K D R T D I D ESA N O ELBAK I

a. K D R T D I D ESA N O ELBAK I

D esa N oelbaki adalah bagian dari Pem erintahan Kecam atan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang yang w ilayah adm inistratif seluas 17,7 Km ² dan didiam i oleh 2.224 KK dengan jum lah penduduk sebanyak 6.637 orang, dim ana yang berjenis kelam in perem puan sebanyak 2.823 orang dan yang berjenis kelam in laki-laki adalah 3814 orang.

D esa N oelbaki m erupakan desa yang m em iliki perpaduan seim bang antara desa m odern dan desa tradisional dengan kategori kem ajem ukan cukup tinggi. D ari segi agam a, terdapat 4.557 penduduknya yang beragam a Kristen Protestan, Katholik 2037 O rang, Islam 117 O rang dan yang beragam a H indu berjum lah 16 O rang. Jika dilihat dari etnis/suku, m aka penduduk D esa N oelbaki m ayoritasnya berasal dari suku/etnis

Secara geografis, D esa N oelbaki berbatasan sebelah utara dengan Teluk Kupang, sebelah selatan berbatasan dengan D esa O elnasi, sebelah barat berbatasan dengan D esa M ata Air, sebelah tim ur berbatasan dengan D esa Tanah M erah dan D esa O elpuah. D ari aspek topografi,

D esa N oelbaki berada pada dataran rendah dengan ketinggian 10m di atas perm ukaan laut dan suhu rata-rata berkisar antara 29oc - 35oc.

D i D esa N o elb aki, R u m ah Perem p u an m elaku kan advokasi/pendam pingan terhadap 5 (lim a) kasus KD RT. Ini tidak berarti sepanjang tahun 2009 dan tahun 2010 di D esa N oelbaki hanya terdapat

5 (lim a) kasus KD RT. Jenis kasus KD RT yang didam pingi adalah Penganiayaan sebanyak 4 (em pat) kasus dan Penelantaran 1 (satu) kasus.

Pada tahun 2009, Rum ah Perem puan m enangani 3 (tiga) kasus yang sem uanya adalah kasus penganiayaan. D i tahun 2010, ada 2 (dua) kasus KD RT yang ditangani oleh Rum ah Perem puan. Satu kasusnya adalah penelantaran dan satunya lagi m erupakan kasus penganiayaan. Keseluruhan kasus KD RT yang terjadi di desa N oelbaki disebabkan oleh m inim nya kom unikasi antar pasangan, m asalah ekonom i dan pihak ketiga (W IL). Tindakan kekerasan yang dilakukan oleh pelaku, berakibat pada korban m engalam i gangguan psikis seperti stress, cepat m arah dan korban kebanyakan m enyendiri dalam artian m enarik diri dari pergaulan dengan tetangga. Akibat lainnya adalah secara fisik korban m engalam i luka di pelipis, benjolan di bagian kepala, biru/lebam bekas pukulan pada punggung dan terdapat luka goresan pada lengan. Sedangkan akibat yang ditim bulkan dari Kekerasan Psikis adalah korban m engalam i stress sehingga cepat m arah. Untuk penelantaran, berdam pak anak-anak kesulitan ke sekolah karena ketiadaan uang transport.

BO X 1 K R O N O LO G I K ASU S

M EN G G APAI SEBU AH H AR APAN ”Persoalannya sepele, tapi karena tidak bisa m enahan em osi,

suam i saya m elem par sepotong kayu, dan m engenai lengan saya hingga berdarah“ 5 (lim a) tahun sudah m ereka m enikah dan m enjalani kehidupan rum ah

tangga dengan penuh kebahagiaan. W alaupun hanya bersandar pada hasil

Perkaw inan m ereka yang bahagia ini, m em ang bukan berarti tanpa cekcok, nam un nyaris tanpa kekerasan fisik sekalipun. Karena itu, apa yang dialam i sang istri ini m em buatnya shock, sakit hati dan terutam a sakit secara fisik.

Peristiw a ini beraw al, saat m usim panen ham pir tiba, sang istri dim inta suam inya untuk m enjaga saw ah agar padi tidak dim akan burung. Siang itu, setelah m akan siang, ibu m uda ini bersiap-siap untuk ke saw ah. D alam perjalanan m enuju saw ah, tiba-tiba ia m erasa m alas untuk ke saw ah. Yang ada dalam pikirannya w aktu itu adalah untuk apa siang-siang dan udara panas seperti ini ia harus ke saw ah, sem entara orang lain lagi istirahat di rum ah.

D alam kebim bangan, akhirnya ia m em utuskan untuk tidak ke saw ah dan m em ilih untuk m am pir ke rum ah tem an, yang kebetulan juga saat itu sem entara berada di rum ahnya. Senangnya hati ibu m uda ini karena bisa m enghabiskan w aktu siang itu bersam a tem an. Sem entara itu, di rum ah sang suam i hendak m enyusuli istrinya ke saw ah. Sesam painya di saw ah karena tidak bertem u dengan istrinya m aka ia m encari ke sekeliling kam pung, karena tak kunjung bertem u, ia m ulai gelisah. Kepada setiap orang yang ditem uinya ditanyakannya tentang keberadaan istrinya. N am un tak satupun yang m engetahui.

D i tengah kebingungannya, tiba-tiba datang seorang tetangga dari tem an istrinya, kepada orang tersebut sang suam i m enceritakan bahw a ia sedang m encari istrinya. O rang tersebut m engaku m elihat istri sang suam i di rum ah tetangganya.

Berbekal inform asi dari tetangga tersebut, m aka sang suam i pun bergegas m enuju rum ah yang di m aksud. Setibanya di sana, ia m endapati istrinya sedang asyik bercengkeram a dengan tem annya, saking asyiknya berbincang, sang istri tak m enyadari kalau suam inya sudah berdiri di dekat m ereka selam a 10 m enit.

Tak kuasa m enahan rasa jengkel, dengan kasar sang suam i m em bentak istrinya untuk segera kem bali ke saw ah. Karena takut, sang istri langsung bergegas ke saw ah. Tanpa berpam itan pada tuan rum ah, sang suam i pun segera m engikuti istrinya ke saw ah. Sesam painya di saw ah, sang istri langsung pam it untuk pulang dengan alasan m au m asak nasi dan air, serta m engurus anak sem ata w ayangnya.

D engan seijin suam inya, sang istri pun bersiap untuk pulang. Baru beberapa langkah m eninggalkan sang suam i, ia dilem par dengan m enggunakan sepotong kayu oleh suam inya dan m engenai tangannya. Tak disangka lem paran suam inya m em buat tangannya berdarah.

Spontan istrinya langsung berlari ke rum ah orang tuanya yang tak jauh dari tem pat tinggalnya. Sam pai di rum ah orang tuanya sang istri m elaporkan kejadian yang m enim pa dirinya. Setelah m endengar inform asi tersebut, orang tua sang istri langsung m elaporkan kejadian ini kepada tokoh agam a dan aparat desa setem pat. Sang suam i pun langsung di panggil oleh kepala desa, tokoh agam a, tokoh m asyarakat (tim gugus tugas) untuk m enyelesaikan persoalan rum ah tangganya secara baik-baik. D i hadapan tim gugus tugas m em ediasi pasangan suam i istri ini. T im gugus tugas juga m em beri m em beri nasehat/konseling seputar persoalan rum ah tangga. Akhirnya sang suam i m em inta m aaf kepada sang istri dan m ertuanya dan berjanji tak akan m engulangi perbuatannya lagi. Sang istri akhirnya m enerim a perm intaan m aaf sang suam i. Pertem uan pun diakhiri dengan doa bersam a.

K ronologi K asus K D R T Yang Terjadi D i D esa N oelbaki Ini, D i G ubah D alam Bentuk Cerpen

oleh Libby SinlaEloE

D engan Kelurahan M erdeka, barat dengan Kali Tuapukan, utara dengan

D esa O li'o, selatan dengan D esa O efafi.

D esa Tuapukan didiam i oleh 776 kepala keluarga dan m em iliki penduduk sebanyak 3.921 orang yang m ana jum lah penduduk perem puannya lebih banyak dari laki-laki dengan perencian penduduk perem puan sebanyak 2.028 orang sedangkan jum lah penduduk laki- laki hanya berjum lah 1.893 orang.

Penduduk yang m endiam i D esa Tuapukan, m ayoritasnya beragam a Khatolik dengan jum lah 2.027 orang, agam a Kristen Protestan sebanyak 1.889 orang dan yang beragam a Islam sebanyak 5 orang. Kebanyakan penduduk desa Tuapukan berasal dari Suku/Etnis Rote (w arga lokal) dan W arga Baru (w arga yang berasal dari eks Provinsi Tim ur-Tim or). Perincian jum lah penduduk D esa Tuapukan berdasarkan suku/etnis, sebagai berikut : (Lihat Tabel 5).

TABEL 5. PEN D U D U K D I TU APU KAN BER D ASAR KAN SU KU /ETN IS NO.

SU KU /ETN IS

TO TAL LAKI-LAKI PEREM PU AN