Kinerja Local Area Network Menggunakan Router[1]

classful mask. Sebagai contoh adalah jika kita memasukkan command network 192.168.1.32, maka router akan mengubahnya menjadi network 192.168.1.0.

3.5.5.2 RIP Versi 2

Semua prosedur operasi, timer-timer, dan fungsi-fungsi stabilitas dari RIPv1 tetap ada pada versi 2. RIPv2 memiliki fitur tambahan seperti: 1. Alamat-alamat next-hop tercakup dalam update routing-nya. 2. Penggunaan alamat multicast dalam mengirim update. 3. Merupakan classless routing protocol dan support VLSM. 4. Pilihan otentikasi tersedia. Pada RIPv2 update dilakukan secara multicast pada router-router lain. Keuntungan multicast adalah mesin-mesin pada network lokal yang tidak berpartisipasi dalam proses RIP tidak perlu menghabiskan waktu “membuka bungkus” paket broadcast dari rou ter. 3.6 Kinerja Local Area Network Menggunakan Router[1] Analisis perhitungan kinerja router pada Local Area Network LAN menggunakan sistem antrian. Jenis sistem antrian yang digunakan adalah MM1. sistem antrian MM1 dibuat dari kedatangn Poisson, memiliki satu eksponen Poisson server dengan disiplin antrian FIFO First In First Out yang merupakan suatu peraturan dimana yang akan dilayani terlebih dahulu adalah frame yang datang terlebih dahulu. FIFO ini sering disebut juga FCFS First Come First Served. Universitas Sumatera Utara Sistem antrian MM1 yang merupakan satu server model antrian, yang dapat digunakan untuk sistem yang sederhana. Gambar 3.3 Model Antrian MM1 Pada Gambar 3.3 dapat dilihat sebuah model antrian pelayanan tunggal single server. Paket-paket tiba secara acak, kemudian paket antri di dalam buffer sebelum dilayani oleh server. Setelah selesai dilayani, maka paket meninggalkan sistem antrian. Dalam suatu sistem antrian terdapat faktor-faktor yang harus diperhatikan agar suatu fasilitas pelayanan dapat melayani paket yang berdatangan, yaitu untuk kedatangan paket, bentuk fasilitas pelayanan, kapasitas fasilitas pelayanan untuk menampung paket, utilisasi sistem, dan disiplin antrian yang mengatur pelayanan kepada paket. Distribusi probabilitas yang sering digunakan adalah distribusi Poisson, dimana kedatangan paket bersifat bebas, tidak terpengaruh oleh kedatangan sebelum ataupun sesudahnya. Asumsi distribusi Poisson menunjukkan bahwa kedatangan paket sifatnya acak dan mempunyai rata-rata laju kedatangan sebesar lamda λ. Proses kedatangan paket-paket yang mengikuti distribusi Poisson dapat Kedatangan Paket Buffer Server Keberangkatan Paket Universitas Sumatera Utara dilihat pada Gambar 3.4. Gambar 3.4 Interval Waktu Kedatangan Paket Pada Proses Poisson Pada Gambar 3.4 dapat dilihat bahwa sebuah int erval waktu yang kecil Δt Δt → 0, antara waktu t dan t + Δt. Jika terdapat interval waktu terbatas yang panjang T [6] , seperti dilihat pada Gambar 3.5. Gambar 3.5 Distribusi Poisson Dengan Interval Waktu T Pada interval waktu T, maka dapat diketahui probabilitas kedatangan pk dari k kedatangan yaitu : k e T k p T k λ λ − = ……………………………………………..3.1 dimana : pk = probabilitas dari k kedatangan T = Interval waktu detik Waktu Δt t t + Δt Waktu Δt T Δt Δt Δt ……. ……. Universitas Sumatera Utara λ = Laju kedatangan paket paketdetik k = 0,1, 2……… Poisson sering digunakan sebagai model untuk kedatangan paket yang acak ke dalam sistem antrian. Pada analisa ini, perlu untuk menghasilkan suatu urutan waktu kedatangan paket 0 = t t t 2 …. dimana kejadian ke i terjadi pada saat ti i=1, 2, … dan distribusi dan waktu kejadian {ti} mengikuti pola tertentu. Nt = max i:t i t adalah jumlah kejadian yang terjadi pada saat atau sebelum t 0 [3] 1. Paket yang tiba sebanyak satu paket, pada suatu waktu. . Sebuah proses {N t, t 0} dikatakan proses Poisson jika : 2. N t+s – Nt adalah jumlah kedatangan pada interval waktu t, t + s, adalah independen dari {Nu, 0 u t} 3. Distribusi dari N t+s – N t independen dari t untuk s 0. Untuk menjamin sistem menjadi stabil pada antrian dengan pelayanan tunggal maka dapat dilihat bahwa λ µ. Terutama sekali maka akan didapat parameter ρ, yaitu : µ λ ρ = ………………………………………………………………..3.2 dimana : ρ = Utilisasi Sistem λ = Laju Kedatangan Paket paketdetik µ = Laju Pelayanan Paket paketdetik Parameter ρ ini sering disebut juga dengan utilisasi link atau intensitas trafik. Untuk antrian dengan pelayanan tunggal, nilai ρ mendekati dan melampaui Universitas Sumatera Utara satu, maka akan dijumpai keadaan kongesti, jadi waktu tunggu dalam antrian akan meningkat, dan paket-paket lain yang tiba sering diblok. Dengan infomasi ini, kita dapat menemukan parameter-parameter kinerja dalam suatu sistem antrian, yaitu : • Rata-rata kedatangan frame di router : T N = ρ …………………….………………………………………….3.3 • Waktu yang dibutuhkan untuk mengirim 1 frame µ 1 = service t ……………………………………………….…………….3.4 • Mean pelayanan rate : service t 1 = µ ………………..………………………………..…………..3.5 • Kemungkinan tidak adanya frame dalam router: µ λ ρ − = 1 ρ − = 1 ……………………………...…….…………….….3.6 • Jumlah pengguna dalam sistem N diberikan oleh ρ ρ − = 1 sisitem N ….………………………………………...……….3.7 • Panjang antrian frame dalam router: ρ ρ − = 1 2 queue N …………………..………………………...……….3.8 • Panjang frame yang dilayani : queue sistem service N N N − = ……………………………………….3.9 • Mean waktu dalam sistem : Universitas Sumatera Utara λ sistem sistem N t = λ µ ρ µ − − − = 1 1 1 ...………………………..………….…….3.10 • Waktu yang dibutuhkan frame dalam antrian : service system queue t t t − = µ ρ µ 1 1 1 − − = 1 2 λ µ µ λ ρ µ λ − = − = ....………………………………….3.11 • Waktu yang dibutuhkan server dalam melayani frame : queue sistem service t t t − = ……………………………………….3.12 • Total delay antrian + layanan adalah λ µ − = 1 T E …..…………………………………………….3.13 • Throughput 2 1 1 ρ ρ ρ − − = n E ………………………………………….3.14 • Loss Probability t Throughtpu Pl 1 − = ……………………………………….3.15 Universitas Sumatera Utara BAB IV ANALISIS PERHITUNGAN KINERJA LOCAL AREA NETWORK MENGGUNAKAN ROUTER

4.1 Umum