3 Model Struktural Sederhana
Gambar 10-3 Model Struktural Sederhana
Hubungan Hubungan Hubungan Pertukaran (Basis)
Pertukaran yg Baru
Transformasi Antara Sistem-sistem
Kaidah-kaidah dan Kaidah-kaidah dan Simbol-simbol makna
Simbol-simbol makna (Bangun Atas) yang Baru
Sumber: David E. Apter, Pengantar Analisa Politik, Diterjemahkan oleh Setiawan Abadi, Jakarta: Lembaga Penelitian Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial, 1996, halm. 375.
Model ini menekankan interaksi antara makna dan pertukaran, yang dijelaskan oleh teori-teori yang berbeda dengan cara-cara yang berlainan pula. Menurut Karl Marx, misalnya; pertukaran tidak hanya didasarkan kepada faktor- faktor produksi, tanah atau sewa, tenaga kerja atau kerja, dan modal atau uang, tetapi pada hubungan dinamis antara hal-hal ini di dalam, katakan saja, kapitalisme. Hal ini merupakan basis. Komposisi “organis” modal menghasilkan suatu komposisi “organis” masyarakat berupa hubungan timbal-balik di antara kelas-kelas. Maka itu kelas menjalankan fungsi yang sesuai dengan faktor-faktor produksi; sebagian menyewa, sebagian bekerja, dan sebagian memanfaatkan modal. Masing-masing kelas dengan kepentingannya sendiri mengalami konflik dengan yang lain-lain. Kemudian, konflik menciptakan makna dalam kehidupan orang-orang, yaitu makna dalam arti kepentingan kelas. Inilah bangun atas. Masing-masing kelas menganut keyakinan-keyakinan tertentu yang tetap mengenai kedudukan relatifnya, baik sendiri maupun dalam perbandingan dengan yang lain.
Proses produksi kapitalis adalah dinamis, yang secara terus menerus mendorong perubahan –perubahan teknologi, dan menghasilkan serta memproses kembali kekayaan. Ketika kondisi sosial berubah, evolusi terjadi. Orang-orang mempertukarkan atau memodifikasi keyakinan mereka terhadap satu sama lain. Dalam bentuk-bentuk awal masyarakat kapitalis, agama merupakan pernyataan makna pokok. Dalam masa yang lebih maju, agama merosot, untuk digantikan oleh ideologi-ideologi kepentingan kelas yang sekuler; liberal versus sosialis. Bagi Marx, perubahan-perubahan pada bagun atas ini sangat penting karena perubahan makna dapat juga mengubah konsep-konsep mengenai pertukaran. Setiap sistem pertukaran dan makna merupakan tahapan yang lebih tinggi dalam suatu evolusi; feodalisme menyerah kepada kapitalisme, kapitalisme menyerah kepada ssosialisme, sosialisme memberikan jalan kepada komunisme. Setiap tahap ditandai oleh konflik; setiap sintesa baru mengembangkan kontradiksi yang lebih tinggi. Hubungan antara pertukaran dalam makna dan makna dalam pertukaran secara inheren tidak mantap, karena itu kontradiksi lebih lanjut menggantikan kesatuan dalam semua transisi kepa tahap-tahap yang lebih tinggi yang lebih rumit. Gerak inilah yang Marx namakan dialektis: gerakan dari bentuk yang lebih rendah kepada bentuk yang lebih tinggi, dengan teknologi berkembang dari yang sederhana kepada bentuk yang lebih tinggi, dengan teknologi berkembang dari yang sederhana kepada yang kompleks. Hal ini merupakan basis mentode kontradiksi.
Alternatif metode kontradiksi adalah metode keseimbangan. Metode keseimbangan menekankan hubungan timbal-balik yang bersifat melengkapi antar bagian, yakni bagaimana kebutuhan-kebutuhan badan sosial dapat dipenuhi. Metode ini bahkan merupakan lawan dari metode kontradiksi. Di bawah ini diperbandingkan keduanya dalam pengertian makna dan pertukaran pada Gambar 10-4. Dalam bagan tersebut disebutkan nama-nama empat prastrukturalis yang penting. Marx diperlihatkan sebagai pendukung metode kontradiksi yang baginya pertukaran adalah basis struktur itu, sementara makna merupakan bangunan atasnya. Bagi Max Weber (1864-1920), sosiolog historis Jerman, peretukaran merupakan variabel independen, tetapi makna “sistem-sistem normatif” Alternatif metode kontradiksi adalah metode keseimbangan. Metode keseimbangan menekankan hubungan timbal-balik yang bersifat melengkapi antar bagian, yakni bagaimana kebutuhan-kebutuhan badan sosial dapat dipenuhi. Metode ini bahkan merupakan lawan dari metode kontradiksi. Di bawah ini diperbandingkan keduanya dalam pengertian makna dan pertukaran pada Gambar 10-4. Dalam bagan tersebut disebutkan nama-nama empat prastrukturalis yang penting. Marx diperlihatkan sebagai pendukung metode kontradiksi yang baginya pertukaran adalah basis struktur itu, sementara makna merupakan bangunan atasnya. Bagi Max Weber (1864-1920), sosiolog historis Jerman, peretukaran merupakan variabel independen, tetapi makna “sistem-sistem normatif”
Emile Durkheim (1858-1917) adalah ahli sosiologi historis Prancis. Seperti Weber, ia tertarik pada agama sebagai bentuk “perwakilan kolektif”, atau sebagai ide mengenai perihal dan peristiwa-peristiwa atau fakta-fakta moral. Ia berusaha mengimbangi perubahan makna dan perubahan pembagian kerja dalam masyarakat. Akhirnya Bronislaw Malinowski (1884-1942), seorang antropolog sosial kelahiran Polandia yang sangat tertarik pada perbandingan masyarakat. Ia menolak pemakaian analisis silangbudaya untuk menentukan kecenderungan “evolusionis” dan “difusionis” (yang lain beranggapan bahwa ciri-ciri budaya merembes sialangbudaya). Melainkan Malinowski melihat kebudayaan sebagai tanggapan terhadap kebutuhan-kebutuhan fungsional, yang pemuasannya mempengaruhi sifat yang berjalan terus dari masyarakat. Ia menggunakan metode keseimbangan.