ENDOKRINOLOGI
(2)
(3)
(4)
KELENJAR
:
Berdasarkan
ada/tidaknya saluran keluar
:
1. Kelenjar eksokrin: (+) saluran
2.
Kelenjar endokrin
: (-) saluran
Kelenjar buntu
Hormon
REGULASI FUNGSI-FUNGSI TUBUH
:
1. Sistem saraf
2. Sistem hormonal
ENDOKRINOLOGI
:
Ilmu yang mempelajari fungsi kelenjar buntu
(5)
Dilihat dari fungsinya, produksi kelenjar ada 2
macam, berupa :
•
sekreta
: dimanfaatkan tubuh, contoh :
enzim, hormon.
•
ekskreta : dibuang oleh tubuh, contoh :
(6)
•
Sistem endokrin adalah sistem kontrol
kelenjar tanpa saluran yang menghasilkan
hormon yang tersirkulasi di tubuh melalui
aliran darah untuk mempengaruhi
organ-organ lain.
(7)
Fig. 45-10
Major endocrine glands:
Adrenal glands Hypothalamus Pineal gland Pituitary gland Thyroid gland Parathyroid glands Pancreas Kidney Ovaries Testes Organs containing endocrine cells: Thymus Heart Liver Stomach Kidney Small intestine
(8)
HORMON adalah suatu bahan kimia
yang disekresi oleh satu atau
sekelompok sel ke dalam cairan tubuh
yang menyebabkan timbulnya efek
fisiologis pada sel lain dari tubuh yang
mempunyai reseptor untuk bahan tsb.
Sekelompok sel Suatu Bahan Sekelompok sel lain
(9)
•
Homeostasis
• Growth and
Development
• Reproduction
• Energy Metabolism
• Behavior
(10)
FUNGSI HORMON:
Mengontrol tingkat aktivitas dari jar. target dengan
jalan:
* Mengubah reaksi kimia dalam sel.
* Mengubah permeabilitas membran sel terhadap
bahan yang spesifk.
(11)
(12)
SUSUNAN KIMIA HORMON:
1. Hormon steroid
(Rumus bangun mirip cholesterol)
* Cortex adrenal : Cortisol, Aldosteron, Hormon seks.
* Ovarium
: Estrogen, Progesteron
* Testis
: Testosteron
2. Derivat a.a. Tyrosine
:
* Hormon tiroid : Thyroxine, Triiodothyronine
* Medulla adrenal
: Epinephrine,
Nor-epinephrine.
(13)
MEKANISME KERJA HORMON:
1. Melalui reseptor pada membran sel : Hormon
pada umumnya (Peptida/protein)
2. Melalui reseptor pada intraseluler : Hormon
steroid & Derivat a.a. tyrosine
(14)
MEKANISME I ( Reseptor pd membran sel) :
1
stMessenger
Hormon
2
ndMessenger
(15)
P.Liben - Faal - Unair
ATP (Adenosin trifosfat)
Adenylcyclase
Cyclic-AMP (Aktif)
Fosfodiesterase
5-AMP (Non-Aktif)
( - ) Caffeine
Second messenger lain:
* Calmodulin
* Inositol triphosphate,
diacylglycerol
(16)
(17)
(18)
PENGUKURAN KONSENTRASI HORMON:
Karena konsentrasinya yang kecil, dipakai metode
khusus.
1. Bioassay
Bandingkan hasilnya:
* Hormon murni yang diketahui konsentrasinya
* Plasma/ekstrak yang akan dicari konsentrasinya
2. Radio immuno assay (RIA)
(19)
REGULASI HORMON
Hipofsis
(20)
• Faktor regulasi adalah senyawa kimia yang mengontrol
produksi sejumlah hormon yang memiliki fungsi penting bagi tubuh.
• Senyawa tersebut dikirim ke lobus anterior kelenjar pituitari oleh hipotalamus.
• Terdapat 2 faktor regulasi,
– faktor pelepas (releasing factor ) yang menyebabkan kelenjar pituitari
mensekresikan hormon tertentu
– faktor penghambat (inhibiting factor ) yang dapat menghentikan
sekresi hormon tersebut.
• contoh adalah FSHRF (faktor pelepas FSH) dan LHRF (faktor pelepas LH) yang menyebabkan dilepaskannya hormon FSH dan LH.
(21)
Hormon Antagonistik
•
Hormon antagonistik merupakan hormon
yang menyebabkan efek yang berlawanan.
–
Contoh, glukagon dan insulin. Saat kadar gula
darah sangat turun, pancreas akan memproduksi
glukagon untuk meningkatkannya lagi. Kadar
glukosa yang tinggi menyebabkan pankreas
memproduksi insulin untuk menurunkan kadar
glukosa tersebut.
(22)
pineal gland
hypothalamus
(23)
HIPOFISIS
(24)
•
Hormon bertindak sebagai “pembawa pesan”
dan dibawa oleh aliran darah ke berbagai sel
dalam tubuh, yang selanjutnya akan
menerjemahkan “pesan” tersebut menjadi
suatu tindakan.
(25)
•
Dalam tubuh manusia ada tujuh kelenjar
endokrin yang penting, yaitu hipofsis, tiroid,
paratiroid, kelenjar adrenalin (anak ginjal),
pankreas, ovarium, dan testis.
(26)
(27)
Kel. Pituitaria = Hipofsis
(28)
Hipofsis Posterior Hipofsis Anterior
(29)
• Kelenjar ini terletak pada dasar otak besar dan
menghasilkan bermacam- macam hormon yang mengatur kegiatan kelenjar lainnya. Oleh karena itu kelenjar hipofsis disebut master gland ( kelenjar induk / kelenjar ibu).
Kelenjar hipofsis dibagi menjadi tiga bagian, yaitu :
• Hipofsis bagian anterior
• Hipofsis bagian tengah , Menghasilkan hormon perangsang
melanosit atau Melanosit Stimulating Hormon MSH).
Apabila hormon ini banyak dihasilkan maka menyebabkan kulit menjadi hitam.
• Hipofsis bagian posterior
(30)
Kelenjar hipofsis dibagi menjadi tiga bagian :
•
Hipofsis bagian anterior
•
Hipofsis bagian tengah , Menghasilkan
hormon perangsang melanosit atau Melanosit
Stimulating Hormon MSH). Apabila hormon ini
banyak dihasilkan maka menyebabkan kulit
menjadi hitam.
•
Hipofsis bagian posterior
P.Liben - Faal - Unair(31)
Hipotalamus
Hipofisis
Hipofisis PosteriorPars Intermedia
(32)
P.Liben - Faal - Unair
HIPOTALAMUS
Sekresi Hormon Sekresi :
•Releasing Hormone (RH) •Inhibitory Hrmone (IH)
Melalui Saraf :
Tr. Hypothalamico-HypophysealisMelalui pembuluh darah :Hypothalamic-Hypophyseal Portal vessels
HIPOFISIS POSTERIOR HIPOFISIS ANTERIOR
Simpan Hormon
•ADH
•Oxytocin
Produksi Hormon
•GH •ACTH •TSH
•Prolactin
(33)
Hipotalamus menghasilkan:
* Releasing hormone (RH) Rangsang HA
* Inhibitory hormone (IH) Hambat HA
Jadi ada RH dan IH yang spesifk untuk
masing-masing hormon, misalnya:
(34)
SEKRESI HORMON
a. Hipofisis Posterior
1. Antidiuretic Hormone (ADH) 2. Oxcytocin
b. Hipofisis Anterior
1. Growth Hormone (GH)
2. Adrenocorticotropic Hormone (ACTH, Adrenocorticotropin) 3. Tyroid Stimulating Hormone (TSH, Thyrotropin)
4. Prolactin (LTH = Luteotropic Hormone) 5. Follicle Stimulating Hormone (FSH)
(35)
c. Pars Intermedia
Melanocyte Stimulating Hormone (MSH)
Pada Ikan, Reptil dan Amfibi Manusia Tidak ada MSH
(36)
P.Liben - Faal - Unair
•Umumnya:
Negative
feedback
mechanism.
•
Ada positive
feedback mechanism.
•Bila target gland hormone
↑
tropic
hormone
↓
•Pada orang tua fungsi target gland
sudah
↓
tropic hormone biasanya
↑
Pada hipotalamus:
* Suproptic nuclei
ADH
* Paraventricular nulei
(37)
Contoh :
Hipotalamus Hipotalamus
Hipofisis Anterior Hipofisis Anterior
Gonad (testis & Ovarium) Kelenjar Tiroid
Hormon Seks Hormon Tiroid
FSH-RH/LH-RH = GnRH
FSH/LH = Gn
TSH-RH = TRH
(38)
MEKANISME UMPAN BALIK
(FEEDBACK MECHANISM)
Hipotalamus
Hipofisis Anterior
Target Gland
Target Gland Hormone Tropic hormone
Releasing hormone Inhibitory hormone
( - ) ( - )
(39)
HIPOFISIS POSTERIOR
Pada
hipotalamus:
* Suproptic nuclei
ADH
* Paraventricular
nulei
Oxytocin
(40)
ANTIDIURETIC HORMONE (ADH, VASOPRESIN)
a. Sekresi : Hipotalamus
Hipofisis Posterior Tempat Penyimpanan
b. Efek :
Menurunkan Volume Urine
ADH Menghemat Air dan Mengatur Tekanan Osmotik Cairan
Tubuh
ADH pada Konsentasi Sedang dan Tinggi Mempunyai
(41)
Cairan Ekstrasel Hipertonik Air Keluar dari Supraoptic Nuclei
(OSMORECEPTOR) Menkerut & Terangsang Merangsang Hipofisis Posterior
Sekresi ADH
Meningkatkan Permiabilitas Distal Tubule, Collecting Tubule dan Collecting Ductus terhadap Air
Reabsorbsi Air
(42)
Tekanan Darah Rendah (Perdarahan)
Tekanan Atrium Rendah Baroreceptor - Sinus Caroticus Stretch Receptor - Aorta
Di Atrium Relaksasi - Sekitar Pulmonal
Sekresi ADH
Vasokontriksi Tekanan Darah
(43)
Faktor Perangsang Dan Penghambat Sekresi ADH :
Trauma
Rasa Sakit
Cemas ADH
Obat ( Morphin, Nicotine, Tranquilizer)
Alkohol ADH
Alkohol
Sekresi ADH Dilatasi Afferen Arteriol
GFR (glomerulo filtration rate)
Diuresis
(44)
OXYTOCIN
FUNGSI : 1. Pengeluaran ASI (Milk Ejection = Milk Letdown)
2. Kontraksi Uterus * Partus
* Fertilisasi Ovum Alveoli Kelenjar Mamae Myoepithelial
Kontraksi
(45)
RANGSANGAN/HISAPAN BAYI PADA PAPILA/AEROLA MAMAE
Medula Spinalis
HIPOTHALAMUS Emosi
Hipofisis Posterior Hipofisis Anterior
Oxytocin Prolaktin Produksi ASI
Myooepithelial Cells GnRH
Kontraksi
MILK EJECTION FSH & LH
0,5-1 menit setelah rangsangan OVULASI
1,5 l/hari
(46)
GRAVIDITAS
Uterus : Receptor Oxytocin Lebih Peka Akhir Gravit : Sekresi Oxytocin
Rangsangan/Iritasi/Stretching pada Cervic Uteri, Uterus
dan Vagina Oxytocin PARTUS LANCAR
(47)
RANGSANGAN/IRITASI/STRETCHING (CERVIC UTERI, UTERUS, VAGINA)
Medula Spinalis
Hipotalamus Emosi
Hipofisis Posterior
Oxytosin
PARTUS POMPA HISAP 1. Bayi
2. Placenta SPERMATOZOA LEBIH
3. Stop Bleeding CEPAT SAMPAI DI TUBAFALLOPII
(48)
GROWTH HORMONE (GH) NAMA LAIN = Somatotropic Hormone
= Somatotropin DISEKRESI :
Anterior pituitary sel somatotropes/sel acidophil 30-40 %
STRUKTUR :
GH : Polypeptida, 191 asam amino
IGF-I : Polypeptida, 70 asam amino
FUNGSI : Merangsang pertumbuhan seluruh jaringan tubuh Jumlah Sel = Hiperplasia
(49)
Pada awal pertumbuhan : Seluruh organ tubuh
Dewasa : * Setelah epiphise menutup
Tulang berhenti tumbuh
* Soft tissues terus tumbuh
HORMON YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN :
1. Growth hormone/Hormon pertumbuhan
2. Hormon tiroid Thyroxin
3. Hormon sex Androgen : Testosteron Estrogen 4. Insulin
5. Glukokortikoid Kortisol Genetik dan Gizi
(50)
PERIODE PERTUMBUHAN CEPAT :
Bayi : Growth hormone Thyroxin
Remaja : Androgen 1. Testis 2. Ovarium
3. Cortex Adrenal : Estrogen
(51)
Perangsang Sekresi GH : Hipoglikemia
Asam Amino (Arginine, Lecithen) Exercise
Puasa Tidur
Penghambat Sekresi GH : Glukosa darah meningkat Somatostatin
Kortisol Sekresi GH : Anak-anak s/d Dewasa
Naik turun sekresinya tergantung : Nutrisi,Hipoglikemia, exercise dll
(52)
PENGATURAN SEKRESI GH :
Perangsang Penghambat
* Glukosa menurun * Somatostatin
* Asam lemak bebas menurun * Glukosa meningkat
* Asam amino meningkat * Asam lemak bebas meningkat (arginin)
* Puasa * Somatomedin * Kehilangan kalori dalam * GH
waktu lama
* Tidur * -Adrenergic agonists * Exercise * Kortisol
* Puberty * Senescence * Estrogen
* Androgen * Kegemukan * Dopamine
* Acetylcholin * Pregnancy * Serotonin
* -Adrenergic agonists * -Amino butyric acid
(53)
JALUR PENGATURAN SEKRESI GH :
Stimulus/Inhibisi
HYPOTHALAMUS
GHRH Somatostatin
+
ANTERIOR PITUITARY
GH
_
Hepar dan Jaringan Lain
IGF-I/Somatomedin
* Pertumbuhan * Sintesis Protein * Glukoneogenesis
(54)
SOMATOMEDIN C /Insulin-Like Growth Factor I (IGF-I)
GH Pertumbuhan tulang dan tulang rawan
Tidak Langsung
GH
Hepar/Ginjal
IGF-I/Somatomedin C
Pertumbuhan Tulang dan Cartilago
Epiphyse menutup (Pubertas) : - Tulang berhenti memanjang
(55)
EFEK METABOLIK GH :
1. Sintesis protein meningkat
2. Penggunaan karbohidrat sebagai sumber energi menurun 3. Mobilisasi lemak meningkat
Metabolisme Protein :
Transport a.a melalui membran sel ke dalam sel
Ribosom di dalam sel lebih aktif
Pembentukan RNA dalam nukleus
Sintesis protein meningkat
(56)
Metabolisme Lemak
Mobilisasi lemak meningkat (sumber energi)
Jaringan Lemak--- Pelepasan asam lemak meningkat Acetyl Co A meningkat
Energi Mobilisasi Lemak
Terbentuk banyak acetoacetic acid dalam hepar Ketosis
(57)
Metabolisme Karbohidrat
1. Penggunaan glukosa untuk energi menurun
Mekanisme tidak jelas, mungkin :
Mobilisasi asam lemak meningkat
Asam lemak meningkat Sumber energi Feedback
(58)
2. Deposisi glikogen meningkat
Glukosa dan glikogen kurang dipakai sebagai sumber energi
Glukosa Glikogen Masuk sel
3. Uptake glukosa oleh sel menurun, glukosa darah
Awalnya glukosa masuk sel meningkat Glikogen
Lama-lama glikogen jenuh dalam sel Uptake glukosa menurun
(59)
GH menyebabkan menurunnya penggunaan glukosa sebagai energi sehingga GH mempunyai efek DIABETOGENIK
GH
Glukosa masuk sel Glikogen
Sel jenuh oleh glikogen
Uptake glukosa oleh sel menurun Kadar glukosa darah meningkat
Memacu sel beta pilau Langerhans/pancreas Sekresi insulin meningkat
(60)
Akibatnya sel beta rusak
Kemampuan membuat insulin menurun Diabetes mellitus
EFEK PERTUMBUHAN GH :
Perlu : - Karbohidrat
- Insulin
Insulin --- Transport a.a & kh ke dalam sel Karbohidrat
Diperlukan untuk Energy of growt
Bila pancreas diambil
Diet tanpa karbohidrat GH gagal memberi efek Pertumbuhan
(61)
HORMON HYPOPHYSE ANTERIOR
Meningkatkan kadar glukosa darah :
- GH
- ACTH
- TSH Punya Diabetogenic Effect
- Prolactin PITUITARY DIABETES KONSENTRASI GH
Dulu dikira GH hilang setelah pubertas---- salah Fakta : Sekresi GH anak-dewasa hampir sama
Sekresi GH bersifat pulsatil
Anak : 5 milimikrogram/milimeter Dewasa : 3 milimikrogram/milimeter
Konsentrasi GH dapat naik menjadi 50 mmcg/ml pada kekurangan : - Protein
(62)
Pada keadaan akut : hipoglikemia
Pada keadan kronis : defesiensi protein
Perangsang kuat sekresi GH
ABNORMALITAS SEKRESI GH
I. Panhypopituitarsm
Berkurangnya sekresi semua hormon dari hypophise anterior Dapat terjadi : - Conginental
- Mendadak/pelan-pelan
1. DWARFISM/KRETINISM
* masa anak-anak
* pertumbuhan proposional, tapi derajatnya * anak usia 10 th seperti anak 4-5 th
* anak usia 20 th seperti anak 7-10 th
(63)
* Teoritis akan didapatkan juga : - Thyroid deficiency
- Adrenocortical deficiency
Tapi tubuh kecil---- kebutuhan kecil Jadi gejala deficiency tidak tampak
* Setelah dewasa perkembangan sex terhambat Hanya 1/3 nya ---- ada sexual function
2. PANHYPOPITUITARISM PADA DEWASA
Sebab : - Tumor --- tekan hypo. Anterior--- fungsi
- Thrombosis pada hypophise (sering pada shock post partus)
Efek :
- Hypothyoidism
- Sekresi cortex adrenal
- Sekresi gonadotropic hormone --- fungsi sex
- Terapi : memuaskan dengan substitusi hormon Misalnya : H. kelenjar tiroid
(64)
II. Sekresi GH meningkat
1. GIANTISM/GIGANTISME pada anak
Sebab : aktivitas sel acidophil atau karena tumor
Efek : Hiperglikemia
Sel pulau Langerhans
Stimulasi GH degenerasi
Diabetes Mellitus Tinggi ok Epiphyse belum menutup
Bila tumor menghebat----Hypo. Ant. Rusak--- Panhypopituitarism
(65)
2. ACROMEGALI pada dewasa
Sebab : tumor sel acidophil timbul setelah dewasa (epiphyse sudah menutup)
Efek : Tidak tinggi tetapi tulang menebal : * Tulang kecil pada tangan dan kaki * Tulang membranous
* soft tissue tumbuh terus
organ tubuh menjadi besar :
Lidah Hepar Ginjal dll
(66)
PROLAKTIN
1. Efek Terhadap Kelenjar Susu
Proses Laktasi
Pertumbuhan dan Deferensiasi Kelenjar Susu Laktogenesis : Pembentukan ASI
Galaktopoisis : Mempertahankan Laktasi
Saat Hamil :
Progesteron Laktogenesis
Progesteron Prolaktin Laktogenesis Tidak ada
Estrogen Produksi ASI
(67)
Akhir Kehamilan :
Progesteron Estrogen ASI Tetap Tidak Keluar
Sekresi Prolaktin :
Partus Prolaktin Dan TERGANTUNG :
1. Frekuensi menyusui
2. Sentuhan papillae mamae 3. Visual
4. Auditif
Hiperprolaktinemia Laktasi Amenorrhoea
(68)
2. Efek Terhadap Testis
Memperbaiki Spermatogenesis
Kepekaan Receptor ICSH Androgen
(69)
thyroid
trachea
larynx
(70)
(71)
• Thyroxine (T
4)
• Triiodothyronine (T
3)
Both control metabolic rate and
cellular oxidation
•
Calcitonin (from parafolicular
cells)- lowers blood CA
++levels and
causes CA
++reabsorption in bone
Thyroid gland selectively
uptakes iodine to produce T
3& T
4(72)
(73)
• Tiroid merupakan kelenjar yang berbentuk cuping kembar dan di antara keduanya dapat daerah yang menggenting. Kelenjar ini terdapat di bawah jakun di depan trakea.
• Kelenjar tiroid menghasilkan hormon tiroksin yang
mempengaruhi metabolisme sel tubuh dan pengaturan suhu tubuh.
• Tiroksin mengandung banyak iodium. Kekurangan iodium dalam makanan dalam waktu panjang mengakibatkan
pembesaran kelenjar gondok karena kelenjar ini harus bekerja keras untuk membentuk tiroksin.
(74)
• Kekurangan tiroksin menurunkan kecepatan metabolisme sehingga
pertumbuhan lambat dan kecerdasan menurun. Bila ini terjadi pada anak-anak mengakibatkan kretinisme, yaitu kelainan fsik dan mental yang
menyebabkan anak tumbuh kerdil dan idiot. Kekurangan iodium yang masih ringan dapat diperbaiki dengan menambahkan garam iodium di dalam makanan.
• Produksi tiroksin yang berlebihan menyebabkan penyakit eksoftalmik
tiroid (Morbus Basedowi) dengan gejala : kecepatan metabolisme
meningkat, denyut nadi bertambah, gelisah, gugup, dan merasa demam. Gejala lain yang nampak adalah bola mata menonjol keluar (eksoftalmus) dan kelenjar tiroid membesar.
(75)
- Hyperthyroidism (Grave’s,
Goiter)
- Hypothyroidism (Cretinism,
Myxedima)
(76)
Goiter
Lack of iodine in diet
(77)
hyposecretion of
T3 & T4
Cretinism
(78)
Myxedema
hyposecretion
of T3 & T4
(79)
Exophthalmos-
(80)
(81)
PTH release:
1) stimulates osteoclasts
2) enhances reabsorption of Ca
++by kidneys
3) increases absorption of Ca
++by intestinal
mucosal cells
Hyperparathyroidism
- too much Ca
++drawn out of bone; could be due to tumor
Hypoparathyroidism
- most often follow
parathyroid gland trauma or after removal
of thyroid--- tetany, muscle twitches,
convulsions; if untreated
respiratory
(82)
(83)
•
Paratiroid menempel pada kelenjar tiroid.
Kelenjar ini menghasilkan parathormon yang
berfungsi mengatur kandungan fosfor dan
kalsium dalam darah.
•
Kekurangan hormon ini
menyebabkan tetani dengan gejala: kadar
kapur dalam darah menurun, kejang di tangan
dan kaki, jari-jari tangan membengkok ke arah
pangkal, gelisah, sukar tidur, dan kesemutan.
(84)
•
Tumor paratiroid menyebabkan kadar
parathormon terlalu banyak di dalam darah.
Hal ini mengakibatkan terambilnya fosfor dan
kalsium dalam tulang, sehingga urin banyak
mengandung kapur dan fosfor. Pada orang
yang terserang penyakit ini tulang mudah
sekali patah. Penyakit ini disebut
von
Recklinghousen.
(85)
TYROID STIMULATING HORMONE/TSH Hipothalamus TSH-RH HipofisisAnterior (suhu dingin)
TSH Kebutuhan Energi
Kelenjar Tyroid Energi Terpenuhi
(86)
ADRENOCORTICOTROPIC HORMONE/ACTH
Hipotalamus
ACTH-RH
Hipofisis Anteror ACTH
Cortex Adrenal Stressor (individual) Kortikosteroid Anti stress
(87)
FOLLICLE STIMULATING HORMONE/FSH LUTEINIZING HORMONE/LH
Hipotalamus
FSH-RH, LH-RH
Hipofisis Anterior
FSH, LH
Testis Spermatogenesis
Ovarium Pertumbuhan follicle
(88)
(89)
•
Berfungsi sebagai kelenjar endokrin yang menghasilkan
hormon insulin utk mengatur konsentrasi glukosa dalam
darah.
•
Kelebihan glukosa akan dibawa ke sel hati dan selanjutnya
akan dirombak menjadi glikogen untuk disimpan.
•
Kekurangan hormon ini akan menyebabkan penyakit
diabetes.
•
Selain menghasilkan insulin, pankreas juga menghasilkan
hormon glukagon yang bekerja antagonis dengan hormon
insulin.
(90)
• Regulates glucose uptake by
cells
• Controlled via negative
feedback:
insulin
&
glucagon
(91)
(92)
• Produced by the cells of the Islets
of Langerhan
• Catalyze oxidation of glucose for ATP
production
• Lowers blood glucose levels by
promoting transport of glucose into
cells.
• Stimulates glucose uptake by the
liver and muscle cells.
• Stimulates glycogen synthesis in the
liver and muscle cells.
• Also stimulates amino acid uptake
and protein synthesis of muscle
(93)
• Produced by the
cells of the Islets
of Langerhans
• Stimulates change of glycogen to
glucose in the liver.
• Synthesis of glucose from lactic acid
and non carbohydrate molecules
such as fatty acids and amino acids
• Causes in blood glucose
concentration
(94)
(95)
(96)
Type I Diabetes
hyposecretion of insulin
insulin dependant
juvenile onset
Type II Diabetes
late onset (adult)
insensitivity of cells to insulin
manage by exercise & diet
(97)
Adrenal Glands
adrenal cortex
adrenal medulla
(98)
Kelenjar Adrenal ( Suprarenal /
Anak Ginjal )
• Kelenjar ini berbentuk bola, menempel pada bagian atas ginjal.
Pada setiap ginjal terdapat satu kelenjar suprarenal dan dibagi atas dua bagian, yaitu bagian luar (korteks) dan bagian tengah (medula).
• Kerusakan pada bagian korteks mengakibatkan
penyakit Addisondengan gejala sebagai berikut: timbul kelelahan,
nafsu makan berkurang, mual, muntah – muntah, terasa sakit di dalam tubuh. Dalam keadaan ketakutan atau dalam keadaan bahaya, produksi adrenalin meningkat sehingga denyut jantung meningkat dan memompa darah lebih banyak. Gejala lainnya adalah melebarnya saluran bronkiolus, melebarnya pupil mata, kelopak mata terbuka lebar, dan diikuti dengan rambut berdiri.
(99)
•
Kerusakan pada bagian korteks mengakibatkan
penyakit Addison dengan gejala : timbul kelelahan,
nafsu makan berkurang, mual, muntah – muntah,
terasa sakit di dalam tubuh.
•
Dalam keadaan ketakutan atau keadaan bahaya,
produksi adrenalin meningkat sehingga denyut
jantung meningkat dan memompa darah lebih
banyak. Gejala lainnya adalah melebarnya saluran
bronkiolus, melebarnya pupil mata, kelopak mata
terbuka lebar, dan diikuti dengan rambut berdiri.
(100)
(1)
Female
Reproductive
System
(2)
•
Ovarium merupakan organ reproduksi wanita. Selain menghasilkan sel
telur, ovarium juga menghasilkan hormon. Ada dua macam hormon yang
dihasilkan ovarium :
1. Estrogen , Hormon ini dihasilkan oleh Folikel Graaf. Pembentukan estrogen dirangsang
oleh FSH. Fungsi estrogen ialah menimbulkan dan mempertahankan tanda-tanda kelamin sekunder pada wanita. Tanda-tanda kelamin sekunder adalah ciri-ciri yang dapat membedakan wanita dengan pria tanpa melihat kelaminnya. Contohnya,
perkembangan pinggul dan payudara pada wanita dan kulit menjadi bertambah halus. 2. Progesteron , Hormon ini dihasilkan oleh korpus luteum. Pembentukannya dirangsang
oleh LH dan berfungsi menyiapkan dinding uterus agar dapat menerima telur yang sudah dibuahi.
•
Plasenta membentuk estrogen dan progesteron selama kehamilan guna
mencegah pembentukan FSH dan LH. Dengan demikian, kedua hormon ini
dapat mempertahankan kehamilan.
(3)
Testes
- produce sperm and testosterone
(initiates maturation of male repro organs and
2ndary sex characteristics in boys at puberty)
Gonads
(4)
(5)
•
Testis adalah organ reproduksi khusus pada
pria. Selain menghasilkan sperma, testis
berfungsi sebagai kelenjar endokrin yang
menghasilkan hormon androgen, yaitu
testosteron.
•
Testosteron berfungsi menimbulkan dan
memelihara kelangsungan tanda-tanda kelamin
sekunder. Misalnya suaranya membesar,
(6)
P.Liben - Faal - Unair