Topografi Analisis Tahap Regional

IV-25 penyebaran dan produksi lindi yang berlebihan dari timbunan sampah di lokasi TPA. Gambar 4.18. Peta Faktor Pembatas Curah Hujan Dari Peta Curah Hujan Kabupaten Batang diketahui terdapat 4 empat kelas curah hujan yaitu 13,6 mmhari, 13,61-20,7 mmhari, 20,71-27,7 mmhari, dan 27,31-34,8 mmhari. Curah hujan terendah berada di bagian utara Kabupaten Batang dan semakin besar di bagian selatan wilayah Kabupaten Batang. Kecamatan Batang, Warungasem, Kandeman, Tulis, Subah, Banyuputih, dan Gringsing dinilai lebih layak untuk dijadikan lokasi TPA berdasarkan intensitas hujan. Total luas dari faktor pembatas curah hujan yaitu 62.184,89 Ha atau 72,67 dari luas Kabupaten Batang.

4. Topografi

Tempat pengurukan limbah tidak boleh terletak pada suatu bukit dengan lereng yang tidak stabil. Suatu daerah dinilai lebih bila terletak di daerah landai dengan topografi rendah. Topografi dapat menunjang secara positif maupun negatif pada pembangunan sarana ini. Lokasi yang tersembunyi di belakang bukit atau di lembah mempunyai dampak visual yang menguntungkan karena tersembunyi. Namun suatu lokasi di tempat yang berbukit mungkin lebih sulit untuk dicapai karena adanya lereng-lereng yang curam dan mahalnya IV-26 pembangunan jalan pada daerah berbukit. Selain itu kemiringan lereng berkaitan dengan pekerjaan konstruksi dan operasional TPA. Semakin terjal maka semakin sulit dan mahal kontruksi dan operasionalnya. Gambar 4.19. Peta Faktor Pembatas Topografi Pada peta kemiringan lereng dapat diketahui bahwa Kabupaten Batang memiliki tiga bagian wilayah secara umum yaitu daerah pesisir di bagian utara, dataran rendah di bagian tengan, dan pegunungan di bagian selatan. Secara terperinci yaitu dearah datar kemiringan 0-8 berada di kawasan pesisir Kecamatan Batang, Kandeman, Tulis, Subah, Banyuputih, dan Gringsing. Daerah landai kemiringan 8-15 meliputi Kecamatan Batang di bagian selatan, Kandeman, Tulis, Bandar, Subah, Pecalungan, Limpung, Banyuputih, dan sedikit Kecamatan Gringsing dan Tersono. Daerah agak curam kemiringan 15-25 berada di Kecamatan Tersono, Kecamatan Bandar di bagian selatan, dan Kecamatan Blado dan Bawang di Bagian utara. Daerah curam 25-40 tersebar di sebagian kecil wilayah Kecamatan Subah, Pecalungan, Bandar, Blado dan Bawang. Daerah sangat curam kemiringan 40 berada di wilayah Kabupaten Batang bagian selatan yaitu di Kecamatan Blado dan Bawang. Daerah yang sangat curam dinilai memiliki nilai yang lebih rendah karena dikhawatirkan dapat IV-27 menyebabkan kelongsoran yang berakibat fatal terutama saat terjadi hujan atau rembesan air yang tinggi. Dari uraian di atas daerah yang tidak layak dijadikan lokasi TPA yaitu wilyah dengan kemiringan yang curam atau memiliki topografi kelerengan lebih dari 20. Kawasan tersebut sebagian besar berada di wilayah Kabupaten Batang bagian selatan yaitu Kecamatan Blado, Bawang, Reban Bandar, Tersono, dan sebagian wilayah Subah, Pecalungan, dan Gringsing. Total luas dari faktor pembatas topografi yaitu 30.033,23 Ha atau 35,10 dari luas Kabupaten Batang. Dari peta tersebut menunjukkan bahwa TPA Randukuning berada pada lokasi layak terhadap kondisi topografi yaitu berada pada kelerengan antara 8- 15 dimana termasuk ke dalam topografi landai.

5. Penggunaan Lahan