24
Kelemahan Akuisisi - Jika cukup banyak pemegang saham minoritas yang tidak
menyetujui pengambilalihan tersebut, maka akuisisi akan batal. Pada umumnya anggaran dasar perusahaan menentukan paling sedikit dua
per tiga sekitar 67 suara setuju pada akuisisi agar akuisisi terjadi. - Apabila perusahaan mengambil alih seluruh saham yang
dibeli maka terjadi merger. Pada dasarnya pembelian setiap aset dalam akuisisi aset harus
secara hukum dibalik nama sehingga menimbulkan biaya legal yang tinggi. Harianto dan Sudomo, 2001, p.643
2.2 Kinerja Keuangan 2.2.1 Pengertian Kinerja Keuangan
Pengertian kinerja menurutSchermerhorn, Hunt and Osborn, 1991 adalah sebagai kualitas dan kuantitas pencapaian tugas-tugas, baik yang dilakukan
oleh individu, kelompok maupun perusahaan. Berdasarkan pengertian tersebut kinerja keuangan didefinisikan sebagai prestasi manajemen, dalam hal ini
manajemen keuangan dalam mencapai tujuan perusahaan yaitu menghasilkan keuntungan dan meningkatkan nilai perusahaan. Analisis kinerja keuangan dalam
penelitian ini bertujuan untuk menilai implementasi strategi perusahaan dalam hal merger dan akuisisi.
Universitas Sumatera Utara
25
2.2.2 Metode Analisis Kinerja dengan Rasio Keuangan
Analisis rasio keuangan merupakan metode umum yang digunakan untuk mengukur kinerja perusahaan di bidang keuangan. Rasio merupakan alat yang
memperbandingkan suatu hal dengan hal lainnya sehingga dapat menunjukkan hubungan atau korelasi dari suatu laporan finansial berupa neraca dan laporan
laba rugi. Adapun jenis rasio yang digunakan dalam penelitian ini adalahMunawir, 2010:
1. Rasio Profitabilitas Rasio
profitabilitas mengukur
kemampuan perusahaan
untuk menghasilkan laba. Rasio ini membantu perusahaan dalam mengontrol
penerimaannya. Rasio-rasio profitabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah: Net Profit Margin, Return on Invesment dan Return on Equity.
2. Rasio Pasar Rasio pasar mengukur seberapa besar nilai pasar saham perusahaan
dibanding dengan nilai buku. Lebih dari itu rasio ini mengukur bagaimana nilai perusahaan saat ini dan dimasa yang akan dating dibandingkan dengan nilai
perusahaan di masa lalu. Pada sudut pandang investor, apa bila sebuah perusahaan memiliki nilai-nilai yang tinggi pada rasio ini maka semakin baik prospek
perusahaan. Rasio pasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah Earning Per Share.
Universitas Sumatera Utara
26
3. Rasio Aktivitas Rasio aktivitas mengukur seberapa efektif manajemen perusahaan
mengelola aktivanya. Dengan kata lain rasio ini mengukur seberapa besar kecepatan aset-aset perusahaan dikelola dalam rangka menjalankan bisnisnya.
Rasio aktivitasyang digunakan dalam penelitian ini adalah Total Assets Turnover TATO.
4. Rasio Likuiditas Rasio likuiditas mengukur kemampuan perusahaan untuk mengetahui
kemampuan perusahaan untuk melunasi hutang-hutang jangka pendek yang segera jatuh tempo. Rasio likuiditas yang digunakan dalam penelitian ini adalah
current ratio CR . 5.Rasio Solvabilitas
Variabel solvabilitas merupakan variable dari kondisi keuangan yang digunakan untuk menunjukkan besarnya hutang perusahaan dibanding dengan
asset yang dimiliki perusahaan. Semakin besar rasio ini mencerminkan bahwa perusahaan memiliki kewajiban yang semakin besar. Variabel solvabilitas yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu Debt Ratio . 2.3 Penelitian Terdahulu
Banyak penelitian yang telah dilakukan mengenai pengaruh merger dan akuisisi terhadap kinerja perusahaan, namun hasilnya tidak selalu signifikan.Pada
tahun 2004 Payamta kembali meneliti pengaruh merger dan akuisisi kinerja keuangan perusahaan yang melakukan merger dan akuisisi tahun 1990-1996 bersama Setiawan
Universitas Sumatera Utara
27
Payamta Setiawan, 2004. Dari rasio-rasio keuangan yang terdiri rasio likuiditas, solvabilitas, aktivitas, dan profitabilitas hanya rasio Total Asset Turnover, Fixed Asset
Turnover, Return On Investment, Return On Equity, Net Profit Margin, Operating Profit Margin, Total Asset to Debt, Net Worth to Debt yang mengalami penurunan
signifikan setelah merger dan akuisisi. Sedangkan rasio lainnya tidak mengalami perubahan signifikan.
Dyaksa Widyaputra 2006 dalam penelitiannya menemukan kinerja perusahaan setelah merger dan akuisisi tidak mengalami perubahan signifikan
sedangkan secara parsial beberapa rasio mengalami perbedaaan secara signifikan. Pada penelitian Yulianto 2008 secara umum menunjukkan ada perbedaan
yang positif signifikan pada FATO, TAT, DER, OPM, dan GPM. Namun pada CR, QR, DTA, IT, ROI, ROE dan NPM tidak ada perbedaan yang signifikan walaupun
hasilnya positif. Annisa dan Prasetiono 2010 yang menyatakan terdapat perbedaan signifikan
terhadap kinerja perusahaan dimana total asset turnover TATO mengalami kenaikan sesudah merger dan akuisisi dibandingkan sebelum merger dan akuisisi, sedangkan
NPM dan ROA mengalami penurunan sesudah merger dan akuisisi. Pada penelitian Hamidah Noviani 2013 menunjukkan perbedaan pada
CR, ROA, dan PER, sedangkan rasio lainnya tidak mengalami perubahan. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Novaliza 2013 yang bertujuan untuk menganalisa
pengaruh merger dan akuisisi terhadap kinerja perusahaan publik di Indonesia Tahun
Universitas Sumatera Utara
28
2005-2007. Uji statistik yang dilakukan adalah uji normalitas data dengan metode kolmogrov-smirnov test dan uji t-test. Penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada
perbedaan yang signifikan pada periode satu tahun sebelum dan satu tahun setelah merger.
Ringkasan beberapa penelitian terdahulu mengenai pengaruh merger dan akuisisi terhadap kinerja keuangan perusahaan secara ringkas ditunjukkan tabel 2.1
berikut ini :
Tabel 2.1
Review Penelitian Terdahulu
No. Peneliti
Tahun Judul Penelitian
Variaberl yang
Digunakan Analisis Data
Hasil Penelitian
1. Payamta
Setiawan 2004
Analisis Pengaruh Merger
dan Akuisisi Terhadap
Kinerja Perusahaan Publik
di Indonesia Rasio
keuangan: likuiditas,
solvabilitas, aktivitas, dan
profitabilitas dan Abnormal
return Uji Wilcoxon,
uji Manova keuanganlikuiditas
, solvabilitas,
aktivitas, dan
profitabilitas perusahaan
manufaktur setelah melakukan merger
dan
akuisisi ternyata
tidak mengalami
perbaikan dibandingkan
dengan
sebelum melaksanakan
merger dan akuisisi.
Universitas Sumatera Utara
29
2. Dyaksa
Widyaput ra 2006
Analisis Perbandingan
Kinerja Perusahaan
Abnormal Return Saham Sebelum
Sesudah Merger
Dan Akuisisi Di Bursa Efek Jakarta
Periode 1998-
2004 PER, PBV
EPS, OPM,
NPM, TATO,ROA,
ROE dan
abnormal return
Kolmogorov- Smirnov
Wilcoxon Signed Ranks
Test Penelitian 2 tahun
sebelum dan
2 tahun
setelah merger dan akuisisi
terdapat perbedaan signifikan
pada rasio Earning Per
Share, Net Profit Margin, Return On
Equity, dan
3. Yulianto
2008 Analisis
Kinerja Keuangan
Perusahaan Publik yang
Melakukan Merger
dan Akuisisi
Selama dan Sesudah Krisis
Moneter Rasio
keuangan: FATO,
TAT, DER,
OPM, GPM, CR, QR,
DTA, IT, ROI, ROE,
dan NPM
Independen sample t-test
Ada perbedaan
yang positif
signifikan pada
rasio FATO,
TATO, DER, OPM dan GPM. CR, QR,
DTA, IT,
ROI, ROE
dan NPM
tidak ada perbedaan 4.
Annisa dan
Prasetion o 2010.
Analisis Manajemen Laba
dan Kinerja
Keuangan Perusahaan
Pengakuisisi Sebelum
dan Sesudah
Merger dan Akuisisi yang
Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia Tahun 2008-2009
Discreationary accrual, Total
Asset Turnover, Net
Profit Margin, Return
On Asset.
Independent sample t test,
Paired Sample T-test
Hasilnya adalah
terdapat perbedaan signifikan terhadap
kinerja perusahaan dimana total asset
turnover
TATO mengalami
kenaikan sesudah
merger dan akuisisi dibandingkan
sebelum merger
dan akuisisi,
sedangkan NPM
dan ROA
mengalami penurunan sesudah
merger dan
akuisisi.
Universitas Sumatera Utara
30
5. Hamidah
dan Noviani
2013 Perbandingan
Kinerja Keuangan Perusahaan
Sebelum
dan Sesudah
Merger dan
Akuissisi Pada Perusahaan
Pengakuisisi yang Terdaftar di Bursa
Efek
Indonesia Periode
2004- 2006
Rasio keuangan:
TATO, DR,
CR, ROA, dan PER
Paired sample t-test
Ada perbedaan
pada rasio
CR, ROA, dan PER,
sedangkan pada
rasio TATO dan DR
tidak mengalami
perubahan
6. Putri
Novaliza 2013
Analisis Pengaruh Merger
dan akuisisi
terhadap Kinerja
Perusahaan Publik di
Indonesia periode
2004- 2011
Current ratio, Quick
Ratio, Inventory
Turnover, Total
Asset Turnover, Debt
Ratio, Debt to Equity
Ratio, Return
On Asset, Return
on Equity, Net Profit Margin,
Operating Profit Margin
Kolmogorov- Smirnov Test,
Paired sample t test
Tidak ada
perbedaan yang
signifikan satu
tahun sebelum dan empat tahun setelah
merger dan akuisisi
Di dalam penelitian-penelitian terdahulu memiliki perbedaan dalam periode penelitian, sampel yang digunakan, jenis, maupun rasio keuangan yang digunakan.
Dalam penggunaan periode penelitian ada yang menggunakan periode penelitian selama satu tahun sebelum dan satu tahun sesudah atau dua tahun sebelum dan dua
tahun sesudah. Dalam penelitian ini menggunakan perusahaan BUMN yang melakukan kegiatan merger dan akuisisi pada periode tahun 2010-2014.
Universitas Sumatera Utara
31
Ada persamaan dan perbedaan antara penelitian terdahulu dengan penelitian sekarang. Adapun persamaannya adalah sama-sama menganalisis kinerja keuangan
perusahaan sebelum dan sesudah merger dan akuisisi. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah pada penelitian ini sampel yang digunakan
merupakan BUMN yang melakukan aktivitas merger dan akuisisi pada tahun 2010- 2014 dengan periode penelitian satu tahun sebelum dan satu tahun sesudah merger
dan akuisisi.
2.4 Kerangka Konseptual