LKP : Rancang Bangun Aplikasi Penjadwalan Karyawan Dan Tim Medis Pada RSIA PRIMA HUSADA.

(1)

DAN TIM MEDIS PADA RSIA PRIMA HUSADA

KERJA PRAKTEK

Nama

: Ikmal Fahmi

NIM

: 10.41010.0194

Program : S1 (Strata Satu)

Jurusan : Sistem Informasi

SEKOLAH TINGGI

MANAJEMEN INFORMATIKA & KOMPUTER

SURABAYA

2013

STIKOM


(2)

Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) PRIMA HUSADA merupakan rumah

sakit ibu dan anak yang bergerak dalam bidang jasa pelayanan kesehatan dan medis, yang berlokasi di Jl. Letjen Suprapto No. 3 Kepuh Kiriman Waru-Sidoarjo. Guna meningkatkan kegiatan pelayanan kesehatan dan medis yang lebih baik, RSIA PRIMA HUSADA sedang berencana mengembangkan sistem sumber daya manusia yang ada secara efektif dan efisien, meningkatkan kualitas kinerja dan mutu sumber daya manusianya, serta meningkatkan kontribusinya didalam visi dan misi organisasi RSIA PRIMA HUSADA.

Sistem yang sudah berjalan saat ini, di temukan kekurangan yaitu penjadwalan tidak teratur sehingga mengakibatkan jadwal kerja karyawan dan tim medis tidak akurat, selain itu apabila terjadi perbedaan bagian HRD harus mencari ulang dari arsip-arsip karyawan tentunya hal ini akan memakan waktu, walau untuk pembuatan jadwal sendiri hanya memakan waktu 2 hingga 3 jam namun efek yang dihasilkan karena kacaunya jadwal dapat membahayakan keselamatan pasien. Begitu juga pada saat ada karyawan atau tim medis yang berhalangan hadir, jadwal yang ada tidak bisa secara langsung menyesuaikan dengan jadwal terbaru.

Rancang Bangun Aplikasi Penjadwalan Karyawan dan Tim Medis Pada RSIA PRIMA HUSADA merupakan sebuah aplikasi yang di rancang dan dibangun agar dapat membantu pengguna dalam melakukan proses penjadwalan karyawan dan tim medis pada RSIA PRIMA HUSADA, serta dapat lebih cepat dalam melakukan proses

STIKOM


(3)

Dengan adanya aplikasi yang dibangun dan dirancang ini, maka pengguna dapat melakukan semua proses pembuatan jadwal serta memeriksa data-data jadwal yang telah disusun pada aplikasi yang dibuat. Sehingga dapat mempercepat proses pembuatan jadwal serta dapat membuat laporan dengan mudah. Selain itu bagian HRD juga tidak akan kesulitan dalam mencari data karyawan dan tim medis karena aplikasi ini memiliki database yang saling terintegrasi tiap tablenya untuk mempermudah proses pencarian data karyawan.

Kata kunci: aplikasi penjadwalan karyawan dan tim medis

STIKOM


(4)

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar belakang ... 1

1.2. Rumusan Masalah ... 2

1.3. Batasan Masalah ... 3

1.4 Tujuan ... 3

1.5 Manfaat ... 4

1.6 Sistematika Penulisan ... 4

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 6

2.1. Sejarah Perusahaan ... 6

2.1.1. Logo Perusahaan ... 7

2.1.2. Struktur Organisasi ... 7

2.1.3. Visi RSIA PRIMA HUSADA ... 8

2.1.4. Misi RSIA PRIMA HUSADA ... 8

BAB III LANDASAN TEORI ... 9

3.1. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia ... 9

STIKOM


(5)

3.1.3. Pengertian Perawat ... 11

3.1.4. Peran dan Fungsi Perawat ... 12

3.1.5. Pengertian Shift Kerja ... 13

3.1.6. Dampak Shift Kerja Pada Kinerja Karyawan ... 14

3.1.7. Manajemen Shift Kerja. ... 15

3.1.8. Regulasi ... 15

3.1.9. Simulasi Pengaturan Jadwal Shift Kerja ... 17

3.1.10. Konsep HRIS (Human Resource Information System) ... 23

3.2. Konsep Dasar Sistem Informasi (Leitch dan Davis (1997)) ... 24

3.2.1. Analisa Dan Perancangan Sistem (Kendall & Kendall (2003:7)) .. 24

3.2.2. System Flow (Kendall & Kendall (2003:11)) ... 25

3.2.3. Data flowDiagram (DFD) (Jogiyanto (1990:263)) ... 27

3.3. Konsep Dasar Basis Data ... 29

3.3.1. Entity Relational Diagram (Jogiyanto, 1990) ... 29

3.3.2. Sistem Basis Data ... 31

3.3.3. Database Manaegement System (Marlinda (2004:6)) ... 32

3.3.4. Bahasa-Bahasa Yang Terdapat Dalam DBMS ... 32

3.3.5. Fungsi DBMS (Marlinda (2004)) ... 33

STIKOM


(6)

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK ... 38

4.1. Analisis Sistem ... 38

4.1.1. Document Flow Penjadwalan Bidan Dan Perawat ... 40

4.1.2. Document Flow Penjadwalan Karyawan ... 41

4.2. Perancangan Sistem ... 43

4.2.1. System Flow Penjadwalan Bidan Dan Perawat ... 43

4.2.2. System Flow Penjadwalan Karyawan. ... 45

4.2.3. Data flowDiagram ... 47

4.2.4. Hierarchy Input Process Output (HIPO) ... 48

4.2.5. Context Diagram ... 49

4.2.6. Data flowDiagram Level 0 ... 50

4.2.7. Data flowDiagram Level 1 Penyusunan Jadwal Tetap ... 51

4.2.8. Data flowDiagram Level 1 Revisi Jadwal Tetap ... 52

4.2.9. Data flowDiagram Level 1 Cetak Jadwal Tetap ... 53

4.3. Perancangan Database... 54

4.3.1. Struktur Basis Data & Tabel ... 56

4.4. Desain Input & Output ... 60

4.4.1. Desain Input ... 60

4.4.2. Desain Output ... 64

STIKOM


(7)

4.5.2. Tampilan Program ... 66

BAB V PENUTUP ... 74

5.1 Kesimpulan ... 74

5.2 Saran ... 74

DAFTAR PUSTAKA ... 75

LAMPIRAN ... 77

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Logo RSIA PRIMA HUSADA ... 7

Gambar 2. 2 Struktur Organisasi RSIA PRIMA HUSADA ... 7

Gambar 3. 1 Jadwal 4 Grup 3 Shift ... 18

Gambar 3. 2 Jadwal 3 Grup 3 Shift ... 20

Gambar 3. 3 Jadwal Longshift... 22

Gambar 3. 4 Simbol-simbol pada System Flow ... 26

Gambar 4. 1 Document Flow Penjadwalan Bidan Dan Perawat... 40

Gambar 4. 2 Document Flow Penjadwalan Karyawan ... 42

Gambar 4. 3 System Flow Penjadwalan Bidan dan Perawat ... 44

Gambar 4. 4 System Flow Penjadwalan Karyawan ... 46

Gambar 4. 5 Hierarchy Input Process Output (HIPO) ... 48

Gambar 4. 6 Contex Diagram ... 49

Gambar 4. 7 Data flowDiagram Level 0 ... 50

STIKOM


(8)

Gambar 4. 10 Data flowDiagram Level 1 Cetak Jadwal Tetap ... 53

Gambar 4. 11 Entity Relational Diagram (Conceptual Data Model) ... 54

Gambar 4. 12 Entity Relational Diagram (Physical Data Model) ... 55

Gambar 4. 13 Login ... 60

Gambar 4. 14 MenuUtama ... 61

Gambar 4. 15 Update Jadwal Bidan Dan Perawat ... 61

Gambar 4. 16 BuatJadwal Bidan Dan Perawat ... 62

Gambar 4. 17 Update Jadwal Karyawan Non Medis ... 62

Gambar 4. 18 Buat Jadwal Karyawan Non Medis ... 63

Gambar 4. 19 View ... 63

Gambar 4. 20 Help ... 64

Gambar 4. 21 Jadwal Bidan Dan Perawat... 64

Gambar 4. 22 Jadwal Karyawan ... 65

Gambar 4. 23 FormMenu Utama ... 66

Gambar 4. 24 Form Login ... 67

Gambar 4. 25 Pesan Apabila Username Dan Password Salah ... 67

Gambar 4. 26 FormUpdate Jadwal Bidan ... 68

Gambar 4. 27 Form Buat Jadwal Bidan Dan Perawat ... 68

Gambar 4. 28 FormUpdate Jadwal Karyawan Non Medis ... 69

Gambar 4. 29 Buat Jadwal Karyawan Non Medis ... 70

Gambar 4. 30 FormHelp ... 70

Gambar 4. 31 Laporan Jadwal Tetap Bidan Dan Perawat ... 71

STIKOM


(9)

DAFTAR TABEL

Tabel 4. 1 Tabel Provinsi ... 56

Tabel 4. 2 Tabel Kota ... 57

Tabel 4. 3 Tabel Jabatan ... 57

Tabel 4. 4 Tabel Unit Kerja ... 57

Tabel 4. 5 Tabel Karyawan ... 58

Tabel 4. 6 Tabel Jadwal Tetap ... 59

Tabel 4. 7 Tabel Login ... 59

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Balasan Perusahaan ... 77

Lampiran 2 Kartu Bimbingan ... 78

Lampiran 3 Acuan Kerja ... 79

Lampiran 4 Garis Besar Rencana Kerja Mingguan ... 80

Lampiran 5 Log Harian Dan Catatan Perubahan Acuan Kerja ... 81

Lampiran 6 Kehadiran Kerja Praktek ... 82

STIKOM


(10)

PENDAHULUAN

1.1.Latar belakang

Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) PRIMA HUSADA merupakan

rumah sakit ibu dan anak yang bergerak dalam bidang jasa pelayanan kesehatan dan medis, yang berlokasi di Jl. Letjen Suprapto No. 3 Kepuh Kiriman Waru-Sidoarjo. Jumlah karyawan yang dimiliki saat ini kurang lebih 70 karyawan dan dapat bertambah sesuai kebutuhan perusahaan. Semakin besar suatu perusahaan, maka semakin banyak sumber daya manusia yang diperlukan. Berdasarkan hal itu maka suatu perusahaan dituntut untuk melakukan manajemen SDM yaitu suatu upaya untuk mengelola SDM yang semakin kompeten sesuai keahlian yang dimiliki, sehingga peningkatan kinerja pelayanan kesehatan dan medis RSIA PRIMA HUSADA semakin efektif dan efisien.

Guna meningkatkan kegiatan pelayanan kesehatan dan medis yang lebih baik, RSIA PRIMA HUSADA sedang berencana mengembangkan sistem sumber daya manusia yang ada secara efektif dan efisien, meningkatkan kualitas kinerja dan mutu sumber daya manusianya, serta meningkatkan kontribusinya didalam visi dan misi organisasi RSIA PRIMA HUSADA. Namun dalam proses Penjadwalan Kerja Karyawan Dan Tim Medis masih menggunakan Microsoft Office Excel. Proses penjadwalan saat ini dimulai dengan karyawan serta tim medis yang memberikan Form jadwal mereka, setelah mendapatkan Form jadwal pihak HRD harus melakukan sorting(pengurutan) terhadap masing-masing karyawan dan tim medis berdasarkan bagian kerja masing-masing karyawan dan

STIKOM


(11)

tim medis, setelah melakukan proses sorting bagian pihak HRD harus melakukan

re-check apakah bagian karyawan dan tim medis sudah benar-benar sama sesuai dengan data karyawan yang dimiliki HRD. Setelah melakukan check pada bagian karyawan barulah HRD melakukan pembuatan jadwal, saat melakukan pembuatan jadwal bagian HRD harus melakukan check ulang agar jadwal setiap karyawan tidak terjadi penumpukan bagian ini memerlukan ketelitian dari pihak HRD.

Sistem yang sudah berjalan saat ini, di temukan kekurangan yaitu penjadwalan tidak teratur sehingga mengakibatkan jadwal kerja karyawan dan tim medis tidak akurat, selain itu apabila terjadi perbedaan bagian HRD harus mencari ulang dari arsip-arsip karyawan tentunya hal ini akan memakan waktu, walau untuk pembuatan jadwal sendiri hanya memakan waktu 2 hingga 3 jam namun efek yang dihasilkan karena kacaunya jadwal dapat membahayakan keselamatan pasien. Begitu juga pada saat ada karyawan atau tim medis yang berhalangan hadir, jadwal yang ada tidak bisa secara langsung menyesuaikan dengan jadwal terbaru.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, maka dibuatlah sebuah sistem yang dapat menyimpan seluruh pencatatan transaksi penjadwalan karyawan dan tim medis. Dengan demikian, bagian HRD dapat melakukan peningkatan kualitas pelayanan kesehatan dan medis yang ada pada RSIA PRIMA HUSADA.

1.2.Rumusan Masalah

Dari latar belakang diatas dapat disimpulkan bahwa permasalahan yang ada pada RSIA PRIMA HUSADA adalah sebagai berikut:

STIKOM


(12)

Bagaimana merancang bangun aplikasi penjadwalan karyawan dan tim medis yang dapat menghasilkan informasi secara cepat, tepat dan akurat.

1.3. Batasan Masalah

Berdasarkan rumusan masalah diatas maka batasan masalah dalam rancang bangun aplikasi penjadwalan karyawan dan tim medis pada RSIA PRIMA HUSADA dibatasi pada hal-hal sebagai berikut :

1. Tim medis pada aplikasi ini hanya perawat dan bidan tidak termasuk dokter. 2. Karyawan pada aplikasi ini adalah petugas loket atau bagian front-office. 3. Sistem ini hanya menangani proses pembuatan jadwal karyawan dan tim

medis.

4. Aplikasi ini hanya menangani hingga proses pembuatan jadwal kerja tetap tidak membahas mengenai cuti.

1.4 Tujuan

Berdasarkan perumusan masalah diatas, maka diperoleh tujuan yaitu terbentuknya aplikasi perekrutan dan penyeleksian calon karyawan adalah sebagai berikut :

1. Membuat aplikasi penjadwalan karyawan dan tim medis pada RSIA PRIMA HUSADA secara efektif dan efisien.

2. Membuat laporan dari informasi yang telah dihasilkan oleh aplikasi penjadwalan karyawan dan tim medis pada RSIA PRIMA HUSADA.

STIKOM


(13)

1.5 Manfaat

Manfaat pada aplikasi penjadwalan karyawan dan tim medis pada RSIA PRIMA HUSADA adalah sebagai berikut:

1. Dapat memudahkan bagian HRD dalam membuat jadwal kerja karyawan dan tim medis.

2. Dapat memudahkan melakukan proses pemeriksaan ulang jadwal yang telah disusun.

3. Dapat mengurangi kemungkinan terjadinya penumpukan jadwal kerja antar karyawan dan tim medis.

1.6Sistematika Penulisan

Penulisan laporan ini secara sistematis dapat dibagi menjadi 5 bab, yaitu :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini dikemukakan hal – hal yang menjadi latar belakang, perumusan masalah , batasan masalah, tujuan yang ingin dicapai, manfaat yang dihasilkan, serta sistematika penulisan laporan kerja praktek ini.

BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI

Bab ini membahas tentang sejarah perusahaan, logo perusahaan, struktur organisasi, visi dan misi.

BAB III LANDASAN TEORI

Bab ini membahas tentang berbagai macam teori mengenai pengertian sumber daya manusia dan sistem informasi.

STIKOM


(14)

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK

Bab ini membahas tentang metode penelitian yang digunakan, analisa sistem, perancangan sistem untuk menyelesaikan permasalahan yang dibahas.

BAB V PENUTUP

Bab ini membahas tentang kesimpulan yang diperoleh dari pembuatan aplikasi ini serta saran yang bertujuan untuk pengembangan aplikasi ini di masa yang akan datang.

STIKOM


(15)

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

1.1. Sejarah Perusahaan

Rumah Sakit Ibu dan Anak PRIMA HUSADA didirikan berawal dari praktek Bidan Sumiati, Amd Keb didirikan pada tahun 1984. Peningkatan tempat praktek bidan menjadi Rumah Bersalin dengan mengangkat tenaga perawat dan tenaga bidan junior mampu menjadikan fasilitas kesehatan ini sebagai alternatif utama masyarakat sekitar untuk memperoleh pelayanan KB, imunisasi, pemeriksaan kehamilan dan pertolongan persalinan serta pemeriksaan bayi sehat. Sekitar tahun 1991, dokter spesialis obsgyn dan dokter spesialis anak bekerja sama dengan istilah praktek bersama, mampu menjadikan Rumah Bersalin SUMIATI ini menjadi cikal bakal Rumah Sakit Ibu dan Anak yang terlihat sekarang ini. Pada tahun 2004 berganti nama menjadi RSAB PRIMA HUSADA, tetapi pada tanggal 7 Juli 2010 telah diajukan perubahan RSAB menjadi RSIA dan penetapan kelas RSIA PRIMA HUSADA ke Menteri Kesehatan RI cq. Dirjen Bina Pelayanan Medik Kementrian Kesehatan RI. Keputusan Menteri Kesehatan RI No: HK.03.05/I/244/12 tanggal 10 Februari 2012 tentang Penetapan kelas RS Khusus Ibu dan Anak PRIMA HUSADA, menetapkan RSIA PRIMA HUSADA sebagai RS Khusus Kelas C. RSIA PRIMA HUSADA telah mengikuti akreditasi yang dilaksanakan KARS dan memperoleh sertifikat akreditasi No: KARS-SERT/676/VI/2012 yang berlaku 29 Juni 2012 s/d 29 Juni 2015.

STIKOM


(16)

2.1.1. Logo Perusahaan

Berikut adalah desain logo pada RSIA PRIMA HUSADA, seperti Gambar 2.1 :

Gambar 2. 1 Logo RSIA PRIMA HUSADA

Sumber: RSIA PRIMA HUSADA

2.1.2. Struktur Organisasi

Struktur Ogranisasi merupakan gambaran susunan pengurus dalam suatu organisasi. Berikut adalah Struktur Organisasi pada RSIA PRIMA HUSADA :

Gambar 2. 2 Struktur Organisasi RSIA PRIMA HUSADA

Sumber: RSIA PRIMA HUSADA

STIKOM


(17)

2.1.3. Visi RSIA PRIMA HUSADA

“Rumah Sakit Ibu & Anak yang bermutu, Akuntanbel & Aman” 2.1.4. Misi RSIA PRIMA HUSADA

1. Memantapkan Organisasi dan Pengelolaan yang efektif, efisien dan akuntanbel

2. Meningkatkan kinerja dan mutu pelayanan kehamilan, persalinan, dan optimalisasi tumbuh kembang anak.

3. Menyelenggarakan pelayanan berjangkau, terjaga keselamatan pasien, nyaman, dan memuaskan pasien/keluarga.

4. Memenuhi fasilitas peralatan dan SDM sesuai standar.

Mengembangkan kemitraan, kerjasama tim dan kemandirian rumah sakit.

STIKOM


(18)

BAB III

LANDASAN TEORI

3.1.Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

Menurut Darsono (2011:216) Hakikat Manajemen Sumber Daya Manusia adalah suatu tindakan mengelola hubungan antar manusia dengan hubungan tugas untuk mencapai sasaran kerja dalam suatu organisasi. Hubungan antar manusia dalam organisasi menjawab pertanyaan, bagaimana menggerakkan dan memotivasi kelompok kerja agar bekerja efektif dan efisien.

Syarat-syarat hubungan antar manusia adalah :

1. Manusia (karyawan) dihargai perasaannya, pikirannya, dan kepentingannya.

2. Manusia (karyawan) sebagai subyek, ia menggerakkan alat kerja dengan menggunakan metode kerja yang efektif dan efisien, sehingga bisa bekerja produktif dan mengguntungkan.

3. Manusia (karyawan) harus ditingkatkan dan dikembangkan keterampilan dan pengetahuannya.

Hubungan tugas disini yaitu alat kerja atau metode kerja apa yang dapat digunakan agar SDM mampu bekerja secara efektif dan efisien, dan dapat mencapai tujuan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan oleh manajemen.

3.1.1. Pengertian Bidan

International Confederation Of Midwives (2011), Bidan adalah seseorang yang telah mengikuti program pendidikan bidan yang diakui di negaranya, telah

STIKOM


(19)

lulus dari pendidikan tersebut, serta memenuhi kualifikasi untuk didaftar(register) dan memiliki izin yang sah(license) untuk melakukan praktek bidan.

Ikatan Bidan Indonesia menetapkan bahwa bidan Indonesia adalah seorang perempuan yang lulus dari pendidikan bidan yang diakui pemerintah dan organisasi profesi di wilayah Negara Republik Indonesia serta memiliki kompetensi dan kualifikasi untuk diregister, sertifikasi dan atau secara sah mendapat lisensi untuk menjalankan praktik kebidanan.

3.1.2. Peran Dan Tanggung Jawab Bidan

Nursing & Midwifery Council (2004), Bahwa peran dan tanggung jawab dari seorang bidan adalah:

a. Peran seorang bidan adalah memberikan asuhan kebidanan sesuai dengan standart yang telah ditentukan oleh NMC kepada seorang ibu selama masa

Antenatal(kehamilan), Intranatal(persalinan) dan postnatal(setelah persalinan).

b. Tanggung jawab bidan adalah

1. Memberikan informasi serta saran tentang keluarga berencana.

2. Memberikan saran serta pengarahan pada saat melakukan pemeriksaan kehamilan yang dibutuhkan sebagai diagnosa awal tentang kemungkinan kehamilan beresiko.

3. Menyediakan program persiapan orangtua dan persiapan lengkap untuk melahirkan, termasuk memberi nasihat tentang kesehatan dan gizi.

4. Untuk melakukan persalinan secara spontan(tanpa persiapan) termasuk ketika diperlukan episiotomi dan dalam kasus mendesak(breech delivery)

STIKOM


(20)

5. Untuk mengenali tanda-tanda dari kelainan pada ibu atau janin yang memerlukan rujukan ke dokter.

6. Untuk memeriksa dan merawat bayi yang baru lahir.

7. Untuk mewat dan memonitor kemajuan ibu dalam periode pascanatal dan memberikan semua saran yang diperlukan kepada ibu tentang perawatan bayi agar perkembangan bayi dapat optimal.

8. Unuk melaksanakan pengobatan yang telah dianjurkan oleh dokter.

9. Untuk memelihara semua dokumen yang diperlukan tentang ibu hamil dan bayi.

3.1.3. Pengertian Perawat

Menurut Harlley (1997), perawat adalah seseorang yang berperan dalam werawat atau memelihara, membantu dan melindungi seseorang karena sakit,

injury dan proses penuaan.

Menurut Depkes RI (2002), perawat professional adalah perawat yang bertanggung jawab dan berwenang memberikan pelayanan keperawatan secara mandiri dan atau berkolaborasi dengan tenaga kesehatan lain sesuai dengan kewenangan.

Menurut International Council Of Nurses (1965), perawat adalah seseorang yang telah menyelesaikan program pendidikan keperawatan di Negara bersanguktan untuk memberikan pelananan dan bertanggung jawab dalam peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, serta pelayanan terhadap pasien.

3.1.4. Peran dan Fungsi Perawat

Peran perawat menurut Konsorsium Ilmu kesehatan (1989), adalah tingkah laku yang diharapkan oleh orang lain terhadap seseorang sesuai dengan

STIKOM


(21)

kedudukannya, dimana dapat dipengaruhi oleh keadaan sosial baik dari profesi perawat maupun dariluar profesi keperawatan yang bersifat konstan. Peran perawat sendiri terdiri dari:

a. Pemberi asuhan keperawatan. b. Advokat klien.

c. Edukator. d. Koordinator. e. Kolaborator. f. Konsultan.

g. Peneliti/Pembaharu.

Dalam menjalankan perannya, perawat akan melaksanakan beberapa fungsi diantaranya adalah:

a. Fungsi Independent.

Merupakan fungsi mandiri dan tidak tergantung pada orang lain, dimana perawat dalam melaksanakan tugasnya dilakukan secara sendiri dengan keputusan sendiri dalam melakukan tindakan dalam rangka memenuhi kebutuhan dasar manusia seperti pemenuhan kebutuhan fisiologis(pemenuhan kebutuhan oksigenasi, cairan dan elektrolit, nutrisi, dan kebutuhan aktifitas), pemenuhan kebutuhan keamanan dan kenyamanan, pemenuhan cinta mencintai, pemenuhan kebutuhan harga diri dan aktualisasi diri. b. Fungsi Dependent.

STIKOM


(22)

Merupakan fungsi perawat dalam melaksanakan kegiatan atas pesan atau instruksi dari perawat lain. Sehingga sebagian tindakan pelmpahan tugas yang di berikan.

c. Fungsi Interdependent.

Fungsi ini dilakukan dalam kelompok tim yang bersifat saling ketergantungan di antara tim satu dengan yang lainnya. Fungsi ini dapat terjadi apabila bentuk pelayanan membutuhkan kerja sama tim dalam pemberian pelayanan seperti, dalam memberikan asuhan keperawatan pada penderita yang mempunyai penyakit kompleks.

3.1.5. Pengertian Shift Kerja

Menurut Tayari and Smith (1997), shift kerja merupakan periode waktu 24jam yang satu atau kelompok orang dijadwalkan atau diatur untuk bekerja di tempat kerja.

Oxord Advanced Learner’s Dictionary (2005) mendifinisikan shift kerja sebagai suatu periode waktu yang dikerjakan oleh sekelompok pekerja yang mulai bekerja ketika kelompok yang lain selesai.

Menurut Bhattacharya dan McGlothin (1996) definisi shift kerja yang mendasar adalah waktu dari sehari seorang pekerja harus berada di tempat kerja. Dengan definisi ini, semua pekerja yang dijadwalkan berada di tempat kerja secara teratur, termasuk pekerja siang hari, adalah pekerja shift.

Monk dan Folkard (2005) mengkategorikan 3 jenis sistem shift kerja, yaitu

shift permanen, sistem rotasi cepat, dan sistem rotasi lambat.

STIKOM


(23)

3.1.6. Dampak Shift Kerja Pada Kinerja Karyawan

Tayari dan smith (1997) mengungkapkan bahwa shift kerja dapat mempengaruhi kinerja karyawan dalam berbagai cara. Namun demikian pengaruh sekunder tidak penting dibandingkan pengaruh lain dari shift kerja. Pengaruh utama adalah psikologis, sosial dan pribadi. Secara umum pengaruh shift kerja pada kinerja karyawan dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Secara umum, kinerja shift kerja dipengaruhi oleh kombinasi dari faktor-faktor berikut:

a. Tipe pekerjaan. Pekerjaan yang menuntut secara mental (seperti inspeksi dan kontrol kualitas) memerlukan kesabaran dan kehati-hatian. Pekerja shift mungkin akan kekurangan dua hal tersebut. b. Tipe sistem shift. Gangguan irama tubuh (circadian rhythms) dapat

menumbulkan kerugian terhadap kemampuan fisik dan mental pekerja shift, khususnya ketika perubahan shift kerja dan shift

malam.

c. Tipe pekerja. Sebagai contoh, pekerja yang telah berusia tua memiliki kemampuan yang minimal untuk menstabilkan irama tubuh ketika perubahan shift kerja.

2. Kinerja shift malam yang rendah dapat dikaitkan dengan: a. Ritme tubuh yang terganggu.

b. Adaptasi yang lambat terhadap kerja shift malam.

c. Pekerja lebih produktif pada shift siang daripada shift malam. d. Pekerja membuat sedikit kesalahan dan kecelakaan pada shift siang

daripada shift malam.

STIKOM


(24)

e. Kehati-hatian pekerja menurun selama kerja shift malam, khususnya ketika pagi-pagi sekali. Hal ini mungkin peting diperhatikan terutama untuk tugas-tugas yang memerlukan pengawasan yang terus-menerus (seperti operator mesin).

3.1.7. Manajemen Shift Kerja.

Menurut Tayari dan Smith (1997) ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk manajemen shift kerja adalah sebagai berikut:

a) Jika memungkinkan lamanya kerja shift malam dikurangi tanpa mengurangi kompensasi dan keuntungan lainnya.

b) Jumlah karyawan shift malam yang diperlukan seharusnya dikurangi untuk mengurangi jumlah hari kerja pekerja shift malam.

c) Lamanya kerja shift tidak melebihi 8 jam.

d) Tiap shift siang atau malam seharusnya diikuti dengan paling sedikit 24 jam libur dan tiap shift malam dengan paling sedikit 2 hari libur, sehingga pekerja dapat mengatur kebiasaan tidur mereka.

e) Memungkinkan adanya interaksi sosial dengan teman kerja.

f) Menyediakan fasilitas kegiatan olah raga seperti permainan bola basket, khususnya untuk pekerja shift malam.

g) Musik yang tidak monoton selama bekerja shift malam sangat berguna.

3.1.8. Regulasi

Berikut adalah Regulasi atau peraturan-peraturan yang digunakan untuk mengatur shift kerja.

a) Pada sidang ke-77 di Jenewa tanggal 26 Juni 1990 dibahas mengenai standar internasional bagi pekerja malam. Standar yang dimaksud adalah

STIKOM


(25)

The Night Work Convention and Recommendation. Yang membahas mengenai kesehatan dan keselamatan, transfer kerja siang hari, perlindungan kaum wanita, kompensasi dan pelayanan sosial, standar ini juga membahas mengenai batas waktu kerja normal, waktu istirahat yang minimum antar shift, transfer kerja siang pada situasi khusus, kesempatan pelatihan.

b) Menurut pasal 76 Undang-Undang No. 13 tahun 2003, pekerja perempuan yang berumur kurang dari 18 tahun dilarang dipekerjakan antara pukul 23.00 sampai dengan pukul 07.00, yang artinya pekerja perempuan diatas 18 tahun diperbolehkan bekerja shift malam (23.00 sampai 07.00). Perusahaan juga dilarang memperkerjakan pekerja perempuan hamil yang menurut keterangan dokter berbahaya bagi kesehatan dan keselamatan kandunggannya maupun dirinya apabila bekerja antara pukul 23.00 sampai dengan pukul 07.00

c) Waktu Kerja Normal menurut Keputusan Menteri Tenaga kerja dan Transmigrasi, No.Kep.102/MEN/VI/2004.

1. Untuk 6 hari kerja: Waktu Kerja 7 jam/hari (hari ke 1-5), 5 jam/hari (hari ke-6), 40 jam/minggu.

2. Untuk 5 hari kerja: Waktu Kerja 8 jam/hari, 40 jam/minggu. 3. Lebih dari waktu ini dihitung waktu kerja lembur.

d) Dalam Pasal 77 UU No.13 2003 ayat(2), mengenai jam kerja. Diatur juga mengenai pengecualian beberapa sector usaha tertentu mengikutinya, seperti: Pekerjaan pengeboran minyak lepas pantai, sopir angkutan jarak jauh, penerbangan jarak jauh, pekerjaan dikapal laut, dan penebangan

STIKOM


(26)

hutan. Ketentuan ini dijelaskan dalam Peraturan Menteri, Per-15/MEN/VII/2005 mengenai waktu kerja dan istirahat pada sector usaha pertambangan umum pada daerah operasi tertentu.

3.1.9. Simulasi Pengaturan Jadwal Shift Kerja

Pengaturan jadwal shift kerja di Indonesia terdapat beberapa model yang disesuaikan dengan kondisi perusahaan itu sendiri. Penjadwalan shift kerja yang biasa digunakan antara lain:

1. Empat(4) Grup Tiga(3) Shift.

Penjadwalan model ini digunakan untuk aktivitas manufacture selama 24jam sehari dan beroperasi penuh selama sepanjang tahun, terhenti pada hari besar Idul fitri dan Tahun Baru. Karyawan terbagi kedalam 4 Grup, Bekerja selama 5 hari kerja dengan jam kerja 7+1. Pergantian shift dari 3 ke 1, karyawan mendapat libur 2 hari. Model ini menyebabkan hari libur karyawan tidak menentu. Seperti yang digambarkan pada gambar 3.1.

STIKOM


(27)

Gambar 3. 1 Jadwal 4 Grup 3 Shift

Keterangan:

1. Shift 1: Jam. 07.00-15.00, Shift 2: Jam. 15.00-23.00, Shift 3: Jam 23.00 – 07.00

STIKOM


(28)

2. Urutan putaran shift (3-2-1), pergeseran shift menuju dan setelah

shift3 ada perlakuan khusus. Setelah shift 3 karyawan mendapat libur lebih banyak (2 hari) sebelum memasuki jadwal shift1.

Dua hari sebelum libur shift3, actual libur adalah 1 hari. Satu harinya lagi merupakan hari pertengahan, tetapi karyawan harus mulai masuk pada malam harinya(23.00)

2. Tiga(3) Grup Tiga(3) Shift.

Penjadwalan shift model ini, memberikan peluang istirahat / Libur secara Teratur. Karyawan bekerja dari Senin – Sabtu, minggu istirahat. Dibanding model 4 Grup, Total karyawan yang dibutuhkan pastinya lebih sedikit, begitu pula untuk output volume Produksinya.

Jam kerja perhari 7 + 1 (7 jam kerja, 1 jam istirahat), kecuali hari sabtu 5 Jam kerja dengan Total jam kerja 40 jam Seminggu. Jam kerja ini fleksibel, jika diperlukan pada hari terakhir bisa dibuat overtime (otomatis) selama 2 Jam.Non Shift. Seperti yang digambarkan pada gambar 3.2.

STIKOM


(29)

Gambar 3. 2 Jadwal 3 Grup 3 Shift

Keterangan:

1. Jam Kerja Shift fleksibel, untuk Shift 1, bisa dimulai di Pk. 06.00 atau 07.00, Shift berikutnya menyesuaikan.

2. Putaran Shift (3-2-1).

3. Jadwal ini bisa diterapkan untuk putaran 2 Grup, 2 Shift

4. Berdasarkan Keputusan Menteri, Kep.102/MEN/2004, Pasal 3 ayat

1, “ waktu Kerja lembur hanya dapat dilakukan paling banyak 3 jam dalam 1 hari dan 14 jam dalam 1 minggu”. Khusus shift 1 bisa diberlakukan Long Shift (Jam.07.00 – 19.00), dengan istirahat, selama maksimal 15 Jam/orang perminggu.

STIKOM


(30)

3. Non Shift.

Non Shift, pada umumnya diperuntukkan bagi departemen yang memerlukan koordinasi internal dan eksternal saat jam-jam kerja pagi – siang. Jam Kerja normal fleksible, Jam. 08.00-16.00. Jadwal kerja Non

Shift ada 2 model, 6 hari kerja dan 5 hari kerja. Meski beda Lama jam kerja sehari namun tetap total jam kerja seminggu 40 Jam.

4. Tiga(3) Grup Dua(2) Shift atau Long Shift.

Model penjadwalan shift ini untuk mengadopsi jam kerja bagian petugas keamanan (security) atau karyawan dengan terlebih dahulu ada kesepakatan antara perwakilan pekerja dan management. Pengatuan jadwal kerjanya menggunakan formulasi 2-2-2. Yaitu dalam 1 minggu kerja terdiri dari 2 hari shift 1, 2 hari shift 2, dan 2 hari libur. Seperti yang digambarkan pada gambar 3.3.

STIKOM


(31)

Gambar 3. 3 Jadwal Longshift

Keterangan:

Berikut contoh pegnaturan jam kerjanya :

Shift I

Senin – Kamis : Jam 08.00 wib – jam 20.00 wib Sabtu – Minggu : Jam 08.00 wib – jam 20.00 wib Istirahat : Jam 12.00 wib – jam 13.00 wib Break : Jam 17.00 wib – jam 17.05 wib Jumat : Jam 08.00 wib – jam 20.00 wib Istirahat : Jam 11.45 wib – jam 13.15 wib Break : Jam 17.30 wib - jam 17.35 wib

STIKOM


(32)

Shift II

Senin – Kamis : Jam 20.00 wib – jam 08.00 wib Sabtu – Minggu : Jam 20.00 wib – jam 08.00 wib Istirahat : Jam 00.00 wib –jam 01.00 wib Break : Jam 05.00 wib – jam 05.05 wib

3.1.10.Konsep HRIS (Human Resource Information System)

Menurut Gordon B. Davis (1999:28) Sistem Informasi Kepegawaian adalah suatu aplikasi yang digunakan untuk menunjang proses kegiatan kepegawaian. Tiap instanasi perusahaan memiliki suatu sistem untuk mengumpulkan dan memelihara data yang menjelaskan tentang sumber daya manusia, mengubah data tersebut ,menjadi informasi dan melaporkan informasi itu kepada pemakai. Sistem ini dinamakan sistem informasi sumber daya manusia ( Human Resource Information System) atau HRIS.

Terdapat dua kelompok pendekatan didalam mendefinisikan sistem, yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponen atau elemennya. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur sistem adalah sebagai berikut.

“Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau

untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu .“

Pendekatan sistem yang merupakan jaringan kerja dari prosedur lebih menekankan urutan-urutan operasi didalam sistem. prosedur (Procedure)

didefenisikan oleh Rochard F. Neuchel sebagai berikut.

STIKOM


(33)

“prosedur adalah suatu urut-urutan operasi klerikal (tulis-menulis) biasayanya melibatkan beberapa orang didalam satu atau lebih departemen, yang diterapkan untuk menjamin penangan yang seragam dari transaksi-transaksi bisnis

yang terjadi.”

Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemen atau komponennya dalam mendefinisikan sistem, masih menurut Neuchel, adalah sebagai berikut:

“Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.”

3.2. Konsep Dasar Sistem Informasi (Leitch dan Davis (1997))

Sistem informasi didefinisikan sebagai berikut:

“Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang

mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.”

3.2.1. Analisa Dan Perancangan Sistem (Kendall & Kendall (2003:7))

Penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya.

Tahap analisis sistem dilakukan setelah tahap perencanaan sistem (system planning) dan sebelum tahap desain sistem (system design). Tahap analisis

STIKOM


(34)

merupakan tahap yang kritis dan sangat penting, karena kesalahan di dalam tahap ini juga akan menyebabkan kesalahan di tahap selanjutnya.

Dalam tahap analisis sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh analis sistem sebagai berikut:

1. Identify, yaitu mengidentifikasi masalah.

2. Understand, yaitu memahami kerja dari sistem yang ada. 3. Analyze, yaitu menganalisis sistem.

4. Report, yaitu membuat laporan hasil analisis.

Setelah tahap analisis sistem selesai dilakukan, maka analis sistem telah mendapatkan gambaran dengan jelas apa yang harus dikerjakan. Tiba waktunya sekarang bagi analis sistem untuk memikirkan bagaimana membentuk sistem tersebut. Tahap ini disebut dengan desain sistem.

Analisa dan Perancangan Sistem dipergunakan untuk menganalisis, merancang, dan mengimplementasikan peningkatan-peningkatan fungsi bisnis yang dapat dicapai melalui penggunaan sistem informasi terkomputerisasi.

3.2.2. System Flow (Kendall & Kendall (2003:11))

System Flow atau bagan alir sistem merupakan bagan yang menunjukkan arus pekerjaan secara keseluruhan dari sistem. System Flow menunjukkan urutan-urutan dari prosedur yang ada di dalam sistem dan menunjukkan apa yang dikerjakan sistem. Simbol-simbol yang digunakan dalam System Flow

ditunjukkan pada Gambar 3.4.

STIKOM


(35)

Gambar 3. 4 Simbol-simbol padaSystem Flow

1. Simbol dokumen

Menunjukkan dokumen input dan output baik untuk proses manual atau komputer.

2. Simbol kegiatan manual Menunjukkan pekerjaan manual.

3. Simbol simpanan offline

Menunjukkan file non-komputer yang diarsip. 4. Simbol proses

Menunjukkan kegiatan proses dari operasi program komputer. 5. Simbol database

Menunjukkan tempat untuk menyimpan data hasil operasi komputer. 6. Simbol garis alir

Menunjukkan arus dari proses. 7. Simbol penghubung

Menunjukkan penghubung ke halaman yang masih sama atau ke halaman lain.

STIKOM


(36)

3.2.3. Data flowDiagram (DFD) (Jogiyanto (1990:263))

DFD sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir. DFD merupakan alat yang digunakan pada metodologi pengembangan sistem yang terstruktur dan dapat mengembangkan arus data di dalam sistem dengan terstruktur dan jelas.

Simbol-Simbol yang digunakan pada DFD : a) External Entity atau Boundary

External entity atau kesatuan luar merupakan kesatuan di lingkungan luar sistem yang dapat berupa orang, organisasi atau sistem lainnya yang berada di lingkungan luarnya yang akan memberikan input

atau menerima output dari sistem. External entity disimbolkan dengan notasi kotak.

b) Arus Data

Arus Data (data flow) di DFD diberi simbol panah. Arus data ini mengalir di antara proses, simpanan data (data store) dan kesatuan luar (external entity). Arus data ini menunjukkan arus data yang dapat berupa masukan untuk sistem atau hasil dari proses sistem.

c) Proses

Suatu proses adalah kegiatan yang dilakukan oleh orang, mesin, atau komputer dari hasil suatu arus data yang masuk ke dalam proses untuk menghasilkan arus data yang akan keluar dari proses. Simbol proses berupa lingkaran atau persegi panjang bersudut tumpul.

STIKOM


(37)

d) Simpanan Data

Simpanan data merupakan simpanan dari data yang ndapat berupa hal-hal sebagai berikut, sebagai gambaran:

1. Suatu file atau database di sistem komputer. 2. Suatu arsip atau catatan manual.

3. Suatu kotak tempat data di meja seseorang. 4. Suatu tabel acuan manual.

Simpanan data di DFD disimbolkan dengan sepasang garis horizontal paralel yang tertutup di salah satu ujungnya.

3.2.3.1.Context Diagram

Menurut Jogiyanto (2005) Diagram konteks adalah Diagram yang terdiri dari suatu proses dan menggambarkan ruang lingkup suatu sistem. Diagram

konteks merupakan level tertinggi dari DFD yang menggambarkan seluruh input ke sistem atau output dari sistem. Ia akan memberi gambaran tentang keseluruan sistem. Sistem dibatasi oleh boundary (dapat digambarkan dengan garis putus). Dalam Diagram konteks hanya ada satu proses. Tidak boleh ada store dalam

Diagram konteks.

3.2.3.2.Data flowDiagram Level 0

DFD level 0 adalah langkah selanjutnya setelah context Diagram. Pada langkah ini, digambarkan proses-proses yang terjadi dalam sistem informasi.

3.2.3.3.Data flowDiagram Level 1

DFD Level 1 merupakan penjelasan dari DFD level 0. Pada proses ini dijelaskan proses apa saja yang dilakukan pada setiap proses yang terdapat di DFD level 0.

STIKOM


(38)

3.3. Konsep Dasar Basis Data

Menurut Yuswanto (2005:2), database merupakan sekumpulan data yang berisi informasi yang saling berhubungan. Pengertian ini sangat berbeda antara database Relasional dan Non Relasional. Pada database Non Relasional, sebuah database hanya merupakan sebuah file.

Menurut Marlinda (2004:1), database adalah suatu susunan/kumpulan data operasional lengkap dari suatu organisasi/perusahaan yang diorganisir/dikelola dan disimpan secara terintegrasi dengan menggunakan metode tertentu menggunakan komputer sehingga mampu menyediakan informasi optimal yang diperlukan pemakainya.

Penyusunan satu database digunakan untuk mengatasi masalah-masalah pada penyusunan data yaitu redundansi dan inkonsistensi data, kesulitan pengaksesan data, isolasi data untuk standarisasi, multiple user (banyak pemakai), masalah keamanan (security), masalah integrasi (kesatuan), dan masalah data

independence (kebebasan data).

3.3.1. Entity Relational Diagram (Jogiyanto, 1990)

Entity Relational Diagram (ERD) merupakan penggambaran hubungan antara beberapa entity yang digunakan untuk merancang database yang akan diperlukan.

Sebuah ERD memiliki beberapa jenis model yaitu : a. Conceptual Data Model ( CDM )

Merupakan model yang universal dan dapat menggambarkan semua struktur logic database ( DBMS ), dan tidak bergantung dari software atau

STIKOM


(39)

pertimbangan struktur data storage. Sebuah CDM dapat diubah langsung menjadi PDM.

b. Physical Data Model ( PDM )

Merupakan model ERD yang telah mengacu pada pemilihan software DBMS yang spesifik. Hal ini sering kali berbeda dikarenakan oleh struktur database yang bervariasi, mulai dari model schema, tipe data penyimpanan dan sebagainya.

ERD memiliki 4 jenis objek, yaitu :

1. Entity

Sesuatu yang ada dan terdefinisikan bisa berupa nyata maupun abstrak yang dapat dibedakan satu dengan yang lainnya dan adanya hubungan saling ketergantungan.

2. Attribute

Setiap entity memiliki beberapa attribute, yang merupakan cirri atau karakteristik dari entity tersebut. Attribute sering disebut juga data elemen atau data field.

3. Key

Beberap elemen data memiliki sifat, dengan mengetahui nilai yang telah diberikan oleh sebagian elemen data dari entity tertentu, dapat diidentifikasi nili – nilai yang terkandung dalam elemen – elemen data lain ada entity yang sama. Elemen penentu tersebut adalah sebagai elemen dat kunci ( key ).

4. Relationship

Relationship menggambarkan hubungan yang terjadi antar entity yang mewujudkan pemetaan antar entity. Bentuk relationship yaitu :

STIKOM


(40)

a) One to One Relationship

Hubungan satu entity dengan entity yang lain.

b) Many to Many Relationship

Hubungan antar entity satu dengan entity yang lainnya adalah satu berbanding banyak.

3.3.2. Sistem Basis Data

Menurut Marlinda (2004:1), sistem basis data adalah suatu sistem menyusun dan mengelola record-record menggunakan komputer untuk menyimpan atau merekam serta memelihara dan operasional lengkap sebuah organisasi/perusahaan sehingga mampu menyediakan informasi optimal yang diperlukan pemakai untuk proses mengambil keputusan.

Pada sebuah sistem basis data terdapat komponen-komponen utama yaitu Perangkat Keras (Hardware), Sistem Operasi (Operating System), Basis Data (Database), Sistem (Aplikasi atau Perangkat Lunak) Pengelola Basis Data (DBMS), Pemakai (User), dan Aplikasi (Perangkat Lunak) lain (bersifat opsional).

a. Kelebihan Sistem Basis Data

1. Mengurangi kerangkapan data, yaitu data yang sama disimpan dalam berkas data yang berbeda-beda sehingga update dilakukan berulang-ulang.

2. Mencegah ketidakkonsistenan.

3. Keamanan data dapat terjaga, yaitu data dapat dilindungi dari pemakai yang tidak berwenang.

4. Integritas dapat dipertahankan.

STIKOM


(41)

5. Data dapat dipergunakan bersama-sama. 6. Menyediakan recovery.

7. Memudahkan penerapan standarisasi. 8. Data bersifat mandiri (data independence).

9. Keterpaduan data terjaga, memelihara keterpaduan data berarti data harus akurat. Hal ini sangat erat hubungannya dengan pengontrolan kerangkapan data dan pemeliharaan keselarasan data.

b. Kekurangan Sistem Basis Data

1. Diperlukan tempat penyimpanan yang besar.

2. Diperlukan tenaga yang terampil dalam mengolah data.

3. Kerusakan sistem basis data dapat mempengaruhi departemen yang terkait.

3.3.3. Database Manaegement System (Marlinda (2004:6))

Database Management System (DBMS) merupakan kumpulan file yang saling berkaitan dan program untuk pengelolanya. Basis Data adalah kumpulan datanya, sedang program pengelolanya berdiri sendiri dalam suatu paket program yang komersial untuk membaca data, menghapus data, dan melaporkan data dalam basis data.

3.3.4. Bahasa-Bahasa Yang Terdapat Dalam DBMS

1. Data Definition Language (DDL) (Marlinda (2004))

Pola skema basis data dispesifikasikan dengan satu set definisi yang diekspresikan dengan satu bahasa khusus yang disebut DDL. Hasil kompilasi perintah DDL adalah satu set tabel yang disimpan di dalam file khusus yang disebut data dictionary/directory.

STIKOM


(42)

2. Data Manipulation Language (DML) (Marlinda (2004))

Bahasa yang memperbolehkan pemakai mengakses atau memanipulasi data sebagai yang diorganisasikan sebelumnya model data yang tepat.

3. Query (Marlinda (2004))

Pernyataan yang diajukan untuk mengambil informasi. Merupakan bagian DML yang digunakan untuk pengambilan informasi.

3.3.5. Fungsi DBMS (Marlinda (2004))

1. Data Definition

DBMS harus dapat mengolah data definition atau pendefinisian data.

2. Data Manipulation

DBMS harus dapat menangani permintaan-permintaan dari pemakai untuk mengakses data.

3. Data Security dan Integrity

DBMS dapat memeriksa security dan integrity data yang didefinisikan oleh DBA.

4. Data Recovery dan Concurrency

a. DBMS harus dapat menangani kegagalan-kegagalan pengaksesan basis data yang dapat disebabkan oleh kesalahan sistem, kerusakan disk, dan sebagainya.

b. DBMS harus dapat mengontrol pengaksesan data yang konkuren yaitu bila satu data diakses secara bersama-sama oleh lebih dari satu pemakai pada saat yang bersamaan.

5. Data Dictionary

DBMS harus menyediakan data dictionary atau kamus data.

STIKOM


(43)

3.4. SDLC (Jogiyanto, 2001)

Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu. Pengembangan sistem (SDLC) diperlukan untuk menyusun suatu sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem yang ada hal ini di karenakan adanya permasalahan di sistem lama, pertumbuhan organisasi, meraih kesempatan, adanya instruksi.

Apabila dikembangkannya sistem yang baru, maka diharapkan akan terjadi peningkatan-peningkatan di sistem yang baru. Peningkatan-peningkatan ini berhubungan dengan PIECES yaitu sebagai berikut :

Performance (kinerja), peningkatan terhadap kinerja (hasil kerja) sistem yang

baru sehingga menjadi lebih efektif. Kinerja dapat diukur dari throughput adalah jumlah dari pekerjaan yang dapat dilakukan suatu saat tertentu dan Response time adalah rata-rata waktu yang tertunda diantara dua transaksi atau pekerjaan ditambah dengan waktu response untuk menanggapi pekerjaan tersebut.

Information (informasi), peningkatan terhadap kualitas informasi yang disajikan. Economy (ekonomis), peningkatan terhadap manfaat-manfaat

ataukeuntungan-keuntungan atau penurunan-penurunan biaya yang terjadi. Control

(pengendalian), peningkatan terhadap pengendalian untuk mendeteksi dan memperbaiki kesalahan-kesalahan serta kecurangan-kecurangan yang dan akan terjadi. Efficiency (efisiensi), peningkatan terhadap efisiensi operasi. Efisiensi berbeda dengan ekonomis. System Development Life Cycle (SDLC) adalah tahapan-tahapan pekerjaan yang dilakukan oleh analis sistem dan programmer

STIKOM


(44)

dalam membangun sistem informasi melalui beberapa langkah. Dalam sebuah siklus SDLC, terdapat enam langkah. Jumlah langkah SDLC pada referensi lain mungkin berbeda, namun secara umum adalah sama.

Langkah yang digunakan meliputi :

a. Melakukan survei dan wawancara, serta menilai kelayakan proyek pengembangan sistem informasi, mempelajari dan menganalisis sistem informasi yang sedang berjalan, menentukan permintaan pemakai sistem informasi, memilih solusi atau pemecahan masalah yang paling baik, menentukan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). b. Perancangan sistem

Tujuan perancangan sistem adalah untuk menentukan dan mendefinisikan sistem informasi apa yang akan dikembangkan sehingga dapat memberikan keuntungan dan nilai bagi kegiatan bisnis secara keseluruhan. c. Analisa sistem

Analisa sistem dapat didefinisikan sebagai pengguna dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponen dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan, sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikan. Tahap ini merupakan tahap yang kritis dan penting karena kesalahan pada tahap ini akan menyebabkan kesalahan pada tahap berikutnya. Langkah-langkah dasar yang harus dilaksanakan oleh analis sistem yaitu :

1. Mengidentifikasikan Masalah 2. Menganalisa Kebutuhan Pengguna

STIKOM


(45)

3. Alternatif-alternatif apa saja yang ada untuk mencapai sasaran dan untuk memodifikasi atau mengubah sistem d. Rancangan sistem

Alternatif yang telah dipilih dalam langkah analisa sistem merupakan dasar dari rancangan sistem. Rancangan sistem menentukan bagaimana suatu sistem akan menyelesaikan apa yang harus diselesaikan. Tahap ini menyangkut konfigurasi dari komponen-komponrn perangkat keras dan perangkat lunak sistem sehingga setelah menginstalasi sistem akan benar-benar akan memuaskan spesifikasi sistem yang telah ditetapkan pada akhir analisa sistem.

e. Implementasi sistem

Tahap dari implementasi sistem adalah :

1. Membangun dan menguji jaringan database 2. Membangun dan menguji program

3. Instalasi dan menguji sistem yang baru 4. Penyerahan sistem yang telah dibuat f. Perawatan dan pengembangan sistem

Diperlukan adanya kegiatan tambahan setelah sistem yang baru dijalankan, seperti merawat dan menjaga agar sistem tetap berjalan sesuai dengan apa yang dikehendaki. Perlu juga diperhatikan akibat adanya kebijaksanaan yang baru yaitu perubahan-perubahan prosedur, agar sistem tetap menjalankan fungsinya sehingga pengembangan sistem diperlukan.

STIKOM


(46)

3.5. Visual Basic .Net 2010 (Yuswanto & Subari, 2007)

Visual Basic .Net 2010 adalah salah satu bahasa pemrograman yang tergabung dalam Microsoft Visual Studio 2010. Visual Studio 2010 dan Microsoft .Net Framework 4.0 membantu developer menghasilkan performansi yang lebih baik dan menghasilkan aplikasi yang scapable.

3.6. SQL Server 2008 (Nugroho, 2009)

SQL Server 2008 merupakan salah satu database yang banyak digunakan oleh para pengembang maupun perusahaan. SQL Server 2008 sudah cukup handal karena kelebihannya dalam mengelola database dan mudah dalam mengoperasikannya.

STIKOM


(47)

DESKRIPSI KERJA PRAKTEK

4.1.Analisis Sistem

Dalam pengembangan teknologi dibutuhkan analisisa dan perancangan sistem yang ada saat ini pada RSIA PRIMA HUSADA. Hasil yang ditemukan saat melakukan analisis sistem saat ini masih banyak kekurangan yang terjadi. Salah satunya adalah penjadwalan tidak teratur sehingga mengakibatkan jadwal kerja karyawan dan tim medis tidak akurat. Disamping itu, pada saat ada karyawan atau tim medis yang berhalangan hadir, jadwal yang ada tidak bisa secara langsung menyesuaikan dengan jadwal terbaru. Hal ini disebabkan Sistem yang sudah berjalan saat ini, di temukan kekurangan yaitu penjadwalan tidak teratur sehingga mengakibatkan jadwal kerja karyawan dan tim medis tidak akurat, selain itu apabila terjadi perbedaan bagian HRD harus mencari ulang dari arsip-arsip karyawan tentunya hal ini akan memakan waktu, walau untuk pembuatan jadwal sendiri hanya memakan waktu 2 hingga 3 jam namun efek yang dihasilkan karena kacaunya jadwal dapat membahayakan keselamatan pasien. Begitu juga pada saat ada karyawan atau tim medis yang berhalangan hadir, jadwal yang ada tidak bisa secara langsung menyesuaikan dengan jadwal terbaru.

Mengacu pada permasalahan yang ada diatas, RSIA PRIMA HUSADA membutuhkan aplikasi yang dapat memudahkan bagian HRD dalam melakukan proses pembuatan jadwal karyawan dan tim medis, memudahkan melakukan

STIKOM


(48)

proses pengecekan ulang data-data jadwal yang telah dibuat dan dapat mengurangi penumpukan jadwal pada RSIA PRIMA HUSADA.

Oleh karena itu, Dirancanglah sebuah aplikasi penjadwalan karyawan dan tim medis yang diharapkan dapat mengatasi permasalahan tersebut.

STIKOM


(49)

4.1.1. Document Flow Penjadwalan Bidan Dan Perawat

Document Flow yaitu bagan yang menggambarkan proses manual aliran pekerjaan secara menyeluruh yang menjelaskan urutan prosedur-prosedur yang terdapat di dalam proses penjadwalan karyawan dan tim medis.

Doc-Flow Penjadwalan Bidan & Perawat

Bidan Kasi Keperawatan Perawat Sub Kepegawaian Dan Diklat

P

h

ase

Form Jadwal Jaga Bidan

Form Jadwal Jaga Perawat Mulai Menyusun Jadwal Jaga Bidan & Perawat Periksa Ulang Jadwal Jaga Ada Penumpukan Jadwal? Ya Cetak Jadwal Jaga Rangkap 4 Tidak A B Selesai

Jadwal Jaga Bidan & Perawat

3

Jadwal Jaga Bidan & Perawat

1

Jadwal Jaga Bidan & Perawat

2

Jadwal Jaga Bidan & Perawat

4

Jadwal Jaga Bidan & Perawat

1 2

3 4

Gambar 4. 1 Document Flow Penjadwalan Bidan Dan Perawat

Deskripsi : pada Gambar 4.1 menjelaskan tentang Document Flow Penjadwalan Bidan Dan Perawat. Proses ini dimulai saat bidan dan perawat mengisi Form

STIKOM


(50)

jadwal jaga, kemudian bagian kasi keperawatan akan menyusun jadwal jaga berdasarkan Form yang diberikan oleh bidan dan perawat, proses berikutnya adalah melakukan check ulang apakah ada penumpukan jadwal atau tidak, jika ada maka bagian kasi keperawatan akan menyusun kembali jadwal jaga. Apabila tidak ada penumpukan jadwal kasi keperawatan akan mencetak jadwal rangkap 4, 1 diberikan kepada bidan, 1 kepada perawat, 1 diberikan kepada sub kepegawaian dan diklat, dan yang terakhir disimpan oleh kasi keperawatan sebagai arsip.

4.1.2. Document Flow Penjadwalan Karyawan

Document Flow yaitu bagan yang menggambarkan proses manual aliran pekerjaan secara menyeluruh yang menjelaskan urutan prosedur-prosedur yang terdapat di dalam proses penjadwalan karyawan dan tim medis.

STIKOM


(51)

Doc-Flow Jadwal Karyawan

Karyawan Sub Kepegawaian Dan Diklat

P

h

ase

Form Jadwal Kerja

Menyusun Jadwal Kerja Periksa Ulang Jadwal Kerja Ada Penumpukan Jadwal? Cetak Jadwal Kerja Rangkap 2 Mulai

Form Jadwal Kerja

Ya Tidak Selesai Jadwal Kerja 1 Jadwal Kerja 2 Jadwal Kerja 1 2 A

Gambar 4. 2 Document Flow Penjadwalan Karyawan

Deskripsi : pada Gambar 4.2 menjelaskan tentang Document Flow Penjadwalan

STIKOM


(52)

bagian sub kepegawaian dan diklat akan menyusun jadwal kerja berdasarkan

Form yang diberikan oleh karyawan, proses berikutnya adalah melakukan check

ulang apakah ada penumpukan jadwal atau tidak, jika ada maka bagian sub

kepegawaian dan diklat akan menyusun kembali jadwal jaga. Apabila tidak ada penumpukan jadwal sub kepegawaian dan diklat akan mencetak jadwal rangkap 2, 1 diberikan kepada karyawan, dan yang terakhir disimpan oleh sub kepegawaian dan diklat sebagai arsip.

4.2. Perancangan Sistem

Perancangan sistem dilakukan dengan menggunakan beberapa bahasa pemodelan untuk mempermudah analisa terhadap sistem. Pemodelan sistem yang digunakan adalah System Flow, data flow Diagram dan entity relationship Diagram. Dalam bab ini juga disertakan struktur table dari aplikasi yang akan dibuat.

4.2.1. System Flow Penjadwalan Bidan Dan Perawat

System Flow ini memuat hasil analisis yang merupakan pengembangan proses dari keseluruhan sistem yang sudah ada. Dan menunjukkan aliran proses kegiatan dari aplikasi penjadwalan karyawan dan tim medis RSIA PRIMA HUSADA.

STIKOM


(53)

Sys-Flow Jadwal Bidan & Perawat

Bidan Kasi Keperawatan Perawat Sub Kepegawaian Dan

Diklat Database

Ph

a

se

Form Jadwal Jaga Bidan

Form Jadwal Jaga Perawat Mulai

Input Form Jadwal Jaga Penyusunan Jadwal Jaga Jadwal Tetap Karyawan Cetak Jadwal Rangkap 4

Jadwal Jaga Bidan &

Perawat Jadwal Jaga Bidan & Perawat

Jadwal Jaga Bidan & Perawat

Selesai Jadwal Jaga Bidan &

Perawat 1 2 3 Tampilkan Jadwal Jaga Apakah ada revisi? Jadwal Jaga

Update Jadwal Jaga Ya

Tidak

Gambar 4. 3 System Flow Penjadwalan Bidan dan Perawat

Deskripsi : pada gambar 4.3 System Flow Penjadwalan bidan dan perawat ini

STIKOM


(54)

RSIA PRIMA HUSADA secara keseluruhan dalam bentuk System Flow. Proses ini akan dimulai saat bagian kasi keperawatan menerima Form jadwal dari bidan dan perawat, kemudian bagian kasi keperawatan melakukan input serta menyusun jadwal bidan dan perawat berdasarkan data yang terdapat pada tabel karyawan. Setelah jadwal selesai dibuat tabel jadwal tetap. Setelah jadwal tersimpan pihak kasi keperawatan akan melihat ulang jadwal apakah perlu ada revisi atau tidak, apabila ada revisi maka kasi keperawatan akan melakukan update pada jadwal tetap namun apabila tidak ada revisi kasi keperawatan akan mencetak jadwal rangkap 3, satu diberikan pada bidan, satu pada perawat dan yang terakhir diberikan kepada sub kepegawaian dan diklat.

4.2.2. System Flow Penjadwalan Karyawan.

System Flow ini memuat hasil analisis yang merupakan pengembangan proses dari keseluruhan sistem yang sudah ada. Dan menunjukkan aliran proses kegiatan dari aplikasi penjadwalan karyawan dan tim medis RSIA PRIMA HUSADA.

STIKOM


(55)

Sys-Flow Penjadwalan Karyawan

Karyawan Sub Kepegawaian Dan Diklat Database

P

h

a

s

e

Form Jadwal Kerja Mulai

Input Form Jadwal Kerja

Cetak Jadwal Kerja

Jadwal Kerja Jadwal Kerja Selesai Tampilkan Jadwal Kerja Penyusunan Jadwal Kerja Karyawan Jadwal Tetap Apakah Ada Revisi? Jadwal Kerja

Update Jadwal Kerja Ya

Tidak

Gambar 4. 4 System Flow Penjadwalan Karyawan

Deskripsi : pada gambar 4.4 System Flow Penjadwalan karyawan ini menjelaskan tentang gambaran umum proses penjadwalan karyawan RSIA PRIMA HUSADA

STIKOM


(56)

secara keseluruhan dalam bentuk System Flow. Proses ini akan dimulai saat bagian sub kepegawaian dan diklat menerima Form jadwal dari karyawan, kemudian bagian sub kepegawaian dan diklat melakukan input serta menyusun jadwal karyawan berdasarkan data yang terdapat pada tabel karyawan. Setelah jadwal selesai dibuat tabel jadwal tetap. Setelah jadwal tersimpan pihak sub

kepegawaian dan diklat akan melihat ulang jadwal apakah perlu ada revisi atau tidak, apabila ada revisi maka kasi keperawatan akan melakukan update pada jadwal tetap namun apabila tidak ada revisi sub kepegawaian dan diklat akan mencetak jadwal kerja karyawan, jadwal kerja yang telah tercetak akan diberikan kepada karyawan.

4.2.3. Data flowDiagram

Data flowDiagram (DFD) yaitu bagan yang memiliki arus data dalam suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika. Dalam pembuatan DFD, yaitu menentukan HIPO pada aplikasi perekrutan dan penyeleksian calon karyawan.

STIKOM


(57)

4.2.4. Hierarchy Input Process Output (HIPO)

0

Sistem Penjadwalan Karyawan Dan Tim

Medis

1

Penyusunan Jadwal Tetap

2

Revisi Jadwal Tetap

3

Cetak Jadwal Tetap

1.1 Penyusunan Jadwal Jaga 1.2 Penyusunan Jadwal Kerja 2.1

Revisi Jadwal Jaga

2.2

Revisi Jadwal Kerja

3.1

Cetak Jadwal Jaga

3.2

Cetak Jadwal Kerja

Gambar 4. 5 Hierarchy Input Process Output (HIPO)

Deskripsi: Diagram ini menggambarkan struktur guna memahami fungsi-fungsi dari program. Angka 0 menunjukan program yang dibuat yaitu penjadwalan karyawan dan tim medis, baris ke 2 adalah fungsi-fungsi utama dari program yang dibuat yaitu penyusunan jadwal tetap, revisi jadwal tetap dan cetak jadwal tetap, baris ke 3 menggambarkan sub-sub fungsi yang terdapat pada fungsi utama, seperti yang ditunjukan pada gambar 4.5 fungsi penyusunan jadwal tetap memiliki

sub-fungsi yaitu penyusunan jadwal jaga dan penyusunan jadawal kerja, fungsi revisi jadwal tetap memiliki sub-fungsi revisi jadwal jaga dan revisi jadwal kerja dan revisi jadwal kerja dan fungsi cetak jadwal tetap memiliki sub-fungsi cetak jadwal jaga dan cetak jadwal kerja.

STIKOM


(58)

4.2.5. Context Diagram

Revisi Jadwal Kerja

List Jadwal Kerja

Jadwal Jag a Sususan Jadwal Jag a

Jadwal Kerja

Sususnan Jadwal Kerja

Revisi Jadwal Jaga List Jadwal Jaga

Jadwal Kerja Disetujui Form Jadwal Kerja

Jadwal Jag a Disetujui

Form Jadwal Jaga Bidan Dan Perawat Kasi Keperawatan Karyawan non medis Sub Kepegawaian Dan Diklat 0 Sistem Penjadwalan Karyawan Dan

Tim Medis +

Gambar 4. 6 Contex Diagram

Deskripsi: context Diagram adalah suatu Diagram yang digunakan untuk mendesain sistem yang memberikan gambaran detil mengenai semua informasi yang diterima ataupun dihasilkan dari suatu aktivitas. Seperti pada gambar 4.6, symbol kotak dengan ujung melengkung adalah sistem yang dibuat yaitu penjadwalan karyawan dan tim medis, sedangkan symbol persegi menggambarkan orang atau bagian yang berperan dalam sistem dalam hal ini bidan dan perawat, karyawan non medis, kasi keperawatan dan sub kepegawaian dan diklat.

STIKOM


(59)

4.2.6. Data flowDiagram Level 0

Gambar 4. 7 Data flowDiagram Level 0

Deskripsi: Data flowDiagram Level 0 adalah penggambaran fungsi-fungsi utama yang terdapat pada program, yaitu proses penjabaran dari dari gambar 4.6. seperti yang digambarkan pada gambar 4.7 terdapat 3 fungsi utama dari program yaitu penyusunan jadwal tetap, revisi jadwal tetap dan cetak jadwal tetap.

STIKOM


(60)

4.2.7. Data flowDiagram Level 1 Penyusunan Jadwal Tetap

Gambar 4. 8 Data flowDiagram Level 1 Penyusunan Jadwal Tetap

Deskripsi: Data flow Diagram level 1 penyusunan jadwal tetap merupakan penjabaran dari fungsi penyusunan jadwal tetap yang terdapat pada gambar 4.7. Gambar 4.8 menunjukan bahwa penyusunan jadwal tetap pada gambar 4.7 memiliki 2 sub-fungsi yaitu penyusunan jadwal jaga dan penyusunan jadwal kerja.

STIKOM


(61)

4.2.8. Data flowDiagram Level 1 Revisi Jadwal Tetap

Gambar 4. 9 Data flowDiagram Level 1 Revisi Jadwal Tetap

Deskripsi: Data flow Diagram level 1 revisi jadwal tetap merupakan penjabaran dari fungsi revisi jadwal tetap yang terdapat pada gambar 4.7. Gambar 4.9 menunjukan bahwa revisi jadwal tetap pada gambar 4.7 memiliki 2 sub-fungsi yaitu revisi jadwal jaga dan revisi jadwal kerja.

STIKOM


(62)

4.2.9. Data flowDiagram Level 1 Cetak Jadwal Tetap

Gambar 4. 10 Data flowDiagram Level 1 Cetak Jadwal Tetap

Deskripsi: Data flow Diagram level 1 cetak jadwal tetap merupakan penjabaran dari fungsi cetak jadwal tetap yang terdapat pada gambar 4.7. Gambar 4.10 menunjukan bahwa cetak jadwal tetap pada gambar 4.7 memiliki 2 sub-fungsi yaitu cetak jadwal jaga dan cetak jadwal kerja.

STIKOM


(63)

4.3. Perancangan Database

Pada tahap ini, dilakukan penyusunan dan perancangan database yang akan digunakan beserta strukturnya. Rancangan database sistem yang dibuat berupa Entity Relational Diagram (ERD), yaitu alat untuk merepresentasikan model data yang ada pada sistem dimana terdapat entity dan relationship.

4.3.1. Entity Relational Diagram Conceptual Data Model

Gambar 4. 11 Entity Relational Diagram (Conceptual Data Model)

STIKOM


(64)

Deskripsi: Entity Relational Diagram Conceptual Data Model merupakan model yang universal dan menggambarkan semua struktur logic database dan tidak bergantung dari software atau pertimbangan struktur data storage. Seperti yang ditunjukan pada gambar 4.11 menggambarkan hubungan antar tabel-tabel yang digunakan untuk menyimpan data dari hasil masukan pengguna aplikasi penjadwalan karyawan dan tim medis.

4.3.2. Entity Relational Diagram Physical Data Model

Gambar 4. 12 Entity Relational Diagram (Physical Data Model)

STIKOM


(65)

Deskripsi: Entity Relational Diagram Physical Data Model merupakan model ERD yang telah mengacu pada pemilihan software DBMS yang spesifik. Hal ini sering kali berbeda dikarenakan oleh struktur database yang bervariasi. Seperti yang ditunjukan pada gambar 4.12 menggambarkan hubungan antar tabel-tabel yang digunakan untuk menyimpan data dari hasil masukan pengguna aplikasi penjadwalan karyawan dan tim medis.

4.3.1. Struktur Basis Data & Tabel

Dalam hal merancang struktur tabel yang diperlukan, meliputi nama tabel, nama atribut, tipe data, serta data pelengkap seperti primary key, foriegn key, dan sebagainya. rancangan basis data aplikasi ini terdiri dari tabel-tabel sebagai berikut :

1. Nama Tabel : Provinsi

Fungsi : Menyimpan Data Provinsi Primary Key : Id_Provinsi

Tabel 4. 1 Tabel Provinsi

Kolom Tipe Data Ukuran Keterangan

ID_PROVINSI Variable Character 10 Primary Key NAMA_PROVINSI Variable Character 100

Deskripsi: Tabel ini digunakan untuk menyimpan data yang berkaitan dengan provinsi, yang disimpan dalam tabel ini adalah ID_PROVINSI dan NAMA_PROVINSI.

2. Nama Tabel : Kota

Fungsi : Menyimpan Data Kota Primary Key : Id_Kota

Foreign key : Id_Provinsi

STIKOM


(66)

Tabel 4. 2 Tabel Kota

Kolom Tipe Data Ukuran Keterangan

ID_KOTA Variable Character 10 Primary Key ID_PROVINSI Variable Character 10 Foreign Key NAMA_KOTA Variable Character 100

Deskripsi: Tabel ini digunakan untuk menyimpan data yang berkaitan dengan kota, yang disimpan dalam tabel ini adalah ID_KOTA, ID_PROVINSI dan NAMA_KOTA.

3. Nama Tabel : Jabatan

Fungsi : Menyimpan Data Jabatan Primary Key : Id_Jabatan

Tabel 4. 3 Tabel Jabatan

Kolom Tipe Data Ukuran Keterangan

ID_JABATAN Variable Character 10 Primary Key NAMA_JABATAN Variable Character 100

Deskripsi: Tabel ini digunakan untuk menyimpan data yang berkaitan dengan jabatan, yang disimpan dalam tabel ini adalah ID_JABATAN dan NAMA_JABATAN.

4. Nama Tabel : Unit Kerja

Fungsi : Menyimpan Data Unit Kerja Primary Key : Id_ Unit Kerja

Tabel 4. 4 Tabel Unit Kerja

Kolom Tipe Data Ukuran Keterangan

ID_UNITKERJA Variable Character 10 Primary Key NAMA_UNITKERJA Variable Character 100

BAGIAN Variable Character 25

STIKOM


(67)

Deskripsi: Tabel ini digunakan untuk menyimpan data yang berkaitan dengan Unit Kerja, yang disimpan dalam tabel ini adalah ID_UNITKERJA, NAMA_UNITKERJA dan BAGIAN.

5. Nama Tabel : Karyawan

Fungsi : Menyimpan Data Karyawan Primary Key : Id_Karyawan

Foreign key : Id_UnitKerja, Id_Kota, Id_Jabatan

Tabel 4. 5 Tabel Karyawan

Kolom Tipe Data Ukuran Keterangan

ID_KARYAWAN Variable

Character 10 Primary Key ID_UNITKERJA Variable

Character 10 Foreign Key ID_KOTA Variable

Character 10 Foreign Key ID_JABATAN Variable

Character 10 Foreign Key NAMA_KARYAWAN Variable

Character 100 TMPT_LAHIR_KARYAWAN Variable

Character 100 TANGGAL_LAHIR_KARYAWAN datetime 25 JENIS_KELAMIN_KARYAWAN Char 1 ALAMAT_KARYAWAN Variable

Character 100 NO_TELP_KARYAWAN Variable

Character 20 AGAMA Variable

Character 10 NPWP Variable

Character 13 FOTO image

Deskripsi: Tabel ini digunakan untuk menyimpan data yang berkaitan dengan Karyawan, yang disimpan dalam tabel ini adalah ID_KARYAWAN,

STIKOM


(68)

ID_UNITKERJA, ID_KOTA, ID_JABATAN, NAMA_KARYAWAN, TMPT_LAHIR_KARYAWAN, TANGGAL_LAHIR_KARYAWAN, JENIS_KELAMIN_KARYAWAN, ALAMAT_KARYAWAN, NO_TELP_KARYAWAN , AGAMA, NPWP dan FOTO.

6. Nama Tabel : Jadwal Tetap

Fungsi : Menyimpan Data Jadwal Tetap Primary Key : Id_JT

Foreign key : Id_Karyawan

Tabel 4. 6 Tabel Jadwal Tetap

Kolom Tipe Data Ukuran Keterangan

ID_JT int Primary Key ID_KARYAWAN Variable Character 10 Foreign Key Tanggal datetime

Shift Variable Character 5

Status_revisi Character 1

Deskripsi: Tabel ini digunakan untuk menyimpan data yang berkaitan dengan Jadwal Tetap, yang disimpan dalam tabel ini adalah ID_JT, ID_KARYAWAN, Tanggal, Shift dan Status_revisi.

7. Nama Tabel : Login

Fungsi : Menyimpan Data Login Primary Key : Id_Login

Foreign key : Id_Karyawan

Tabel 4. 7 Tabel Login

Kolom Tipe Data Ukuran Keterangan

ID_LOGIN Variable Character 10 Primary Key ID_KARYAWAN Variable Character 10 Foreign Key USERNAME Variable Character 15

STIKOM


(69)

Deskripsi: Tabel ini digunakan untuk menyimpan data yang berkaitan dengan login, yang disimpan dalam tabel ini adalah ID_LOGIN, ID_KARYAWAN, USERNAME dan PASSWORD.

4.4. Desain Input & Output

Desain input/output merupakan rancangan input/output berupa

Form untuk memasukkan data dan laporan sebagai informasi yang dihasilkan dari pengolahan data. Desain input/output juga merupakan acuan pembuat aplikasi dalam merancang dan membangun sistem.

4.4.1. Desain Input

Desain input merupakan perancangan desain masukan dari pengguna kepada sebuah sistem yang kemudian akan disimpan kedalam database.

A. Login

Login

Enter Text

Enter Text Username

Password

Login Cancel Tampil Password

Gambar 4. 13 Login

STIKOM


(70)

B. Menu Utama

Aplikasi Penjadwalan Karyawan Dan Tim-Medis

File View Help

Keluar Login

Aplikasi Penjadwalan Karyawan Dan Tim-Medis 18/10/2013 15:00

Gambar 4. 14 MenuUtama

C. Update Jadwal Bidan Dan Perawat

Penjadwalan Karyawan Dan Tim Medis

Buat Jadwal Bidan Dan Perawat Update Jadwal Bidan Dan Perawat

ID Bidan

Nama Bidan

Bagian

Simpan Kembali Cetak

Shift

Masukan Tanggal 18/10/2013

Gambar 4. 15 Update Jadwal Bidan Dan Perawat

STIKOM


(71)

D. Buat Jadwal Bidan Dan Perawat

Penjadwalan Karyawan Dan Tim Medis

Buat Jadwal Bidan Dan Perawat Update Jadwal Bidan Dan Perawat

ID Bidan

Nama Bidan

Bagian

Simpan Kembali Cetak

Masukan Tanggal

Sampai Dengan 18/10/2013

18/10/2013 Shift

Gambar 4. 16 BuatJadwal Bidan Dan Perawat

E. Update Jadwal Karyawan Non Medis

Penjadwalan Karyawan Dan Tim Medis

Buat Jadwal Karyawan Non Medis Update Jadwal Karyawan Non Medis

ID Karyawan

Nama Karyawan

Bagian

Simpan Kembali Cetak

Shift

Masukan Tanggal 18/10/2013

Gambar 4. 17 Update Jadwal Karyawan Non Medis

STIKOM


(72)

F. Buat Jadwal Karyawan Non Medis

Penjadwalan Karyawan Dan Tim Medis

Buat Jadwal Karyawan Non Medis Update Jadwal Karyawan Non Medis

Simpan Kembali Cetak

ID Bidan

Nama Bidan

Bagian

Masukan Tanggal

Sampai Dengan 18/10/2013

18/10/2013 Shift

Gambar 4. 18 Buat Jadwal Karyawan Non Medis

G. View

Aplikasi Penjadwalan Karyawan Dan Tim-Medis

RSIA PRIMA HUSADA

Jl. Letjen Suprapto No. 3 Kepuh Kiriman Waru Sidoarjo Telp. (031) 8672303 - 8677765

Bagian Id_JT NAMA_KARYAWAN

18/10/2013

Tanggal Shift Status_revisi

Periode 18/10/2013 S/D 18/10/2013

Bagian Nama Karyawan

Gambar 4. 19 View

STIKOM


(73)

H. Help

Help

Petunjuk Penggunaan

1. Klik File Untuk Membuat Jadwal

2. Klik Login Lalu Masukan Username serta Password anda

3. Isilah data-data yang dibutuhkan untuk membuat penjadwalan, untuk nama tidak perlu diisi karena akan terisi otomatis saat tombol refresh ditekan

4. Klik Simpan setelah semua data terisi

5. Klik Cetak untuk menampilkan jadwal yang telah dibuat 6. Klik Kembali untuk kembali ke menu utama

7. View digunakan untuk melihat jadwal yang telah dibuat

8. Help digunakan untuk menampilkan informasi yang berguna untuk penggunaan aplikasi

Gambar 4. 20 Help

4.4.2. Desain Output

Desain output merupakan perancangan desain laporan yang merupakan hasil dari data dari proses yang terjadi, yang tersimpan pada database yang kemudian akan diolah sedemikian rupa menjadi informasi yang berguna bagi pengguna aplikasi.

A. Jadwal Bidan Dan Perawat

Aplikasi Penjadwalan Karyawan Dan Tim-Medis

RSIA PRIMA HUSADA

Jl. Letjen Suprapto No. 3 Kepuh Kiriman Waru Sidoarjo Telp. (031) 8672303 - 8677765

Bagian Id_JT NAMA_KARYAWAN

18/10/2013 Tanggal Shift Status_revisi

Periode 18/10/2013 S/D 18/10/2013

Bagian Nama Karyawan

Gambar 4. 21 Jadwal Bidan Dan Perawat

STIKOM


(74)

B. Jadwal Karyawan

Aplikasi Penjadwalan Karyawan Dan Tim-Medis

RSIA PRIMA HUSADA

Jl. Letjen Suprapto No. 3 Kepuh Kiriman Waru Sidoarjo Telp. (031) 8672303 - 8677765

Bagian Id_JT NAMA_KARYAWAN

18/10/2013 Tanggal Shift Status_revisi

Periode 18/10/2013 S/D 18/10/2013

Bagian Nama Karyawan

Gambar 4. 22 Jadwal Karyawan

4.5. Implementasi Dan Evaluasi

Implementasi sistem ini akan menjelaskan detil aplikasi pendataan pegawai, penjelasan hardware/software pendukung, dan Form- Form yang ada pada aplikasi.

4.5.1. Teknologi

1. Perangkat Keras

Spesifikasi perangkat keras minimum yang dibutuhkan untuk menjalankan aplikasi ini adalah satu unit komputer dengan:

a) Processor 1 Ghz

b) Memory dengan RAM 512 MB

c) VGA on Board

d) Monitor Super VGA (1024x768) dengan minimum 256 warna e) Keyboard + mouse

STIKOM


(75)

2. Perangkat Lunak

Sedangkan perangkat lunak minimum yang harus diinstall ke dalam sistem komputer adalah:

a) Windows XP

b) Mircrosoft Visual Studio c) Sql Server 2008

4.5.2. Tampilan Program

Dalam sub ini dijelaskan langkah-langkah dalam menjalankan aplikasi perekrutan dan penyeleksian calon karyawan.

1) Menu Utama

Gambar 4. 23 FormMenu Utama

Deskripsi: Form ini digunakan untuk tampilan utama pemilihan menu aplikasi. Apabila menu file di klik maka akan muncul Form login seperti yang ditunjukan

STIKOM


(76)

pada gambar 4.24, apabila user menekan menu help maka akan muncul Form help yang akan ditunjukan pada gambar 4.30.

2) Login

Gambar 4. 24 Form Login

Deskripsi: Form ini berfungsi untuk pengecekan privilages tiap user atau batasan tiap account user. Apabila Username dan password salah maka akan muncul pesan yang menunjukan bahwa username serta password salah seperti yang ditunjukan pada gambar 4.25, namun apabila benar maka user akan masuk pada

Form jadwal bidan yang ditunjukan pada gambar 4.26 dan 4.27 atau Form jadwal karyawan yang akan ditunjukan pada gambar 4.28 dan 4.29 tergantung pada

username atau password yang digunakan.

Gambar 4. 25 Pesan Apabila Username Dan Password Salah

STIKOM


(77)

3) Update Jadwal Bidan Dan Perawat

Gambar 4. 26 FormUpdate Jadwal Bidan

Deskripsi: Form ini adalah salah satu dari 2 tab yang ada pada Form pembuatan jadwal bidan dan perawat yang berfungsi untuk melakukan update pada jadwal bidan dan perawat yang telah dibuat sebelumnya.

4) Buat Jadwal Bidan Dan Perawat

Gambar 4. 27 Form Buat Jadwal Bidan Dan Perawat

STIKOM


(1)

71

Deskripsi: Form ini akan muncul apabila user menekan menu help pada Form menu utama yang ditunjukan pada gambar 4.23

8) Laporan Jadwal Tetap Bidan Dan Perawat

Gambar 4. 31 Laporan Jadwal Tetap Bidan Dan Perawat

Deskripsi: Form ini akan muncul apabila user menekan tombol cetak cetak pada Form menu jadwal bidan dan perawat yang ditunjukan pada gambar 4.26 atau gambar 4.27.

STIKOM


(2)

72

9) Laporan Karyawan

Gambar 4. 32 Laporan Jadwal Tetap Karyawan

Deskripsi: Form ini akan muncul apabila user menekan tombol cetak cetak pada Form jadwal karyawan yang ditunjukan pada gambar 4.28 atau gambar 4.29.

STIKOM


(3)

73

10)View.

Gambar 4. 33 View

Deskripsi: Form ini akan muncul apabila user menekan tombol cetak cetak pada Form Menu Utama yang ditunjukan pada gambar 4.23.

STIKOM


(4)

74

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari pembuatan Aplikasi Perekrutan dan Penyeleksian pada RSIA PRIMA HUSADA adalah sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil uji coba running program, aplikasi penjadwalan karyawan dan tim medis dapat berjalan dengan lancar tanpa kendala.

2. Aplikasi yang dibangun dapat lebih mempermudah dan mempercepat dalam proses menginput data yang mana sebelumnya menggunakan Microsoft Office Excel walau untuk pembuatan jadwal sendiri hanya memakan waktu 2 hingga 3 jam namun efek yang dihasilkan karena kacaunya jadwal dapat membahayakan keselamatan pasien.

5.2 Saran

Berdasarkan penjelasan tentang aplikasi yang telah dibuat, dapat diberikan saran untuk pengembangan sistem ini sebagai berikut:

a) Aplikasi ini dapat dikembangkan agar bisa meng-handle jadwal dokter. b) Aplikasi ini dapat dikembangkan agar bisa melakukan pembuatan jadwal

beserta cuti.

STIKOM


(5)

75

DAFTAR PUSTAKA

Bhattacharya A.,and J.D. Glothlin, 1996, Occupational Ergonomics Theory and applications. Marcel Dekker, Inc. hal. 404

Darsono & Siswandoko, Tjatjuk. 2011. Sumber Daya Manusia Abad 21. Nusantara Consulting: Jakarta.

Departemen Kesehatan, Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat. 2008. Pedoman Bidan Koordinator, Depkes RI: Jakarta

Gordon B, Davis. 1999. Kerangka Dasar Sistem Informasi Manajemen. PT. Pustaka Binaman Presindo. Jakarta.

Hartono, Jogiyanto. 1990. Analisa dan Desain Sistem Informasi. Yogyakarta : Penerbit Andi. Jeffry L Whitten, J. et all, 2004, Edisi 6 Metoda Design Dan Analisa Sistem Informasi.

Hartono, Jogiyanto. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi, Edisi III. Yogyakarta: ANDI.

International Confederation Of Midwives (ICM). 2011. ICM International Definition of the Midwife. Netherland.

International Labour Organization (ILO). 1990. C171-Night Work Convention. Geneva.

Jogiyanto. 2001. Analisis & Desain Sistem Informasi : Pendekatan Terstruktur Teori Dan Praktek Aplikasi Bisnis. Andi, Yogyakarta. Al-Bahra.

Kendall, dan Kendall. 2003. Analisis dan Perancangan Sistem Jilid 1, Prenhallindo, Jakarta.

Keputusan Menteri Tenaga kerja dan Transmigrasi No.Kep.102/MEN/VI/2004. 2004. Pengaturan Waktu Kerja Normal. Jakarta.

STIKOM


(6)

76 Konsorsium Ilmu Kesehatan. 1989.

Marlinda, Linda, S.Kom, 2004, Sistem Basis Data, Andi Offset, Yogyakarta. Nugroho, Aryo. 2009. Menguasai T-SQL Query dan programming sql server

2008. Penerbit: Andi Yogyakarta.

Nursing & Midwifey Council. 2004, NMC Midwives Rules and Standart, hal.16 bagian 6.

Oxford University Press. 2005, Oxford Advanced Learner• fs Dictionary. United Kingdom. hal. 1400

Tayyari, F., and J.L., Smith. 1997. Occupational Ergonomics Principles and applications. T.J. Press Ltd, Great Britain.

Undang-Undang Dasar 1945. Pasal 76 Undang-Undang No. 13 tahun 2003. Veithzal Rivai. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan :

Dari Teori Ke Praktik. PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Werther, William B, Keith Davis. 1993. Human Resource and Personel Management. Marizaln Company Ltd., Tokyo, Japan

Yuswanto, dan Subari. 2005, Mengolah Database dengan SQL Server 2000. Prestasi Pustaka, Jakarta.

Yuswanto, dan Subari. 2007. Pemrograman Database Visual Basic .Net. Penerbit: Prestasi Pustakaraya. Jakarta.

STIKOM