ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI MINAT WAJIB PAJAK DALAM MENGUNAKAN E-FILING SEBAGAI SARANA PELAPORAN SURAT PEMBERITAHUAN (Studi Empiris pada Wajib Pajak Orang Pribadi yang Berada di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) )

(1)

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI MINAT WAJIB PAJAK DALAM MENGUNAKAN E-FILING SEBAGAI

SARANA PELAPORAN SURAT PEMBERITAHUAN

(Studi Empiris pada Wajib Pajak Orang Pribadi yang Berada di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) )

ANALYSIS OF FACTORS THAT AFFECT TAXPAYERS INTENTIONS ON

USING E FILINGAS FACILITYTO REPORT TAX

(Empirical Study on Individual Taxpayers in DIY)

Oleh

NADYAH WULANSARI 20130420445

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 2017


(2)

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI MINAT WAJIB PAJAK DALAM MENGUNAKAN E-FILING SEBAGAI

SARANA PELAPORAN SURAT PEMBERITAHUAN

(Sudi Empiris pada Wajib Pajak Orang Pribadi yang Berada di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) )

ANALYSIS OF FACTORS THAT AFFECT TAXPAYERS INTENTIONS ON USING E FILING AS FACILITY TO REPORT TAX

(Empirical Study on Individual Taxpayers in DIY) SKRIPSI

Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan untuk Memeperoleh

Gelar Sarjana pada Fakultas Ekonomi dan BisnisProgram Studi Akuntansi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Oleh

NADYAH WULANSARI 20130420445

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 2017


(3)

(4)

iii SKRIPSI

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI MINAT WAJIB PAJAK DALAM MENGUNAKAN E-FILING SEBAGAI

SARANA PELAPORAN SURAT PEMBERITAHUAN

(Sudi Empiris pada Wajib Pajak Orang Pribadi yang Berada di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) )

ANALYSIS OF FACTORS THAT AFFECT TAXPAYERS INTENTIONS ON USING E FILING AS FACILITY TO REPORT TAX

(Empirical Study on Individual Taxpayers in DIY)

Diajukan oleh Nadyah Wulansari

20130420445

Telah disetujui Dosen Pembimbing Pembimbing

Dr. Rizal Yaya, S.E, M,Sc., Ak., CA Tanggal . . . NIK. 19731218799904143068


(5)

iv

PERNYATAAN

Dengan ini saya,

Nama : Nadyah Wulansari Nomor Mahasiswa : 20130420445

Menyatakan bahwa skripsi ini dengan judul: “Analisis Faktor – Faktor Yang Memengaruhi Minat Wajib Pajak Dalam Menggunakan e-filing Sebagai Sarana Pelaporan SPT” tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam Daftar Pustaka. Apabila pernyataan dalam skripsi ini diketahui terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain maka saya bersedia karya tersebut dibatalkan.

Yogyakarta, 27Januari 2017


(6)

v MOTTO

Sesungguhnya Allah mencintai orang – orang yang berjuang pada jalannya ( untuk membela agama) dalam suatu barisan yang kukuh

seolah – olah bangunan yang kukuh ( Q.S Ash Shaff : 4 )

Allah tidak akan membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya

( Q.S Al Baqoroh : 286 )

The difference between great people and everyone else is that great people create their lives actively, while everyone else is created by their lives, passively waiting to see where life takes them next. The difference between the two is the difference between living fully and

just existing

(Michael Gerber)

Intelligence is not the measurement, but intelligence support all

Always be yourself no matter what they say and never be anyone else even if they look better than you

Musuh paling besar adalah rasa malas dan bimbang. Untuk menjadi seseorang yang bahagia tanpa penyesalan jadilah musuh rasa malasmu dan bersahabatlah dengan keberanian dan keyakinan yang

teguh (Nadyah)


(7)

vi

PERSEMBAHAN

Alhamdullilahi Rabbil ‘Alamin…

Puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan kesehatan dan kelancaran dalam penyusunan karya tulis sederhana ini. Tiada kata yang dapat saya sampaikan selain ucap syukur yang sebesar –

besarnya atas penyelesaian karya tulis ini sebagai langkah awal bentuk tanggung jawab atas ilmu yang telah saya peroleh dan sewajarnya

diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat.

Shalawat serta salam yang tak lupa saya sampaikan kepada Nabi besar

Muhammad Shalallah hu’alaihi wassalam beserta para sahabatnya.

Saya persembahakan karya tulis sederhana ini untuk orang – orang terkasih dan yang kucintai:

Ibunda dan Ayahanda Tercinta

Sebagai tanda cinta kasihku, sebagai tanda hormat dan baktiku, aku persembahkan karya kecil ini kepada Ibu dan Ayah yang telah mendidikku

hingga saat ini, hingga aku mampu menyelesaikan karya kecil ini.

Terimakasih untuk do’a – do’a yang telah engkau panjatkan untuk

kemudahan ku dalam menuntut ilmu di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta serta dukungan dan semnagat yang selalu Ibu dan Ayah berikan kepada ku sampai pada akhirnya aku dapat menyelesaikan karya

sederhana ini untuk memperoleh gelar kesarjanaan seperti yang Ibu dan Ayah dambakan.


(8)

vii

Aku mungkin tak akan sampai pada titik ini tanpa do’a dan restu dari mu

Ibu, Ayah. Motivasi yang selalu kalian berikan menjadi penyemangat setiap langkahku dalam menyelesaikan pendidikan di kota orang. Semoga ilmu

yang telah ku peroleh selama di bangku kuliah dapat bermanfaat bagi masa depan, agama dan bangsa yang aku banggakan, dan dengan ilmu yang aku peroleh aku dapat membanggakan Ibu dan Ayah. Semoga melalui

tulisan sederhana ini menjadi langkah awal bagi ku untuk membuat Ibu dan Ayah bangga.

My Sister and Brother

Tiada kata yang dapat ku sampaikan selain terimakasih atas motivasi dan

do’a kalian adik ku Dewi Sabrina dan Sholeh Fajar Suhendra serta Eyang Putri yang selalu mendukungku hingga akhirnya aku dapat menyelesaikan

studi yang aku tempuh selama empat tahun ini. Untuk adik – adikku semoga dimudahkan pula dalam menuntut ilmu dan dilancarkan jalan

menuju kesuksesan seperti yang kalian harapkan. My Closest Friend

Terimakasih saya sampaikan kepada teman dan sahabat seperjuangan yang telah memebrikan motivasi, nasihat, kritikan dan bantuan sampai pada

akhirnya karya sederhana ini dapat selesai sesuai dengan apa yang diharapkan.


(9)

viii

Teruntuk sahabatku Deulis, A.Md terimakasih telah menemani setiap langkahku sejak di bangku SMA. Terimaksih juga telah menjadi salah satu motivatorku, dan mendengarkan keluh kesahku ketika menyelesaikan tugas

akhir ini dengan tepat waktu. Serta sahabatku Meylita, A.Md.Keb terimakasih untuk mendengarkan rengekanku setiap kali jenuh dengan

tugas akhir ini, terimakasih sudah bersedia menemaniku berkeliling Jojakarta demi gelar S.E yang ku raih ini.

Banyak terimakasih kepada teman Alayku, Nanda Pratiwi (Suprastiwi), Herlina Murti Nurjanah (Suyana), Bella Madiana Sumadi (Sumargo), dan Ratna Ningsih (Suningsih) yang selama empat tahun ini bersama – sama menemani perjuanganku dibangku kuliah, hingga aku menyelesaikan karya

sederhana ini.

Terimakasih tak lupa aku sampaikan kepada Keluarga Nyaman, Keluarga KKN ku, A. Ade Firman, Ade Pebrina, Dwi, Desi (Teman jatuh bangun mencari lembaran data), Ghea, Hendrik, Kamal, Lala, Linda, Mansyur,


(10)

ix INTISARI

Penelitian ini untuk menguji secara empiris pengaruh performance expectancy, effort expectancy, social influence, facilitating coditions, serta self efficacy terhadap minat Wajib Pajak dalam menggunakan aplikasi e-filing sebagai sarana pelaporan Surat Pemberitahuan. Metode dalam penelitian ini menggunakan metode survey, alat yang digunakan dalam pengambilan data menggunakan kuesioner. Sampel dalam penelitian adalah Wajib Pajak Pekerjaan Bebas dengan total responden 91 responden dan setelah data diolah terdapat outliers sebanyak 18 sehingga total sampel yang digunakan hanya 73 responden. Alat analisis dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa: (1) Performance Expectancy berpengaruh positif signifikan terhadap minat Wajib Pajak dalam menggunakan aplikasi e-filing; (2) Social Influenceberpengaruh positif signifikan terhadap minat Wajib Pajak dalam menggunakan aplikasi e-filing; (3) Self Efficacyberpengaruh positif signifikan terhadap minat Wajib Pajak dalam menggunakan aplikasi e-filing; (4) Facilitating Coditionstidak berpengaruh terhadap minat Wajib Pajak dalam menggunakan aplikasi e-filing. Sehingga dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi keyakinan Wajib Pajak terhadap teknologi baru dalam dunia perpajakan (e-filing) maka semakin tinggi minat Wajib Pajak untuk menggunakan aplikasi e-filing sebagai sarana pelaporan Surat Pemberitahuan.

Kata Kunci : Performance Expectancy, Effort Expectancy, Social Influence, Facilitating Coditions, Self Efficacy, Minat


(11)

x ABSTRACT

This research aims to examine empirically the influence of performance expectancy, effort expectancy, social influence, facilitating codition, and also self efficacy towards the interest of taxpayers in using the e-filling application as reporting facility of notification letters. The method of the research was survey method, the instrument used in collecting the data was questionnaires. The sample for the research was Independent Personal Services (Pekerjaan Bebas) Taxpayers as many as 91 respondents and after the data was analyzed; there were 18 outliers so the total samples that can be used were only 73 respondents. The analytical instrument of the research was the multiple linear regressions. The result of the research showed that: (1) Performance Expectancy had positive and significant influence toward the interest of Taxpayers in using e-filing application; (2) Social Influence had positive and significant influence toward the interest of Taxpayers in using e-filing application; (3) Self Efficacy had positive and significant influence toward the interest of Taxpayers in using e-filing application; (4) Facilitating Coditions had no influence toward the interest of Taxpayers in using e-filing application. So, it can be concluded that the higher of the Taxpayer’s believe on new technology in taxation (e-filing), the higher of interest of Taxpayers in using the e-filing application as reporting facility of Notification Letters.

Key Words:Performance Expectancy, Effort Expectancy, Social Influence, Facilitating Coditions, Self Efficacy, Interest


(12)

xi

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi dengan judul “Analisis Faktor – Faktor Yang Memengaruhi Minat Wajib Pajak Dalam Menggunakan Aplikasi E-filing Sebagai Sarana Pelaporan Surat Pemberitauan”. Skripsi ini disusundan diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SarjanaEkonomi pada Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis memperoleh bantuan, bimbingan, dan pengarahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Dr. Nano Prawoto, S.E., M.Si., Akt., CA, selaku kepala Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

2. Drs. Rizal Yaya, S.E., M.Sc., Akt., CA, selaku Wakil Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Yogyakarta sekaligus dosen pembimbing skripsi. Terimakasih telah meluangkan waktu dan pikiran, memberikan arahan, nasihat, motivasi, serta bimbingan dalam penyusunan skripsi ini.

3. Dr. Ietje Nazaruddin, M.Si., Akt., CA, selaku kepala Proram Studi Akuntansi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.


(13)

xii

4. Kedua orang tuaku tercinta yang senantiasa memberikan do’a, dorongan moral maupun materiil kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan studi tepat waktu.

Sebagai kata akhir, tiada gading yang retak, penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam skripsi ini. Oleh karena itu, kritik, saran, dan pengembangan penelitian selanjutnya sangat diperlukan untuk kedalaman karya tulis dengan topik ini.

Yogyakarta, 27 Januari 2017


(14)

xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PERNYATAAN ... iv

HALAMANMOTTO ... v

HALAMANPERSEMBAHAN ... vi

INTISARI ... ix

ABSTRACT ... x

KATA PENGANTAR ... xi

DAFTAR ISI ... xiii

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR GAMBAR ... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Batasan Masalah ... 6

C. Rumusan Masalah... 7

D. Tujuan Penelitian ... 8

E. Manfaat Penelitian ... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 10

A. Landasan Teori ... 10

1. Electronic Filing (e-filing) ... 10

2.Unified Theory of Acceptance and Use of Technology ... 13

3.Performace Expectancy ... 14

4.Effort Expectancy ... 15

5.Social Influence ... 15

6.Facilitating Condition ... 15

7.Self-Efficacy ... 16

8. Pekerjaan Bebas ... 17


(15)

xiv

C. Model Penelitian ... 25

BAB III METODE PENELITIAN... 26

A. Subyek Penelitian ... 26

B. Teknik Pengambilan Sampel ... 27

C. Teknik Pengumpulan Data ... 27

D. Definisi Operasional dan Instrumen Pengukuran Variabel Penelitian 27 E. Uji Kualitas Instrumen dan Data ... 28

1. Uji Validitas ... 28

2. Uji Reliabilitas ... 29

3. Uji Asumsi Klasik ... 29

F. Uji Hipotesis dan Analisis data ... 33

1. Analisis Regresi Linear Berganda ... 33

2. Uji Koefisien Determinasi (R2) ... 34

3. Uji Nilai t ... 35

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 36

A. Deskripsi Umum Responden ... 36

B. Deskripsi Khusus Responden ... 37

C. Hasil Analisis Data ... 39

1. Analisis Statistik Deskriptif ... 39

2. Uji Kualitas Data ... 42

3. Uji Asumsi Klasik ... 46

4. Uji Hipotesis ... 49

D. Pembahasan Hasil Penelitian ... 52

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 57

A. Kesimpulan ... 62

B. Keterbatasan ... 63

C. Implikasi ... 64

D. Saran ... 60 DAFTAR PUSTAKA


(16)

xv

DAFTAR TABEL

4.1. Ringkasan Hasil Pembagian Kuesioner... 36

4.2. Data Karakteristik Responden ... 37

4.3. Uji Statistik Deskriptif ... 39

4.4. Uji Validitas... 43

4.5. Uji Reliabilitas ... 45

4.6. Uji Normalitas ... 46

4.7. Uji Multikolinearitas ... 47

4.8. Uji Heteroskedastisitas ... 48

4.9. Uji Koefisien Daterminasi ... 49

4.10. Uji Nilai t ... 50


(17)

xvi

DAFTAR GAMBAR

1.1. Perkembangan Pengguna Internet di Indonesia ... 36 3.1. Model Penelitian ... 25


(18)

(19)

ix INTISARI

Penelitian ini untuk menguji secara empiris pengaruh performance expectancy, effort expectancy, social influence, facilitating coditions, serta self efficacy terhadap minat Wajib Pajak dalam menggunakan aplikasi e-filing sebagai sarana pelaporan Surat Pemberitahuan. Metode dalam penelitian ini menggunakan metode survey, alat yang digunakan dalam pengambilan data menggunakan kuesioner. Sampel dalam penelitian adalah Wajib Pajak Pekerjaan Bebas dengan total responden 91 responden dan setelah data diolah terdapat outliers sebanyak 18 sehingga total sampel yang digunakan hanya 73 responden. Alat analisis dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa: (1) Performance Expectancy berpengaruh positif signifikan terhadap minat Wajib Pajak dalam menggunakan aplikasi e-filing; (2) Social Influenceberpengaruh positif signifikan terhadap minat Wajib Pajak dalam menggunakan aplikasi e-filing; (3) Self Efficacyberpengaruh positif signifikan terhadap minat Wajib Pajak dalam menggunakan aplikasi e-filing; (4) Facilitating Coditionstidak berpengaruh terhadap minat Wajib Pajak dalam menggunakan aplikasi e-filing. Sehingga dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi keyakinan Wajib Pajak terhadap teknologi baru dalam dunia perpajakan (e-filing) maka semakin tinggi minat Wajib Pajak untuk menggunakan aplikasi e-filing sebagai sarana pelaporan Surat Pemberitahuan.

Kata Kunci : Performance Expectancy, Effort Expectancy, Social Influence, Facilitating Coditions, Self Efficacy, Minat


(20)

x ABSTRACT

This research aims to examine empirically the influence of performance expectancy, effort expectancy, social influence, facilitating codition, and also self efficacy towards the interest of taxpayers in using the e-filling application as reporting facility of notification letters. The method of the research was survey method, the instrument used in collecting the data was questionnaires. The sample for the research was Independent Personal Services (Pekerjaan Bebas) Taxpayers as many as 91 respondents and after the data was analyzed; there were 18 outliers so the total samples that can be used were only 73 respondents. The analytical instrument of the research was the multiple linear regressions. The result of the research showed that: (1) Performance Expectancy had positive and significant influence toward the interest of Taxpayers in using e-filing application; (2) Social Influence had positive and significant influence toward the interest of Taxpayers in using e-filing application; (3) Self Efficacy had positive and significant influence toward the interest of Taxpayers in using e-filing application; (4) Facilitating Coditions had no influence toward the interest of Taxpayers in using e-filing application. So, it can be concluded that the higher of the Taxpayer’s believe on new technology in taxation (e-filing), the higher of interest of Taxpayers in using the e-filing application as reporting facility of Notification Letters.

Key Words:Performance Expectancy, Effort Expectancy, Social Influence, Facilitating Coditions, Self Efficacy, Interest


(21)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Sektor utama yang berkaitan dengan pembangunan nasional adalah Kementrian Keuangan yaitu perpajakan. Perpajakan merupakan salah satu sumber utama penerimaan kas yang digunakan untuk membiayai pembangunan negara. Pembangunan negara merupakan pembangunan nasional yang dilakukan terus menerus dan berkesinambungan dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraaan rakyat. Secara umum pengertian pajak adalah pungutan kas dari masyarakat sebagai Wajib Pajak yang imbalannya tidak dapat secara langsung dirasakan, karena dana yang dipungut dan dikelola oleh pegawai pajak digunakan untuk membiayai pembangunan negara, sehingga imbalan dari setoran pajak dapat dirasakan Wajib Pajak melalui fasilitas yang disediakan oleh negara (Waluyo, 2007).

Penerimaan pajak pada saat ini masih belum maksimal, hal ini disebabkan oleh rendahnya kemauan Wajib Pajak dalam memenuhi kewajiban perpajakan. Kewajiban perpajakan mencakup aktifitas perhitungan pajak, pembayaran pajak serta pelaporan kembali Surat Pemberitahuan (SPT). Direktorat Jendral Pajak memanfaatkan perkembangan Teknologi Informasi (TI) untuk meningkatkan kemauan Wajib Pajak dalam memenuhi kewajiban perpajakannya. maupun pemerintah dalam menjalankan kegiatan bisnis maupun memperbaiki sistem didalam pemerintahan. Bagi Direktoral Jendral


(22)

Pajak, perkembangan Perkembangan TI semakin mempermudah masyarakat maupun pemerintah dalam menjalankan kegiatan bisnis maupun memperbaiki sistem didalam pemerintahan. Bagi Direktorat Jendral Pajak, perkembangan TI dimanfaatkan pada teknologi kearsipan yang membantu Direktorat Jendral Pajak dalam mengolah data perpajakan secara cepat, tepat waktu dan akurat sehingga dapat meminimalisir adanya risiko yang mungkin terjadi. Pemanfaatan arsip elektronik merupakan bentuk reformasi dalam bidang administrasi perpajakan yang dilakukan Direktorat Jendral Pajak. Reformasi perpajakan dilakukan dalam rangka meningkatkan dan mengoptimalkan pelayanan perpajakan kepada Wajib Pajak. Wajib Pajak sangat memerlukan alat yang dapat menyampaikan surat pemberitahuan perpajakan yang efektif dan efisien serta ekonomis, sehingga DJP berupaya menciptakan aplikasi perpajakan.

Reformasi perpajakan secara keseluruhan sebelumnya pernah dilakukan pada tahun 1983. Pada masa itu Indonesia menganut official assessment system, yaitu sistem pemungutan pajak dengan perhitungan pajak terutang oleh Wajib Pajak dilakukan oleh pemerintah (fiskus) karena memiliki wewenang penuh atas pemungutan pajak dari Wajib Pajak. Akan tetapi setelah adanya reformasi perpajakan, Indonesia mulai menganut self assessment system, yaitu sistem pemungutan pajak yang dilakukan oleh Wajib Pajak sendiri dalam melakukan perhitungan pajak terutangnya (Mardiasmo, 2009). Meskipun telah dilakukan reformasi secara menyeluruh, jumlah penerimaan


(23)

pajak masih juga rendah karena kurangnya kesadaran Wajib Pajak dalam memenuhi kewajiban perpajakan.

Dalam rangka meningkatkan kemauan Wajib Pajak melaksanakan kewajiban perpajakan, Direktorat Jendral Pajak mengeluarkan peraturan perpajakan KEP-88/PJ/2004 pada yanggal 14 Mei 2004 tentang Penyampaian Surat Pemberitahuan secara Elektronik. Aplikasi penyampaian SPT secara elektonik dengan sistem online yang disebut dengan namae-filing diluncurkan pada tanggal 24 Januari 2005 oleh Direktur Jendral Pajak di kantor Kepresidenan, Presiden Republik Indonesia. Aplikasi ini memberikan kemudahan bagi Wajib Pajak dalam menyampaikan SPT yang dapat diakses dimana saja dalam waktu 24 jam untuk Waktu Indonesia Bagian Barat (WIB) dalam 7 hari seminggu, dan tidak tergantung pada jam kerja (www.pajak.go.id). Aplikasi online ini dapat membantu Wajib Pajak dalam menyampaikan SPT dimana saja dan tidak membutuhkan waktu yang lama untuk mendatangi Kantor Pelayanan Pajak, dapat menghemat biaya untuk pembelian kertas formulir bagi fiskus, meminimalkan sumber daya manusia untuk merekam data Wajib Pajak di Kantor Pelayanan Pajak. Selain itu kerahasiaan informasi dapat dijamin karena informasi diberikan dan diterima langsung oleh Direktorat Jendral Pajak secara online dan real time.

Bagi Wajib Pajak Orang Pribadi melaporkan SPT melalui e-filing dapat dilakukan mulai tahun 2015. Sejak direkomendasikan penggunaan aplikasi e-filing tahun 2015, Wajib Pajak masih belum populer dengan sistem pelayanan tersebut.Sehingga jumlah Wajib Pajak yang menggunakan


(24)

e-filing untuk melaporkanSPTmasih relatif rendah.Umumnya Wajib Pajak masih menyampaikan kewajiban perpajakannya melalui Kantor Pos maupun disampaikan langsung ke KPP. Kurangnya sosialisasi pihak fiskus menyebabkan penggunaan aplikasi e-filing oleh Wajib Pajak belummaksimal. Aplikasi e-filing memanfaatkan fasilitas internet yang sebenarnya lebih mempermudah Waiib Pajak yang didukung dengan saat ini semakin banyaknya pengguna internet.

Sumber: Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (apjii.or.id)

Gambar 1.1.

Perkembangan Pengguna Internet di Indonesia

Perilaku Wajib Pajak dalam memenuhi kewajiban perpajakan melalui aplikasi e-filing muncul dari minat Wajib Pajak dalam menggunakan aplikasi ini di masa yang akan datang maupun minatnya untuk menggunakan aplikasi e-filing secara berkelanjutan dalam menyampaikan kewajiban perpajakan. Minat untuk menggunakan aplikasi e-filing dalam memenuhi kewajiban


(25)

perpajakan dapat dipengaruhi oleh manfaat, kemudahan serta kelebihan-kelebihan dari aplikasi tersebut yang dapat dirasakan secara langsung oleh Wajib Pajak. Sedangkan kurangnya minat dalam menggunakan e-filing disebabkan sistem yang rumit, dan kendala dalam akses internet (Wibisono, 2014).

Aplikasi e-filing dapat dikembangkan oleh Direktorat Jendral Pajak, apabila sebagian besar Wajib Pajak dapat menerima aplikasi elektronik ini. Sebelumnya, pemerintah pajak harus mengetahui terlebih dahulu faktor apa saja yang dapat meningkatkan minat Wajib Pajak dalam menggunakan e-filing. Ketika pemerintah pajak telah mengetahui faktor tersebut, maka pemerintah dapat mengoptimalkan pelayanan dalam administrasi perpajakan sehingga kemauan Wajib Pajak dalam memenuhi kewajiban perpajakan semakin meningkat.

Penelitian sebelumnya telah dilakukan oleh Sugihanti (2011), mengenai minat Wajib Pajak dalam menggunakan e-filing yang dipengaruhi oleh ekspektasi kinerja, ekspektasi usaha, kompleksitas, kesukarelaan, pengalaman, keamanan, kerahasiaan, dan kecepatan. Pada penelitian tersebut menggunakan model perilaku yaitu Technology Acceptance Model (TAM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perilaku minat Wajib Pajak dalam menggunakan e-filing dipengaruhi oleh ekspektasi kinerja, ekspektasi usaha, dan kesukarelaan, sedangkan kompleksitas, pengalaman, keamanan, kerahasiaan dan kecepatan tidak mempengaruhi minat Wajib Pajak.


(26)

Di Malaysia juga dilakukan penelitian serupa dengan variabel independen meliputi effort expectancy, performance expectancy, perceived risk, personal innovativness, web self-efficacy, dan social influences. Pada penelitian yang dilakukan Tan (2012) menunjukkan hasil bahwa dari keenam faktor yang diteliti hanya empat faktor yang memengaruhi intensitas minat Wajib Pajak dalam menggunakan e-filing, yaitu effort expectancy, performance expectancy, self-efficacy, dan social influences. Sedangkan faktor lain yaitu perceived risk dan personal innovativeness tidak berpengaruh terhadap intensitas pengunaan e-filing.

Meningkatnya pelayanan administrasi perpajakan melalui aplikasi e-filing yang memudahan Wajib Pajak dalam memenuhi kewajiban perpajakan seharusnya memperoleh respon positif dengan meningkatnya penggunaan e-filing oleh Wajib Pajak. Akan tetapi tidak seperti pada kenyataannya bahwa penerapan aplikasi e-filing belum cukup suskes diterapkan bagi Wajib Pajak untuk memenuhi kewajiban perpajakan (kemenkeu.go.id). Hal ini menarik bagi peneliti untuk mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi minat Wajib Pajak dalam menggunakan aplikasi e-filing karena sejak diluncurkannya aplikasi ini belum begitu signifikan Wajib Pajak yang menggunakane-filing untuk menyampaikan surat pemberitahuan.

B. Batasan Masalah

Beberapa penelitian yang telah dilakukan sebelumnya mengenai minat Wajib Pajak dalam menggunakan aplikasi e-filingmenunjukkan hasil yang belum konsisten. Maka dari itu, penelitian ini akan menguji faktor – faktor


(27)

yang diduga memengaruhi minat Wajib Pajak dalam menggunakan aplikasi e-filing oleh Wajib Pajak Pekerajaan Bebas yang telah menggunakan aplikasi e-filing sejak tahun 2015. Faktor – faktor tersebut terdiri dari: performance expectancy, effort expectancy, social influence, facilitating conditions, dan slf efficacy.

C. Rumusan Masalah

Penelitian terdahulu menunjukkan hasil bahwa terdapat berbagai faktor yang memengaruhi kesusksesan Direktorat Jendral Pajak dalam meningkatkan pelayanan perpajakan dengan aplikasi elektronik yaitu e-filing. Penelitian ini dikembangkan dari penelitian yang dilakukan Tan (2012) dan Aziz (2012) dengan model UTAUT (Unified Theory of Acceptance and Use of Technology). Selain itu penelitian ini menggunakan subjek penelitian adalah Wajib pajak Orang pribadi dengan pekerjaan bebas. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Apakah performance expectancy berpengaruh terhadap minat Wajib Pajak dalam menggunakan e-filing?

2. Apakah effortexpectancyberpengaruh terhadap minatWajib Pajak dalam menggunakan e-filing?

3. Apakah social influence berpengaruh terhadap minatWajib Pajak dalam menggunakan e-filing?

4. Apakah facilitating conditions berpengaruh terhadap minatWajib Pajak dalam menggunakan e-filing?


(28)

5. Apakah self-efficacy berpengaruh terhadap minatWajib Pajak dalam menggunakan e-filing?

D. Tujuan Penelitian

Dari rumusan masalah yang dikembangkan peneliti, maka tujuan dari penelitian ini adalah;

1. Untuk mengetahui pengaruhperformance expectancy terhadap minat Wajib Pajak dalam menggunakan aplikasi e-filing

2. Untuk mengetahui pengaruheffort expectancy terhadap minat Wajib Pajak dalam menggunakan aplikasi e-filing

3. Untuk mengetahui pengaruhsocial influence terhadap minat Wajib Pajak dalam menggunakan aplikasi e-filing

4. Untuk mengetahui pengaruhfacilitating conditions terhadap minat Wajib Pajak dalam menggunakan aplikasi e-filing

5. Untuk mengetahui pengaruhself-efficacyterhadap minatWajib Pajak dalam menggunakan aplikasi e-filing.

E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi penggunanya, antara lain;

1. Kontribusi Teori

Penelitian ini dikembangkan dari dua penelitian sebelumnya, yang pertama penelitian mengenai model yang menjelaskan perilaku pernerimaan internet dan model untuk mengetahui perilaku Wajib Pajak


(29)

dalam penerapan aplikasi e-filing, sehingga penelitian ini memiliki kontribusi berupa teori berupa model dan literatur tentang perilaku Wajib Pajak terhadap aplikasi e-filing. Dari model teori tersebut maka dapat diketahui faktor yang memengaruhi keinginan Wajib Pajak dalam menggunakan e-filing sehingga mempermudah fiskus dalam meningkatkan administrasi perpajakan khususnya aplikasi e-filing dan Wajib Pajak dalap mengakses aplikasi dengan mudah.

2. Kontribusi Praktik

Bagi Direktorat Jendral Pajak untuk dapat meningkatkan pemahaman Wajib Pajak mengenai penggunaan e-filing, dalam menyampaikan SPT masa maupun SPT tahunan secara online dengan cara memberikan sosialisasi kepada wajib pajak. Selain itu juga memberikan sosialisasi mengenai tata cara melaporkan dan membayar pajak. Sehingga pengetahuan wajib pajak mengenai perpajakan dapat meningkatkan kepatuhan dalam menyampaikan kewajiban pajaknya.


(30)

10

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Electronic Filing (e-filing)

E-filing merupakan aplikasi elektronik sebagai sarana untuk menyampaikan SPT oleh Wajib Pajak dengan memanfaatkan akses internet. Aplikasi ini telah dikenalkan sejak awal tahun 2005, akan tetapi Direktorat Jendral Pajak baru mensosialisasikan pada beberapa waktu lalu. Upaya diterapkan dan disosialisasikan aplikasi e-filing diapresiasi oleh Pemerintah dan Kementrian Keagamaan karena mempermudah Wajib Pajak dalam menyampaikan SPT yang tidak perlu mencari dropbox. Drop box adalah tempat untuk menerima SPT Tahunan yang disampaikan oleh Wajib Pajak, dropbox biasanya disediakan pada tempat umum (Surat Edaran Direktorat Jenderal Pajak Nomor SE-6/PJ/2010). Akan tetapi penyampaian melalui dorpbox masih cukup menyulitkan Wajib Pajak sehingga pemerintah memberikan solusi dengan adanya aplikasi e-filing. Aplikasi E-filing mulai diterapkan sejak 12 Januari 2005 sesuai Peraturan Jendral Pajak Nomor: KEP-05/PJ/2005 tentang Tata Cara Penyampaian Surat Pemberitahuan secara Elektronik. Dengan aplikasi online ini, Wajib Pajak dapat menyampaikan SPT dimana saja dan dapat diakses diluar hari kerja selama 24 jam dalam satu minggu. Hal ini berbeda dengan


(31)

penyampaian SPT secara manual yang hanya dapat disampaikan pada 5 hari pada jam kerja.

Kemudahan dengan adanya aplikasi elektronik ini berguna untuk meningkatkan kepatuhan formal secara langsung dalam menyampaikan SPT. Sedangkan untuk meningkatkan kepatuhan Wajib Pajak secara material akan semakin meningkat dengan adanya perhatian yang lebih dari petugas pajak, dan adanya kesadaran Wajib Pajak dalam mengembangkan pengetahuannya mengenai perpajakan.

E-filing dapat diakses melalui perusahaan yang bekerja sama dengan Direktorat Jendral Pajak yatu Penyedia Jasa Aplikasi. Akan tetapi untuk dapat mengasesnya, Wajib Pajak harus memiliki Electronic Filing Number(e-FIN). E-FIN dapat diperoleh dengan cara mengajukan permohonan tertulis oleh Wajib Pajak kepada kantor pelayanan pajak daerah setempat (Waluyo, 2007). Setelah memperoleh e-FIN barulah Wajib Pajak dapat menggunakan e-filing untuk menyampaikan SPT. Pelaporan SPT telah diatur sesuai ketentuan perpajakan, yaitu:

a. Aktivitas penyampaian Surat Pemberitahuan menggunakan e-filing secara elekronik dapat dilakukan dalam 7 hari dalam seminggu baik hari kerja maupun bukan hari kerja serta dapat diakses selama 24 jam dengan jangkauan Waktu Indonesia Bagian Barat (WIB).


(32)

b. Surat Pemberitahuan yang disampaikan melalui aplikasi elektronik pada hari libur atau bukan hari kerja tetap dianggap telah menyampaikan Surat Pemberitahuan dengan tepat waktu.

c. Ketika Wajib Pajaktelah melakukan penyampaian Surat Pemberitahuan secara elektronik, kemudian dicetak dan menandatangani Surat Pemberitahuan yang utama dimana sebelumnya telah diterima oleh Diektorat Jendral Pajak.

d. Selain formulir penyampaian Surat Pemberitahuan yang diberikan kepada Direktorat Jendral Pajak, Wajib Pajak juga harus melampirkan dokumen-dokumen yang berkaitan dengan perpajakan kepada fiskus pada Kantor Pelayanan Pajak tempat Wajib Pajak tedaftar. Batas penyampaian dokumen-dokumen terlampir adalah sebagai berikut:

1) Empat belas hari setelah batas akhir untuk melakukan penyampaian Surat Pemberitahuan, dalam hal ini Surat Pemberitahuan yang disampaikan sebelum batas akhir penyampaian SPT.

2) Empat belas hari sejak tanggal yang tertera ketika menyamaikan Surat Pemberitahuan secara elektronik, dalam hal ini Surat Pemberitahuan yang dimaksud baru disampaikan ketika melewati batas akhir penyampaian dengan catatan tertera tandatangan digital asli yang dilegalisasi secara hukum.


(33)

e. Wajib Pajak diakui tidak melakukan penyampaian Surat Pemberitahuan ketika dokumen-dokumen yang seharusnya dilampirkan sebagai persyaratan perpajakan tidak terlampir.

f. Surat Pemberitahuan dianggap telah diterima dan tanggal Penerimaan Surat Pemberitahuan sesuai dengan tanggal yang tercantum pada Bukti Penerimaan secara elektronik

g. Bukti Penerimaan secara elektronik berisi informasi yang meliputi Nomor Pokok Wajib Pajak, tanggal, jam, Nomor Transaksi Penyampaian Surat Pemberitahuan (NTPS) dan Nomor Transaksi Pengiriman ASP (NTPA) serta nama Perusahaan Penyedia Jasa Aplikasi (ASP).

2. Unified Theory of Acceptance and Use of Technology

Unified Theory of Acceptance and Use of Technology merupakan model yang dikembangkan dari model sebelumnya mengenai perilaku dan penerimaan teknologi baru, dengan mengkombinasikan faktor-faktor yang ada pada model teori sebelumnya. Model sebelumnya yang diadopsi meliputi Theory Reaction Action (TRA), Theory Acceptance Model (TAM), dan Theory of Planned Behaviour (TPB). Setelah mengeliminasi beberapa faktor dari model teori sebelumnya, maka model UTAUT ini menggunakan empat faktor untuk mengetahui pendorong Wajib Pajak dalam menggunakan aplikasi e-filing. Faktor tersebut meliputi ekspektasi


(34)

kerja, ekspektasi usaha, faktor sosial dan kondisi fasilitas Wajib Pajak sendiri (Jogiyanto, 2007).

Model UTAUT menjelaskan bahwa Wajib Pajak yang menggunakan aplikasi e-filing dapat meningkatkan kinerja dan mengurangi usaha ketika menyampaikan kewajiban perpajakannya. Disamping itu model ini juga menjelaskan jika lingkungan Wajib Pajak dan infastruktur dapat meningkatkan kepercayaan dan keinginan Wajib Pajak dalam menggunakan aplikasi e-filing.

3. Performace Expectancy

Ekspektasi kerja berkaitan dengan kemudahan dalam penggunaan teknologi baru yang membantu meminimalkan pekerjaan (Venkatesh et al, 2003 dalam Aziz, 2012). Dengan kata lain, ketika Wajib Pajak menggunakan aplikasi e-filing dapat memberikan kemudahan dalam menyampaikan kewajian perpajakannya sehingga waktu yang digunakan untuk mengisi formulir surat perpajakan dapat digunakan untuk melakukan pekerjaan lain yang lebih bermanfaat. Sedangkan dalam aplikasi e-filing, wajib pajak dimudahkan dengan menekan menu yang disediakan dalam layar computer maupun gadget. Apabila aplikasi e-filing dapat menunjukkan jika dengan adanya sistem ini mempermudah cara penyampaian maka Wajib Pajak akan memiliki kecenderungan positif dalam menggunakan aplikasi e-filing.


(35)

4. Effort Expectancy

Ekspekasi usaha barkaitan dengan kinerja dari sebuah sistem (Venkatesh et al, 2003 dalam Aziz, 2012). Pengoperasian sistem yang mudah dapat membantu individu ketika menggunakan suatu teknologi. Bagi Wajib Pajak, aplikasi e-filing diharapkan mampu membantu memenuhi kewajiaban perpajakan sehingga dapat meminimalkan pencapaian usaha. Kemudahan ketika wajib Pajak menggunakan apliaksi e-filing seperti tidak perlu utnuk mengunjungi Kantor Pajak hanya sekedar untuk menyampaikan Surat Pemberitahuan yang dapat membuang waktu, dimana waktu tersebut dapat dimanfaatkan untu kegiatan operasional lain 5. Social Influence

Social influence atau faktor sosial merupakan suatu sikap individu dalam menerima teknologi baru yang diterapkan, dan seberapa penting dan bermanfaatkah teknologi tersebut apabila diterapkan oleh dirinya(Venkatesh et al, 2003 dalam Aziz, 2012). Faktor sosial ini berkaitan dengan kesadaran individu dalam menerima dan menerapkan teknologi baru, selain itu juga lingkungan tempat tinggal individu yang dapat memepengaruhi sikap.

Kesadaran Wajib Pajak akan adanya teknologi baru dapat membantu dalam memenuhi kewajiban perpajakan. Kesadaran ini dapat memberikan pengetahuan secara langsung bahwa teknologi atau aplikasi e-filing yang ia gunakan memiliki peran penting bagi


(36)

Wajib Pajak sendiri maupun fiskus, sehingga ia akan mempengaruhi orang lain untuk menggunakan aplikasi tersebut.

6. Facilitating Condition

Kondisi yang memfasilitasi adalah kepercayaan individu ketika terhadap perangkat sistem dan infrastruktur lain yang mendukung penggunakan sistem tersebut (Venkatesh et al, 2003 dalam Aziz, 2012). Ketika perangkat sistem meyakinkan dan mempermudah wajib pajak dalam menyampaikan kewajiban perpajakan, maka Wajib Pajak akan cenderung menggunakan aplikasi e-filing dalam menyampaikan kewajiban perpajakannya. 7. Self-Efficacy

Ajzen (Jogiyanto, 2007) mendefinisikan bahwa self-efficacy adalah sebuah persepsi dari individu terhadap kemudahan maupun kesulitan ketika melakukan suatu tindakan atau keyakinan terhadap kemampuan yang dimiliki individu untuk melakukan sebuah tindakan. Sedangkan Bandura (1997) mengatakan jika self-efficacymerupakan bagian dari aspek kognitif yang berupa keputusan, keyakinan, atau pengharapan mengenai pengenalan terhadap diri individu itu sendiri dalam menyelesaikan suatu pekerjaan atau pengambilan tindakan yang diperlukan untuk mencapai hasil yang diinginkan. Dengan kata lain bahwa self-efficacy merupakan sikap individu yang yakin akan kemampuan


(37)

dirinya ketika melakukan sebuah tindakan dalam mencapai hasil tertentu.

Menurut Badura (Jogiyanto, 2007) seseorang yang memiliki sikap self-efficacy tinggi ia selalu optimis dalam melakukan pekerjaan karena dia sangat ambisius dan berupaya menyelesaikan perkerjaan dengan harapan hasil terbaik dari apa yang ia kerjakan. Untuk memperoleh hasil terbaiknya ia berfikir serius ketika mengerjaakan pekerjaannya, aktif dan teliti dalam menganalisis segala informasi yang ia peroleh. Ketelitian ini membuat individu sangat berhati-hati dalam menggambil keputusan. Individu akan memikirkan risiko yang diperolehnya jika ia mengambil keputusan yang menurutnya benar dan akan berdampak positif terhadap dirinya. Wajib Pajak yang memiliki sikap self-efficacyakan merasabahwa dirinya mampu menggunakan teknologi baru yang digunakan dalam memenuhi kewajiaban perpajakan. Akan tetapi jika Wajib Pajak tidak yakin bahwa dirinya mampu menggunakan teknologi tersebut ia tidak akan menggunakannya karena merasa jika teknologi tersebut tidak cocok untuk dirinya dan akan mempersulit dirinya sendiri ketika akan memenuhi kewajiban perpajakan. Sikap inilah yang membuat minat Wajib Pajak dalam menggunakan aplikasi e-filing masih jauh dibawah jumlah Wajib Pajak.


(38)

Pekerjaan bebas merupakan suatu pekerjaan yang dilakukan seorang individu yang memiliki keahlian khusus untuk melakukan kegiatan usaha sehinga dalam memperoleh penghasilan tidak terikat kontrak kerja dengan pihak lain (UU KUP, 2007). Pekerjaan bebas dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu yakni pekerjaan bebas yang dilakukan oleh seorang ahli yang berpendidikan dan pekerjaan bebas lainnya. Pekerjaan bebas yang dilakukan oleh ahli yang berpedidikan seperti akuntan, dokter, pengacara, konsultan, arsitek, notaris, dan PPAT. Sedangkan pekerjaan bebas lainnya yang dilakukan oleh ahli meliputi artis, seniman, penceramah, dan professional lain yang bekerja secara independen dan bukan sebagai karyawan.

B. Hipotesis

1. Pengaruh performance expectancy terhadap minat Wajib Pajak dalam menggunakan aplikasi e-filing

Performance expectancy atau ekspektasi kerja merupakan tingkat ukuran kepercayaan ketika sesorang menggunakan teknologi baru dapat membantu menyelesaikan permasalahan yang ada dalam pekerjaan. Sehingga pekerjaan akan cepat selesai dan dapat dimanfaatkan untuk melakukan pekerjaan lain. Wajib Pajak ketika menggunakan aplikasi e-filing mengharapkan kemudahan dalam menyampaikan surat pemberitahuan sebagai salah satu bentuk kewajiban perpajakan.


(39)

Penelitian serupa telah dilakukan oleh Sugihanti (2011)dengan hasil penelitian bahwa performance expectancy memengaruhi minat Wajib Pajak dalam menggunakan aplikasi e-filing. Pada penelitian yang dilakukan oleh Tan dan Foo (2012) yang meneliti faktor yang memengaruhi minat Wajib Pajak dalam menggunakan e-filing memperoleh hasil penelitian bahwa semakin kuat ekspektasi kerja e-filing dapat meningkatkan minat Wajib Pajak dalam menggunakan apliaksi e-filing.

Penelitian yang pernah dilakukan di Malaysia oleh Aziz dan Idris (2012) dengan hasil penelitin bahwa model yang digunakan yaitu UTAU akan lebih bermanfaat apabila dalam menerapkan e-filing, Wajib Pajak secara individu memiliki kesadaran untuk menggunakan aplikasi secara sukarela. Penelitian serupa oleh Wulandari (2016) memperoleh hasil positif yang menunjukkan bahwa keyakinan Wajib Pajak ketika menggunakan aplikasi e-filing dapat meningkatkan kinerja mereka sehingga akan meningkatkan minat dalam menggunakan aplikasi tersebut. Dengan adanya penelitian sebelumnya yang digunakan sebagai rujukan peneliti maka perlu dilakukan penelitian menggunakan variabel performance expectancy yang dapat memperkuat penelitian yang sebelumnya telah dilakukan. Sehingga untuk penelitian ini dibuat hipotesis;

H1 : Performance expectancy berpengaruh positif terhadap


(40)

2. Pengaruh Effort Expectancyterhadapminat Wajib Pajak untuk menggunakan aplikasi e-filing

Sistem pada teknologi baru dirancang sedemikian rupa sehingga mudah dioperasikan oleh individu yang baru mengenalnya. Dengan sistem operasionalnya yang mudah dapat menarik perhatian individu maupun kelompok tertentu untuk menggunakan teknologi yang baru diperkenalkan tersebut. Sistem operasional yang mudah membantu individu mengurangi usaha berlebih untuk memahami tata cara pengoperasian teknologi.

Seorang Wajib Pajak tentu memiliki kesibukan tersendiri seperti menjalankan kegiatan bisnis. Kesibukan ini yang dijadikan alasan mereka tidak melaporkan Surat Pemberitahuan. Akan tetapi dengan aplikasi e-filing, DJP berupaya memudahkan Wajib Pajak dalam menyampaikan Surat Pemberitahuan, karena pengoperasian sistem yang mudah dan tidak rumit, DJP meyakini jika Wajib Pajak akan terus menggunakan e-filing dalam menyampaikan Surat Pemberitahuan.

Ekspektasi usaha ketika menggunakan aplikasi e-filing oleh Wajib Pajak telah diteliti oleh Sugihanti (2011) dengan hasil penelitian yang menyatakan bahwa effort expectancy dapat memengaruhi minat Wajib Pajak dalam menggunakan e-filing. Penelitian yang dilakukan oleh Tan dan Foo (2012) memperoleh hasil yaitu Wajib Pajak merasa mudah ketika menggunakan e-filing maka ia akan selalu


(41)

menggunakannya untuk menyampaikan Surat Pemberitahuan. Penelitian juga dilakukan oleh Wulandari (2016) memperoleh hasil positif yang menunjukkan bahwa keyakinan Wajib Pajak ketika menggunakan aplikasi e-filing dapat menurunkan usaha Wajib Pajak dalam memenuhi kewajiban perpajakan mereka sehingga dapat meningkatkan minat dalam menggunakan aplikasi e-filing. Berdasarkan penelitian yang sebelumnya telah dilakukan maka pada penelitian ini dibuat hipotesis sebagai berikut;

H2 : Effort expectancy berpengaruh positif terhadap minat Wajib

Pajak untuk menggunakan e-filing

3. Pengaruh social influence terhadap minat Wajib Pajak untuk menggunakan aplikasi e-fling

Social influence yang dimaksud dalam model ini adalah bagaimana sikap individu dalam menerima teknologi baru dan bagaimana manfaat teknologi tersebut bagi dirinya. Ketika teknologi baru bermanfaat bagi dirinya, seseorang akan berfikir jika teknologi tersebut juga penting dan akan berpengaruh terhadap kehidupan orang lain sehingga ia berupaya mengajak orang lain untuk menggunakannya.

Wajib Pajak yang tinggal disebuah lingkungan pasti akan berinteraksi satu sama lain, misalnya berbagi informasi yang bermanfaat bagi kehidupan sesamanya. Wajib pajak yang telah mengenal aplikasi e-filing dan mengetahui bahwa aplikasi tersebut


(42)

sangat bermanfaat dan membantunya, ia akan memberikan informasi tersebut kepada rekannya untuk menggunakan aplikasi e-filing juga agar dapat memenuhi kewajiban perpajakannya.

Social influence yang dapat mempengaruhi minat wajib pajak dalam menggunakan e-filing telah diteliti sebelumnya oleh Tan dan Foo (2012). Hasil penelitian tersebut menyatakan bahwa social influence dapat mempengaruhi minat wajib pajak dalam menggunakan e-filing. Hasil penelitian tersebut didukung oleh penelitian yang dilakukan Aziz dan Idris (2012) dengan hasil yang menunjukkan bahwa sosial influence memiliki pengaruh yang signifikan terhadap intensitas wajib pajak dalam menggunakan e-filing. Penelitian juga dilakukan oleh Wulandari (2016) memperoleh hasil positif yang artinya jika semakin banyak lingkungan yang memengaruhi Wajib Pajak dalam menggunakan aplikasi e-filing maka minat Wajib Pajak untuk menggunakan aplikasi e-filing semakin meningkat. Dari penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, diperlukan penelitian yang lebih mendalam mengenai social influence yang dilakukan oleh wajib pajak sehingga dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut; H3 : Social influence berpengaruh positif terhadap minat Wajib

Pajak untuk menggunakan e-filing

4. Pengaruh facilitating condition terhadap minat Wajib Pajak dalam mengunakan aplikasi e-filing


(43)

Facilitating condition yang baik dengan dukungan sistem dan infrastruktur lain akan memberikan keyakinan terhadap individu bahwa teknologi baru yang ia ketahui dapat digunakan dengan aman dan mudah. Sistem yang digunakan pada aplikasi online tidak jarang sering adanya gangguan ketika digunakan. Sehingga individu ketika akan menggunakaan teknologi baru ia akan melihat terlebih dahulu bagaimana sistem tesebut bekerja, ketika sstem bekerja dengan baik maka individu tersebut akan mempercayai dan akan menggunakan aplikasi yang merupakanproduk dari teknologi yang dikembangkan.

Sama halnya dengan wajib pajak ketika akan menggunakan aplikasi yang disediakan oleh DJP untuk melaporkan surat pemberitahuan yaitu e-filing. Sistem yang mudah dan cepat ketika diakses untuk melaporkan surat pemberitahuan dapat meningkatkan kepercayaan wajib pajak. Sistem yang merespon dengan cepat tersebut menjadi alasan bagi wajib pajak untuk menggunakan aplikasi e-filing secara berkelanjutan dalam menyampaikan surat pemberitahuan.

Pada tahun 2012, Aziz dan Idris melakukan penelitian mengenai facilitating condition yang dapat mempengaruhi minat wajib pajak dalam menggunakan e-filing. Dari penelitian tersebut, Aziz memaparkan hasil penelitian jika facilitating condition berpengaruh terhadap minat wajib pajak untuk menggunakan e-filing. Penelitian juga dilakukan oleh Wulandari (2016) memperoleh hasil positif yang menjelaskan apabila kondisi sistem informasi dalam aplikasi e-filing


(44)

dapat meningkatkan minat Wajib Pajak untuk menggunakan aplikasi tersebut untuk menyampaikan SPT. Penelitian serupa juga dilakukan Hakim (2016) dengan hasil penelitian jika facilitating conditions hanya berpengaruh terhadap Wajib pajak dengan jenis kelamin laki-laki, hal ini disebabkan karena kebutuhan akan kemudahan dan manfaat dari penggunaan aplikasi e-filing. Dari penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, diperlukan penelitian yang lebih mendalam mengenai facilitating condition yang dilakukan oleh wajib pajak sehingga dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut;

H4 : Facilitating condition berpengaruh positif terhadap minat

Wajib Pajak untuk menggunakan e-filing

5. Pengaruh self-efficacy terhadap minat Wajib Pajak untuk menggunakan e-filing

Individu yang memiliki sikap self-efficacy positif terhadap dirinya, akan merasa percaya diri ketika mengambil keputusan dan melakukan tindakan berdasarkan keputusan yang telah ia buat. Karen ia meyakini bahwa dirinya mampu mengerjakan dan menyelesaikan pekerjaan dengan hasil yang diharapkan.Sebaliknya ketika individu tidak percaya diri bahwa dia mampu menyelesaikan pekerjaan dengan baik, ia memilih untuk tidak mengerjakannya karena tidak ingin hasil yang ia peroleh nanti gagal. Individu dengan sikap self-efficacy menuntut hasil yang sempurna (Bandura, 2007).


(45)

Minat Wajib Pajak ketika menggunakan e-filing dipengaruhi oleh keyakinan dari dalam dirinya. Wajib Pajak yang memiliki persepsi jika dia dapat menggunakan e-filing dia dapat menyampaikan Surat Pemberitahuan dengan mudah, cepat, dan tepat (semua informasi yang harus disampaikan dapat dilampirkan), Wajib Pajak akan menggunakan aplikasi online dengan sangat percaya diri. Akan tetapi Wajib Pajak yang beranggapan jika menggunakan aplikasi e-filing sangat rumit, ia akan berfikir lebih baik tidak menggunakan aplikasi tersebut dan menyampaikan surat pemberitahuan secara manual atau mendatangi kantor pajak.

Tan dan Foo (2012) melakukan penelitian mengenai web-self efficacy terhadap intensitas Wajib Pajak dalam menggunakan e-filing. Dari penelitian tersebut, Tan dan Foo memperoleh hasil bahwa self-efficacy berpengaruh positif terhadap intensitas Wajib Pajak di Malaysia dalam menggunakan e-filing. Penelitian yang dilakukan Rahmawati (2016) memperoleh hasil jika self-efficacy tidak berpengaruh terhadap minat wajib pajak dalam menggunakan e-filing. Hal ini menunjukkan jika keyakinan individu terhadap kemampuan yang dimilikinya tidak mendorong individu tersebut untuk menggunakan e-filing.Berdasarkan penelitian sebelumnya yang telah dilakukan di Malaysia, peneliti ingin mengetahui pengaruh self-efficacy terhadap minat menggunakan aplikasi e-filingoleh Wajib Pajak di Indonesia khususnya di Daerah Istimewa Yogyakarta. Berdasarkan


(46)

pemaparan teori dan penelitian sebelumnya, peneliti membuat hipotesis sebagai berikut:

H5 : Self-efficacyberpengaruh positif terhadap minat Wajib

Pajak untuk menggunakan e-filing.

C. Model Penelitian

Model penelitian ini menggambarkan hubungan antara variabel independen dan variabel dependen penelitian dan bentuk hipotesis yang dirumuskan. Model penelitian yang digambarkan oleh peneliti adalah sebagai berikut :

Sumber : Diolah peneliti tahun 2016 Gambar 2.1. Model Penelitian

+ + Performance Expectancy

X1

Effort Expectancy X 2

Facilitating Conditions X 4

Self-Efficacy X 5 Social Influence

X 3

Minat Menggunakan e-filing

Y1 +

+ +


(47)

27

B

AB III

METODE

PENELITIAN

A. Subyek Penelitian

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Wajib Pajak Orang Pribadi Pekerjaan Bebas yang berada di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Sedangkan subyek dalam penelitian ini yaitu Wajib Pajak Orang Pribadi dengan Pekerjaan Bebas yang telah menggunakan e-filing. Unit analisis yang digunakan adalah Surat Pemberitahuan Pajak. Surat Pemberitahuan Pajak yang digunakan adalah surat pemberitahuan pajak oleh wajib pajak yang menggunakan apliakasi e-filing. Untuk menentukan ukuran penelitian dilakukan dengan aturan umum (rule of thumb) yaitu ukuran sampel harus lebih besar beberapa kali (10 kali) daripada variabel yang diteliti (Roscoe, 1975) dalam (Sakaran, 2006). Berdasarkan aturan umum (rule of thumb) maka ukuran sampel yang diperoleh adalah sebagai berikut:

Berdasarkan rumus diatas maka ukuran sampel dalam penelitian ini memiliki syarat minimal sampel sebanyak 50 sampel.


(48)

B. Teknik Pengambilan Sampel

Sampel dalam penelitian ini adalah Wajib Pajak Orang Pribadi dengan Penghasilan Bebas. Sampel tersebut diperoleh melalui metode sampling yaitu convenience sampling. Penggunaan metode sampling ini dipilih karena aksesbilitas dan kedekatan antara peneliti dengan responden sehingga memudahkan peneliti dalam mengumpulkan data. Selain hal itu juga dikarenakan jumlah responden yang cukup banyak dan kesulitan peneliti untuk menemui responden sehingga peneliti memilih responden yang bertemu secara tidak sengaja untuk dijadikan sampel penelitian.

C. Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan data kuantitatif dengan sumber data yang digunakan adalah data primer yang diperoleh dari pengisian kuesioner yang diberikan kepada responden. Menurut Sugiyono (2012) kuesioner merupakan suatu cara yang digunakan oleh peneliti untuk memperoleh data dengan cara memeberikan beberapa pertanyaan secara tertulis yang ditujukan kepada subjek penelitian yang sesuai untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan sehingga diperoleh data yang valid.

D. Definisi Operasional dan Instrumen Pengukuran Variabel Penelitian 1. Performance expectancy merupakan tingkat keyakinan bahwa sistem akan

meningkatkan kinerjanya dalam melakukan pekerjaan. Ekspektasi kerja diukur menggunakan instrumen Tan dan Foo (2012) serta Al – Qeisi et al. (2015) dengan 8 butir pertanyaan dengan 5 skala likert. Dari lima skala likert menunjukkan bahwa semakin tinggi skor yang diberikan oleh


(49)

responden, semakin tinggi pula minat Wajib Pajak untuk menggunakan aplikasi e-filing. Sebaliknya, semakin kecil skor yang diberikan responden pada item pertanyaan menunjukkan minat Wajib Pajak untuk menggunakan aplikasi e-filing semakin rendah.

2. Effort Expectancy merupakan kemudahan pengoperasian sistem yang dapat meminimalisir usaha Wajib Pajak dalam menyampaikan kewajiban perpajakan. Ekspektasi usaha diukur menggunakan istrumen Tan dan Foo (2012) serta Al – Qeisi et al. (2015) dengan 6 butir pertanyaan dan 5 skala likert. Dari lima skala likert menunjukkan bahwa semakin tinggi skor yang diberikan oleh responden, semakin tinggi pula minat Wajib Pajak untuk menggunakan aplikasi e-filing. Sebaliknya, semakin kecil skor yang diberikan responden pada item pertanyaan menunjukkan minat Wajib Pajak untuk menggunakan aplikasi e-filing semakin rendah. Pada kuesioner yang diberikan kepada responden, terdapat item pertanyaan yang bernilai negatif, sehingga skor yang diberikan semakin besar maka minat Wajib Pajak untuk menggunakan aplikasi e-filing.

3. Social Influence merupakan tingkat kepercayaan bahwa ketika individu menggunakan sebuah sistem atau aplikasi dipengaruhi oleh lingkungan sekitar. Faktor sosial diukur menggunakan instrumen Tan dan Foo (2012) serta Al – Qeisi et al. (2015) dengan 5 butir pertanyaan dan 5 skala likert. Dari lima skala likert menunjukkan bahwa semakin tinggi skor yang diberikan oleh responden, semakin tinggi pula minat Wajib Pajak untuk menggunakan aplikasi e-filing. Sebaliknya, semakin kecil skor yang


(50)

diberikan responden pada item pertanyaan menunjukkan minat Wajib Pajak untuk menggunakan aplikasi e-filing semakin rendah.

4. Facilitating conditions kepercayaan individu bahwa perangkat teknis akan mendukung penggunaan suatu sistem. Kondisi fasilitas dapat diukur dengan instrumen yang sebelumnya juga digunakan oleh Wiyono (2008) serta Al – Qeisi et al. (2015)dengan 10 butir pertanyaan dan 5 skala likert. Dari lima skala likert menunjukkan bahwa semakin tinggi skor yang diberikan oleh responden, semakin tinggi pula minat Wajib Pajak untuk menggunakan aplikasi e-filing. Sebaliknya, semakin kecil skor yang diberikan responden pada item pertanyaan menunjukkan minat Wajib Pajak untuk menggunakan aplikasi e-filing semakin rendah.

5. Self-Efficacy, rencana seorang individu atas manfaat yang diperoleh ketika menggunakan teknologi baru. Self efficacy diukur menggunakan insrumen yang sebelumnya digunakan oleh Wiyono (2008)serta Al – Qeisi et al. (2015) dengan 5 butir pertanyaan dan 5 skala llikert. Dari lima skala likert menunjukkan bahwa semakin tinggi skor yang diberikan oleh responden, semakin tinggi pula minat Wajib Pajak untuk menggunakan aplikasi e-filing. Sebaliknya, semakin kecil skor yang diberikan responden pada item pertanyaan menunjukkan minat Wajib Pajak untuk menggunakan aplikasi e-filing semakin rendah.

6. Minat untuk menggunakan e-filing, yakni keinginan wajib pajak menggunakan aplikasi baru yang disediakan oleh DJP. Minat Wajib pajak diukur menggunakan instrumen yang sebelumnya digunakan olehWiyono


(51)

(2008)Al – Qeisi et al. (2015) dengan 6 butir pertanyaan dan 5 skala likert. Dari lima skala likert menunjukkan bahwa semakin tinggi skor yang diberikan oleh responden, semakin tinggi pula minat Wajib Pajak untuk menggunakan aplikasi e-filing. Sebaliknya, semakin kecil skor yang diberikan responden pada item pertanyaan menunjukkan minat Wajib Pajak untuk menggunakan aplikasi e-filing semakin rendah. Pada kuesioner yang diberikan kepada responden, terdapat item pertanyaan yang bernilai negatif, sehingga skor yang diberikan semakin besar maka minat Wajib Pajak untuk menggunakan aplikasi e-filing.

E. Uji Kualitas Instrumen dan Data 1. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk menilai apakah suatu pertanyaan dalam kuesioner dapat menjelaskan variabel yang diteliti. Dengan kata lain pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah alat ukur yang digunakan sudah tepat atau belum. Dalam pengujian validitas digunakan Pearson correlation, suatu data dapat dikatakan valid apabilai memiliki nilai signifikansi lebih dari 0,5 (Nadzaruddin, 2016).

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas adalah alat untuk mengukur konsistensi skor yang diberikan dalam kuesioner (Nazaruddin, 2016). Suatu pertanyaan dalam kuesioner dikatakan reliabel atau andal apabila jawaban yang diberikan seseorang terhadap pernyataan tersebut konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Suatu instrumen penelitian mengindikasikan memiliki reliabilitas


(52)

yang memadai jika koefisien Cronbach Alpha yang digunakan lebih besar dari 0,70.

3. Uji Asumsi Klasik

Penelitian ini menggunakan alat analisis IBM SPSS versi 23. Uji asumsi klasik ini merupakan persyaratan yang harus ada pada analisis regresi linear berganda. Uji asumsi klasik yang digunakan pada regresi yaitu uji heteroskedastisitas, autokorelasi, dan multikolinearitas. Ketiga pengujian tersebut diharapkan tidak terjadi pada analisis regresi linear berganda. Hal ini digunakan untuk meyakinkan bahwa dalam model regresi yang diperoleh memiliki kemampuan untuk memprediksi, sehingga model regresi harus memenuhi asumsi-asumsi yang mendasarinya. Apabila dalam model regresi mengandung multikolineraitas dan heteroskedastisitas, maka model tersebut tidak dapat digunakan dalam pengambilan keputusan karena terdapat kesamaan atau korelasi antara variabel dependen dengan variabel indpenden.

a. Uji Normalitas

Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal (Ghozali, 2011). Alat pengujian yang digunakan adalah Kolmogorov-Smirnov (KS), dengan kriteria pengujian ɑ = 0,05 apabila sig > ɑ maka residual terdistribusi normal, apabila sig < ɑ maka residual tidak tersidtribusi normal.


(53)

b. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen (Ghozali, 2011). Untuk menguji adanya multikolinearitas dapat dilakukan dengan menganalisis korelasi antar variabel dan perhitungan nilai tolerance serta variance inflation factor (VIF). Adanya gejala multikolinearitas dapat dilihat dari tolerance valueatau Nilai Variance Factor (VIF). Batas tolerance value adalah 0,1 dan batas VIF adalah 10. Apabila tolerance value< 0,1 atau VIF > 10 maka terjadi multikolinearitas.

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah model regresi yang tidak terjadi masalah heteroskedastisitas (Ghozali, 2011). Untuk mendeteksi heteroskedastisitas dapat menggunakan uji Glejser. Apabila sig > 0,05 maka tidak terdapat masalah heteroskedastisitas.

F. Uji Hipotesis dan Analisis data 1. Analisis Regresi Linear Berganda

Pengujian hipotesis pada penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda (Multiple Linear Regresion). Pengujian regresi


(54)

digunakan untuk menguji setiap hipotesis atau mengetahui pengaruh antara variabel independen yaitu performance expectancy, effort expectancy, social influence, facilitating conditions, dan self-efficacyterhadap variabel dependen yaituminat Wajib Pajak dalam menggunakan aplikasi e-filing. Hasil pengujian juga dapat digunakan untuk membuat model penelitian. Model regresi linier berganda pada penelitian ini ditunjukkan pada persamaan berikut:

Keterangan:

Y : Keinginan wajib pajak untuk menggunakan e-filing

α : Konstanta

β : Koefisien Regresi PE :Performance Expectancy EE :Effort Expectancy

SI :Social Influence FC :Facilitating conditions SE :Self-Efficacy

: error

2. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Nilai R2 digunakan untuk mengukur kemampuan model penelitian dalam menjelaskan variabel independen terhadap variabel dependen dan sebaliknya.R2 pada persamaan regresi rentan terhadap penambahan variabel independen, semakin banyak variabel independen yang


(55)

mempengaruhi variabel dependen, maka nilai R square makin besar. Nilai R2beradadiantara 0 sampai dengan 1 (Nadzaruddin, 2016). Nilai R aquare semakin mendekati 1 maka semakin besar pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Dengan kata lain, variabel independen memberikan banyak informasi yang diperlukan untu memprediksi variasi dalam variabel dependen.

3. Uji Nilai t

Uji nilai t digunakan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel independen secara individu (parsial) terhadap variabel dependen. Pengujian dilakukan dengan menggunakan significance level0,05 (α=5%), hipotesis bernilai positif apabila sig < alpha 0.05 (Nadzaruddin, 2016),yang berarti secara parsial variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen. Dan hipotesis bernilai negatif atau ditolak apabila nilai sig > alpha 0.05, yang berarti secara parsial variabel independen tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.


(56)

36

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Umum Responden

Responden dalam penelitian ini adalah Wajib Pajak pekerjaan bebas yang berada di provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Wajib Pajak pekerjaan bebas merupakan seseorang yang memiliki keahlian untuk melakukan pekerjaan tanpa terikat kontrak kerja dengan orang lain. Pada penelitian ini sebanyak 110 kuesioner dibagikan kepada Wajib Pajak pekerjaan bebas. Responden tersebut mewakili lima kabupaten di provinsi DIY.

Tabel. 4.1

Ringkasan Hasil Pembagian Kuesioner

Daerah Disebar Kembali

Tidak Kembali

Tidak

Lengkap Dipakai

Wonosari 25 20 5 0 20

Bantul 30 25 5 1 24

Sleman 15 15 0 2 13

Yogya 25 20 5 0 20

Kulonprogo 15 14 1 0 14

Total 110 94 16 3 91

Outliers 18

Data yang bisa diolah 73

Sumber : Data primer yang diolah, 2016

Berdasarkan tabel 4.1. dari 110 kuesioner yang disebar diseluruh Kabupaten di DIY, hanya diperoleh kuesioner sebanyak 94. Dari kuesioner yang diperoleh tersebut terdapat 3 kuesioner yang tidak lengkap, sehingga data


(57)

yang dapat diolah sebanyak 91 kuesioner. Namun setelah dilakukan outliersdata, yang dapat diolah hanya 73 lembar kuesioner.

B. Deskripsi Khusus Responden

Berdasarkan hasil survei menggunakan kuesioner, responden di DIY yang menjadi sampel dalam penelitian ini dibedakan menjadi beberapa kelompok yaitu menurut jenis kelamin, latar belakang pendidikan, jenis pekerjaan, pengalaman bekerja dan pengetahuan dalam menggunakan aplikasi e-filing. Karakteristik responden diukur menggunakan skala interval yang menunjukkan besarnya frekuensi sampel dalam penelitian. Data karakteristik responden dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.2

Data Karakteristik Responden

Karakteristik Deskripsi Jumlah Persentase

Jenis Kelamin Laki – Laki 54 60%

Perempuan 37 40%

Jumlah responden 91 100%

Pendidikan SMA/SMK 0 0%

D3 0 0%

S1 65 72%

S2 21 23%

S3 5 5%

Jumlah responden 91 100%

Usia < 25 20 21%

25 – 35 47 52%

> 35 24 27%

Jumlah responden 91 100%

Jenis Pekerjaan Dokter 31 33%

Notaris 59 66%

Kontraktor 1 1%

Jumlah responden 91 100%


(58)

Berdasarkan data diatas, dapat diketahui bahwa yang menjadi responden dalam penelitian ini sebagian besar berjenis kelamin laki – laki, yaitu sebanyak 60% atau 54 respoden dengan sisanya berjenis kelamin perempuan yang berjumlah 37 responden atau 40%. Dari 91 responden, mayoritas terdiri dari 72% dari jumlah responden atau 65 responden dengan latar belakang pendidikan S1, kemudian responden dengan latar belakang pendidikan S2 berjumlah 21 atau 23% dari jumlah responden, dan paling sedikit adalah responden dengan latar belakang pedidikan S3 yang hanya berjumlah 5 responden atau 5% dari jumlah responden keseluruhan. Dalam penelitian ini tidak ditemui responden yang memiliki latar belakang pendidikan SMA dan D3.

Dari tabel 4.2. dapat diketahui bahwa responden dalam penelitian ini sebagian besar berusia antara 25 tahun sampai dengan 35 tahun, yaitu sebanyak 47 responden atau 52% dari total responden. Sedangkan sisanya sebesar 27% atau sebanyak 24 responden berusia lebih dari 35 tahun dan 21% atau sebanyak 20 adalah responden dengan usia kurang sari 25 tahun. Dalam penelitian ini menggunakan responden Wajib Pajak pekerjaan bebas diantaranya dokter, notaris dan kontraktor. Jumlah responden dengan jenis pekerjaan dokter sebanyak 31 responden, notaris 59 responden dan kontraktor 1 responden.


(59)

C. Hasil Analisis Data

1. Analisis Statistik Deskriptif

Hasil pengujian statstik deskriptif pada penelitian ini ditunjukkan pada Tabel 4.3. berikut:

Tabel 4.3. Uji Statistik Deskriptif

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Median Mean Std. Deviation Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic Performance

expectancy 73 18 40 31.00 29.68 3.954

Effort

expectancy 73 12 29 21.00 20.68 2.763

Social

Influence 73 9 23 16.00 16.51 2.566

Facilitating

condition 73 22 45 32.00 31.30 4.196

Self efficacy 73 10 25 17.00 16.60 2.499

Minat 73 12 28 21.00 20.89 2.525

Valid N

(listwise) 73

Sumber: Data primer yang diolah, 2016

Berdasarakan Tabel 4.3. dapat diketahui bahwa variabel performance expectancy dengan sampel sebanyak 73 memiliki nilai minimum sebesar 18, hal ini menunjukkan bahwajawaban responden pada variabel performance expectancymemiliki jumlah minimal 18 dari skala 1 sampai 5 yang diberikan pada setiap item pertanyaan. Sedangkan nilai maksimum sebesar 40 yang berarti bahwa jumlah maksimum jawaban responden pada variabel performance expectancy sebesar 40 dari skala 1 sampai 5 yang diberikan pada setiap item pertanyaan. Adapun nilai median sebesar 31.00 lebih tinggi dari nilai rata – rata 29.68, angka


(60)

tersebutmenunjukkan bahwa rata – rata variabelperformance expectancy pada sampel termasuk rendah. Standar deviasi sebesar 3.954 menunjukkan keberagaman responden dalam memberikan jawaban. Semakin kecil nilai standar deviasi menunjukkan bahwa data jawaban responden semakin homogen.

Variabel effort expectancy memiliki nilai minimum sebesar 12,hal ini menunjukkan bahwajawaban responden pada variabel effort expectancy memiliki jumlah minimal 12 dari skala 1 sampai 5 yang diberikan pada setiap item pertanyaan.Sedangkan nilai maksimum sebesar 29 yang berarti bahwa jumlah maksimum jawaban responden pada variabel effort expectancy sebesar 29 dari skala 1 sampai 5 yang diberikan pada setiap item pertanyaan. Adapun nilai median sebesar 21.00 lebih tinggi dari nilai rata – rata 20.68, angka tersebut menunjukkan bahwa rata – rata variabeleffort expectancy pada sampel termasuk rendah. Standar deviasi menunjukkan keberagaman responden dalam memberikan jawaban.Variabeleffort expectancymemiliki nilai standar deviasi ssebesar 2.763 yang artinya data jawaban responden semakin homogen.

Variabel social influence memiliki nilai minimum sebesar 9, hal ini menunjukkan bahwajawaban responden pada variabel social influence memiliki jumlah minimal 9 dari skala 1 sampai 5 yang diberikan pada setiap item pertanyaan. Sedangkan nilai maksimum sebesar 23 yang berarti bahwa jumlah maksimum jawaban responden pada variabel social


(61)

influence sebesar 23 dari skala 1 sampai 5 yang diberikan pada setiap item pertanyaan.Adapun nilai median sebesar 16.00 lebih rendah dari nilai rata – rata 16.51,angka tersebut menunjukkan bahwa rata – rata variabelsocial influence pada sampel termasuk tinggi. Standar deviasi sebesar 2.566menunjukkan keberagaman responden dalam memberikan jawaban. Semakin kecil nilai standar deviasi menunjukkan bahwa data jawaban responden semakin homogen.

Variabel facilitating condition memiliki nilai minimum sebesar 22,hal ini menunjukkan bahwajawaban responden pada variabel facilitating condition memiliki jumlah minimal 22 dari skala 1 sampai 5 yang diberikan pada setiap item pertanyaan. Sedangkan nilai maksimum sebesar 45 yang berarti bahwa jumlah maksimum jawaban responden pada variabel facilitating condition sebesar 45 dari skala 1 sampai 5 yang diberikan pada setiap item pertanyaan.Adapun nilai median sebesar32.00 lebih tinggi dari nilai rata – rata 31.30,angka tersebut menunjukkan bahwa rata – rata variabelfacilitating condition pada sampel termasuk rendah. Standar deviasi sebesar 4.196menunjukkan keberagaman responden dalam memberikan jawaban. Semakin kecil nilai standar deviasi menunjukkan bahwa data jawaban responden semakin homogen. Sebaliknya, semakin besar nilai standar deviasi, maka semakin heterogen jawaban responden.

Variabel self efficacy memiliki nilai minimum sebesar 10, hal ini menunjukkan bahwajawaban responden pada variabel self efficacy


(62)

memiliki jumlah minimal 10 dari skala 1 sampai 5 yang diberikan pada setiap item pertanyaan. Sedangkan nilai maksimum sebesar 25,yang berarti bahwa jumlah maksimum jawaban responden pada variabel self efficacy sebesar 25 dari skala 1 sampai 5 yang diberikan pada setiap item pertanyaan.Adapun nilai median sebesar 17.00 lebih tinggi dari nilai rata – rata 16.60, angka tersebut menunjukkan bahwa rata – rata variabelself efficacy pada sampel termasuk rendah. Standar deviasi sebesar 2.499menunjukkan keberagaman responden dalam memberikan jawaban. Semakin kecil nilai standar deviasi menunjukkan bahwa data jawaban responden semakin homogen.

Variabel minat menggunakan aplikasi e-filing memiliki nilai minimum sebesar 12, hal ini menunjukkan bahwajawaban responden pada variabel minatmemiliki jumlah minimal 12 dari skala 1 sampai 5 yang diberikan pada setiap item pertanyaan. Sedangkan nilai maksimum sebesar 28 yang berarti bahwa jumlah maksimum jawaban responden pada variabel minat sebesar 28 dari skala 1 sampai 5 yang diberikan pada setiap item pertanyaan.Adapun nilai median sebesar 21.00 lebih tinggi dari dengan nilai rata – rata 20.89, angka tersebut menunjukkan bahwa rata – rata variabel minatpada sampel termasuk rendah. Standar deviasi sebesar 2.5625 menunjukkan keberagaman responden dalam memberikan jawaban. Semakin kecil nilai standar deviasi menunjukkan bahwa data jawaban responden semakin homogen.


(63)

a. Uji Validitas

Hasil uji validitas pada penelitian ini ditunjukkan pada tabel berikut:

Tabel 4.4. Uji Validitas

Variabel Butir Component Ket

Performance Expectany PE1 .890 Valid

PE2 .848 Valid

PE3 .754 Valid

PE4 .658 Valid

PE5 .742 Valid

PE6 .845 Valid

PE7 .818 Valid

PE8 .741 Valid

Effort Expectancy EE1 .654 Valid

EE2 .835 Valid

EE3 .810 Valid

EE4 .813 Valid

EE5 .895 Valid

Socal Influence SI1 .726 Valid

SI2 .809 Valid

SI3 .808 Valid

SI4 .772 Valid

SI5 .530 Valid

Facilitating Condition FC1 .731 Valid

FC2 .754 Valid

FC3 .816 Valid

FC4 .674 Valid

FC5 .805 Valid

FC6 .801 Valid

FC7 .744 Valid

FC8 .708 Valid

FC9 .696 Valid

Self Efficacy SE1 .711 Valid

SE2 .861 Valid

SE3 .806 Valid

SE4 .808 Valid


(64)

Variabel Butir Component Ket

Minat M1 .874 Valid

M2 .880 Valid

M3 .776 Valid

M4 .803 Valid

M5 .790 Valid

Sumber: Data primer yang diolah, 2016

Pada instrumen penelitian, terdapat item yang dihapus karena item pertanyaan yang diajukan pada responden tidak valid dan reliable pada variabel yang diteliti. Berdasarkan hasil pengujian validitas instrumen penelitian dapat katakan valid karena variabel performance expectancy yang terdiri dari 8 butir pertanyaan memiliki nilai component> 0,5 (Nadzaruddin, 2016). Variabel effort expectancy memiliki 5 butir pertanyaan dengan nilai component > 0,5 sehingga setiap pertanyaan pada variabel effort expectancy dapat dikatakan valid. Variabel social influence memiliki 5 butir pertanyaan dengan nilai component > 0,5, sehingga setiap pertanyaan pada variabel social influence dapat dikatakan valid. Variabel facilitating condition memiliki 9 butir pertanyaan dengan nilai component > 0,5, sehingga setiap pertanyaan pada variabel facilitating condition dapat dikatakan valid. Variabel self efficacy memiliki 5 butir pertanyaan dengan nilai component > 0,5, sehingga setiap pertanyaan pada variabel self efficacy dapat dikatakan valid. Variabel minat dalam menggunakan aplikasi e-filing memiliki 5 butir pertanyaan dengan nilai component > 0,5, sehingga setiap pertanyaan pada variabel minat dalam menggunakan aplikasi e-filing dapat dikatakan valid.


(1)

d.

Variabel

Facilitating Conditions

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 73 100.0

Excludeda 0 .0

Total 73 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.900 9

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

FC1 27.77 14.292 .647 .891

FC2 27.77 13.931 .673 .889

FC3 27.75 13.883 .749 .883

FC4 27.97 14.110 .584 .896

FC5 27.79 14.054 .738 .884

FC6 27.88 13.860 .725 .885

FC8 27.82 14.093 .663 .889

FC9 27.84 14.223 .634 .892

FC10 27.82 14.287 .618 .893


(2)

e.

Variabel

Self Efficacy

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 73 100.0

Excludeda 0 .0

Total 73 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.852 5

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

SE1 13.10 4.588 .565 .845

SE2 13.21 3.777 .755 .796

SE3 13.41 4.079 .682 .817

SE4 13.45 4.001 .684 .816

SE5 13.25 4.272 .635 .829


(3)

f.

Variabel Minat

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 73 100.0

Excludeda 0 .0

Total 73 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.879 5

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

M1 14.38 4.268 .775 .840

M2 14.49 4.226 .784 .838

M3 14.53 4.225 .661 .866

M4 14.55 4.168 .685 .860

M5 14.42 4.192 .673 .863


(4)

C.

Uji Asumsi Klasik

1.

Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 73

Normal Parametersa,b Mean .0000000

Std. Deviation .93709483

Most Extreme Differences Absolute .082

Positive .059

Negative -.082

Test Statistic .082

Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

d. This is a lower bound of the true significance.

Sumber: Data primer yang diolah, 2016

2.

Uji Multikolinearitas

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) -.560 1.125 -.498 .620

TOTPE .294 .038 .460 7.667 .000 .571 1.751

TOTEE .261 .075 .286 3.496 .001 .308 3.249

TOTSI .198 .046 .201 4.272 .000 .931 1.075

TOTFC -.071 .049 -.118 -1.445 .153 .306 3.264

TOTSE .379 .069 .375 5.533 .000 .447 2.240

a. Dependent Variable: TOTM


(5)

5.

Uji Heteroskedastisitas

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constan

t) -.023 .600 -.038 .970

TOTPE .035 .020 .268 1.720 .090 .571 1.751

TOTEE -.026 .040 -.137 -.648 .519 .308 3.249

TOTSI .011 .025 .055 .452 .653 .931 1.075

TOTFC -.018 .026 -.150 -.703 .484 .306 3.264

TOTSE .041 .037 .198 1.125 .265 .447 2.240

a. Dependent Variable: Abs_RES


(6)

D.

Uji Hipotesis

1.

Uji Koefisien Determinasi (

Adjusted R Square

)

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .929a .862 .852 .971

a. Predictors: (Constant), TOTSE, TOTSI, TOTPE, TOTEE, TOTFC b. Dependent Variable: TOTM

Sumber: Data primer yang diolah, 2016

2.

Uji Nilai

t

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) -.560 1.125 -.498 .620

TOTPE .294 .038 .460 7.667 .000 .571 1.751

TOTEE .261 .075 .286 3.496 .001 .308 3.249

TOTSI .198 .046 .201 4.272 .000 .931 1.075

TOTFC -.071 .049 -.118 -1.445 .153 .306 3.264

TOTSE .379 .069 .375 5.533 .000 .447 2.240

a. Dependent Variable: TOTM


Dokumen yang terkait

Faktor Faktor yang Mepengaruhi Penggunaan e-Filing bagi Wajib Pajak Orang Pribadi (Studi Empiris pada Wajib Pajak di KPP Sukoharjo dan KPP Surakarta)

1 9 12

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI DALAM PEMENUHAN KEWAJIBAN PERPAJAKANNYA Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam Pemenuhan Kewajiban Perpajakannya (Studi Empiris Pada Wajib Pajak Orang Pribadi Yang Terdaft

0 7 18

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI DALAM PEMENUHAN KEWAJIBAN PERPAJAKANNYA Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam Pemenuhan Kewajiban Perpajakannya (Studi Empiris Pada Wajib Pajak Orang Pribadi Yang Terdafta

0 6 17

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INTENSITAS Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Intensitas Perilaku Wajib Pajak Dalam Menggunakan E-Filing (Studi Empiris Pada Wajib Pajak Orang Pribadi di Kota Surakarta).

0 4 16

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INTENSITAS Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Intensitas Perilaku Wajib Pajak Dalam Menggunakan E-Filing (Studi Empiris Pada Wajib Pajak Orang Pribadi di Kota Surakarta).

0 2 17

PENDAHULUAN Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Intensitas Perilaku Wajib Pajak Dalam Menggunakan E-Filing (Studi Empiris Pada Wajib Pajak Orang Pribadi di Kota Surakarta).

0 9 12

Daftar Pustaka Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Intensitas Perilaku Wajib Pajak Dalam Menggunakan E-Filing (Studi Empiris Pada Wajib Pajak Orang Pribadi di Kota Surakarta).

0 9 4

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI DALAM MEMBAYAR Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam Membayar Pajak Penghasilan (Studi Kasus Pada Wajib pajak Orang Pribadi Yang Te

0 0 13

Analisis Faktor-Faktor yang memengaruhi Kepatuhan Wajib Pajak dalam Memenuhi Kewajiban Perpajakan (Studi Empiris pada Wajib Pajak Orang Pribadi di Kota Cilegon).

0 4 21

Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Minat Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam Penggunaan E-Filing Pada Kpp Pratama Serang

0 0 25