Metakarpal KONSEP DASAR FRAKTUR EKSTREMITAS ATAS

a. Metakarpal

Metakarpal terdiri dari 5 tulang yang terdapat di pergelangan tangan dan bagian proksimalnya berartikulasi dengan bagian distal tulang-tulang karpal. Persendian yang dihasilkan oleh tulang karpal dan metakarpal membuat tangan menjadi sangat fleksibel. Pada ibu jari, sendi pelana yang terdapat antara tulang karpal dan metakarpal memungkinkan ibu jari tersebut melakukan gerakan seperti menyilang telapak tangan dan memungkinkan menjepitmenggenggam sesuatu. Khusus di tulang metakarpal jari 1 ibu jari dan 2 jari telunjuk terdapat tulang sesamoid . b. Falang Falang juga tulang panjang,mempunyai batang dan dua ujung. Batangnya mengecil diarah ujung distal. Terdapat empat belas falang, tiga pada setiap jari dan dua pada ibu jari.Sendi engsel yang terbentuk antara tulang phalangs membuat gerakan tangan menjadi lebih fleksibel terutama untuk menggenggam sesua. Phalanx terdiri dari tulang pipa pendek yang berjumlah 14 buah dan dibentuk dalam lima bagian tulang yang saling berhubungan dengan metacarpal Syaifudin, 2012. Setiap jari memiliki tiga phalanx, yaitu phalanx proximal, phalanx medial, dan phalanx distal. 1 Phalanx I: terdiri dari 3 bagian yaitu basis proximal, corpus medial dan troclea basis distal. 2 Phalanx II: bagiannya sama dengan phalanx I yaitu basis proximal, corpus medial, dan troclea basis distal. 3 Phalanx III: phalanx terkecil dan terujung dengan ujung distal mempunyai tonjolan yang sesuai dengan tempat kuku yang disebut tuberositas unguicilaris b. Otot Ekstremitas Atas 1. M. Triceps : Adalah otot yang terletak di sepanjang lengan atas. Berfungsi : meluruskan lengan atas di siku dan meluruskan lengan. 2. M. Biceps :Adalah otot lengan atas. Berfungsi : untuk menekuk lengan 3. M. Brachialis Adalah otot kecil yang terletak disebelah luar biceps. : Berfungsi : Sendi Siku Fleksi 4. M. Brakiorodialis : Adalah otot lengan bawah Berfungsi : bertindak untuk melenturkan lengan bawah pada siku. 5. M. Anconeus : Adalah otot kecil pada aspek posterior dari sendi siku. Berfungsi : meluruskan siku dengan lemah dan memutar ulna untuk menghadapkan telapak tangan ke bawah. 6. M. Deltoideus : Adalah otot yang membentuk struktur bulat pada bahu manusia, biasanya digunakan untuk melakukan suntikan indra – mskular. Berfungsi :mengangkat lengan menjauhi tubuh ke depan, samping dan belakang. 7. M. Biceps brachi : Adalah terletak didekat dengan permukaan kulit sehingga mudah terlihat. Berfungsi : untuk menekuk lengan atas ke siku dan memutar telapak tangan ke atas. 8. M. Teres minor : Adalah otot tebal dan bulat kecil ada belikat. Berfungsi : untuk memtar lengan ke luar. 9. M. Teres major : Adalah otot yang tebal dan bulat. Berfungsi : untuk melekatkan, melonggarkan dan memutarkan lengan ke arah medial. 10. M Abdector Polsis brevis : Adalah otot ditangan. Berfungsi menarik ibu jari kedala menuju telapak tangan 11. M Aponeurosis Palmar : Adalah otot yang menjadi titik pelekatan bagi kulit dan melindungi tendon dibawahnya. 12. M Fleksor karpi ulnaris : Adalah otot lengan bawah manusia Berfungsi : melenturkan tangan, ataupun menekuk dan menarik pergelangan tangan kedalam. c. Pengertian Fraktur Fraktur adalah terputusnya kontinuitas jaringan tulang dan atau tulang rawan yang penyebabnya dapat dikarenakan penyakit pengeroposan tulang atau osteoporosis, biasanya dialami pada usia dewasa, dan dapat juga disebabkan karena kecelakaan Mansjoer, 2000. Fraktur adalah biasanya disebabkan oleh trauma atau tenaga fisik kekuatan dan sudut dari tenaga tersebut, keadaan tulang itu sendiri dan jaringan lunak disekitar tulang akan menentukan apakah fraktur yang terjadi itu lengkap atau tidak lengkap Price, 2003. Fraktur adalah patah tulang atau terputusnya kontinuitas jaringan tulang yang ditentukan sesuai dengan jenis dan luasnya Smeltzer Bare, 2002. - Fraktur Klavikula Fraktur klavikula Adalah merupakan cedera yang sering terjadi akibat jatuh dengan posisi lengan terputartertarik keluar outstrechedhand dimana trauma dilanjutkan dari pergelangan tangan sampaiklavikula, namun baru-baru ini telah diungkapkan bahwa sebenarnyamekanisme secara umum patah tulang klavikula adalah hantaman langsung ke bahu atau adanya tekanan yang keras ke bahu akibat jatuh atau terkena pukulan benda keras. a. Lokasi patah tulang pada klavikula diklasifikasikan menurut Dr. FL Allmantahun 1967 dan dimodifikasi oleh Neer pada tahun 1968, yang membagi patah tulang klavikula menjadi 3 kelompok 1. Kelompok 1: patah tulang pada sepertiga tengah tulang klavikulainsidensi kejadian 75-80.  Pada daerah ini tulang lemah dan tipis.  Umumnya terjadi pada pasien yang muda 2. Kelompok 2: patah tulang klavikula pada sepertiga distal 15-25 Terbagi menjadi 3 tipe berdasarkan lokasi ligament coracoclavicular yakni yakni, conoid dan trapezoid.  Tipe 1. Patah tulang secara umum pada daerah distal tanpa adanya perpindahan tulang maupun ganguan ligament coracoclevicular  Tipe 2 A. Fraktur tidak stabil dan terjadi perpindahan tulang, danligament coracoclavicular masih melekat pada fragmen.  Tipe 2 B. Terjadi ganguan ligament. Salah satunya terkoyak ataupunkedua-duanya.  Tipe 3. Patah tulang yang pada bagian distal clavikula yangmelibatkan AC joint  Tipe 4. Ligament tetap utuk melekat pata perioteum, sedangkanfragmen proksimal berpindah keatas.  Tipe 5. Patah tulang kalvikula terpecah menjadi beberapa fragmen. 3. Kelompok 3: patah tulang klavikula pada sepertiga proksimal 5. Pada kejadian ini biasanya berhubungan dengan cidera neurovaskuler b. Penyebab fraktur klavikula biasanya disebabkan oleh trauma pada bahu akibat kecelakaan apakah, baik jatuh atau kecelakaan kendaraan bermotor, namun kadang dapat juga disebabkan oleh faktor-faktor non traumatik. Beberapa penyebab fraktur klavikula, yaitu: a. fraktur klavikula pada bayi baru lahir akibat tekanan pada bahu oleh simphisis pubis selama proses melahirkan; b. fraktur klavikula akibat kecelakaan termasuk kecelakaan kendaraan bermotor, jatuh dari ketinggian dan yang lainnya; c. fraktur klavikula akibat kompresi pada bahu dalam jangka waktu lama, misalnya pada pelajar yang menggunakan tas yang terlalu berat; d. fraktur klavikula akibat proses patologik, misalnya pada pasien post radioterapi, keganasan dan lain-lain. - Fraktur Humerus Fraktur humerus adalah hilangnya kontinuitas tulang, tulang rawan sendi, tulang rawan epifisial baik yang bersifat total maupun parsial pada tulang humerus Rasjad, 2007. Fraktur humerus adalah fraktur pada tulang humerus yang disebabkan oleh benturan atau trauma langsung maupun tidak langsung De Jong, 2010. Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa fraktur humerus adalah terputusnya kontinuitas jaringan tulang humerus yang disebabkan oleh benturan atau trauma langsung maupun tidak langsung. Fraktur humerus dibagi menjadi dua yaitu Mansjoer, et al, 2000: a. Fraktur suprakondilar humerus Fraktur ini ini dibagi menjadi jenis ekstensi dan fleksi. Jenis ekstensi yang terjadi karena trauma langsung pada humerus distal melalui benturan pada siku dan lengan bawah pada posisi supinasi dan lengan siku dalam posisi ekstensi dengan tangan terfiksasi. Jenis fleksi biasanya terjadi akibat jatuh pada telapak tangan dengan tangan dan lengan bawah dalam posisi pronasi dan siku dalam posisi sedikit fleksi. b. Fraktur interkondiler humerus Fraktur yang sering terjadi adalah fraktur kondiler lateralis dan fraktur kondiler medialis humerus. c. Fraktur batang humerus Fraktur ini disebabkan oleh trauma langsung yang mengakibatkan fraktur spiral fraktur yang arah garis patahnya berbentuk spiral yang disebabkan trauma rotasi. d. Fraktur kolum humerus Fraktur ini dapat terjadi pada kolum antomikum terletak di bawah kaput humeri dan kolum sirurgikum terletak di bawah tuberkulum. Fraktur humerus dibagi menjadi 2 berdasarkan mekanisme terjadinya adalah: Mansjoer, et al, 2000: a. Tipe Ekstensi Trauma terjadi ketika siku dalam posisi hiperekstensi, lengan bawah dalam posisi supinasi. Tipe ekstensi ini sering terjadi pada fraktur humerus suprakondiler. Fraktur terjadi akibat hyperextension injury outstreched hand, gaya diteruskan melalui elbow joint sehingga terjadi fraktur proksimal terhadap elbow joint. Fragmen ujung proksimal terdorong melalui periosteum sisi anterior di mana m.brachialis terdapat, ke arah a.brachialis dan n.medianus. Fragmen ini mungkin menembus kulit sehingga terjadi fraktur terbuka. Klasifikasi fraktur suprakondiler humerus tipe ekstensi dibuat atas dasar derajat displacement. 1. Tipe I undisplaced 2. Tipe II partially displaced 3. Tipe III completely displaced b. Tipe Fleksi Trauma terjadi ketika siku dalam posisi fleksi, sedang lengan dalam posisi pronasi. Tipe ini jarang menyebabkan fraktur humerus suprakondiler. Trauma terjadi akibat trauma langsung pada aspek posterior elbow dengan posisi fleksi. Hal ini menyebabkan fragmen proksimal menembus tendon triceps dan kulit. Klasifikasi fraktur suprakondiler humerus tipe fleksi juga dibuat atas dasar: derajat displacement. 1. Tipe I undisplaced 2. Tipe II partially displaced 3. Tipe III completely displaced - Fraktur antebrachii Fraktur antebrachii adalah terputusnya kontinuitas tulang yang terjadi di tulang radius dan ulna yang diakibatkan oleh trauma langsung seperti kecelakaan ataupun karena penyakit seperti osteoporosis. Pada anak biasanya tampak angulasi anterior dan kedua ujung tulang yang patah masih berhubungan satu sama lain. Gambaran klinis fraktur antebrachii pada orang dewasa biasanya tampak jelas karena fraktur radius ulna sering berupa fraktur yang disertai dislokasi fragmen tulang. 1. Klasifikasi Fraktur antebrachii Menurut Mansjoer 2000, jenis fraktur antebrachii yaitu: a. Fraktur Colles Menurut Pearce 2008 fraktur Colles adalah patah transvers dari ujung bawah radius, kira-kira 2,5 cm diatas pergelangan, pasien terjatuh dalam keadaan tangan terbuka dan pronasi, tubuh beserta lengan berputar ke dalam endorotasi. Tangan terbuka terfiksasi di tanah berputar keluar eksorotasi supinasi. Fraktur ini terjadi dengan posisi tangan dorsofleksi, segmen fraktur distal mengalami angulasi ke arah dorsal dan menyebabkan deformitas seperti “sendok makan” dinner fork deformity. Cedera yang diuraikan oleh Abraham Colles pada tahun 1814 adalah fraktur melintang pada radius tepat diatas pergelangan tangan dengan pergeseran dorsal fragmen distal. Fraktur ini yang paling sering ditemukan pada manula, insidennya yang tinggi berhubungan dengan permulaan osteoporosis pasca menopause, karena itu pasien biasanya wanita yang memiliki riwayat jatuh pada tangan yang terlentang. Ada banyak sistem klasifikasi yang digunakan pada fraktur ekstensi dari radius distal. Namun yang paling sering digunakan adalah sistem klasifikasi oleh Frykman. Berdasarkan sistem ini maka fraktur Colles dibedakan menjadi 4 tipe yaitu: 1 Tipe IA : Fraktur radius ekstra artikuler 2 Tipe IB : Fraktur radius dan ulna ekstra artikuler 3 Tipe IIA : Fraktur radius distal yang mengenai sendi radio karpal 4 Tipe IIB : Fraktur radius distal dan ulna yang mengenai sendi radio karpal 1 Tipe IIIA : Fraktur radius distal yang mengenai sendi radio ulnar 2 Tipe IIIB : Fraktur radius distal dan ulna yang mengenai sendi radio ulnar 3 Tipe IVA : Fraktur radius distal yang mengenai sendi radiokarpal dan sendi radioulnar 4 Tipe IVB : Fraktur radius distal dan ulna yang mengenai sendi radio karpal dan sendi radio ulnar b. Fraktur Smith Fraktur Smith merupakan kebalikan dari fraktur Colles, dengan angulasi ke arah anterior volar dari fraktur radius. Fraktur ini biasa terjadi pada orang muda. Pasien jatuh dengan tangan menahan badan sedang posisi tangan dalam keadaan volar fleksi pada pergelangan tangan dan pronasi. Garis patahan biasanya transversal, kadang intraartikular. Penggeseran bagian distal radius bukan ke dorsal, melainkan ke arah palmar. Patah tulang ini lebih jarang terjadi. c. Fraktur Galeazzi Fraktur Galeazzi merupakan fraktur radius distal disertai dislokasi sendi radius ulna distal. Saat pasien jatuh dengan tangan terbuka yang menahan badan, terjadi pula rotasi lengan bawah dalam posisi pronasi waktu menahan berat badan yang memberi gaya supinasi. Gambaran klinisnya bergantung pada derajat dislokasi fragmen fraktur. Bila ringan nyeri dan tegang hanya dirasakan pada daerah fraktur; bila berat, biasanya terjadi pemendekan lengan bawah. Pada fraktur ini tampak tangan bagian distal dalam posisi angulasi kedorsal. Pada pergelangan tangan dapat diraba tonjolan ujung distal ulna. d. Fraktur Montegia Fraktur Montegia merupakan fraktur sepertiga proksimal ulna disertai dislokasi sendi radius ulna proksimal. Dislokasi ini dapat terjadi ke lateral dan juga ke posterior. Penyebabnya biasanya trauma langsung terhadap ulna, misalnya sewaktu melindungi kepala pada pukulan, sehingga disebut patah tulang tangkis. Terdapat 2 tipe yaitu tipe ekstensi lebih sering dan tipe fleksi. Pada tipe ekstensi gaya yang terjadi mendorong ulna kearah hiperekstensi dan pronasi. Sedangkan pada tipe fleksi, gaya mendorong dari depan kearah fleksi yang menyebabkan fragmen ulna mengadakan angulasi ke posterior. e. Fraktur Barton volar Fraktur Barton volar sebetulnya masih bagian dari fraktur Smith. Reduksi biasanya cukup dengan tarikan dan supinasi, tetapi karena garis patah tulang miring reposisi yang dicapai biasanya tetap tidak stabil sehingga kadang pembedahan akan lebih baik hasilnya. Epalsiolisis harus diusahakan untuk reposisi secara anatomis mungkin agar tidak terjadi gangguan pertumbuhan. Hal ini dapat dilakukan secara tertutup, kadang secara terbuka. Dengan atau tanpa reposisi operatif dapat dipakai kawat K yang kecil yang cukup kuat untuk fiksasi intern sehingga fiksasi dapat dicapai tanpa merusak cakram epiflsis. f. Fraktur atau dislokasi tulang karpus Patah tulang os navikulare yang agak jarang, sering terlewat diagnosisnya, baik karena tidak terperhatikan maupun karena tidak dibuat foto Rontgen oblik khusus. Seperti halnya tulang yang lain, vaskularisasi tulang skafoid sebagian besar melalui simpal sendi dan karena sebagian besar permukaan tulang ini merupakan bagian tulang rawan sendi, vaskularisasi yang masuk relatif sedikit. Oleh karena itu, komplikasi nekrosis avaskuler dan kegagalan pertautan cukup sering. Biasanya patah tulang os navikulare tidak terdislokasi sehingga tidak perlu direposisi. Posisi dalam gips yang meliputi lengan bawah bagian distal sampaibatas sendi metakaipofalangeal, termasuk metakarpus I, dipertahankan tiga bulan untuk menghindari pseudoartrosis. Bila lambat bertaut atau gagal-bertaut, perludilakukan operasi cangkok tulang.Pada patali leher tulang bagian proksimal osskafoid terancam nekrosis avaskuler karena sebagian besar per mukaannya ditutupoleh tulang rawan sendi sehingga darah dari bagian proksimal tidak mungkinsampai. Dislokasi lunatum agak jarang ditemukan, tetapi sering juga terlewatdiagnosisnya. Dislokasi yang terjadi adalah akibat trauma jatuh pada tangan dalamposisi dorsifleksi maksimal. Pada pemeriksaan klinis didapati pembengkakanpada pergelangan tangan dan pasien sangat kesakitan bila jari secara pasif diekstensikan. Bisa ditemukan adanya lesi saraf medianus oleh adanya penekanan saraf di dalam kanalis karpal. Pada foto Rontgen akan terlihat adanya dislokasilunatum ataupun perilunatum. - Fraktur Metakarpal Fraktur Metakarpal adalah terputusnya kontinuitas jaringan tulang dan ditentukansesuai jenis dan luasnya Brunner Suddarth.2002 atau fraktur yang terjadi pada ujung jari karena trauma pada sendi interfalang, atau terjadi pada metacarpal karena karena tidak tahanterhadap trauma langsung ketika tangan mengepal dan dislokasi basis metacarpal I Arief Mansjoer.2000 a. Klasifik fraktur metacarpal 1. Baseball Finger Mallet Finger Baseball finger Mallet finger merupakan fraktur dari basis falang distal padainsersio dari tendon ekstensor. Ujung jari yang dalam keadaan ekstensi tiba-tiba fleksipasif pada sendi interfalang distal karena trauma, sehingga terjadi avulsi fragmen tulangbasis falang distal pada insersi tendon ekstensor jari.Umumnya cedera atletik, Mallet Finger terjadi ketika sendi terluar dari jariterluka. Pemain basket dan baseball secara rutin mengalami jammed finger, tapi cederadapat terjadi karena crush accident pada pekerjaan atau bahkan karena jari terpotong saatbekerja di dapur 2. Boxer Fracture Street Fighter’s Fracture Boxer fracture street fighter’s fracture merupakan fraktur kolum metakarpal V, dan posisi kaput metakarpal angulasi ke volarpalmar. Terjadi pada keadaan tidak tahanterhadap trauma langsung ketika tangan mengepa 3. Racture Bennet Fraktur Bennet merupakan fraktur dislokasi basis metakarpal I - Fraktur phalanx Fraktur phalang adalah hilangnya kontinuitas tulang mengenai bagian persendian tulang ruas jari –jari.  Fraktur ph alanx dibagi menjadi tiga tipe yaitu: 1 Cedera hiperekstensi dengan avulsi phalanx tengah, tapi permukaan sendi masih tetap kongruen atau utuh, 2 Dislokasi dorsal phalanx medial dengan disertai oleh inkongruensi permukaan sendi dan melibatkan ligamen, 3 fraktur dan dislokasi dengan keterlibatan kurang dari sepertiga permukaan sendi Smith, 2009.

d. Penyebab