5. Insidensi sumber penularan 0,10-0,15 menurut perkiraan WHO
6. Angka kematian akibat penyakit TBC di Jakarta 36,8100.000 penduduk pada
tahun 1967 Dari survey di Jakarta tahun 1962 dan hasil Run-test jumlah penderita TB di
beberapa daerah Nampak bahwa golongan masyarakat berpenghasilan rendah merupakan sasaran kuman-kuman TB.
Jumlah penderita TB di Indonesia menduduki peringkat ketiga setelah india dan China. Laporan dari WHO tahun 2000, jumlah penderita TB di India sebanyak
1,85 juta jiwa, di China 1,36 juta jiwa dan di Indonesia 0,59 juta jiwa. Dengan angka prevalensi masing-masing untuk India 184100.000 penduduk, di China 102100.000
penduduk dan di Indonesia 280100.000 penduduk.Hudoyo,2008
2.4.4. Penyebab Penyakit Tuberkulosis
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri jenis Mycobacterium tuberculosis. Bakteri ini pertama kali ditemukan oleh Dokter Robert Koch. bakteri ini sangat kecil,
untuk melihat bakteri ini perlu dilihat dengan mikroskop. Bakteri ini dapat ditemukan dalam dahak atau sputum seseorang yang sedang sakit TB. Bakteri ini bersifat tahan
terhadap larutan asam atau bahkan lebih terkenal dengan nama Basil Tahan Asam BTA. Jadi untuk pemeriksaan dahak pasien yang diduga sakit TB, pemeriksaan
dahak yang diminta ke laboratorium dinamakan ‘Pemeriksaan Sputum BTA’. Pemeriksaan dahak BTA lazimnya dilakukan 3x berturut-turut untuk menghindari
factor kebetulan. Bila hasil pemeriksaan dahak minimal 2 x positif, maka sudah dapat dipastikan orang tersebut sakit TB Paru.Hudoyo,2008.
Universitas Sumatera Utara
2.4.5. Klasifikasi TB Paru
Tuberkulosis adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh bakteri TB Mycobacterium Tuberculosis. Sebagian besar bakteri TB menyerang paru, tetapi
dapat juga mengenai organ tubuh lainnya Depkes RI, 2008. Berdasarkan hasil pemeriksaan dahak, TB paru dibagi dalam 2 bagian yaitu ;
1 TBC paru BTA positif sangat menular yaitu sekurang-kurangnya 2 dari 3 pemeriksaan dahak, memberikan hasil yang positif. Satu pemeriksaan dahak
memberikan hasil yang positif dan foto rontgen dada menunjukkan TBC aktif; 2 TBC paru BTA negatif, yaitu pemeriksaan dahak hasilnya masih meragukan.
Jumlah bakteri yang ditemukan pada waktu pemeriksaan belum memenuhi syarat positif. Foto rontgen dada menunjukkan hasil positif .
2.4.6. Cara Penularan dan Risiko Penularan 2.4.6.1. Cara Penularan
1. Sumber penularan adalah pasien TB BTA positif. 2.
Pada waktu batuk atau bersin, pasien menyebarkan bakteri ke udara dalam bentuk percikan dahak droplet nuclei. Sekali batuk dapat menghasilkan sekitar
3000 percikan dahak. 3.
Umumnya penularan terjadi dalam ruangan dimana percikan dahak berada dalam waktu yang lama. Ventilasi dapat mengurangi jumlah percikan, sementara sinar
matahari langsung dapat membunuh bakteri. Percikan dapat bertahan selama beberapa jam dalam keadaan yang gelap dan lembab.
Universitas Sumatera Utara
4. Daya penularan seorang pasien ditentukan oleh banyaknya bakteri yang
dikeluarkan dari parunya. Makin tinggi derajat kepositifan hasil pemeriksaan dahak, makin menular pasien tersebut.
5. Faktor yang memungkinkan seseorang terpajan bakteri TB ditentukan oleh
konsentrasi percikan dalam udara dan lamanya menghirup udara tersebut. 6.
Risiko tertular tergantung dari tingkat pajanan dengan percikan dahak. Pasien TB paru dengan BTA positif memberikan kemungkinan risiko penularan lebih besar
dari pasien TB paru dengan BTA negatif. 7.
Risiko penularan setiap tahunnya di tunjukkan dengan Annual Risk of Tuberculosis Infection ARTI yaitu proporsi penduduk yang berisiko terinfeksi
TB selama satu tahun. ARTI sebesar 1, berarti 10 sepuluh orang diantara 1000 penduduk terinfeksi setiap tahun.
8. ARTI di Indonesia bervariasi antara 1-3.
9. Infeksi TB dibuktikan dengan perubahan reaksi tuberkulin negatif menjadi positif.
10. Hanya sekitar 10 yang terinfeksi TB akan menjadi sakit TB
11. Dengan ARTI 1, diperkirakan diantara 100.000 penduduk rata-rata terjadi 1000
terinfeksi TB dan 10 diantaranya 100 orang akan menjadi sakit TB setiap tahun. Sekitar 50 diantaranya adalah pasien TB BTA positif.
12. Faktor yang mempengaruhi kemungkinan seseorang menjadi pasien TB adalah
daya tahan tubuh yang rendah, diantaranya infeksi HIVAIDS dan malnutrisi gizi buruk.
Universitas Sumatera Utara
13. HIV merupakan faktor risiko yang paling kuat bagi yang terinfeksi TB menjadi
sakit TB. Infeksi HIV mengakibatkan kerusakan luas sistem daya tahan tubuh seluler cellular immunity, sehingga jika terjadi infeksi penyerta oportunistic,
seperti tuberkulosis, maka yang bersangkutan akan menjadi sakit parah bahkan bisa mengakibatkan kematian.
2.4.6.2. Risiko Penularan
Bila jumlah orang terinfeksi HIV meningkat, maka jumlah pasien TB akan meningkat, dengan demikian penularan TB di masyarakat akan meningkat pula.
Pasien TB paru dengan BTA positif memberikan kemungkinan risiko penularan lebih besar dari pasien TB paru dengan BTA negatif. Seseorang dapat
terpapar dengan TB hanya dengan menghirup sejumlah kecil bakteri TB. Penderita TB dengan status TB BTA Basil Tahan Asam positif dapat menularkan sekurang-
kurangnya kepada 10-15 orang lain setiap tahunnya. Sepertiga dari populasi dunia sudah tertular dengan TB Depkes RI, 2008.
Infeksi TB dibuktikan dengan perubahan reaksi tuberkulin negative. menjadi positif. Faktor yang mempengaruhi kemungkinan seseorang menjadi pasien. TB
adalah daya tahan tubuh yang rendah, diantaranya infeksi HIVAIDS dan malnutrisi gizi buruk.
2.4.7. Gejala Klinis Pasien TB