Kerangka Konseptual Analisis Perbandingan Kinerja Perusahaan Sebelum dan Sesudah Merger dan Akuisisi Terhadap Badan Usaha Milik Negara (BUMN)

31 Ada persamaan dan perbedaan antara penelitian terdahulu dengan penelitian sekarang. Adapun persamaannya adalah sama-sama menganalisis kinerja keuangan perusahaan sebelum dan sesudah merger dan akuisisi. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah pada penelitian ini sampel yang digunakan merupakan BUMN yang melakukan aktivitas merger dan akuisisi pada tahun 2010- 2014 dengan periode penelitian satu tahun sebelum dan satu tahun sesudah merger dan akuisisi.

2.4 Kerangka Konseptual

Merger dan akuisisi adalah tindakan strategis dari perusahaan untuk mengembangkan usahanya. Keberhasilan perusahaan dalam merger dan akuisisi dapat di lihat dari kinerja perusahaan tersebut, terutama kinerja keuangan. Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan kinerja keuangan dapat dilakukan dengan membandingkan rasio-rasio keuangan sebelum dan sesudah merger dan akuisisi. Banyak rasio-rasio keuangan yang dapat digunakan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan. Berdasarkan tinjauan pustaka serta beberapa penelitian terdahulu, maka peneliti mengindikasikan rasio-rasio keuangan yang terdiri dari rasio profitabilitas yang diukur dengan return on assets, rasio nilai pasar yang diukur dengan earnings per share, rasio solvabilitas yang diukur dengan debt to equity ratio, rasio likuditas yang diukur dengan current ratio, dan rasio aktivitas yang diukur dengan total assets turnover. Rasio profitabilitas mengukur kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba dari penjualannya. Jika terjadi sinergi yang baik, maka secara umum tingkat Universitas Sumatera Utara 32 profitabilitas perusahaan tersebut akan lebih baik dari sebelum melakukan merger dan akuisisi, dimana Return on Assets ROA juga akan meningkat. Rasio nilai pasar mengukur seberapa besar nilai saham perusahaan dibanding dengan nilai buku. Maka perusahaan yang melakukan merger dan akuisisi berharap bahwa strategi tersebut dapat memberikan keuntungan perusahaan yang diperoleh dari tiap harga saham EPS. Rasio solvabilitas mengukur kemampuan perusahaan untuk melunasi kewajiban-kewajiban jangka panjang. Jika terjadi sinergi dari kegiatan merger dan akuisisi, maka secara umum kesertaan modal perusahaan tersebut akan cukup baik, sehingga ekuitas perusahaan DER dapat diminimalisir. Rasio likuiditas mengukur kemampuan perusahaan untuk mengetahui kemampuan perusahaan untuk melunasi hutang-hutang jangka pendek. Dengan melakukan merger dan akuisisi maka semestinya kemampuan perusahaan untuk memenuhi hutang jangka pendek CR. Rasio aktivitas mengukur seberapa efektif manajemen perusahaan mengelola aktivanya. Dengan melakukan merger dan akuisisi, maka perusahaan dapat meningkatkan efektifitasnya sehingga aset yang dimiliki dapat digunakan secara efektif untuk meningkatkan penjualan TATO. Banyak dari rasio-rasio keuangan yang lain yang dapat digunakan untuk mengukur kinerja perusahaan yang melakukan merger dan akuisisi. Berdasarkan tinjauan pustaka serta beberapa penelitian terdahulu, maka peneliti mengindikasikan rasio-rasio keuangan yang terdiri dari rasio profitabilitas NPM, ROA, ROE, rasio Universitas Sumatera Utara 33 solvabitias atau financial leverage DR dan DER, rasio aktivitas TATO, rasio pasar EPS dan rasio likuiditas CR variabel penelitian yang mencerminkan perbedaan setelah melakukan merger dan akuisisi dalam penelitian ini. Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran Teoritis

2.5 Hipotesis