Klasifikasi, Penempatan, dan Pengawasan Narapidana TNI

Masmil Medan terhadap Narapidana TNI apabila di Masmil Medan terjadi huru-hara. Prosedur tetap dibuat bertujuan untuk sebagai pedoman bagi petugas Masmil Medan dalam rangka melaksanakan tugas jika terjadi huru-hara baik dari dalam maupun dari luar Masmil itu sendiri.

4. Klasifikasi, Penempatan, dan Pengawasan Narapidana TNI

Para Narapidana Tni diklasifikasikan dalam tiga kelompok yakni klasifikasi A, klasifikasi B, dan klasifikasi C. 50 a. Klasifikasi A yaitu : 1 Narapidana TNI yang dijatuhi pidana di atas 2 dua tahun 1 satu hari atau lebih tanpa pidana tambahan pemecatan; 2 Narapidana yang berklasifikasi B yang melanggar tata tertib, tidak loyal terhadap petugas Masmil. b. Klasifikasi B yakni : 1 Narapidana TNI yang dijatuhi pidana 1 satu tahun 1 satu hari sd 2 dua tahun tanpa pidana tambahan pemecatan; 2 Narapidana TNI yang termasuk klasifikasi A yang selama 6 enam bulan berturut-turut berkelakuan baik serta berdisiplin dalam melaksanakan pidananya dapat diberikan keringanan untuk diturunkan ke klasifikasi B; 3 Narapidana TNI yang termasuk klasifikasi C karena kelakuan maupun perbuatannya tidak disiplin, tidak taat terhadap peraturan yang berlaku dapat dinaikkan ke klasifikasi B. 50 Lampiran IV Prosedur Tetap Nomor : PROTAP 04 VII 2010 tentang Klasifikasi, Penempatan, dan Pengawasan Narapidana TNI di Masmil Medan, hal. 3-4 c. Klasifikasi C yakni : 1 Narapidana TNI yang dijatuhi hukuman 1 satu hari sd 1 satu tahun tanpa pidana tambahan pemecatan; 2 Narapidana TNI dari klasifikasi B selama 6 enam bulan berturut-berturut berdisiplin serta berkelakuan baik, dapat diturunkan ke klasifikasi C; 3 Anggota TNI yang dijatuhi hukuman disiplin, dimana pelaksanaan hukumannya oleh Ankum dititipkan di Masmil Medan. Keterlibatan Ankum dalam SPPM berkaitan erat dengan asas yang mendasari kehidupan dalam militer. Misalnya asas komando, komando berasal dari dari seorang komandan yang menempati kedudukan penting dalam militer. Komandan diberi wewenang penyerahan perkara dalam SPPM. Ankum adalah atasan langsung yang mempunyai wewenang untuk menjatuhkan hukuman disiplin menurut ketentuan perundang-undangan yang berlaku dan berwenang melakukan penyidikan berdasarkan undnag-undang. 51 Penempatan Narapidana TNI di ruang sel disesuaikan menurut golongannya yaitu : Pamen, Pama, Bintara, dan Tamtama untuk Bati penempatannya dimasukkan ke dalam golongan perwira. Narapidana TNI pria dan wanita harus dipisahkan. Untuk Narapidana TNI residivis penempatannya dilaksanakan di ruang khusus. Terhadap Narapidana TNI yang sedang menjalani masa observasi dan tahanan titipan pada prinsipnya harus selalu berada di dalam kamarselnya, namun sewaktu-waktu harus 51 Petunjuk Pelaksanaan Kasal Nomor: Juklak14III2006 tentang Penyelesaian Administrasi Tindak Pidana Desersi di Lingkungan TNI Angkatan Laut,hal. 10 dikeluarkan untuk diberi kesempatan berjemur di pagi hari, senam pagi, dan olah raga. Pengawasan terhadap Narapidana TNI dilakukan bukan sekedar untuk mencapai suasana aman dan tertib saja, tetapi memiliki tujuan yang lebih luas, yaitu berupa bimbingan yang bersifat mendididk agar Narapidana TNI berkelakuan baik. Kegiatan pengawasan dilakukan melalui 3 tiga tingkatan meliputi tingkat I,II,dan III. Pada tingkat I pengawasan dilakukan terhadap Narapidana TNI yang dikenakan klasifikasi A dengan ketentuan: 52 a. Pintu kamarselnya dibuka jam 06.00 WIB dan ditutup jam 14.00 WIB; b. Penjagaan, pengamanan, dan pengawasannya dilakukan secara ketat; c. Tidak dibenarkan dipekerjakan, baik di dalam maupun di luar Masmil Medan, dan dilakukan pengawasan secara langsung sewaktu menerima kunjungan keluargatamu. Sistim pengawasan tingkat II dilakukan terhadap Narapidana TNI yang dikenakan klasifikasi B dengan ketentuan: 53 a. Pintu kamarselnya dibuka jam 05.00 WIB dan ditutup jam 21.00 WIB; b. Hanya boleh dipekerjakan di dalam Masmil Medan; c. Dapat menerima kunjungan keluargatamu dengan pengawasan langsung oleh petugas; d. Diadakan pengawasan secara terus-menerus secara langsung selama di dalam Masmil Medan; 52 Lampiran IV Prosedur Tetap Nomor: PROTAP 04 VII 2010 tentang Klasifikasi, Penempatan, dan Pengawasan Narapidana TNI di Masmil Medan, hal.5 53 Ibid, hal.5-6 e. Jika keluar dari Masmil Medan, harus dilakukan pengawalan ketat. Sistem pengawasan tingkat III dilakukan terhadap Narapidana TNI yang dikenakan klasifikasi C dengan ketentuan: 54 a. Pintu kamarselnya dibuka jam 05.00 WIB dan ditutup jam 21.00 WIB; b. Selama di Masmil Medan,pengawasan dilakukan secara terus-menerus; c. Dapat menerima kunjungan keluargatamu dengan diawasi petugas; d. Dapat dipekerjakan di luar Masmil Medan dengan pengawasan dan pengawalan; e. Tenaganya dapat digunakan untuk membantu petugas di dalam Masmil Medan; f. Jika keluar dari Masmil Medan harus dengan pengawalan petugas. Klasifikasi, penempatan, dan pengawasan Narapidana TNI merupakan suatu usaha, pekerjaan, kegiatan yang dilaksanakan di Masmil Medan terhadap Narapidana TNI yang akan melaksanakan pidananya berdasarkan putusan pengadilan yang telah Berkekuatan Hukum Tetap BHT. Tujuan dibuatnya prosedur tetap tentang Klasifikasi, penempatan, dan pengawasan Narapidana TNI ini adalah sebagai pedoman bagi petugas Masmil Medan agar tercipta keseragaman pelaksanaan pengklasifikasian, penempatan, dan pengawasan Narapidana TNI.

5. Penerimaan Narapidana TNI