STRATEGI PROMOSI PT. TEMPO INTI MEDIA TBK. BIRO JATENG – DIY DALAM UPAYA MENINGKATKAN JUMLAH PENGIKLAN SURAT KABAR HARIAN TEMPO PERIODE 2013 – 2015

(1)

STRATEGI PROMOSI PT. TEMPO INTI MEDIA TBK. BIRO JATENG – DIY DALAM UPAYA MENINGKATKAN JUMLAH PENGIKLAN SURAT

KABAR HARIAN TEMPO PERIODE 2013 – 2015

(Promotion Strategy PT. Tempo Inti Media Tbk. JATENG Bureau - DIY to Increase Number of Advertisers At Tempo Daily Newspaper Period 2013 2016)

SKRIPSI

Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Strata I Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial Dan Politik

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Disusun Oleh Erna Widyawati

20120530264

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA


(2)

2

HALAMAN PENGESAHAN

Skripsi ini telah diuji dan dipertahankan di depan Tim Penguji Skripsi Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, pada :

Hari/Tanggal : Senin /19 Desember 2016

Tempat : Ruang FOTKA IK UMY

Nilai :

SUSUNAN TIM PENGUJI Ketua

(Haryadi Arief Nuur Rasyid, S.IP., M.Si.)

Penguji I Penguji II

(Dr. Suciati, S.sos., M.Si) (Sovia Sitta Sari, S.IP., M. Si.) Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan

Untuk memperoleh gelar sarjana (S-1)

Tanggal : ………

Mengetahui

(Haryadi Arief Nuur Rasyid, S.IP., M.Si.) Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi


(3)

STRATEGI PROMOSI PT. TEMPO INTI MEDIA TBK. BIRO JATENG – DIY DALAM UPAYA MENINGKATKAN JUMLAH PENGIKLAN SURAT

KABAR HARIAN TEMPO PERIODE 2013 – 2015

(Promotion Strategy PT. Tempo Inti Media Tbk. JATENG Bureau - DIY to Increase Number of Advertisers At Tempo Daily Newspaper Period 2013 2015)

SKRIPSI

Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Strata I Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial Dan Politik

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Disusun Oleh Erna Widyawati

20120530264

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA


(4)

2

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI Nama : Erna Widyawati

NIM : 20120530264

Konsentrasi : Advertising

Program Studi : Ilmu Komunikasi

Fakultas : Ilmu Sosial dan Politik

Menyatakan bahwa skripsi yang berjuduk “Strategi Promosi PT. Tempo Inti Media Tbk. Biro JATENG DIY dalam Upaya Meningkatkan Jumlah Pengiklan Surat Kabar Harian Tempo Periode 2013 - 2015” adalah benar dan dapat dipertanggung jawabkan keaslianya, sumber data, pengutipan diambil dari data yang relevan. Jika suata saat saya dinyatakan sebagai plagiat maka penulis siap menanggung segala resiko. Terimakasih semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membacanya.

Penulis


(5)

3

HALAMAN MOTTO

We All Have Magic Inside Us

We do not Need Magic to Change the World, We Carry All the Power We Need Inside Ourselves Already, We have the Power to Imagine Better

- JK Rowling

Happiness Can be Found Even in the Darkest of Times, If One Only Remembers to Turn on the Light

- Albus Dumbledore

Karena Sesungguhnya Sesudah Kesulitan Itu Ada Kemudahan

- Q.S Insyiraah :5

Ajining Diri Dumunung Ana ing Lathi, Ajining Raga Ana ing Busana (Nilai diri terletak dimulut, Nilai fisik tertelak pada pakaian)

- Pepatah Jawa


(6)

-4

Urip iku Kudu Setiti, Prigel kaliyan Telaten

- My father

HALAMAN PERSEMBAHAN

Teruntuk Bapak Wijiono dan Ibu Dalmi tercinta yang telah membimbing dan mendidik hingga bisa seperti ini, Thank you so much for everything

Terimakasih kepada keluarga besar Wijiono, Kakak Ismunaji, Denok Wulandari serta kerabat semua yang telah mendukung didalam doa

Untuk sahabat yang kukasihi sekaligus saudara dan keluarga selama 4 tahun bersama Restia Noviana (Kebo), Widi Lestari (Kiwil), Sulistiana (Bisul) dan Giska Oktaviani (Jomblo), Thank you so much for togetherness, you all my the

best families

Untuk teman – teman yang sudah seperti saudara sendiri selama 11 tahun bersama Nina, Yiyin, Pandu, 11 tahun masih terjaga tali silahturahmi


(7)

5

Teruntuk kawan – kawan satu DIKSAR 25 MAPALA UMY Ocul, Srintel ,Bolin, Dila Kunto, Komering, Buncit, Komat, Abeng, Unyil, Panda, Kando, Aseng, Celet dan semua kawan – kawan yang mungkin belum sempat terucap

namanya, kawan - kawan satu nesting, satu bivouk terimakasih atas kebersamaan, jerih payah, suka duka bersama di MAPALA UMY

Terimakasih yang sebesar – besarnya teruntuk MAPALA UMY yang telah memberikan ilmu, pengalaman, pendidikan yang tidak pernah saya dapatkan

sebelumnya, serta semua keluarga besar MAPALA UMY. Kiiikk !! Seluruh pihak PT. Tempo Inti Media Tbk. Biro JATENG – DIY yang turut serta

membantu dalam penyusunan SKRIPSI sehingga dapat berjalan dengan lancar

Teruntuk Dosen pembimbing saya Haryadi Arief Nuur Rasyid, S.IP., M.Sc. yang telah membimbing skripsi saya hingga selesai sampai saat ini, tidak lupa saya ucapkan terimakasih untuk dosen penguji Sovia Sitta Sari, S.IP., M. Si , Dr.


(8)

6

Untuk teman – teman dan kawan – kawan ilmu komunikasi saya mengucapkan banyak dan terus berjuang untuk menghadapi hari esok.

Terimakasih Untuk Civitas Akademik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMAKASIH Assalamu’alaikum wr.wb

Dengan mengucap puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehinggga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi tentang Strategi PT. Tempo Inti Media Tbk Biro JATENG – DIY dalam Upaya meningkatkan Jumlah Pengiklan di Surat Kabar Harian Tempo Melalui Promosi ke Perusahaan Pengiklan dengan lancar meskipun masih banyak kekurangan didalamnya. Sholawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada junjugan besar kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang telah menuntun kita ke jalan yang lurus yaitu agama islam yang sempurna.

Penyusunan skripsi ini merupakan syarat untuk memperoleh gelar Strata 1 (S1) Jurusan Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Penyusunan skripsi ini tidak lupa atas kerja keras, dukungan dan doa dari semua pihak yang turut serta membantu, untuk itu penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar – besarnya kepada :


(9)

7

1 Terimakasih kepada Ibunda dan Ayahanda serta keluarga besar Wijiono yang ikut serta memberi dukungan didalam doa.

2 Terimaksih yang sebesar – besarnya saya ucapkan kepada Bapak Haryadi Arief, S.IP. M.Sc selaku Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi dan Dosen Pembimbing yang telah memberikan ilmunya sehingga peyusunan skripsi ini dapat selesai dengan baik.

3 Ibu Dr. Suciati, S.Sos., M.Si selaku Dosen Penguji, terimakasih telah memberingan wejangan – wejangannya semoga bermanfaat ilmunya. 4 Ibu Sovia Sitta Sari, S.IP., M. Si. Selaku Doseng Penguji, terimakasih saya

ucapkan sebesar - besarnya atas segala ilmu dan nasehat yang diberikan. 5 Terimakasih kepada Seluruh Civitas Akademika Universitas

Muhammadiyah Yogyakarta yang turut serta membantu dan mendukung segala yang diperlukan oleh penulis.

6 Terimakasih saya ucapkan kepada seluruh pengurus TU Ilmu Komunikasi yang telah membantu dalam proses administrasi, terimakasih banyak Bapak Jono, Bapak Mur dan Mbk Siti.

7 Terimakasih untuk “babes” selama 4 tahun ini, semoga perjuangan kita tidak putus sampai disini.

8 Untuk MAPALA UMY semoga Jaya selaku, terimaksih atas ilmu – ilmu yang diberikan selama ini. “Kiik…!!”


(10)

8

9 Teruntuk PT. Tempo Inti Media Tbk biro JATENG- DIY, terimakasih saya ucapkan sebesar – besarnya, penyusunan skripsi ini bisa sampai saat ini tidak lupa karena dukungan dan bantuan semua pihak – pihak Tempo Media. Terima kasih banyak Tempo Media, semoga eksis selalu.

10 Semua pihak, rekan – rekan yang tidak bisa penulis sebutkan terimakasih banyak atas segala dukungan dan bantuannya.

Terimakasih untuk semua pihak yang turut membantu didalamnya, semoga penulisan skripsi ini dapat berguna bagi siapa saja yang membacanya. Penulis memohon maaf yang sebesar – besarnya kepada semua pihak jika terdapat kesalahan yang disengaja maupun tidak sengaja dan memohon maaf yang sebesar – besarnya jika ada kekurangan dalam penulisan. Wassalamu’alaikum wr.wb

Yogyakarta, 2016 Erna Widyawati


(11)

9 DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN ... Error! Bookmark not defined.

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI... 2

HALAMAN MOTTO ... 3

HALAMAN PERSEMBAHAN ... 4

KATA PENGANTAR ... 6

DAFTAR ISI... 9 ABSTRAKSI ... Error! Bookmark not defined. ABSTRACT ... Error! Bookmark not defined. BAB I ... Error! Bookmark not defined. PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined. A. Latar Belakang Masalah ... Error! Bookmark not defined. B. Rumusan Masalah ... Error! Bookmark not defined. C. Tujuan Penelitian... Error! Bookmark not defined. D. Manfaat Penelitian... Error! Bookmark not defined. E. Kerangka Teori ... Error! Bookmark not defined. F. Metodologi Penelitian ... Error! Bookmark not defined. G. Kriteria Informan atau Sumber ... Error! Bookmark not defined. H. Teknik Analisis Data ... Error! Bookmark not defined.


(12)

10

I. Validitas Data ... Error! Bookmark not defined. J. Lokasi Penelitian ... Error! Bookmark not defined. K. Sistematika Penulisan ... Error! Bookmark not defined. BAB II ... Error! Bookmark not defined. GAMBARAN UMUM PT. TEMPO INTI MEDIA TBK. BIRO JATENG – DIY ... Error! Bookmark not defined.

A. Profil Perusahaan... Error! Bookmark not defined. B. Sejarah dan Latar belakang. ... Error! Bookmark not defined. C. Visi dan Misi Perusahaan ... Error! Bookmark not defined. D. Produk – produk yang ditawarkan .... Error! Bookmark not defined. E. Strutur Organisasi ... Error! Bookmark not defined.

F. Data Teknis dan Spesifikasi Harga Ruang Iklan Pada SKH Tempo Error! Bookmark not defined.

BAB III ... Error! Bookmark not defined. DESKRIPSI DATA DAN ANALISIS DATA ... Error! Bookmark not defined. A. Sajian Data ... Error! Bookmark not defined. B. Analisis Data ... Error! Bookmark not defined. BAB IV ... Error! Bookmark not defined. PENUTUP... Error! Bookmark not defined. A. Kesimpulan... Error! Bookmark not defined. B. Saran ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR PUSTAKA ... Error! Bookmark not defined.


(13)

(14)

ABSTRAKSI Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Fakultas Ilmu Sosial dan Politik

Departemen Ilmu Komunikasi Konsentrasi Advertising

Erna Widyawati (20120530264)

Strategi Promosi PT. Tempo Inti Media Tbk. Biro JATENG - DIY Dalam Upaya Meningkatkan Jumlah Pengiklan Surat Kabar Harian Tempo Periode 2013 - 2015

Tahun Skripsi : 2016 + 87 halaman Daftar Kepustakaan : 19 buku + 5 website

Promosi merupakan alat atau sarana dalam mengkomunikasikan atau menyampaikan pesan kepada konsumen atau khalayak umum, pesan yang disampaikan harus dikomunikasikan dengan jelas, tepat, dan komunikatif agar pesan tersebut dapat tersampaikan dengan baik tanpa adanya gangguan dan tepat sasaran sehingga pesan tersebut efektif, efisien dan sesuai dengan tujuan yang dicapai. Suatu perusahaan tentunya memiliki strategi yang berbeda – beda dalam menarik konsumen agar tetarik dengan produk – produk yang ditawarkan. Strategi tersebut direncanakan agar kegiatan yang dilakukan dapat berjalan dengan efektif dan efisien sesuai target dan tujuan yang dicapai.

Bagi perusahaan yang bergerak didunia media, harus memiliki berbagai ide – ide dan inovasi yang kreatif dan segar agar selalu up to date dan dapat bersaing dengan kompetitor – kompetitor yang semakin menjamur, selain itu perkembangan teknologi yang semakin mutakhir memberikan dampak yang sangat signifikan bagi perusahaan media karena pengaruh digital yang semakin canggih. Pengaruh digital media


(15)

memberikan dampak yang sangat signifikan bagi perusahaan – perusahaan media, banyak masyarakat yang memilih atau bergeser ke media digital dalam mengakses informasi, ini merupakan tantangan yang harus dihadapi bagi perusahaan media khususnya media cetak, mereka harus terus mengembangkan dan berkarya agar tetap menjadi pemimpin pasar.

Penelitian ini berusaha untuk menganalisis strategi promosi PT. Tempo Inti Media Tbk. Biro JATENG – DIY dalam Upaya Meningkatkan Jumlah Pengiklan Surat Kabar Harian Tempo Periode 2013 – 2016. Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif, lokasi penelitian yang dilakukan adalah di Jl. Kolonel Sugiono No. 47 Keparakan, Mergangsan, Yogyakarta kantor perwakilan Tempo Media Tbk biro JATENG dan DIY. Metode pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan wawancara, observasi dan pengumpulan berkas, arsip atau dokumen resmi Tempo Media. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis kualitatif. Uji validitas data yang diterapkan adalah dengan menggunakan triangulasi.

Hasil yang dilakukan dalam penelitian ini menyimpulkan bahwa PT. Tempo Inti Media Tbk menggunakan strategi melalui perencanaan dan menggunakan bauran promosi yaitu advertising, sales promotion, personal selling, public relations, direct marketing.


(16)

Kata kunci : Strategi promosi, meningkatkan jumlah pengiklan, SKH Tempo biro JATENG – DIY.

ABSTRACT Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Faculty of Social and Political Sciences Department of Communication Studies concentration Advertising

Erna Widyawati (20120530264)

Promotion Strategy PT. Tempo Inti Media Tbk. JATENG Bureau - DIY to Increase Number of Advertisers At Tempo Daily Newspaper Period 2013 – 2016 Thesis Year: 2016 + 87 pages

References: 19 books + 5 website

Promotion is the means to communicate or convey a message to consumers or the general public, the message must be communicated clearly, accurately, and communicative so that the message can be conveyed properly without interruption and on target so that the message effectively, efficiently and in accordance with objectives are achieved. A company must have a strategy that is different - different in attracting consumers to be attracted to the product - the product being offered. The strategy is planned for activities that can run effectively and efficiently in accordance with the goals and objectives are achieved.

For companies engaged in the world media, should have a variety of ideas - ideas and creative innovation and fresh so that is always up to date and able to compete with competitors - competitors are mushrooming, in addition to the development of an increasingly technological edge provides a very significant impact for media


(17)

companies because of the influence of increasingly sophisticated digital. The influence of digital media provides a very significant impact for the company - a media company, a lot of people who choose or shift to digital media in accessing information, this is a challenge that must be faced for enterprise media, especially the print media, they must continue to develop and work in order to remain a leader market.

This study sought to analyze promotional strategies PT. Tempo Inti Media Tbk. JATENG Bureau - DIY in Efforts to Increase Number of Daily Newspapers Tempo Advertiser period 2013 - 2016. In this research method used was descriptive method, the location of the research is on Jl. Colonel Sugiono No. 47 Keparakan, Mergangsan, Yogyakarta representative office of Tempo Media Tbk bureau JATENG and DIY. Data collection method used in this research is by interview, observation and collection of files, records or official documents Tempo Media. Data analysis technique used is qualitative analysis. Test the validity of the data that is applied is by using triangulation.

Results were conducted in this study concluded that PT. Tempo Inti Media Tbk using strategy and planning through using promotional mix are advertising, sales promotion, personal selling, public relations, direct marketing

Keywords: Promotional strategy, increase the number of advertisers , agencies Tempo JATENG SKH - DIY.


(18)

(19)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan zaman yang terus meningkat di era globalisasi menimbulkan persaingan yang semakin ketat di dunia bisnis dan perekonomian. Kebutuhan dan keinginan masyarakat yang beranekaragam mengenai barang dan jasa menuntut suatu perusahaan untuk terus bersaing secara kompetitif, melakukan inovasi – inovasi baru, agar tetap menjadi pemimpin pasar. Persaingan yang semakin kompetitif ini juga terjadi di dunia pers, adanya peraturan pemerintah tentang liberialisasi pers, sebagaimana yang tercantum dalam UU No.40 Tahun 1999 tentang kebebasan pers yang menerangkan bahwa setiap warga negara Indonesia dan negara berhak mendirikan perusahaan pers.

Sumber:

(http://www.kpi.go.id/download/regulasi/UU%20No.%2040%20Tahun%2019 99%20tentang%20Pers.pdf, diakses tanggal 11 Juni 2016 jam 10.32 WIB).

Dengan adanya peraturan tersebut tentu nya semakin banyak pula perusahaan – perusahaan pers baru yang bermunculan, sehingga para pemilik perusahaan tersebut harus mempunyai strategi yang tepat agar dapat mempertahankan eksistensinya dan bersaing secara kompetitif. Selain banyaknya kompetitor baru, adanya peran digital media juga mempengaruhi


(20)

aktivitas pers, misalnya saja perusahaan media, khususnya media cetak, digital media memberikan dampak yang signifikan bagi perusahaan pers, berdasarkan situs web berita Kompasiana.com yang mengutip dari penelitian Nielsen Media Research di Sembilan kota di Indonesia dengan populasi 43,87 juta dengan umur 10 tahun keatas, konsumsi koran mengalami penurunan yaitu pada awal tahun 2005 mencapai 28%, pada tahun 2009 anjlok lagi menjadi 18 %, sedangkan tabloid turun dari 20% menjadi 13%.

Sumber:

(http://www.kompasiana.com/elda.unitri/nasib-media-cetak-di-tengah-era-digital_55290be16ea834eb248b459a, diakses pada tanggal 11 Juni 2016 jam 15.02).

Krisis media cetak juga dialami oleh beberapa perusahaan pers di Indonesia yang terpaksa harus tutup usia, diantaranya adalah Sinar Harapan yang dinyatakan telah tutup per 1 Januari 2016, hal serupa juga dialami oleh The Jakarta Globe yang mengakhiri versi cetaknya pada bulan September 2015, kasus lainya adalah Harian Bola dibawah naungan Grup Kompas Gramedia dinyatakan telah tutup usia sejak Oktober 2015, masih dibawah naungan Grup Kompas Gramedia Soccer telah beralih ke daring secara penuh pada bulan Oktober 2014, PT.Tempo Inti Media Tbk juga mengalami hal serupa, Tempo Media terpaksa menutup edisi mingguan menjadi Koran Tempo akhir pekan. Lembaga Independen Nielsen Company Indonesia memantau dari


(21)

117 jenis surat kabar di Indonesia 16 unit media telah gulung tikar, sementara majalah dari 170 media hanya menyisakan 132 unit saja.

Sumber:

(http://pindai.org/2015/11/23/senjakala-media-cetak/,diakses tanggal 14 Juni 2016 jam 9:52 WIB).

Dengan berbagai fenomena yang ada dan krisis media cetak, suatu perusahaan media khususnya media cetak membutuhkan suatu strategi agar perusahaan yang dimiliki tetap bertahan dan tetap menjadi pemimpin pasar. Ada beberapa media yang menggunakan strategi dalam melakukan promosi iklan diantaranya dengan menggunakan jasa biro iklan, dalam hal ini ada beberapa jasa biro iklan yang menawarkan untuk kerjasama dengan Tempo media diantaranya adalah Mara, Padi, Mavindo, dan Ti Alana, tetapi biro iklan tersebut hanya sebatas penawaran kerjasama karena Tempo media lebih memilih direct langsung dengan client karena lebih efektif. Berikut adalah tabel peningkatan jumlah pengiklan di Surat Kabar Harian Tempo dari tahun 2013 – 2015.

Sumber:

(Hasil wawancara dengan Rita Karyani koordinator iklan Tempo media biro JATENG – DIY, diakses pada tanggal 27 September jam 16. 28 WIB).


(22)

Tabel 1

Tabel Index Iklan Koran Tempo JATENG - DIY tahun 2013-2015

Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015

N o

Perusahaan % No Perusahaan % No Perusahaan %

1 HOTEL 22 1 HOTEL 45 1 HOTEL 70

2 Pemerintaha n

6 2 Pemerintahan 37 2 Pemerintahan 45

3 Pendidikan 33 3 Pendidikan 42 3 Pendidikan 54

4 Properti 3 4 Properti 6 4 Properti 7

Sumber : Data PT. Tempo Inti Media Cabang Yogyakarta 2013 -2015

Berdasarkan data yang diperoleh, Tempo Media Group mengalami perkembangan yang cukup signifikan, dari tahun 2013 – 2014, dari tahun 2013 jumlah pengiklan dengan kategori hotel mengalami peningkatan dari 22% menjadi 45% dan meningkat lagi menjadi 70%, begitu juga pemerintah yang meliputi advertorial, misalnya saja program – program pemerintah daerah seperti destinasi wisata, mengalami angka peningkatan dari 6%, meningkat 37% dan menjadi 45% di tahun 2015, selanjutnya adalah kategori pendidikan dimana pada tahun 2013 memiliki jumlah client 33% dan bertambah menjadi


(23)

42% dan 54%, dan yang terakhir adalah kategori properti atau perumahan mengalami peningkatan dari 3% bertambah menjadi 6% dan 7%.

Dalam penelitian ini peneliti juga memasukan rujukan dari penelitian terdahulu, rujukan penelitian yang hampir sama adalah penelitian karya Atina muflihah mahasiswi Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta pada tahun 2007 dengan judul Strategi Pemasaran Radar Jogja Dalam Memperluas Pasar di Yogyakarta. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode pengumpulan data berupa wawancara dengan informan pemasaran, iklan, dan bagian redaksi SKH Radar Jogja, selain itu juga mengumpulkan data atau dokumen dan arsip – arsip resmi, keabsahan data diuji dengan menggunakan triangulasi sumber, sedangkan analisis data menggunakan deskriptif kualitatif. Dalam penelitian tersebut penulis memaparkan tentang bagaimana Strategi Radar Jogja dalam melakukan pemasaran guna memperluas pasar di Yogyakarta.

Sedangkan penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian yang tidak jauh berbeda dengan penelitian sebelumnya yaitu untuk mengetahui strategi promosi PT. Tempo Inti Media Tbk biro JATENG – DIY dalam Upaya Meningkatkan Jumlah pengiklan di Surat Kabar Harian Tempo Periode 2013 – 2016.


(24)

Berdasarkan paparan diatas peneliti tertarik untuk meneliti tentang strategi promosi PT. Tempo Inti Media Tbk. Biro JATENG – DIY dalam upaya meningkatkan jumlah pengiklan di Surat kabar harian Tempo periode 2013 -2015

B. Rumusan Masalah

Bagaimana strategi promosi PT. Tempo Inti Media Tbk, biro JATENG – DIY dalam upaya meningkatkan jumlah pengiklan di Surat kabar harian Tempo periode 2013 – 2015.

C. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui strategi promosi PT. Tempo Inti Media Tbk. Biro JATENG – DIY dalam upaya meningkatkan jumlah pengiklan di Surat kabar harian Tempo periode 2013 -2015.

D. Manfaat Penelitian

Berikut adalah beberapa manfaat dari penelitian baik dari segi teoritis maupun segi praktis :

1. Manfaat secara teoritis

a. Memberikan informasi atau wawasan tentang strategi suatu perusahaan media dalam meningkatkan jumlah pengiklan pada surat kabar melalui promosi ke perusahaan pengiklan.


(25)

a. Bagi perusahaan Tempo Media dapat memberikan informasi atau langkah – langkah dalam mengambil keputusan yang menyangkut tentang segi pemasaran khususnya dalam hal strategi promosi untuk meningkatkan minat pengiklan, selain itu juga dapat sebagai bahan evaluasi bagi perusahaan tersebut. a. Sebagai referensi dan sumber informasi bagi perusahaan lain

dalam hal manajemen promosi iklan untuk meningkatkan jumlah pengiklan.

b. Sebagai referensi bagi peneliti selanjutnya yang akan meneliti di bidang pemasaran khususnya promosi iklan untuk meningkatkan jumlah pengiklan.

E. Kerangka Teori

1. Pengertian Promosi

Michael Ray, mendefinisikan promosi sebagai “the coordination of all seller-iniated efforts to setup channels of information and persuasion to sells good and services or promote and idea”(Morissan, 2010, p. 16)(Koordinasi dari seluruh upaya yang dimulai pihak penjual untuk membangun berbagai saluran informasi dan persuasi untuk menjual barang dan jasa atau memperkenalkan suatu gagasan.


(26)

Promosi adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk mengkomunikasikan manfaat serta kegunaan dari produknya dan untuk meyakinkan konsumen serta pada akhirnya membeli produk tersebut (Rangkuti, 2009, p. 177)

Promosi juga didefinisikan sebagai salah satu bagian dari bauran pemasaran, jadi saling terkait satu sama lain, promosi sangatlah penting dilakukan oleh suatu perusahaan dalam memasarkan produk jasa(Rangkuti, 2009, p. 177)

Promosi dalam bentuk apapun merupakan suatu usaha untuk mempengaruhi pihak – pihak lain yang akan menjadi target sasaran, secara lebih spesifik promosi bisa diartikan sebagai salah satu elemen bauran pemasaran perusahaan (McDaniel et al., 2011) sebagaimana yang dikutip Ari Setiyaningrum dalam bukunya Prinsip – prinsip Pemasaran (Ari setiyaningrum,et all., 2015, p. 223).

Kinner dan Kenneth (1990), mendefinisikan promosi sebagai sebuah mekanisme komunikasi pemasaran , pertukaran informasi antara pembeli dan penjual.Promosi mempunyai peran yaitu menginformasikan (to inform), membujuk (to persuade), menngingatkan (to remind) agar konsumen tersebut menanggapi (respond) terhadap produk dan jasa yang ditawarkan, tanggapan tersebut dapat berbagai bentuk seperti kesadaran (awareness) akan


(27)

produk dan jasa tersebut hingga sampai ke tahap pembelian yang sebenarnya (Ari setiyaningrum,et all.,2015, p. 223).

Menurut Stanton, Etzel & Walker (1994), promosi adalah unsur dalam bauran pemasaran perusahaan yang didayagunkan untuk memberitahukan, membujuk dan mengingatkan tentang produk perusahaan (sunyoto, 2015, p. 157).

Menurut Indriyoto Gitosudarmo (1999), promosi adalah merupakan kegiatan yang ditujukan untuk mempengaruhi konsumen agar mereka dapat menjadi kenal akan produk yang ditawarkan oleh perusahaan kepada mereka dan kemudian mereka menjadi senang lalu membeli produk tersebut (sunyoto, 2015, p. 158).

Menurut (M. Fuad, 2006, p. 130) promosi diartikan sebagai bagian dari bauran pemasaran yang besar perananya. Promosi merupakan kegiatan – kegiatan yang secara aktif dilakukan perusahaan untuk mendorong konsumen membeli produk yang ditawarkan. Kegiatan dalam promosi ini pada umunya adalah periklanan, personal selling, promosi penjualan, pemasaran langsung, serta hubungan masyarakat dan publisitas.

Promosi juga dikatan sebagai penjualan yang meliputi periklanan, penjualan personal, dan lain cara penjualan, promosi merupakan usaha dalam bidang informasi, himbauan, bujukan dan


(28)

komunikasi, ketiga bidang ini saling berhubungan, informasi ini akan menjadi efektif dengan dikomunikasikanya kepada penerima (Stanton, 1984, pp. 137-138).

Promosi merupakan fungsi pemberitahuan, pembujukan, dan pengimbasan keputusan pembelian konsumen. Dalam promosi terjadi proses penyajian pesan – pesan yang ditujukan untuk membantu penjualan barang dan jasa, promosi juga berarti komunikasi dengan pelanggan (Simamora, 2000, p. 753)

Dari beberapa pengertian menurut beberapa ahli promosi dapat disimpulkan sebagai bagian dari bauran pemasaran, promosi adalah aktivitas yaitu menginformasikan, mengingatkan, membujuk tentang suatu produk atau jasa beserta keunggulan atau manfaatnya sehingga konsumen tertarik dan membelinya.

2. Perencanaan Promosi

Perencanaan merupakan bagian yang sangat penting, perencanaan mencakup beberapa hal seperti menentukan tujuan yang ingin dicapai, mempertimbangkan alternatf, menilai resiko dan manfaat dari masing – masing alternatif, memutuskan arah tindakan, menetapkan anggaran serta mendapatkan persetujuan dan dukungan yang dibutuhkan dari manajemen perusahaan (Morissan, 2010, p. 36)


(29)

Menurut (Morissan, 2010, p. 37) Perencanaan pemasaran secara umum terdiri atas lima elemen utama sebagai berikut :

1 Harus tersedia analisis situasi (situation analysis) yang terperinci yang terdiri atas hasil audit pemasaran internal serta analisis eksternal mengenai persaingan pasar dan faktor – faktor lingkungan yang mempengaruhi.

2 Harus tersedia tujuan pemasaran spesifik yang memberikan arahan dan juga tahapan kerja (time frame) bagi pelaksanaan kegiatan pemasaran serta suatu tolok ukur untuk mengukur kinerja yang dicapai.

3 Harus terdapat keputusan mengenai pemilihan atau seleksi pasar sasaran (target market) dan keputusan terhadap empat elemen dalam marketing mix

4 Harus terdapat program untuk melaksanakan keputusan yang sudah dibuat termasuk penentuan tugas atau pekerjaan yang akan dilakukan serta bentuk tanggung jawabnya.

5 Harus terdapat proses monitoring, proses evaluasi terhadap kinerja dan juga proses pemberian umpan balik. Setiap perubahan yang diperlukan dapat dilakukan dalam keseluruhan strategi dan taktik pemasaran.


(30)

Pada umunya suatu perusahaan mempunya dua jenis perencanaan yaitu rencana strategis yang artinya mencakup tujuan jangka panjang dan bersifat umum yang ingin dicapai perusahaan, dan yang kedua adalah rencana taktis yang artinya bersifat lebih spesifik yang memerinci tugas yang harus dicapai oleh masing – masing departemen dalam suatu perusahaan untuk mencapai rencana strategis yang ingin dicapai suatu perusahaan (Morissan, 2010, pp. 37 - 38).

3. Tugas dan Fungsi Promosi

Aktivitas promosi mengusahakan perubahan dan pemikiran terhadap konsumen akan suatu produk atau jasa, misalnya merubah pemikiran konsumen yang mempunyai kesukaan minum air merek Ades menjadi kesukaan minum air merek Aqua, setelah itu pemasar berusahan agar konsumen tetap setia pada produk atau jasa yang ditawarkan, untuk itu pemasar melakukan aktivitas promosi dengan beberapa alih fungsi dan tugas sebagai berikut:

a. Menginformasikan (Informing)

Promosi yang informatif berusaha mengubah kebutuhan yang sudah ada menjadi keinginan atau memberi stimuasi minat pada sebuah produk baru.


(31)

Persuasi menjadi tujuan utama saat produk tersebut sudah memasuki tahap pertumbuhan, dalam tahap ini tidak lagi memberikan informasi tetapi membujuk konsumen untuk membeli suatu produk tertentu, pesan yang disampaikan merupakan keunggulan produk yang sesunggugnya, hal itu dilakukan dengan baik untuk memenuhi kebutuhan emosional konsumen seperti kecintaan terhadap produk, harga diri dan kepuasan ego. Pesan yang disampaikan tersebut mendorong konsumen melakukan pemindahan merek (brand switching) dan menjadi pengguna setia dari sebuah produk tertentu.

c. Mengingatkan (Reminding)

Promosi juga digunakan untuk mempertahankan merek dalam benak konsumen yaitu dengan cara mengingatkan kembali keberadaan produk tersebut di tengah pasar, selain itu mengenai kebaikan atau keunggulan suatu barang atau jasa (Ari setiyaningrum, et all.,2015, pp. 224 - 226)

4. Proses Komunikasi dalam Kegiatan Promosi

Dalam kegiatan atau aktivitas promosi perusahaan memerlukan suatu komunikasi yang efektif dan efisien agar pesan atau berita mengenai produk atau jasa yang ingin disampaikan dapat mencapai dan diterima oleh target pasar. Oleh karena itu suatu perusahaan harus


(32)

mempunyai kemampuan komunikasi yang terintegrasi, komunikasi pemasaran yang terintegrasi akan membangun hubungan yang kuat kepada pelanggannya.

Promosi merupakan bentuk komunikasi, sehingga perlu diketahui bagaimana menstruktur promosi yang efektif dengan mempelajari proses komunikasi. Proses komunikasi melibatkan tujuh elemen yaitu pengirim berita (sender), pembuatan atau penyampaian berita (encoding), berita (message), pemahaman berita (decoding), penerima berita (receiver), tanggapan (response), dan umpan balik (feedback).Dalam menyampaikan berita atau pesan terdapat rintangan yang dihadapi (noise) (Ari setiyaningrum,et all., 2015, p. 230).

Berikut beberapa penjelasan mengenai elemen – elemen yang terjadi saat proses komunikasi :

a. Pengirim (sender) adalah pihak yang mengirim berita atau pesan ke pihak lain.

b. Pembuatan berita (encoding) proses menempatkan suatu pemikiran berbentuk simbolik, seperti mengumpulkan kata – kata, suara dan illustrasi.

c. Berita (message) adalah sejumlah simbol yang dipindahkan oleh pengirim melalui iklan yang ditayangkan.


(33)

d. Media adalah saluran yang dipilih untuk menyampaikan berita apakah melalui media seperti koran, tv dan majalah. e. Pemahaman berita (encoding) adalah proses ketika

penerima memberi arti terhadap simbol – simbol yang dibuat oleh pengirim.

f. Penerima (receiver) adalah pihak yang menerima berita atau pesan, atau pelanggan yang melihat atau memperhatikan iklan.

g. Tanggapan (response) adalah reaksi saat konsumen menerima suatu berita atau pesan mengenai suatu produk / jasa yang diiklankan.

h. Umpan balik ( feedback) sebagian dari tanggapan penerima yang dikomunikasikan kembali kepada pengirim berita. i. Kegaduhan (noise) yaitu distorsi yang tidak direncankan

selama proses penyampaian pesan, menyebabkan penerima pesan memperolehb berita yang berbeda denngan apa yang disampaikan oleh pengirim berita (Ari setiyaningrum,et all., 2015, p. 231).

5. Bauran Promosi

Kegiatan promosi dapat dilakukan dengan beberapa cara yang disebut dengan bauran promosi, yaitu unsur yang terdapat dalam bauran


(34)

pemasaran yang didayagunakan untuk memberitahukan dan mengingatkan tentang produk perusahaan (Sunyoto, 2015, pp. 158 - 159).

Bruce J. Walker (1994) membagi lima metode promosi yang meliputi penjualan tatap muka (personal selling), periklanan (advertising), promosi penjualan (sales promotion), publisitas (publicity), hubungan masyarakat (public relations)

a. Penjualan tatap muka (personal selling)

Yaitu penyajian atau presentasi suatu produk perusahaan kepada konsumen akhir oleh tenaga penjual perusahaan yang representatif.

b. Periklanan (advertising)

Penyajian suatu produk perusahaan atau jasa dengan menggunakan pembayaran oleh sponsor tertentu.

c. Promosi penjualan (sales promotion)

Suatu perencanaan untuk membantu atau melengkapi koordinasi periklanan dan penjualan pribadi.

d. Publisitas (publicity)

Semacam periklanan yang dilakukan dengan sejumlah komunikasi untuk merangsang permintaan.


(35)

Hubungan masyarakat adalah merupakan usaha terencana oleh suatu organisasi untuk mempengaruhi sikap atau golongan(Sunyoto, 2015, p. 159).

Bauran promosi ialah kombinasi empat komponen promosi yang menckup iklan, penjualan pribadi, promosi penjualan, hubungan masyarakat, dan publikasi

a. Iklan

Yaitu bentuk presentasi bukan personal (non personal) dan promosi atas gagasan, barang, atau jasa oleh seseorang atau sponsor yang teridentifikasi dalam media seperti majalah, koran, poster, direct mail, televise, radio, katalog, dan sirkuler.

b. Penjualan pribadi (personal selling)

Sebuah presentasi oral dalam suatu pembicaraan dengan satu atau beberapa pembeli prospektit untuk melakukan penjualan.

c. Promosi penjualan (sales promotion)

Kegiatan – kegiatan atau aktivitas pemasaran selain penjualan pribadi, iklan, publikasi seperti pertunjukan, pameran, kupon, kontes yang sifatnya jangka pendek.

d. Hubungan masyarakat

Menyangkut sejumlah usaha untuk berkomunikasi untuk mendukung sikap dan opini publik terhadap organisasi serta


(36)

produknya, kegiatan ini tidak semata – mata melakukan promosi penjualan melainkan lebih kepada penyampaiann berita.

e. Publikasi

Yaitu menciptakan sikap dan opini yang baik untuk perusahaan serta produknya, dengan mengembangkan berita komersil yang signifikan dengan menggunakan media massa mengenai perusahaan dan produknya, serta memperoleh presentasi yang menguntungkan melakui tv, radio, atau pertunjukan, biaya media promosi ini tidak dibayar oleh sponsor (Ari setiyaningrum, et all.,2015, pp. 232 - 234).

Tabel 2

Struktur Elemen Bauran Promosi

6. Strategi Bauran Promosi

Kotler dan Amstrong (2013), mengemukakan bahwa pemasar dapat menggunakan pilihan strategi yaitu strategi push atau mendorong dan strategi pull atau menarik. Strategi mendorong adalah mengantarkan atau mendorong produk melalui saluran pemasaran kepada pembeli akhir, khususnya menggunakan penjualan personal dan


(37)

promosi penjualan untuk mempromosikan produk kepada pemakai akhir, sedangkan strategi pull (menarik) adalah yaitu produsen akan mengarahkan pemasaran melalui iklan dan promosi kepada pembeli akhir, bila promosi tersebut berhasil maka konsumen akan mencari produk tersebut kepada pengecer kemudian meneruskanya kepada produsen(Ari setiyaningrum, et all., 2015, p. 240).

7. Beberapa Pendekatan Pembuatan Anggaran Promosi

Suatu perusahaan perlu membuat anggaran yang tepat, agar kegiatan promisi dapat berjalan secara efektif dan efisien, tidaklah mudah bagi suatu perusahaan untuk menetapkan anggaran promosi karena biasanya tidak ada standard untuk menetapkanya, berikut adalah beberapa pendekatan untuk menetapkan anggaran promosi

a. Persentase Penjualan

Menetapkan anggaran promosi melalui presentase penjualan tertentu, atau penjualan pada masa lalu, penjualan yang diharapkan atau harga per unit produk.

b. Sumber Dana yang Tersedia

Sebuah perusahaan baru atau perusahaan yang menawarkan produk baru akan menggunkan atau mengalokasikan seluruh anggaranya untuk kegiatan promosi, agar barang tersebut cepat terjual dan


(38)

dikenal di pangsa pasar. Selang beberapa saat perusahaan melakukan investasi untuk meningkatkan produksi.

c. Pengikut Pesaing

Penetapan anggaran promosi ini didapatkan dari pengeluaran anggaran promosi oleh pesaing, pengeluaran untuk promosi dari pesaing tersebut dapat lebih dari satu pesaing dan didapatkan dari asosiasi industry yang sama atau asosiasi perdagangan.

d. Anggaran Berdasarkan Tugas dan Sasaran

Metode ini adalah metode yang bisa dibilang lebih baik, manajemen menentukan tujuan yang ingin dicapai, dan menetapkan sasaran promosi yang spesifik serta tugas – tugas yang dibutuhkan dan memperkirakan biaya yang dikeluarkan (Ari setiyaningrum, et all., 2015, pp. 242 - 244).

8. Tujuan promosi

Berikut ini adalah tujuan promosi berdasarkan riset menurut Morissan (2010, p. 39), adalah sebagai berikut :

a. Promosi untuk memperkenalkan perusahaan kepada masyarakat luas dalam hal hasil riset menunjukkan bahwa sebagian besar konsumen masih belum mengetahui keberadaan perusahaan. b. Tujuan promosi untuk mendidik para pengguna atau konsumen


(39)

produk – produk perusahaan jika hasil riset menunjukkan bahwa sebagian konsumen belum memahami manfaat produk yang dihasilkan perusahaan.

c. Tujuan promosi untuk mengubah citra perusahaan di mata khalayak karena adanya produk baru atau kegiatan baru jika hasil riset menunjukkan bahwa konsumen belum banyak mengetahui tentang produk baru suatu perusahaan.

9. Pengertian Strategi Promosi

Merupakan suatu kegiatan perencanaan yang membaurkan kegiatan periklanan (advertising), penjualan personal (personal selling), promosi penjualan (sales promotion), publisitas dan hubungan masyarakat (publicity and public relation) dalam rangka untuk berkomunikasi kepada pelanggan tentang suatu produk dan mempengaruhinya dalam keputusan membeli (Zaharudin, 2006, p. 89). Pelaksanaan strategi promosi dapat dilakukan dalam dua media yaitu :

a. Media tradisional disebut “Offline” yang menggunakan media promosi yang tidak menggunakan fasilitas internet seperti media cetak, televise, billboard.


(40)

b. Media baru “Online” merupakan media promosi yang menggunakan fasilitas internet seperti situs Web, E-mail, Portal dan sebagainya.

Dalam merancang strategi promosi, perusahaan harus mengkombinasikan berbagai elemen yang terdapat dalam bauran promosi. Strategi promosi (promotion strategy) juga mengandung arti memadukan periklanan, penjualan pribadi, promosi penjualan, dan publisitas ke dalam sebuah program yang terkoordinasi untuk berkomunikasi dengan para pembeli dan pihak lainya yang mempengaruhi keputusan pembelian. Setiap strategi promosi perusahaan melibatkan komunikasi yang eksplisit dan bertujuan ke arah beberapa public seperti pasar yang dilayani, masyarakat umum, badan pemerintah, institusi finansial, dan lain – lain (Simamora, Manajemen Pemasaran Internasional Jilid II, 2000, p. 755).

10.Pengertian Periklanan

Menurut (Shimp, Periklanan Promosi dan Aspek Tambahan Komunikasi Pemasaran Terpadu, 2001, p. 354), periklanan diartikan sebagai suatu mekanisme “anti-impotensi” yang bisa digunakan secara efektif guna membangun kekuatan merek yang telah ada, serta mencegah penurunan kekuatan tersebut di pasar.


(41)

Periklanan adalah segala bentuk penyajian non personal dan promosi tentang gagasan, barang, atau jasa yang dibayar oleh sponsor tertentu. Dalam mengembangkan sebuah periklanan harus memperhatikan hal – hal seperti menetapkan tujuan, anggaran iklan, pesan iklan, pemilihan media dan evaluasi periklanan (Susanto, Siti Dyah Handayani, Marlina Kurnia, Tina Sulistiani, & Wida Purwidianti, 2003, pp. 129-133)

Menurut (Simamora H. , Manajemen Pemasaran Internasional Jilid II, 2000, p. 756), periklanan merupakan komunikasi non pribadi melalui bermacam – macam media yang dibayar oleh perusahaan bisnis, atau organisasi nirlaba, atau individu, yang dalam beberapa cara teridentifikasi dalam pesan periklanan dan berharap menginformasikan atau membujuk anggota – anggota dari pemirsa tertentu, periklanan terfokus pada media massa, seperti surat kabar, televisi, radio, dan papan iklan.

11.Strategi Periklanan

Menurut (Kasali, 2007, p. 173), strategi periklanan menyangkut soal bagaimana suatu produk dikomunikasikan kepada khalayak-khalayak sasaran. Dalam hal ini manajer perlu memahami media – media apa saja yang dapat menjangkau segmen pasarnya, berapa anggaran yang dibutuhkan untuk menjangkau masing – masing segmen


(42)

itu, kapan sebaiknya disiarkan dan siapa bintang iklan yang cocok untuk menjangkau setiap segmen.

12.Pemasaran langsung (Direct Marketing)

Pemasaran langsung adalah kombinasi dari berbagai metode promosi yang ditujukan langsung kepada pasar sasaran dan berusaha untuk memperoleh respon langsung. Contohnya, telemarketing, electronic marketing, Tv shopping, mailing order, dan lain – lain (Simamora B. , 2003, p. 297)

Menurut (M.Suyanto, 2007, p. 219), pemasaran langsung merupakan sistem pemasaran yang menggunakan saluran langsung untuk mencapai konsumen dan menyerahkan barang dan jasa kepada konsumen tanpa melalui perantara pemasaran, saluran langsung meliputi pos langsung (direct mail), katalog, pemasaran jarak jauh, TV interaktif, kios, situs web dan peralatan bergerak.

13.Media Cetak

Media cetak adalah kumpulan berbagai media informasi yang dibuat (diproduksi) dan disampaikan kepada khalayak sasaran (pembaca) melalui tulisan (cetakan) dan seringkali disertai gambar sehingga dapat dilihat dan dibaca. Informasi bisa bersifat umum (berita umum), dan khusus (majalah profesi, bulletin keilmuan, newsletter, dan sebagainya. Ada media yang hanya memuat informasi komersial atau


(43)

campuran keduanya seperti halnya koran dan majalah (Madjadikara, 2005, pp. 11-12)

14.Manajemen Media Cetak

Menurut Junaedi (2014, p. 56), secara garis besar manajemen media cetak dibagi menjadi dua bagian sebagai berikut :

a. Bagian Manajemen

Bagian manajemen ini adalah bagian perusahaan yang mengatur aspek bisnis media yang sifatnya non jurnalistik meliputi kegiatan promosi, pencetakan, iklan, humas, sumber daya manusia dan sebagainya.

b. Bagian Redaksional

Sedangkan yang dimaksut dengan bagian redaksional adalah bagian yang khusus menangani jurnalistik seperti pencarian berita (news gathering), dan penulisan berita (news writing).

Tabel 3

Bagan Manajemen Media Cetak

Manajemen

Perusahaan Iklan Promosi Sumber daya manusia Pencetakan Distribusi


(44)

Manajemen atau pengelolaan media cetak antara koran dengan majalah atau tabloid tidak jauh beda, hanya saja untuk majalah lebih spesifik yaitu kepada segmentasi pasar yang dibidik, gaya pemberitaannya lebih bergaya feature dan mendalam.

15.Manajemen Redaksi di Koran

Manajemen redaksi ditangani oleh bagian redaksi, tugas redaksi adalah mencari atau meliput suatu berita dan menuliskan berita tersebut, untuk itu keahlian dalam hal editing sangatlah penting.Berita yang diliput dapat berupa teks maupun foto, selain mencari dan meliput berita bagian redaksional juga bertanggung jawab dalam halaman editorial dan opini, sedangkan SDM yang ada dalam redaksi tersebut adalah wartawan (Junaedi, 2014, pp. 58 - 59). Menurut Junaedi(2014, pp. 59 - 61), terdapat beberapa bagian atau struktur tentang redaksional sebagai berikut :

a. Pemimpin Redaksi (Pimred) Manajemen

Pemberitaan Pencarian berita Produksi berita


(45)

Bertanggung jawab dalam mengatur pemberitaan sepenuhnya, baik itu perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan.

b. Wakil Pemimpin Redaksi

Membantu kinerja pimpinan redaksi dan pelaksana tugas dalam sehari – hari.

c. Redaktur Pelaksana

Mengorganisasikan para redaktur, koordinator reporter dan koordinator liputan, reporter, fotografer, dan kontributor. d. Kontributor

Adalah orang yang mengirimkan berita atau artikel untuk media, biasanya mereka adalah penulis lepas.Mereka mengirimkanya ke media dan diseleksi oleh redaktur pelaksana.

e. Redaktur Ahli

Ialah seseorang yang dijadikan konsultan ahli untuk memberikan masukan - masukan dalam pemberitaan dapat diperoleh dari redaktur pelaksana, pimpinan redaksi, pimpinan usaha dan lain – lain.

16.Alur Produksi Media Cetak

Tabel 4


(46)

Wartawan memiliki peranan yang sangat penting dalam pemberitaan karena adalah pencari berita yang pertama atau yang paling dasar. Wartawan mencari dan menulis yang akan diberitakan, kemudian mengirimkanya kepada pihak redaktur, tugas redaktur disini adalah adalah memeriksa dan menyunting berita tersebut dari mulai kelengkapan berita, akurasi berita, penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar serta etika jurnalistik. Ketika judul tidak sesuai denga isi berita boleh diubah dan disesuaikan hingga dirasa layak, selanjutnya diserahkan kepada redaktur pelaksana untuk disetujui atau tidak, dan tahap terakhir jika semua sudah tertata diserahkan kepada pihak produksi dan bagian percetakan akan mencetaknya (Junaedi, 2014, pp. 62 - 63).

17.Manajemen Redaksi di Majalah

Secara garis besar manajemen redaksi pada majalah hampir sama dengan surat kabar. Majalah memiliki keunggulan yaitu lebih spesifik dalam menentukan target audiens. Di dalam manajemen

Wartawan 1. Mencari berita 2. Menulis berita

Redaktur 1. Memeriksa berita 2. Menyunting berita Redaktur Pelaksana 1. Menyetujui atau tidak 2. Menyerahkan pada bagian produksi


(47)

majalah umumnya ditentukan terlebih dahulu isu yang akan diangkat, isu tersebut berasal dari redaktur, staff redaksi, sumber dari luar dan manuskrip. Ide atau isu tersebut nantinya akan diserahkan kepada redaktur. Setelah penulisan selesai maka akan disampaikan kepada redaktur majalah, tugas redaktur majalah adalah menerima atau menolak naskah yang sudah diseleksi, setelah itu naskah akan disunting akurasinya meliputi nama, pengutipan, statistik dan lain – lain, tahap selanjutnya adalah melengkapinya dengan gambar, foto atau grafik(Junaedi, 2014, pp. 64 - 65).

18.Cara Menjual Ruang iklan di Media Cetak

Menjual ruang iklan pada media merupakan wewenang atau ketentuan dari media tersebut, mulai dari ukuran dan biaya telah ditentukan sehingga konsumen tinggal memilih sesuai dengan spesifikasi yang diminati.Menurut Liliweri (1992 : 43), cara menggunakan ruang iklan pada media cetak dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya sebagai berikut :

a. Milimeter perkolom

b. Baris

c. Halaman (dengan halaman tertentu, misalnya halaman depan atau belakang)


(48)

e. Bisnis atau keluarga f. Iklan layanan masyarakat

Iklan pada surat kabar dibedakan menjadi beberapa item, menurut Kasali (1992: 107), iklan pada surat kabar dibagi menjadi iklan baris, iklan display, dan iklan suplemen.

a. Iklan baris adalah iklan yang isinya berupa pesan – pesan komersil terkait dengan kebutuhan pengiklan seperti lowongan pekerjaan, kehilangan, jual beli dan lain – lain.

b. Iklan display adalah iklan yang paling dominan, umumnya minimal 2 kolom, mulai dari 2 kolom kali 5 sentimeter hingga ¼, ½ dan satu halaman penuh, iklan display dibedakan menjadi dua yaitu :

1. Lokal yaitu iklan yang dipesan oleh pengiklan wilayah setempat, umumnya mereka yang memasang tariff iklan rendah.

2. Nasional yaitu iklan yang dipesan ole perusahaan nasional, multinasional, perusahaan – perusahaan besar untuk menunjang produknya.


(49)

Lebih menekankan pengelolaan iklan pada majalah disbanding surat kabar.

19.Ruang iklan Menentukan Tarif Harga Iklan

Bagi suatu perusahaan media tarif atau harga iklan merupakan unsur yang utama untuk menentukan pendapatan suatu media. Penetapan harga atau tariff iklan umumnya dibayar oleh pemasang iklan berdasarkan daya minat konsumen terkait ukuran , lingkup, tampilan, jangka waktu, frekuensi, lokasi dan penempatan iklan di surat kabar. Semakin besar ruang iklan atau ukuran kolom yang dipesan oleh pengiklan maka pendapatan iklan suatu perusahaan media semakin besar pula (Noor, 2010 : 181 – 182).

Sumber :

(http://e-journal.uajy.ac.id/593/2/1KOM03559.pdf, di akses pada tanggal 26 Juli 2016 pukul 07:25 WIB).

F. Metodologi Penelitian 1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif, dimana dalam penulisanya peneliti menjelaskan dan menggambarkan peristiwa atau fakta yang terjadi. Peneliti berusaha untuk menafsirkan dan mengamati fenomena yang terjadi, jadi apa yang diteliti adalah suatu keadaan atau peristiwa sebagaimana adanya.


(50)

Peneliti akan mendiskripsikan tentang strategi promosi PT. Tempo Inti Media TBK. Biro JATENG – DIY dalam upaya meningkatkan pengiklan di surat kabar harian Tempo.

2. Teknik Pengumpulan Data A. Studi Pustaka

Teknik pengumpulan atau mencari data dengan sumber – sumber seperti buku, artikel, majalah, surat kabar, atau sumber – sumber lain yang dapat menunjang penelitian tersebut. B. Wawancara

Yaitu teknik pengumpulan data dengan cara melakukan tanya jawab dengan responden atau informan yang benar – benar mengetahui tentang objek penelitian tersebut.

C. Dokumentasi.

Teknik pengumpulan data menggunakan data primer berupa berkas – berkas atau arsip yang diperoleh dari Tempo Media seperti foto, poster, brosur, arsip – arsip lainya.

G. Kriteria Informan atau Sumber

Kriteria informan yang dipilih dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Mengetahui tujuan yang ingin dicapai perusahaan, visi dan misi perusahaan


(51)

2. Pernah bekerja diperusahaan penerbitan atau mempunyai pengalaman minimal 3 tahun.

3. Pernah menduduki jabatan – jabatan yang memegang kendali dalam perusahaan penerbitan. 4. Mempunyai banyak pengalaman tidak hanya di

dalam perusahaan tetapi juga di luar perusahaan yang menyangkut tentang iklan dan pengelolaanya. 5. Mempunyai latar belakang dibidang media.

6. Mampu bersosialisasi dan berkomunikasi serta menjalin hubungan yang baik dengan pihak eksternal.

7. Mengetahui seluk – beluk tentang perusahaan penerbitan dan pengelolaanya.

8. Terlibat dalam berbagai aktivitas yang dilakukan perusahaan penerbitan.

9. Berani,jujur, berwibawa, mempunyai tanggung jawab, komitmen, tegas, mempunyai jiwa kepemimpinan, dan wawasan yang menantang. Dibawah ini adalah orang – orang yang berkecimpung didalam perusahaan penerbitan Temo Inti Media Tbk. Biro JATENG – DIY


(52)

beserta jabatanya yakni pimpinan redaksi atau pimred, koordinator iklan, account executive,markom dan bagian sirkulasi.

1. Ali Nur Yasin – Pimpinan Redaksi.

Wawancara kepada pimpinan redaksi dimaksudkan untuk mengetahui gambaran kinerja perusahaan secara keseluruhan tentang pemberitaan, perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan yang diterapkan dalam Tempo media seperti pemberitaan, alur berita, wartawan kontributor, dan bertanggung jawab kepada seluruh divisi.

2. Rita Karyani – Koordinator Iklan.

Untuk mengetahui data – data tentang bagaimana cara mengatur atau memanajemen dan bagaimana cara melakukan promosi iklan di Tempo media baik internal maupun eksternal.

3. Windawati – Account executive

Wawancara dilakukan untuk mengetahui dan memperoleh data bagaimana Tempo media menjalin hubunngan dengan pihak – pihak eksternal untuk mendapatkan income dari segi iklan.

4. Bowo – Markom.

Untuk mengetahui dan memperoleh data bagaimana Tempo media melakukan strategi – strategi promosi yang dilakukan dengan event – event.


(53)

5. Fuad – Sirkulasi.

Wawancara ini dilakukan untuk memperoleh data mengenai bagaimana cara penyebaran atau distribusi koran, majalah, serta mengetahui tentang segala sesuatu yang terkait anggaran.

H. Teknik Analisis Data

Data kualitatif berbentuk deskriptif, berupa kata – kata atau tulisan tentang tingkah laku manusia yang diamati (Taylor dan Bogdan, 1984). Data kualitatif dapat dibedakan menjadi tiga jenis (Patton, 1990) :

1. Hasil pengamatan

Ulasan secara rinci atau gambaran secara gambling dan detil mengenai peristiwa, kejadian, interaksi, tingkah laku yang diamati dilapangan. 2. Hasil pembicaraan

Kutipan langsung dari orang – orang yang berkompeten dibidangnya melalui wawancara secara mendalam.

3. Bahan tertulis

Berupa dokumen – dokumen, surat – menyurat, rekaman, kasus sejarah. Mengikuti langkah – langkah interakti yang dikemukakan oleh Miles dan Haberman Penelitian Komunikasi Kualitatif (2007 : 104) sebagai berikut :


(54)

Mengumpulkan data yang diperoleh melalui wawancara, dokumentasi, pengamatan langsung dilapangan.

b) Reduksi data

Pemilihan dan pemusatan data – data yang relevan dengan masalah penelitian, seperti membuat ringkasan.

c) Penyajian data

Penjelasan dan penggambaran tentang data yang sudah direduksi oleh peneliti.

d) Kesimpulan

(Penelitian komunikasi kualitatif, 2007, p. 104) Memberikan kesimpulan atau menarik kesimpulan tentang hal – hal yang penting yang diperoleh dari penelitian.

I. Validitas Data

Data yang akan dianalisis harus data yang absah atau valid, keabsahan data tersebut dilakukan dengan menggunakan teknik triangulasi data yaitu pemeriksaann keabsahan data dengan memanfaatkan data dari sumber lain diluar data yang diperoleh (Moleong, 1998, p. 178). Triangulasi yang dipilih adalah triangulasi sumber yaitu memeriksa keabsahan data dengan membandingkan sumber yang satu dengan sumber yang lainya.


(55)

Penelitian ini berlokasi di Jl. Kolonel Sugiono No. 47, Keparakan Mergangsan Yogyakarta 55152.Kantor perwakilan PT. Tempo Inti Media Tbk Biro JATENG – DIY.

K. Sistematika Penulisan

Dalam penelitian ini peneliti membagi menjadi empat bab sebagai berikut :

1. BAB I

Pada bagian bab satu menjabarkan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan, kerangka teori, metodologi penelitian, dan sistematikan penulisan.

2. BAB II

Pada bab ini akan menjelaskan tentang profil perusahaan PT Tempo Inti Media Tbk Biro JATENG – DIY, pada bab ini menngulas tentang sejarah, latar belakang, struktur manajemen, dan visi – misinya.

3. BAB III

Pada bab ini penyajian data akan digambarkan dan dijelaskan pada bab ini. Peneliti akan menyajikan data tentang bagaimana strategi PT. Tempo Inti Media Tbk. Biro JATENG – DIY dalam upaya meningkatkan pengiklan di Surat kabar harian Tempo melalui promosi ke perusahaan pengiklan


(56)

4. BAB IV

Pada bab ini menjelaskan tentang kesimpulan dan saran tentang strategi promosi PT Tempo Inti Media Tbk Biro JATENG – DIY dalam Upaya Meningkatkan Pengiklan di Surat Kabar Harian Tempo.


(57)

BAB II

GAMBARAN UMUM PT. TEMPO INTI MEDIA TBK. BIRO JATENG – DIY A. Gambaran Umum PT. Tempo Inti Media Tbk. Biro JATENG – DIY

PT. Tempo Inti Media Tbk adalah salah satu media nasional yang mempunyai beberapa kantor cabang, diantaranya adalah cabang JATENG –

DIY yang berada di wilayah Yogyakarta Jl Kolonel Sugiono No. 47, Keparakan, Mergangsang, Yogyakarta.

B. Profil Perusahaan.

1. Nama Perusahaan : PT. Tempo Inti Media Tbk. 2. Direktur Utama : Bambang Harymurti.

3. Kantor Perwakilan : Tempo Media Grup biro JATENG – DIY.

4. Pimpinan Redaksi : Ali Nur Yasin. 5. Tanggal Berdiri : 1971.

6. Alamat : Jl. Kolonel Sugiono No. 47, Keparakan Mergangsan,

Yogyakarta 55152.

7. Telepon Redaksi : (0274) 380862, 380863, 380864.

8. Fax : (0274) 380865.

9. Facebook : PT Tempo Inti Media Tbk – Jateng DIY. 10.Twitter : @Tempo_JatengDIY.


(58)

C. Sejarah dan Latar belakang.

PT. Tempo Inti Media Tbk merupakan perusahaan media nasional yang tercatat di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 8 Januari 2001. Tempo memiliki sejarah yang sangat panjang, awal mula lahirnya Tempo diprakarsai oleh Goenawan Mohamad beserta rekan – rekan nya yakni Fikri Jufri, Christianto Wibisono dan Usamah dengan meluncurkan majalah mingguan kali pertama pada tanggal 06 Maret 1971. Dengan rata – rata umur pengelola yang masih dibilang muda, Tempo tampil beda dengan peliputan berita yang jujur dan berani, menggunakan bahasa yang kritis dan diterima khalayak umum.

Pada awalnya para pemrakarsa Tempo memang lebih memfokuskan Tempo pada sajian informasi yang akurat, faktual, terpercaya dan berimbang, dan pada akhirnya seiring dengan perkembangan zaman Tempo mampu berkembang dengan pesat dan menjadi perusahaan media nasional yang independen dan terpercaya di Indonesia. Pada tahun 1982 saat itulah kali pertama Tempo dibredel, pada zaman orde baru tersebut Tempo dianggap terlalu tajam dalam mengkritik pemerintahan, seiring perkembangan zaman Tempo semakin eksis dan tumbuh pesat, perkembangan internal keredaksian semakin jaya, semangat jurnalisme dan investigasi semakin menjadi – jadi, daya kritik terhadap pemerintah pun tidak ketinggalan, dan tibalah pada puncak nya Juni 1994 Tempo dibredel oleh pemerintah untuk kedua kalinya melalui menteri penerangan Harmoko sebagai pengontrol pers, pada saat itu Tempo


(59)

dibredel untuk kedua kalinya karena dinilai gaya kritiknya yang tajam dan pedas terhadap pemerintahan Soeharto dan Habibie terkait dengan pembelian kapal – kapal bekar dari Jerman Timur.

Selepas di bredel oleh pemerintahan pengelola Tempo menjadi tercerai – berai, tetapi setelah itu mereka kembali bergabung lagi dan alhasil Tempo hadir kembali, pada tanggal 12 Oktober 1998 majalah Tempo terbit kembali, semakin berkembangnya zaman, Tempo semakin tumbuh pesat pula setelah terbit majalah Tempo, kemudian pada tahun 2001 lahirlah koran Tempo yang berkompetisi di media harian, tidak hanya itu Tempo juga banyak menghadirkan produk – produk baru seperti Tempo English Edition (TEBI) yang berisi tentang sebagian laporan yang diambil dari edisi Indonesia dan sisipan khusus AsiaViews sejak Januari 2004 dengan bekerjasama dengan Today (Singapura), Daily (China), Taipe Times (Taiwan), News Break (Filipina), The Asahi Shimbun (Jepang) dan lain – lain. Penerbitan ini didukung oleh Sasakawa Peace Foundation, TEBI juga didistribusikan di negara – negara tersebut, selanjutnya adalah Travelounge yang dikonsep dengan panduan perjalanan bisnis dan wisata di Indonesia maupun Internasional, sebagai panduan perjalanan dan destinasi Travelonge juga sangat rinci, ia dilengkapi dengan travel info plus informasi tentang jadwal penerbangan serta ragam layanan di bandara udara, selain itu juga ada versi digital seperti Tempo.co, Tempo News Room,kantor berita yang berfungsi


(60)

sebagai pusat berita media Group Tempo. Tempo juga mencoba menembus bisnis televisi dengan mendirikan Tempo TV, kerja sama dengan kantor berita radio KBR68H, yang tidak kalah penting juga adalah Tempo bekerja sama dengan Pt. Temprint yang mencetak produk – produk Tempo dan produk luar. D. Visi dan Misi Perusahaan

a. Visi

Menjadi acuan dalam usaha meningkatkan kebebasan publik untuk berpikir dan berpendapat serta membangun peradaban yang menghargai kecerdasan dan perbedaan.

b. Misi

1. Menghasilkan produk multimedia yang independen dan bebas dari segala tekanan dengan menampung dan menyalurkan secara adil suara yang berbeda-beda.

2. Menghasilkan produk multimedia bermutu tinggi dan berpegang pada kode etik.

3. Menjadi tempat kerja yang sehat dan menyejahterakan serta mencerminkan keragaman Indonesia.

4. Memiliki proses kerja yang menghargai dan memberi nilai tambah kepada semua pemangku kepentingan.


(61)

5. Menjadi lahan kegiatan yang memperkaya khazanah artistik, intelektual, dan dunia bisnis melalui peningkatan ide-ide baru, bahasa, dan tampilan visual yang baik.

6. Menjadi pemimpin pasar dalam bisnis multimedia dan pendukungnya.

E. Produk – produk yang ditawarkan 1. Majalah Tempo

Gambar 1

Contoh Produk Majalah Tempo

Sejak terbit kembali 13 tahun lalu, majalah Tempo konsisten mengusung jurnalisme investigasi alias menyajikan kabar di balik berita


(62)

dengan mengintip dan membongkar apa yang selama ini disembunyikan dari mata publik.

Semangat redaksi untuk “go investigative” pada dasarnya memang ditujukan untuk menguatkan kembali apa yang sejak dulu sudah menjadi ciri khas majalah Tempo. Itu sebabnya prinsip liputan investigasi tidak hanya diterapkan pada rubrik Investigasi, tapi juga di semua rubrik lain.

Di sisi lain, penampilan majalah ini terus ditingkatkan dengan mempertahankan halaman full color sesuai dengan tuntutan pemasang iklan. Sementara itu, infografis juga menjadi andalan karena pembaca jadi lebih mudah memahami persoalan rumit melalui bantuan gambar, angka, serta teks dengan cara sederhana. Ini semua demi kepuasan pembaca, tentunya.

a. Majalah Tempo dengan tiras 400.000/eksemplar/edisi.

b. Berdiri pada tahun 1971 dan sebagai majalah berita pertama di Indonesia.

c. Independensi adalah kekuatan Tempo dalam menyajikan berita secara faktual dan berimbang. Siapa saja bisa menjadi topik berita mulai presiden, pengusaha ataupun pedagang kaki lima. d. Terbit setiap senin dan didistribusikan secara Nasional


(63)

Gambar 2

Contoh Produk Koran Tempo

Sudah satu dekade ini Koran Tempo hadir di hadapan pembaca. Sejak terbit pertama kali pada 2 April 2001, banyak hal telah diungkap untuk memenuhi tuntutan pembaca akan berita yang lebih cerdas dan berkualitas. Ditengah persaingan media sejenis yang semakin ketat koran Tempo tetap terus menyajikan berita yang berbau politik dan ekonomi.

a. Koran Nasional dengan tiras 450.000 eksemplar/hari

b. Koran Tempo dirancang menjadi bacaan utama kalangan muda yang berfikir maju, mapan secara ekonomi, pendidikan dan selalu haus akan bacaan bermutu.


(64)

c. Pembaca koran Tempo adalah kalangan muda yang produktif dan berwawasan.

d. Terbit setiap hari dan didistribusikan secara Nasional.

Selain itu, Koran Tempo terus memperbaiki desain agar senantiasa menarik perhatian pembaca.Kualitas penulisan juga terus ditingkatkan.Upaya ini membuahkan penghargaan dari Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. Koran Tempo berhasil meraih penghargaan sebagai koran berbahasa Indonesia terbaik selama empat tahun berturut-turut, mulai 2007 hingga 2010. Selaian itu juga menampilkan lebih banyak desain yang segar. Infografis tampil rutin pada rubrik seperti Ilmu dan Teknologi, Gaya Hidup, Kesehatan, Olahraga, dan Internasional.

Koran Tempo JATENG – DIY dengan oplah 120.000 eksemplar/ hari kini didominasi oleh kalangan muda dengan kisaran 21 – 40 th yang sebagian besar mereka berdomisili di Yogyakarta dan Jawa Tengah.


(65)

Gambar 3

Contoh Produk TEBI /Tempo English

Saat ini TEBI, yang diterbitkan untuk mengisi bacaan para ekspatriat dan pasar global, semakin solid.Komposisi isinya untuk bagian terbesar memang masih berasal dari majalah Tempo.Selebihnya digarap langsung oleh reporter dan koresponden TEBI. Kerja sama dengan penulis tak tetap dari dalam dan luar negeri juga tetap dijaga.

a. Majalah mingguan berbahas inggris dengan tiras 250.000 eksemplar/edisi.

b. Memuat berita yang berisi dari edisi Inonesia dan ada juga laporan khusus Asia views.

c. Bekerja sama dengan beberapa negara asia seperti Singapura, Jepang, Filipina, Cina dan sebagainya.


(66)

d. TEBI juga diterbitkan di negara – negara Asia yang diajak kerjasama

e. Pembaca kalangan terdidik, ekspatriat dan diplomat. 4. Travelonge

Gambar 4

Contoh Produk Tempo Travelounge

Lahirnya majalah ini tak lepas dari peran berbagai pihak. Semula, Cabang Utama PT Angkasa Pura II, Bandar Udara Soekarno-Hatta, Cengkareng, menerbitkan majalah On Time sebagai layanan informasi seputar bandara kepada para calon penumpang.

Berbekal pengalaman dalam merancang, mengelola, dan menerbitkan media cetak berkualitas, Tempo kemudian menawarkan


(67)

kerja sama repositioning dan penerbitan majalah On Time menjadi majalah Jakarta International Airport pertama di Indonesia yang dikemas dan diarahkan sebagai destination & traveling guide magazine. Nama yang kemudian disepakati dipakai adalah Travelounge - OntimE.Majalah ini terbit pertama kali pada 28 November 2009 sebagai majalah bulanan.

Travelounge tak hanya menghadirkan tulisan perjalanan. Beberapa rubriknya juga menampilkan artikel gaya hidup modern yang menarik, seperti Fine Dine, yang bercerita tentang tempat makan yang unik dan enak; Travel Guide, yang memuat panduan mengunjungi satu daerah dengan beragam obyek wisata, lengkap dengan pilihan akomodasi; juga rubrik Culture, yang bertutur tentang detail tradisi dan budaya di daerah tertentu.

Distribusi Travelounge saat ini dengan tiras 200.000 eksemplar didistribusikan secara Cuma – Cuma diseluruh area bandara Internasional Soekarno Hatta. News stand Travelounge ditempatkan di area strategis dan disetiap boarding room. Berikut rincian area di beberapa terminal :

a. Terminal 1 (domestik) 25% b. Terminal 2 (Internasional) 55% c. Terminal 3 (domestik) 20%


(68)

5. Komunika

Gambar 5

Contoh Produk Tempo Komunika

Majalah KOMUNIKA secara resmi terbit pertama kali pada November 2011.Penerbitan majalah ini merupakan kerjasama antara TEMPO MEDIA GROUP dengan Universitas Terbuka. Sebelumnya KOMUNIKA diterbitkan Universitas Terbuka dalam versi tabloid. Majalah ini awalnya memang dirancang untyuk civitas akademika dan seluruh mahasiswa Universitas Terbuka. Kemudian, melalui kerjasama dengan TEMPO MEDIA GROUP, formatnya diubah menjadi majalah sebagai bagian dari upaya untuk memperluas pasar pembacanya.


(69)

Dari sisi konten, majalah KOMUNIKA dirancang sebagai Majalah Gaya Hidup Mahasiswa. Dengan konsep ini, majalah ini memiliki dua jenis konten, yaitu pertama informasi (artikel) tentang gaya hidup dan trend yang sedang terjadi di dunia yang perlu diketahui mahasiswa. Konten lain yang melengkapinya adalah materi tutorial sebagai panduan belajar para mahasiswa.

Kini majalah KOMUNIKA tak lagi hanya ditujukan untuk mahasiswa dan civitas akademik Universitas Terbuka, melalinkan juga untuk seluruh kalangan muda dan mahasiswa serta praktisi pendidikan. 6. Majalah Aha!

Gambar 6


(70)

Majalah anak-anak ini diterbitkan dan dikelola oleh Tempo Media Group, yang ditujukan sebagai referensi penunjang siswa SD yang duduk di kelas 4,5 dan 6, dengan konsep sajian yang informative, singkat dan mudah di cerna anak-anak.

Informasi yang tersaji di majalah ini lebih banyak mengupas tentang life science yang perlu diketahui anak-anak dan siswa sekolah dasar karena dekat dengan kehidupan sehari-hari. Rubric unggulannya antara lain; sahabat(tentang dunia fauna), planet bumi, angka(matematika dan pengetahuan yang terkait didalamnya), Indonesia, nutrisi, dan sekolah kita.

F. Strutur Organisasi

Tabel 5

Struktur Organisasi Tempo Media Biro JATENG - DIY

Deskripsi Pekerjaan 1. Pimpinan Redaksi


(71)

Bertanggung jawab terhadap wartawan kontributor, mengatur bagaimana alur berita untuk diterbitkan, serta bertanggung jawab terhadap seluruh divisi yang ada di kantor

perwakilan. 2. Redaksi

a. Kontributor

Bertanggung jawab terhadap bagian editing baik itu dari segi penulisan, tata Bahasa dan sebagainya, tugas dan fungsinya adalah sebagai editor sebelum berita tersebut naik cetak.

b. Koresponden

Bertanggung jawab dalam mencari, meliput berita secara lengkap dan detil yang ada dilapangan berdasarkan pengamatan, survei, wawancara dan sebagainya.

c. Fotografer

Bertanggung jawab untuk mengambil gambar atau foto yang berkaitan dengan berita atau informasi

yang ada di lapangan. 3. Koordinator Sirkulasi


(72)

Bertanggung jawab yaitu mengkoordinir segala hal yang berkaitan dengan penyebaran surat kabar, majalah, serta produk Tempo lainya termasuk anggaran.

a. Collector

Menagih tentang berbagai macam hal yang berkaitan dengan kerjasama khususnya yang berkaitan

dengan sirkulasi. b. Sales Officier

Bertanggung jawab dalam pemasaran atau penyebaran yang berkaitan dengan kegiatan sirkulasi. 4. Koordinator Iklan

Bertanggung jawab yaitu mengkoordinir Integrated marketing communication baik secara internal maupun eksternal.

a. Markom

Bertanggung jawab dalam menciptakan brand awareness kepada khalayak umum.

b. Account Executive

Menciptakan hubungan kerjasama anatara Tempo media dengan pihak – pihak eksternal atau


(73)

korporat lain selain itu hal yang paling penting adalah menghasilkan income dari segi iklan.

5. Admin

Mempunyai fungsi dan tanggung jawab yang berkaitan dengan keuangan, operator, dan segala kegiatan yang berkaitan

dengan administrasi di kantor perwakilan. G. Data Teknis dan Spesifikasi Harga Ruang Iklan Pada SKH Tempo

a. Data Teknis

Ukuran Media : 380x290 mm Area Cetak : 350x260 mm

Materi Iklan : PDF Press Quality, Freehand 10. Adobe Ilustrator 10, atau TIFF Format Hi-Res 300 dpi + Final Artwork

Raster : 85 line/inch

b. Tenggang Waktu

Materi iklan diterima : 3 hari sebelum tanggal terbit Pembatalan : 3 hari sebelum tanggal terbit c. Ukuran Iklan

1 Kolom : 40 mm

2 Kolom : 84 mm


(74)

4 Kolom : 172 mm

5 Kolom : 216 mm

6 Kolom : 260 mm

Spesifikasi

Hrga/MMK (Rp)

FC BW

Display Ad 17.500 80.500

Advertorial/Inforial 126.500 89.000

Laporan Keuangan 37.500 21.000

Iklan Khusus FC BW

Info produk/Memo bisnis (3x130 mmk)

17.500.000 11.500.000

Tabel 6

Sumber : Arsip dan Dokumen Resmi PT. Tempo Media Tbk. d. Spesifikasi Tempo JATENG

Spesifikasi Harga / MMK (Rp)

FC BW

Umum/Display Ad 26.400 16.800

Advertorial/ Inforial 40.800 21.600


(75)

Iklan Khusus :

Banner A1-FC 4.800.000/tayang

Kuping B1-FC 150.000/tayang

Kuping Dalam – BW 96.000/tayang

Memo Bisnis – FC 1.200.000/tayang

Memo Bisnis – BW 1.800.000/tayang

Tabel 7


(76)

(77)

BAB III

DESKRIPSI DATA DAN ANALISIS DATA A. Sajian Data

A.1. Menyusun Perencanaan

PT. Tempo Inti Media Tbk adalah adalah sebuah perusahaan Media Nasional yang mempunyai beberapa kantor perwakilan, salah satunya adalah kantor perwakilan Yogyakarta yang terletak di Jl Kolonel Sugiono No. 47, Keparakan, Mergangsang, Yogyakarta. Tempo Media mempunyai icon atau ciri khas tersendiri dalam mengemas atau menyajikan berita kepada publik, dalam menyuguhkan berita atau informasi Tempo memiliki gaya bahasa yang lugas, to the point dan yang menjadi ciri khasnya adalah investigative, peliputan berita yang jujur, berani dan kritis tertutama pada pemerintahan, politik, ekonomi dan kasus – kasus korupsi,Tempo menjadi semakin familiar dikalangan publik karena berita nya yang akurat, faktual, dan terpercaya.

Produk – produk Tempo Media meliputi Koran Tempo, Majalah Tempo, serta Tempo.co, Tempo Channel, Tempo News Room yang menyajikan segala informasi atau berita pada bentuk digital media, Majalah Tempo juga mempunyai beragam variasi seperti Majalah Tempo Mingguan, Tempo English yang menyajikan berita atau informasi versi Bahasa inggris, Travelounge disajikan dengan segala informasi tentang destinasi wisata bagi


(78)

para traveler, kemudian ada Majalah Komunika yang segmentasinya mahasiswa, dan Majalah Aha yang segmentasinya pada anak – anak.

Pada bab ini peneliti akan menyajikan data hasil penelitian dan pembahasan mengenai strategi PT. Tempo Inti Media Tbk biro JATENG – DIY dalam upaya meningkatkan jumlah pengiklan di Surat Kabar Harian Tempo melalui promosi ke perusahaan pengiklan. Peneliti lebih menitikberatkan kepada bagaimana cara Tempo Media melakukan promosi ruang iklan kepada perusahaan pengiklan di SKH Tempo. Surat Kabar Harian Tempo atau SKH Tempo terbit pada 2 April 2001, mengemas berita – berita yang berbobot dan aktual dan tentunya dengan icon Tempo yaitu berita investigasi. Pada tahun 2002 tidak heran bahwa koran Tempo berhasil menyabet penghargaan dari Dewan Pers sebagai koran yang paling kredibel. Perkembangan zaman yang semakin maju menyebabkan banyaknya kompetitor, tetapi Koran Tempo tetap fokus pada berita – berita yang menguak tentang politik dan ekonomi sehingga memberikan ciri khas tersendiri bagi Koran Tempo, selain itu Koran Tempo juga tetap eksis dikalangan masyarakat dengan terus memperbaiki tampilan visual dan desain yang menarik, terus mengembangkan kualitas penulisan atau jurnalistik, tidak heran jika Koran Tempo berhasil mendapatkan penghargaan sebagai koran yang berbahasa Indonesia terbaik selama 4 tahun berturut – turut mulai dari tahun 2007 hingga tahun 2010.


(79)

SKH Tempo memiliki wajah atau tampilan desain yang segar, mengemas rubrik – rubrik yang dapat memikat para pembacanya meliputi Ilmu dan Teknologi, Gaya Hidup, Kesehatan, Olahraga, dan Internasional. Berbeda dengan koran pada umumnya Koran Tempo mempunyai ukuran yang simple dan memiliki pagina 6 kolom sehingga sangat praktis , Koran Tempo lebih memaksimalkan informasi tentang tampilan infografis yang menarik, bukan dengan bentuk teks yang padat sehingga membuat pembaca bosan.

Konsumen atau pelanggan potensial tidak akan datang sendirinya dalam memasang suatu iklan di SKH Tempo, oleh sebab itu Tempo media perlu melakukan promosi atau pemasaran agar para konsumen atau pemasang iklan mengetahui dan tertarik tentang produk – produk yang ditawarkan dan berminat pada tahap tindakan yaitu memasang iklan.

Peran divisi iklan disini sangat besar diamana dapat memberikan income yang besar. Dalam melakukan kegiatan promosi tentunya menggunakan komunikasi yang efektif agar pesan atau informasi yang disampaikan tersebut dapat dipahami para konsumen. Sebelum melakukan kegiatan promosi terlebih dahulu seorang Koordinator iklan melakukan perencanaan dan menetapkan bentuk promosi apa yang akan dijalankan sehingga promosi tersebut berjalan efektif, karena itu perencanaan strategi promosi sangat diperlukan.


(80)

Perencanaan strategi promosi dalam hal ini lebih dititikberatkan pada hal – hal seperti promosi apa yang akan dijalankan, bagaimana promosi tersebut akan dilakukan, memperhitungkan dampak positif dan negatif yang akan terjadi, bagaimana agar konsumen tertarik memasang ruang iklan dan tetap loyal, pengembangan produk – produk Tempo agar selalu up to date dan melakukan strategi penetapan dan pengeluaran anggaran agar efektif dan efisien.

Seluruh aktivitas pemasaran yang berkaitan dengan iklan adalah dibawah pengelolaan Koordinator iklan atas pengawasan dan pertimbangan pimpinan redaksi, sedangkan pelaksanaanya sesuai dengan kewenangan masing – masing divisi, selain itu penerapan visi dan misi juga sangat dibutuhkan. Ini sesuai dengan wawancara yang dilakukan terhadap Koordinator iklan, Ibu Rita karyani pada tanggal 27 September 2016 :

“Segala aktivitas yang menyangkut dengan iklan di Tempo Media adalah tanggung jawab seorang Koordinator iklan, baik dari perencanaan dan pengelolaan, sedangkan untuk pelaksanaanya masing – masing divisi mempunyai kewenangan dan berperan aktif.

Untuk itu koordinator iklan mempunyai peran yang sangat penting dalam segala hal perencanaan terkait dengan promosi ruang iklan. Perencanaan promosi yang matang perlu dipersiapkan sehingga program yang dijalankan efektif dan efisien, selain itu kekuatan SDM juga perlu diperhatikan. Ini merupakan strategi awal yang dilakukan Tempo media dalam melakukan promosi ruang iklan.


(81)

A.2. Mengacu Pada Visi dan Misi Perusahaan

Dalam melakukan segala kegiatan Tempo Media selalu berpegang teguh terhadap visi dan misi perusahaan :

1. Visi

Menjadi acuan dalam usaha meningkatkan kebebasan publik untuk berpikir dan berpendapat serta membangun peradaban yang menghargai kecerdasan dan perbedaan.

2. Misi

a. Menghasilkan produk multimedia yang independen dan bebas dari segala tekanan dengan menampung dan menyalurkan secara adil suara yang berbeda-beda.

b. Menghasilkan produk multimedia bermutu tinggi dan berpegang pada kode etik.

c. Menjadi tempat kerja yang sehat dan menyejahterakan serta mencerminkan keragaman Indonesia.

d. Memiliki proses kerja yang menghargai dan memberi nilai tambah kepada semua pemangku kepentingan.

e. Menjadi lahan kegiatan yang memperkaya khazanah artistik, intelektual, dan dunia bisnis melalui peningkatan ide-ide baru, bahasa, dan tampilan visual yang baik.


(1)

Menurut peneliti ada beberapa saran untuk PT. Tempo Inti Media Tbk. Biro JATENG – DIY dalam upaya menawarkan atau mempromosikan ruang iklan kepada pemasang iklan, diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Menurut peneliti dalam hal promosi penawaran ruang iklan Tempo Media sebaiknya menambah kapasitas untuk SDM seorang Account executive, semakin banyak jumlah AE yang ada maka semakin banyak pula pendapatan atau income yang didapat. Karena dalam hal ini Tempo Media lebih mengedepankan dan bergantung kepada peran Account Executive menambah SDM yang ada akan jauh lebih baik, target – target pendapatan iklan yang dicapai akan semakin mudan dan semakin cepat tercapai.

2. Dalam segi SDM Tempo Media perlu menambah ketrampilan atau skill khususnya dalam hal design grafis, sehingga pada saat pemasang iklan memberikan bahan iklan yang masih mentah SDM Tempo Media dapat menanganinya dengan baik dan semaksimal mungkin. Dengan keahlihan tersebut dapat memberikan kualitas iklan yang baik dalam segi visual sehingga pemasang iklan lebih tertarik untuk memasng iklan.

3. Menurut peneliti meskipun Tempo Media lebih fokus kepada Direct selling melalui Account Executive untuk aktivitas promosi alangkah baiknya Tempo Media juga memperhatikan dan memaksimalkan alat


(2)

promosi yang lain seperti kegiatan Publlic Relations, kegiatan Public Relations sebaiknya lebih dimaksimalkan dengan aksi – aksi nyata yang berhubungan dengan target pasar atau pemasang iklan, selain memberikan citra perusahaan juga dapat memberikan penetrasi yang lebih cepat kepadan target sasaran atau pemasang iklan. Selain itu penambahan promosi dengan media luar ruang juga perlu ditambah jangkaunya agar masyarakat lebih mengenal Tempo Media.


(3)

(4)

DAFTAR PUSTAKA Sumber dari Buku :

II, J. A., & Richard B. Robinson, Jr. (2008). Manajemen Strategis. Jakarta: Salemba empat.

Junaedi, F. (2014). Manajemen Media Massa. Yogyakarta: Buku Litera. Kasali, R. (2007). Membidik Pasar Indonesia Segmentasi, Targeting dan Positioning. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Lupiyoadi, R. (2001). Manajemen Pemasaran Jasa Teori dan Praktik. Jakarta: Salemba empat.

M.Fuad, Christian H, N. S., & Paulus. (2006). Pengantar Bisnis. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

M.Fuad, Christian H, N. S., & Paulus. (2006). Pengantar Bisnis. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

M.Suyanto. (2007). Marketing Strategy Top Brand Indonesia. Yogyakarta: Penerbit ANDI.

Madjadikara, A. S. (2005). Bagaimana Biro Iklan Memproduksi Iklan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Moleong, J. L. (1998). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Morissan. (2010). Periklanan Komunikasi Pemasaran Terpadu. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Penelitian komunikasi kualitatif. (2007). Yogyakarta: LKIS.

Rangkuti, F. (2009). Strategi Promosi yang Kreatif dan Analisis Kasus Integrated Marketing Communication. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Shimp, T. A. (2001). Periklanan Promosi dan Aspek Tambahan Komunikasi Pemasaran Terpadu. Jakarta: Erlangga.

Simamora, B. (2003). Memenangkan Pasar dengan Pemasaran Efektif dan Profitabel. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.


(5)

Simamora, H. (2000). Manajemen Pemasaran Internasional Jilid II. Jakarta: Salemba empat.

Stanton, W. J. (1984). Prinsip Pemasaran. Jakarta: Erlangga. Sunyoto, D. (2015). Strategi Pemasaran. Yogyakarta: CAPS.

Susanto, Siti Dyah Handayani, S. H., Marlina Kurnia, F. S., Tina Sulistiani, W. D., & Wida Purwidianti, D. (2003). Dasar - Dasar Pemasaran. Yogyakarta: UPFE.

Zaharudin, H. (2006). Menggali Potensi Wirausaha. Bekasi: CV Dian Anugerah Prakasa.

Sumber dari Website :

(http://www.kpi.go.id/download/regulasi/UU%20No.%2040%20Tahun%2019 99%20tentang%20Pers.pdf, diakses tanggal 11 Juni 2016 jam 10.32 WIB). (http://www.kompasiana.com/elda.unitri/nasib-media-cetak-di-tengah-era-digital_55290be16ea834eb248b459a, diakses pada tanggal 11 Juni 2016 jam 15.02).

(http://pindai.org/2015/11/23/senjakala-media-cetak/,diakses tanggal 14 Juni 2016 jam 9:52 WIB).

(http://e-journal.uajy.ac.id/593/2/1KOM03559.pdf, diakses pada tanggal 26 Juli 2016 pukul 07:25 WIB).

(https://id.scribd.com/doc/92321647/TEMPO-Annual-Report-2010, diakses pada tanggal 11 Juni 2016 jam 20. 16).


(6)

Dokumen yang terkait

Komunikasi organisasi dalam kepemimpinan pada PT Tempo Inti Media

8 75 97

PENDAHULUAN BERITA KASUS SYIAH DI SAMPANG MADURA DALAM SURAT KABAR HARIAN KOMPAS DAN KORAN TEMPO (Studi Analisis Isi Kuantitatif Penerapan Jurnalisme Damai Pemberitaan Kasus Syiah di Sampang Madura dalam Surat Kabar Harian Kompas dan Koran Tempo Periode

0 3 21

KESIMPULAN DAN SARAN BERITA KASUS SYIAH DI SAMPANG MADURA DALAM SURAT KABAR HARIAN KOMPAS DAN KORAN TEMPO (Studi Analisis Isi Kuantitatif Penerapan Jurnalisme Damai Pemberitaan Kasus Syiah di Sampang Madura dalam Surat Kabar Harian Kompas dan Koran Tempo

0 3 4

DAFTAR PUSTAKA BERITA KASUS SYIAH DI SAMPANG MADURA DALAM SURAT KABAR HARIAN KOMPAS DAN KORAN TEMPO (Studi Analisis Isi Kuantitatif Penerapan Jurnalisme Damai Pemberitaan Kasus Syiah di Sampang Madura dalam Surat Kabar Harian Kompas dan Koran Tempo Perio

0 4 4

BAB I KONFLIK KPK DAN POLRI DALAM PEMBERITAAN DI SURAT KABAR KOMPAS DAN KORAN TEMPO (Analisis Isi Kecenderungan Ketidakberpihakan Media Konflik KPK dan POLRI Dalam Pemberitaan Surat Kabar Kompas dan Koran Tempo Periode Agustus 2012-Oktober 2012).

0 2 30

PENUTUP KONFLIK KPK DAN POLRI DALAM PEMBERITAAN DI SURAT KABAR KOMPAS DAN KORAN TEMPO (Analisis Isi Kecenderungan Ketidakberpihakan Media Konflik KPK dan POLRI Dalam Pemberitaan Surat Kabar Kompas dan Koran Tempo Periode Agustus 2012-Oktober 2012).

0 4 59

BERITA TENTANG POLEMIK TRANSPORTASI BERBASIS ONLINE (Studi Analisis Isi Berita Polemik Transportasi Berbasis Online pada Surat Kabar Harian Tempo dan Surat Kabar Harian Kompas Periode Bulan November 2015-Bulan Maret 2016).

0 0 19

HEGEMONI DALAM WACANA MEDIA : PERTARUNGAN WACANA MUKTAMAR NU KE-33 DENGAN MUKTAMAR MUHAMMADIYAH KE-47 PADA SURAT KABAR HARIAN TEMPO.

0 1 44

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PT. TEMPO INTI

0 0 19

156 INFOGRAFIS SEBAGAI BAHASA VISUAL PADA SURAT KABAR TEMPO

0 0 8