Siklus ideal Otto TINJAUAN PUSTAKA

27 Catalytic converter ditempatkan dibelakang exhaust manifold atau diantara muffler dengan header. Karena catalytic converter cepat panas ketika mesin dinyalakan. Selain itu, sensor bisa segera bekerja untuk menginformasikan kebutuhan campuran bahan bakar yang tepat ke Engine Control Machine . Peranti catalytic converter baru bekerja efektif ketika kondisinya panas. Pipa buang adalah pipa baja yang mengalirkan gas sisa pembakaran dari exhaust manifold ke udara bebas. Konstruksinya dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu pipa bagian depan, tengah, dan belakang. Susunannya sengaja dibuat demikian untuk mempermudah saat penggantian catalytic converter atau muffler, tanpa perlu melepas keseluruhan konstruksi sistem pembuangan. Muffler berfungsi untuk mengurangi tekanan dan mendinginkan gas sisa pembakaran. Kalau gas ini langsung disalurkan ke udara tanpa muffler, gas akan mengembang dengan cepat diiringi dengan suara ledakan yang cukup keras.

2.4. Siklus ideal Otto

Agar dapat lebih mudah memahami diagram p – v motor bakar torak, maka dilakukan terlebih dahulu idealisasi. Proses yang terjadi sebenarnya berbeda dengan proses ideal. Beberapa idealisasi pada siklus ideal antara lain : a. Fluida kerja dalam silinder adalah udara, dianggap gas ideal dengan konstanta kalor yang konstan. b. Proses kompresi dan ekspansi berlangsung secara isentropik Universitas Sumatera Utara 28 c. Proses pembakaran dianggap sebagai proses pemanasan dalam d. Pada akhir proses ekspansi, yaitu pada saat torak mencapai TMB, fluida kerja didinginkan sehingga tekanan dan temperatur turun mencapai tekanan dan temperatur atmosfer. e. Tekanan fluida kerja didalam silinder selama langkah buang dan langkah isap adalah konstan dan sama dengan tekanan atmosfer. P 3 T 3 Q in 4 2 4 2 Q out 1 1 V s Gambar 2.11. Diagrham P – v dan T – s siklus Otto Proses siklus thermodinamikanya sebagai berikut : a. proses 0-1 Langkah Hisap : Menghisap udara pada tekanan konstan, katup masuk terbuka dan katup buang tertutup campuran bahan bakar udara mengalir ke dalam silinder melalui lubang katup masuk. P 0 = P 1 ………………………………………………… Lit.7 hal 74 Universitas Sumatera Utara 29 b. Proses 1 – 2 kompresi Isentropik : semua katup tertutup, campuran bahan bakar dan udara yang berada didalam silinder ditekan dan di mampatkan oleh torak yang bergerak ke TMA, akibatnya tekanan dan suhu dalam silinder naik menjadi P 2 dan T 2 . P 1 V 1 = m m RT 1 .............................................................. Lit.7 hal 78 V 1 = V d + V c = → T 2 = T 1 = → P 2 = P 1 W 1-2 = = V d + V c V c ………………………………………. Lit.7 hal 41 Dimana : P 1 = tekanan pada titik 1 kpa P 2 = tekanan pada titik 2 kpa T 2 = temperatur spesifik pada titik 1 K T 2 = temperatur spesifik pada titik 2 K V 1 = volume pada titik 1 m Universitas Sumatera Utara 30 V 2 = volume pada titik 2 m W 1-2 = kerja pada siklus 1-2 Kj m m = massa campuran gas ideal dalam silinder kg c = rasio kompresi k = c p c v = rasio kalor spesifik c. Proses 2-3 : proses penambahan kalor pada volume konstan Q 2-3 = Q m = m f Q HV n c = m m c v T 3 – T 2 ……………………. Lit.7 hal 75 = V 2 = V 3 T 3 = T maks dan P 3 = P maks Dimana : Cv = panas jenis gas pada volume konstan kJkg K P 3 = tekanan pada titik 3 kPa Q Hv = heating value kjkg Q in = kalor yang masuk T 3 = temperatur pada titik 3 K c = efesiensi pembakaran Universitas Sumatera Utara 31 d. Proses 3- 4 : Ekspansi Isentropik = = ………………………………… Lit.7 hal 76 = = Kerja ekspansi dari titik 3 ke titik 4 dari siklus otto juga merupakan proses isentropis, persamaannya ditunjukkan sebagai berikut : W 3-4 = `Dimana : P 4 = tekanan pada titik 4 kpa T 3 = temperatur pada titik 3 K T 4 = temperature pada titik 4 K W 3-4 = kerja kj V 3 = volume pada titik 3 m 3 V 4 = volume pada titik 4 m 3 e. Proses 4 -1 : Proses pembuangan kalor pada volume konstan Q 4-1 = Q out = m m c v T 1 – T 4 ……………………….... Lit.7 hal 76 Universitas Sumatera Utara 32 = = W nett = W 1 -2 + W 3-4 V 4 = V 1 th = dimana : Q out = kalor yang dibuang kJ T 4 = temperatur pada titik 4 K W nett = kerja netto kJ th = efisiensi thermal

2.5. Siklus Aktual