visite pemantauan terapi obat PTO monitoring efek samping obat MESO

sehingga dapat mencapai tujuan pengobatan dan meningkatkan mutu pengobatan pasien. Kegiatan yang dilakukan dalam konseling meliputi membuka komunikasi antara apoteker dengan pasien, mengidentifikasi tingkat pemahaman pasien tentang penggunaan obat melalui three prime questions, menggali informasi lebih lanjut dengan memberi kesempatan kepada pasien untuk mengeksplorasi masalah penggunaan obat, memberikan penjelasan kepada pasien untuk menyelesaikan masalah penggunaan obat, melakukan verifikasi akhir dalam rangka mengecek pemahaman pasien dan dokumentasi. Faktor yang perlu diperhatikan: i. kriteria pasien a pasien kondisi khusus pediatri, geriatri, gangguan fungsi hati dan ginjal, ibu hamil dan menyusui b pasien dengan terapi jangka panjangpenyakit kronis pasien yang menggunakan obat-obatan dengan instruksi khusus penggunaan kortikosteroid dengan tappering downoff c pasien yang menggunakan obat dengan indeks terapi sempit pasien yang menggunakan banyak obat polifarmasi d pasien yang memiliki riwayat kepatuhan rendah ii. sarana dan prasarana seperti ruangan atau tempat konseling dan alat bantu konseling kartu pasiencatatan konseling

e. visite

Visite merupakan kegiatan kunjungan ke pasien rawat inap yang dilakukan apoteker secara mandiri atau bersama tim tenaga kesehatan untuk mengamati Universitas Sumatera Utara kondisi klinis pasien secara langsung, dan mengkaji masalah terkait obat, memantau terapi obat dan reaksi obat yang tidak dikehendaki, meningkatkan terapi obat yang rasional, dan menyajikan informasi obat kepada dokter, pasien serta profesional kesehatan lainnya. Visite juga dapat dilakukan pada pasien yang sudah keluar rumah sakit atas permintaan pasien yang biasa disebut dengan pelayanan kefarmasian di rumah home pharmacy care. Sebelum melakukan kegiatan visite apoteker harus mempersiapkan diri dengan mengumpulkan informasi mengenai kondisi pasien dan memeriksa terapi obat dari rekam medis atau sumber lain.

f. pemantauan terapi obat PTO

PTO adalah suatu proses yang mencakup kegiatan untuk memastikan terapi obat yang aman, efektif, dan rasional bagi pasien. Tujuan pemantauan terapi obat adalah meningkatkan efektivitas terapi dan meminimalkan resiko ROTD. Kegiatan PTO yang dilakukan meliputi pengkajian pemilihan obat, dosis, cara pemberian obat, respon terapi, ROTD, pemberian rekomendasi penyelesaian masalah terkait obat, pemantauan efektivitas dan efek samping terapi obat. Tahapan pemantauan terapi obat yaitu pengumpulan data pasien, identifikasi masalah terkait obat, rekomendasi penyelesaian masalah terkait obat, pemantauan dan tindak lanjut. Faktor yang harus diperhatikan seperti kemampuan penelusuran informasi dan penilaian kritis bukti terkini dan terpercaya, kerahasiaan informasi dan kerjasama dengan tim kesehatan lain dokter dan perawat.

g. monitoring efek samping obat MESO

Universitas Sumatera Utara MESO merupakan kegiatan pemantauan setiap respons terhadap obat yang tidak dikehendaki ROTD yang terjadi pada dosis lazim yang digunakan pada manusia untuk tujuan profilaksis, diagnosa, dan terapi. Efek samping obat adalah reaksi obat yang tidak dikehendaki yang terkait dengan kerja farmakologi. MESO mempunyai tujuan menemukan efek samping obat ESO sedini mungkin terutama yang berat, tidak dikenal, frekuensinya jarang, menentukan frekuensi dan insidensi efek samping obat yang sudah dikenal dan yang baru saja ditemukan, mengenal semua faktor yang mungkin dapat menimbulkanmempengaruhi angka kejadian dan hebatnya efek samping obat, meminimalkan resiko kejadian reaksi obat yang tidak dikehendaki, mencegah terulangnya kejadian reaksi obat yang tidak dikehendaki. Kegiatan pemantauan dan pelaporan efek samping obat ESO seperti mendeteksi adanya kejadian reaksi obat yang tidak dikehendaki ROTD, mengidentifikasi obat-obatan dan pasien yang mempunyai resiko tinggi mengalami ESO, mengevaluasi laporan ESO, mendiskusikan dan mendokumentasikan ESO di komitesub komite farmasi dan terapi, melaporkan ke pusat monitoring efek samping obat nasional. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan adalah kerjasama dengan komite farmasi dan terapi dan ruang rawat dan ketersediaan formulir monitoring efek samping obat

h. evaluasi penggunaan obat EPO