internet yang disebarkan oleh sistem operasi tersebut. Contoh sistem operasi yang dapat digunakan adalah semua sistem operasi berbasis client-server, seperti
Windows NT, Windows NT 4.0, Windows 2000 server, Windows 2003 Server, Mikrotik Berbasis Linux, dan lain-lain.
•
Router Aplikasi. Router aplikasi adalah aplikasi yang dapat di-install pada sistem operasi
sehingga sistem operasi tersebut akan memiliki kemampuan seperti router. Contoh aplikasi ini adalah Winroute, WinGate, SpyGate, dan WinProxy.
•
Router Hardware. Router hardware adalah hardware yang memiliki kemampuan seperti router
sehingga dari hardware tersebut dapat memancarkan atau membagi IP Address dan men-sharing IP Address. Pada prakteknya router hardware digunakan untuk
membagi koneksi internet pada suatu ruang atau wilayah. Contoh dari router ini adalah router buatan pabrik seperti Cisco dan Planet.
3.4 Keuntungan Dan Kerugian Router
1.Keuntungan Menggunakan Router Keuntungan yang didapatkan dengan menggunakan router pada jaringan
adalah :
•
Isolasi trafik broadcast. Kemampuan ini memperkecil beban jaringan karena trafik jenis ini dapat diisolasikan pada sebuah LAN saja.
•
Fleksibilitas. Router dapat digunakan pada topologi jaringan apapun dan tidak peka terhadap masalah kelambatan waktu.
Universitas Sumatera Utara
•
Pengaturan prioritas. Router dapat mengimplementasikan mekanisme pengaturan prioritas antar protokol.
•
Pengaturan konfigurasi. Router umumnya dapat lebih dikonfigurasi daripada bridge.
•
Isolasi masalah. Router membentuk penghalang antar LAN dan
memungkinkan masalah yang terjadi diisolasi pada LAN tersebut.
•
Pemilihan jalur. Router umumnya lebih cerdas daripada bridge dan dapat menentukan jalur optimal antar dua sistem.
2.Kerugian Menggunakan Router Kerugian yang terjadi dengan menggunakan router adalah :
•
Tergantung pada protokol. Router yang beroperasi pada lapisan network OSI hanya mampu meneruskan trafik yang sesuai dengan protokol yang
diimplementasikan.
•
Biaya. Router umumnya lebih kompleks daripada bridge dan lebih mahal. Overhead pemrosesan pada router lebih besar sehingga throughput yang
dihasilkan dapat lebih rendah daripada bridge.
•
Pengalokasian alamat. Dalam internetwork yang menggunakan router, memindahkan sebuah mesin dari LAN yang satu ke LAN yang lain berarti
mengubah alamat jaringan pada sistem itu.
•
Sistem tak terjangkau. Penggunaan routing table statik menyebabkan beberapa sistem dapat terjangkau oleh sistem lain.
Universitas Sumatera Utara
3.5 Protokol Routing
Protokol routing bertujuan mencari jalan tersingkat untuk mencapai tujuan. Sebuah protokol routing digunakan oleh router untuk secara dinamis
menemukan sebuah jaringan di sebuah internetwork dan memastikan bahwa semua router memiliki tabel routing yang sama. Ada beberapa cara untuk
mengkonfigurasi tabel routing sehingga paket dapat diteruskan ke network lain. Dengan memahami jenis-jenis routing yang berbeda akan membantu
mendapatkan solusi yang terbaik. Jenis-jenis routing tersebut adalah: 1.
Routing statis 2.
Routing default 3.
Routing dinamis
3.5.1 Routing Statis
Routing statis terjadi jika penambahan route-route di tabel routing dari setiap router dilakukan secara manual. Routing statis memiliki keuntungan
sebagai berikut: 1.
Tidak ada overhead waktu pemrosesan pada CPU router, yang berarti dapat membeli router yang lebih murah.
2. Tidak ada bandwidth yang digunakan diantara router, yang berarti mungkin
dapat menghemat uang untuk link WAN. 3.
Routing statis menambah keamanan karena administrator dapat memilih untuk mengirimkan akses routing ke network tertentu saja.
Universitas Sumatera Utara
Routing statis juga dapat mempunyai kerugian-kerugian, yakni: 1.
Administrator benar-benar harus memahami internetwork dan bagaimana setiap router dihubungkan untuk dapat mengkonfigurasi router dengan benar.
2. Jika sebuah network ditambahkan ke internetwork, maka administrator harus
menambahkan sebuah router secara manual. 3.
Routing statis tidak sesuai untuk network-network yang benar karena menjaganya akan menjadi sebuah pekerjaan yang lama.
3.5.2 Routing Default
Routing default digunakan untuk mengirimkan paket-paket ke seluruh network tujuan yang remote yang tidak ada di tabel routing ke router hop
berikutnya. Routing default hanya dapat digunakan pada network-network stub, yaitu network yang hanya memiliki satu jalur keluar exit path dari network itu.
Untuk mengkonfigurasi sebuah router default dapat digunakan wildcards di alamat network dan lokasi mask dari sebuah route statis. Bahkan sebenarnya
sebuah route default dapat dianggap sebagai sebuah route statis yang menggunakan wildcard ketimbang informasi network dan mask.
3.5.3 Routing Dinamis
Protokol routing adalah gabungan dari proses, algoritma, dan pesan yang digunakan untuk pertukaran informasi dan mengisi tabel routing dengan jalur
terbaik pilihan protokol routing. Satu dari keuntungan menggunakan protokol routing dinamis adalah bahwa router bertukar informasi routing bahkan ketika
terjadi perubahan topologi. Pertukaran ini mengizinkan router secara otomatis
Universitas Sumatera Utara
mempelajari tentang network baru dan juga menemukan jalur alternatif ketika link ke network yang ada mengalami kegagalan.
Protokol routing
dinamis membutuhkan lebih sedikit overhead administrative dibanding routing statis. Tapi bagaimanapun, biaya penggunaan
protokol routing dinamis sebagian digunakan untuk operasi protokol termasuk waktu CPU dan bandwidth pada link network.
Untuk mempresentasikan jarak, routing dinamis menggunakan nilai metrik. Parameter-parameter yang biasa digunakan untuk menghasilkan sebuah nilai
metrik, diantaranya adalah: 1.
Hop count, berdasarkan pada banyaknya router yang dilewati. 2.
Ticks, berdasarkan waktu yang diperlukan dengan satuan waktu ticks. 3.
Cost, berdasarkan pada perbandingan sebuah nilai patokan standar dengan bandwidth yang tersedia.
Protokol routing dinamis dapat diklarifikasikan menjadi Interior Gateway Protocol IGP dan Exterior Gateway Protocol EGP. Interior Gateway Protokol
IGP dapat diklarifikasikan dalam tiga kelas, yakni: 1.
Distance vector. Protokol distance vector menemukan jalur terbaik ke sebuah network remote
dengan menilai jarak. Setiap kali sebuah paket melalui sebuah router disebut sebagai sebuah hop. Router dengan hop yang paling sedikit ke network yang
dituju, akan menjadi route yang terbaik. Vektor menunjukkan arah ke network remote. Baik RIP dan IGRP adalah protokol routing jenis distance vector. RIP dan
IGRP mengirimkan semua tabel routing ke router-router tetangga yang terhubung secara langsung.
Universitas Sumatera Utara
2. Link state.
Pada protokol link-state atau yang disebut juga protokol shortest-path-first, setiap router akan menciptakan tiga buah tabel terpisah. Satu dari tabel ini
mencatat perubahan dari jaringan-jaringan yang terhubung secara langsung, satu tabel lain menentukan topologi dari keseluruhan internetwork, dari tabel yang
terakhir digunakan sebagai tabel routing. Router yang link-state mengetahui lebih banyak tentang internetwork dibandingkan semua jenis protokol routing yang
distance vector. OSPF adalah sebuah routing protocol IP yang sepenuhnya link- state. Protokol link-state mengirimkan update-update yang berisi status dari link
mereka sendiri ke semua router lain di internetwork. 3.
Hybrid. Protokol hybrid menggunakan aspek-aspek dari protokol routing jenis
distance-vector dan jenis link-state sebagai contoh adalah EIGRP.
3.5.4 Administrative Distance AD
Administrative Distance AD digunakan untuk mengukur apa yang disebut dengan trustworthiness ke-dapat dipercayaan dari informasi routing yang
diterima oleh sebuah router dari router tetangga. Sebuah Administrative Distance adalah sebuah bilangan bulat dari 0 sampai 255, dimana 0 adalah yang paling
dapat dipercaya dan 255 berarti tidak ada lalu lintas data yang akan melalui router ini.
Jika sebuah router menerima data update mengenai network remote yang sama, maka hal pertama yang dicek oleh router adalah AD. Jika satu dari
router yang di-advertise diumumkan oleh router lain memiliki AD yang lebih
Universitas Sumatera Utara
rendah dari yang lain, maka route dengan AD terendah tersebut akan ditempatkan di tabel routing.
Jika kedua router yang di-advertise memiliki AD yang sama, maka yang disebut metric dari protokol routing misalnya jumlah hop atau bandwidth dari
sambungan akan digunakan untuk menentukan jalur terbaik ke network remote. Route yang di-advertised dengan metrik terendah akan ditempatkan di tabel
routing. Tetapi jika kedua router memiliki AD dan metrik yang sama, maka protokol routing akan melakukan load-balance pengimbangan beban ke network
remote yang berarti router akan mengirimkan paket melalui kedua link yang memiliki AD dan metrik yang sama tersebut.
Administrative distance default yang digunakan oleh sebuah router Cisco untuk memutuskan route mana yang akan ditempuh menuju sebuah network
remote diperlihatkan pada Tabel 3.1.
Sumber Route AD Default
Interface yang terhubung langsung Route statis
EIGRP IGRP
OSPF RIP
External EIGRP Tidak diketahui unknown
1 90
100 110
120 170
255 route ini tidak pernah digunakan
Tab el 3.1 Administrative Distance Default
Universitas Sumatera Utara
Jika sebuah jaringan terhubung secara langsung, router akan selalu menggunakan interface yang terhubung ke jaringan itu. Jika seorang administrator
mengkonfigurasi sebuah router statis, router akan lebih mempercayai route statis tersebut dibandingkan route dinamis yang dipelajari dari router lain.
Administrative distance dapat diubah dari route statis, tetapi secara default mereka memiliki AD.
Jika terdapat sebuah route statis, route yang diumumkan oleh RIP RIP- advertised route, dan sebuah route yang diumumkan oleh IGRP IGRP-
advertised route, maka secara default, router akan selalu menggunakan route statis kecuali jika mengubah AD dari route statis tersebut.
3.5.5 Routing Information Protocol RIP[7]
Routing protokol yang menggunakan algoritma distance vector, yaitu algoritma Bellman-Ford. Pertama kali diperkenalkan pada tahun 1969 dan
merupakan algoritma routing yang pertama pada ARPANET. Versi awal dari routing protokol ini dibuat oleh Xeros Parc’s PARC Universal Packet
Internetworking dengan nama Gateway Internet Protocol. Kemudian diganti nama menjadi Routing Information Protocol RIP yang merupakan bagian dari Xerox
Network Services. RIP memiliki 3 versi:
1. RIP atau bisa juga disebut RIPv1, dimana menggunakan classful routing, tidak
menggunakan subnet dan tidak mendukung Variable Length Subnet Mask VLSM.
2. RIPv2 hadir sekitar tahun 1994, dengan memperbaiki kemampuan akan
Classless Inter-Domain Routing CIDR.
Universitas Sumatera Utara
3. RIPng merupakan protokol RIP untuk IPv6.
Routing Information Protocol RIP merupakan protokol routing jenis distance-vector. Algoritma routing distance-vector mengirimkan isi tabel routing
yang lengkap ke router-router tetangga, yang kemudian menggabungkan entri- entri di tabel routing yang diterima tersebut dengan tabel routing yang mereka
miliki untuk melengkapi tabel routing tersebut. Cara ini disebut routing dengan rumor informasi yang belum tentu benar, karena sebuah router yang menerima
sebuah update dari sebuah router tetangga mempercayai informasi tentang network-network remote tanpa berusaha mencarinya sendiri.
Bila terjadi kasus seperti sebuah network yang memiliki banyak link ke network remote yang sama, maka administrative distance adalah yang dicek peertama kali,
jika AD sama maka protokol harus menggunakan metrik lain untuk menentukan jalur terbaik untuk digunakan mencapai network remote tersebut.
3.5.5.1 Format Pesan RIP RIP Message
Format pesan RIP ditunjukkan pada Gambar 3.2.
Gambar 3.2 Format Pesan RIPv1
Setiap pesan berisi perintah dan nomor versi dan dapat juga berisi entri-
Universitas Sumatera Utara
entri sampai dengan 25 entri route. Setiap entri route imenyertakan IP address yang dapat dijangkau oleh route, dan hop count untuk entri route tersebut. Jika
sebuah router tersebut harus membuat RIP message lebih banyak. Ukuran inisial message sebesar 4 oktet, dan setiap entri route sebesar 20 oktet. Karena itu,
ukuran maksimum RIP message adalah 4+25x20=504 oktet. Jika termasuk 8- byte header UDP maka ukuran message jadi sebesar 512 oktet tidak termasuk IP
header. Keterangan Gambar 3.2 adalah sebagai berikut:
a. Command akan selalu di-set 1 yang menandakan reques message, atau 2, yang
menandakan request message. b.
Version akan di-set 1 untuk RIP versi 1 c.
Address Family Identifier di-set 2 untuk IP. Satu-satunya pengecualian untuk field ini adalah request untuk tabel routing penuh sebuah rou ter.
d. IP Address adalah alamat tujuan dari sebuah entri route. Entri ini dapat berupa
alamat major network, sebuah subnet, atau host. e.
Metric adalah hop count yang akan di-set antara 1 sampai 16. RIPv1 secara otomatis meringkas subnet menjadi alamat classful mereka
ketika mengirim sebuah update diluar interface yang ada dalam major network. Karena RIPv1 adalah classful routing protocol, maka subnet mask tidak termasuk
di dalam update routing. Ketika sebuah router menerima update routing RIPv1, RIP harus menentukan subnet mask dari route tersebut. Jika router merupakan
route major classful network yang sama, RIPv1 menggunakan subnet mask dari interface yang diterima. Jika route merupakan route dari major classfull network
yang berbeda dari interface yang diterima, maka RIPv1 menggunakan default
Universitas Sumatera Utara
classful mask. Sebagai contoh adalah jika kita memasukkan command network 192.168.1.32,
maka router akan mengubahnya menjadi network 192.168.1.0.
3.5.5.2 RIP Versi 2
Semua prosedur operasi, timer-timer, dan fungsi-fungsi stabilitas dari RIPv1 tetap ada pada versi 2. RIPv2 memiliki fitur tambahan seperti:
1. Alamat-alamat next-hop tercakup dalam update routing-nya.
2. Penggunaan alamat multicast dalam mengirim update.
3. Merupakan classless routing protocol dan support VLSM.
4. Pilihan otentikasi tersedia.
Pada RIPv2 update dilakukan secara multicast pada router-router lain. Keuntungan multicast adalah mesin-mesin pada network lokal yang tidak
berpartisipasi dalam proses RIP tidak perlu menghabiskan waktu “membuka bungkus” paket broadcast dari rou ter.
3.6 Kinerja Local Area Network Menggunakan Router[1]