Pemisahan Zat dengan Cara Penguapan (Evaporasi)

Pemisahan Zat dengan Cara Penguapan (Evaporasi)

Tujuan Memisahkan zat dengan penguapan (evaporasi). Alat dan Bahan Alat

Tabung reaksi; kertas saring atau kertas tisu; cawan penguap atau tutup botol selai; pemanas spritus.

Bahan Air laut atau larutan garam dalam air.

144 Cerdas Belajar IPA untuk SMP/MTs Kelas VII

Petunjuk Kerja

1. Isi tabung reaksi dengan air laut atau larutan garam dalam air. Kemudian, tuang larutan tersebut melalui kertas saring ke dalam beaker glass.

2. Tuang kembali larutan yang telah tersaring ke dalam cawan penguap atau tutup botol selai.

3. Panaskan cawan penguap dengan pemanas spiritus. Amati apa yang terjadi.

4. Masih adakah yang tertinggal pada cawan penguap? Bahan Diskusi

1. Jenis campuran apakah air laut itu? Mengapa demikian?

2. Apa jenis campuran air garam yang sudah disaring dengan kertas saring? Apa sebabnya?

3. Zat-zat apa sajakah yang bercampur pada air laut sebelum disaring dan sesudah disaring!

4. Bagaimana keadaan campuran setelah dipanaskan? Zat apakah yang masih tersisa? Zat apakah yang tidak ada lagi?

5. Kemanakah zat yang hilang dalam campuran itu? Terjadi perubahan wujud apakah air dalam campuran itu?

6. Terpisahkah zat-zat yang bercampur dengan cara ini?

7. Apa yang dapat kamu simpulkan? Kegiatan di atas merupakan kegiatan skala kecil. Bagaimana

cara petani garam membuat garam dalam skala yang besar? Air laut dialirkan ke tambak-tambak garam. Kemudian, didiamkan sehingga pasir dan kotoran yang ukurannya besar mengendap. Air yang sudah dibersihkan ini dialirkan ke tempat penguapan dengan memanfaat- kan energi matahari.

Garam yang tertinggal di ladang garam dikumpulkan. Itu dina- makan garam kotor. Garam kotor ini dilarutkan dengan air bersih, Gambar 9.7 Pembuatan kemudian disaring. Air garam akhir inilah yang dibuat menjadi garam

Garam

bersih dengan menguapkan air pelarutnya. Garam ini ditambahkan Sumber Gambar: The Grolier kalium iodat (KIO ) sehingga menjadi garam beriodium.

Encyclopedia 4 (2001 : 158)

6. Pemisahan Zat dengan Cara Kromatografi

Kamu tentu lebih tertarik pada makanan dan minuman yang ber- warna-warni, bukan? Warna-warna menarik pada makanan diperoleh dengan menambahkan zat warna. Misalnya, dari daun suji, kunyit, bit, dan wortel. Zat perwarna makanan apa yang sering digunakan? Zat pewarna makanan dan minuman tersebut dapat dihasilkan dengan cara kromatografi.

Daun Suji Kunyit

tomat

Gambar 9.8 Zat Pewarna Makanan Sumber Gambar: www.biofarmaka.or.id; www.mardi.my; www.iptek.net www.chefdepot.com

P EMISAHAN C AMPURAN 145

Untuk memahami kromatografi, mari kita lakukan kegiatan berikut ini.

Kegiatan Ilmiah 9.4

Pemisahan Zat dengan Cara Kromatografi

Tujuan Memisahkan zat dengan cara kromatografi. Alat dan Bahan

Alat Gelas beaker; penjepit; pipet; kertas saring; lumpang dan penumbuknya; gunting.

Bahan Alkohol atau aseton; daun suji atau daun apa saja (yang tidak berbahaya). Petunjuk Kerja

1. Tumbuk daun suji dengan lumpang hingga hancur.

2. Setelah hancur, tambahkan alkohol atau aseton secukupnya hingga diperoleh larutan yang sangat kental.

3. Gunting kertas saring sehingga berbentuk pita dengan lebar ± 3 cm. Panjang pita di- perkirakan lebih panjang sedikit daripada panjang gelas beaker.

4. Dengan pipet, ambil larutan kental itu dan teteskan pada salah satu ujung pita kertas kira-kira berjarak 1 cm dari ujung kertas. Kemudian, tiup-tiup tetesan pada kertas itu agar cepat kering.

5. Setelah kering, tambahkan tetesan larutan pada tempat yang sama hingga beberapa tetes. Setiap menambahkan tetesan, usahakan kertas sudah kering kembali.

6. Isi gelas beaker dengan alkohol atau aseton kira-kira 5 cm tingginya dari dasar

tabung.

7. Celupkan ujung pita kertas yang telah ditetesi ke dalam alkohol dalam gelas beaker. Hati-hati, tetesan pada kertas jangan sampai tercelup dalam alkohol.

8. Amati apa yang terjadi. Bahan Diskusi

1. Apakah yang didapat setelah tumbukan daun ditambah alkohol? Apa warna larutan itu?

2. Bagaimana warna dan bentuk tetesan larutan pada kertas saring pita? Bagaimana

warnanya setelah dikeringkan?

3. Bagaimana keadaan pita kertas saring sebelum ujungnya dicelupkan dalam alkohol?

4. Apa yang terjadi pada pita kertas saring setelah beberapa saat ujungnya tercelup?

5. Apa yang terjadi pada kertas saring setelah beberapa saat kertas dicelupkan?

6. Warna-warna apa sajakah yang terbentuk!

7. Apa yang dapat kamu simpulkan. Catatan: Larutan daun dalam alkohol dapat diganti dengan tinta dan alkohol dapat diganti

dengan air biasa. Pada kegiatan di atas, zat warna pada daun akan larut dalam

alkohol. Setelah diteteskan pada kertas saring, alkohol akan menguap sehingga yang tertinggal adalah zat warnanya. Ujung pita kertas saring yang tercelup dalam alkohol di gelas beaker menyebabkan zat warna bergerak naik secara kapilaritas. Alkohol dalam tabung reaksi akan naik melalui pori-pori kertas saring dan mendorong zat warna pada kertas tersebut.

146 Cerdas Belajar IPA untuk SMP/MTs Kelas VII

Setelah beberapa saat, zat warna akan terpisah dari klorofil daun dan membentuk kromatogram. Kromatogram berbentuk pita warna pada kertas saring dengan susunan paling atas (warna yang terpisah awal) adalah xantofil (zat pewarna). Kemudian, pita karotena dan paling bawah adalah pita klorofil. Jika larutan daun dalam alkohol diganti dengan tinta maka terbentuk pita-pita warna yang berurutan sesuai warna yang dikandung tinta tersebut.

Gambar 9.9 Kromatografi Sumber Gambar:

Kilasan IPA

www.wikipedia.org

Ada beberapa jenis kromatografi, diantaranya kromatografi kertas, kromatografi lapis tipis (KLT), kromatografi kolom, dan kromatografi pertukaran ion. Metode kromatografi banyak digunakan untuk keperluan analisis produk industri dan di laboratorium penelitian terutama untuk komponen berwarna.

7. Pemisahan dengan Cara Sentrifugasi (Pemusingan)

Sentrifugasi (pemusingan) adalah pemisahan campuran zat padat dengan zat padat atau zat cair dengan zat padat dengan cara memutar. Pada pemisahan cara ini, campuran diletakkan pada tempat yang lebar, kemudian diputar dengan cepat. Akibatnya, zat yang partikelnya besar akan terkumpul di pusat (tengah-tengah) Gambar 9.10 Sentrifugasi tempat itu sehingga terpisah dari zat lainnya. Contohnya, pemisahan Sumber Gambar: Jacqueline,atall, 1995 trombosit dari darah.

Selain pemisahan trombosit, cara ini masih sering digunakan petani untuk memisahkan gabah yang berisi dengan gabah yang kosong dan kotorannya. Caranya, gabah campuran dimasukkan ke dalam tampah, kemudian di putar. Hasilnya, gabah yang berisi ber- kumpul di tengah tampah.

8. Pemisahan dengan Corong pisah

Metode ini digunakan untuk memisahkan zat cair yang tidak memiliki daya larut. Misalnya, minyak dengan air. Caranya, campuran dimasuk- Gambar 9.11 Pemisahan

kan ke dalam corong pisah, kemudian didiamkan. Zat yang memiliki Gabah

Sumber Gambar:

massa jenis lebih besar akan berada di bawah dan masa jenisnya www.presidenri.go.id lebih kecil berada di atas. Kran dibuka untuk membuang airnya dan minyak akan tertinggal di corong. Jadi, minyak akan terpisah

dengan air.

9. Pemisahan dengan Kristalisasi

Kristalisasi merupakan cara pemisahan zat padat dari larutannya sehingga mengkristal. Misalnya, pembuatan gula pasir. Caranya, air tebu di saring agar kotorannya tidak terbawa. Larutan gula dari air

tebu dipanaskan pada suhu tinggi sehingga air menguap dengan Gambar 9.12 Corong Pisah

Sumber Gambar: ocean.

cepat. Hasilnya, gula akan mengkristal.

onceanexeplorer.noaa.gov

P EMISAHAN C AMPURAN 147

10. Amalgamasi

Amalgamasi adalah cara pemisahan zat dengan melakukan reaksi. Misalnya, pemisahan zat untuk mendapatkan emas murni dari bijih emas.