11
struktur dari hemoglobin untuk pengangkutan karbondioksida CO2 dan oksigenO2dan kekurangan besi menyebabkan anemia, zat besi tersebut tersedia
dalam hati, daging, kuning telur, sayuran hijau, padi dan tumbuh-tumbuhan. Magnesium berguna dalam aktivasi enzim pada metabolisme karbohidrat dan
sangat penting dalam proses metabolisme apabila terjadi kekurangan menyebabkan malabsorbsi yang menyebabkan hipokalsemia atau hipokalemia, magnesium dapat
diperoleh dalam biji-bijian, kacang-kacangan, daging dan susu. Mangan mineral yang berfungsi dalam aktivitas enzim yang terdapat dalam kacang-kacangan, padi,
biji-bijian dan sayuran hijau.Fosfor merupakan unsur pokok dalam pertumbuhan tulang dan gigi, kekurangan dapat menyebabkan kelemahan otot, fosfor tersebut
dapat diperoleh dari susu, kuning telur, kacang-kacangan, padi-padian, dan lain- lain. Kalium berfungsi dalam kontraksi otot dan hantaran impuls syaraf,
keseimbangan cairan, pengaturan irama jantung.Kalium ini dapat diperoleh dari semua makanan. Natrium berguna dalam pengaturan tekanan osmotik, pengaturan
keseimbangan asam dan basa, keseimbangan cairan. Kekurangan ini dapat menyebabkan kram otot, nausea, dehidrasi, hipotensi, natrium ini dapat diperoleh
dari garam, susu, telur, tepung dan lain-lain. Sulfur merupakan unsur pokok dalam protein seluler yang membantu proses metabolisme jaringan syaraf, sulfur ini dapat
diperoleh darimakanan protein yang mengandung 1, dan seng merupakan unsur pokok dari beberapa enzim karboniok anhidrase yang penting dalam pertukaran
karbondioksida CO2 yang tersedia dalam daging, padi-padian, kacang-kacangan dan keju. Solihin Pudjiadi, 2001.
3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kebutuhan Nutrisi
Beberapa faktor yang mempengaruhi kebutuhan nutrisi yaitu : 1. Ukuran Tubuh.
Merupakan peubah utama dalam menentukan pengeluaran energi seseorang. Tubuh yang besar memiliki kebutuhan nutrisi yang lebih besar
2. Jenis Kelamin Laki-laki dan perempuan dengan tinggi, berat, dan umur yang sama
mempunyai komposisi tubuh yang berbeda. Perempuan memiliki banyak jaringan lemak dan lebih sedikit otot daripada laki-laki
Universitas Sumatera Utara
12
3. Umur Kebutuhan nutrisi pada usia muda lebih tinggi dari pada usia tua. Waktu lahir
akan meningkat kebutuhan nutrisi hingga umur dua tahun dan akan berangsur menurun untuk meningkat lagi pada saat remaja Almatsier, 2001
4. Kebutuhan Energi atau Nutrisi pada Bayi
Pada umur ini kebutuhan nutrisi bayi semuanya melalui air susu ibu yang terdapat komponen yang paling seimbang, akan tetapi apabila terjadi gangguan
dalam air susu ibu maka dapat menggunakan susu formula dan nilai kegunaan atau manfaat jauh lebih baik dari menggunakan ASI. Pemberian ASI eksklusif adalah
sampai empat sampai enam bulan tanpa makanan lainnya, sebab kebutuhannya sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan pada bayi, dan proses pemberian ASI dapat
dilakukan melalui proses menyusui Hidayat, 2005. Tidak semua anak mendapatkan ASI secara langsung, banyak kita temukan
anak-anak kebutuhan nutrisinya melalui susu formula. Untuk itu dalam pemberian susu formula atau susu botol juga perlu diperhatikan diantaranya : sterilkan dahulu
sebelum memberikan pada bayi dengan cara dipanaskan, jangan membuat lama- lama susu didalam botol, ikuti petunjuk pemakaian susu formula dan lain-lain
Hidayat, 2005. Bagi bayi, ASI atau susu formula merupakan sumber utama untuk memenuhi
kebutuhan cairan. ASI dan susu formula dengan densitas energi standar 20 Kkaloz atau 0,66 KkalmL, mengandung air sekitar 89. Tambahan air yang dihasilkan
dari oksidasi susu yang dikomsumsi tersedia dalam bentuk air bebas. Apabila konsentrasi susu formula melebihi 24 kkaloz terdapat resiko bahwa walaupun
kalori dikomsumsi adekuat, bayi kurang mendapat air bebas sehingga terjadi peningkatan beban zat terlarut pada ginjal dan dehidrasi Rudolph, 2007.
4.1 Diet Seimbang
Makanan seimbang untuk bayi apabila total energi yang dihasilkan oleh ketiga zat gizi penghasil energy masing-masing memberi kisaran kontribusi sebagai
berikut.
Universitas Sumatera Utara
13
Misalnya air susu ibu terdapat 67 kkal energi yang merupakan kontribusi dari 1.2 gram protein, 3.8 gram lemak dan 7 gram karbohidrat atau kontribusi energi
dari lemak 51, protein 7, dan karbohidrat 42 dari total energi. Dari perhitungan tersebut disimpulkan bahwa air susu ibu adalah diet seimbang
Irianto, 2008.
4.2 Penggunaan Energi
Energi pada masa bayi sangat diperlukan sebagai bagian yang tidak terpisahkan untuk metabolisme basal, thermic effect feeding, thermoregulation, aktivitas fisik,
pertumbuhan, dan energi terbuang Irianto, 2008. 4.2.1
Metabolisme basal Metabolisme basal ialah energi yang diperlukan untuk kelangsungan organ
tubuh seperti denyut jantung, sirkulasi darah dan cairan, pernapasan, pengiriman sinyal-sinyal saraf, kontraksi semua otot, juga untuk mempertahankan suhu tubuh.
Aktifitas memtabolisme dari semua organ vital diatas secara proporsional akan menunjang kenaikan berat badan bayi Irianto, 2008.
Kontribusi energi metabolisme basal untuk otak pada neonates sangat tinggi yaitu 70, dari total energy metabolism basal. Pada bayi hingga usia 12 bulan
sekitar 60-65. Sedang bayi prematur membutuhkan sekitar 40 kkal per kg per hari Irianto, 2008.
4.2.2 Thermic effect feeding
Thermic effect feeding adalah energy untuk mengolah makanan menjadi energi. Thermic effect feeding memerlukan sekitar 10 dari totalpenggunaan
energi. Pada masa sesudah pertumbuha, sekitar 5 Irianto, 2008. Pada bayi yang frekuensi makannya relatif lebih sering, maka energy untuk
thermic effect feeding sangat berperan untuk tranportasi dan konversi zat gizi yang siap diserap untuk digunakan atau disimpan dalam setiap organ atau sel yang
membutuhkan. Flatt 1978 memperhitungkan penggunaan energi dari glukosa dan a.
Lemak : 30-55 dari total energi
b. Protein
: 7-16 dari energi total c.
Karbohidrat : 29-63 dari total energi
Universitas Sumatera Utara
14
konversi dari glukosa menjadi glikogen memerlukan 7 pengeluaran energy. Konversi glukosa menjadi lemak 26. Pencernaan protein dan proses
gluconeogenesis memerlukan 25 penggunaan energi Irianto, 2008.
4.2.3 Thermo regulation
Energi untuk pengaturan suhu tubuh sangat penting untuk adaptasi dengan suhu lingkungan. Pada suhu lingkungan yang nyaman untuk bayi, kebutuha oksigen
untuk basal metabolic rate semakin sedikit Irianto, 2008. Untuk bayi normal dengan kondisi nyaman, energi untuk termo regulasi tidak
terlalu diperhitungkan Irianto, 2008.
4.2.4 Aktifitas fisik
Pada bayi usia 6 bulan pertama pengeluaran energy untuk aktivitas fisik lebih sedikit. Kebutuhan energy rata-rata untuk aktivitas 15-25 kkal per kg BB per hari
Irianto, 2008.
4.2.5 Pertumbuhan
Energi yang diperlukan untuk pertumbuhan jaringan, dibagi menjadi dua yaitu :
a. Masukan energi yang diperlukan untuk membentuk susunan atau komposisi
jaringan sel b.
Pengeluaran energi untuk keperluan lain misalnya untuk sintesis Jumlah energi yang diperlukan untuk menyusun jaringan sekitar 5kkal per
gram pertambahan BB. Kebutuhan energi dalam bulan pertama kehidupan di samping untuk basal
metabolisme juga menentukan pertumbuhan selanjutnya dengan terjadinya susunan sintesis jaringan sel baru. Sintesis lemak sangat diperlukan untuk menghasilkan
energy karena pertambahan berat yang pesat pada 4 bulan pertama sangat tergantung dari asupan lemak. Setelalh 4 bulan koma kontribusi energy untuk
sintesis jaringan baru, secar perlahan akan berkurang Irianto, 2008. 4.2.6
Energi terbuang Jika jumlah dan komposisi makanan atau diet telah diketahui, energy yang
terbuang melalui tinja dan urin dapat diperkirakan. Jumlah energy yang terbuang melalui urin dan feses sekitar 5 kkal per kg per hari Irianto, 2008.
Universitas Sumatera Utara
15
4.3 Kebutuhan Energi
Rekomendasi masukan energi untuk bayi diperhitungkan dari berat badan normal dengan usia bayi Irianto, 2008.
Tabel 4.3 Kebutuhan Energi per Hari Umur
Berat badan kg Tinggi badan
cm Energi kkal
0-6 bulan 5,5
60 560
7-12 bulan 8,5
71 800
1-3 tahun 12
89 1220
4-6 tahun 18
108 1720
7-9 tahun 23,5
120 1860
Pria − 10-10tahun
− 13-15 tahun − 16-19 tahun
− 20-59 tahun − 60 tahun
30 40
53 56
56 135
152 160
162 162
1950 2200
2360 2400
1960
Wanita − 10-12 tahun
− 13-15 tahun − 16-19 tahun
− 20-59 tahun − 60 tahun
32 40
53 50
50 139
153 154
154 154
1750 1900
1850 1900
1700
Sumber : Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi, 1988, dikutip dari Solihin pudjiadi, 2001.
Universitas Sumatera Utara
16
5. Asuhan Keperawatan