Teori Sumber Daya Manusia Ekonomi menyangkut kebutuhan-kebutuhan manusia dan sumber-sumber. Teori

15

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 LANDASAN TEORI

2.1.1 Teori Sumber Daya Manusia Ekonomi menyangkut kebutuhan-kebutuhan manusia dan sumber-sumber.

Keinginan dan kebutuhan manusia tidak terbatas, sedang sumber-sumber. Sumberdaya manusia atau human resources mengandung dua pengertian. Pertama, sumberdaya manusia SDM mengandung pengertian usaha kerja yang dapat diberikan dalam proses produksi. Pengertian kedua dari SDM menyangkut manusia yang mampu bekerja untuk memberikan jasa atau usaha kerja tersebut Simanjuntak,Payaman.1998. Mampu bekerja berarti mampu melakukan kegiatan yang mempunyai nilai ekonomis, yaitu bahwa kegiatan tersebut menghasilkan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Pendayagunaan SDM untuk menghasilkan barang dan jasa dipengaruhi oleh dua faktor yaitu jumlah dan kualitas SDM tersebut dan kemudian kondisi yang memperngaruhi pengembangan perekonomian yang kemudian memperngaruhi pendayagunaan faktor SDM tersebut. Di Indonesia, pengertian tenaga kerja atau manpower mulai sering dipergunakan. Tenaga kerja mencakup penduduk yang sudah atau sedang bekerja, yang sedang mencari pekerjaan, dan melakukan kegiatan lain seperti bersekolah dan mengurus rumah tangga. Menurut Undang-undang No. 25 tahun 1997 tentang ketenagakerjaan, tenaga kerja didefinsikan sebagai penduduk berumur 15 tahun 16 atau lebih. Pada kelompok umur 15 tahun keatas sewaktu-waktu dapat menawarkan jasanya untuk bekerja atau sering disebut potential labor force .

2.1.2 Teori

Human Capital Asumsi dasar teori human capital adalah bahwa sesorang dapat meningkatkan penghasilannya melalui peningkatan pendidikan. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang penting dalam pengembangan sumberdaya manusia. Pendidikan tidak saja menambah pengetahuan akan tetapi menambah keterampilan bekerja, sehingga dapat meningkatkan kualitas sumberdaya manusia. Dengan demikian pendidikan dipandang sebagai investasi yang imbalannya dapat diperoleh beberapa tahun kemudian dalam bentuk pertambahan hasil kerja atau penghasilan. Teori human capital di bidang pendidikan dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan mengenai apakah seseorang melanjutkan atau tidak melanjutkan sekolah, untuk menerangkan situasi tenaga kerja seperti terjadinya pengangguran di kalangan tenaga kerja terdidik, memperkirakan penambahan penyediaan tenaga kerja dari masing-masing tingkat dan jenis pendidikan dalam kurun waktu tertentu, dan dalam menyusun kebijakan pendidikan dan perencanaan tenaga kerja. Latihan adalah aspek human capital . Latihan dapat dilakukan di dalam maupun di luar pekerjaan. Latihan yang dilakukan di luar pekerjaan umumnya bersifat formal. Latihan yang dilakukan di luar pekerjaan dimaksudkan untuk meningkatkan keterampilan secara horisontal yang berarti memeperluas aspek- aspek atau jenis pekerjaan yang diketahui dan secara vertikal yang berarti memperdalam pengetahuan mengenai suatu bidang tertentu. Latihan di dalam 17 pekerjaan juga mampu meningkatkan produktivitas kerja seseorang. Dalam praktek latihan seperti itu biasanya diukur dalam bentuk pengalaman kerja.

2.1.3 Teori dan Sistem Pengupahan