Rawan Bencana Hidrologi Analisis Tahap Regional

IV-21 Dari peta penyisih geologi diketahui bahwa TPA eksisting Randukuning berada di zona layak terhadap jenis batuan penyusunnya. TPA Randukuning berada pada Formasi Damar dimana batuan penyusunnya terdapat unsur batuan lempung yang memiliki permeabilitas rendah sehingga tepat untuk dijadikan lokasi TPA.

2. Rawan Bencana

Potensi bencana yang berkaitan dengan analisis lokasi TPA sampah adalah bencana banjir dan longsor. Dalam analisis rawan bencana ini masih berkaitan dengan lingkup geologi yaitu berupa daerah volkanik dan rawan gerakan tanah atau longsor. Selain bencana volkanik dan longsor, potensi bencana yang berkaitan dengan analisis lokasi TPA yaitu kawasan rawan banjir dan abrasi. Bencana-bencana tersebut dianggap dapat merusak kontruksi sarana dan prasarana TPA dan menyebabkan terjadinya pencemaran atau penyebaran limbah diakibatkan terbawa oleh air banjir. Daerah layak TPA harus berada di kawasan bebas banjir 25 tahunan. Gambar 4.15. Peta Faktor Pembatas Rawan Bencana Dari Peta Rawan Bencana Kabupaten Batang terlihat bahwa Kabupaten Batang berada di lingkup aman dari bencana volkanikgunung api meskipun di IV-22 bagian selatan wilayah Kabupaten Batang berdekatan dengan Dataran Tinggi Dieng. Di samping bencana gunung api, terdapat wilayah dengan status rawan longsor yang berada di sebagian Kecamatan Bawang, Kecamatan Tersono, Kecamatan Gringsing, dan Kecamatan Subah. Wilayah dengan daerah rawan longsor tersebut dinilai tidak cocok digunakan sebagai tempat calon lokasi TPA. Secara umum Kabupaten Batang masih termasuk zona aman dari potensi gempa dan memiliki wilayah dengan pergerakan tanah yang relatif stabil. Untuk zona rawan banjir tersebar di sebagian kecil Kecamatan Batang, Kecamatan Tulis, dan Kecamatan Gringsing. Sedangkan zona rawan abrasi berada di sebagian kecil pesisir Kecamatan Batang, Kecamatan Subah, dan Kecamatan Gringsing. Total luas dari faktor pembatas rawan bencana yaitu 4.469,98 Ha atau 5,22 dari luas Kabupaten Batang Dari peta rawan bencana diketahui bahwa TPA Randukuning Batang tidak berada pada daerah rawan bencana baik itu bencana banjir, tanah longsor, maupun abrasi.

3. Hidrologi

Fasilitas pengurugan limbah atau sampah tidak diinginkan berada pada suatu lokasi dengan kedalaman air tanah yang dangkal. Permukaan air yang dangkal lebih mudah dicemari lindi. Disamping itu, lokasi sarana tidak boleh terletak di daerah dengan sumur-sumur dangkal yang mempunyai lapisan kedap air yang tipis atau pada batu gamping yang berongga. Lahan yang berdekatan dengan badan air akan lebih berpotensi untuk mencemarinya, baik melalui aliran permukaan maupun melalui air tanah. Lahan yang berlokasi jauh dari badan air akan memperoleh nilai yang lebih tinggi dari pada lahan yang berdekatan dengan badan air. Iklim setempat hendaknya mendapat perhatian juga. Makin banyak hujan, makin besar pula kemungkinan lindi yang dihasilkan, disamping makin sulit pula pegoperasian lahan. Oleh karenanya, daerah dengan intensitas hujan yang lebih tinggi akan mendapat penilaian yang lebih rendah dari pada daerah dengan intensitas hujan yang lebih rendah. IV-23 Gambar 4.16. Peta Faktor Pembatas Kedalaman Air Tanah Dari Peta Kedalaman Air Tanah Kabupaten Batang diketahui kedalaman air tanah paling dangkal berada di kawasan utara atau pesisir Kabupaten Batang yaitu antara 0-5 m. Semakin ke arah selatan kedalaman air tanah semakin dalam. Hal ini berbanding lurus dengan topografi Kabupaten Batang yaitu berupa daerah perbukitan dan pegunungan di bagian tengah sampai ke selatan. Dari kondisi tersebut wilayah yang tidak layak dijadikan lokasi TPA yaitu berada di sebagian besar Kecamatan Batang dan sebagian kecil daerah pesisir di Kecamatan Kandeman, Tulis, Subah, Banyuputih dan Gringing. Total luas dari faktor pembatas kedalaman air tanah yaitu 5.915,78 Ha atau 6,91 dari luas Kabupaten Batang. Selain ditinjau dari air tanah hal yang perlu diperhatikan juga yaitu air permukaan atau badan-badan air. Jarak TPA terhadap sungai ditetapkan sejauh 150 meter dan untuk garis pantai sejauh 250 meter. Jarak atau buffer ini berfungsi sebagai sempadan untuk mencegah pencemaran oleh limbah atau sampah dari TPA. Dari ketentuan tersebut dilakukan buffer terhadap sungai-sungai di Kabupaten Batang. Daerah sempadan sungai tersebut tidak layak dijadikan sebagai TPA, sedangkan untuk buffer garis pantai dilakukan di sepanjang pesisir IV-24 Kabupaten Batang dari Kecamatan Batang sampai ke Kecamatan Gingsing. Daerah buffer tersebut tidak layak dijadikan lokasi TPA. Gambar 4.17. Peta Faktor Pembatas Air Permukaan Total luas dari faktor pembatas badan sungai yaitu 22.559,40 Ha atau 26, 36 dari luas Kabupaten Batang. Sedangkan total luas faktor pembatas dari buffer garis pantai yaitu 944,25 Ha atau 1,10 dari total luas Kabupaten Batang. Peta penyisih kedalaman air tanah ditampilkan pada Gambar 4.16, sedangkan peta penyisih air permukaan ditampilkan pada Gambar 4.17. Dari peta tersebut diketahui bahwa TPA Randukuning berada pada lokasi dengan kedalaman air tanah antara 10-15 m dan berada jauh dari air permukaan baik sungai maupun air laut sehingga kemungkinan pencemaran terhadap air sangat kecil. Potensi pencemaran juga berhubungan dengan intensitas hujan. Faktor curah hujan bukan merupakan pembatas utama. Namun, jika memungkinkan maka dipilih zona layak TPA dengan curah hujan yang paling sedikit di daerah tersebut. Lokasi TPA sebaiknya berada di daerah yang memiliki intensitas hujan paling rendah di suatu wilayah KabupatenKota tersebut. Hal ini untuk mencegah IV-25 penyebaran dan produksi lindi yang berlebihan dari timbunan sampah di lokasi TPA. Gambar 4.18. Peta Faktor Pembatas Curah Hujan Dari Peta Curah Hujan Kabupaten Batang diketahui terdapat 4 empat kelas curah hujan yaitu 13,6 mmhari, 13,61-20,7 mmhari, 20,71-27,7 mmhari, dan 27,31-34,8 mmhari. Curah hujan terendah berada di bagian utara Kabupaten Batang dan semakin besar di bagian selatan wilayah Kabupaten Batang. Kecamatan Batang, Warungasem, Kandeman, Tulis, Subah, Banyuputih, dan Gringsing dinilai lebih layak untuk dijadikan lokasi TPA berdasarkan intensitas hujan. Total luas dari faktor pembatas curah hujan yaitu 62.184,89 Ha atau 72,67 dari luas Kabupaten Batang.

4. Topografi