1. Periode pengamatan yang digunakan yaitu pada tahun 2009 – 2012
2. Sampel perusahaan yang digunakan adalah perusahaan PMA dan PMDN
yang bergerak di bidang manufaktur yang telah listing di Bursa Efek Indonesia.
2.3 Kerangka Pemikiran
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel independen profitability, free cash flow, firm size, earning volatility, dan assets tangibility
terhadap variabel dependen struktur modal leverage DER. Profitabilitas Profitability adalah kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan laba selama periode tertentu. Keuntungan yang diraih dari investasi yang akan ditanamkan merupakan pertimbangan utama bagi perusahaan dalam
mengembangkan bisnisnya. Perusahaan dengan tingkat pengembalian yang tinggi atas investasi, menggunakan hutang yang relatif kecil. Hal ini disebabkan dana
yang dihasilkan secara internal untuk membiayai sebagian besar kebutuhan pendanaan perusahaan. Maka semakin tinggi profitabilitas perusahaan, maka akan
semakin kecil tingkat hutang. Free Cash Flow Jensen, 1986 adalah aliran kas yang digunakan
perusahaan untuk membiayai usaha. Aliran kas tersebut timbul karena Net Present Value yang positif. Bisa dikatakan free cash flow merupakan aliran kas masih
berbentuk iddle cashdana menganggur perusahaan yang didapat dari laba perusahaan dan selanjutnya bisa digunakan untuk membiayai usaha atau perluasan
usaha. Perusahaan dengan tingkat free cash flow tinggi akan berhadapan dengan konflik keagenan antara pemegang saham dengan manajemen.
Ukuran Perusahaan Firm Size menurut Riyanto 2001 adalah besar kecilnya suatu perusahaan yang ditunjukan dari total aktiva, jumlah penjualan,
rata-rata penjualan, dan rata-rata total aktiva.Ukuran besar kecilnya perusahaan diukur melalui logaritma natural dari total asset Ln Total Assets. Total asset
dijadikan sebagai indikator ukuran perusahaan karena sifatnya jangka panjang dibandingkan dengan penjualan Titman dan Wessels, 1988.
Volatilitas laba earning volatility merupakan indikator dari biaya kebangkrutan, dan perusahaan dengan biaya kebangkrutan tinggi diharapkan akan
mempunyai tingkat hutang yang rendah Kraus et al dalam Akhtar, 2005. Assets Tangibility merupakan jumlah aktiva yang dimiliki perusahaan
untuk dapat dijadikan jaminan ketika perusahaan menerbitkan hutang.Perusahaan dengan Asset Tangibility tinggi atau yang memiliki nilai jaminan dalam asset yang
tinggi cenderung lebih mudah untuk mendapatkan pendanaan dari sumber eksternal daripada perusahaan dengan asset tangibility rendah. Perusahaan dengan
tangibility tinggi relatif mempunyai biaya pinjaman yang rendah terbebas dari risiko gagal bayar, karena mempunyai asset yang dirasa lebih terjamin bagi para
kreditur Graham dalam Akhtar, 2005. Berdasarkan uraian diatas, maka dapat disusun kerangka pemikiran dalam
penelitian ini yang dituangkan dalam model sebagai berikut:
PMA PMDN
Gambar 2.1 Pengaruh
Profitability, Free Cash Flow, Firm Size, Earning Volatility, dan Assets Tangibility Terhadap Struktur Modal Pada Perusahaan PMA dan
PMDN
Sumber: Rajan dan Zingales 1995, Akhtar 2006, Chevalier et al 2006, McMillan 2012, dan Herwandono 2012 yang dikembangkan untuk penelitian.
Profitability
Free Cash Flow Firm Size
Volatility Assets
Tangibility
Profitability
Free Cash Flow Firm Size
Volatility Assets
Tangibility Struktur Modal
Beda Chow Test
2.4 Hipotesis