Spesifikasi Bahan Baku dan Produk Konsep Dasar

Diskripsi Proses Fitriyani Ariska Putri D500110015 Universitas Muhammadiyah Surakarta 17

BAB II DISKRIPSI PROSES

2.1 Spesifikasi Bahan Baku dan Produk

2.1.1 Spesifikasi bahan baku a. Molasses Bentuk : Cair Warna : Kuning kecoklatan pH : 5,5 Berat jenis : 1,47 gcc Komposisi C 12 H 22 O 11 : 53,77 H 2 O : 10,95 CaOH 2 : 0,89 Impuritas : 34,39 Abu : 12 Nitrogen : 4,39 Fruktosa : 10 Glukosa : 8 PT Perkebunan Nusantara X b. Asam nitrat Bentuk : Cair Rumus molekul : HNO 3 Berat jenis : 1,51 gcc Titik didih : 86 Titik lebur : -42 Panas pembakaran : -41,53 kkalmol Komposisi Diskripsi Proses Fitriyani Ariska Putri D500110015 Universitas Muhammadiyah Surakarta 18 Asam nitrat : 65 H 2 O : 35 PT Multi Nitrotama Kimia 2.1.2 Katalis i. Asam sulfat H 2 SO 4 Rumus molekul : H 2 SO 4 Berat molekul : 98,02 kgmol Sifat dan kenampakan : Korosif, cairan Titik didih normal : 337 Kemurnian : 98 Titik beku : -83,9 Spesifik grafity : 1,165 PT Liku Telaga ii. Vanadium pentoksida Rumus moleku : V 2 O 5 Wujud : Powder solid, tidak berbau Berat molekul : 181 gmol Warna : Kuning – orange Titik didih : 1750 o C 3182 o F Titik lebur : 690 o C 1274 o F Spesific gravity : 3,357 Komposisi V 2 O 5 : min 99 Si : maks 0,15 Fe : maks 0,2 P : maks 0,03 As : maks 0,01 Tiampeng manganese industri co.,Itd Diskripsi Proses Fitriyani Ariska Putri D500110015 Universitas Muhammadiyah Surakarta 19 2.1.3 Spesifikasi produk Asam Oksalat Dihydrate Rumus molekul : C 2 H 2 O 4 .2H 2 O Berat molekul : 126,07 kgkmol Kenampakan : Kristal putih halus Kadar : 99 Densitas, d : 1,653 gml Index reaktif, n : 1,475 Panas pembakaran, 18 : -1442 kJmol Titik lebur : 101 - 102 Kirck and Othmer, 1994

2.2 Konsep Dasar

2.2.1 Dasar reaksi Reaksi oksidasi molasses dan asam nitrat adalah sebagai berikut : C 2 H 12 O 6 + 6HNO 3  3COOH 2 + 6NO + 6H 2 O …..2.1 Molasses diproses terlebih dahulu untuk memisahkan molasses dari impuritasnya, kemudian dimasukan ke dalam reaktor yang sebelumnya telah mengalami pemanasan hingga suhu mencapai 71 o C. Lalu, asam nitrat ditambahkan kedalam reaktor secara perlahan. Setelah terjadi reaksi, produk dari reaktor dimasukan ke dalam kristalizer. Produk yang berupa kristal asam oksalat selanjutnya di lewatkan belt conveyor lalu masuk ke rotary dryer untuk mengeringkan kristal asam oksalat. 2.2.2 Fase reaksi Reaksi antara molasses dan asam nitrat menjadi asam oksalat dilakukan pada fase cair –cair dengan bahan baku molasses dan asam nitrat yang berbentuk liquid menjadi asam oksalat berbentuk dehydrate. Diskripsi Proses Fitriyani Ariska Putri D500110015 Universitas Muhammadiyah Surakarta 20 2.2.3 Kondisi operasi Produksi asam oksalat dengan proses oksidasi molasses dan asam nitrat dilakukan dalam reaktor yang terbuat dari stainless steel yang dilengkapi dengan pengaduk dan jaket pendingin. Reaksi pembuatan asam oksalat beroperasi pada suhu 71 o C dan tekanan 1 atm. Hal ini berdasarkan pertimbangan bahwa reaksi pembentukan asam oksalat dari molasses dan asam nitrat adalah reaksi eksotermis irreversible, dimana dengan kenaikan suhu akan menurunkan konstanta kesetimbangan. Keyes, 1957 2.2.5 Tinjauan kinetika Dari segi kinetika, laju reaksi akan bertambah jika suhu dinaikkan. Hal ini ditunjukan oleh hubungannya dalam persamaan Archenius : k = Ae –ERT …..2.2 Dimana, k = konstanta laju rekasi A = faktor tumbukan tingkat pencampuran zat – zat yang bereaksi E = energi aktivasi R = tetapan gas umum T = suhu mutlak Harga k akan mempengaruhi kecepatan reaksi yang ditunjukan dengan persamaan berikut : Reaksi : aA + bB cC + dD …..2.3 Sehingga : r = k.C A .C B …..2.4 Jika nilai konstanta laju reaksi k besar, maka harga laju reaksi r yang dihasilkan akan besar pula, sehingga reaksi berjalan dengan cepat dan juga sebaliknya. Oleh karena itu, ada faktor –faktor yang mempengaruhi harga k dalam pembuatan asam oksalat, antara lain : Diskripsi Proses Fitriyani Ariska Putri D500110015 Universitas Muhammadiyah Surakarta 21 a Temperatur Ditinjau dari hukum Archenius, bahwa suhu tinggi akan mempercepat laju reaksi dan memperbesar nilai k. Untuk pembuatan asam oksalat, suhu reaksi dijaga agar tidak semakin naik karena hal tersebut dapat mempengaruhi tingkat viskositas. b Tingkat pencampuran Dalam reaktor pembuatan asam oksalat, untuk memperbesar faktor tumbukan atau meningkatkan homogenitas campuran maka reaktor dilengkapi dengan pengaduk. c Konsentrasi Semakin tinggi konsentrasi, maka molekul atau atom tumbukan yang terkandung semakin banyak sehingga laju reaksi akan semakin cepat. Hal tersebut dikarenakn tumbukan antar molekul tersebar. Harga konsentrasi yang tinggi menghasilkan harga r yang besar. 2.2.5 Tinjauan termodinamika Reaksi pembuatan asam oksalat yang terjadi adalah sebagai berikut: C 6 H 12 O 6 + 6HNO 3  3C 2 H 2 O 4 + 6NO + 6H 2 O …..2.4 G dan H untuk reaksi yang terjadi : C 6 H 12 O 6 + 6HNO 3  3COOH 2 + 6NO + 6H 2 O …..2.5 G = -RTlnK …..2.6 …..2.7 Keterangan : = Energi bebas gips standar T = 298K = kkalmol = Panas reaksi = kkalmol = Konstanta kesetimbangan T = Temperatur = 71 o C R = Tetapan gas = 1,987 kalmol.K Diskripsi Proses Fitriyani Ariska Putri D500110015 Universitas Muhammadiyah Surakarta 22 Tabel 2.1 Data dan masing – masing komponen Komponen kKalmol kKalmol C 6 H 12 O 6 -217.6 -304.7323 HNO 3 -19.1 -41.6109 C 2 H 2 O 4 -166.81 -197.7055 NO 20.69 21.5703 H 2 O -56.687 -68.315 Perry and Green, 1999 = produk - reaktan = Dari hasil tersebut dapat diketahiu bahwa harga entalphi pembentukan negatif, hal tersebut berarti reaksi bersifat eksotermis. = produk - reaktan = = Dari persamaan 2.6 dapat dicari konstanta kesetimbangan pada T = 298 K Masuk dalam persamaan 2.7 Diskripsi Proses Fitriyani Ariska Putri D500110015 Universitas Muhammadiyah Surakarta 23 Kesetimbangan reaksi untuk reaksi pembentukan asam oksalat adalah : Dapat diambil kesimpulan dari harga K yang sangat besar bearti reaksi irreversible. 2.2.6 Perbandingan Mol Reaktan Perbandingan reaktan pada pembuatan asam oksalat dehydrate dengan bahan baku molasses dan asam nitrat adalah 1 : 6. US Paten 2,057,119 2.3 Diagram Alir Proses 2.3.1 Langkah proses