,122
KI3 3,000 5,000 ,217 ,898 ,411 ,852
KI2 3,000 5,000 ,283 1,172 ,987 2,044
KI1 2,000 5,000 -,307 -1,273 1,099 2,276
ES8 3,000 5,000 ,000 ,001 -,149 -,309
ES7 3,000 5,000 -,009 -,038 ,026 ,054
ES6 2,000 5,000 -,209 -,865 ,313 ,648
ES5 2,000 5,000 -,192 -,795 ,107 ,223
ES4 2,000 5,000 -,225 -,931 ,388 ,804
ES3 2,000 5,000 -,355 -1,470 1,341 2,777
ES2 2,000 5,000 -,360 -1,492 1,094 2,267
ES1 2,000 5,000 -,533 -2,207 1,346 2,789
KT2 2,000 5,000 -,078 -,324 -,321 -,664
KT4 3,000 5,000 ,008 ,031 -,488 -1,010
KT5 3,000 5,000 -,028 -,114 -,355 -,735
KT6 3,000 5,000 -,014 -,058 -,136 -,281
PT2 3,000 5,000 ,031 ,128 -,392 -,813
PT3 3,000 5,000 ,002 ,010 -,342 -,709
PT5 3,000 5,000 -,077 -,320 -,776 -1,608
PM3 2,000 5,000 -,623 -2,580 ,318 ,659
PM4 3,000 5,000 -,009 -,038 -,604 -1,252
PM5 3,000 5,000 -,006 -,023 -,359 -,743
PM6 2,000 5,000 -,309 -1,282 -,002 -,004
(4)
LAMPIRAN 8
REABILITAS DAN
VALIDITAS
(5)
UJI REABILITAS
Sum standardized loading untuk :
Partisipasi Manajemen Pemanfaatan Teknologi Informasi = 0,725 + 0,783 + 0,751 + 0,748 = 0,778 + 0,786 + 0,707
= 3,007 = 2,271
Kecanggihan Teknologi Informasi Kinerja Individu
= 0,9 + 0,868 + 0,717 + 0,602 = 0,693 + 0,752 + 0,83 + 0,782 + 0,795 + 0,803
= 3,087 = 4,655
Efektivitas SIA
= 0,801 + 0,836 + 0,794 + 0,718 + 0,793 + 0,887 + 0,863 + 0,851 = 6,543
Sum measurement error untuk :
Partisipasi Manajemen Pemanfaatan Teknologi Informasi = 0,474 + 0,387 + 0,436 + 0,440 = 0,395 + 0,382 + 0,500
= 1,738 = 1,277
Kecanggihan Teknologi Informasi Kinerja Individu = 0,190 + 0,247 + 0,486 + 0,638
= 0,520 + 0,434 + 0,311 + 0,388 + 0,368 + 0,355
= 1,560 = 2,377
Efektivitas SIA
= 0,358 + 0,301 + 0,370 + 0,484 + 0,371 + 0,213 + 0,255 + 0,276 = 2,629
Perhitungan Reabilitas
Partisipasi Manajemen Pemanfaatan Teknologi Informasi = (3,007)² = 0,839 = (2,271)² = 0,802
(3,007)² + (1,738)² (2,271)² + (1,277)² Kecanggihan Teknologi Informasi Kinerja Individu
= (3,087)² = 0,859 = (4,655)² = 0,901 (3,087)² + (1,560)² (4,655)² + (2,377)²
Efektivitas SIA
= (6,543)² = 0,942
(6,543)² + (2,629)²
(6)
UJI VALIDITAS
Sum of squared standardized untuk :
Partisipasi Manajemen Pemanfaatan Teknologi Informasi = 0,526 + 0,613 + 0,564 + 0,560 = 0,605 + 0,618 + 0,500
= 2,262 = 1,723
Kecanggihan Teknologi Informasi Kinerja Individu = 0,810 + 0,753 + 0,514 + 0,362
= 0,480 + 0,566 + 0,689 + 0,612 + 0,632 + 0,645
= 2,440 = 3,623
Efektivitas SIA
= 0,642 + 0,699 + 0,630 + 0,516 + 0,629 + 0,787 + 0,745 + 0,724 = 5,371
Sum measurement error untuk :
Partisipasi Manajemen Pemanfaatan Teknologi Informasi = 0,474 + 0,387 + 0,436 + 0,440 = 0,395 + 0,382 + 0,500
= 1,738 = 1,277
Kecanggihan Teknologi Informasi Kinerja Individu = 0,190 + 0,247 + 0,486 + 0,638
= 0,520 + 0,434 + 0,311 + 0,388 + 0,368 + 0,355
= 1,560 = 2,377
Efektivitas SIA
= 0,358 + 0,301 + 0,370 + 0,484 + 0,371 + 0,213 + 0,255 + 0,276 = 2,629
Perhitungan Validitas
Partisipasi Manajemen Pemanfaatan Teknologi Informasi = 2,262 = 0,566 = 1,723 = 0,574
2,262 + 1,738 1,723 + 1,277 Kecanggihan Teknologi Informasi Kinerja Individu
= 2,440 = 0,610 = 3,623 = 0,604
2,440 + 1,560 3,623 + 2,377
Efektivitas SIA
= 5,371 = 0,671 5,371 + 2,629