Keragaan Ketahanan Pangan Dan Status Gizi Keluarga Petani Desa Kolelet Wetan Kecamatan Rangkasbitung-Banten
A/&M'f-
'2Ooq
0%
KERAGAAN KETAHANAN PANGAN DAN STATUS GIZI
KELUARGA PETANI DESA KOLELET WETAN
KECAMATAN RANGKASBITUNG-BANTEN
Oleh:
ASTRI PERMATASARI
A05496034
DEPARTEMEN GIZI MASYARAKAT DAN SUi\1BERDAYA KELUA.RGA
fakultsperniセ@
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2004
RINGKASAN
ASTRI PERMATASARI. Ketahanan Pangan dan Status Gizi Keluarga Petani Desa
Kolelet Wetan, Kecamatan Rangkasbitung, Banten. (Dibimbing oleh Dadang
Sukandar dan Ali Khomsan).
Penelitian ini bertujuan umum yaitu untuk mengetahui ketahanan pangan
keluarga petani di Desa Kolelet Wetan, Kecamatan Rangkasbitung, Banten.
Secara khusus tujuannya adalah mengetahui pola dan tingkat konsumsi pangan
(Energi) keluarga petani Pra-Sejahtera dan Sejahtera II, menganalisis coping
mechanism yang dilakukan keluarga petani dalam mengatasi ketidaktahan pangan dan
mengetahui keragaan status gizi anak balita dan kepala keluarga (KK) pada keluarga
petani Pra-Sejahtera dan SejahteraII.
Desain yang di gunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional survey,
yang dilakukan di Desa Kolelet Wetan pada bulan Maret-April 2003. Contoh dalam
penelitian ini adalah keluarga petani dari kelompok keluarga Pra-Sejahtera (PraKS)
dan Sejahtera II (KSII) yang memiliki anak balita. Contoh diperoleh dari data
BKKBN kecamatan setempat dan dipecah menjadi PraKS sebanyak 19 keluarga dan
KSII sebanyak 16 keluarga.
Data primer yang diambil meliputi karakteristik demografi keluarga (umur
KK dan jumIah anggota keluarga, pendidikan KK dan Ibu RT, jenis petani dan
golongan petani berdasarkan luas lahan, jenis pekeIjaan tambahan KK), keadaan
sosial ekonomi keluarga (tingkat pendapatan total, tingkat pendapatan per kapita per
bulan), tingkat konsumsi keluarga (rata-rata konsumsi energi keluarga petani, pola
konsumsi pangan), status gizi (balita dan KK), tingkat kecukupan energi keluarga,
indikator tambahan subyektif ketahanan pangan (pertanyaan tentang ketahanan
pangan pertanian dan kesehatan setahun terakhir), coping mechanism yang dilakukan
masing-masing keluarga petani. Data di analisis dengan tabulasi silang dan hubungan
antar variabel dengan ketahanan pangan (konsumsi) dianalisis dengan statistik ChiSquare dan analisis regresi berganda untuk mengetahui faktor yang paling
berpengamh.
Umur rata-rata KK adalah 34,5 tahun dengan kisaran antara 24-47 tahun. Usia
KK berada pada rentang 30-40 tahun (60%). Iumlah keluarga berada pada kategori
keluarga sedang (4-6 orang) sebanyak 24 keluarga (68,6%). Pendidikan KK
terbanyak yaitu tamat SD dengan 16 KK (45,7%) dan pendidikan ibu RT juga tamat
SD, sebanyak 22 ibu (62,9%). Terdapat 28 KK (80,0 %) yang bekerja sebagai bumh
tani dan 7 KK (20,0 %) yang bekerja sebagai petani pemilik. Hanya 1 keluarga
(2,9%) yang termasuk dalam kategori keluarga pet ani golongan atas dan 28 keluarga
(80,0 %) termasuk kelompok keluarga petaniyang tidak memiliki lahan dan
6 keluarga (17,1 %) termasuk keluarga petani golongan rendah. Terdapat 13 KK
(37,1 %) yang tidak mempunyai pekerjaan tambahan dan 22 KK (62,9 %)
mempunyai pekerjaan tambahan selain sebagai petani.
Terdapat sebanyak 32 keluarga (91,5 %) termasuk dalam kategori keluarga
yang tidak tahan pangan, dan 3 keluarga selumhnya berasal dari KSII yang
berdasarkan PKKBN tidak termasuk keluarga miskin. Tingkat ketahanan pangan
keluarga dilihat dari tingkat konsumsi minimal, yaitu 2200 Kkal/kap/hari. Rata-rata
konsumsi energi masih sangat jauh dari kecukupan yang dianjurkan. Konsumsi energi
PraKS lebih tinggi (2321,7 Kkal) dibandingkan dengan KSII (2013,7 Kkal). Rata-rata
secara umum bahwa TKE PraKS lebih tinggi daripada KSII, walaupun kecukupan
energi PraKS (2692,4 Kkal/kap/org) lebih rendah dibandingkan dengan KSII
(2728,7 Kkal/kap/org). Kondisi defisit energi tidak banyak berbeda dengan hasil-hasil
penelitian yang lain. Persentase tingkat kecukupan kedua kelompok keluarga masih
sangat rendah (74,1 %). Dengan menggunakan patokan minimal 75% maka kedua
TKE kedua kelompok keluarga tersebut sangat rendah (defisit energi). Rata-rata
setiap keluarga mempunyai frekuensi makan 2-3 kali perhari. Besarnya sumbangan
tingkat konsumsi serealia dan umbi-umbian berdasarkan PPH dinilai cukup baik
(PraKS dengan 69 % dan KSII dengan 63,9 %). Kontribusi serealia pad a PraKS
(55,8%) lebih rendah dibandingkan dengan KSII (58,1%), sedangkan kontribusi
umbi-umbian pada PraKS (13,2 %) lebih tinggi dibandingkan dengan KSII (5,8 %).
Hasil analisis coping mechanism yang dilakukan pada keluarga petani dapat
disimpulkan bahwa terdapat 9 keluarga (25,7 %) yang pernah meminjam uang,
2 keluarga (5,7 %) yang pernah memberi makanan murah dan kurang kualitas,
7 keluarga (20 %) yang pernah mendapatkan bantuan makanan dari tetangga,
6 keluarga (17, I %) yang pernah mengurangi jumlah makanan, 2 keluarga (5,7 %)
yang pernah menjual perabot RT, 6 keluarga (17,1 %) yang pernah mengurangi
frekuensi makan, dan 7 keluarga (20 %) yang. pernah menjual perhiasan.
Ada beberapa alasan mengapa mereka melakukan coping mechanism, an tara lain :
uang belanja yang diterima kurang dari biasanya, mendapat pinjaman dari tetangga,
sesama tetangga sudah bias a saling memberi makanan, semua anggota harus dapat
makan (walaupun sedikit), baranglperabotan RT atau perhiasan yang dijual untuk
membeli beras yang sudah habis dari panen yang laiu untuk persiapan panen
berikutnya dan untuk membeli lauk-pauk.
Status gizi balita di Desa Kolelet Wetan adalah : Gizi baik 17 anak (48,6 %),
Gizi sedang 5 anak (14,3 %), Gizi kurang 11 anak (31,4 %) dan Gizi buruk 2 anak
(5,7 %). Tidak terdapat perbedaan yang nyata antara status gizi anak balita kedua
kelompok keluarga. Status gizi セck@
dibagi dalam: normal dengan 26 KK (74,3 %),
kurus sehat dengan 2 KK (5,7 %), kurus sekali dan gemuk seliat masing-masing
1 KK (2,9 %) dan gemuk sekali dengan 2 KK (5,7 %). Tidak juga terdapat perbedaan
yang nyata pada status gizi KK antar dua kelompok keluarga ini.
Dari hasil uji chi-square pada semua variabel dapat diduga bahwa total luas
lahan dan jumlah ternak kecil berhubungan dengan tingkat ketahanan pangan
keluarga. Dari hasil anal isis regresi linier berganda di dapat bahwa tingkat pendidikan
KK berpengaruh positif pada ketahanan pangan, yang artinya bahwa semakin tinggi
tingkat pendidikan KK maka semakin tinggi pula tingkat ketahanan pangan keluarga
tersebut.
KERAGAAN KETAHANAN PANGAN DAN STATUS GIZI
KELUARGA PETANI DESA KOLELET WETAN
KECAMATAN RANGKASBITUNG-BANTEN
Skripsi
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Pertanian pada Fakultas Pertanian
Institut Pertanian Bogar
Oleh:
ASTRI PERMATASARI
A05496034
DEPARTEMEN GIZI MASYARAKAT DAN SUMBERDAYA KELUARGA
FAKULTAS PERTANlAN
INSTITUT PERTANL\.N BOGOR
2004
JuduI
KETAHANAN
KELUARGA
PANGAN
PETANI
DAN
DESA
STATUS
KOLELET
GIZI
WETAN,
KECAMATAN RANGKASBITUNG, BANTEN.
Nama Mahasiswa
ASTRI PERMATASARI
NomorPokok
A05496034
Menyetujui:
Dosen Pembimbing I
Dosen Pembimbing II
Dr.Ir. Dadang Sukandar, MS .
NIP.!31645543
Prof.Dr.Ir.Ali Khomsan, MS
NIP. 131404218
TanggaI Lulus:
0 2 MAR Z004
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Jakarta, tanggal 13 Mei 1978, anak pertama dari dua
bersaudara dari keluarga Bapak Aslim Jurin dan lbu T.lndrayati.
Penulis memasuki sekolah dasar di SON Jelambar dari tahun 1984 sampa!
1990. kemudian dilanjutkan ke SMPN 82 Jakarta Barat'dari tahun 1990 sampai 1993.
Oari SMPN melanjutkan ke SMAN 33 Jakarta Barat dan lulus tahun 1996.
Penulis diterima di lnstitut Pertanian Bogor dengan jurusan Gizi Masyarakat
dan Sumberdaya Keluarga melalui jalur PMDK. Penulis pernah aktif menjadi
anggota Bina Oesa tahun 1997/1998, Senat -A (Faperta) tahun 1999/2000, anggota
Badan Kerohanian Islam Mahasiswa tahun 1999/2000, dan Forum Keluarga
Musholla GMSK (FKMG) periode kepengurusan tahun 1999/2000.
UCAPAN TERIMA KASIH
Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan hanya kehadirat Allah SWT yang
telah melimpahkan tak terhingga nikmat, rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis
akhirnya dapat menyelesaikan skripsi ini.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada :
Dr.It-.Dadang Sukandm', MSc dan Prof.Dr.Ir.Ali Khomsan, MS sebagai
dosen pembimbing yang telah banyak memberi bantuan, bimbingan, dorongan dan
masukannya untuk proses penyempurnaan skripsi ini.
Dr.It-.Yayuk Farida Baliwati, MS sebagai dosen pemandu sem1l1ar atas
masukan dan saran yang telah diberikan kepada penulis ..
Dr.Ir.Budi Setiawan, MS sebagai dosen penguji atas masukan dan sarannya
yang telah diberikan kepada penulis.
Bapak dan Mama, terima kasih atas segala rasa kasih sayang dan dukungan serta
doa yang tidak pernah putus-putusnya kepada penulis.
Wa Arief, terima kasih buat dukungan finansial dan juga doanya
Kepala Desa Kolelet Wetan, dan segenap Aparat Desa Kolelet Wetan (Ibu Bidan,
Kader-kader serta seluruh keluarga petani), penulis ucapkan terima kasih
banyak atas kesediaannya membantu penulis dalam mencari informasi desa
dan dapat melakukan penelitian. Semoga penelitian ini dapat bermanfaat buat
kita semua.
Kepada semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-satu disini Terima kasih
banyak atas segala bantuannya.
Bogor, Februari 2004.
DAFTARISI
Halaman
DAFTARGAMBAR ....... " ................................................ .
IX
DAFTAR TABEL ............................................................... .
x
DAFTAR LAMPlRAN ................................................................................
XI
PENDAHULUAN .......................................................................................
1
Latar Belakang ................................................................................. .
Tujuan ..............................................................................................
4
Hipotesis ..........................................................................................
4
Kegunaan Penelitian .........................................................................
4
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi Ketahanan Pangan ............................................................ .
5
Ketidaktahanan Pangan dalam Keluarga ......................................... .
6
Konsumsi Pangan dalam Keluarga .... ... ............ ... ...... ........ ..... ..........
7
Indikator Kemiskinan Keluarga ........................................................
9
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ketahanan Pangan Keluarga ......
11
Coping Mechanism ........................................... :...............................
16
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Status Gizi ................................
18
KERANGKAPEMIKIRAN ......................................... ,..............................
23
METODE PENELITIAN .......................................................................... .
25
Desain, Tempat dan Waktu ........................................................... .
26
Jumlah dan Cara Pemilihan Contoh ................................................. .
26
Jenis dan Cara Pengumpulan Data .................................................. .
26
Pengolahan dan Analisis Data ....................................................... .
29
Batasan Istilah ......................................... .
30
HASIL DAN PEMBAHASAN ........................ .
Keadaan Umum Lokasi ............................................... .
33
33
Karakteristik Umum Keluarga Contoh ...... .
Tingkat Ekonomi Keluarga Petani .............. .
41
Tingkat Ketahanan Pangan Keluarga Petani ....
42
Vlll
Indikator Tambahan Ketahanan Pangan Keluarga Petani ..... .............
47
Coping Mechanism Keluarga Petani .... ................................. ....... .....
50
Status Gizi Balita dan KK ... ................. .... .............. ............. .............
54
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ketahanan Pangan Keluarga
Petani ...............................................................................................
58
Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ketahanan Pangan
Keluarga Petani.... ... ...... ... ............ ... .................... .......... ....................
62
KESIMPULAN DAN SARAN ......... ... ... ....... .................. ............. ..... ... .......
65
Kesimpulan . ... ... ..................... ... ..... ... ............. ....................... ..... ......
65
Saran ................................................................................................
65
DAFT AR PUST AKA ................. ....... ..... ... ............ ........................... ...........
67
LAMPIRAN .... ... ......... ...... ... ... ............... ............... ........................... ............
72
Peta Desa Kolelet Wetan ..................................................................
72
Keadaan Indikator Tambahan Ketahanan Pangart Pertanian ..... .........
73
Alasan-Alasan Keluarga dalam Pemenuhan Indikator Ketahanan
Pangan Pertanian ..............................................................................
74
Hasil Analisis Regresi Linier Berganda Ketahanan Pangan
Keluarga Petani .................................................................................
75
IX
DAFTAR GAMBAR
Nomor
Halaman
1. Kerangka Konsep Determinan Status Gizi Anak
22
2. Kerangka Pemikiran Ketahanan Pangan Keluarga Petani di
Desa Kolelet Wetan ............................................................................. .
24
'2Ooq
0%
KERAGAAN KETAHANAN PANGAN DAN STATUS GIZI
KELUARGA PETANI DESA KOLELET WETAN
KECAMATAN RANGKASBITUNG-BANTEN
Oleh:
ASTRI PERMATASARI
A05496034
DEPARTEMEN GIZI MASYARAKAT DAN SUi\1BERDAYA KELUA.RGA
fakultsperniセ@
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2004
RINGKASAN
ASTRI PERMATASARI. Ketahanan Pangan dan Status Gizi Keluarga Petani Desa
Kolelet Wetan, Kecamatan Rangkasbitung, Banten. (Dibimbing oleh Dadang
Sukandar dan Ali Khomsan).
Penelitian ini bertujuan umum yaitu untuk mengetahui ketahanan pangan
keluarga petani di Desa Kolelet Wetan, Kecamatan Rangkasbitung, Banten.
Secara khusus tujuannya adalah mengetahui pola dan tingkat konsumsi pangan
(Energi) keluarga petani Pra-Sejahtera dan Sejahtera II, menganalisis coping
mechanism yang dilakukan keluarga petani dalam mengatasi ketidaktahan pangan dan
mengetahui keragaan status gizi anak balita dan kepala keluarga (KK) pada keluarga
petani Pra-Sejahtera dan SejahteraII.
Desain yang di gunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional survey,
yang dilakukan di Desa Kolelet Wetan pada bulan Maret-April 2003. Contoh dalam
penelitian ini adalah keluarga petani dari kelompok keluarga Pra-Sejahtera (PraKS)
dan Sejahtera II (KSII) yang memiliki anak balita. Contoh diperoleh dari data
BKKBN kecamatan setempat dan dipecah menjadi PraKS sebanyak 19 keluarga dan
KSII sebanyak 16 keluarga.
Data primer yang diambil meliputi karakteristik demografi keluarga (umur
KK dan jumIah anggota keluarga, pendidikan KK dan Ibu RT, jenis petani dan
golongan petani berdasarkan luas lahan, jenis pekeIjaan tambahan KK), keadaan
sosial ekonomi keluarga (tingkat pendapatan total, tingkat pendapatan per kapita per
bulan), tingkat konsumsi keluarga (rata-rata konsumsi energi keluarga petani, pola
konsumsi pangan), status gizi (balita dan KK), tingkat kecukupan energi keluarga,
indikator tambahan subyektif ketahanan pangan (pertanyaan tentang ketahanan
pangan pertanian dan kesehatan setahun terakhir), coping mechanism yang dilakukan
masing-masing keluarga petani. Data di analisis dengan tabulasi silang dan hubungan
antar variabel dengan ketahanan pangan (konsumsi) dianalisis dengan statistik ChiSquare dan analisis regresi berganda untuk mengetahui faktor yang paling
berpengamh.
Umur rata-rata KK adalah 34,5 tahun dengan kisaran antara 24-47 tahun. Usia
KK berada pada rentang 30-40 tahun (60%). Iumlah keluarga berada pada kategori
keluarga sedang (4-6 orang) sebanyak 24 keluarga (68,6%). Pendidikan KK
terbanyak yaitu tamat SD dengan 16 KK (45,7%) dan pendidikan ibu RT juga tamat
SD, sebanyak 22 ibu (62,9%). Terdapat 28 KK (80,0 %) yang bekerja sebagai bumh
tani dan 7 KK (20,0 %) yang bekerja sebagai petani pemilik. Hanya 1 keluarga
(2,9%) yang termasuk dalam kategori keluarga pet ani golongan atas dan 28 keluarga
(80,0 %) termasuk kelompok keluarga petaniyang tidak memiliki lahan dan
6 keluarga (17,1 %) termasuk keluarga petani golongan rendah. Terdapat 13 KK
(37,1 %) yang tidak mempunyai pekerjaan tambahan dan 22 KK (62,9 %)
mempunyai pekerjaan tambahan selain sebagai petani.
Terdapat sebanyak 32 keluarga (91,5 %) termasuk dalam kategori keluarga
yang tidak tahan pangan, dan 3 keluarga selumhnya berasal dari KSII yang
berdasarkan PKKBN tidak termasuk keluarga miskin. Tingkat ketahanan pangan
keluarga dilihat dari tingkat konsumsi minimal, yaitu 2200 Kkal/kap/hari. Rata-rata
konsumsi energi masih sangat jauh dari kecukupan yang dianjurkan. Konsumsi energi
PraKS lebih tinggi (2321,7 Kkal) dibandingkan dengan KSII (2013,7 Kkal). Rata-rata
secara umum bahwa TKE PraKS lebih tinggi daripada KSII, walaupun kecukupan
energi PraKS (2692,4 Kkal/kap/org) lebih rendah dibandingkan dengan KSII
(2728,7 Kkal/kap/org). Kondisi defisit energi tidak banyak berbeda dengan hasil-hasil
penelitian yang lain. Persentase tingkat kecukupan kedua kelompok keluarga masih
sangat rendah (74,1 %). Dengan menggunakan patokan minimal 75% maka kedua
TKE kedua kelompok keluarga tersebut sangat rendah (defisit energi). Rata-rata
setiap keluarga mempunyai frekuensi makan 2-3 kali perhari. Besarnya sumbangan
tingkat konsumsi serealia dan umbi-umbian berdasarkan PPH dinilai cukup baik
(PraKS dengan 69 % dan KSII dengan 63,9 %). Kontribusi serealia pad a PraKS
(55,8%) lebih rendah dibandingkan dengan KSII (58,1%), sedangkan kontribusi
umbi-umbian pada PraKS (13,2 %) lebih tinggi dibandingkan dengan KSII (5,8 %).
Hasil analisis coping mechanism yang dilakukan pada keluarga petani dapat
disimpulkan bahwa terdapat 9 keluarga (25,7 %) yang pernah meminjam uang,
2 keluarga (5,7 %) yang pernah memberi makanan murah dan kurang kualitas,
7 keluarga (20 %) yang pernah mendapatkan bantuan makanan dari tetangga,
6 keluarga (17, I %) yang pernah mengurangi jumlah makanan, 2 keluarga (5,7 %)
yang pernah menjual perabot RT, 6 keluarga (17,1 %) yang pernah mengurangi
frekuensi makan, dan 7 keluarga (20 %) yang. pernah menjual perhiasan.
Ada beberapa alasan mengapa mereka melakukan coping mechanism, an tara lain :
uang belanja yang diterima kurang dari biasanya, mendapat pinjaman dari tetangga,
sesama tetangga sudah bias a saling memberi makanan, semua anggota harus dapat
makan (walaupun sedikit), baranglperabotan RT atau perhiasan yang dijual untuk
membeli beras yang sudah habis dari panen yang laiu untuk persiapan panen
berikutnya dan untuk membeli lauk-pauk.
Status gizi balita di Desa Kolelet Wetan adalah : Gizi baik 17 anak (48,6 %),
Gizi sedang 5 anak (14,3 %), Gizi kurang 11 anak (31,4 %) dan Gizi buruk 2 anak
(5,7 %). Tidak terdapat perbedaan yang nyata antara status gizi anak balita kedua
kelompok keluarga. Status gizi セck@
dibagi dalam: normal dengan 26 KK (74,3 %),
kurus sehat dengan 2 KK (5,7 %), kurus sekali dan gemuk seliat masing-masing
1 KK (2,9 %) dan gemuk sekali dengan 2 KK (5,7 %). Tidak juga terdapat perbedaan
yang nyata pada status gizi KK antar dua kelompok keluarga ini.
Dari hasil uji chi-square pada semua variabel dapat diduga bahwa total luas
lahan dan jumlah ternak kecil berhubungan dengan tingkat ketahanan pangan
keluarga. Dari hasil anal isis regresi linier berganda di dapat bahwa tingkat pendidikan
KK berpengaruh positif pada ketahanan pangan, yang artinya bahwa semakin tinggi
tingkat pendidikan KK maka semakin tinggi pula tingkat ketahanan pangan keluarga
tersebut.
KERAGAAN KETAHANAN PANGAN DAN STATUS GIZI
KELUARGA PETANI DESA KOLELET WETAN
KECAMATAN RANGKASBITUNG-BANTEN
Skripsi
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Pertanian pada Fakultas Pertanian
Institut Pertanian Bogar
Oleh:
ASTRI PERMATASARI
A05496034
DEPARTEMEN GIZI MASYARAKAT DAN SUMBERDAYA KELUARGA
FAKULTAS PERTANlAN
INSTITUT PERTANL\.N BOGOR
2004
JuduI
KETAHANAN
KELUARGA
PANGAN
PETANI
DAN
DESA
STATUS
KOLELET
GIZI
WETAN,
KECAMATAN RANGKASBITUNG, BANTEN.
Nama Mahasiswa
ASTRI PERMATASARI
NomorPokok
A05496034
Menyetujui:
Dosen Pembimbing I
Dosen Pembimbing II
Dr.Ir. Dadang Sukandar, MS .
NIP.!31645543
Prof.Dr.Ir.Ali Khomsan, MS
NIP. 131404218
TanggaI Lulus:
0 2 MAR Z004
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Jakarta, tanggal 13 Mei 1978, anak pertama dari dua
bersaudara dari keluarga Bapak Aslim Jurin dan lbu T.lndrayati.
Penulis memasuki sekolah dasar di SON Jelambar dari tahun 1984 sampa!
1990. kemudian dilanjutkan ke SMPN 82 Jakarta Barat'dari tahun 1990 sampai 1993.
Oari SMPN melanjutkan ke SMAN 33 Jakarta Barat dan lulus tahun 1996.
Penulis diterima di lnstitut Pertanian Bogor dengan jurusan Gizi Masyarakat
dan Sumberdaya Keluarga melalui jalur PMDK. Penulis pernah aktif menjadi
anggota Bina Oesa tahun 1997/1998, Senat -A (Faperta) tahun 1999/2000, anggota
Badan Kerohanian Islam Mahasiswa tahun 1999/2000, dan Forum Keluarga
Musholla GMSK (FKMG) periode kepengurusan tahun 1999/2000.
UCAPAN TERIMA KASIH
Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan hanya kehadirat Allah SWT yang
telah melimpahkan tak terhingga nikmat, rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis
akhirnya dapat menyelesaikan skripsi ini.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada :
Dr.It-.Dadang Sukandm', MSc dan Prof.Dr.Ir.Ali Khomsan, MS sebagai
dosen pembimbing yang telah banyak memberi bantuan, bimbingan, dorongan dan
masukannya untuk proses penyempurnaan skripsi ini.
Dr.It-.Yayuk Farida Baliwati, MS sebagai dosen pemandu sem1l1ar atas
masukan dan saran yang telah diberikan kepada penulis ..
Dr.Ir.Budi Setiawan, MS sebagai dosen penguji atas masukan dan sarannya
yang telah diberikan kepada penulis.
Bapak dan Mama, terima kasih atas segala rasa kasih sayang dan dukungan serta
doa yang tidak pernah putus-putusnya kepada penulis.
Wa Arief, terima kasih buat dukungan finansial dan juga doanya
Kepala Desa Kolelet Wetan, dan segenap Aparat Desa Kolelet Wetan (Ibu Bidan,
Kader-kader serta seluruh keluarga petani), penulis ucapkan terima kasih
banyak atas kesediaannya membantu penulis dalam mencari informasi desa
dan dapat melakukan penelitian. Semoga penelitian ini dapat bermanfaat buat
kita semua.
Kepada semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-satu disini Terima kasih
banyak atas segala bantuannya.
Bogor, Februari 2004.
DAFTARISI
Halaman
DAFTARGAMBAR ....... " ................................................ .
IX
DAFTAR TABEL ............................................................... .
x
DAFTAR LAMPlRAN ................................................................................
XI
PENDAHULUAN .......................................................................................
1
Latar Belakang ................................................................................. .
Tujuan ..............................................................................................
4
Hipotesis ..........................................................................................
4
Kegunaan Penelitian .........................................................................
4
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi Ketahanan Pangan ............................................................ .
5
Ketidaktahanan Pangan dalam Keluarga ......................................... .
6
Konsumsi Pangan dalam Keluarga .... ... ............ ... ...... ........ ..... ..........
7
Indikator Kemiskinan Keluarga ........................................................
9
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ketahanan Pangan Keluarga ......
11
Coping Mechanism ........................................... :...............................
16
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Status Gizi ................................
18
KERANGKAPEMIKIRAN ......................................... ,..............................
23
METODE PENELITIAN .......................................................................... .
25
Desain, Tempat dan Waktu ........................................................... .
26
Jumlah dan Cara Pemilihan Contoh ................................................. .
26
Jenis dan Cara Pengumpulan Data .................................................. .
26
Pengolahan dan Analisis Data ....................................................... .
29
Batasan Istilah ......................................... .
30
HASIL DAN PEMBAHASAN ........................ .
Keadaan Umum Lokasi ............................................... .
33
33
Karakteristik Umum Keluarga Contoh ...... .
Tingkat Ekonomi Keluarga Petani .............. .
41
Tingkat Ketahanan Pangan Keluarga Petani ....
42
Vlll
Indikator Tambahan Ketahanan Pangan Keluarga Petani ..... .............
47
Coping Mechanism Keluarga Petani .... ................................. ....... .....
50
Status Gizi Balita dan KK ... ................. .... .............. ............. .............
54
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ketahanan Pangan Keluarga
Petani ...............................................................................................
58
Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ketahanan Pangan
Keluarga Petani.... ... ...... ... ............ ... .................... .......... ....................
62
KESIMPULAN DAN SARAN ......... ... ... ....... .................. ............. ..... ... .......
65
Kesimpulan . ... ... ..................... ... ..... ... ............. ....................... ..... ......
65
Saran ................................................................................................
65
DAFT AR PUST AKA ................. ....... ..... ... ............ ........................... ...........
67
LAMPIRAN .... ... ......... ...... ... ... ............... ............... ........................... ............
72
Peta Desa Kolelet Wetan ..................................................................
72
Keadaan Indikator Tambahan Ketahanan Pangart Pertanian ..... .........
73
Alasan-Alasan Keluarga dalam Pemenuhan Indikator Ketahanan
Pangan Pertanian ..............................................................................
74
Hasil Analisis Regresi Linier Berganda Ketahanan Pangan
Keluarga Petani .................................................................................
75
IX
DAFTAR GAMBAR
Nomor
Halaman
1. Kerangka Konsep Determinan Status Gizi Anak
22
2. Kerangka Pemikiran Ketahanan Pangan Keluarga Petani di
Desa Kolelet Wetan ............................................................................. .
24