PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP MOTIVASI BERHENTI MEROKOK PADA MAHASISWA TEKNIK MESIN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA ANGKATAN 2015

(1)

KARYA TULIS ILMIAH

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP MOTIVASI BERHENTI MEROKOK PADA MAHASISWA TEKNIK MESIN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

YOGYAKARTA ANGKATAN 2015

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Derajat Sarjana Keperawatan pada Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Disusun oleh ARIFFAH APRIANA

20120320031

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 2016


(2)

i

KARYA TULIS ILMIAH

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP MOTIVASI BERHENTI MEROKOK PADA MAHASISWA TEKNIK MESIN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

YOGYAKARTA ANGKATAN 2015

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Derajat Sarjana Keperawatan pada Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Disusun oleh ARIFFAH APRIANA

20120320031

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 2016


(3)

HALAMAN PENGESAHAN KTI

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP MOTIVASI BERHENTI MEROKOK PADA MAHASISWA TEKNIK MESIN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

YOGYAKARTA ANGKATAN 2015

Disusun oleh: ARIFFAH APRIANA

20120320031

Telah disetujui dan diseminarkan pada tanggal 22 Agustus 2016

Dosen Pembimbing

Dianita Sugiyo,S.Kep., Ns.,MHID.,HNC NIK: 19820108200710173079

Dosen Penguji

Dr. Titih Huriah, S.Kep., Ns., M,Kep., Sp, Kom NIK: 173045

Mengetahui

Kaprodi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Sri Sumaryani, S,Kep., Ns., M.Kep., Sp.Mat., HNC NIK: 19770313200104173046


(4)

iii

PERNYATAAN KEASLIAN PENULISAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Ariffah Apriana

NIM : 20120320031

Prodi : Ilmu Keperawatan

Fakultas : Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UMY

Menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa Karya Tulis Ilmiah yang penulis tulis benar-benar merupakan hasil karya tulis sendiri dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks yang dicantumkan dalam daftar pustaka di bagian akhir Karya Tulis Ilmiah ini.

Apabila di kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan Karya Tulis Ilmiah ini hasil jiplakan, maka penulis bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.

Yogyakarta, 22 Agustus 2016 Yang membuat pernyataan,


(5)

HALAMAN PERSEMBAHAN

Puji syukur alhamdulillah atas terselesaikannya karya tulis ilmiah ini peneliti persembahkan kepada orang-orang yang selalu menginspirasi dan memotivasi dalam perjalanan hidup dan

masa-masa kuliah. Tidak ada kata yang lebih pantas selain kata alhamdulillah dan terima kasih sebesar-sebesarnya kepada semua yang membantu dan mendukung penulisan karya tulis

ilmiah ini. Terima kasih peneliti ucapkan kepada, Sang Maha Pencipta Allah SWT, Alhamdulillah telah memberikan kemudahan dalam melaksanakan penelitian ini. Rasulullah SAW, yang telah membawa kita dari zaman kejahilan dan menuju zaman yang penuh dengan peradaban dan perkembangan ilmu pengetahuan

Ayahanda (Hasan Rosyid) tercinta yang telah mencucurkan keringat dan mencurahkan kasih sayang, dukungan dan semangat serta doa restu sehingga kuliah yang peneliti jalani

terselesaikan dan berjalan dengan lancar

Ibunda (Suharti) tersayang tempat curhat baik suka maupun duka, yang tidak pernah berhenti mendoakan, memberikan dukungan dan membimbingku hingga saat ini Ibu Siti Warsinah dan Bapak Mulyadi Dahlan terimakasih banyak sudah ingin menjadi

orangtuaku selama di Yogyakarta, yang senantiasa memberikan doa dan semangat Kakak sematawayang Fauziah Noor Aini yang telah memberikan semangat dan juga

kasih sayang selama ini

Kakakku Nungki Viandaru dan Nita Eksada yang sudah ingin menjadi sahabat, kakak, bahkan keluargaku disini dan yang selalu memberikan semangat dalam kuliah dan bantuan

dalam penyusunan karya tulis ini

Best partner Aditya Ivanda yang selalu menemani saat ini yang senantiasa ada untuk memberikan dukungan dan mendengar keluh kesah, melantunkan doa serta mengusahakan segala macam bantuan terkait penyelesaian Skripsi ini. Terima kasih atas semua yang telah

dilakukan, terima kasih telah senantiasa menguatkan

Sahabat-sahabatku Niken Wahyu Rohmawati, Zainab Indriyan Tanjung, Nawanggalih Citrasmi, Amalia Rizqiani terima kasih atas rasa kekeluargaan dan kasih sayang yang begitu besar meski tanpa ikatan darah. Jalinan persahabatan ini semoga Allah jaga hingga ke Surga Teruntuk sahabatku tersayang Mella Tiarasari (alm) yang begitu cepat meninggalkan

kami disini, banyak kenangan kita lalui bersama selama ini, salam rindu buat sahabatku disana, kami disini selalu sayang mella


(6)

v

Teman-teman satu bimbingan Fitri Aspatrianti, Vicky Duwila, Aris Handoko, Ahmad Jumanto, Hafidz Ardita semangat terus untuk kita dan semoga kita menjadi yang terbaik

Keluarga besar PSIK 2012 yang selalu memberikan semangat dan kenangan manis dalam perkuliahan, semoga bisa kompak selalu

Semua yang tidak bisa peneliti sebutkan satu persatu terima kasih atas segenap doa dan dukungan dalam penyusunan karya tulis ini


(7)

MOTTO

“Setiap kali aku beruntung ada doa orangtua yang didengar oleh Allah SWT, Ridho Allah Ridho orangtua”

”Sesungguhnya bersama kesukaran itu ada keringanan. Karena itu bila kau sudah selesai (mengerjakan yang lain), dan berharaplah kepada Tuhanmu”


(8)

vii

KATA PENGANTAR

Assalammu’alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh.

Alhamdulillahirrabbil’alamin, segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT dan salawat atas junjungan Nabi Besar Muhammad SAW beserta keluarganya, sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah yang berjudul “Pengaruh Pendidikan Kesehatan Dengan Media Audio Visual Terhadap Motivasi Berhenti Merokok Pada Mahasiswa Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Angkatan 2015”

Teriring rasa syukur penulis yang begitu besar, karena akhirnya penulis mampu menyelesaikan karya tulis ilmiah ini.Penulis menyadari bahwa proses penyusunan karya tulis ilmiah ini tidak lepas dari bantuan banyak pihak baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, pada kesempatan ini peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. dr. H. Ardi Pramono, Sp.An.,M.Kes selaku dekan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

2. Sri Sumaryani, S.Kep.,Ns.,M.Kep.,Sp.Mat.,HNC., selaku Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

3. Dianita Sugiyo, S.Kep., Ns., MHID., HNC selaku mentor atau dosen pembimbing yang telah membimbing kami hingga menyelesaikan karya tulis ilmiah ini.

4. Dosen penguji Ibu Dr. Titih Huriah, S.Kep.,Ns.,M.Kep.,Sp.Kom yang telah meluangkan waktu untuk menguji dan memberi arahan kepada penulis dalam penyelesaian karya tulis ilmiah ini.

5. Keluarga tercinta yang telah memberikan doa, semangat dan dukungan dalam penyelesaian karya tulis ilmiahini.

6. Responden penelitian ini yaitu mahasiswa teknik mesin angkatan 2015 Univeristas Muhammadiyah Yogyakarta

7. Teman-teman PSIK 2012 seangkatan yang selalu memberikan semangat dan dukungan yang besar dalam menyelesaikan karya tulisini.


(9)

8. Teman-teman sejawat yang telah membantu dalam penyusunankarya tulis ilmiah ini.

Peneliti menyadari bahwa karya tulis ilmiah memiliki kekurangan, mengingat keterbatasan peneliti, oleh karena itu peneliti mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak demi kesempurnaan karya tulis ilmiah ini. Wassalammu’alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh.

Yogyakarta, 22 Agustus 2016 Penulis


(10)

ix DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

PERNYATAAN KEASLIAN PENULISAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

HALAMAN MOTTO ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR SINGKATAN ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

INTISARI ... xiv

ABSTRACT ... xv

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah ... 1

B. Rumusan masalah... 5

C. Tujuan penelitian ... 5

D. Manfaat penelitian ... 6

E. Keaslian penelitian ... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka ... 10

A.Strategi dalam Pendidikan Kesehatan ... 10

a. Pengaruh Media Audio Visual ... 11

b. Manfaat Penggunaan Audio Visual ... 12

c. Sistem Pendidikan Kesehatan dalam Memotivasi Berhenti Merokok 14 d. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi ... 15

a. Pendukung dalam Berhenti Merokok ... 15

b. Penghambat dalam Berhenti Merokok ... 16

B. Kerangka Konsep ... 19


(11)

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis penelitian ... 20

B. Populasi dan sampel ... 21

C. Lokasi dan waktu penelitian... 22

D. Variabel penelitian ... 22

E. Definisi operasional ... 23

F. Instrumen penelitian ... 25

G. Teknik pengumpulan data ... 27

H. Uji validitas dan reliabilitas ... 29

I. Pengolahan data Metode analisa data ... 30

J. Etika penelitian... 32

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 33

B. Hasil Penelitian... 34

1. Karakteristik Responden Penelitian ... 34

2. Gambaran Motivasi Berhenti Merokok Kelompok Penelitan ... 35

3. Hasil Uji Wilcoxon pengaruh pemberian pendidikan kesehatan terhadap tingkat motivasi ... 36

4. Hasil Uji Perbedaan Rerata Motivasi Berhenti Merokok antara Kelompok Intervensi dan Kelompok Kontrol ... 37

C. Pembahasan 1. Karakteristik responden penelitian ... 38

2. Pengaruh antara Media Audio Visual dengan Motivasi Berhenti Merokok ... 40

3. Pengaruh Media Audio Visual terhadap Motivasi Berhenti Merokok Pada Kelompok Intervensi dan Kontrol ... 41

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 48

B. Saran ... 48

DAFTAR PUSTAKA ... 50 LAMPIRAN


(12)

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Definisi Operasional...23 Tabel 3.2 Kisi-Kisi Pertanyaan Kuesioner Motivasi...27 Tabel 4.3 Karakteristik responden berdasarkan usia...34 Tabel 4.4 Gambaran Motivasi Berhenti Merokok Kelompok Intervensi dan

Kelompok Kontrol...35 Tabel 4.5 Hasil Uji Wilcoxon Kelompok Intervensi Disertai Informasi Rerata dan Simpang Baku...36 Tabel 4.6 Hasil Uji wilcoxon Kelompok Kontrol Disertai Informasi Rerata dan

Simpang Baku...37 Tabel 4.7 Hasil Uji Mann Whitney Disertai Informasi Rerata dan Simpang


(13)

DAFTAR SINGKATAN

Kemenkes : Kementerian Kesehatan GATS : Global Adult Tobacco Survey WHO : World Health Organization Depkes : Departemen Kesehatan

TCSCIAKMI : Tobacco Control Support Center Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia


(14)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Permohonan menjadi responden Lampiran 2 Persetujuan menjadi responden

Lampiran 3 Program Pemberian Media Audio Visual Lampiran 4 Kuesioner Motivasi Berhenti Merokok

Lampiran 5 Lembar Hasil Uji Validitas dan Reabilitas Kuesioner Lampiran 6 Hasil Olah Data Penelitian


(15)

Apriana, Ariffah. (2016). Pengaruh Pendidikan Kesehatan dengan Media Audio Visual Terhadap Motivasi Berhenti Merokok Pada Mahasiswa Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Angkatan 2015

Pembimbing :

Dianita Sugiyo, S.Kep.,Ns.,MHID.,HNC INTISARI

Latar Belakang: Perilaku merokok merupakan salah satu bahaya yang mengancam anak, remaja dan wanita Indonesia. Indonesia menempati urutan kelima dengan tingkat konsumsi rokok tertinggi didunia. Keinginan seseorang berhenti merokok timbul disebabkan pengetahuan seseorang terhadap bahaya rokok yang disertai dengan keinginan dan motivasi yang kuat untuk melaksanakannya. Seiring perkembangan zaman, media elektronik sangat memungkinkan sebagai media dalam memberikan motivasi, salah satunya yaitu dengan menggunakan video.

Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan dengan media audio visual terhadap motivasi berhenti merokok pada mahasiswa teknik mesin universitas muhammadiyah yogyakarta angkatan 2015. Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan penelitian Quasy Eksperimental

pretest-posttest dengan control group design. Teknik sampling yang digunakan

adalah probability sampling dengan metode simple random sampling. Jumlah populasi pada penelitian ini sebanyak 107 populasi, dari 107 populasi tersebut diambil 25% atau 26 responden sebagai sampel penelitian. 26 sebagai kelompok intervensi dan 26 sebagai kelompok kontrol.

Hasil Penelitian: Hasil analisis uji statistik dengan menggunakan uji Wilcoxon pada kelompok intervensi didapatkan nilai p value= 0,001 (p<0,05) dengan rerata motivasi tertinggi pada pengukuran motivasi post-test setelah diberikan media audio visual, sedangkan pada kelompok kontrol diperoleh nilai p=0,007 dengan rerata paling tinggi pada pengukuran motivasi post-test setelah diberikan leaflet. Kesimpulan: Ada pengaruh pemberian pendidikan kesehatan dengan media

audio visual terhadap motivasi berhenti merokok pada mahasiswa teknik mesin

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta angkatan 2015 dengan tingkat motivasi lebih tinggi. Pada kelompok kontrol yang diberikan leaflet terdapat pengaruh motivasi berhenti merokok.

Kata Kunci: Media Audio Visual (video), Pendidikan Kesehatan, Berhenti Merokok


(16)

xv

Apriana, Ariffah (2016). Effect of Health Education by Audio Visual Media Towards Stop Smoking Motivation to Mechanical Engineering Student UMY 2015

Advisor :

Dianita Sugiyo, S.Kep., Ns., MHID., HNC

ABSTRACT

Background: Background: the Smoking Behaviour is one of the dangers that threaten children, adolescents and women of Indonesia. Indonesia ranks fifth highest cigarette consumption level in the world. A person's desire to stop smoking arising due to a person's knowledge against the dangers of smoking are accompanied by a strong desire and motivation to carry it out. Over time, the electronic media it's possible as the media in providing the motivation, one of which is by using video.

Purpose: the purpose of this research is to know the influence of health education with audiovisual media against motivation to stop smoking in students of mechanical engineering University of muhammadiyah yogyakarta force 2015. Research methods: this research is a research Experimental pretest-posttest Quasy with control group design. The sampling technique used is a probability sampling method with simple random sampling. The number of population in this study as many as 107 populations, from the population taken 107 25 or 26% of the respondents as the sample of the study. 26 as the 26th and intervention group as a control group.

Results of research: analysis of the results of statistical tests using Wilcoxon test on intervention group obtained p value = 0.001 value (p < 0.05) with the average highest motivation motivational measurement on post-test after the given audio visual media, whereas in the control group p = 0.007 values obtained with the highest average on measurements of motivational post-test after being given a leaflet.

Conclusion: there is an influence of the granting of health education with audiovisual media against motivation to stop smoking in students of mechanical engineering University of Muhammadiyah Yogyakarta force 2015 with a higher level of motivation. In the control group who were given a leaflet there are influences of motivation to stop smoking.


(17)

(18)

Apriana, Ariffah. (2016). Pengaruh Pendidikan Kesehatan dengan Media Audio Visual Terhadap Motivasi Berhenti Merokok Pada Mahasiswa Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Angkatan 2015

Pembimbing :

Dianita Sugiyo, S.Kep.,Ns.,MHID.,HNC INTISARI

Latar Belakang: Perilaku merokok merupakan salah satu bahaya yang mengancam anak, remaja dan wanita Indonesia. Indonesia menempati urutan kelima dengan tingkat konsumsi rokok tertinggi didunia. Keinginan seseorang berhenti merokok timbul disebabkan pengetahuan seseorang terhadap bahaya rokok yang disertai dengan keinginan dan motivasi yang kuat untuk melaksanakannya. Seiring perkembangan zaman, media elektronik sangat memungkinkan sebagai media dalam memberikan motivasi, salah satunya yaitu dengan menggunakan video.

Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan dengan media audio visual terhadap motivasi berhenti merokok pada mahasiswa teknik mesin universitas muhammadiyah yogyakarta angkatan 2015. Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan penelitian Quasy Eksperimental

pretest-posttest dengan control group design. Teknik sampling yang digunakan

adalah probability sampling dengan metode simple random sampling. Jumlah populasi pada penelitian ini sebanyak 107 populasi, dari 107 populasi tersebut diambil 25% atau 26 responden sebagai sampel penelitian. 26 sebagai kelompok intervensi dan 26 sebagai kelompok kontrol.

Hasil Penelitian: Hasil analisis uji statistik dengan menggunakan uji Wilcoxon pada kelompok intervensi didapatkan nilai p value= 0,001 (p<0,05) dengan rerata motivasi tertinggi pada pengukuran motivasi post-test setelah diberikan media audio visual, sedangkan pada kelompok kontrol diperoleh nilai p=0,007 dengan rerata paling tinggi pada pengukuran motivasi post-test setelah diberikan leaflet. Kesimpulan: Ada pengaruh pemberian pendidikan kesehatan dengan media

audio visual terhadap motivasi berhenti merokok pada mahasiswa teknik mesin

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta angkatan 2015 dengan tingkat motivasi lebih tinggi. Pada kelompok kontrol yang diberikan leaflet terdapat pengaruh motivasi berhenti merokok.

Kata Kunci: Media Audio Visual (video), Pendidikan Kesehatan, Berhenti Merokok


(19)

Apriana, Ariffah (2016). Effect of Health Education by Audio Visual Media Towards Stop Smoking Motivation to Mechanical Engineering Student UMY 2015

Advisor :

Dianita Sugiyo, S.Kep., Ns., MHID., HNC

ABSTRACT

Background: Background: the Smoking Behaviour is one of the dangers that threaten children, adolescents and women of Indonesia. Indonesia ranks fifth highest cigarette consumption level in the world. A person's desire to stop smoking arising due to a person's knowledge against the dangers of smoking are accompanied by a strong desire and motivation to carry it out. Over time, the electronic media it's possible as the media in providing the motivation, one of which is by using video.

Purpose: the purpose of this research is to know the influence of health education with audiovisual media against motivation to stop smoking in students of mechanical engineering University of muhammadiyah yogyakarta force 2015. Research methods: this research is a research Experimental pretest-posttest Quasy with control group design. The sampling technique used is a probability sampling method with simple random sampling. The number of population in this study as many as 107 populations, from the population taken 107 25 or 26% of the respondents as the sample of the study. 26 as the 26th and intervention group as a control group.

Results of research: analysis of the results of statistical tests using Wilcoxon test on intervention group obtained p value = 0.001 value (p < 0.05) with the average highest motivation motivational measurement on post-test after the given audio visual media, whereas in the control group p = 0.007 values obtained with the highest average on measurements of motivational post-test after being given a leaflet.

Conclusion: there is an influence of the granting of health education with audiovisual media against motivation to stop smoking in students of mechanical engineering University of Muhammadiyah Yogyakarta force 2015 with a higher level of motivation. In the control group who were given a leaflet there are influences of motivation to stop smoking.


(20)

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Merokok merupakan salah satu bahaya yang mengancam anak, remaja dan wanita Indonesia. Mengkonsumsi rokok merupakan salah satu faktor risiko terjadinya berbagai penyakit tidak menular seperti penyakit jantung koroner, stroke, kanker, penyakit paru kronik dan diabetes militus yang merupakan penyebab kematian utama di dunia, termasuk Indonesia (Kemenkes, 2013).

World Health Organization (2011) menyatakan, jumlah perokok di Indonesia saat ini menempati urutan ke-5 setelah China, India, USA, dan Rusia, dimana kelima negara ini mempresentasikan 52% dari total perokok di seluruh dunia. Jumlah perokok di dunia menurut WHO pada tahun 2009 mencapai 1,1 milyar yang terdiri dari 47% adalah pria, 12% adalah wanita dan 49% diantaranya adalah anak-anak. Berdasarkan data terakhir dari WHO (2011), angka prevalensi merokok di Indonesia merupakan salah satu di antara yang tertinggi di dunia, dimana presentasenya mencapai 46,8% pada laki-laki dan 3,1% pada perempuan usia 10 tahun keatas yang diklasifikasikan sebagai perokok (WHO, 2011).

Hasil penelitian terbaru yang dilakukan oleh Global Adult Tobacco

Survey (GATS,2011), jumlah perokok aktif di Indonesia sebanyak 67%


(21)

2

data 6 tahun yang lalu terjadi peningkatan sebesar 14% pada perokok laki-laki (Depkes, 2013).

Pada tahun 2013, perokok aktif laki-laki tertinggi pada usia 25-29 tahun yang berjumlah 56.860.457 dan perokok aktif perempuan tertinggi pada usia 45-49 tahun berjumlah 58.750.591 (TCSCIAKMI, 2014). Perilaku merokok ini biasanya dipengaruhi beberapa hal antara lain coba-coba, pengaruh teman, supaya dihargai, lebih percaya diri, relaksasi, merasa jantan, penghilang stres, serta kurangnya pengetahuan akan bahaya perilaku merokok bagi kesehatan (Yusnia, 2015).

Semakin muda seseorang mulai merokok kemungkinan untuk berhenti merokok akan lebih rendah karena merokok memiliki efek ketergantungan, apabila dilakukan penghentian merokok secara mendadak maka akan menimbulkan efek seperti gemetar, keluar keringat, cepat marah, cemas, frustasi dan insomnia atau bisa dikenal dengan withdrawals symptom (Syafiie cit Hadi, 2014). Saat ini semua orang mengetahui tentang bahaya yang ditimbulkan akibat rokok, tetapi hal ini tidak pernah berkurang dan hampir setiap saat dapat ditemui banyak orang yang merokok bahkan perilaku merokok sudah sangat wajar dipandang oleh para remaja khususnya remaja laki-laki (Susilo, 2009). Pengetahuan yang cukup akan memotivasi individu untuk berperilaku sehat. Orang yang dipenuhi banyak informasi (pengetahuan) akan mempersepsikan informasi tersebut sesuai dengan predisposisi psikologisnya. Pengetahuan yang memadai tentang bahaya rokok bagi kesehatan diharapkan membuat orang yang belum merokok tetap tidak


(22)

merokok dan para perokok yang sudah terlanjur bisa menghentikan kebiasaan yang sangat berbahaya ini (Putri, 2010).

Keinginan seseorang berhenti merokok disebabkan oleh pengetahuan seseorang terhadap bahaya rokok yang disertai dengan keinginan dan motivasi yang kuat untuk melaksanakannya (Kumboyono cit Nainggolan 2011). Motivasi merupakan faktor penggerak maupun dorongan yang dapat memicu timbulnya rasa semangat dan juga mampu merubah tingkah laku seseorang untuk menuju pada hal yang lebih baik untuk dirinya sendiri (Dariyati cit Sardiman, 2015).

Pemberian motivasi bisa dilakukan dengan berbagai cara yang menarik untuk meningkatkan minat sasaran yang dituju. Seiring dengan perkembangan zaman, media elektronik sangat memungkinkan sebagai media dalam memberikan motivasi, yaitu dengan menggunakan video. Video merupakan media audio-visual yang dapat mengungkapkan objek dan peristiwa seperti keadaan sesungguhnya, dengan menggunakan video seseorang mampu memahami pesan pembelajaran secara lebih bermakna sehingga informasi yang disampaikan melalui video tersebut dapat dipahami secara utuh (Primavera, 2014).

Penggunaan Audio Visual tidak harus digolongkan sebagai pengalaman belajar yang diperoleh dari penginderaan yaitu indera penglihatan dan indera pendengaran, tetapi sebagai alat teknologis yang bisa memperkaya serta memberikan pengalaman konkret kepada seseorang (Sudjana cit Armah 2013). Penelitian yang dilakukan Nugroho et al (2011), pengaruh penyuluhan


(23)

4

kesehatan menggunakan audio visual terhadap peningkatan motivasi berhenti merokok lebih signifikan karena lebih menarik perhatian seseorang sehingga membangkitkan antusiasme seseorang untuk mendapatkan informasi dan juga lebih mudah diterima dibandingkan menggunakan media cetak, sehingga mengakibatkan rata-rata skor motivasi yang mendapatkan penyuluhan dengan menggunakan media audio visual lebih tinggi dari pada media cetak.

Penelitian lain yaitu dilakukan oleh Haryoko (2009) dimana penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas dari media audio visual sebagai bahan ajar dengan jumlah sampel 33,16 siswa diberikan pendidikan dengan metode audio visual dan 17 siswa diberikan pendidikan konvensional atau pembelajaran biasa dengan rata-rata skor 86 yang diberikan metode audio visual dan skor 78,33 yang menggunakan metode belajar biasa. Hasil survei yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistika (2010) menunjukkan bahwa jumlah penduduk di Provinsi Yogyakarta sebanyak 3.457.491 jiwa, sementara untuk prevalensi perokok remaja di Provinsi Yogyakarta menurut BPS (2012), menunjukkan bahwa prevalensi perokok remaja saat ini dan rata-rata batang rokok yang dihisap oleh remaja di Provinsi DI Yogyakarta, yaitu sebanyak 31,6%.

Berdasarkan studi pendahuluan yang telah dilakukan oleh peneliti pada bulan November di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta diketahui bahwa masih banyak mahasiswa yang merokok, didapatkan 107 perokok dari 210 mahasiswa di Fakultas Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Angkatan 2015. Mahasiswa yang merokok ini dapat dilihat di sekitar kampus


(24)

terutama di sekitar kantin kampus, meskipun di depan pintu masuk Universitas Muhammadiyah Yogyakarta terdapat tulisan “kawasan bebas asap rokok”, pada kenyataannya masih banyak dari mahasiswa yang mengkonsumsi rokok.

Selain itu Peraturan Pemerintahan, Pimpinan Pusat Muhammadiyah melalui Majelis Tarjih dan Tajdid, mengeluarkan fatwa bahwa merokok hukumnya haram, karena rokok lebih banyak mudaratnya daripada keuntungannya (Ilyas, 2010), sehingga kita perlu melakukan hal yang dapat meningkatkan pengetahuan seseorang akan bahaya rokok, yang diharapkan dapat membuat seseorang sadar dan berkehendak untuk berhenti merokok.

Menurut uraian di atas maka penulis tertarik untuk meneliti dengan judul Pengaruh Pendidikan Kesehatan dengan Media Audio Visual Terhadap Motivasi Berhenti Merokok Pada Mahasiswa Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Angkatan 2015.

B. Rumusan Masalah

“Bagaimanakah pengaruh pendidikan kesehatan dengan media audio visual terhadap motivasi berhenti merokok pada mahasiswa Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Angkatan 2015?”

C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum

Mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan dengan media audio visual terhadap motivasi berhenti merokok pada mahasiswa Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Angkatan 2015.


(25)

6

2. Tujuan khusus

a. Mengetahui karakteristik perokok pada mahasiswa Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Yogyakarta angkatan 2015

b. Mengetahui tingkat motivasi berhenti merokok mahasiswa Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Yogyakarta sebelum diberikan media audio visual pada kelompok eksperimen

c. Mengetahui tingkat motivasi berhenti merokok mahasiswa Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Yogyakarta sebelum diberikan

leaflet pada kelompok kontrol

d. Mengetahui tingkat motivasi berhenti merokok mahasiswa Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Yogyakarta sesudah diberikan media audio visual pada kelompok eksperimen

e. Mengetahui tingkat motivasi berhenti merokok mahasiswa Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Yogyakarta sesudah diberikan

leaflet pada kelompok kontrol

D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu dasar teori dalam meningkatkan motivasi perokok untuk berhenti merokok.

2. Manfaat Praktis

a. Manfaat Untuk Mahasiswa

Dengan penelitian ini, responden akan mendapatkan manfaat yaitu dapat memotivasi responden untuk berhenti merokok


(26)

b. Manfaat untuk pelayanan kesehatan

Hasil dari penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu dasar teori dan referensi untuk meningkatkan motivasi berhenti merokok untuk menurunkan jumlah perokok sehingga dapat mencegah terjadinya penyakit tidak menular yang disebabkan oleh rokok agar terciptanya masyarakat yang sehat.

c. Manfaat untuk keilmuan

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai tambahan teori dan informasi dalam melakukan penyuluhan mengenai rokok dan dalam meningkatkan kesadaran dan motivasi dari perokok untuk berhenti merokok.

E. Keaslian Penelitian

1. Hadi, T.P (2014) dengan judul “Hubungan Antara Health Belief Model Dengan Motivasi Berhenti Merokok Pada Mahasiswa PSIK Universitas Muhammadiyah Yogyakarta”. Jenis penelitian ini analitik korelasional dengan metode cross sectional. Sampel dipilih dengan menggunakan total sampling. Hasil dari penelitian ini yaitu sebagian besar responden pada penelitian ini memiliki motivasi yang sedang untuk berhenti merokok, dari hasil analisa variabel ancaman penyakit akibat merokok memiliki nilai signifikan (p<0,004) dengan motivasi berhenti merokok yang artinya terdapat hubungan antara persepsi mahasiswa PSIK UMY tentang ancaman penyakit akibat merokok dengan motivasi mereka untuk berhenti merokok, sedangkan manfaat


(27)

8

berhenti merokok dan hambatan berhenti merokok tidak signifikan (p>0,05) dengan motivasi berhenti merokok. Perbedaan penelitian yang dilakukan oleh peneliti dengan penelitian ini adalah dalam jenis penelitian yaitu dengan menggunakan penelitian kuantitatif, jenis penelitian menggunakan Quasi Eksperimentalpretest-posttest with

control group design, tempat penelitian yaitu di Fakultas Teknik Mesin

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, sampel penelitian yaitu Mahasiswa Teknik Mesin, teknik pengambilan sampel yaitu

non-probability sampling dengan metode simple random sampling.

Persamaan dengan penelitian ini adalah dalam variabel penelitian yaitu motivasi berhenti merokok.

2. Pratiwi, Dian (2015) dengan judul “Hubungan Pictorial Health Warning (PHW) Dengan Motivasi Berhenti Merokok Di SMK 1 Muhammadiyah Gamping”. Jenis penelitian ini penelitian korelasional dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel yang digunakan sebanyak 96 responden yang merokok dengan menggunakan teknik pengambilan sampel menggunakan Random Sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai probabilitas PHW dengan motivasi berhenti merokok adalah p=0,00 (p<0,05). Perbedaan penelitian yang dilakukan oleh peneliti dengan penelitian ini adalah dalam jenis penelitian yaitu dengan menggunakan penelitian kuantitatif, jenis penelitian menggunakan Quasi


(28)

Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, sampel penelitian yaitu Mahasiswa Teknik Mesin, teknik pengambilan sampel yaitu non-probability sampling dengan metode simplerandom

sampling. Persamaan dengan penelitian ini adalah dalam variabel


(29)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Strategi dalam Pendidikan Kesehatan

Pendidikan kesehatan sangat berpengaruh terhadap kebiasaan merokok, hal ini berpengaruh pada peningkatan pengetahuan seseorang tentang masalah yang berkaitan dengan kebiasaan merokok dan terbukti dapat mengurangi konsumsi merokok pada remaja (Ambarwati, dkk 2014). Selain adanya pengetahuan, keinginan dan motivasi yang kuat maka keinginan seseorang untuk berhenti merokok akan timbul. Persepsi terhadap manfaat berhenti merokok merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi motivasi berhenti merokok dan rendahnya persepsi seseorang terhadap manfaat berhenti merokok dapat menjadi salah satu faktor penghambat berhenti merokok (Kumboyono, 2011).

Salah satu strategi pendidikan kesehatan dalam memotivasi berhenti merokok yaitu dengan menggunakan pesan media audio visual. Penggunaan pesan media audio visual bahaya merokok dapat mengalokasikan sumber daya kognitif seorang perokok untuk memproses pesan media dengan satu aliran atau beberapa audio terus menerus sehingga perokok dapat menerima informasi yang ada dari video tersebut (Lee, 2013). Menurut Yuliati (2015), manusia belajar melalui berbagai macam penginderaan (penciuman, raba, pendengaran, penglihatan, dan rasa), dari kelima indera tersebut paling banyak belajar melalui indera penglihatan dan pendengaran sehingga memiliki


(30)

keefektifan yang cukup tinggi dalam memberi edukasi efektif terhadap bahaya rokok dan dalam mengurangi kebiasaan merokok. Semakin banyak pancaindra yang dilibatkan maka akan semakin banyak pula informasi yang didapatkan. Menurut penelitian ahli, pancaindra yang paling banyak menyalurkan pengetahuan ke otak adalah mata 75% - 87%, sedangkan 13 % - 25 % didapat melalui indra lainnya (Maulana, 2009).

Respon seseorang dalam menerima informasi dari media berbeda-beda, tidak semua orang dapat menerima stimulus dari media tersebut. Efek stimulus respons pada individu dimulai dengan perhatian atau terpaan pada pesan di media dan keberhasilan stimulus yang disampaikan kepada seseorang melalui media dapat dilihat dari perhatian dan reaksi seseorang tersebut (Abdurahman, 2014).

1. Pengaruh Media Audio Visual dalam Memotivasi Berhenti Merokok Salah satu media pendidikan kesehatan dalam memotivasi berhenti merokok adalah dengan menggunakan audio visual (Williams dkk, 2013).Video adalah kontekstual unggul rekaman audio yang memberikan data pengamatan tentang komunikasi nonverbal dan spesifik sehingga dapat mengamati beberapa perilaku dan hubungan antara fenomena yang menarik atau peristiwa. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh (Scherer, 2013; HS, 2011) bahwa respon otak untuk memproses gambar/visual sangat cepat, bisa mencapai 60.000 kali lebih cepat dibandingkan dengan memproses pesan berupa teks, keadaan ini


(31)

12

dipengaruhi oleh peningkatan aktivitas listrik otak manusia ketika dirangsang dengan gambar/visual.

Visualisasi adalah suatu bentuk penyampaian informasi yang digunakan untuk menjelaskan sesuatu dengan gambar, animasi atau diagram yang bisa dieksplor, dan upaya dalam mendeskripsipkan maksud tertentu menjadi sebuah bentuk informasi yang lebih mudah dipahami agar dapat memprediksi kesimpulan, dengan adanya visualisasi ancaman kesehatan pada bungkus rokok cukup memberikan perubahan sikap bagi perokok, dari perokok berat menjadi mengurangi kebiasaan merokoknya bahkan sampaiingin berhenti merokok (Yuliati, 2015).

Hasil penelitian yang dilakukan olehHaryoko (2009). Hasil belajar mahasiswa yang menggunakan media audio visual jauh lebih tinggi dibandingkan dengan hasil belajar mahasiswa yang menggunakan pendekatan konvensional karena dengan pembelajaran menggunakan pendekatan konvensional mahasiswa dapat mengalami kejenuhan sedangkan dengan pembelajaran dengan media audio visual mahasiswa dapat dibawa dalam dunia yang mendekati kenyataan sehingga dengan penggunaan audio visual dapat merangsang pikiran, perasaan dan minat serta perhatian.

2. Manfaat Penggunaan Audio Visual

Beberapa kelebihan dalam penggunaan audio visual adalah dapat memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan sikap sehingga dengan penggunaan media audio visual maka informasi belajar atau penyalur


(32)

pesan lebih efektif, dapat menambah wawasan insan pendidikan. Audio visual bahkan dapat memberikan rangsangan, stimulus yang kuat bagi seseorangyang dapat memperlancar, memperkuat ingatan seseorang sehingga pada akhirnya dapat mengoptimalkan kemampuannya dan potensinya (Haryoko, 2009).

Seseorang cenderung lebih tertarik dalam penggunaan video dengan materi

berwarna karena materi yang terkandung dalam video dapat lebih cepat dihayati.

Kemudahan penghayatan materi yang terkandung dalam video disebabkan oleh

penyajian video yang memuat alur cerita, seseorang yang mulai merokok sampai

dengan penyakit-penyakit yang dideritanya, sehingga seseorang mampu

berempati dengan keadaan tokoh yang ada dalam cerita video tersebut

(Ambarwati dkk, 2014). Penggunaan pesan media audio bahaya merokok pada

seseorang perokok dapat mengalokasikan sumber daya kognitifnya sehingga

dapat memproses pesan media dengan aliran satu atau beberapa audio terus

menerus dan menerima informasi yang ada dari video tersebut. Otak juga telah

menunjukkan bahwa isyarat merokok berhubungan dengan aktivasi saraf yang

terlibat dalam visuo-spasial perhatian dan tidak hanya berhubungan dengan

reward pengolahan (Lee, 2013).

Alokasi sumber daya kognitif seseorang terbatas, dan pengolahan pesan terjadi melalui mekanisme yang otomatis dan dikendalikan, hal ini diarahkan pada tujuan dari sumber daya yang disengaja dan didorong karena adanya faktor biologis, dengan adanya fitur struktural dalam pesan media seperti pemotongan atau suntingan dari video, efek dari suara maka respon otomatis seseorang dalam menanggapi pesan media akan timbul


(33)

14

sehingga memunculkan fitur pesan dan pengaruh konten motivasi yang relevan terhadap tingkat sumber daya benar-benar dialokasikan untuk memproses pesan (Lee, 2013).

Treisman, A., & Zhang. W. (2006), media audio visual khususnya film bersuara memiliki karakteristik khusus yaknidapat menggambarkan suatu proses, kejadian dan sebagainya, dapat menimbulkan kesan ruang dan waktu sehingga suara yang dihasilkan dapat menimbulkan realita pada gambar dalam bentuk ekspresi murni. Penurunan memori dapat terjadi ketika informasi yang ditampilkan hanya dalam bentuk visual saja, sedangkan memori cenderung naik ketika informasi yang ditampilkan dalam bentuk audio dan visual.

Semakinbanyak indera yang bekerja dalam menerima informasi, maka semakin banyak pulayang tersimpan dalam memori. Menurut teori Treisman, penyeleksian informasi dilakukan di bagian akhir. Perbedaan penyeleksian informasi sangat mempengaruhi informasi seseorang dan informasi yang diberikan atensi lebih besar maka seseorang lebih mudah untuk mengingat.

3. Sistem Pendidikan Kesehatan dalam Memotivasi Berhenti Merokok Menurut penelitian Buczkowski dkk (2014), di negara Polandia telah menerapkan peraturan melindungi masyarakat dari konsekuensi konsumsi tembakau yaitu dengan adanya larangan merokok di tempat umum, larangan iklan tembakau, dan persyaratan untuk label kesehatan-peringatan untuk ditempatkan pada produk tembakau hal itu membuat


(34)

minat pembeli berkurang sehingga konsumsi rokok dapat berkurang juga, selain itu faktor lain yang dapat memotivasi seseorang berhenti merokok dengan adanya harga rokok yang lebih mahal sehingga seseorang sampai tidak merokok karena tidak mempunyai uang untuk membeli kebutuhan sampingan seperti rokok (Yulianti, 2015).

Banyak diselenggarakan kampanye nasional dan lokal untuk meningkatkan kesadaran tentang bahaya kesehatan yang berhubungan dengan merokok dan mengurangi jumlah perokok, dan di negara Jerman telah diterapkan larangan merokok dan bebas asap rokok (Kohler & Minkner, 2014). Iklan layanan masyarakat (ILM) berpengaruh pada larangan berhenti merokok, dengan adanya paparan pesan anti merokok yang berulang dari waktu ke waktu maka dapat mendorong perubahan sikap atau perilaku perokok (Falcone dkk, 2013).

4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi a. Pendukung dalam Berhenti Merokok

Masalah merokok di kalangan remaja masih menjadi masalah kesehatan masyarakat sampai saat ini. Faktor yang mempengaruhi remaja dalam berhenti merokok yaitu faktor lingkungan dan sosial, hal ini dengan adanya faktor lingkungan dan sosial mempengaruhi remaja dalam berhenti merokok bahkan dengan adanya larangan merokok dan pemberitahuan bahaya merokok membuat seseorang mengurangi dalam merokok, selain itu dukungan dan sikap orang tua sangat berperan dalam penghentian merokok oleh remaja. Tingginya


(35)

16

prevalensi pada remaja akan meningkatkan angka kematian prematur dan penyakit kronis. Oleh karena itu, perilaku merokok harus dihentikan (Tworek et al., 2014).

Seseorang yang percaya bahwa merokok telah merusak kesehatan mereka lebih mempengaruhi niat untuk berhenti merokok (Myung dkk, 2012). Faktor utama dalam upaya berhenti merokok yaitu adanya masalah kesehatan, dan menekankan adanya bahaya merokok sejak di usia dini sehingga tidak adanya perilaku merokok yang berkelanjutan. Motivasi instrinsik pada remaja lebih berpengaruh terhadap berhenti merokok dari pada motivasi ekstrinsik, karena motivasi ekstrinsik dengan adanya dukungan orang lain atau orang terdekat seperti teman-teman sebaya dan orang tua, yang paling penting dalam motivasi berhenti merokok yaitu dengan adanya niat dari seseorang itu sendiri dan keinginan berhenti merokok diperlukan adanya sebuah proses yang lama karena disebabkan adanya ketergantungan nikotin dan motivasi yang pada tiap perokok berbeda-beda (Johnston dkk, 2012; Celik, 2013 & Borland dkk, 2010).

b. Penghambat dalam Berhenti Merokok

Penelitian yang dilakukan Kumboyono (2011) pada mahasiswa menunjukkan salah satu faktor penghambat motivasi untuk berhenti merokok yaitu rendahnya persepsi perokok terhadap ancaman yang dapat disebabkan oleh rokok.Remaja menganggap rokok bukanlah hal yang berbahaya dan mengancam jiwa sehingga mereka tetap


(36)

mempertahankan perilaku merokoknya, dan mereka juga menganggap rokok tidak menyebabkan kematian dan hanya menyebabkan penyakit jantung, impotensi, gangguan kehamilan, janin dan mereka hanya mengetahui merokok hanya dapat menyebabkan penyakit yang hanya tertera pada bungkus rokok.

Faktor yang mempengaruhi seseorang merokok yaitu berasal dari faktor psikologis antara lain faktor internal dan eksternal. Faktor internal yang meliputi kebiasaan, reaksi emosi yang positif, reaksi penurunan emosi, ketagihan, pusing, gelisah, merasa kurang jantan sehingga membuat tidak percaya diri dan faktor eksternal yang meliputi orang tua yang merokok juga memberikan dampak anak tersebut terus merokok dan teman pergaulan sangat berpengaruh dalam motivasi berhenti merokok ini dikarenakan adanya penolakan sosial dari teman sehingga seseorang cenderung akan melanjutkan kebiasaannya tanpa ragu-ragu (Aini, 2013 dan Kumboyono, 2011).

Faktor lain yang menyebabkan seseorang merokok yaitukarena adanya pengaruh iklan, dengan melihat iklan dimedia massa dan elektronik sehingga membuat seseorang sering kali terpicu untuk meniru perilaku dalam iklan tersebut (Fikriyah, 2012). Kondisi lingkungan yang mayoritas adalah pengguna tembakau dan faktor candu yang menyebabkan mengalami kesulitan melepaskan diri dari ketergantungan akan rokok (Rosomary, 2013).


(37)

18

Penentuan keberhasilan berhenti merokok pada mahasiswa bukan hal yang mudah, terutama bagi perokok berat, hal ini tergantung pada penyebab awal merokok, rentang waktu menjadi perokok, dosis rokok yang dihisap, dan kuatnya gejolak yang dialami sehingga dibutuhkan usaha yang lebih keras untuk dapat berhenti merokok.Semakin banyak jumlah nikotin yang menumpuk dalam tubuh maka perokok semakin sulit untuk meninggalkan rokoknya, hal tersebut disebabkan oleh nikotin yang mampu menimbulkan perasaan menyenangkan yang membuat perokok ketagihan ingin merokok lebih banyak dan akan menambah jumlah batang rokok yang dihisap per harinya (Rosita & Suswardanya, 2012).


(38)

B. Kerangka Konsep

Keterangan :

Variabel yang diteliti :

Variabel yang tidak diteliti :

Skema 1. Kerangka Konsep

C. Hipotesis

Ada pengaruh pendidikan kesehatan dengan media audio visual terhadap motivasi berhenti merokok pada mahasiswa Teknik Mesin Angkatan 2015.

Perilaku Merokok

Motivasi berhenti merokok :

- Tinggi - Sedang - Rendah

Faktor yang mempengaruhi motivasi

Faktor Pendukung -lingkungan -sosial

-dukungan orangtua -teman sebaya

Faktor Penghambat -rendahnya persepsi -psikologis

-pengaruh iklan Pendidikan

Kesehatan dengan Audio Visual


(39)

BAB III

METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif.Jenis penelitian ini menggunakan Quasy Eksperimental pretest-posttest with control

group design. Pada penelitian ini, kelompok intervensi akan mendapatkan

pendidikan kesehatan dengan media audio visual, sedangkan kelompok kontrol diberikan leaflet. Sebelum dilakukan intervensi, pada kedua kelompok dilakukan pretest, kemudian dilanjutkan pemberian pendidikan kesehatan dengan media audio visual pada kelompok intervensi. Setelah pemberian intervensi selesai, kemudian dilakukan posttest. Rancangan penelitian yang akan dilakukan adalah sebagai berikut :

O1 XI O2

O3 O4

Keterangan:

O1 : Nilai Pretestpada kelompok intervensi sebelum dilakukan intervensi. O2 : Nilai Posttest pada kelompok intervensi setelah dilakukan intervensi. O3 : Nilai Pretest pada kelompok kontrol sebelum diberikan leaflet. O4 : Nilai Posttest pada kelompok kontrol setelah diberikan leaflet. X : Pemberian pendidikan kesehatan dengan media audio visual pada


(40)

B. Populasi dan Sampel 1. Populasi Penelitian

Populasi dalam penelitian adalah setiap subjek yang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan (Nursalam, 2013). Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa perokok di Fakultas Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Angkatan 2015 yang berjumlah 107 orang. 2. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah probability sampling dengan metode simple random sampling. 3. Sampel Penelitian

Jumlah sampel pada penelitian ini diambil sebanyak 25% (Arikunto, 2010) dari jumlah populasi sehingga didapatkan total responden 26 orang, 26 sebagai kelompok eksperimen dan 26 orang sebagai kelompok kontrol.

a. Kriteria Inklusi

1) Mahasiswa Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Angkatan 2015.

2) Perokok.

3) Tidak memiliki gangguan penglihatan dan pendengaran. 4) Bersedia menjadi responden penelitian dan dapat bekerjasama

dalam penelitian. b. Kriteria Eksklusi


(41)

22

C. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Tempat penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di ruang lobby teknik mesin Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Alasan peneliti mengambil lokasi penelitian ini karena memudahkan peneliti dalam mengambil data, mudah mengkoordinasi mahasiswa teknik mesin 2015, dan meminimalkan terjadinya bias.

2. Waktu penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni 2016. D. Variabel Penelitian

1. Variabel Bebas (independent)

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pemberian Media Audio Visual.

2. Variabel Terikat (dependent)

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah motivasi untuk berhenti merokok.


(42)

E. Definisi Operasional

Tabel 3.1 Definisi Operasional

Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Hasil Ukur Skala Media

Audio Visual

Suatu media kombinasi antara audio dan visual yang

dikombinasikan serta mempunyai unsur suara dan gambar yang dapat dilihat, memberikan informasi khusus pada seseorang.

Media audio visual dalam penelitian ini adalah berisi 2 video dengan durasi kurang lebih 6 menit (rata-rata @video 3 menit) dan hanya ditayangkan 1 kali.

Media ini memaparkan video dengan judul:

1. Iklan anti merokok anak Thailand

Video ini mengisahkan sepasang anak kecil asal Thailand yang sedang meminta sebuah api kepada perokok di pinggir jalan, lalu seseorang perokok bertanya mengapa kau merokok? anak kecil pun terdiam dan hanya memberikan sebuah kertas yang bertulis kan : Anda khawatirtentang aku, Tapi mengapa tidak tentang diri Anda?

2. Kisah Robby Penderita Kanker Laring Akibat Merokok

Video ini berisi tentang seseorang yang berjuang lebih dari setahun melawan penyakit akibat merokok, yang mengakibatkan keganasan kanker dan menyerang

tenggorakannya, sehingga ia sadar setelah apa yang dialaminya akibat merokok tersebut.

Kedua video ini berisi

memotivasi seseorang untuk berhenti merokok, agar mengetahui bahaya dan akibat dari merokok.


(43)

24

Setelah diberikan intervensi dengan media audio visual, kemudian melakukan diskusi tentang isi dari video

Motivasi berhenti merokok

Suatu dorongan atau keinginan yang datang baik dari diri sendiri atau lingkungan sehingga dapat menyebabkan perubahan

seseorang untuk berhenti merokok meliputi dukungan, persepsi, dan manfaat untuk segera berhenti merokok. Cara ukur: Mengisi pernyataan dengan pilihan jawaban “sangat setuju (SS) = 5 “setuju (S)” = 4 “ragu-ragu (RR)” = 3 “tidak setuju (TS)” = 2 “sangat tidak setuju (STS)” = 1 Alat ukur : kuesioner Kategori Motivasi: Kategori Motivasi Tinggi: jika jawaban akumulasi jumlah skornya berkisar antara 34-45 Kategori Motivasi Sedang: jika jawaban akumulasi jumlah skornya berkisar antara 25-33 Kategori Motivasi Rendah: jika jawaban akumulasi jumlah skornya berkisar antara 0-24 Ordin al


(44)

F. Instrumen Penelitian

Instrumen dalam penelitian ini adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data (Notoatmodjo, 2012). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Video edukasi tentang motivasi berhenti merokok

Video ini berisi tentang bahaya-bahaya merokok dan akibat merokok bagi kesehatan dan usia seseorang. Penelitian mendownload video ini dari youtube dengan alamat :

Video 1 : https://www.youtube.com/watch?v=S-eaYibXl6E Video 2 : https://www.youtube.com/watch?v=WG-2L3fjCjk Pemutaran video dengan menggunakan media laptop dan speaker.

a. Video ini diberikan satu kali intervensi berisi dua sesi dan berdurasi kurang lebih enam menit (rata-rata @video tiga menit)

b. Sebelum video disajikan responden mengisi kuesioner yang menjadi nilai pretest

c. Selanjutnya responden diberikan video, setelah video berakhir responden diberikan kuesioner. Kuesioner ini untuk mendapatkan nilai posttest.

2. Leaflet

Leaflet merupakan alat bantu yang digunakan untuk promosi

kesehatan yang akan diberikan kepada kelompok kontrol, yang mana pendidikan kesehatan diberikan melalui leaflet tanpa memberikan


(45)

26

pendidikan kesehatan secara langsung. Leaflet berisi tentang pengertian, kandungan dari rokok, dampak dari merokok.

3. Kuesioner Motivasi

Kuesioner Motivasi yang di adopsi serta modifikasi dari penelitian Hadi (2014) dengan bentuk pertanyaan tertutup berdasarkan skala Likert dengan pilihan jawaban bertingkat yaitu sangat setuju, setuju, ragu-ragu, tidak setuju, dan sangat tidak setuju.

Pertanyaan yang telah disusun peneliti terdiri dari 9 item dengan skala Likert. Pertanyaan tersebut terdiri dari 8 item favourable (F) dan 1 pertanyaan unfavourable (Uf). Skor pertanyaan favourable adalah 5 poin untuk sangat setuju (SS), 4 poin untuk setuju (S), 3 poin untuk ragu-ragu (RR), 2 poin untuk tidak setuju (TS), dan 1 poin untuk sangat tidak setuju (STS). Skor pertanyaan unfavourable selanjutnya adalah 5 poin untuk sangat tidak setuju (STS), 4 poin untuk tidak setuju (TS), 3 poin untuk ragu-ragu (RR), 2 poin untuk setuju (S), dan 1 poin untuk sangat satuju (SS). Keterangan mengenai akumulasi jumlah skornya berkisar antara 34 - 45 : tinggi, 25 – 33 : sedang, 0 – 24 rendah.


(46)

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Pertanyaan Kuesioner Motivasi

Aspek Motivasi Favourable Unfavourable Jumlah

Dukungan 1, 2, 8 3

Persepsi 3, 4, 9 6 4

Manfaat 5, 7 2

Jumlah total 9

G. Teknik Pengumpulan Data

1. Peneliti mulai mengajukan perizinan pada Bulan Mei, selanjutnya peneliti melakukan uji validitas dan reabilitas.

2. Peneliti melakukan pendekatan terlebih dahulu kepada responden.

3. Peneliti menjelaskan kepada responden masing-masing kelompok kontrol dan intervensi apa saja yang akan dilakukan selama proses penelitian dan kesediaan responden untuk mengikuti selama proses penelitian.

4. Peneliti memberikan informed consent pada responden dan diminta responden untuk menelaah lembar tersebut, jika responden bersedia maka peneliti meminta responden untuk menandatangani lembar tersebut dan mengembalikan ke peneliti.

5. Peneliti melakukan pengambilan data pre-test pada kelompok kontrol tanggal 04 Juni 2016 di gedung G6 lantai 3.

6. Selama proses pengambilan data tersebut peneliti mengawasi jalannya pengisian pre-test.


(47)

28

7. Peneliti melakukan pengambilan data pada kelompok intervensi pada tanggal 04 Juni 2016 di gedung G6 lantai 3.

8. Sebelum melakukan pengambilan data peneliti mengumpulkan dan menunggu responden datang ditempat sesuai kesepakatan sebelumnya, setelah semua responden berkumpul maka dilakukannya pembukaan dan pengisian lembar pre-test.

9. Setelah pengisian pre-test selesai peneliti melakukan intervensi dengan melakukan diskusi tentang riwayat merokok selama kurang lebih 5 menit, dan memberikan media audio visual yang berisi Iklan anti merokok anak Thailand yang berdurasi 5 menit.

10.Setelah dilakukan intervensi lalu dilakukannya tanya jawab selama 10 menit dan menjelaskan maksud dari isi video.

11.Setelah proses intervensi pre-test selesai maka peneliti meminta kontrak waktu di tanggal 07 Juni 2016 untuk memberikan intervensi post-test. 12.Sebelum memberikan kuesioner post-test, maka peneliti memberikan

media audio visual yang berisi kisah Robby penderita kanker laring akibat merokok yang berdurasi 5 menit.

13.Setelah dilakukan intervensi lalu dilakukannya tanya jawab selama 10 menit dan menjelaskan maksud dari isi video dan memberikan kuesioner sebagai post-test.

14.Setelah rangkaian kelompok intervensi selesai peneliti menutup rangkaian kegiatan dan memohon pamit kepada responden.


(48)

15.Tanggal 08 Juni 2016 peneliti memberikan leaflet dan melanjutkan pengambilan data post-test kepada kelompok kontrol diruang kuliah teknik mesin gedung G6 lantai 3 ke setiap responden dengan mengawasi jalannya pengisian post-test.

16.Proses pengambilan data selesai lalu peneliti mulai melakukan analisa data pada Juni 2016.

H. Uji Validitas dan Reabilitas

Uji validitas dan reabilitas dilakukan dengan melakukan uji instrumen kepada populasi yang mempunyai karakteristik yang sesuai dengan subjek penelitian. Uji validitas dilakukan pada Bulan Maret 2016 dengan memberikan kuesioner kepada mahasiswa teknik mesin angkatan 2012 yang merokok. Setelah dilakukan uji validitas maka akan ditentukan hasil pengukuran menggunakan Product Momen Pearson Correlation. Uji statistik peneliti menggunakan 30 responden yang diberikan kuesioner yang berjumlah 13 item pernyataan terkait motivasi berhenti merokok, dari 30 responden didapatkan r tabel sebesar 0,361. Kuesioner dinyatakan valid apabila jumlah r hitung lebih besar dari r tabel, dari 13 item pada kuesioner yang diujikan terdapat 4 kuesioner yang tidak valid, dengan demikian total pernyataan kuesioner yang valid adalah 9 item.

Reabilitas adalah kesamaan hasil pengukuran atau pengamatan bila fakta atau kenyataan hidup tadi diukur dan diamati berkali-kali dalam waktu yang berlainan.Indikator pengukuran realibilitas menurut Sugiyono (2013) adalah dibagi menjadi tiga tingkat, yaitu jika alpha atau r hitung 1. 0,8-1,0 =


(49)

30

reliabilitas baik, 2. 0,6-0,799 = reliabilitas diterima, 3. Kurang dari 0,6= reliabilitas kurang baik. Hasil uji reliabilitas pada kuesioner ini mendapatkan skor 0,69 yang berarti kuisioner ini dinyatakan memiliki angka reliabilitas baik.

I. Pengolahan Data dan Metode Analisa Data 1. Pengolahan Data

Menurut Hidayat (2007) pengolahan data adalah cara untuk mengolah data agar dapat disimpulkan dan ditransformasikan menjadi sebuah informasi. Dimana sebelum pengolahan data ini diperlukan analisa data terlebih dahulu. Tahap pengolahan data sebagai berikut :

a. Editing, peneliti memeriksa kebenaran dan kelengkapan data dari hasil

jawaban kuesioner prettest dan posttest yang telah diperoleh.

b. Coding, setelah data diperiksa kemudian peneliti merubah data dengan

memberikan kode untuk memudahkan proses pengolahan data.

c. Tabulating, data yang telah diubah menjadi kode kemudian disusun

dan dikelompokkan ke dalam tabel-tabel oleh peneliti.

d. Data Entry, peneliti memasukkan data ke dalam program atau software

statistik komputer untuk analisis data lebih lanjut.

e. Processing, setelah dilakukan analisis selanjutnya yang dilakukan oleh

peneliti adalah memproses data.

f. Cleaning, mengecek kembali untuk mendeteksi kesalahan kode,

lengkap atau tidaknya data yang sudah dimasukkan, dan lain sebagainya. Setelah itu dilakukan pengoreksian dan pembetulan.


(50)

2. Analisa Data

a. Analisis Univariat

Penelitian ini variabel yang dideskripsikan melalui analisis univariat adalah karakteristik mahasiswa meliputi, umur, dan jenis kelamin. Data yang diperoleh dihitung jumlah dan persentase masing-masing kelompok dan disajikan dengan menggunakan tabel serta diinterprestasikan. Data bersifat kategorik disajikan dalam bentuk frekuensi dan persentase sedangkan data numerik, disajikan dalam bentuk mean, median dan standar devisiasi.

b. Analisa Bivariat

Uji statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji Wilcoxon karena data tidak terdistribusi normal atau non-parametrik dan berpasangan, dan skala yang digunakan merupakan skala kategorik, untuk melihat perbedaan motivasi antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol menggunakan uji Man-Whitney karena data responden pada kuesioner motivasi tidak berdistribusi normal atau non-parametrik dan berpasangan, dari uji statistik didapat nilai yang signifikan (p), jika nilai sig < 0,05 maka Ha diterima dan Ho ditolak, sedangkan jika nilai sig > 0,05 maka Ha ditolak dan Ho diterima.


(51)

32

J. Etika Peneltian

Nursalam (2008) menyatakan bahwa dalam penelitian harus memperhatikan prinsip-prinsip etik. Prinsip-prinsip tersebut antara lain : 1. Prinsip menghargai hak asasi manusia (respect human dignity)

Dalam hal ini, yang termasuk dalam prinsip menghargai hak asasi manusia adalah informed consent atau lembar persetujuan. Informed consent merupakan suatu lembar persetujuan yang diberikan peneliti kepada responden untuk menjelaskanmaksud, tujuan dan dampak dari penelitian yang dilakukan.

2. Prinsip keadilan (right to justice)

Prinsip keadilan dalam penelitian adalah confidentiality atau menjaga rahasia.Sebuah penelitian harus menjunjung kerahasiaan data yang diperoleh dari responden dan menggunakan data sesuai dengan kebutuhan penelitian.

3. Prinsip manfaat

Penelitian yang dilakukan harus memberikan manfaat sebanyak mungkin tanpa memberikan kerugian dan penderitaan pada subjek yang diteliti.


(52)

33 A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta adalah salah satu universitas yang memerangi rokok, ini terbukti dari slogannya yaitu “Kampus Bersih dan Bebas Asap Rokok. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta juga telah mengeluarkan peraturan atau fatwa majelis tarjih dan tadjid PP Muhammadiyah No 6/SM/MTT/III/2010 tentang hukum rokok yang meyatakan bahwa merokok adalah salah satu perbuatan yang haram.

Penelitian ini dilakukan di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Fakultas Teknik, Program Studi Teknik Mesin angkatan 2015. Aktivitas mahasiswa teknik mesin yaitu kuliah dan praktikum. Seluruh perkuliahan yang didapatkan mahasiswa tidak ada yang berkaitan dengan informasi kesehatan, mahasiswa hanya mendapatkan tentang yang berhubungan dengan mesin dan cara pembuatan alat atau mesin tersebut.

Jadwal kuliah mahasiswa teknik mesin angkatan 2015 berbeda-beda tiap masing-masing anak. Seluruh mahasiwa kuliah dan praktikum dari hari senin sampai sabtu dengan jadwal yang padat yaitu kuliah pagi dimulai pukul 07.30 WIB dan sore berakhir pukul 17.00 WIB, untuk jadwal praktikum setiap senin, selasa, dan jumat pukul 12.30-15.00 WIB. Jeda istirahat antara kuliah satu dengan kuliah selanjutnya hanya sebentar yaitu 15 menit kecuali jeda istirahat siang yaitu 40 menit. Materi kuliah yang diberikan tidak ada yang


(53)

34

berkaitan dengan kesehatan terlebih waktu kuliah yang padat sehingga membuat mahasiswa kekurangan informasi secara formal tentang hidup sehat. Penelitian ini dilakukan pada mahasiswa teknik mesin angkatan 2015 dengan responden berjumlah 52 mahasiswa.

B. Hasil Penelitian

1. Karakteristik Responden Penelitian

Responden dalam penelitian ini berjumlah 52 remaja perokok yang merupakan mahasiswa aktif Program Studi Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Yogyakarta angkatan 2015. Responden dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok intervensi yang diberikan intervensi berupa pendidikan kesehatan dengan media audio visual sebanyak 26 orang responden dan kelompok kontrol sebanyak 26 orang yang hanya diberikan leaflet. Hasil tentang karakteristik responden dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui gambaran umum responden berdasarkanusia. Berdasarkan hasil penelitian dapat dideskripsikan karakteristik responden dalam tabel sebagai berikut.

Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Karakteristik

Kelompok Perlakuan (n=26)

Kelompok Kontrol (n=26)

Jumlah (n) Persentase % Jumlah (n) Persentase % Usia sekarang

17-19 tahun 16 61,5 14 53,8

20-22 tahun 10 38,5 12 46,2


(54)

Hasil analisa pada tabel diatas, maka dapat diketahui bahwa perhitungan responden berdasarkan usia terbanyak adalah 17-19 tahun dengan jumlah 16 responden (61,5%) pada kelompok intervensi dan 14 responden (53,8%) pada kelompok kontrol.

2. Gambaran Motivasi Berhenti Merokok Kelompok Penelitian

Tabel 4.4 Gambaran Motivasi Berhenti Merokok Kelompok Intervensi dan Kelompok Kontrol

Motivasi Berhenti Merokok

Kelompok Perlakuan Kelompok Kontrol

N % N %

Pre-test

Motivasi rendah - - 14 53,8

Motivasi sedang 12 46,2 10 38,5

Motivasi tinggi 14 53,8 2 7,7

Post-test

Motivasi rendah - - 4 15,4

Motivasi sedang - - 18 69,2

Motivasi tinggi 26 100 4 15,4

Sumber: Data Primer (2016)

Pada tabel diatas dapat diketahui bahwa motivasi berhenti merokok kelompok intervensi pada saat pre-test paling dominan berada pada kategori tinggi yaitu sebanyak 14 responden (53,8%) dan pada kategori sedang yaitu sebnayak 12 responden (46,2%). Motivasi kelompok intervensi pada saat post-test setelah dilakukan perlakuan pada kategori motivasi sedang menurun menjadi 0 responden (0%) namun meningkat pada kategori motivasi tinggi sebanyak 26 responden (100%).

Motivasi berhenti merokok kelompok kontrol pada saat pre-test paling dominan berada pada kategori rendah yaitu sebanyak 14 orang (53,8%), pada kategori sedang yaitu sebanyak 10 orang (38,5%) dan pada kategori tinggi yaitu 2 orang (7,7%). Motivasi kelompok kontrol pada saat


(55)

36

post-test setelah diberikan leaflet pada kategori rendah menurun menjadi 4

orang (15,4%) namun meningkat pada kategori sedang sebanyak 18 orang (69,2%), dan pada kategori tinggi meningkat sebanyak 4 orang (15,4%). 3. Hasil Uji Wilcoxon pengaruh pemberian pendidikan kesehatan

terhadap tingkat motivasi

Uji yang dilakukan untuk membandingkan motivasi pada setiap pengukuran motivasi pada kelompok penelitian menggunakan Uji Wilcoxon. Uji hipotesis komparatif perhitungan p<0,05 berarti paling tidak terdapat dua kelompok data yang mempunyai perbedaan rerata yang bermakna dilanjutkan dengan analis Mann whitney untuk mengetahui kelompok mana yang berbeda secara bermakna (Dahlan, 2013).

a. Hasil Uji Wilcoxon Pengukuran Motivasi Pada Kelompok Intervensi

Tabel 4.5 Hasil Uji Wilcoxon Kelompok Intervensi Disertai Informasi Rerata dan Simpang Baku

Motivasi berhenti merokok N Median P Pre-test

26 34,00 0,001

Post-test 40,00

Sumber: Data Primer (2016)

Hasil analisis dengan uji Wilcoxon pada kelompok intervensi diperoleh nilai p=0,001 dengan rerata motivasi tertinggi pada pengukuran motivasi post-test setelah diberikan media audio visual, karena nilai p=0,001 maka dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat perbedaan motivasi berhenti merokok yang signifikan pada kelompok intervensi.


(56)

b. Hasil Uji Wilcoxon Pengukuran Motivasi Pada Kelompok Kontrol Tabel 4.6 Hasil Uji wilcoxon Kelompok Kontrol Disertai Informasi

Rerata dan Simpang Baku Motivasi berhenti merokok N Median P

Pre-test

26 24,00 0,007

Post-test 27,00

Sumber: Data Primer (2016)

Hasil uji Wilcoxon pengukuran motivasi pada kelompok kontrol diperoleh nilai p=0,007 dengan rerata paling tinggi pada pengukuran motivasi post-test setelah diberikan leaflet. Nilai p<0,05 maka dapat diambil kesimpulan bahwa ada perbedaan motivasi berhenti merokok yang bermakna pada pengukuran motivasi kelompok kontrol.

4. Hasil Uji Perbedaan Rerata Motivasi Berhenti Merokok antara Kelompok Intervensi dan Kelompok Kontrol

Untuk membandingkan adanya perbedaan bermakna antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol digunakan uji Mann Whitney. Hasil dari uji Mann-Whitney menunjukkan bahwa terdapat perbandingan yang signifikan antara hasil post-test kelompok kontrol dan post-test kelompok intervensi yang ditunjukkan dengan nilai signifikansi p=0,00<0,05


(57)

38

Tabel 4.7 Hasil Uji Mann Whitney Disertai Informasi Rerata dan Simpang Baku

Kelompok n Median Delta

mean (∂ )

Std.

deviation P.value Pretest Perlakuan 26 34,00 10 0,766 0,000

Kontrol 26 24,00

Posttest Perlakuan 26 40,00 13 0,642 0,000 Kontrol 26 27,00

Sumber. Data Primer (2016)

Hasil uji Mann-Whitney pada tabel diatas menunjukan nilai p=0,000 dengan arti terdapat perbedaan motivasi merokok antara kelompok intervensi yang diberikan media audio visual dengan kelompok kontrol yang diberikan leaflet. Hasil Tabel 4.7 telah dilakukan uji Mann-Whitney Test diperoleh nilai P=0,000 dan hasil dengan uji Mann-whitney Test diperoleh nilai P=0,000.

C. Pembahasan

1. Karakteristik Responden Penelitian

Berdasarkan hasil di atas, peneliti menganalisis karakteristik responden yaitu usia. Hasil penelitian mengenai karakteristik demografi responden berupa data usia responden menunjukkan bahwa usia terbanyak baik pada kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen adalah 17-19 tahun, sehingga masih tergolong remaja akhir.

Remaja akhir anak biasanya cenderung mulai melakukan pengungkapan kebebasan dalam dirinya dan lebih banyak bergaul dengan teman sebaya diluar rumah sehingga berpotensi membuat anak cenderung


(58)

untuk merokok (Amelia, 2009). Bertambahnya usia remaja sangat berpengaruh terhadap responden dalam mengambil keputusan dalam hal mengkonsumsi rokok atau tidak, karena semakin bertambahnya umur maka pengalaman dan pengetahauan seseorang akan bertambah (Notoatmodjo, 2010).

Mahasiswa Teknik Mesin angkatan 2015 didapatkan seluruh responden berjenis kelamin laki-laki. Penelitian Baldwin (2002) dan Welle (2004) cit Amelia (2009), menyebutkan perilaku merokok pada laki-laki cenderung lebih tinggi dibandingkan perempuan. Hal ini berkaitan dengan stress yang dialami laki-laki. Remaja pada umumnya memiliki stress yang sama akan tetapi perempuan menunjukan kecemasan ketika stress sedangkan laki-laki menunjukkan perilaku agresif sehingga cenderung untuk melakukan perbuatan negatif seperti rokok dan alkohol. Selain itu laki-laki juga lebih cepat terpengaruh oleh teman sebayanya dalam hal perilaku menyimpang.

Data yang diperoleh oleh peneliti sesuai dengan data RISKESDAS mengenai prevalensi konsumsi tembakau penduduk berdasarkan umur > 15 tahun di Indonesia pada Tahun 2013 yaitu laki-laki lebih dominan dengan hasil 64,9 % dan perempuan dengan hasil 2,1% (TCSC,IAKMI, 2014).


(59)

40

2. Pengaruh antara Media Audio Visual dengan Motivasi Berhenti Merokok

Hasil penelitian menunjukkan motivasi berhenti merokok sebelum diberikan pendidikan kesehatan dengn media audio visual tentang rokok yaitu motivasi sedang 12 orang (46,2%), motivasi tinggi 14 orang (53,8%). Hasil analisis uji beda mean menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan terhadap tiap kelompok perlakuan (p=0.000). Hal tersebut dikarenakan banyak faktor yang mempengaruhinya. Berdasarkan kuesioner yang telah dibagikan bahwa yang menyebabkan perubahan seseorang untuk berhenti merokok meliputi dukungan, persepsi, dan manfaat untuk segera berhenti merokok.

Terdapat perbedaan yang signifikan pada motivasi mahasiswa sebelum dilakukan intervensi dan setelah dilakukan intervensi atau motivasi mahasiswa meningkat setelah diberikan pendidikan kesehatan dengan media audio visual tentang bahaya rokok. Hal ini karena program berhenti merokok selalu tidak lepas dari motivasi karena motivasi merupakan dasar upaya dalam berhenti merokok, oleh sebab itu sangatlah penting mengetahui motivasi berhenti perokok sebelum dan sesudah untuk upaya berhenti merokok (Buczwoski, et al., 2014).

Penggunaan pesan media audio bahaya merokok pada perokok dapat mengalokasikan sumber daya kognitif yang dapat memproses secara terus menerus dan menerima informasi yang ada dari video tersebut sehingga media audio dapat memotivasi seseorang (Lee, 2013). Suatu motivasi akan


(1)

peningkatan motivasi merokok remaja yang diberikan media audio visual.

Salah satu faktor yang mempengaruhi efektifitas dalam pendidikan kesehatan dengan media audio visual, hal ini dapat dilihat pada kelompok eksperimen dengan hasil evaluasi bahwa dari 26 responden maka didapat 14 responden atau (53,8%) yang memiliki keinginan dari diri sendiri. Keinginan yang kuat dari individu untuk berhenti merokok sangat menentukan keaktifan individu dalam proses perubahan dirinya.

Selain faktor individu, keluarga juga dapat mempengaruhi motivasi individu untuk berhenti merokok. Remaja dengan orang tua yang merokok cenderung beresiko tinggi untuk merokok apabila lingkungan tidak memberikan dukungan yang positif hal ini didukung dengan hasil evaluasi bahwa 14 responden dari 26 responden menyatakan bahwa

dukungan orang tua sangat berperan dalam penghentian merokok.

Program berhenti merokok akan berhasil apabila individu memiliki keinginan yang kuat untuk memodifikasi kebiasaan merokok dan mengumpulkan berbagai informasi serta mengevaluasi kebiasaan merokoknya12.

Faktor yang mempengaruhi remaja dalam berhenti merokok yaitu karena faktor lingkungan dan sosial sehingga membuat seseorang mengurangi dalam perilaku merokok, selain itu dukungan dan sikap orang tua sangat berperan dalam penghentian merokok oleh remaja13. Adanya masalah kesehatan dan menekankan adanya bahaya merokok seperti adanya ancaman kematian akibat merokok14. Hal ini dilihat dari tingginya persepsi responden dalam menanggapi untuk berkeinginan berhenti merokok.


(2)

Setelah diberikan pendidikan kesehatan dengan media audio visual, dari 26 responden terdapat 8 responden yang mengatakan bahwa setelah melihat dan mendengarkan isi dari video tersebut memiliki adanya keinginan untuk berhenti merokok, ini didukung dengan penelitian Haryoko (2009) bahwa dengan melalui media audio visual seseorang dapat lebih interaktif dan lebih memungkinkan terjadinya two way traffic dan responden tertarik untuk melihat media audio visual ini untuk meningkatkan motivasi berhenti merokok yang dimilikinya sehingga dapat disimpulkan bahwa responden tidak menghindari informasi yang diberikan oleh peneliti, dan keaktifan yang didapat sangat tinggi15.

Tingginya keaktifan responden dapat disebabkan juga oleh tampilan dari audio visual, video dengan materi berwarna karena materi yang terkandung dalam video dapat lebih

cepat dihayati sehingga seseorang lebih cenderung lebih tertarik dalam penggunaan16.

Keaktifan dan ketertarikan responden terlihat dari seseorang dalam menanggapi pesan media, dan efek dari suara yang ditimbulkan17.

Aspek dukungan motivasi salah satunya antara lain dukungan informasi (informational support) meliputi penjelasan, nasehat serta saran. Respon memberikan dukungan dengan pastisipasi responden dalam menanggapi dari isi video18.

Pemberian edukasi yang baik adalah dalam rentang 15 menit hingga 30 menit dan dilakukan secara rutin dengan materi baru dan cara penyampaian yang berbeda agar tidak menimbulkan kejenuhan19.

Berdasarkan metode

penyampaian yang peneliti lakukan yaitu menggunakan video disertai penjelasan oleh peneliti dan


(3)

komunikasi dua arah antara peneliti dan responden. Cara ini menjadi salah satu faktor untuk meningkatkan pengetahuan dimana responden atau individu akan aktif menanyakan informasi yang berhubungan dengan bahaya merokok.

Penggunaan alat pendukung juga menjadi salah satu daya tarik terhadap informasi yang disampaikan oleh edukator. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan Laptop sebagai alat bantu untuk memutarkan video kepada responden, hal ini menjadikan responden lebih tertarik untuk memperhatikan. Alat ini berupa media audio visual yang dapat digunakan untuk membantu tenaga kesehatan menyampaikan informasi secara efektif dan jelas pada saat mengedukasi pasien. Pendekatan multimedia selama proses belajar dapat membantu pasien untuk menguasai informasi dengan lebih efektif20.

Kelompok kontrol setelah diberikan leaflet, didapatkan hasil bahwa leaflet terbukti memiliki pengaruh terhadap motivasi berhenti merokok. Media leaflet adalah bentuk penyampaian informasi atau pesan-pesan kesehatan melalui lembaran yang dilipat. Isi informasi dapat bentuk kalimat maupun gambar atau kombinasinya, leaflet hanya tercantum secara umum tentang rokok dan pencegahannya merupakan informasi baru bagi responden, namun leaflet dapat beberapa kali dibaca secara berulang. Oleh karena itu, leaflet tersebut efektif karena memberikan informasi yang masih dapat diingat secara baik.

V.Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada penelitian ini dapat disimpulkan beberapa hal, yaitu :


(4)

1. Karakteristik responden penelitian ini berdasarkan usia adalah siswa dengan usia 17-19 tahun

2. Motivasi kelompok eksperimen setelah diberikan intervensi meningkat termasuk dalam kategori tinggi 26 (100%)

3. Hasil penelitian didapatkan adanya pengaruh media audio visual terhadap motivasi berhenti merokok pada mahasiswa teknik mesin Universitas Muhammadiyah Yogyakarta angkatan 2015

VI. Saran

1. Bagi Responden

Peneliti berharap dan menghimbau kepada seluruh responden untuk meningkatkan pengetahuan mengenai bahaya konsumsi tembakau serta meningkatkan motivasi dari diri sendiri untuk berhenti merokok

2. Bagi Institusi Pendidikan

a. Mengadakan penyuluhan berkala untuk mensosialisasikan tentang rokok, bahaya rokok, cara untuk berhenti merokok dan mengadakan bimbingan mahasiswa perokok agar mereka bisa berhenti merokok

b. Diharapkan pihak kampus dapat lebih memperhatikan lingkungan sekitar dan lebih menegaskan tentang larangan konsumsi rokok disekitar lingkungan kampus

3. Bagi Pelayanan Kesehatan

Hasil penelitian ini dapat memberikan gambaran tentang motivasi seorang remaja akan menjadi tinggi setelah melihat media audio visual dan kapan motivasi tersebut menurun. Peneliti juga menyarankan untuk gencar melakukan sosialisasi mengenai bahaya rokok dikalangan remaja


(5)

Peneliti berharap agar penelitian ini dapat dikembangkan lebih baik kedepannya dan memperdalam semua faktor yang berhubungan dengan motivasi berhenti merokok remaja.

VII. DaftarPustaka

1. Kemenkes, RI. (2013). Melindungi Generasi Bangsa dari Iklan, Promosi

dan Sponsor Rokok, Menkes

Luncurkan Peraturan Pencantuman Peringatan dan Informasi Kesehatan

pada Kemasan

Rokok.(Online).Diakses 13

November 2015

darihttp://www.depkes.go.id/index.ph p?vw=2&id=2310

2. World Health Organization.(2011). WHO report on the global tobacco epidemic warning about the dangers of tobacco.Geneva 27 Switzerland. 3. Yusnia Ita. (2015). Meningkatkan

Sikap Tidak Merokok Melalui Layanan Bimbingan Kelompok Dengan Model PBL. Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling, 1, No. 2, Mei 2015

4. Susilo, Suko. (2009). Psikologi Sosial.Surabaya: Jenggala Pustaka Utama

5. Putri. (2010). Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Tentang Rokok Quantitative Assessment.Public Health 2014, 11, 685-700; Diakses 12 Desember 2015 dari http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/art icles/PMC3924468/pdf/ijerph-11-00685.pdf

6. Kumboyono. (2011). Analisis Faktor Penghambat Motivasi Berhenti Merokok Berdasarkan Health Belief Model Pada Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

Malang.Jurnal Keperawatan

Soedirman. Volume 6, No.1. Diakses

3 Desember 2015

darihttp://download.portalgaruda.org/ article.php?article=10549&val=715 7. Primavera. (2014). Pengaruh Media

Audio Visual terhadap hasil belajar siswa kelas XI pada konsep elastisitas. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan IPA FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

8. Amelia, A. (2009). Gambaran Prilaku Merokok pada Remaja Laki-Laki. Fakultas Psikologi, Universitas Sumatra Utara, Medan. Diakses 28

Juni 2016 dari

http://repository.usu.ac.id/bitstream/1 23456789/14536/1/09E00589.pdf 9. Buczkowski, Krzysztof. (2014).

Motivations toward Smoking

Cessation, Reasons for Relapse, and Modes of Quitting: Results from a Qualitative Study among Former and Current Smokers.Dove Medical Press Patient Preference and Adherence:8 1353–1363. Diakses 12 Desember 2015

darihttps://www.dovepress.com/moti vations-toward-smoking-cessation- reasons-for-relapse-and-modes-of--peer-reviewed-article-PPA

10.Lee, Cappella. (2013). Antismoking Messages: Examining Resource Allocation to Message Processing as a Function of Smoking Cues and Argument Strength. Media Psychol, 16(2): 154–176. Diakses 11

Desember 2015


(6)

/articles/PMC4250969/pdf/nihms643 714.pdf

11.Falcone, Mary., et al. (2013). No Untoward Effects of Smoking Cues in

Anti-smoking PublicService

Announcement.Drug Alcohol

Depend. 2013 November 1; 133(1): 279–282. Diakses 12 Desember 2015 dari

http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/art icles/PMC3786034/pdf/nihms-490136.pdf\.

12.Girma, E., Assefa, T., Deribew, A. (2010). Ciggarete smokers intention to quit smoking in Dire Dawa town Ethiopia: an assesment using the Transtheoretical Model. BMC Public Health.

13.Tworek, Cindy., et al. (2014). Youth

Tobacco CessationQuitting

Intentions and Past-Year Quit Attempts. 2014;47(2S1):S15–S27. Diakses 3 Desember 2015 dari http://www.ajpmonline.org/article/S0 749-3797(14)00202-5/abstract

14.Myung, K, S., Se, Gwan, Hong., Cheong, Seock, Yoo., Park, Sohee., Lee, Wongkyong., Fong, Geoffrey T. (2012). Association of Sociodemographic Factors, Smoking-RelatedBeliefs, and Smoking Restrictions With Intention to Quit Smokingin Korean Adults: Findings From the ITC Korea Survey. J Epidemiol 2012;22(1):21-27.Diakses

12 Desember 2015

darihttp://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc /articles/PMC3798576/pdf/je-22-021.pdf.

15.Haryoko. (2009). Efektivitas Pemanfaatan Media Audio-Visual Sebagai Alternatif Optimalisasi Model Pembelajaran.Diakses 25

November 2015 dari

journal.uny.ac.id/index.php/jee/articl e/download/972/781.

16.Ambarwati, Khoirotul U, Kurniawati, Diah K, Darojah. (2014). Media Leaflet video dan pengetahuan siswa SD tentang bahaya merokok.Jurnal Kesehatan Masyarakat, 10 (1).7-13. Diakses 29 November 2015 dari http://journal.unnes.ac.id/artikel_nju/ kemas/3064.

17.Lee, Cappella. (2013). Antismoking Messages: Examining Resource Allocation to Message Processing as a Function of Smoking Cues and Argument Strength. Media Psychol, 16(2): 154–176. Diakses 11

Desember 2015

darihttp://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc /articles/PMC4250969/pdf/nihms643 714.pdf

18.Tsalits, L.H. (2013). Hubungan Dukungan Teman Sebaya dan Kontrol Perilaku dalam Merokok dengan Intensi Berhenti Merokok pada Remaja SLTA.[tesis]. Surakarta : Fakultas Psikologi UMS.

19.Chen, M.Y., Huang, W.C., Peng, Y.S., Guo, J.S., Chen, C.P., et.al. (2011). Effectiveness Of A Health Promotion Programme For Farmers And Fishermen With Type-2 Diabetes in Taiwan. Journal of Advanced Nursing. 2060-2067

20.Bastable, S.B (2006). Essentials of patient education. Subdubury: Jonesy & Bartlett Learning

21.Ill, G.E., Nathanson, I., Ettel, D., Wilson, C., Meola, P. 2012. How Do Adolescents Access Health Information? And Do They Ask Their Physicians