2 K R O N O LO G I K ASU S

BO X 2 K R O N O LO G I K ASU S

SEN YU M D I TEN G AH BAD AI "Saya sadar bahw a saya bukan perem puan sem purna untuk suam i saya,

tetapi sungguh saya tidak tahan m endengar kata-kata m akian yang dia tujukan kepada saya tanpa alasan, disaat suam i saya m abuk"

M ereka term asuk pasangan suam i istri bahagia. W alaupun dengan m asa pacaran yang singkat, kedua pasangan suam i istri ini cukup m em aham i satu dengan yang lainnya. Sebelum m ereka m enikah, sang suam i pernah berum ah tangga dan dari hasil pernikahan pertam anya itu, m em buahkan seorang seorang anak perem puan yang saat ini sudah beranjak rem aja.

H ingga usia pernikahan yang telah m em asuki tahun ketiga, pasangan suam i istri ini belum dikaruniai anak. N am un begitu, m ereka tetap hidup bahagia. Sayangnya, di tengah kebahagian pernikahan m ereka ini, ada satu kebiasaan jelek dari sang suam i yang belum juga hilang yakni kebiasaan

Kejadian ini m em buat sang istri traum a dan ketakutan jika suam inya dalam keadaan m abuk. Akhirnya sang istri hanya bisa m enangis dan m enangis saja. H ingga suatu sore, saat sang istri sedang m enunaikan tugasnya di dapur, tiba-tiba terdengar suara orang m asuk ke dalam rum ah. Karena tidak m erasa curiga, sang istripun m elanjutkan pekerjaannya di dapur. U sai bekerja di dapur sang istri m asuk ke ruang m akan, didapatinya dua piring kotor bekas m akan tergeletak di m eja m akan. Ternyata itu adalah piring bekas m akan sang suam i dan anaknya.

Keesokan harinya, sang istri m elakukan aktifitas seperti biasa layaknya ibu rum ah tangga, m em asak, m em bersihkan rum ah dan m enenun. D ari kegiatan m enenun ini, ia bisa m endapat sedikit penghasilan yang bisa m em bantu m em biayai kebutuhan rum ah tangganya. Sedangkan sang suam i bekerja di kebun. Saat sedang m enenun, datang anaknya m em baw a seekor ayam dan langsung m engikat ayam tersebut di dekatnya. Entah bagaim ana, tiba-tiba ayam tersebut m elom pat ke atas tenunan yang sedang dibuat sang istri sehingga m em buat tenunan tersebut sobek. Karena m erasa kesal, sang istri langsung m em arahi anaknya dan m em ukul ayam tersebut hingga patah kakinya.

Sorenya, seperti biasa saat suam i pulang dari kebun, ia m endapati kaki ayam dalam keadaan patah, tanpa bertanya kepada sang istri, ia langsung m enendang leher dan paha sang istri. Akibat tendangan tersebut, m em buat sang istri kesakitan dan tak m am pu berjalan. M erasa tidak tahan diperlakukan kasar seperti itu sang istri m elaporkan kejadian tersebut kepada salah seorang tokoh m asyarakat. Atas inisiatip tokoh m asyarakat tersebut, diundanglah beberapa orang (tokoh adat) untuk m em bicarakan persoalan ini.

Para tokoh m asyarakat dan tokoh adat ini akhirnya m em anggil sang suam i untuk m em bicarakan/m em ediasi m asalah yang dilaporkan istrinya. D ari pertem uan tersebut, akhirnya sang suam i m au m engakui kesalahannya. Selain itu juga proses perdam aian dengan ditandai m akan bersam a dan sebagai tanda perm intaan m aaf sang suam i m em beri selem bar kain sarung kepada sang istri.

Sebagai perem puan, sang istri m erasa senang, tapi bukan karena diberi selem bar kain dan m akan bersam a, tetapi karena m erasa dihargai. Apalagi sang suam i berjanji tak akan m engulanginya lagi. Akhirnya sang istri hanya dapat berharap sem oga sang suam i benar-benar sadar, sehingga m am pu m erubah perilakunya di kem udian hari.

K ronologi K asus K D R T Yang Terjadi D i D esa N oelbaki Ini,

D i G ubah D alam Bentuk Cerpen oleh Libby SinlaEloE