Geologi Analisis Tahap Regional

IV-18 Gambar 4.13. Peta Persebaran TPA Kabupaten Batang

4.2.1. Analisis Tahap Regional

Tahap regional ini merupakan penyaringan awal yang akan menghasilkan zona layak dan tidak layak TPA.

1. Geologi

Fasilitas pengurugan sampah TPA tidak dibenarkan berlokasi di daerah bahaya geologi seperti zona patahan, zona volkanik aktif dan daerah rawan pergerakan tanah longsor. Untuk mencegah potensi penyebaran lindi dipilih jenis batuan yang mempunyai sifat permeabilitas rendah. Jenis batuan tersebut yaitu batuan lanau atau batuan lempung. Di Kabupaten Batang tidak ditemukan zona patahan aktif dan pergerakan tanah yang terjadi relatif stabil. Daerah yang dianggap tidak layak adalah daerah dengan formasi batuan pasir dan beku hasil proses pembekuan magma dari gunung berapi. Contoh batuan beku yaitu batu granit, batu andesit, batu gamping atau batuan berongga dan batuan berkekar lainnya. Batuan-batuan tersebut merupakan material kasar hasil rombakan batuan gunung api. Batuan di daerah Kabupaten Batang disusun oleh berbagai macam jenis batuan. Berdasarkan peta geologi Kabupaten Batang terdapat 8 delapan formasi IV-19 batuan. Berikut adalah jenis batuan tersebut beserta litologi penyusun dari formasi batuan tersebut: Tabel 4.5. Formasi Batuan Kabupaten Batang No. Formasi Litologi 1. Formasi Damar Batu lempung tufan, breksi gunungapi, batu pasir tufan berlapis silangsiur dan konglomerat 2. Alluvium Kerikil pasir, lanau dan lempung, endapan sungai dan rawa 3. Batuan Gunungapi Dieng Lava andesit dan andesit kuarsa, serta batuan klastika gunungapi 4. Batuan Gunungapi Jembangan Lava andesit dan batuan klastika gunungapi 5. Kipas alluvium Bahan rombakan gunung api telah tersayat 6. Endapan danau dan alluvium Pasir, lanau, lumpur dan lempung setempat tufan 7. Kaligetas Breksi vulkanik, aliran lava, tuf, batu pasir tufan, batu lempung 8. Anggota batu pasir formasi damar Batu pasir tufan, dan konglomerat sebagian kalsit Sumber: Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Batang 2013 Berdasarkan tabel di atas daerah yang layak dijadikan lokasi TPA yaitu formasi yang memiliki jenis batuan lempung atau lanau karena mempunyai sifat permeabilitas rendah. Daerah yang termasuk ke dalam kriteria tersebut yaitu: Tabel 4.6. Formasi Batuan Layak Lokasi TPA No. Formasi Litologi 1. Formasi Damar Batu lempung tufan, breksi gunungapi, batu pasir tufan berlapis silangsiur dan konglomerat IV-20 Tabel 4.6. Formasi Batuan Layak Lokasi TPA Lanjutan No. Formasi Litologi 2. Alluvium Kerikil pasir, lanau dan lempung, endapan sungai dan rawa 3. Endapan danau dan alluvium Pasir, lanau, lumpur dan lempung setempat tufan 4. Kaligetas Breksi vulkanik, aliran lava, tuf, batu pasir tufan, batu lempung Sumber: Hasil Analisis 2013 Daerah tersebut memiliki luas 38.614,82 Ha atau 45,13 dari luas Kabupaten Batang. Daerah tersebut meliputi wilayah Kabupaten Batang bagian selatan, bagian tengah, dan sedikit di bagian utara. Wilayah administrasi yang masuk ke dalam zona tidak layak lokasi TPA berdasarkan jenis batuannya yaitu berada di Kecamatan Bawang, Blado, Reban, Bandar, Wonotunggal, Limpung, Tersono, dan sebagian kecil di Kecamatan Kandeman, Tulis, Subah, Banyuputih, dan Pecalungan. Gambar 4.14 adalah hasil analisis daerah yang tidak layak dijadikan lokasi TPA terhadap jenis batuan penyusunnya. Gambar 4.14. Peta Faktor Pembatas Geologi IV-21 Dari peta penyisih geologi diketahui bahwa TPA eksisting Randukuning berada di zona layak terhadap jenis batuan penyusunnya. TPA Randukuning berada pada Formasi Damar dimana batuan penyusunnya terdapat unsur batuan lempung yang memiliki permeabilitas rendah sehingga tepat untuk dijadikan lokasi TPA.

2. Rawan Bencana