Kawasan I ndustri Lion, terletak di Kecamatan Campaka, Kabupaten Purwakarta.
10. Kawasan I ndustri Lion, terletak di Kecamatan Campaka, Kabupaten Purwakarta.
Bagian Ketiga WP Ciayumajakuning Pasal 56
(1) Sektor unggulan yang dapat dikembangkan di WP Ciayumajakuning meliputi agribisnis, agroindustri, perikanan, pertambangan dan pariwisata.
(2) Fokus pengembangan WP Ciayumajakuning, meliputi :
a. Kota Cirebon, diarahkan sebagai kota inti dari PKN dengan sarana dan prasarana yang terintegrasi dengan wilayah pengaruhnya ( hinterland), serta menjadi simpul utama pelayanan jasa dan perdagangan, dan industri di Daerah bagian timur, serta untuk kegiatan wisata budaya dan religi; a. Kota Cirebon, diarahkan sebagai kota inti dari PKN dengan sarana dan prasarana yang terintegrasi dengan wilayah pengaruhnya ( hinterland), serta menjadi simpul utama pelayanan jasa dan perdagangan, dan industri di Daerah bagian timur, serta untuk kegiatan wisata budaya dan religi;
c. Kabupaten I ndramayu, diarahkan menjadi PKW dengan sarana dan prasarana yang terintegrasi, serta diarahkan untuk kegiatan utama pertanian lahan basah berkelanjutan, bisnis perikanan dan kelautan, industri, pertambangan terutama minyak, gas, agribisnis dan agroindustri;
d. Kabupaten Majalengka, diarahkan menjadi lokasi Bandara
I nternasional Jawa Barat dan Aerocity di Kertajati, daerah konservasi utama Taman Nasional Gunung Ciremai, serta untuk kegiatan agrobisnis dan industri bahan bangunan, dan pertambangan mineral serta pengembangan sarana dan prasarana yang terintegrasi di PKW Kadipaten;
e. Kabupaten Kuningan, diarahkan sebagai PKL, dengan sarana dan prasarana pendukung, serta diarahkan untuk menampung kegiatan sektor pertanian, wisata alam, agroindustri, dan daerah konservasi utama Taman Nasional Gunung Ciremai, termasuk perlindungan sumber air; dan
f. Kabupaten Sumedang, diarahkan sebagai PKL, dengan sarana dan prasarana, untuk kegiatan utama agribisnis dan industri, serta kegiatan pertambangan mineral.
(3) Rencana pengembangan infrastruktur WP Ciayumajakuning, terdiri atas:
a. Pengembangan infrastruktur jalan, meliputi:
1. Pembangunan jalan tol Kanci-Pejagan di Kota Cirebon;
2. Pembangunan jalan lingkar selatan di Kota Cirebon dan jalan lingkar Kadipaten di Kabupaten Majalengka; dan
3. Peningkatan kapasitas dan kondisi ruas jalan strategis.
b. Pengembangan infrastruktur perhubungan, meliputi :
1. Pembangunan Bandara I nternasional Jawa Barat (BI JB), terletak di Kertajati Kabupaten Majalengka sebagai Pusat Persebaran Sekunder;
2. Optimalisasi fungsi Bandara Cakrabuwana (Penggung), terletak di Kota Cirebon sebagai Pusat Persebaran Tersier;
3. Penyediaan Terminal Tipe A di Kota Cirebon, serta Terminal Tipe B di Kabupaten Kuningan dan Kabupaten I ndramayu;
4. Peningkatan kapasitas dan fungsi Pelabuhan
I nternasional Arjuna di Kota Cirebon;
5. Pengembangan sistem angkutan umum massal di PKN Cirebon;
6. Pembangunan dan peningkatan sistem jaringan jalur KA lintas utara-selatan yang menghubungkan Kota
I ndramayu –Jatibarang;
7. Pembangunan dan peningkatan sistem jaringan jalur KA lintas utara-selatan yang menghubungkan Kota Kadipaten-Cirebon;
8. Reaktivasi jalur KA Antar Kota Cirebon-Kadipaten- Kertajati;
9. Peningkatan keandalan sistem jaringan jalur KA lintas utara yang menghubungkan kota-kota Cikampek- Jatibarang-Cirebon; dan
10. Peningkatan prasarana lalulintas dan angkutan jalan.
c. Pengembangan infrastruktur sumberdaya air, meliputi:
1. Pembangunan Waduk Cipasang, Kadumanik, Cipanas, dan Cipanas Saat di Kabupaten Sumedang, dan Waduk Lapangan Cinunjang di Kabupaten Kuningan;
2. Revitalisasi dan optimalisasi waduk dan danau/ situ;
3. Pengembangan infrastruktur pengendali banjir;
4. Pembangunan Daerah I rigasi Rengrang di Kabupaten Sumedang; dan
5. Peningkatan kondisi jaringan irigasi.
d. Pengembangan infrastruktur energi, meliputi :
1. Pengembangan PLTA Waduk Jatigede di Kabupaten Sumedang;
2. Pengembangan PLTU di Kabupaten I ndramayu dan Kabupaten Cirebon;
3. Pengembangan Sumber Energi Panas Bumi Tampomas di Kabupaten Sumedang, dan Sangkan Hurip Gunung Ciremai di Kabupaten Kuningan, serta Gunung Kromong di Kabupaten Cirebon;
4. Pengembangan jaringan pipa gas regional dan gas kota;
5. Pengembangan pemanfaatan energi terbarukan berupa energi air skala kecil, energi surya, energi angin dan bio-energi;
6. Pengembangan pemanfaatan batubara untuk industri dan pembangkit listrik di Kabupaten I ndramayu dan Kabupaten Cirebon; dan
7. Pengembangan Desa mandiri energi.
e. Pengembangan infrastruktur telekomunikasi perdesaan.
f. Pengembangan infrastruktur permukiman, terdiri atas:
1. Rencana permukiman perkotaan, meliputi:
a) Pengembangan hunian vertikal di Kota Cirebon;
b) Pengembangan kawasan siap bangun/ lingkungan siap bangun; b) Pengembangan kawasan siap bangun/ lingkungan siap bangun;
d) Peningkatan sistem pengelolaan air limbah;
e) Penataan jaringan drainase perkotaan;
f) Pembangunan tempat pengelolaan sampah regional di Kabupaten Cirebon;
g) Pembangunan kawasan permukiman di Kertajati Aerocity Kabupaten Majalengka;
h) Penataan permukiman kumuh;
i) Pembangunan kawasan olahraga terpadu di PKN dan PKW dan sarana olahraga di PKL;
j) Pembangunan Rumah Sakit Tipe A di PKN, Rumah Sakit Tipe B di PKW dan Rumah Sakit Tipe C di PKL;
k) Pembangunan pusat kebudayaan di PKN dan PKW; dan
l) Pembangunan dan pengembangan Pasar I nduk Beras Regional di Kabupaten I ndramayu dan Pasar
I nduk Regional di Kabupaten Cirebon.
2. Rencana permukiman perdesaan, meliputi:
a) Peningkatan infrastruktur dasar permukiman di desa tertinggal, desa terpencil, desa perbatasan dengan Provinsi Jawa Tengah, permukiman kumuh nelayan, dan kawasan rawan bencana;
b) Penataan kawasan permukiman perdesaan dengan prinsip konservasi dan pengelolaan bencana;
c) Pembangunan sarana olahraga dan pusat kegiatan belajar; dan
d) Pembangunan Puskesmas.
g. Pengembangan Kawasan I ndustri Kertajati Aerocity di Kabupaten Majalengka.
Bagian Keempat WP Priangan Timur-Pangandaran Pasal 57
(1) Sektor unggulan yang dapat dikembangkan di WP Priangan Timur-Pangandaran meliputi pertanian, perkebunan, perikanan tangkap, pariwisata, industri pengolahan, industri kerajinan dan pertambangan mineral.
(2) Fokus pengembangan WP Priangan Timur-Pangandaran, meliputi :
a. Kota Tasikmalaya, diarahkan sebagai bagian dari PKW dengan sarana dan prasarana yang terintegrasi, serta pusat pengembangan industri kerajinan, perdagangan dan jasa; a. Kota Tasikmalaya, diarahkan sebagai bagian dari PKW dengan sarana dan prasarana yang terintegrasi, serta pusat pengembangan industri kerajinan, perdagangan dan jasa;
c. Kabupaten Garut, diarahkan untuk kegiatan dan industri pengolahan pertanian, perkebunan, kehutanan, peternakan, perikanan, wisata alam dan minat khusus, serta kegiatan pertambangan mineral logam dan non- logam serta pengembangan sarana dan prasarana yang terintegrasi, serta kegiatan wisata minat khusus di PKWp Rancabuaya;
d. Kabupaten Ciamis, diarahkan untuk kegiatan dan industri pengolahan pertanian, perkebunan, kehutanan, peternakan, perikanan, wisata pantai, serta kegiatan pertambangan mineral non-logam serta penyediaan sarana dan prasarana PKW Pangandaran yang terintegrasi serta pengembangan PKNp Pangandaran sebagai daerah tujuan wisata nasional dan internasional;
e. Kota Banjar, diarahkan sebagai PKWp dengan sarana dan prasarana perkotaan yang terintegrasi, kegiatan perdagangan, jasa, dan sebagai pintu gerbang Daerah berbatasan dengan Provinsi Jawa Tengah.
(3) Rencana pengembangan infrastruktur wilayah di WP Priangan Timur-Pangandaran, terdiri atas:
a. Pengembangan infrastruktur jalan mencakup peningkatan kapasitas dan kondisi ruas jalan strategis;
b. Pengembangan infrastruktur perhubungan, meliputi: