Strategi kampanye politik calon Legislatf Partai Nasional Demokrat pada masyarakat daerah pemilihan Kota Bogor III :(studi kasus strategu kampanye Dodi Mulyawan Partai Nasional Demokrat pada masyarakat daerah pemilihan Kota Bogor III sebagai calon anggota
(2)
(3)
CURICULUM VITAE
A.DATA PRIBADI
Nama : Muhammad Irsan Syahwildani Umur : 24 Tahun
NIM : 41809014
Program Studi : Ilmu Komunikasi Semester : 9 (Sembilan) Jenis Kelamin : Laki-laki
Tempat, Tanggal Lahir : Bogor, 9 Oktober 1989
Alamat Sekarang : JL. Tubagus Ismail 8 Timur No.1
Alamat Lainnya : Jl. Padjajaran, Komplek BPT No.14D, Bogor Tinggi/Berat Badan : 184cm/65kg
Nomor Telepon : 087821346865 Agama : Islam
Kewarganegaraan : Indonesia Status : Belum Menikah
B.ORANG TUA
(4)
Pekerjaan : Pegawai Negeri Sipil
Alamat : Jl. Raya CIlendek, Gg. Gotong Royong No.8, Bogor
Nama Ibu : Ita Puspitawati Pekerjaan : Pegawai Swasta
Alamat : Jl. Padjajaran Komplek BPT No.14D, Bogor
C.PENDIDIKAN FORMAL
No Nama Sekolah Tahun Keterangan
1. TK Kemuning Bogor 1995-1996 Berijazah
2. SD Negeri Polisi 4 Bogor 1996-2002 Berijazah
3. SMP Negeri 4 Bogor 2002-2005 Berijazah
4. SMA Negeri 5 Bogor 2005-2008 Berijazah
D.PENDIDIKAN NON FORMAL
No Nama Pendidikan Tahun Keterangan 1. Privat Bhs. Inggris 2004-2006 Tidak Berijazah
2. Privat Matematika 2004-2005 Tidak Berijazah
3. Primagama 2005 Tidak Berijazah
E.SEMINAR, PELATIHAN, WORKSHOP
No Uraian Tahun Keterangan
1. Helaran Seni Kota Bogor 2005 Bersertifikat
2. Pelatihan Table Manner 2009 Bersertifikat
(5)
4. Kuliah Umum Agama Islam 2010 Bersertifikat 5. Tour Media Massa Trans Corp 2011 Bersertifikat
6. Tour Marketing & Manajemen
Humas, Garut 2012 Bersertifikat
7. Workshop Membuat Website,
Unikom 2013 Bersertifikat
F. PENGALAMAN KERJA
No. Uraian Tahun
1. Shopkeeper Highvolt Bogor 2008
2. Marketing PT. Bintang Toedjoe, Bogor 2008
3. IPR PT. Indosat Tbk, Cabang Depok 2008-2009
4. Rock Addict Event Orgenizer, Bogor 2008-2009
5. Tim Riset Peningkatan Layanan PLN Regional Jabar
Banten 2012
G.PENGALAMAN ORGANISASI
No Nama Organisasi Tahun Jabatan 1. Satuan Pelajar dan Mahasiswa
Patriot Pancasila Kota Bogor 2007-2009 Anggota
2. OSIS SMA Negeri 5 Bogor 2007-2008
Ketua Divisi Olahraga dan Apresiasi Seni
(6)
H.PRESTASI
No. Uraian Tahun
1. Vokalis Terbaik Kota Bogor 2005
2. Juara 1 Turnamen Basket Walikota CupTingkat
SMP, Bogor 2003
3. Juara 1 Turnamen Basket Walikota Cup Tingkat
SMP, Bogor 2004
4. Juara 1 Turnamen Basket Walikota Cup Tingkat
SMP, Bogor 2005
5. Juara 1 Turnamen Basket se-Jawa Barat Tingkat
SMP, Bandung 2005
6. Juara 2 Turnamen Basket Walikota Cup, Tingkat
SMA, Bogor 2007
Demikian Daftar Riwayat Hidup dibuat dengan sesungguhnya untuk digunakan sesuai kebutuhan.
Bandung, Desember 2013
Muhammad Irsan Syahwildani NIM. 41809014
(7)
STRATEGI KAMPANYE POLITIK CALON LEGISLATIF PARTAI NASIONAL DEMOKRAT PADA MASYARAKAT
DAERAH PEMILIHAN KOTA BOGOR III
(Studi Kasus Strategi Kampanye Politik Dodi Mulyawan Partai Nasional Demokrat Pada Masyarakat Daerah Pemilihan Kota Bogor III Sebagai
Calon Anggota DPRD Kota Bogor Dalam Persiapan Pemilu Legislatif 2014)
SKRIPSI
Diajukan untuk Menempuh Gelar Sarjana (S1) Program Studi Ilmu Komunikasi Konsentrasi Humas
Disusun oleh :
Muhammad Irsan Syahwildani NIM : 41809014
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI KONSENTRASI HUMAS FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG
(8)
v
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb.
Puji syukur peneliti panjatkan ke khadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah sehingga peneliti dapat menyelesaikan Skripsi ini sebagai syarat untuk mendapatkan gelar Strata Satu. Tak lupa shalawat serta salam kepada junjungan nabi besar kita Rasulullah, Nabi Muhammad SAW serta para sahabat dan pengikutnya semoga rahmat dan hidayah selalu dilimpahkan padanya, Amien..
Peneliti mengucapkan terimakasih dan rasa bangga kepada orang tua tercinta ibu Ita Puspitawati dan ayah Mufriji, yang selalu memberikan motivasi, doa, serta kasih sayangnya kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.
Dalam kesmpatan ini, peneliti berterimakasih kepada pihak-pihak yang telah berpengaruuh selama masa perkuliahan dan yang telah membantu proses penulisan skripsi ini. Secara khusus peneliti sampaikan terimakasih kepada :
1. Yth. Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto, selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia, yang telah menyediakan sarana pendidikan, sehingga peneliti dapat bergabung untuk menuntut ilmu.
2. Yth. Prof. Dr. Samugyo Ibnu Redjo, Drs., M.A, selaku Dekan FISIP Universitas Komputer Indonesia, terimakasih telah mengeluarkan surat izin penelitian.
3. Yth. Drs. Manap Solihat, M.Si, selaku Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Komputer Indonesia yang telah
(9)
vi
memberikan pengarahan dan pandangan sebelum dan setelah penelti melakukan penelitian dengan memberikan pengesahan sehingga skrips ini dapat disidangkan, serta ilmu yang diberikan selama perkuliahan. 4. Yth. Sangra Juliano, M.Ikom, selaku dosen wali Ik-1 yang selalu
membimbing, mengajarkan, dan mengarahkan peneliti selama perkuliahan di Universitas Komputer Indonesia.
5. Yth. Desayu Eka Surya, S.Sos., M.Si, selaku dosen pembimbing, terimakasih telah bersedia membimbing dan mengarahkan peneliti hingga rampungnya skripsi ini.
6. Yth. Rismawati, S.Sos., M.Si selaku pimpinan sidang skripsi dan dosen penelaah, terimakasih atas saran-saran dan masukannya terhadap penelitian ini, serta terimakasih atas ilmu dan pembelajaran yang diberikan selama perkulihan.
7. Yth. Adiyana Slamet, S.Ip., M.Si selaku dosen dan penelaah sidang skripsi, terimakasih atas saran dan masukannya terhadap penelitian ini serta terimakasih atas ilmu dan pembelajaran yang diberikan selama perkulihan.
8. Yth. Tine A. Wulandari, S. Ikom, selaku Ketua Pelaksana Sidang Skripsi dan Tugas Akhir Tahun Akademik 2013-2014, terimakasih telah memberikan arahan sebelum penyusunan skripsi ini ini.
9. Yth. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Komputer Indonesia yang telah memberikan ilmu dan pengalaman kepada peneliti selama perkuliahan.
(10)
vii
10.Yth. Ratna Widiastuti A.md, selaku Sekretariat Dekan FISIP dan Astri Ikawati A.md, selaku staf sekretariat Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP Unikom yang telah membantu keperluan administrasi peneliti sebelum dan setelah penyusunan usulan penelitian ini.
11.Yth. Dodi Mulyawan, SH, MM.Pd, selaku kandidat anggota legislatif DPRD Kota Bogor, terimakasih telah memeberikan izin, waktu, dan keterangan untuk membantu peneneliti menyelesaikan usulan penelitian ini.
12.Salam perjuangan untuk teman-teman UNIKOM, khususnya rekan-rekan IK-1 dan IK-Humas 3 angkatan 2009.
13.Semua pihak yang telah membantu sebelum dan sesudah penelitian ini yang tidak dapat peneliti sebutkan satu per satu.
Akhir kata peneliti ucapkan terimakasih banyak pada semua pihak yang telah membantu peneliti dalam proses menyelesaikan skripsi ini. Untuk sempurnanya dari usulan penelitian ini, maka kritik dan saran yang membangun senantiasa peneliti nanti.
Wassalamualaikum Wr. Wb
Bandung, Februari 2014 Peneliti
Muhammad Irsan Syahwildani NIM. 41809014
(11)
viii DAFTAR ISI
Hal
LEMBAR PENGESAHAN………... i
LEMBAR PERNYATAAN... ii
ABSTRAK... iii
KATA PENGANTAR……… iv
DAFTAR ISI……….. vii
DAFTAR TABEL……….. xi
DAFTAR GAMBAR………. xii
DAFTAR LAMPIRAN……… xiv
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah……….. 1
1.2 Rumusan Masalah……… 7
1.2.1 Rumusan Masalah Makro………. 7
1.2.2 Rumusan Masalah Mikro………. 7
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian………. 7
1.3.1 Maksud Penelitian……… 7
1.3.2 Tujuan Penelitian………. 7
1.4 Kegunaan Penelitian……… 9
1.4.1 Kegunaan Teoritis……… 9
1.4.2 Kegunaan Praktis………. 9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Tinjauan Pustaka………..11
2.1.1 Penelitian Terdahulu……… 11
2.1.2 Tinjauan Komunikasi……….. 13
2.1.2.1 Definisi Komunikasi………. 13
2.1.2.2 Kerangka Pemahaman Komunikasi………. 14
(12)
ix
Hal
2.1.2.4 Proses Komunikasi……….. 16
2.1.2.5 Prinsip-prinsip Komunikasi………. 17
2.1.3 Tinjauan Komunikasi Organisasi……… 17
2.1.4 Tinjauan Tentang Komunikasi Politik……… 19
2.1.4.1 Tujuan Komunikasi Politik……….. 19
2.1.4.2 Strategi Komunikasi Politik……… 21
2.1.5 Tinjauan Tentang Kampanye………. 22
2.1.5.1 Definisi Kampanye... 22
2.1.5.2 Jenis Kampanye... 22
2.1.5.3 Jenis Kampanye Dalam Politik... 23
2.1.5.4 Kampanye Menurut Undang-undang... 24
2.1.6 Tinjauan Tentang Startegi Kampanye……… 25
2.1.6.1 Pemasaran Langsung……… 25
2.1.6.2 Pemasaran Melalui Media Massa……….. 26
2.1.6.3 Pemasaran Melalui Tokoh, Kelompok, atau Organisasi Berpengaruh……….. 26
2.1.7 Tinjauan Tentang Pemilu Legislatif……… 26
2.2 Kerangka Pemikiran………. 28
2.2.1 Kerangka Pemikiran Teoritis……….. 28
2.2.2 Kerangka Pemikiran Konseptual………. 32
2.2.2.1 Alur Model Kerangka Pemikiran………. 32
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian……….. 33
3.1.1 Sejarah Partai Nasional Demokrat……… 33
3.1.2 Visi dan Misi Partai Nasional Demokrat……… 35
(13)
x
Hal
3.2 Metode Penelitian……….. 36
3.2.1 Desain Penelitian………. 39
3.2.2 Teknik Pengumpulan Data……….. 41
3.2.3 Proses Pendekatan...……… 41
3.2.4 Teknik Penentuan Informan... 43
3.2.5 Teknik Analisa Data……… 45
3.2.6 Uji Keabsahan Data……… 47
3.2.7 Lokasi dan Waktu Penelitian………. 58
3.2.7.1 Lokasi Penelitian……….. 58
3.2.7.2 Waktu Penelitian……… 58
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1 Schedule Wawancara Informan dan Informan Pendukung ... 50
4.2 Profil Informan Penelitian... 52
4.3 Profil Informan Pendukung Penelitian... 55
4.4 Hasil Penelitian... 60
4.4.1 Perencanaan Kampanye Politik Dodi Mulyawan Dari Partai Nasional Demokrat Pada Masyarakat Daerah Pemilihan Kota Bogor III Sebagai Calon Anggota DPRD Kota Bogor Dalam Persiapan Pemilu Legislatif 2014... 60
4.4.2 Pola Perumusan Pesan Kampanye Politik Dodi Mulyawan Dari Partai Nasional Demokrat Pada Masyarakat Daerah Pemilihan Kota Bogor III Sebagai Calon Anggota DPRD Kota Bogor Dalam Persiapan Pemilu Legislatif 2014... 64
4.4.3 Penyebaran Informasi Kampanye Politik Dodi Mulyawan Dari Partai Nasional Demokrat Pada Masyarakat Daerah Pemilihan Kota Bogor III Sebagai Calon Anggota DPRD Kota Bogor Dalam Persiapan Pemilu Legislatif 2014... 67
(14)
xi
Hal
4.2 Pembahasan Peneliitian... 77
4.2.1 Sttrategi Kampanye Kampanye Politik Dodi Mulyawan Dari Partai Nasional Demokrat Pada Masyarakat Daerah Pemilihan Kota Bogor III Sebagai Calon Anggota DPRD Kota Bogor Dalam Persiapan Pemilu Legislatif 2014... 85
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan... 89
5.2 Saran... 91
5.2.1 Saran Bagi Calon Anggota Legislatif... 91
5.2.2 Saran Bagi Masyarakat... 91
5.2.3 Saran Bagi Akademisi... 92
DAFTAR PUSTAKA………. 93
LAMPIRAN-LAMPIRAN……… 97
(15)
93
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Arifin, Anwar, Komunikasi Politik, Jakarta: PT balai Pustaka, 2003.
Berger, Peter L., Pikrian Kembara: Modernisasi dan Kesadaran Manusia, Yogyakarta: Kanisius, 1992
Budiardjo, Miriam, Dasar-dasar Ilmu Politik, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2008.
Creswell, John W, Research Design (Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed), Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010.
---, Qualitative Inquiry and Reaserch Design : Chossing among five Approaches, London: Saga Publication, 2008.
Denzin, Norman & Lincoln, Yvonna, Handbook Of Qualititive Research, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009.
Firmanzah, Marketing Politik, Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2008. Ismanto, Ign, Pemilihan Presiden Secara Langsung 2004 (dokumentasi, analisis,
dan kritik), Yogyakarta: Galang Press, 2004.
Kuswarno, Engkus, Metode Penelitian Komunikasi, Fenomenologi, Konsepsi, Pedoman dan Contoh Penelitian, Bandung: Widya Padjajaran, 2008. Moleong, Lexy J, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja Rosda
Karya, 2012.
Mulyana, Deddy, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, Bandung: Remaja Rosda Karya, 2007.
(16)
94
Paloma, Margaret, sosiologi Kontemporer, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1994. Rakhmat, Jalaluddin, Metode Penelitian Komunikasi, Bandung: Remaja Rosda
Karya, 2012.
Riswandi, Ilmu Komunikasi, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2009.
Ruslan, Rosady, Kiat dan Strategi Kampanye Public Relation, Jakarta: Rajawali Press, 2008.
Saeful, Asep Muhtadi, Kampanye Politik, Bandung: Humanoria Utama, 2008.
Karya Ilmiah Terdahulu
Ganrina, Hana, Pola Komunikasi Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) Dalam Upaya Penyebaran Informasi Berbasis Informasi Dan Teknologi (Studi Kasus Pada Pengurus Kelompok Informasi Masyarakat Kelurahan Sukabungah Kecamatan Sukajadi Kota Bandung), Bandung: Universitas Padjajaran, 2013.
Hary, Inco Perdana, Political Marketing Partai Politik Baru Menuju Pemilu 2014 (Studi Kasus: Pemenangan Partai Nasdem), Thesis, Jakarta: Univeristas Indonesia, 2012.
Herawati Risa, Strategi Kampanye Politik Public Relation Partai Demokrat Di Media Massa Mengahadapi Pemilu 2009 (Studi Kasus Kampanye Pemilihan Umum Legislatif 2009), Jakarta: Universitas Paramadina, 2009. Purwanto, Andri, Promosi Peter Says Deenim Bandung Melalui Program “Peter
Says Denim Invasion Tour” (Studi Deskriptif Tentang Strategi
(17)
95
Tour” Dikalangan Konsumennya Di Kota Bandung), Bandung: Universitas Komputer Indonesia, 2013.
Slamet, Adiyana, Komunikasi Politik Paguyuban Pasundan Dalam Pemilihan Kepala Daerah Langsung (Studi Kasus Pada Pengurus Paguyuban Pasundan Dalam Pemilihan Gubernur Secara Langsung di Provinsi Jawa Barat Tahun 2008), Thesis, Bandung: Universitas Padjajaran, 2008.
Lain-Lain
1. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 01 Tahun 2013 Tentang pedoman Pelaksanaan Kampanye Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah 2. Undang-undang Nomor 8 Tahun 2012 tentang Pemilu Tata Cara Perolehan
Kursi
3. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2003 Tentang Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden
Internet Literatur
1. Bogor-kita.com, 512 Caleg DPRD Siap Tempur, Rabu 28 Agustus 2013 (Jumat, 13 Desember 2013, 21.41 WIB)
2. Chirpstory.com/Ii/112496, Senin 23 Desember 2013, 21.32 WIB
3. Christy-onew-blogspot.com/2012/04/pengertian-dari-komunikasi-politik-dari.html, Senin 2 Desember 2013, 00.40 WIB
4.
http://www.kotabogor.go.id/dprdmenu-pejabat/87-profil-dewan-perwakilan-rakyat-daerah-kota-bogor-2009, 22 Desember 2013, 21.27 WIB
5. Karyono1993.wordpress.com/thesis/metode-penelitian/.html, 2 Desember
(18)
96
6. Kpu.go.id/penetapan-daerah-dan-jumlah-kursi/html, Senin 23 Desember 2013, 22.34 WIB
7. Strategipolitik.blogspot.com/.html, 2 Desember 2013, 2.48 WIB
8.
(19)
11 BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN
2.1 Tinjauan Pustaka
Tinjauan pustaka dalam penyusunan skripsi ini berisi definisi atau tinjauan yang berkaitan dengan komunikasi secara umum, dan pendekatan-pendekatan yang digunakan dalam penelitian.
2.1.1 Penelitian Terdahulu
Untuk memberikan kekuatan pada penelitian yang akan dilakukan, peneliti membaca dan mempelajari beberapa referensi yang dianggap berkaitan dengan penelitian. Hal ini dilakukan dengan maksud, sebagai perbandingan agar masalah yang diteliti mampu menyajikan hasil penelitian yang memiliki nilai orisinalitas dan nilai manfaat bagi bidang akademik. Adapun penelitian terdahulu yang dikutip sebagai bahan adalah:
Tabel 2.1
Tabel Penelitian Terdahulu Aspek Nama Peneliti
Risa Herawati (2009)
Inco Hary Perdana (2012)
Universitas Universitas Paramadina Universitas Indonesia Judul
Penelitian
Strategi Kampanye Politik Public Relation
Political Marketing Partai Politik Baru (studi
(20)
12
Partai Demokrat di Media Masssa Menghadapi Pemilu 2009 kasus strategi pemenangan partai Nasdem) Jenis Penelitian Kualitatif dengan pendekatan studi deskriptif Kualititif dengan pendekatan studi kasus
deskriptif Tujuan
Penelitian
Untuk memberikan gambaran mengenai strategi kampanye PR yang dilakukan di media
massa dan mengetahui strategi kampanye
Untuk mngetahui bagaimana strategi political marketing Partai Nasdem sebagai
partai politik baru dengan tujuan memenangkan Pemilu
Legislatif 2014, khususnya bagaimana
peran kepemilikan madia dalam strategi
tersebut. Hasil
Penelitian
Bahwa partai Demokrat memanfaatkan PR sebagai strategi untuk memenangkan pemilu legislatif 2009 dengan
Partai Nasdem merupakan sales oriented party dan banyak menggunakan pull political marketing
(21)
13
mangacu pada media massa sebagai media kampanye politik.
dalam menyampaikan pesan politik mereka.
Sumber : Data Peneliti 2013
2.1.2 Tinjauan Komunikasi
Komunikasi merupakan ilmu yang tidak bisa dilepaskan dari manusia. Ilmu ini digunakan di setiap waktu. Jika berbicara tentang komunikasi, maka perlu berbicara pula hubungan antar individu, individu dengan kelompok, dan kelompok dengan masyarakat.
2.1.2.1 Definisi Komunikasi
Manusia sebagai mahluk sosial tidak akan pernah luput dari dari interaksi baik antar sesama maupun dengan masyarakat luas. Komunikasi merupakan sebuah dasar dari interaksi yang dilakukan oleh tiap-tiap individu.
Istiah komunikasi menurut Deddy Mulyana tidak ada definisi yang benar atau salah. (Mulyana, 2007;46) Menurut Deddy Mulyana sendiri dalam bukunya yang berjudul Komunikasi Suatu Pengantar menyebutkan bahwa :
“Istilah komunikasi atau communication dalam bahasa
Inggris berasal dari kata Latin communis yang berarti sama, communico, communicatio, atau communicare yang berarti membuat sama (to make common).” (Mulyana, 2007;46)
(22)
14
Pengertian lainnya tentang komunikasi yaitu menurut Carl I. Houvland dalam buku Deddy Mulyana menyebutkan bahwa komunikasi adalah:
“Komunikasi adalah proses yang memungkinkan seseorang (komunikator) menyampaikan rangsangan (biasanya lambang-lambang verbal) untuk mengubah perilaku orang lain
(komunikate).”(Mulyana, 2007;68)
John Wenburg dan William W. Wilmot mengemukakan setidaknya ada tiga kerangka pemahaman mengenai komunikasi, yaitu:
1. Komunikasi sebagai tindakan satu arah 2. Komunikasi sebagai interaksi
3. Komunikasi sebagai transaksi (Riswandi, 2009:7)
Selain itu masih ada beberapa pengertian tentang komunikasi. Menuruut Rogers dan Kincaid komunikasi adalah:
“Suatu proses di mana dua orang atau lebih membentuk atau melakukan pertukaran informasi dengan satu sama lainnya, yang pada gilirannya akan tiba pada saling pengertian yang mendalam.” (Komala, 2009:73)
2.1.2.2 Kerangka Pemahaman Komunikasi
Menurut John Wenburg dan William W. Wilmot mengenai tiga kerangka komunikasi. Penjelasan mengenai kerangka pemahaman tersebut adalah sebagai berikut :
1. Komunikasi sebagai tindakan satu arah
Komunikasi sebagai tindakan satu arah mengisyaratkan pemyampaian pesan searah dari seseorang atau sekelompok orang kepada orang lain atau kelompok lainnya, baik secara langsung maupun melalui media
2. Komunikasi sebagai interakasi
Komunikasi sebagai interaksi dipandang sedikit lebih dinamis daripada komunikasi sebagai tindakan satu arah. Namun pandangan kedua ini masih membedakan para
(23)
15
peserta sebaai pengirim dan penerima pesan, karena itu masih tetap berorientasi sumber, meskipun kedua peran tersebut dianggap bergantian.
3. Komunikasi sebagai transaksi
Pandangan ini mengatakan bahwa komunikasi merupakan suatu proses personal, karena makna atau pemahaman yang diperoleh seseorang pada dasarnya bersifat pribadi. (Riswandi, 2009:9)
2.1.2.3 Fungsi Komunikasi
Riswandi menyatakan dalam bukunya bahwa terdapat fungsi-fungsi komunikasi meliputi:
1. Fungsi Komunikasi Sosial 2. Fungsi Komunikasi Ekspresif 3. Fungsi Komunikasi Ritual
4. Fungsi Komunikasi Instrumental (Riswandi, 2009:14) Dalam komunikasi sosial menunjukan bahwa komunikasi itu penting untuk membangun konsep diri, eksistensi dan aktualisasi diri serta kelangsungan hidup, memupuk hubungan dan mencapai kebahagiaan.
Komunikasi eksprsif tidak otomatis bertujuan mempengaruhi orang lain, namun dapat dilakukan sejauh komunikasi tersebut menjadi instrumen untuk menyampaikan perasaan-perasaan kita.
Komunikasi ritual seringkali bersifat ekspresif, artinya menyatakan perasaan terdalam seseorang, misalnya seorang anggota Paskibraka berlinang air mata saat mencium bendara pusaka
Fungsi komunikasi instrumental memiliki beberapa tujuan umum yaitu menginformasikan, mengajar, mendorong, mengibah sikap, keyakinan dan prilaku, menggerakan tindakan, serta menghibur.
(24)
16
2.1.2.4 Proses Komunikasi
Proses komunikasi terbagi menjadi dua jenis yaitu primer dan sekunder. Proses primer adalah proses penyampaian pikiran dan atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambang (symbol) sebagai media. Proses sekunder adalah proses penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain dengan menggunakan alat atau sarana sebagai media kedua setelah memakai lambang sebagai media pertama. Contoh media kedua adalah telepon, surat, dan radio. (Komala, 2009:83)
Proses komunikasi terdiri dari tiga tahap yaitu : 1. Penginterpretasian
2. Penyandian
3. Pengiriman (Komala, 2009:84)
Dalam penginterpretasian, yang diinterpretasikan adalah motif komunikasi, terjadi dalam diri komunikator. Tahap penyandian masih berasal dari dalam diri komunikator, berawal sejak pesan bersifat abstrak berhasil diwujudkan akal budi manusia ke dalam lambang komunikasi. Sedangkan tahap pemingiriman, terjadi ketika komunikator melakukan tindakan komunikasi mengirim lambang komunikasi dengan peralatan jasmaninya yang berfungsi sebagai transmitter.(Komala, 2009:84)
(25)
17
2.1.2.5 Prinsip-prinsip Komunikasi
Deddy Mulyana dalam bukunya menyebutkan terdapat 12 prinsip komunikasi, prinsip-prinsip tersebut adalah:
1. Komunikasi adalah proses simbolik.
2. Setiap perilaku mempunyai potensi komunikasi. 3. Komunikasi punya dimensi isi dan dimensi hubungan. 4. Komunikasi berlangsung dalam berbagai tingkat
kesenjangan.
5. Komunikasi terjadi dalam konteks ruang dan waktu. 6. Komunikasi melibatkan prediksi peserta komunikasi. 7. Komunikasi bersifat sistemik.
8. Semakin mirip latar belakang sosial-budaya semakin efektiflah komunikasi.
9. Komunikasi bersifat nonsekuensial.
10.Komunikasi bersifat prosesual, dinamis, dan transaksional. 11.Komunikasi bersifat irreversible.
12.Komunikasi bukan panasea untuk menyelesaikan berbagai masalah. (Mulyana, 2007:126)
2.1.3 Tinjauan Komunikasi Organisasi
Mengenai hubungan komunikasi dengan organisasi William V. Hanney menyatakan bahwa:
“Organisasi terdiri dari sejumlah orang yang melibatkan keadaan saling bergantung, kebergantungan memerlukan koordinasi, koordinasi menyaratkan komunikasi.”(Riswandi, 2009;146)
Jika melihat dari pernyataan tadi, komunikasi dibutuhkan untuk menjalankan sebuah organisasi, karena dalam organisasi tetap saja terdapat individu-individu yang harus berinteraksi demi keberlangsungan sebuah organisasi.
(26)
18
Dalam komunikasi organisasi terdapat dimensi internal seperti yang dijelaskan oleh Riswandi yaitu:
1. Komunikasi Vertical
Yaitu komunikasi dari atas ke bawah. Yaitu komunikasi dari pimpinan kepada bawahan dab dari bawahan kepada pimpinan secara timbal balik. Dalam komunikasi vertikal, pimpinan memberikan instruksi-instruksi, petunjuk, informasi, dan penjelasan kepada bawahannya. Kemudian bawahan memberikan laporan, saran, atau pengaduan kepada atasan.
Komunikasi dua arah secara timbal balik tersebut dalam organisasi sangat penting karena jika hanya satu arah saja, dalam arti hanya dari pimpinan kepada bawahan, maka roda organisasi tidak akan berjalan dengan baik.
2. Komunikasi Horizontal
Ialah komunikasi secara mendatar, antara anggota staf dengan anggota staf, karyawan sesama karyawan, dan sebagainya.
Berbeda dengan komunikasi vertikal yang sifatnya lebih formal, komunikasi horizontal sering kali berlangsung tidak formal. Mereka berkomunikasi satu sama lain bukan pada waktu mereka bekerja, tetapi pada waktu istirahat, sedang rekresasi, waktu pulang kerja, dan sebagainya. Dalam situasi komunikasi seperti ini, desas desus cepat sekali menyebar dan
(27)
19
menjalar. Yang didesas desuskan seringkali mengenai hal-hal yang menyangkut pekerjaan atau tindakan pimpinan yang merugikan mereka.
2.1.4 Tinjauan Tentang Komunikasi Politik
Ilmu politik adalah ilmu yang mempelajari politik. Menurut Budiarjo, politik adalah usaha menggapai kehidupan yang lebih baik (Budiardjo, 2008;13). Sementara pengertian komunikasi politik itu sendiri menurut Nimmo adalah:
“Komunikasi politik sebagai kegiatan yang bersifat politis atas dasar konsekuensi aktual dan potensial, yang menata perilaku
dalam kondisi konflik.” (Arifin, 2003:9)
2.1.4.1 Tujuan Komunikasi Politik
Anwar Arifin dalam bukunya menyebutkan bahwa terdapat empat tujuan dari komunikasi politik, yaitu citra politik, pendapat umum, partisipasi politik dan pemilihan umum, serta pemilu dan kebijakan politik.(Arifin, 2003:105)
A. Citra Politik
Salah satu tujuan dari komunikasi politik adalah pembentukan citra politik. Citra politik itu sendiri terbentuk berdasarkan informasi yang diterima.
B. Pendapat Umum
Pengertian dari pendapat umum itu sendiri menurut William Albig (1939:3) dalam Anwar Arifin menyebutkan bahwa pendapat umum adalah hasil daripada interaksi
(28)
20
antara orang-orang dalam suatu kelompok. Selanjutnya, Emory Borgadus (1951) dalam Anwar Arifin mengartikan pendapat umum adalah hasil pengitegrasian pendapat berdasarkan diskusi yang dilakukan dalam masyarakt demokratis.
C. Partisipasi Politik dan Pemilihan Umum
Dalam komunikasi politik, citra politi dan pendapat umum akan menuju pada partisipasi politik dan kemenangan politikus dalam pemilihan umum. Partisipasi politik menurut James Rosenau dan Nimmo (2000:126) dalam Anwar Arifin menjelaskan bahwa partisipasi politik dilakukan oleh khalayak politik yang bukan politikus atau bukan pemimpin politik dan pengikutnya.(Arifin, 2003:131)
Hal berikutnya dari sebuah partisipasi politik adalah perolehan suara dalam kegiatan pemilihan umum. Kegiatan dalam komunikasi politik yang berkaitan dengan pemilihan umum adalah kampanye. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, arti dari kampanye adalah gerakan (tindakan) serantak (untuk melawan atau ngadakan aksi, dsb) dan kegiatan yang dilaksanakan oleh organisasi politik atau calon yang bersaing memperebutkan kedudukan di parlemen dan sebagainya untuk mendapat
(29)
21
dukungan massa pemilih dalam suatu pemungutan suara.(2008:669)
D. Pemilu dan Kebijakan Politik
Kebijakan politik adalah suatu hal yang tidak kalah penting dalam tujuan komunikasi politik. Kebijakan disini berbentuk aturan-aturan. Kampanye pada dasarnya dapat pula digunakan sebagai sarana tuntutan atas kebijakan. Sebagaimana Dan Nimmo (2000:202-205) dalam Anwar Arifin menyebut terdapat tiga teori umum tentang peran komunikasi dalam pemilihan umum, yaitu terori kehendak rakyat, teori control rakyat, dan teori dukungan rakyat.(Arifin, 2003:142)
2.1.4.2 Strategi Komunikasi Politik
Dalam komunikasi politik, terdapat tiga strategi yaitu melalui ketokohan dan lembaga, menciptakan kebersamaan, dan membangun konsensus. Ketokohan itu sendiri akan diartikan juga sebagai kredibilitas seseorang. Menurut Rakhmat (1985) dalam Anwar Arifin, kredibilitas adalah seperangkat persepsi khalayak tentang sifat-sifat komunikator, seshingga sesungguhnya kredibilitas tidak melekat dalam diri komunikator. Namun demikian, kredibilitas berkenaan dengan sifat-sifat komunikator yang selanjutnya disebut komponen kredibilitas.(Arifin, 2003:147)
(30)
22
Untuk kebersamaan itu sendiri dilakukan dengan mengenal khalayak dan menyusun pesan yang homofili. Dengan kata lain politikus harus memiliki banyak persamaan dengan khalayaknya. Berikutnya adalah membangun konsensus. Konsensus dibangun baik itu antar politikus dalam satu partai maupun dengan partai yang berbeda. Biasanya hal ini dilakukan dalam rapat ataupun lobi.
2.1.5 Tinjauan Tentang Kampanye 2.1.5.1 Definisi Kampanye
Menurut Rogers dan Storey (1987) mendefinisikan kampanye sebagai serangkaian tindakan komunikasi yang terencana dengan tujuan untuk menciptakan efek tertentu pada sejumlah besar khalayak yang dilakukan secara berkelanjutan pada kurun waktu tertentu. (Venus, 2004:7)
2.1.5.2 Jenis Kampanye
Terdapat tiga jenis kampanye menurut Charles U. Larson, yaitu:
1. Produk-oriented campaigns atau kampanye yang berorintasi pada produk. Motivasi yang mendasarinya adalah memperoleh keuntunhan finansial.
2. Candidate-oriented campaigns atau kampanye yang berorientasi pada kandidat uimumnya dimotivasi oleh hasrat intuk merauh kekuasaan politik.
3. Ideologically or cause oriented campaigns adalah jenis kampanye yang berorientasi pada tujuan-tujuan yang bersifat khusus dan seringkalui berdimensi perubahan sosial. (Ruslan, 2008:25)
(31)
23
2.1.5.3 Jenis Kampanye Dalam Politik
Dalam dunia politik juga dikenal istilah kampanye. Menurut Firmanzah dalam bukunya bahwa terdapat dua jenis kampanye, yaitu kampanye Pemilu dan kampanye Politik. Untuk mengetahui perbedaan dari kedua jenis kampanye tersebut, berikut adalah perbedaan kampanye Pemilu dan kampanye Politik menurut Firmanzah:
Tabel 2.2
Kampanye Pemilu dan Kampanye Politik
Aspek Kampanye Pemilu Kampanye Politik
Jangka dan batas
waktu Periodik dan tertentu
Jangka panjang dan terus menerus
Tujuan
Menggiring pemilih ke bilik
suara Image politik
Strategi
Satu arah dan penekanan kepada janji dan harapan politik kalau menang pemilu
Interaksi dan mencari pemahaman beserta solusi yang dihadapi
masyarakat
Sifat hubungan antar kandidat dan
pemilih
Pragmatis/transaksi Hubungan relasional
Produk-produk
Janji dan harapan politik figure kandidat dan program
kerja
Pengungkapan masalah dan solusi. Ideology dan
sistem nilai yang melandasi tujuan partai
Sifat program kerja
Market oriented dan berubah-ubah dari pemilu
satu ke pemilu lainnya
Konsisten dengan sistem nilai partai
(32)
24
Retensi memori
kolektif Cenderung mudah hilang
Tidak mudah hilang dalam ingatan kolektif
Sifat kampanye
Jelas, terukur, dan dapat dirasakan langsung aktifitas
fisiknya
Bersifat laten, bersikap kritis dan bersifat
menarik simpati masyarakat Sumber : Firmanzah (2008:277)
2.1.5.4 Kampanye Menurut Undang-undang
Menurut Peraturan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Nomor 01 Tahun 2013 Tentang Pedoman Pelaksanaan Kampanye Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, Dan Pewan Perwakilan Rakyat Daerah, Bab 1 Pasal 1 Ayat 17 Tentang Ketentuan Umum menjelaskan pengertian kampanye adalah kegiatan peserta pemilu untuk meyakinkan para pemilih dengan menawarkan visi, misi, program peserta pemilu dan atau informasi lainnya.1
Peraturan tentang cara dan media dalam penyampaian kampanye politik untuk Pemilihan Umum Khususnya anggota legislatif juga tertuang dalam undang-undang yang sama, yaitu pada pasal 1 ayat 20 yang menjelaskan bahwa, pemberitaan, penyiaran, dan iklan kampanye adalah penyampaian pesan kampanye oleh peserta Pemilu kepada masyarakat memalui media cetak dan elektronik secara berulang-ulang berbentuk tulisan, gambar, animasi, promosi, suara,
1
(33)
25
peragaan, sandiwara, dan bentuk lainnya yang berisi ajakan, himbauan untuk memberikan dukungan kepada pererta Pemilihan Umum
2.1.6 Tinjauan Tentang Strategi Kampanye
Definisi dari strategi menurut kamus besar Bahasa Indonesia adalah ilmu dan seni menggunkan semua sumber daya bangsa untuk melaksanakan kebijakan tertentu di perang dan damai dan rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus.(2008:1529)
Sedangkan definisi dari kampanye itu sendiri menurut Anwar Arifin dalam bukunya yaitu bentuk komunikasi politik yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang atau organisasi politik dalam waktu tertentu untuk memberoleh dukungan politik dari rakyat.(Arifin, 2003:83)
Menurut Nursal (2004) dalam Firmanzah mengkategorikan tiga strategi yang dapat dilakukan partai politik untuk mencari dan mengembangkan pendukung selama proses kampanye politik.(Firmanzah, 2008:217)
2.1.6.1 Pemasaran Langsung
Strategi ini lebih berfokus pada isu-isu yang penting bagi electorate dan bukan hanya menjual kandidat atau partai sebagai sebuah komoditas. Pesan komunikasi pada strategi ini bisa disampaikan langsung oleh kandidat atau partai, tapi bisa juga melalui relawan yang dating mebagikan brosur, flyer, sticker, dan sebagainya.
(34)
26
Penyampaian pesan pada strategi ini dilakukan melalui media massa baik elektronik, cetak, luar ruang, mobile dan internet. Strategi ini mempunyai kelebihan dapat dengan banyak memberikan pesan kepada khalayak, namun kurang dapat terukur sasarannya.
2.1.6.3 Pemasaran Melalui Tokoh, Kelompok atau Organisasi Berpengaruh
Pada strategi ini pesan disampaikan melalui individu, kelompok, atau organisasi yang mempunyai pengaruh. Strategi ini memerlukan kehati-hatian, karena jika terjadi kesalahan makan akan berakibat pesan komunikasinya tidak akan diterima.
2.1.7 Tinjauan Tentang Pemilu Legislatif
Pemilihan umum anggota legislatif adalah sebagai sarana perwujudan hak-hak rakyat dalam menentukan wakilnya dalam pemerintahan dan tata cara pelaksanaan, pelaksana dan sebagainya telah diatur dalam undang-undang dan perturan. Salah satunya adalah Peraturan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Nomor 01 Tahun 2013 Tentang Pedoman Pelaksanaan Kampanye Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, Dan Pewan Perwakilan Rakyat Daerah. Peraturan tersebut dalam Bab III pasal 5 ayat 1 sampai 8 tentang pelaksana kampanye menyebutkan bahwa:
(1) Pelaksana kampanye Pemilu anggota DPR, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota adalah pengurus partai politik, calon anggota DPR, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten/Kota, juru
(35)
27
kampanye, orang-seorang, dan organisasi yang ditunjuk oleh peserta pemilu anggota DPR, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota.
(2) Pelaksana kampenye Pemilu anggota DPD terdiri atas calon anggota DPD, orang-seorang dan organisasi yang ditunjuk oleh Peserta Pemilu perseorangan calon anggota DPD.
(3) Orang-seorang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dann (2) adalah warga negara Indonesia yang mempunyai hak memilih dan terdaftar sebagai pemilih.
(4) Organisasi pelaksana kampanye sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan (2) adalah organisasi yang ditunjuk peserta pemilu, antara lain organisasi sayap partai poltik peserta pemilu dan/ atau organisasi penyelenggara kegiatan.
(5) Organisasi penyelenggara kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) adalah badan hukum yang didirikan dan dikelola oleh warga negara Indonesia serta tunduk kepada Hukum Negara Republik Indonesia.
(6) Pelaksana kampanye sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan (2) wajib didaftarkan oleh peserta pemilu kepada KPU, KPU/KIP Provinsi dan KPU/KIP Kabupaten/Kota dan ditembuskan kepada Bawaslu Provinsi dan Panwaslu Kabupaten/Kota.
(36)
28
(7) Bagi orang-seorang dan/atau kelompok selain pelaksana kampanye yang terdaftar di KPU, KPU/KIP Provinsi dan KPU/KIP Kabupaten/Kota yang mengatasnamakan dan/atau tidak mendapat tugas resmi peserta pemilu ditertibkan atau dibubarkan oleh pihak keamanan setelah berkoordinasi dengan Kepolisian Negara Republik Indonesia dan atau Bawaslu/Bawaslu Provinsi/ Panwaslu Kabupaten.
(8) Pelaksana kampanye bertanggung jawab atas keamanan, ketertiban dan kelancaran kampanye.
2.2 Kerangka Pemikiran
2.2.1 Kerangka Pemikiran Teoritis
Dalam sebuah penelitian, dibutuhkan sebuah teori yang digunakan sebagai pisau bedah atas apa yang diteliti. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teori konstruksi realitas sosial. Teori konstruksi realitas sosial merupakan sebuah teori sosiologi kontemporer yang dikemukakan oleh Peter L. Berger dan Thomas Luckmann. Teori ini tidak memfokuskan pada hal-hal semacam tinjauan tokoh, pengaruh dan sejenisnya, tetapi lebih menekankan pada tindakan manusia sebagai aktor kreatif dari realitas sosialnya. Realitas sosial itu sendiri menurut Berger adalah eksis dan struktur dunia sosial bergantung pada manusia menjadi subjeknya. (Paloma, 2000:299)
Sosiologi pengetahuan, yang dikembangkan Berger dan Luckmann, mendasarkan pengetahuannya dalam dunia kehidupan sehari-hari masyarakat sebagai kenyataan. Bagi mereka, kenyataan kehidupan sehari-hari dianggap
(37)
29
menampilkan diri sebagai kenyataan par excellence sehingga disebutnya sebagai kenyataan utama (paramount). Berger dan Luckmann menyatakan dunia kehidupan sehari-hari menampilkan diri sebagai kenyataan yang ditafsirkan oleh manusia. Maka itu, apa yang menurut manusia nyata ditemukan dalam dunia kehidupan sehari-hari merupakan suatu kenyataan seperti yang dialaminya.(Berger, 1992:31-32)
Dalam proses objektifitas, Berger dan Luckmann menekankan adanya kesadaran, dan kesadaran itu selalu intensional karena ia selalu terarah pada objek. Dasar kesadaran (esensi) memang tidak pernah dapat disadari, karena manusia hanya memiliki kesadaran tentang sesuatu (fenomena); baik menyangkut kenyataan fisik lahiriah maupun kenyataan subjektif batiniah. Seperti halnya manusia, yang juga memiliki kesadaran tentang dunia kehidupan sehari-harinya sebagaimana yang dipersepsinya. Di sini dapat dilihat bahwa analisis fenomenologis akan mencoba menyingkap berbagai lapisan pengalaman dan berbagai struktur makna yang ada dalam dunia kehidupan sehari-hari.(Berger, 1992:30)
Dilanjut oleh Berger dan Luckmann dalam bukunya bahwa kenyataan sosial kehidupan sehari-hari dipahami dalam suatu rangkaian (continuum) berbagai tipifikasi, yang menjadi semakin anonim dengan semakin jauhnya tipifikasi itu dari di sini dan sekarang dalam situasi tatap-muka. Pada satu sisi, di dalam rangkaian itu terdapat orang-orang yang saling berinteraksi secara intensif dalam situasi tatap muka; dan di sisi lain, terdapat abstraksi-abstraksi yang sangat anonim karena sifatnya yang tidak terlibat dalam tatap muka.
(38)
30
Dalam konteks ini, struktur sosial merupakan jumlah keseluruhan tipifikasi dan pola-pola interaksi yang terjadi berulang-ulang melalui tipifikasi, dan ia merupakan satu unsur yang esensial dari kenyataan hidup sehari-hari.(Berger, 1992:29)
2.2.2 Kerangka Pemikiran Konseptual
2.2.2.1 Alur Model Kerangka Pemikiran
Dengan melihat konteks dari teori kontruksi realitas sosial tersebut yakni yang berusaha membentuk sebuah keadaan yang berdasarkan pada subjek, maka peneliti memaparkan penjelasan tersebut ke dalam gambar seperti berikut ini:
(39)
31
Gambar 2.1
Alur Pemikiran Penelitian
Sumber : Peneliti 2013
Penjelasan dari gambar alur pemikiran di atas adalah sebagai berikut :
a. Kandidat pada awalnya melakukan sebuah perencanaan untuk memilih atau membentuk sebuah tim guna mensukseskan kampanye, menentukan segmentasi sasaran,
KO
NSTR
UK
S
I
R
EAL
IT
AS
S
OSIA
L
PERENCANAAN POLA
PERUMUSAN PESAN
PENYEBARAN INFORMASI
Strategi Kampanye Politik Calon Legislatif Partai Nasional Demokrat Pada Masyarakat
(40)
32
menetukan siapa saja yang dapat menjadi pendukung tetap, dan menghitung biaya yang akan dikeluarkan.
b. Setelah itu kandidat akan melanjutkan ke tahapan pola perumusan pesan, pada tahapan ini kandidat seharusnya menyusun materi atau isi dari pesan yang akan disampaikan pada masyarakat, serta menentukan perogram kerja yang ditawarkan. Selain itu kandidat akan menentukan fokus target mana yang akan digencarkan pendekatannya.
c. Kedua tahapan itu merupakan awal dari tapan yang ketiga yaitu penyebaran informasi. Disini kandidat menyebarkan pesan yang telah disusun dan direncanakan sebagai aplikasi dari kampanye itu sendiri.
d. Merujuk pada teori yang digunakan pada penelitian ini, maka ketiga hal tersebut yaitu aspek perencanaan, pola perumusan pesan, dan penyebaran informasi, diasumsikan sebagai sebuah rangkaian dimana kandidat berusaha untuk membentuk sebuah pemikiran, dan berujung pada tindakan untuk pada nantinya mendukung dan memilih kandidat dalam pemilihan umum legislatif 2014.
(41)
iv ABSTRACT
POLITICAL CAMPAIGN STRATEGY OF NASIONAL DEMOKRAT PARTY CANDIDATE ON THE PUBLIC OF ELECTORAL DISTRIC BOGOR CITY
III
(Case Study Of Dodi Mulyawan’s Politcal Campaign Strategy From Nasional Demokrat Party On The Public Of Electoral Distric Bogor City III As A
Candidate For DPRD Bogor City In Preparation For Legislative Election 2014)
by ,
Muhammad Irsan Syahwildani NIM . 41809014
This thesis under the guidance , Surya Eka Desayu , S.Sos . , M.Si
The purpose of the study to determine how the political campaigns of candidates of the National Democratic Party in the election of local communities Bogor III as a case study of a political campaign strategies of the candidates of the National Democratic Party in the election of local communities Bogor III . Sub focus of this study include the planning , formulation of message patterns , and dissemination of information about political candidates ' campaign strategies .
To answer the above purpose , the focus of the research is analyzed with sub campaign strategy planning focus , the pattern of message formulation and dissemination of information . Qualitative research method , the case study approach . Techniques of data collection , documentation , in-depth interviews , literature study , observation , and search online . Research informants as much as two and four informants supporting research using purposive sampling technique . Data analysis techniques include data reduction , data interpretation , deduction , and verification . Techniques include data validity extension participation , discussion techniques , and triangulation of data .
The results of the study are , planning is done in two stages before and after DCT appears . The pattern indicates that the candidate formulation message directing people to open the program as thoughts and information and dissemination of candidates is done in groups and use the media more conventional publications . Conclusion The study shows Dodi Mulyawan campaign strategy is not based on the planning and formulation of the message, and only the reliable distribution. Suggestions for this research is that, candidates must be able to provide programs with good planning and can also be used as a reference and guidance for improvement in the academic field.
(1)
(7) Bagi orang-seorang dan/atau kelompok selain pelaksana kampanye yang terdaftar di KPU, KPU/KIP Provinsi dan KPU/KIP Kabupaten/Kota yang mengatasnamakan dan/atau tidak mendapat tugas resmi peserta pemilu ditertibkan atau dibubarkan oleh pihak keamanan setelah berkoordinasi dengan Kepolisian Negara Republik Indonesia dan atau Bawaslu/Bawaslu Provinsi/ Panwaslu Kabupaten.
(8) Pelaksana kampanye bertanggung jawab atas keamanan, ketertiban dan kelancaran kampanye.
2.2 Kerangka Pemikiran
2.2.1 Kerangka Pemikiran Teoritis
Dalam sebuah penelitian, dibutuhkan sebuah teori yang digunakan sebagai pisau bedah atas apa yang diteliti. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teori konstruksi realitas sosial. Teori konstruksi realitas sosial merupakan sebuah teori sosiologi kontemporer yang dikemukakan oleh Peter L. Berger dan Thomas Luckmann. Teori ini tidak memfokuskan pada hal-hal semacam tinjauan tokoh, pengaruh dan sejenisnya, tetapi lebih menekankan pada tindakan manusia sebagai aktor kreatif dari realitas sosialnya. Realitas sosial itu sendiri menurut Berger adalah eksis dan struktur dunia sosial bergantung pada manusia menjadi subjeknya. (Paloma, 2000:299)
Sosiologi pengetahuan, yang dikembangkan Berger dan Luckmann, mendasarkan pengetahuannya dalam dunia kehidupan sehari-hari masyarakat sebagai kenyataan. Bagi mereka, kenyataan kehidupan sehari-hari dianggap
(2)
menampilkan diri sebagai kenyataan par excellence sehingga disebutnya sebagai kenyataan utama (paramount). Berger dan Luckmann menyatakan dunia kehidupan sehari-hari menampilkan diri sebagai kenyataan yang ditafsirkan oleh manusia. Maka itu, apa yang menurut manusia nyata ditemukan dalam dunia kehidupan sehari-hari merupakan suatu kenyataan seperti yang dialaminya.(Berger, 1992:31-32)
Dalam proses objektifitas, Berger dan Luckmann menekankan adanya kesadaran, dan kesadaran itu selalu intensional karena ia selalu terarah pada objek. Dasar kesadaran (esensi) memang tidak pernah dapat disadari, karena manusia hanya memiliki kesadaran tentang sesuatu (fenomena); baik menyangkut kenyataan fisik lahiriah maupun kenyataan subjektif batiniah. Seperti halnya manusia, yang juga memiliki kesadaran tentang dunia kehidupan sehari-harinya sebagaimana yang dipersepsinya. Di sini dapat dilihat bahwa analisis fenomenologis akan mencoba menyingkap berbagai lapisan pengalaman dan berbagai struktur makna yang ada dalam dunia kehidupan sehari-hari.(Berger, 1992:30)
Dilanjut oleh Berger dan Luckmann dalam bukunya bahwa kenyataan sosial kehidupan sehari-hari dipahami dalam suatu rangkaian (continuum) berbagai tipifikasi, yang menjadi semakin anonim dengan semakin jauhnya tipifikasi itu dari di sini dan sekarang dalam situasi tatap-muka. Pada satu sisi, di dalam rangkaian itu terdapat orang-orang yang saling berinteraksi secara intensif dalam situasi tatap muka; dan di sisi lain, terdapat abstraksi-abstraksi yang sangat anonim karena sifatnya yang tidak terlibat dalam tatap muka.
(3)
Dalam konteks ini, struktur sosial merupakan jumlah keseluruhan tipifikasi dan pola-pola interaksi yang terjadi berulang-ulang melalui tipifikasi, dan ia merupakan satu unsur yang esensial dari kenyataan hidup sehari-hari.(Berger, 1992:29)
2.2.2 Kerangka Pemikiran Konseptual
2.2.2.1 Alur Model Kerangka Pemikiran
Dengan melihat konteks dari teori kontruksi realitas sosial tersebut yakni yang berusaha membentuk sebuah keadaan yang berdasarkan pada subjek, maka peneliti memaparkan penjelasan tersebut ke dalam gambar seperti berikut ini:
(4)
Gambar 2.1
Alur Pemikiran Penelitian
Sumber : Peneliti 2013
Penjelasan dari gambar alur pemikiran di atas adalah sebagai berikut :
a. Kandidat pada awalnya melakukan sebuah perencanaan untuk memilih atau membentuk sebuah tim guna mensukseskan kampanye, menentukan segmentasi sasaran,
KO
NSTR
UK
S
I
R
EAL
IT
AS
S
OSIA
L
PERENCANAAN POLA
PERUMUSAN PESAN
PENYEBARAN INFORMASI
Strategi Kampanye Politik Calon Legislatif Partai Nasional Demokrat Pada Masyarakat
(5)
menetukan siapa saja yang dapat menjadi pendukung tetap, dan menghitung biaya yang akan dikeluarkan.
b. Setelah itu kandidat akan melanjutkan ke tahapan pola perumusan pesan, pada tahapan ini kandidat seharusnya menyusun materi atau isi dari pesan yang akan disampaikan pada masyarakat, serta menentukan perogram kerja yang ditawarkan. Selain itu kandidat akan menentukan fokus target mana yang akan digencarkan pendekatannya.
c. Kedua tahapan itu merupakan awal dari tapan yang ketiga yaitu penyebaran informasi. Disini kandidat menyebarkan pesan yang telah disusun dan direncanakan sebagai aplikasi dari kampanye itu sendiri.
d. Merujuk pada teori yang digunakan pada penelitian ini, maka ketiga hal tersebut yaitu aspek perencanaan, pola perumusan pesan, dan penyebaran informasi, diasumsikan sebagai sebuah rangkaian dimana kandidat berusaha untuk membentuk sebuah pemikiran, dan berujung pada tindakan untuk pada nantinya mendukung dan memilih kandidat dalam pemilihan umum legislatif 2014.
(6)
iv III
(Case Study Of Dodi Mulyawan’s Politcal Campaign Strategy From Nasional Demokrat Party On The Public Of Electoral Distric Bogor City III As A
Candidate For DPRD Bogor City In Preparation For Legislative Election 2014)
by ,
Muhammad Irsan Syahwildani NIM . 41809014
This thesis under the guidance , Surya Eka Desayu , S.Sos . , M.Si
The purpose of the study to determine how the political campaigns of candidates of the National Democratic Party in the election of local communities Bogor III as a case study of a political campaign strategies of the candidates of the National Democratic Party in the election of local communities Bogor III . Sub focus of this study include the planning , formulation of message patterns , and dissemination of information about political candidates ' campaign strategies .
To answer the above purpose , the focus of the research is analyzed with sub campaign strategy planning focus , the pattern of message formulation and dissemination of information . Qualitative research method , the case study approach . Techniques of data collection , documentation , in-depth interviews , literature study , observation , and search online . Research informants as much as two and four informants supporting research using purposive sampling technique . Data analysis techniques include data reduction , data interpretation , deduction , and verification . Techniques include data validity extension participation , discussion techniques , and triangulation of data .
The results of the study are , planning is done in two stages before and after DCT appears . The pattern indicates that the candidate formulation message directing people to open the program as thoughts and information and dissemination of candidates is done in groups and use the media more conventional publications . Conclusion The study shows Dodi Mulyawan campaign strategy is not based on the planning and formulation of the message, and only the reliable distribution. Suggestions for this research is that, candidates must be able to provide programs with good planning and can also be used as a reference and guidance for improvement in the academic field.