b Golongan B, jika obat tersebut mempunyai nilai sekitar 15
–20 dengan jumlah obat sekitar 10–20 c Golongan C, jika obat mempunyai nilai 5
–10 dengan jumlah 60
–80. Pengendalian dari masing
–masing kelompok secara ringkas dijelaskan dalam tabel berikut :
Mohanta, 2005
Tabel 2.2. Pengendalian Barang Berdasar Analisis ABC Kelompok A
Kelompok B Kelompok C
Pengendalian Ketat
Moderat Longgar
Laporan Ketat dan rinci
Ketat dan rinci Biasa
Penyimpanan Rapat
Baik Baik
Monitoring Terus menerus
Kekurangan Persediaan
Sedikit dilakukan
Persediaan Tak ada atau
sedikit Moderat
2 – 3 bulan
2 – 6 bulan
Pengecekan
Ketat Dasar pada
perubahan kebutuhan
Tak perlu atau sedikit
dilakukan
Disadur dari : Mohanta 2005
Prinsip ABC ini dapat diterapkan dalam pengelolaan pembelian, inventori, penjualan dan sebagainya. Dalam organisasi
penjualan, analisis ini dapat memberikan informasi terhadap produk-produk utama yang memberikan revenue terbesar bagi
perusahaan. Pihak manajemen dapat meneruskan konsentrasi terhadap produk ini sambil mencari strategi untuk mendongkrak
penjualan kelompok B. Hartono, 2007
b. Analisa VEN
Analisa VEN adalah metode yang menggolongkan obat ke dalam 3 golongan yaitu golongan V, E, dan N. Golongan V adalah
obat vital, golongan obat yang harus ada. Oleh karena itu golongan
ini harus direncanakan adanya sedangkan untuk golongan E adalah esensial penting dan N adalah non
– esencial, golongan yang kurang penting. Quick. Et. Al., 1997
Pertimbangan kriteria VEN adalah untuk evaluasi aspek medikterapi. Melakukan analisis VEN artinya menentukan
prioritas kebutuhan suatu jenis obat yang termasuk kriteria vital harus tersedia, esensial perlu tersedia atau non-esensial tidak
ada juga tidak apa –apa. Obat dikatakan vital apabila obat tersebut
diperlukan untuk menyelamatkan kehidupan life saving drugs, apabila tidak tersedia akan dapat meningkatkan resiko kematian.
Sistem VEN menetapkan prioritas untuk seleksi, pengadaan dan penggunaan sesuai dengan potensi dampak
kesehatan per individu. Daftar obat VEN dapat digunakan untuk formularium atau daftar obat esensial dengan memenuhi salah satu
dari 3 kategori berikut : Maimun, A., 2008 V
: obat vital yang berfungsi menyelamatkan nyawa, memiliki efek samping yang tidak berbahaya secara
signifikan, atau sangat penting disediakan untuk pelayanan pokok kesehatan.
E : obat
–obat esensial adalah obat–obat yang bekerja kausal yaitu obat yang bekerja pada sumber
penyebab penyakit banyak digunakan untuk penyakit - penyakit yang sering atau banyak terjadi.
N : Obat
–obat non esensial digunakan untuk penyakit- penyakit ringan atau sebagai obat penunjang agar
pengobatan menjadi lebih baik atau memiliki biaya relatif tinggi tetapi keuntungan terapetik rendah.
Adapun acuan yang digunakan dalam pengklasifikasian VEN yaitu DOEN 2008 dan sebagai pelengkap WHO Essential
Medicines and Health Prod ucts Information Portal Jamaica’s
Drug List, 2008 yang kemudian disesuaikan dengan daftar obat di rumah sakit.
Klasifikasi obat –obat VEN dapat mempengaruhi hal–hal
berikut: a Monitoring pemesanan : pemesanan obat
–obat vital dan esensial harus dilakukan monitoring secara ketat karena jika
terjadi kekurangan pasokan akan mempengaruhi suplai obat. b Stok pengaman : stok pengaman harus tinggi untuk obat
–obat vital dan esensial. Persediaan obat
–obat dapat dikurangi untuk obat
–obat non–esensial telah terlebih dahulu. c Kuantitas pemesanan : jika modal yang dimiliki sedikit, sistem
VEN dapat digunakan untuk memastikan bahwa obat –obat
vital dan esensial telah dibeli terlebih dahulu. d Pemilihan pemasok : hanya pemasok
–pemasok terpercaya yang diperbolehkan untuk mensuplai obat
–obat vital dan esensial. Kualitas dan layanan untuk pemasok baru dan tidak
terlalu diketahui hanya boleh diuji dengan memberikan kontrak untuk obat
–obat non esensial. Untuk
menghitung jumlah
obat yang
dibutuhkan berdasarkan metode konsumsi, hal
–hal yang perlu diperhatikan adalah pengumpulan dan pengolahan data, analisis data untuk
informasi dan evaluasi, perhitungan perkiraan kebutuhan obat dan penyesuaian jumlah kebutuhan obat dengan alokasi dana. Untuk
metode morbiditas, hal –hal yang perlu diperhatikan adalah jumlah
penduduk yang akan dilayani, jumlah kunjungan kasus berdasarkan frekuensi
penyakit, menyediakan
standar atau
pedoman pengobatan yang digunakan, menghitung perkiraan kebutuhan obat
dan alokasi dana yang tersedia. Puspasari, 2011
c. Kombinasi Metode ABC dan VEN