Efek Terhadap Kelenjar Susu Proses Laktasi Efek Terhadap Testis

thyroid trachea larynx • Thyroxine T 4 • Triiodothyronine T 3 Both control metabolic rate and cellular oxidation • Calcitonin from parafolicular cells- lowers blood CA ++ levels and causes CA ++ reabsorption in bone Thyroid gland selectively uptakes iodine to produce T 3 T 4 • Tiroid merupakan kelenjar yang berbentuk cuping kembar dan di antara keduanya dapat daerah yang menggenting. Kelenjar ini terdapat di bawah jakun di depan trakea. • Kelenjar tiroid menghasilkan hormon tiroksin yang mempengaruhi metabolisme sel tubuh dan pengaturan suhu tubuh. • Tiroksin mengandung banyak iodium. Kekurangan iodium dalam makanan dalam waktu panjang mengakibatkan pembesaran kelenjar gondok karena kelenjar ini harus bekerja keras untuk membentuk tiroksin. P.Liben - Faal - Unair • Kekurangan tiroksin menurunkan kecepatan metabolisme sehingga pertumbuhan lambat dan kecerdasan menurun. Bila ini terjadi pada anak- anak mengakibatkan kretinisme, yaitu kelainan fsik dan mental yang menyebabkan anak tumbuh kerdil dan idiot. Kekurangan iodium yang masih ringan dapat diperbaiki dengan menambahkan garam iodium di dalam makanan. • Produksi tiroksin yang berlebihan menyebabkan penyakit eksoftalmik tiroid Morbus Basedowi dengan gejala : kecepatan metabolisme meningkat, denyut nadi bertambah, gelisah, gugup, dan merasa demam. Gejala lain yang nampak adalah bola mata menonjol keluar eksoftalmus dan kelenjar tiroid membesar. P.Liben - Faal - Unair - Hyperthyroidism Grave’s, Goiter - Hypothyroidism Cretinism, Myxedima Thyroid Disorders Lack of iodine in diet hyposecretion of T3 T4 hyposecretion of T3 T4 Cretinism Cretinism hyposecretion of T3 T4 myxedema After thyroid treatment Exophthalmos- hyperthyroidism PTH release: 1 stimulates osteoclasts 2 enhances reabsorption of Ca ++ by kidneys 3 increases absorption of Ca ++ by intestinal mucosal cells Hyperparathyroidism- too much Ca ++ drawn out of bone; could be due to tumor Hypoparathyroidism- most often follow parathyroid gland trauma or after removal of thyroid--- tetany, muscle twitches, convulsions; if untreatedrespiratory paralysis and death • Paratiroid menempel pada kelenjar tiroid. Kelenjar ini menghasilkan parathormon yang berfungsi mengatur kandungan fosfor dan kalsium dalam darah. • Kekurangan hormon ini menyebabkan tetani dengan gejala: kadar kapur dalam darah menurun, kejang di tangan dan kaki, jari-jari tangan membengkok ke arah pangkal, gelisah, sukar tidur, dan kesemutan. P.Liben - Faal - Unair • Tumor paratiroid menyebabkan kadar parathormon terlalu banyak di dalam darah. Hal ini mengakibatkan terambilnya fosfor dan kalsium dalam tulang, sehingga urin banyak mengandung kapur dan fosfor. Pada orang yang terserang penyakit ini tulang mudah sekali patah. Penyakit ini disebut von Recklinghousen. P.Liben - Faal - Unair TYROID STIMULATING HORMONETSH Hipothalamus TSH-RH HipofisisAnterior suhu dingin TSH Kebutuhan Energi  Kelenjar Tyroid Energi Terpenuhi Thyroxin Kecepatan Metabolisme   ADRENOCORTICOTROPIC HORMONEACTH Hipotalamus ACTH-RH Hipofisis Anteror ACTH Cortex Adrenal Stressor individual Kortikosteroid Anti stress LUTEINIZING HORMONELH Hipotalamus FSH-RH, LH-RH Hipofisis Anterior FSH, LH Testis Spermatogenesis Ovarium Pertumbuhan follicle • Berfungsi sebagai kelenjar endokrin yang menghasilkan hormon insulin utk mengatur konsentrasi glukosa dalam darah. • Kelebihan glukosa akan dibawa ke sel hati dan selanjutnya akan dirombak menjadi glikogen untuk disimpan. • Kekurangan hormon ini akan menyebabkan penyakit diabetes. • Selain menghasilkan insulin, pankreas juga menghasilkan hormon glukagon yang bekerja antagonis dengan hormon insulin. • Regulates glucose uptake by cells • Controlled via negative feedback: insulin glucagon • Blood sugar level: 90 mgmL • Produced by the  cells of the Islets of Langerhan • Catalyze oxidation of glucose for ATP production • Lowers blood glucose levels by promoting transport of glucose into cells. • Stimulates glucose uptake by the liver and muscle cells. • Stimulates glycogen synthesis in the liver and muscle cells. • Also stimulates amino acid uptake and protein synthesis of muscle tissue • Produced by the  cells of the Islets of Langerhans • Stimulates change of glycogen to glucose in the liver. • Synthesis of glucose from lactic acid and non carbohydrate molecules such as fatty acids and amino acids • Causes  in blood glucose concentration hypoglycemic- low blood sugar; deficient in glucagon Type I Diabetes hyposecretion of insulin insulin dependant juvenile onset Type II Diabetes late onset adult insensitivity of cells to insulin manage by exercise diet adrenal cortex adrenal medulla Anak Ginjal • Kelenjar ini berbentuk bola, menempel pada bagian atas ginjal. Pada setiap ginjal terdapat satu kelenjar suprarenal dan dibagi atas dua bagian, yaitu bagian luar korteks dan bagian tengah medula. • Kerusakan pada bagian korteks mengakibatkan penyakit Addisondengan gejala sebagai berikut: timbul kelelahan, nafsu makan berkurang, mual, muntah – muntah, terasa sakit di dalam tubuh. Dalam keadaan ketakutan atau dalam keadaan bahaya, produksi adrenalin meningkat sehingga denyut jantung meningkat dan memompa darah lebih banyak. Gejala lainnya adalah melebarnya saluran bronkiolus, melebarnya pupil mata, kelopak mata terbuka lebar, dan diikuti dengan rambut berdiri. P.Liben - Faal - Unair • Kerusakan pada bagian korteks mengakibatkan penyakit Addison dengan gejala : timbul kelelahan, nafsu makan berkurang, mual, muntah – muntah, terasa sakit di dalam tubuh. • Dalam keadaan ketakutan atau keadaan bahaya, produksi adrenalin meningkat sehingga denyut jantung meningkat dan memompa darah lebih banyak. Gejala lainnya adalah melebarnya saluran bronkiolus, melebarnya pupil mata, kelopak mata terbuka lebar, dan diikuti dengan rambut berdiri. P.Liben - Faal - Unair Hormones of the Adrenal Medulla • Adrenalin epinephrine: converts glycogen to glucose in liver • Noradrenalin norepinephrine: increases blood pressure sympathetic nervous system • Corticosteroids: glucose levels Cortex Glucocorticoids- cortisol 1. Decrease protein synthesis 2. Increase release and use of fatty acids 3. Stimulates the liver to produce glucose from non carb’s Mineralcorticoids- aldosterone 1. Stimulates cells in kidney to reabsorb Na+ from filtrate 2. Increases water reabsorption in kidneys 3. Increases blood pressure Sex Steroids- small amts androgens 1. Onset of puberty 2. Sex drive Syndrome Hypersecretion of cortisone; may be caused by an ACTH releasing tumor in pituitary Symptoms: trunkal obesity and moon face, emotional instability Treatment: removal of adrenal gland and hormone replacement Disease Hyposecretion of glucocorticoids and mineral corticoids; Symptoms- wt loss, fatigue, dizziness, changes in mood and personality, low levels of plasma glucose and Na+ levels, high levels of K+ Treatment- corticosteroid replacement therapy ADRENALSUPRARENAL

1. Medula Adrenal

Rangsangan simpatis  Epinephrin Nor Epinephrin

2. Cortex Adrenal

  Zona Glomerulosa  Mineralocorticoid  Zona Fasiculata Glucocorticoid dan Androgen  Zona Reticulosa Musculinizing Effect Progesteron Estrogen dalam jumlah kecil EFEK : 1. Di Ginjal : Ion Exchange Aldosteron Reabsorbsi Na Reabsobsi Hipernatremia Reabsorbsi Sekresi Sekresi Air  Anion Cl - H +  K +  Polidipsia Alkalosis Hipokalemia Vol. Ekstraseluler  Paralis Vol. Darah Tekanan Darah  DIURESIS Aldosteron   Absorbsi Na  menahan air  Diare Aldosteron   Ion K ekstraseluler   Ion Na   Angiotensinogen II  Aldosteron  ACTH  Permissive Effect DESOXYCORTICOSTERONE = Anti Stres EFEK :

1. Metabolisme Karbohidrat

 Mobilisasi asam amino dari jaringan ekstrahepatik otot  Asam amino di dalam plasma   Transpor aa ke sel hati   Glukoneogenesis   Penggunaan glukosa oleh sel   Glukosa darah  ADRENAL DIABETES

2. Metabolisme Protein

 Sintesis protein   Katabolisme protein   Asam amino dalam darah    Transpor asam amino ke sel hati   penyimpanan  protein dalam sel  KECUALI dalam sel hati  3. Metabolisme Lemak   Mobilisasi lemak   Asam lemak dalam plasma    Energi   Perlu GH dan ACTH  4.Lain-Lain Stres  ACTH   Cortisol Anti Inflamasi Anti Alergi CIRCADIAN RHYTHM ACTH-RH, ACTH, CORTISOL 1. Pagi hari  Tinggi 2. Soremalam hari  Rendah

1. Hypoadrenalism ADDISON’S DISEASE

 Kegagalan pada Adrenal Cortex  Aldosteron   Reabsorbsi Na   Na Ekstraseluler   Volume darah   SHOCK  Cortisol   Gluconeogenesis   Energi    Stres  Kematian

2. Hyper Adrenalism CUSHING DISEASE

  Hiper sekresi adrenal  Cortisol   Androgen   Musculinizing effect  dan Acne  Mobilisasi lemak   BUFFALO TORSO  Steroid   Muka Oedema  MOON FACE  Katabolisme protein  Jaringan protein   Lemah  OSTEOPOROSIS  Glukosa darah  ADRENAL DIABETES • Tanpa insulin  ¼ dari normal • Dengan insulin  5 kali dari normal • Insulin efektif di OTOT SKELET dan JARINGAN ADIPOSA • Insulin tidak mempercepat transport glukosa di : 1. Sel otak 2. Sel darah merah 3. Mukosa usus Simple Diffusion 4. Epitel tubuli ginjal Otak Retina konsentrsi glukosa tdk boleh rendah Germinal epithelium 3. Bila konsentrasi glukosa tinggi : Tekanan osmotik ekstraseluler   Air keluar sel  DEHIDRASI Glukosa pada tubuli ginjal   1. Glukosa terbuang di urin 2. Osmotic diuretic  cairan banyak yg hilang Konsentrasi Glukosa Darah Normal : • Puasa : 80-90 mg • 1 jam post prandial : 120-140 mg • 2 jam post prandial : 120 mg Terdiri atas : 1. ACCINI : sekresi enzim pencernaan 2. PULAU LANGERHANS SEL ALFA : sekresi glukagon SEL BETA : sekresi insulin SEL DELTA : sekresi somatostatin SEL F TRANSPORT GLUKOSA : Fasilitated diffusion G + C C G GC GC Insulin • Tanpa insulin  ¼ dari normal • Dengan insulin  5 kali dari normal • Insulin efektif di OTOT SKELET dan JARINGAN ADIPOSA • Insulin tidak mempercepat transport glukosa di : 1. Sel otak 2. Sel darah merah 3. Mukosa usus Simple Diffusion 4. Epitel tubuli ginjal Otak Retina konsentrsi glukosa tdk boleh rendah Germinal epithelium 3. Bila konsentrasi glukosa tinggi : Tekanan osmotik ekstraseluler   Air keluar sel  DEHIDRASI Glukosa pada tubuli ginjal   1. Glukosa terbuang di urin 2. Osmotic diuretic  cairan banyak yg hilang Konsentrasi Glukosa Darah Normal : • Puasa : 80-90 mg • 1 jam post prandial : 120-140 mg • 2 jam post prandial : 120 mg