Umur Berbunga Pertumbuhan Tajuk Tanaman Padi Segreng Handayani
mudah mengalami kekeringan. Kekeringan dapat mempengaruhi morfologi, fisiologi, dan aktivitas pada tingkatan molekular tanaman padi seperti menunda
pembungaan, mengurangi distribusi dan alokasi bahan kering, mengurangi kapasitas fotosintesis sebagai akibat dari menutupnya stomata, pembatasan
berkenaan dengan metabolisme dan kerusakan pada kloroplas Farooq et al., 2009. Agus_Arianto 2016 menyatakan bahwa Penyiraman tiga hari sekali pada
padi Segreng Handayani inokulasi Rhizobacteri indigenous Merapi memiliki umur berbunga paling cepat dibandingkan dengan penyiraman enam hari sekali
bahkan dengan penyiraman sembilan hari sekali yang memiliki umur berbunga paling lambat yakni hari ke- 55,63, 59,37 dan 70,85. Fischer dan Fukai
2003 menyatakan bahwa pembungaan sering tertunda selama 2-3 minggu pada kondisi cekaman kekeringan. Hal ini juga berhubungan dengan kemampuan
Rhizobacteri indigenous Merapi dalam menyerap unsur hara seperti N secara aktif pada tahap vegetatif tanaman. Tanaman menyerap N dalam bentuk ion
nitrat NO
3
- dan ion ammonium NH
4
+, baik yang telah tersedia di tanah maupun dari pupuk. Nitrogen yang diserap kemudian diubah dalam bentuk
asam nukleat dan asam amino untuk biosintesis protein dan pertumbuhan baik vegetatif maupun generatif Larcher, 1995.
Pada kondisi cekaman kekeringan diduga memiliki kaitan penting terhadap kemampuan Rhizobacteri indigeneous Merapi dalam menyerap N yang
dibutuhkan tanaman.
Menurut Hanafiah
2014 cekaman
kekeringan menyebabkan kondisi tanah bersifat semi aerob sampai aerob tergantung
intensitas cekaman kekeringan. Pada kondisi aerobik, Rhizobacteri indigeneous
Merapi mengubah senyawa nitrogen ternitrifikasi menjadi ion nitrat NO
3 -
sehingga tanaman menyerap N dalam bentuk ion nitrat. Sedangkan pada kondisi anaerob jenuh air, Rhizobacteri indigeneous Merapi mengubah senyawa N
mengalami amonifikasi menjadi ion ammonium NH
4 +
yang dapat diserap tanaman.