Analisis Regresi Linear Berganda

9 Berdasarkan tabel 6 di atas dapat dijelaskan bahwa nilai VIF pada variabel insentif, masa kerja, Persepsi terhadap SOP dan Form Isian Rekam Medis, dan tingkat pendidikan memiliki nilai kurang dari 10 sehingga dapat disimpulkan bahwa semua variabel penelitian tidak terjadi multikolinearitas.

4. Analisis Regresi Linear Berganda

Hasil analisis tersebut dapat di lihat pada tabel 7 di bawah ini. Tabel 7 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda Variabel Independen Koefisien t-ratio Sig. 1. X1 Insentif 0,353 4,016 0,000 2. X2 Masa Kerja 0,174 0,950 0,345 3. X3 Persepsi terhadap SOP dan Form Isian Rekam Medis 0,237 1,696 0,095 4. X4 Tingkat Pendidikan 0,664 1,124 0,265 5. Konstanta 1,704 R 2 = 0,459 F = 14,014 Sig. 0,000 Sumber: Hasil Analisis Data 2016 Berdasarkan tabel 7 sebagaimana di atas dapat disusun model persaman regresi linear berganda sebagai berikut: Y = 1,704 + 0,353 X 1 + 0,174 X 2 + 0,237 X 3 + 0,664 X 4 + e 0,000 0,345 0,095 0,265 a. Uji Koefisien Diterminasi R 2 Hasil analisis regresi linier berganda menunjukkan nilai R 2 sebesar 0,459. Ini berarti bahwa variasi kepatuhan dokter dalam mengisi rekam medis di RSUD Kabupaten Boyolali dapat dijelaskan oleh variabel insentif, masa kerja, persepsi dokter terhadap SOP dan Form isian rekam medis, dan tingkat pendidikan sebesar 45,9, sedangkan sisanya 54,1 dijelaskan oleh variabel lainnya diluar variable yang diteliti. b. Uji Ketepatan Model F test Hasil uji F menggunakan program SPSS for windows versi 20 menunjukkan nilai 14,014 dengan nilai sig. 0,000. Dengan demikian, disimpulkan bahwa model yang digunakan dalam penelitian ini adalah tepat fit dan insentif, masa kerja, persepsi dokter terhadap SOP dan Form isian rekam medis, dan tingkat pendidikan secara simultan mempunyai pengaruh signifikan terhadap kepatuhan dokter dalam mengisi rekam medis di RSUD Kabupaten Boyolali. 10 c. Uji Hipotesis Secara Parsial t test Hasil pengolahan data dengan menggunakan program SPSS for windows versi 20 menunjukkan hasil bahwa: 1 Dari hasil uji t untuk variabel insentif diperoleh nilai t sebsar 4,016 dengan nilai sig 0,000. Artinya variabel insentif berpengaruh positif dan signifikan pada alfa 5 terhadap kepatuhan dokter dalam mengisi rekam medis di RSUD Kabupaten Boyolali. 2 Dari hasil uji t untuk variabel masa kerja diperoleh nilai t sebsar 0,950 dengan nilai sig 0,345. Artinya variabel masa kerja berpengaruh positif dan tidak signifikan pada alfa 5 terhadap kepatuhan dokter dalam mengisi rekam medis di RSUD Kabupaten Boyolali. 3 Dari hasil uji t untuk variabel persepsi dokter terhadap SOP dan Form isian rekam medis diperoleh nilai t sebsar 1,696 dengan nilai sig 0,095. Artinya variabel insentif X 1 berpengaruh positif dan signifikan pada alfa 10 terhadap kepatuhan dokter dalam mengisi rekam medis di RSUD Kabupaten Boyolali. 4 Dari hasil uji t untuk variabel tingkat pendidikan diperoleh nilai t sebsar 1,124 dengan nilai sig 0,265. Artinya variabel tingkat pendidikan berpengaruh positif dan tidak signifikan pada alfa 5 ato 10 terhadap kepatuhan dokter dalam mengisi rekam medis di RSUD Kabupaten Boyolali.

5. Pembahasan