Tahap reaksi pembentukan asam oksalat Tahap Pengkristalan Asam Oksalat

Diskripsi Proses Fitriyani Ariska Putri D500110015 Universitas Muhammadiyah Surakarta 25 katalis. Kebutuhan asam sulfat dan vanadium pentoksida selanjutnya hanya untuk make-up saja. Kondisi operasi penyimpanan bahan baku yaitu pada suhu 30 o C dan tekanan 1 atm.

2.3.1.2 Tahap reaksi pembentukan asam oksalat

Asam nitrat yang keluar dari tangki penyimpanan dan absorber dipompa ke reaktor R-01 untuk direaksikan dengan monosakarida C 6 H 12 O 6 yang keluar dari centrifuge CF-01 dan cairan induk mother liquor yang keluar dari evaporator V-01. Selain sisa reaktan, cairan induk yang keluar dari evaporator terdiri dari campuran H 2 SO 4 asam sulfat dan V 2 O 5 vanadium pentoksida yang digunakan sebagai katalis reaksi. Kondisi operasi reaktor pada suhu 71 o C dan tekanan 1 atm. Dalam reaktor terjadi reaksi berikut : Hasil reaksi berupa gas NO akan keluar melalui pipa pembuangan yang terletak di bagian atas reaktor. Gas NO di roses lagi recovery menjadi asam nitrat yang akan digunakan menjadi bahan baku. Gas NO dioksidasi dengan udara sehingga menghasilkan gas NO 2 dalam Plug Flow Reactor Reaktor pipa. Panas reaksi oksidasi gas NO dengan oksigen sebesar -57,1 kJmol. Udara dimasukan ke dalam heat exchanger E – 01 dengan menggunakan blower G – 01 untuk menaikkan suhu menjadi 71 o C. Kemudian gas NO 2 diserap dengan H 2 O sebagai solvent penyerap pada absorber. Kondisi operasi di absorber adalah nonisotermal dimana suhu umpan gas pada 62,77 o C dan suhu umpan H 2 O 30 o C. Diskripsi Proses Fitriyani Ariska Putri D500110015 Universitas Muhammadiyah Surakarta 26 Hasil reaksi sebagai produk reaktor yang berupa asam oksalat dan impuritas dialirkan menuju cooling crystallizer S-01. Hasil reaksi tersebut terdiri dari C 2 H 2 O 4 , H 2 SO 4 , V 2 O 5 , dan sisa reaktan.

2.3.1.3 Tahap Pengkristalan Asam Oksalat

Asam oksalat yang keluar dari reaktor dimasukan ke cryslalizer untuk mengkristalkan asam oksalat menjadi asam oksalat dehydrate. Tipe kritalizer yang digunakan adalah cooling crystallizer dan suhu yang keluar yaitu 40 o C. Kemudian campuran asam oksalat dehydrate dan cairan induk dipisahkan dengan menggunakan centrifuge H-140. Untuk mendapatkan kemurnian asam oksalat yang tinggi, hasil kristal asam oksalat dicuci dengan air dalam tangki redissolving M-150. Sedangkan cairan induknya dipompa menuju ke tangki mother liquor M-190. Kemudian hasil produk dari tangki redissolving dipisahkan dari cairan induknya menggunakan centrifuge H-170. Sedangkan untuk cairan induk dimasukan ke dalam tangki mother liquor. Dan dari tangki penampungan, cairan induk dievaporasi untuk mengurangi jumlah air dalam evaporator. Kemudian dikembalikan ke reaktor. Dan untuk hasil atas evaporator di masukkan dalam menara distilasi MD-01 untuk memurnikan asam nitrat. Hasil atas dari menara distilasi di kondensasi kemudian dialirkan menggunakan pompa L-12 menuju reaktor. Untuk hasil bawah menara distilasi dialirkan ke unit pengolahan limbah UPL.

2.3.1.4 Tahap Pengeringan Asam Oksalat Dihydrate